Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This research aims to find a model for developing dairy cattle business based on resources farmers' accessibility.
The research was conducted at the Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna Gemilang in Pujon
District, Malang Regency, East Java Province. The research was conducted in October - December 2018. The
research variables consisted of economycal resources (X1), environmental resources (X2), social resources (X3),
farmers’ HR (Z1), and development of dairy cattle business (Y1). Respondents was all KUB member dairy cattle
farmers, namely 174 dairy cattle farmers. Data was analyzed by the SEM (Structural Equation Model) with
SmartPLS 2.0 method. The results showed that the resources farmers’ accesibility directly affected the
development of dairy cattle business by 10.8%, while the resources farmers’ accessibility indirectly affected with
farmers’ HR for development of dairy cattle businesses by 34.1%. The conclusion of the research shows that the
resources farmers’ accessibility plays an important role in the development of livestock farming business.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan
aksesibilitas peternak terhadap sumber daya. Penelitian dilakukan pada Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Tirtasari Kresna Gemilang Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Oktober – Desember 2018. Variabel penelitian terdiri dari sumber daya ekonomi (X1), sumber daya
lingkungan (X2), sumber daya sosial (X3), SDM peternak (Z1), dan pengembangan usaha ternak sapi perah (Y1).
Responden adalah semua peternak sapi perah anggota KUB, yaitu sebanyak 174 peternak sapi perah. Analisis
data menggunakan metode SEM (Structural Equation Model) dengan SmartPLS 2.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aksesibilitas peternak terhadap sumber daya berpengaruh secara langsung terhadap
pengembangan usaha ternak sapi perah sebesar 10.8%, sedangkan aksesibilitas peternak terhadap sumber daya
berpengaruh secara tidak langsung melalui SDM peternak terhadap pengembangan usaha ternak sapi perah
sebesar 34.1%. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas peternak terhadap sumber daya
berperan penting terhadap pengembangan usaha ternak.
Kata kunci: sumber daya, ekonomi, lingkungan, sosial, dan SDM.
62 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
MATERI DAN METODE daya lingkungan, c) sumber daya sosial, d)
SDM peternak, dan e) pengembangan usaha
Lokasi dan Waktu Penelitian ternak sapi perah.
Penelitian dilakukan di Kelompok
Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna Populasi Penelitian
Gemilang Kecamatan Pujon Kabupaten Responden merupakan peternak sapi
Malang Provinsi Jawa Timur. Penelitian perah yang tergabung di dalam Kelompok
dilakukan pada bulan Oktober hingga Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna
Desember 2018. Gemilang, Kecamatan Pujon Kabupaten
Malang Provinsi Jawa Timur. KUB
Variabel Penelitian mempunyai anggota sebanyak 174 peternak
Penelitian terdiri dari 5 variabel utama sapi perah, sehingga di dalam penelitian ini
dan 31 indikator. Variabel utama tersebut semua peternak anggota KUB dijadikan
yaitu: a) sumber daya ekonomi, b) sumber responden penelitian (total sampling).
64 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
Gambar 1. Hasil Logaritma PLS
Uji struktural pada uji pengaruh atau akses peternak terhadap sumber daya sebesar
uji hipotesis dilakukan sesudah melakukan 10.8%. Sumber daya tersebut yaitu sumber
uji indikator yang terdiri dari nilai koefisien daya ekonomi, sumber daya lingkungan, dan
determinasi (R2), nilai t-statistik, dan nilai sumber daya sosial. Ellitan (2003)
koefisien parameter. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa ketersediaan sumber daya
tersebut yaitu: dapat berpengaruh positif ataupun negatif
terhadap hubungan teknologi dan kinerja.
Tabel 4. Uji Model Hal tersebut dapat diartikan bahwa
Pengujian Hasil Uji ketersediaan sumber daya dapat menguatkan
Koefisien Determinasi R2 atau memperlemah pengaruh teknologi
SDM Peternak .108 terhadap kinerja SDM.
