You are on page 1of 22

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teoritis

1. Hakikat Metode Pembelajaran

Menurut Jamil(2013:281),”Metode pembelajaran diartikan sebagai

cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran,khususnya kegiatan penyajian materi kepada siswa”Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengajaran ialah suatu

cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran agar siswa

dapat belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan

optimal.

Menurut Darmadi (2017:175),”Metode pembelajaran merupakan

teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan

bahan belajar kepada siswa didalam kelas, baik secara individu ataupun

secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan

dimanfaatka oleh siswa dengan baik.” Dari pengertian ini guru diharampan

mampu menyajikan materi dengan cara baik supaya siswa mampu

memahami materi dengan baik.

Metode pembelajaran yang baik dapat memberikan bantuan dan

bimbingan bagi siswa yang mendapat berbagai kesulitan belajar serta

memberikan dorongan untuk memahami bahan pengajaran dalam berbagai

kegiatan belajar, karena dalam kegiatan belajar siswa memerlukan sesuatu

8
9

yang memungkinkan siswa berkomunikasi secara baik dengan guru,

dengan teman, maupun dengan lingkungan sekitarnya. Kebutuhan akan

bimbingan, bantuan dan perhatian guru bisa dilaksanakan dengan

menggunakan metode pembelajaran yang efektif.

2. Hakikat Metode Tugas

a. Pengertian Metode Tugas

Menurut Darmadi (2017:194),”Metode penugassan adalah cara

penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar

siswa melakukan kegiatan belajar” Jadi media penugasan sangat cocok

untuk anak yang masih duduk di jenjang sekolah dasar karena pada

masa itu siswa bisa mengekspresikan diri mereka masing –

masing ,Namun demikian untuk menerapkan metode pemberian tugas

secara efektif, guru hendaknya mempertimbangkan jumlah siswa,

kemampuan siswa, dan jenis-jenis tugas yang diberikan.

Menurut Anas Muhammad (2014:37),”Metode pemberian tugas

adalah metode yang dimaksudkan memberikan tugas-tugas kepada

siswa baik untuk di rumah atau yang dikerjakan di sekolah dengan

mempertangungjawabkan kepada guru.” Jadi siswa diberikan tugas

yang di kerjakan di sekoalah maupun dikerjakan di rumah agar siswa

lebih memahami materi dan tugas yang diberikan guru.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pemberian

tugas adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dengan cara guru


10

memberikan tugas tertentu agar diselesaikan siswa sebagai salah satu

bentuk kegiatan belajarnya, baik secara individu atau kelompok dan

adanya laporan sebagai hasil dari tugas tersebut.

b. Langkah – langkah pembelajaran metode tugas

Menurut Darmadi (2017:198) langkah – langkahnya metode tugas

sebagai berikut.

1) Tugas yang diberikan harus jelas.

2) Tempat dan lama waktu penyelesaian tugas harus jelas.

3) Tugas yang diberikan terlebihdahulu dijelaskan /diberikan petunjuk

yang jelas ,agar siswa yang belum mampu memahami tugas itu

berupaya menyelesaikannya.

4) Guru harus memberikan bimbingan utama kepada siswa yang

mengalami kesulitan belajar atau salah arah dalam mengerjakan

tugas.

5) Memberikan dorongan terutama bagi siswa yang lambat atau kurang

bergairah dalam mengerjakan.

Sedangkan Menurut Anas Muhammad (2014:39),” langkah –

langkah metode tugas sebagai berikut.

1) Merumuskan tujauan khusus dari tujuan yang diberikan.

2) Mempertimbangkan betul-betul apakan pemilihan teknik pemberian

tugas itu telah tepat untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan.

3) Merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah dimengerti.


11

3. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Arsyad, Azhar (2009:4),“Media adalah semua bentuk

perantara yang dipakai orang sebagai penyebar ide atau gagaasan

sehingga ide atau gagasan itu sama penerimaan.” Jadi media dapat di

gunakan sebagai alat untuk mempermudah penyebar luasan ide atau

gagasan sehinga siapapun yang mendengar akan lebih mengerti.

Menurut Angkowo Robertus dan Kosasih A. (2007:14),” Media

pembelajaran adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang

berlangsung dalam proses pendidikan “jadi media pembelajaran sangat

diperlukan dalam proses pembelajaran setiap hari karena akan

mempermudan penyampaian pesan dari guru kepada siswa.

