You are on page 1of 9

Jurnal Sain Peternakan Indonesia P-ISSN 1978-3000

Available at https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jspi/index E-ISSN 2528-7109


DOI: https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.1.61-69 Volume 14 Nomor 1 edisi Januari - Maret 2019

Model Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah Berdasarkan Faktor


Aksesibilitas Sumber Daya

Model of Dairy Cattle Business Development Based on Resources Accessibility Factors

Amam1,2, M. W. Jadmiko1, P. A. Harsita1, dan M. S. Poerwoko3


1) Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
2) Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
3) Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegalboto, Sumbersari, Jember, Jawa Timur 68121
Corresponding e-mail : amam.faperta@unej.ac.id

ABSTRACT

This research aims to find a model for developing dairy cattle business based on resources farmers' accessibility.
The research was conducted at the Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna Gemilang in Pujon
District, Malang Regency, East Java Province. The research was conducted in October - December 2018. The
research variables consisted of economycal resources (X1), environmental resources (X2), social resources (X3),
farmers’ HR (Z1), and development of dairy cattle business (Y1). Respondents was all KUB member dairy cattle
farmers, namely 174 dairy cattle farmers. Data was analyzed by the SEM (Structural Equation Model) with
SmartPLS 2.0 method. The results showed that the resources farmers’ accesibility directly affected the
development of dairy cattle business by 10.8%, while the resources farmers’ accessibility indirectly affected with
farmers’ HR for development of dairy cattle businesses by 34.1%. The conclusion of the research shows that the
resources farmers’ accessibility plays an important role in the development of livestock farming business.

Keywords: resources, economycal, environmental, social, and human resources.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan
aksesibilitas peternak terhadap sumber daya. Penelitian dilakukan pada Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Tirtasari Kresna Gemilang Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Oktober – Desember 2018. Variabel penelitian terdiri dari sumber daya ekonomi (X1), sumber daya
lingkungan (X2), sumber daya sosial (X3), SDM peternak (Z1), dan pengembangan usaha ternak sapi perah (Y1).
Responden adalah semua peternak sapi perah anggota KUB, yaitu sebanyak 174 peternak sapi perah. Analisis
data menggunakan metode SEM (Structural Equation Model) dengan SmartPLS 2.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aksesibilitas peternak terhadap sumber daya berpengaruh secara langsung terhadap
pengembangan usaha ternak sapi perah sebesar 10.8%, sedangkan aksesibilitas peternak terhadap sumber daya
berpengaruh secara tidak langsung melalui SDM peternak terhadap pengembangan usaha ternak sapi perah
sebesar 34.1%. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas peternak terhadap sumber daya
berperan penting terhadap pengembangan usaha ternak.
Kata kunci: sumber daya, ekonomi, lingkungan, sosial, dan SDM.

PENDAHULUAN tergabung dalam KUB Tirtasari Kresna


Gemilang sebanyak 174 orang dengan
Kelompok Usaha Bersama (KUB) produksi susu pada bulan November 2018
Tirtasari Kresna Gemilang merupakan salah yang mencapai 76.079 liter.
satu kelembagaan peternak sapi perah yang Undang-undang Nomor 19 tahun 2013
terdapat di Kecamatan Pujon Kabupaten tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Malang Provinsi Jawa Timur. KUB Tirtasari Petani merupakan salah satu dasar berdirinya
Kresna Gemilang berdiri tahun 2017 dan KUB Tirtasari Kresna Gemilang, sehingga
sudah memiliki Badan Hukum Nomor penguatan kelembagaan membutuhkan
0010084-AH.01.07. Jumlah peternak yang dukungan dari banyak pihak (Wahyuni,
2017). Kuatnya kelembagaan sangat

