You are on page 1of 6

bahwa konsumen memakai ponsel tidak

POSITIONING STRATEGY FOR GSMhanya


MOBILE PHONE PREPAYER
untuk memenuhi gaya hidup atau
OPERATOR BASED ON CONSUMER PERCEPTION
IN SUKABUMI CITY

Endang NARYONO, SE. MM


STIE PASIM SUKABUMI
rtumarima@gmail.com

This study aims to analyze the positioning map of GSM mobile phone operators prepaid systems
based on consumer perception in the city of Jember. The basis used to position cellular telephone
operators is consumers' perceptions of the similarity of the determinant attributes consisting of
products, prices, promotions, locations, processes, people, and physical evidence of each cell
phone operator. The analysis technique is Multidimensional Scaling (MDS). This research was
conducted by taking 60 respondents with a purposive sampling method. The data obtained were
tested using MDS analysis to determine the reliability and validity, the results of positioning maps
of GSM cell phone operators of prepaid systems (Telkomsel, Indosat, XL, 3, and AXIS) based on
consumer perceptions, and the similarity of respondents' attitudes in providing ratings . Based on
the results of the analysis there are differences in the position of each GSM cell phone operator
prepaid system based on consumer perception and shows that the GSM cell phone operator of the
AXIS prepaid system is the closest competitor or direct competitor of the Telkomsel brand,
especially regarding promotion, location, and process. XL and Three operators do not have direct
competitors (indirect competitors) because they have the biggest difference or clear and unique
differentiation. Indosat operators do not have a strong or clear positioning, because they do not
have many similarities and also do not have much difference with other operators in the minds of
consumers. The results of the consistency test and the similarity of the respondents' attitudes also
showed that the respondents did not have the same attitudes in assessing the similarity of the GSM
prepaid cell phone operator.

Keywords: positioning map, perception, attributes

PENDAHULUAN
Operator telepon seluler merupakan
produk jasa yang memberikan layanan dan mengejar prestise, namun sebagai
fasilitas bagi pengguna telepon seluler alat komunikasi yang benar-benar dianggap
(ponsel) untuk dapat berkomunikasi. Fasilitas penting dan dibutuhkan. Indonesia dengan
yang diberikan tidak hanya penghubung jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa,
komunikasi yang hanya difokuskan merupakan pasar potensial yang akan
penyediaan pulsa untuk percakapan saja, menjadi salah satu pasar terbesar di Asia
namun sesuai perkembangan teknologi Tenggara serta memiliki prospek bisnis masa
dewasa ini fasilitas dari operator ponsel depan yang cukup menggembirakan.
dapat berupa SMS, layanan jasa perbankan, Keadaan ini menyebabkan
akses internet dan lain sebagainya. Seiring persaingan tidak hanya terjadi antar
dengan kemajuan teknologi komunikasi, perusahaan ponsel tetapi juga antar operator
ponsel sudah tidak dinilai sebagai barang ponsel.
yang eksklusif. Hal ini mengandung arti Operator GSM di Indonesia tahun
2008 di pita 900 MHz ada 4