Menurut Jalinus Nizwardi, Ambiyar (2016:4),”Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sofwere dan

hadwere yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari

sumber pembelajaran ke peserta didik (individu atau kelompok),yang

merangsang pikiran, perasaa, perhatian dan minat pembelajaran

sedeikian rupa sehingga proses pembelajaran (di dalam /di luar kelas)

menjadi lebih efektif.”jadi media pembelajaran lebih mudah di fahami

karena akan merangsang siswa untuk lebih fokus dan lebih perhatian

terhadam materi yang diajarkan.


12

Dari beberapa pengertian media pembelajaran tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Jalinus, Nizwardi dan Ambiyar (2016:5),”Manfaat media

pembelajaran sebagai berikut.

1) Dapat menumbuhkan motifasi belajar siswa karena pengajaran akan

lebih menarik perhatian mereka

2) Makna bahan pengajarn akan lebih jelas sehingga dapat dipahami

siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta penyampaian

tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi , tidak semata – mata

didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata – kata.

4) Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar

tidak hanya mendegarkan tetapi juga mengamati,

mendemonstrasikan, melakukan langsung , dan memerankan.

Sedangkan menurut Riyana, Cepy (2012:15),” Manfaat media

pembelajaran sebagai berikut.

1) Membuat konkrit konsep – konsep yang abstrak.konsep – konsep

yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara


13

langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan

melalui pemanfaatan media pembelajaran.misalkan untuk

menjelaskan tentang sistem peredaran darah manusian, arus listrik,

bentuk rumah dan sebagainya. Bisa mengunakan media gambar atau

bangun ruang sederhana.

2) Menghadirkan obyek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat

kedalam lingkungan belajar . Misalnay guru menjelaskan dengan

mengunakan gambar binatang buas seperti harimau , gajah dan

hewan buas lainya.

3) Menampilkan obyek yang terlalu besar atau kecil. Misalnay guru

akan menyampaikan gambar mengenai kapal laut atau menampilakn

obyek yang terlalu kecil seperti bakteri, virus dan lain-lain .

4) Memperlihatkan gerak yang terlalu cepat atau lambat. Dengan

menggunakan teknik gerakan lambat dalam media film bisa

memperlihatkan melintasnya kereta api , melesatnya anak panah dan

lain-lain.

Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap

alat – alat indra sehingga mampu membangkitkan dan membawa

pembelajar kedalam suasana senang dan gembira dimana ada

keterlibatan antara emosi dan mental


14

Dari beberpa manfaat diatas media pembelajaran diatas dapat

disimpulkan manfaaat penggunaan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar adalah bahwa media pembelajaran dapat menjunjung

proses pembelajaran yang mampu mempertimggi pemahaman dan hasil

belajar yang dicapai.

4. Hakikat Media Tiga Dimensi

a. Pengertian Media Tiga Dimensi

Menurut pendapat Daryanto (2011:27),”Media tiga dimensi

adalah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara

visul tiga dimensional.” Kelompok media ini dapat berwujud sebagai

benda asli, baik hidup maupun mati dan dapat pula berwujud sebagai

tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan digunakan

sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau

siswa dikerahkan langsung ke dunia sesunggguhnya dimana benda asli

itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa kekelas atau

kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ketempat benda itu berada

maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagi media

pembelajaran yang efektif.

Menurut pendapat Sudjana Nana (2009:156),”Media

pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat

diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi

panjang, lebar dan tinggi/tebal.”jadi media ini sangat tepat untuk


15

siswa akrena akan menampilkan sesuatu yang berbeda sehingga akan

lebih menarik bagi siswa.

Menurut Angkowo Robertus dan Kosasih A.(2007:13),”

Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model

penampang, model susun, model kerja dan diorama” jadi media tiga

dimensi sangat banyak jenisnya dan lebih mudah dalam penyampaian

materi karna akan banyak meida – media yang menarik .

Dengan demikian media Tiga Dimensi dapat diartikan

sebagai alat pembelajaran yang bisa digunakan untuk memperlancar

pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi tersebut. Media

Tiga Dimensi difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa

langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia

sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya

sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan

langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya

dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran Tiga Dimensi.