Jurnal Sain Peternakan Indonesia 14 (1) 2019 Edisi Januari-Maret | 61


bergantung pada Sumber Daya Manusia peternak, hubungan dengan aparat desa,
(SDM) yang ada di dalamnya. Riyadi (2012) hubungan dengan petugas kesehatan ternak,
menyebutkan bahwa salah satu upaya untuk hubungan dengan dinas peternakan,
meningkatkan daya saing yaitu faktor SDM hubungan dengan perusahaan pakan,
dan teknologi, Susilowati et al. (2013) juga hubungan dengan tenaga penyuluh,
menambahkan bahwa aspek pengelolaan hubungan dengan lembaga keuangan,
SDM terbukti berpengaruh positif secara hubungan dengan lembaga pemasaran susu.
langsung dan signifikan terhadap kinerja SDM peternak sapi perah merupakan
organisasi. salah satu faktor yang sangat penting yang
Peternak sapi perah yang tergabung di tidak bisa dilepaskan dari suatu organisasi
dalam KUB Tirtasari Kresna Gemilang atau kelembagaan peternak sapi perah.
mempunyai aksesibilitas sumber daya yang Berkembang atau tidaknya suatu
berbeda, terutama sumber daya ekonomi, kelembagaan sangat bergantung dari SDM
sumber daya lingkungan, dan sumber daya yang ada di dalamnya. Hal tersebut karena
sosial (Syukur et al., 2014) yang mana SDM berfungsi sebagai penggerak, pemikir,
faktor-faktor sumber daya tersebut erat dan perencana untuk mencapai tujuan
kaitannya dengan pengembangan usaha organisasi atau kelembagaan peternak sapi
ternak sapi perah. Semakin tinggi akses perah. SDM peternak sapi perah meliputi:
peternak terhadap sumber daya, maka pengetahuan dan keterampilan dalam usaha
semakin besar peluang peternak untuk ternak, status kesehatan peternak, motivasi
mengembangkan usaha ternaknya. peternak, dan kemampuan peternak dalam
Sumber daya ekonomi merupakan penggunaan bahasa sehari-hari.
sumber daya yang dapat diakses peternak Pengembangan usaha ternak sapi perah
sapi perah yang erat kaitannya dengan merupakan suatu keadaan mengenai peluang
masalah perekonomian peternak. Jenis potensial yang disertai dukungan berbagai
sumber daya ekonomi meliputi: pendidikan aspek sumber daya yang dimiliki peternak
formal, pendidikan nonformal, tingkat sapi perah. Pengembangan usaha ternak sapi
keterlibatan tenaga kerja keluarga, status perah meliputi: bertambahnya pendapatan,
kesehatan keluarga, status konsumsi gizi bertambahnya populasi ternak sapi perah
keluarga, tingkat kenyamanan rumah tempat yang dipelihara, bertambahnya tenaga kerja
tinggal, kesempatan memanfaatkan waktu yang dibayar, dan bertambahnya kandang.
luang untuk rekreasi, dan tingkat kredibilitas
peternak. Tujuan Penelitian
Sumber daya lingkungan merupakan Penelitian bertujuan untuk menemukan
sumber daya yang dapat diakses peternak model pengembangan usaha ternak sapi
sapi perah yang erat kaitannya dengan perah di KUB Tirtasari Kresna Gemilang
masalah lingkungan usaha ternak. Jenis berdasarkan akses peternak terhadap sumber
sumber daya lingkungan meliputi: daya ekonomi, sumber daya lingkungan, dan
pencemaran udara, pencemaran tanah, sumber daya sosial.
pencemaran air, pencemaran suara,
pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk Hipotesis Penelitian
pupuk, dan pemanfaatan limbah pertanian Berdasarkan tujuan penelitian, maka
untuk pakan ternak. hipotesis penelitian yaitu: 1) akses peternak
Sumber daya sosial merupakan sumber terhadap sumber daya mempengaruhi SDM
daya yang dapat diakses peternak sapi perah peternak, dan 2) akses peternak terhadap
yang erat kaitannya dengan hubungan sosial sumber daya mempengaruhi pengembangan
peternak. Jenis sumber daya sosial meliputi: usaha ternak sapi perah di KUB Tirtasari
peranan peternak dalam organisasi Kresna Gemilang.
masyarakat, hubungan kerjasama dengan
peternak lain, hubungan dengan sesama

62 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
MATERI DAN METODE daya lingkungan, c) sumber daya sosial, d)
SDM peternak, dan e) pengembangan usaha
Lokasi dan Waktu Penelitian ternak sapi perah.
Penelitian dilakukan di Kelompok
Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna Populasi Penelitian
Gemilang Kecamatan Pujon Kabupaten Responden merupakan peternak sapi
Malang Provinsi Jawa Timur. Penelitian perah yang tergabung di dalam Kelompok
dilakukan pada bulan Oktober hingga Usaha Bersama (KUB) Tirtasari Kresna
Desember 2018. Gemilang, Kecamatan Pujon Kabupaten
Malang Provinsi Jawa Timur. KUB
Variabel Penelitian mempunyai anggota sebanyak 174 peternak
Penelitian terdiri dari 5 variabel utama sapi perah, sehingga di dalam penelitian ini
dan 31 indikator. Variabel utama tersebut semua peternak anggota KUB dijadikan
yaitu: a) sumber daya ekonomi, b) sumber responden penelitian (total sampling).

Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian


Sumber Daya Ekonomi (X1) Notasi
pendidikan formal peternak X1.1
pendidikan nonformal peternak X1.2
tingkat keterlibatan tenaga kerja keluarga X1.3
status kesehatan keluarga X1.4
status konsumsi gizi keluarga X1.5
tingkat kenyamanan rumah tempat tinggal X1.6
kesempatan memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi X1.7
tingkat kredibilitas peternak X1.8
Sumber Daya Lingkungan (X2) Notasi
tingkat pencemaran udara X2.1
tingkat pencemaran tanah X2.2
tingkat pencemaran air X2.3
tingkat pencemaran suara X2.4
pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk pupuk X2.5
pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan ternak X2.6
Sumber Daya Sosial (X3) Notasi
peranan peternak dalam organisasi masyarakat X3.1
hubungan kerjasama dengan peternak lain X3.2
hubungan dengan aparat desa X3.3
hubungan dengan petugas kesehatan ternak X3.4
hubungan dengan dinas kesehatan X3.5
hubungan dengan perusahaan pakan ternak X3.6
hubungan dengan tenaga penyuluh X3.7
hubungan dengan lembaga keuangan X3.8
hubungan dengan lembaga/perusahaan pemasaran susu X3.9
SDM Peternak (Z1) Notasi
pengetahuan dan keterampilan dalam usaha ternak Z1.1
status kesehatan peternak Z1.2
motivasi peternak Z1.3
kemampuan peternak dalam penggunaan bahasa sehari-hari Z1.4
Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah (Y1) Notasi
bertambahnya pendapatan Y1.1
bertambahnya populasi ternak sapi perah yang dipelihara Y1.2
bertambahnya tenaga kerja yang dibayar Y1.3
bertambahnya kandang Y1.4

Jurnal Sain Peternakan Indonesia 14 (1) 2019 Edisi Januari-Maret | 63


Pengumpulan Data Hasil uji indikator menunjukkan bahwa
Data diperoleh secara langsung dari peternak sapi perah di KUB Tirtasari Kresna
responden dengan menggunakan metode Gemilang mempunyai akses terhadap sumber
pengisian kuisioner berskala likert 1 sampai daya ekonomi yang terdiri dari: pendidikan
dengan 5, selain itu metode wawancara dan formal peternak (X1.1), pendidikan nonformal
observasi untuk pengamatan langsung juga peternak (X1.2), tingkat keterlibatan tenaga
dilakukan untuk mendapatkan informasi kerja keluarga (X1.3), dan kesempatan
tambahan dari responden. memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi
(X1.7). Peternak sapi perah di KUB Tirtasari
Analisis Data Kresna Gemilang mempunyai akses terhadap
Analisis data dilakukan dengan metode sumber daya lingkungan berupa tingkat
Structural Equation Model (SEM) dengan pencemaran tanah (X2.2). Peternak sapi perah
menggunakan SmartPLS 2.0. Hasil analisis di KUB Tirtasari Kresna Gemilang
tersebut digunakan untuk menjawab mempunyai akses terhadap sumber daya
hipotesis. SmartPLS 2.0 bermanfaat untuk sosial yang terdiri dari: peranan peternak
menemukan teori baru atau memperkuat teori dalam organisasi masyarakat (X3.1),
yang lemah (Wiyono, 2011). hubungan kerjasama dengan peternak lain
(X3.2), hubungan dengan aparat desa (X3.3),
HASIL DAN PEMBAHASAN hubungan dengan petugas kesehatan ternak
(X3.4), hubungan dengan dinas peternakan
Uji Indikator (X3.5), hubungan dengan lembaga keuangan
Indikator yang mendukung variabel (X3.8), dan hubungan dengan
utama dalam penelitian ini diuji terlebih lembaga/perusahaan pemasaran susu (X3.9).
dahulu dengan menggunakan SmartPLS 2.0. Hasil uji indikator menunjukkan bahwa
Indikator yang dinyatakan valid dan SDM peternak sapi perah terdiri dari
memenuhi syarat yaitu indikator yang kesehatan peternak (Z1.2) dan motivasi
mempunyai nilai outer loading>0.500. Hasil peternak (Z1.3), sedangkan indikator
uji indikator tersebut yaitu: pengembangan usaha ternak sapi perah
terdiri dari bertambahnya populasi sapi perah
Tabel 2. Nilai Outer Loading yang dipelihara (Y2.2) dan bertambahnya
tenaga kerja yang dibayar (Y2.3).
X1 X2 X3 Z1 Y1 Result
X1.1 0.629 valid
X1.2 0.767 valid Uji Struktural
X1.3 0.577 valid Teknik analisis SEM dengan
X1.7 0.534 valid menggunakan SmartPLS 2.0 menghasilkan
X2.2 0.998 valid kriteria uji struktural berupa Composite
X3.1 0.614 valid
X3.2 0.803 valid
Reliability (CR), R Square (R2), dan nilai
X3.3 0.764 valid Cronbach’s Alpha (CA). Hasil uji kriteria
X3.4 0.668 valid tersebut yaitu:
X3.5 0.729 valid
X3.8 0.662 valid Tabel 3. Uji Struktural
X3.9 0.547 valid
Z1.2 0.725 valid CR R2 CA
Z1.3 0.955 valid X1 0.723 0.820
Y1.2 0.674 valid X2 0.998 0.998
Y1.3 0.900 valid X3 0.861 0.815
Sumber: Data diolah (2018) Z1 0.756 0.107 0.993
Keterangan: hasil logaritma PLS setelah Y1 0.833 0.341 0.855
menghilangkan indikator tidak valid
Sumber: Data diolah (2018)