MARKETING JOURNAL 1
(id.news.yahoo.com), yaitu Telkomsel (PT. KAJIAN PUSTAKA
Telekomunikasi Seluler Indonesia), Indosat Persepsi adalah suatu proses yang
(PT. Indosat Tbk), XL (PT Excelcomindo dilewati seseorang untuk menyeleksi,
Pratama), dan 3 (PT Hutchison CP mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
Telecommunications). Sedangkan di pita informasi-informasi tertentu dalam rangka
1800 MHz, muncul operator telepon seluler membentuk makna tertentu mengenai
baru yaitu AXIS (PT. Natrindo Telepon produk atau merek tertentu. Menurut Kotler
Seluler). Bermunculannya operator-operator and Keller (2012:228), persepsi merupakan
telepon seluler yang baru mengindikasikan proses yang digunakan oleh individu untuk
bahwa operator telepon seluler menghadapi memilih, mengorganisasi, dan
persaingan yang berarti, sehingga menginterpretasi masukan informasi guna
konsekuensi yang harus dihadapi adalah menciptakan gambaran dunia yang memiliki
bagaimana memenangkan persaingan dan arti.
berupaya meningkatkan jumlah pelanggan. Pasar terdiri dari para pembeli dan
Cara untuk melihat posisi persaingan adalah setiap pembeli tersebut berada dalam
dengan mengetahui tanggapan konsumen banyak hal, seperti kebutuhan, keinginan,
terhadap produk yang ditawarkan. sumber daya, maupun praktek-praktek
Kota Sukabumi telah mengalami berbagai membelinya. Variabel manapun dari yang
kemajuan dalam penyediaan berbagai disebut tadi dapat digunakan untuk
fasilitas penunjang kegiatan komunikasi. memisahkan pasar atau segmentasi pasar.
Banyaknya pembangunan menara operator Sedangkan pengertian dari segmentasi pasar
telepon seluler dan berkembangnya gerai adalah kegiatan untuk membagi pasar yang
atau outlet yang menyediakan kartu ponsel bersifat heterogen dari suatu produk ke
serta operator ponsel mempunyai dampak dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar)
persaingan yang semakin meningkat. Untuk yang bersifat homogen (Hasan, 2008:170).
memilih pasar sasaran dan melayaninya Jadi segmentasi pasar dapat diidentifikasikan
dengan baik perlu adanya suatu strategi yang dengan membagi pasar menurut variabel
efektif dalam memenangkan pasar. Strategi yang banyak sekali jenisnya. Inti dari kegiatan
yang dibentuk perlu mempertimbangkan segmentasi pasar adalah bagaimana suatu
pendapat dari masyarakat Sukabumi yang perusahaan dapat mengidentifikasikan
juga menjadi konsumen operator telepon kelompok-kelompok konsumen berdasarkan
seluler. Pendapat masyarakat Sukabumi responnya terhadap strategi bersaing dari
berupa persepsi mengenai operator telepon perusahaan tersebut.
seluler yang pernah mereka gunakan. Positioning akhir-akhir ini mempunyai
Persepsi konsumen memegang peranan peran utama dalam pemasaran modern.
penting dalam konsep positioning karena Positioning menurut Kotler and Keller
manusia menafsirkan suatu produk atau (2007:375) adalah tindakan merancang
merek melalui persepsi yaitu hubungan tawaran dan citra perusahaan sehingga
asosiatif yang disimpan melalui proses menempati posisi yang khas (dibandingkan
sensasi (Kotler and Keller, 2012:228). para pesaing) di dalam benak pelanggan
Persepsi konsumen akan menentukan sasarannya. Tujuannya adalah menempatkan
bagaimana posisi masing-masing operator merek dalam pikiran konsumen untuk
telepon diantara pesaing-pesaingnya memaksimalkan potensi manfaat
sehingga akan dapat diketahui apakah perusahaan. Positioning dapat menjadi
persepsi konsumen sudah sesuai dengan apa sebuah jembatan yang menghubungkan
yang diinginkan perusahaan ataukah justru antara perusahaan dengan target pasarnya.
sebaliknya. Oleh karena itu, positioning menjadikan
desain company’s image nyata sehingga