Media tiga dimensi Menurut Nana Sudjana (2009:156),” dibagi

menjadi dua yaitu model dan boneka“ Model adalah bentuk yang

dapat dikenal menyerupai persis benda sesungguhnya dalam ukuran

skala yang diperbesar atau dikecilkan. Boneka merupakan jenis model

yang dipergunakan untuk memperlihatkan permainan.


16

Jenis media tiga dimensi berdasarkan bentuknya, Menurut Nana

Sudjana (2009:156),”Model dapat di kelompokkan kedalam enam

kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway

model), model susun (builed-up model), model kerja (working model),

mock-up, dan diorama, tetapi ada juga yang menambahkan widya

wisata dan boneka. masing-masing kategori model tersebut mungkin

mempunyai ukuran yang sama persis dengan ukuran aslinya atau

mungkin dengan skala yang lebih besar atau lebih kecil dari pada

objek yang sesungguhnya.”

Menurut Nana Sudjana (2009:156),”Jenis – jenis media tiga

dimensi berdasarkan modelnya sebagai berikut.

1). Model Padat (solid model) Yaitu memperlihatkan bagian

permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-

bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari

bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka,

bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk

membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai

pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.

2) Model penampang (cuteway model) yaitu memperlihatkan

bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya

diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini

berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk


17

mengganti objek sesungguhnya. Contoh model ini seperti anatomi

tumbuhan dan hewan.

3) Model kerja (working model) yaitu tiruan dari objek yang

memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk

memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa.contohnya

seperti Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.Peralatan

musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.

4) Mock-ups yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu

proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up

untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti

kondensator-kondensator, lampu-lampu, tabung, serta pengeras

suara.

5) Diorama yaitu sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan

menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh: Diorama di

bagian bawah Monas Jakarta dan interior pada gua

6) Widya wisata Adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui

kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral

dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan

pendidikan.

7) Boneka Adalah tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang

termasuk tiruan dari bentuk binatang. Jadi sebenarnya boneka

merupakan salah satu model padat juga. Sekalipun demikian,

karena boneka dalam penampilannya memiliki karakteristik


18

khusus, maka dalam bahasan ini dibicarakan tersendiri. Dalam

penggunaan boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran

dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka.

c. Kelebihan dan kekurangan media Tiga Dimensi

Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan demikian

juga media tiga dimensi. Menurut Daryanto (2011:27),”Media tiga

dimensi mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

Kelebihan media Tiga Dimensi.

1) Memberikan pengalaman secara langsung

2) Penyajian secara kongkrit dan dan menghindari verbalisme

3) Dapat menunjukkan objek secara utuh, baik kontruksi

maupun cara kerjanya.

4) Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.

5) Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas

Kekurangan media Tiga Dimensi.

1) Tidak bisa menjangkau sasaran yang lebih besar

2) Penyimpanan memerlukan ruang yang besar.

3) Perawatannya rumit dan harus hati – hati.

5. Kompetensi Dasar IPS di Kelas III Sekolah Dasar

Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu

Pengetahuan Sosial SD Kelas III Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) adalah :


19

Kelas III Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1) Memahami lingkungan dan 1.1 menceritakan lingkungan alam


melaksanakan kerjasama di dan buatan di sekitar rumah dan
sekitar rumah dan sekolah sekolah

1.2 memelihara lingkungan alam


dam buatan di sekitar rumah

1.3 membuat denah dan Peta


ligkungan rumah dan sekolahan

6. Hakikat Denah dan Peta

a. Pengertian Denah dan Peta

Menurut Amin Choirul, Fenti Arfianti, dkk (2013:6),”Denah

merupakan suatu dasar atau landasan saat merencanakan

membangunan sebuah hunian tempat tinggal yang nyaman bagi

keluarga.”dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa denah

dapat di buat sebagai pedoman untuk membuat media tigadimensi

denah rumah dan sekolah.

Menurut Widjaya Aditya (2013:220),”Denah adalah gambar

peta yang menunjukan keadaan tempat , jalan, bangunan, sungai dan

sebagainya” jadi denah adalah gambar-gambar bangunan yang ada di

lingkungan kita.
20

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa Denah

merupakan sebuah peta berukuran kecil yang menunjukkan dan

menggambarkan detail lokasi dari suatu bangunan. Denah biasanya

merupakan tampak atas dari sebuah bangunan alam maupun buatan

manusia.