Pengembangan Usaha Sapi Perah .341 Akses peternak terhadap sumber daya
T-statistik ekonomi memberikan pengaruh tetapi tidak
X1→ Z1 0.126 signifikan terhadap SDM peternak sapi perah
X2 → Z1 0.720 sebesar 0.126. Pengaruh tersebut
X3 → Z1 2.350 menunjukkan hasil negatif sebesar -0.022.
X1 → Y1 0.783 Artinya, semakin rendah akses peternak
X2 → Y1 1.904 terhadap sumber daya ekonomi maka
X3 → Y1 3.306
semakin tinggi SDM peternak sapi perah di
Z1 → Y1 1.772
KUB Tirtasari Kresna Gemilang. Hal
Koefisien Parameter
X1→ Z1 -0.022 tersebut menunjukkan bahwa keterbatasan
X2 → Z1 -0.099 peternak terhadap sumber daya ekonomi
X3 → Z1 -0.033 dapat meningkatkan SDM peternak,
X1 → Y1 0.087 khususnya motivasi peternak dan kesehatan
X2 → Y1 -0.292 peternak. Yudiarini (2014) menyebutkan
X3 → Y1 0.316 bahwa akses peternak terhadap sumber daya
Z1 → Y1 -0.221 ekonomi yang berkaitan dengan sarana dan
Sumber: Data diolah (2018) prasarana transportasi dapat menjamin
efisiensi usaha ternak yang lebih murah dan
Akses Peternak terhadap Sumber Daya lebih mudah, sedangkan kondisi di lokasi
dan Pengaruhnya terhadapSDM Peternak penelitian menunjukkan bahwa di KUB
SDM peternak sapi perah di KUB Tirtasari Kresna Gemilang transportasi susu
Tirtasari Kresna Gemilang dipengaruhi oleh segar dikelola oleh kelompok peternak
66 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
menambahkan bahwa keterampilan tenaga ternak di lokasi penelitian sangat
kerja dan motivasi berpengaruh nyata memungkinkan untuk dilakukan jika
terhadap produktivitas usaha. Hal tersebut peternak mempunyai peranan dalam
menunjukkan bahwa pengembangan usaha di organisasi masyarakat serta mempunyai
lokasi penelitian diwujudkan oleh hubungan baik dengan sesama peternak sapi
bertambahnya populasi ternak yang perah, aparat desa, petugas kesehatan ternak,
dipelihara dan bertambahnya tenaga kerja dinas kesehatan, lembaga keuangan, dan
yang dibayar. lembaga pemasaran.
Akses peternak terhadap sumber daya
lingkungan memberikan pengaruh signifikan Hubungan SDM Peternak dengan
terhadap pengembangan usaha ternak sapi Pengembangan Usaha Ternak
perah sebesar 1.904. Pengaruh tersebut SDM peternak di KUB Tirtasari
menunjukkan hasil negatif sebesar -0.292. Kresna Gemilang memberikan pengaruh
Artinya, semakin rendah akses peternak signifikan terhadap pengembangan usaha
terhadap sumber daya lingkungan maka ternak sapi perah sebesar 1.772. Pengaruh
semakin besar peluang peternak untuk tersebut menunjukkan hasil negatif sebesar -
melakukan pengembangan usaha ternak sapi 0.221. Artinya, semakin tinggi SDM
perah.Bamualim et al. (2015) menyatakan peternak di KUB Tirtasari Kresna Gemilang
bahwa pemanfaatakan sumber daya maka semakin kecil peluang peternak untuk
lingkungan dengan pemberian pupuk organik melakukan pengembangan usaha ternak sapi
dari kotoran ternak yang difortifikasi dengan perah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pupuk kimia dapat meningkatkan hasil semakin sehat peternak dan masih
produktivitas tanaman sebesar 39-48%, mempunyai motivasi yang tinggi, peternak di
sehingga berpotensi untuk dilakukan KUB Tirtasari Kresna Gemilang lebih
pengembangan usaha melalui model SITT memilih untuk tidak melakukan
(Sistem Integrasi Tanaman-Ternak). Hal pengembangan usaha ternak sapi perah.