MARKETING JOURNAL 2
pelanggan sasaran mengerti dan memahami berfokus pada orang yang
apa arti keberadaan perusahaan dalam menggunakan produk;
kaitannya dengan keberadaan para e. kelas produk, yaitu menghubungkan
pesaingnya. Positioning dengan kata lain produk dengan produk lain dalam kelas
adalah bagaimana sebuah produk dimata produk yang serupa di pasar;
konsumen yang membedakannya dengan f. persaingan, yaitu mengidentifikasi
produk pesaing. produk dengan menggunakan pesaing
Kunci keberhasilan positioning sebagai titik acuan. Strategi ini secara
terletak pada kemampuan perusahaan dalam eksplisit memposisikan merek
menciptakan persepsi yang diinginkan perusahaan melawan produk
perusahaan, persepsi pelanggan, dan kompetitor.
persepsi pesaing itu sendiri, serta jaringan Berdasarkan kerangka yang telah
persepsi itu sendiri (perusahaan, pesaing, dan diuraikan, maka peneliti mengemukakan
pelanggan). Penentuan posisi kompetitor hipotesis untuk mengetahui peta positioning
merupakan langkah penting yang digunakan operator telepon seluler GSM sistem
dalam riset positioning untuk memahami prabayar berdasarkan persepsi konsumen
bagaimana pelanggan tersebut membedakan serta langkah-langkah apa yang dapat
perusahaan di antara kompetitornya, maka dilakukan perusahaan agar persepsi
untuk memutuskan bagaimana untuk konsumen sesuai dengan maksud
memposisikan perusahaan adalah dengan perusahaan.
memilih konsep positioning. Konsep
positioning adalah arti keseluruhan yang METODE
dimengerti oleh konsumen dalam hal Tujuan penelitian ini adalah untuk
hubungannya dengan kebutuhan dan menganalisis dan mengetahui peta
preferensinya. positioning operator telepon seluler GSM
Beberapa pendekatan dalam memilih konsep sistem prabayar berdasarkan persepsi
konsumen. Mengunkap tujuan tersebut yang
positioning adalah (Hasan, 2012:203) : merupakan jenis penelitian deskriptif peneliti
a. atribut, perusahaan menghubungkan menggunakan metode survey dan explanatory
produk dengan menggunakan satu atau survei untuk mengukapkannya.
Type penelitian,unit analisis dari tujuan
lebih atribut, tampilan produk atau
penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif,
manfaat bagi kosumen untuk
para pengguna operator GSM di Sukabumi.
mengetahui posisi produk di pasar; Pengambilan sampel dalam penelitian ini
b. penggunaan, strategi ini memposisikan menggunakan metode purposive sampling,
merek berdasar bagaimana produk yaitu teknik penentuan sampel dengan
tersebut digunakan atau pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008:122).
menghubungkan produk dengan Sample yang diambil sebanyak 60 orang
manfaat khusus bagi pelanggan; pengguna operator GSM. Pengumpulan data
c. harga atau kualitas, menggunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua
harga sebagai petunjuk kualitas yang teknik yaitu Field research (penelitan
lebih tinggi, kualitas tinggi dicerminkan lapangan) melalui penyebaran kuesioner dan
dengan lebih banyak keistimewaan atau Libary research (penelitian kepustakaan)
pelayanan yang diberikan perusahaan Penelitian ini menggunakan persepsi
kepada pelanggan; konsumen dinilai berdasarkan kemiripan
d. pengguna produk, yaitu atribut determinan. Atribut determinan adalah
menghubungkan suatu produk dengan atribut atau sesuatu yang menyertai produk
seorang atau sekelompok pemakai atau yang membedakan operator ponsel satu
dengan lainnya. Atribut-atribut determinan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