Menurut Arozak, Miftahul dan Suharjo dkk (2017:112),” Peta

merupakan penyajian dalam bidang datar dari sebagian atau seluruh

permukaan bumi yang digambar dalam sekala tertentu dengan

memanfaatkan sistem proyeksi tertentu” jadi peta dapat digunakan

untuk mengambarkan suatu wilayan dengan proyeksi tertentu.

Menurut Widjaya Aditya (2013:220),” Peta adalah gambar

atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukan letak tanah,

sungai, gunung dan lain – lain”

Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Peta

merupakan gambar yang menunjukkan letak suatu tempat. Pada peta

terdapat pengukuran atau skala. Peta digunakan untuk

menggambarkan daerah yang lebih luas seperti desa, provinsi,dan

negara.Dalam peta terdapat pengukuran/skala. Pada peta juga ada

legenda.Legenda peta tersebut meliputi simbol jalan, sungai, dan jalan

kereta api.Kita dapat tahu letak karena ada penunjuk arah.

b. Bagian - Bagian Denah dan Peta

Menurut Menurut Amin Choirul, Fenti Arfianti, dkk (2013:7).”

Denah memiliki bagian – bagian sebagai berikut.


21

1) Arah mata angin berfungsi untuk menunjukan arah supaya lebih

jelas. Biasanya berfokus di bagian utara.

2) Letak lokasi menerangkan letak – letak lokasi yang jelas pada

denah

3) Nama lokasi berisikan nama – nama lokasi yang ada pada denah .

Menurut Kosim, Amir dan Kun Marlina (2016:7-8),”Bagian –

bagian peta yaitu.

1) Judul peta Mencerminkan isi petadan tipe peta, biasanya terletak di

bagian atas peta dengan huruf besar agar menonjol dan mudah

dibaca.

2) Orientasi atau arah biasanya bergambar arah mata angin

3) Skala adlah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak yang

sebenarnya di permukaan bumi.

4) Legenda atau keterangan adalah keterangan penting yang

memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol

yang tepat pada peta.

5) Garis kordinat garis ini di perlukan untuk mengetahui letak suatu

tempat.

6) Tata tualis adalah tatacara penulisan di dalam peta. Secatra umum

untuk menulis obyek yang berupa dataran yang di tulis tegak

sedangkan untuk obyek perairan di tulis miring.


22

7) Sumber dan tahun pembuatan sumberpeta sangat penting

terutamauntuk peta tematik, yang menunjukan siapa pembuat peta

tersebut.

8) Insert peta sekala kecil yang berfungsi untuk memberikan sekala

lokasi daerah yang di petakan terhadap wilayah lain secara global.

9) Garis tepi berfungsi untuk membatasi liputan peta dan untuk

memperindah penyajian peta.

10) Tatwarna fungsinya adalah sebagai simbol yang mempunyai warna

bermacam – macam tergantung pada pembuat peta.

11) Simbol.

b. Fungsi Denah dan Peta

Menurut Kosim, Amir dan Kun Marlina (2016:63),”Peta

berfungsi sebagai alat yang dapat memberikan informasi kepada kita

untuk.

1) Menunjukan posisi atau lokasi tempat dipermukaan bumi

2) Mendeskripsikan bentuk dan gejala sebagai persebaran

dipermukaan bumi.

3) Menggambarkan bentuk fisik suatu wilayah, seperti ketingian

tempat , relief dan jenis tanah.

4) Menyajikan jumlah dan persebaran berbagai penampakan sosial

dan budaya seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk atau

pola dan persebaran pemukiman.


23

Menurut Amin, Choirul dan Fenti Arfanti, dkk (2013:9),” Denah

mencakupi beberapa fungsi sebagai berikut.

1) Fungsi ruang

Dalam hal ini, denan berfungsi untuk menunjukkan posisi

setiap ruangan yang ada di dalam suatu bangunan. Dengan

menggunakan denah, seseorang dapat dengan mudah mengetahui

letak suatu ruangan di dalam sebuah bangunan.

2) Susunan ruang

Fungsi denah yang kedua adalah susunan ruang. Hampir

sama dengan fungsi yang pertama, fungsi susunan ruang pada

denah berarti dengan berfungsi untuk menunjukkan susunan

ruangan yang ada di dalam bangunan. Dengan melihat denah,

pengguna denah dapat dengan mudah mengetahui letak susunan

ruangan yang ada di dalam suatu bangunan.