tersebut menunjukkan bahwa pengembangan Motivasi juga berpengaruh terhadap
usaha ternak di lokasi penelitian sangat komitmen (Prihantoro, 2012), semakin baik
memungkinkan untuk dilakukan jika motivasi akan meningkatkan komitmen
peternak mampu memanfaatkan kotoran peternak untuk melakukan pengembangan
ternak sebagai pupuk tanaman. usaha ternak. Penyebab utama peternak tidak
Akses peternak terhadap sumber daya ingin melakukan pengembangan usaha
sosial memberikan pengaruh sangat adalah tingginya risiko bisnis yang peternak
signifikan terhadap pengembangan usaha rasakan. Semakin besar biaya investasi usaha
ternak sapi perah sebesar 3.306. Pengaruh ternak maka semakin besar risiko bisnis yang
tersebut menunjukkan hasil positif sebesar mungkin peternak terima, terlebih lagi
0.316. Artinya, semakin tinggi akses peternak di KUB Tirtasari Kresna Gemilang
peternak terhadap sumber daya sosial maka sudah menyadari bahwa selama ini pihak
semakin besar peluang peternak untuk kelembagaan KUB menjual susu segar ke
melakukan pengembangan usaha ternak sapi Industri Pengolahan Susu (IPS) dalam satuan
perah. Limawandoyo dan Simanjutak (2013) liter, padahal di tingkat perusahaan harga beli
menyebutkan bahwa salah satu rencana susu segar dikonversi dalam satuan kilogram.
strategis pengelolaan SDM untuk Anantanyu (2011) menyatakan bahwa
meningkatkan produktivitas adalah dengan kelembagaan petani yang afektif diharapkan
strategi model rekanan bisnis. Strategi mampu memberikan kontribusi yang nyata
tersebut mempunyai keunggulan yaitu dalam meningkatkan SDM, kemandirian, dan
kekuatan peternak atau kelembagaan ternak martabat petani, sehingga mampu
dimanfaatkan untuk menghalau ancaman memotivasi petani untuk berpartisipasi dalam
dengan mengandalkan peluang. Hal tersebut kelembagaan. Upaya-upaya yang mungkin
menunjukkan bahwa pengembangan usaha dilakukan oleh stakeholder antara lain:
68 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
of Karapan (Racing) Cattle Business in Syukur, S. H., Fanani, Z., Nugroho, B. A.,
Madura Island, East Java. JITAA. 39 and Antara, M. 2014. Empowerment of
(1): 65-72. Livestock Farmer through Graduate
Program to Build a Village on
Roessali, W., Masyhuri, S. Nurtini, Dynamics of Beef Cattle Farmer
Darwanto, D. H. 2011. Factors Groups Level of Gaduhan Model (A
Influencing Farmers Decision to Case Study in the District of Toli-toli,
Increase Beef Cattle Business Scale in Central Sulawesi. Journal of Natural
Central Java Province. JITAA. 36 (1): Science Research. 4 (2): 107-112.
27-35.
Wahyuni, D. 2017. Penguatan Kelembagaan
Rustandi, Y. dan Suhadji, R. 2017. Keragaan Petani Menuju Kesejahteraan Petani.
Evaluasi Fungsi Kelembagaan Jurnal Kesejahteraan Sosial. 10 (17) :
Kelompok Tani di Kecamatan Papar 9-12.
Kabupaten Kediri Jawa Timur. Agrica
Ekstensia. 11 (2): 55-60. Wiyono, G. 2011. Merancang Penelitian
Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0
Susilowati, Y., P. Hutagaol, P. Pasaribu, dan & Smart PLS 2.0. Penerbit: Unit
Djohar, S. 2013. Jurnal Manajemen Penerbit dan Percetakan STIM YKPN
Teknologi. Pengaruh Aspek Yogyakarta.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
terhadap Peningkatan Kinerja Yudiarini, N. 2014. Perubahan Pertanian
Organisasi di Industri Otomotif di Subsisten Tradisional ke Pertanian
Indonesia. Jurnal Manajemen Modern. DwijenAGRO. 2 (1): 1-8.
Teknologi. 12 (1) : 1-19.