MARKETING JOURNAL 3
product (produk), price (harga), promotion Goodness of Fit dan menunjukkan bahwa
(promosi), place (lokasi), process (proses), model penskalaan untuk mewakili data input
people (orang), dan physical evidence (bukti adalah tepat. Indeks RSQ (R square) juga
fisik). harus dikaji. Model dapat diterima apabila
Selanjutnya peneliti akan menggunaka RSQ ≥ 0,60 (60% atau lebih). Semakin tinggi
uji keandalan dan kesahihan Ketepatan suatu RSQ, semakin baik model MDS.
pemecahan analisis MDS dinilai dengan Nilai RSQ atribut operator telepon
ukuran stress. Stress adalah ukuran untuk seluler GSM sistem prabayar disajikan pada
menunjukkan kekurangtepatan (lack of fit), Tabel 4.8. Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai
semakin besar nilai stress semakin tidak tepat RSQ ≥ 0,60 (60% atau lebih). Hal ini berarti
bagi peta persepsi mewakili input data. bahwa model dua dimensi yang dihasilkan
Berdasarkan rumus stress dari Kruskal, sudah bisa mewakili data input dengan cukup
rekomendasi penggunaan nilai stress sebagai baik.
berikut (Supranto, 2004:190) : Tabel 4.8
Indeks ketepatan R² (R square) juga Nilai RSQ Atribut Operator Telepon Seluler
harus dikaji. Angka R² menunjukkan GSM Sistem Prabayar
ketepatan penskalaan (goodness of fit No. Atribut RSQ Keterangan
measure) untuk mewakili data input. Nilai R² 1 Product 0,661 Dapat Diterima
yang tinggi (1 atau 100%) model akan (produk)
mewakili dengan sempurna, akan tetapi R² ≥ 2 Price (harga) 0,912 Dapat Diterima
0,60 (60% atau lebih) sudah bisa diterima 3 Promotion 0,940 Dapat Diterima
(promosi)
atau bisa mewakili data input dengan cukup
4 Place (lokasi) 0,653 Dapat Diterima
baik, selanjutkan akan dilakukanuji peta 5 Process (proses) 0,985 Dapat Diterima
positioning dan uji Uji Konsistensi dan 6 People (orang) 0,904 Dapat Diterima
Kesamaan Sikap Responden 7 Physical 0,720 Dapat Diterima
Evidence (bukti
HASIL DAN PEMBAHASAN fisik)
Setelah dilakukan pengujian dengan
menggunakan SPSS 20 nilai Stress nilai Secara keseluruhan jawaban responden
keseluruhan atribut variable determinan diatas tentang penilaian kemiripan masing-masing
5 % mengadung arti bahwa atribut determinan operator telepon seluler GSM sistem prabayar
kehandalan terpenuhi, Berdasarkan rumus berdasarkan atribut produk mencerminkan
stress dari Kruskal, rekomendasi penggunaan persepsi konsumen. Posisi operator telepon
nilai stress sebagai berikut (Supranto, seluler GSM sistem prabayar menurut
2004:190) seperti ditunjukan dalam tabel 4.7. persepsi konsumen dapat dilihat pada
Tabel 4.7 koordinat seperti pada Tabel 4.10.
Nilai Stress Atribut Operator Telepon Seluler Tabel 4.10
GSM Sistem Prabayar Koordinat Operator Telepon Seluler GSM
Sistem Prabayar
No. Atribut Stress Goodness
of Fit No Operator Absis Absis
1 Product (produk) 0,0289 Excellent (Dimensi I) (Dimensi II)
2 Price (harga) 0,0258 Excellent
3 Promotion (promosi) 0,0261 Excellent 1 Telkomsel -0.6389 -1.4560
4 Place (lokasi) 0,0256 Excellent 2 Indosat -0.9011 -0.4171
5 Process (proses) 0,0538 Good 3 XL -0.8870 1.0767
6 People (orang) 0,0280 Excellent 4 Three 1.3682 -0.3860
7 Physical Evidence 0,0272 Excellent 5 AXIS 1.0588 1.1824
(bukti fisik)
Berdasar koordinat pada Tabel 4.10
Untuk uji kesahihan seperti dalam Tabel 4.8 dapat dihasilkan peta positioning dari masing-
menunjukkan bahwa stress model dua masing operator telepon seluler GSM sistem
dimensi yang dihasilkan masuk dalam standar