3) Sirkulasi ruang

Fungsi yang ketiga yaitu sirkulasi ruang berhubungan dengan

arus keluar masuk pada sebuah ruangan. Pengertian

denah berdasarkan fungsi ini yaitu berupa gambaran yang dapat

memudahkan penggunya dalam mobilitas di dalam sebuah gedung

ataupun bangunan. Pengguna denah akan dengan mudah

mengetahui jalan yang paling cepat untuk menuju sebuah ruangan

di dalam bangunan tertentu.


24

4) Dimensi ruang

Fungsi dimensi ruang berarti denah berguna untuk

menunjukkan dimensi ukuran setiap ruangan yang ada di dalam

sebuah gedung atau bangunan. Dengan memanfaatkan fungsi ini,

pengguna denah akan lebih mudah mengetahui ukuran setiap

ruangan yang ada dalam sebuah bangunan.

5) Letak pintu dan bukaan

Fungsi selanjutnya dari denah adalah fungsi letak pintu dan

bukaan. Fungsi ini berguna untuk memudahkan pengguna denah

untuk mengetahui letak pintu dan berbagai ventilasi lainnya. hal ini

akan sangat berguna ketika terjadi berbagai bencana seperti

kebakaran di dalam sebuah gedung. Dengan memanfaatkan fungsi

ini, pengguna denah akan lebih mudah dalam mencari pintu

ataupun ventilasi yang dapat digunakan untuk menyelamatkan diri.

6) Isi ruang

Fungsi denah berupa isi ruang berhubungan dengan apa yang

ada di dalam setiap ruangan yang ada di dalam denah. Dengan

memanfaatkan fungsi ini, pengguna denah dapat dengan mudah

mengetahui apa-apa saja yang ada di dalam sebuah ruangan. Selain

itu, pengguna denah juga dapat mengetahui pemilik ataupun

pengguna dari sebuah ruangan yang ada di dalam bangunan

ataupun gedung.
25

Dari beberapa fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa denah

memiliki fungsi yang lengkap dan terperinci sehingga

mempermudah dalam kita dalam membuat denah sejara jelas.

Begitu juga ketika siswa di tugasi membuat denah lingkungan

rumah dan sekolah akan terbantu sekali dengan penjelasan diatas

karena siswa akan lebih memahami fungsi dan cara membuat

denah lingkungan rumah dan sekolah.

B. Kerangka Berpikir

Penerapan Metode Tugas Dengan Media Tiga Dimensi Terhadap

Kemampuan Membuat Denah Dan Peta Lingkungan Rumah Dan Sekolah

Pada Siswa Kelas III SDN Dukuh III Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran

2014/2015 diharapkan mampu untuk meningkatkan pemahaman siswa,

karena sesuai dengan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya,

Menurut pendapat (Nana Sudjana dkk, 2009: 156). “Media pembelajaran

tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah

pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan

tinggi/tebal. Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media

tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok

media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan

dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya”.

Dengan demikian media Tiga Dimensi dapat diartikan sebagai alat

pembelajaran yang bisa digunakan untuk memperlancar pemahaman dan

memperkuat ingatan akan isi materi tersebut. Dan Media Tiga Dimensi
26

difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas,

atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana

benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas

atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda

itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media

pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan penjabaran tersebut Metode Tugas Dengan Media Tiga

Dimensi Terhadap Kemampuan Membuat Denah Dan Peta Lingkungan

Rumah Dan Sekolah Pada Siswa Kelas III SDN Dukuh III Kabupaten

Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan alasan karena materi Membuat

Denah Dan Peta Lingkungan Rumah Dan Sekolah merupakan salah satu

materi yang membutuhkan suatu sarana atau media untuk memudahkan

siswa memahami materi tersebut, sehingga dengan penerapan Metode

Tugas Dengan Media Tiga Dimensi pada materi Membuat Denah Dan

Peta Lingkungan Rumah Dan Sekolahdi SDN Dukuh III Kabupaten Kediri

Tahun Pelajaran 2014/2015dimungkinkan siswa mampu menguasai materi

membaca peta dengan nilai rata-rata kelas adalah >75.

Sedangkan apabila materi membaca peta disampaikan dengan

menggunakan Metode Ceramah yaitu metode yang kurang menekankan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran serta cenderung monoton dan

membosankan bagi siswa, maka dapat dimungkinkan penguasaan materi

SDN Dukuh III Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015pada materi

membaca petanilai rata-rata kelasnya adalah < 75.


27

Berikut adalah bagan dari kerangka berpikir tersebut:

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah kemampuan membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah dengan
menggunakan metode tugas dengan media tiga dimensi pada siswa kelas III SDN Dukuh III
Kabupaten Kediri Tahun pelajaran 2014/2015?
2. Bagaimanakah kemampuan membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah dengan
menggunakan metode ceramah pada siswa kelas III SDN Dukuh III Kabupaten Kediri Tahun
pelajaran 2014/2015?
3. Adakah pengaruh metode tugas dengan media tiga dimensi terhadap kemampuan membuat denah
dan peta lingkungan rumah dan sekolah pada siswa kelas III SDN Dukuh III Kabupaten Kediri
Tahun Pelajaran 2014/2015?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah
dengan menggunakan metode tugas dengan media tiga dimensi pada siswa kelas III SDN Dukuh
III Kabupaten Kediri Tahun pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah
dengan menggunakan metode ceramah pada siswa kelas III SDN Dukuh III Kabupaten Kediri
Tahun pelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Metode Tugas Dengan Media Tiga Dimensi Terhadap Kemampuan
Membuat Denah Dan Peta Lingkungan Rumah Dan Sekolah Pada Siswa Kelas III SDN Dukuh
III Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.

TEORI/KONSEP

1. Metode tugas Menurut Darmadi (2017:194)


2. Media tiga dimensi menurut Menurut pendapat Nana Sudjana dkk, (2009:156)
3. Denah menurut Menurut Amin Choirul, Arfianti Fenti, dkk (2013:6)
4. Peta menurut Menurut Yaba (2006:63)
28

LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN

1. Menentukan waktu , tempat penelitian dan subyek penelitian.


2. Menentukan hipotesis penelitian.
3. Menyusun instrumen penilitian dan memilih teknik pengumpulan data.
4. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan Materi Membuat Denah Dan Peta Lingkungan Rumah
Dan Sekolahdengan menggunakan metode tugas dengan media tigadimensi Pada Siswa kelas III A
(Eksperimen).
5. Melakukan penilaian dari hasil pembelajaran tersebut (teknik pengumpulan data).
6. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan Materi Membuat Denah Dan Peta Lingkungan Rumah
Dan Sekolahdengan menggunakan metode tugas dengan media tigadimensi Pada Siswa kelas IIIB
(Kontrol).
7. Melakukan penilaian dari hasil pembelajaran tersebut (teknik pengumpulan data)
8. Membandingkan hasil penilaian pada Siswa kelas IIIA (Eksperimen) dengan Siswa kelas IIIB
(Kontrol) dengan menggunakan teknik analisis data .
9. Pengujian hipotesis
10. Membuat simpulan dari hasil pengujian hipotesis

C. Hipotesis dan Norma Hipotesis

1. Hipotesis

Sehubungan dengan rumusan masalah, dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

1. Kemampuan membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah

dengan menggunakan metode tugas dengan media tiga dimensi pada

siswa kelas III SDN Dukuh III Kabupaten Kediri Tahun pelajaran

2014/2015.

2. Kemampuan membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah

dengan menggunakan metode ceramah pada siswa kelas III SDN

Dukuh III Kabupaten Kediri Tahun pelajaran 2014/2015.

3. Ada Pengaruh metode tugas dengan media tiga dimensi terhadap

kemampuan membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah

pada siswa Kelas III SDN Dukuh III kabupaten kediri tahun pelajaran

2014/2015.
29

2. Norma Hipotesis

1. Hipotesis kedua diterima jika nilai rata- rata siswa kelas III SDN

Dukuh III tahun 2014/2015 mencapai > 75.

2. Hipotesis pertama ditolak jika nilai rata- rata siswa kelas III SDN

Dukuh III tahun 2014/2015 mencapai < 75.

3. Jika t.hitung > = t. table taraf signifikan 5 % , maka signifikan.

Artinya Ada Pengaruh Pengunaan metode tugas dengan media tiga

dimensi terhadap kemampuan membuat denah dan peta lingkungan

rumah dan sekolah pada siswa Kelas III SDN Dukuh III kabupaten

kediri tahun pelajaran 2014/2015.

You might also like