MARKETING JOURNAL 4
prabayar dengan konfigurasi seperti Gambar Tabel 4.23
4.1. Rekapitulasi Peta Positioning Operator
Telepon Seluler GSM Sistem
Prabayar
Atribut Peta Kemiripa Skala Skala
Positioni n Tertinggi Tertinggi
ng Dimensi Dimensi
1 2
Produk Gambar Indosat dan Three XL dan
4.1 Telkomsel AXIS
Harga Gambar AXIS dan Telkomse XL
4.4 Three l
Promosi Gambar Telkomsel Three XL
Alscal 4.7 dan AXIS
Lokasi Gambar Telkomsel XL dan Three
4.10 dan AXIS Indosat
Indosat dan
XL
Proses Gambar Telkomsel Three XL
4.13 dan AXIS
Orang Gambar XL dan Telkomse Three
4.16 AXIS l
Bukti Gambar AXIS dan Indosat Telkomse
Fisik 4.19 Three l

Perusahaan operator telepon seluler


dalam melakukan diferensiasi untuk
Gambar 4.1 Peta Positioning 2 Dimensi Atribut
menentukan posisinya harus melihat tugasnya
Produk
untuk mengubah suatu produk yang tidak
Gambar 4.1 adalah peta hasil proses
terdiferensiasi menjadi suatu penawaran yang
INDSCAL (Individual Differences (weighted)
terdiferensiasi. Namun tidak semua perbedaan
Euclidean Distance Model) untuk
adalah suatu pembeda. Tiap perbedaan
menampilkan peta MDS dari lima operator
memiliki potensi untuk menciptakan biaya
telepon seluler yaitu Telkomsel, Indosat, XL,
bagi perusahaan maupun manfaat bagi
Three, dan Axis. Gambar peta tersebut
konsumen, karena itu perusahaan harus
menunjukkan bahwa Indosat dan Telkomsel
berhati-hati memilih cara untuk membedakan
letaknya berdekatan. Jarak posisi yang
dirinya dari pesaing. Suatu perbedaan patut
berdekatan dari pasangan ini adalah sebuah
dibuat jika memenuhi kriteria keunggulan
hasil dari persepsi konsumen bahwa operator
bersaing yaitu penting, unik atau khas,
telepon seluler GSM sistem prabayar yang
unggul, dapat dikomunikasikan, pelopor atau
diperbandingkan memiliki kemiripan satu
mendahului, harga terjangkau, dan
sama lain pada atribut produk yang meliputi
mendatangkan laba.
fasilitas SMS, masa aktif, masa tenggang,
jangkauan wilayah, telebanking, dan akses
KESIMPULAN
internet. Gambar peta tersebut juga
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil
menunjukkan bahwa XL, Three, dan AXIS
letaknya berjauhan, sehingga ketiga operator penelitian maka peneliti dapat ditarik
tersebut memiliki perbedaan satu sama lain kesimpulan seperti berikut ini :
pada atribut produk atau tidak ada kemiripan a. peta positioning operator telepon seluler
dan dilakuan untuk semua atribut variable GSM sistem prabayar berdasarkan
determinasi. persepsi konsumen di Kota Sukabumi
Gambaran menyeluruh tentang peta diketahui mempunyai posisi yang
positioning dijelaskan pada ringkasan analisis berbeda-beda. Posisi operator telepon
dan pembahasan positioning operator telepon seluler GSM sistem prabayar sangat
seluler GSM sistem prabayar yang disajikan dipengaruhi oleh persepsi konsumen
pada Tabel 4.23. terhadap masing-masing merek. Hasil dari
MARKETING JOURNAL 5
uji konsistensi dan kesamaan sikap
responden juga menunjukkan bahwa
responden tidak memiliki kesamaan sikap
dalam menilai kemiripan operator telepon
seluler GSM sistem prabayar.
b. peta positioning yang dihasilkan
menunjukkan bahwa operator telepon
seluler GSM sistem prabayar merek AXIS
merupakan pesaing terdekat atau pesaing
langsung (direct competitor) dari merek
Telkomsel, terutama menyangkut
promosi, lokasi, dan proses. Operator XL
dan Three tidak mempunyai pesaing
langsung (indirect competitor) karena
memiliki perbedaan terbesar atau
diferensiasi yang jelas dan unik. Operator
Indosat tidak memiliki positioning yang
kuat atau jelas, karena tidak mempunyai
banyak kemiripan dan juga tidak
mempunyai banyak perbedaan dengan
operator lain di benak konsumen.
Saran yang dikemukakan berikut ini
disusun berdasarkan penelitian yang
dilakukan, yaitu :
a. untuk meningkatkan jumlah pelanggan
operator telepon seluler GSM sistem
prabayar perlu dipertahankan keunggulan
atribut yang ada dan perlu
memperhatikan keunggulan atribut
pesaing agar tetap dapat berkompetisi
dan melakukan promosi yang tepat.
b. keterbatasan penelitian ini adalah hanya
meneliti operator telepon seluler GSM
sistem prabayar dengan metode
pengambilan sampel purposive sampling,
sehingga bagi peneliti selanjutnya terbuka
peluang untuk mengembangkan hasil
penelitian ini dengan menambah operator
telepon seluler lainnya dan pengambilan
sampel diambil secara random (probability
sampling), agar dapat dilakukan
generalisasi yang lebih luas.

MARKETING JOURNAL 6

You might also like