64 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
Gambar 1. Hasil Logaritma PLS

Uji struktural pada uji pengaruh atau akses peternak terhadap sumber daya sebesar
uji hipotesis dilakukan sesudah melakukan 10.8%. Sumber daya tersebut yaitu sumber
uji indikator yang terdiri dari nilai koefisien daya ekonomi, sumber daya lingkungan, dan
determinasi (R2), nilai t-statistik, dan nilai sumber daya sosial. Ellitan (2003)
koefisien parameter. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa ketersediaan sumber daya
tersebut yaitu: dapat berpengaruh positif ataupun negatif
terhadap hubungan teknologi dan kinerja.
Tabel 4. Uji Model Hal tersebut dapat diartikan bahwa
Pengujian Hasil Uji ketersediaan sumber daya dapat menguatkan
Koefisien Determinasi R2 atau memperlemah pengaruh teknologi
SDM Peternak .108 terhadap kinerja SDM.
Pengembangan Usaha Sapi Perah .341 Akses peternak terhadap sumber daya
T-statistik ekonomi memberikan pengaruh tetapi tidak
X1→ Z1 0.126 signifikan terhadap SDM peternak sapi perah
X2 → Z1 0.720 sebesar 0.126. Pengaruh tersebut
X3 → Z1 2.350 menunjukkan hasil negatif sebesar -0.022.
X1 → Y1 0.783 Artinya, semakin rendah akses peternak
X2 → Y1 1.904 terhadap sumber daya ekonomi maka
X3 → Y1 3.306
semakin tinggi SDM peternak sapi perah di
Z1 → Y1 1.772
KUB Tirtasari Kresna Gemilang. Hal
Koefisien Parameter
X1→ Z1 -0.022 tersebut menunjukkan bahwa keterbatasan
X2 → Z1 -0.099 peternak terhadap sumber daya ekonomi
X3 → Z1 -0.033 dapat meningkatkan SDM peternak,
X1 → Y1 0.087 khususnya motivasi peternak dan kesehatan
X2 → Y1 -0.292 peternak. Yudiarini (2014) menyebutkan
X3 → Y1 0.316 bahwa akses peternak terhadap sumber daya
Z1 → Y1 -0.221 ekonomi yang berkaitan dengan sarana dan
Sumber: Data diolah (2018) prasarana transportasi dapat menjamin
efisiensi usaha ternak yang lebih murah dan
Akses Peternak terhadap Sumber Daya lebih mudah, sedangkan kondisi di lokasi
dan Pengaruhnya terhadapSDM Peternak penelitian menunjukkan bahwa di KUB
SDM peternak sapi perah di KUB Tirtasari Kresna Gemilang transportasi susu
Tirtasari Kresna Gemilang dipengaruhi oleh segar dikelola oleh kelompok peternak

Jurnal Sain Peternakan Indonesia 14 (1) 2019 Edisi Januari-Maret | 65


melalui kelembagaan, dan juga pakan ternak tidak langsung melalui kelembagaan
langsung diangkut ke lokasi kandang- peternak dengan melakukan pengolahan susu
kandang sapi perah milik anggota, sehingga segar sebelum dipasarkan ke konsumen.Hal
keterbatasan transportasi bukan menjadi tersebut menunjukkan bahwa SDM peternak
kendala peternak sapi perah dalam di lokasi penelitian dikatakan tinggi jika
memperoleh akses terhadap sumber daya peternak mampu berperan di dalam
ekonomi. organisasi masyarakat, mempunyai hubungan
Akses peternak terhadap sumber daya kerjasama yang baik dengan sesama
lingkungan memberikan pengaruh tetapi peternak, aparat desa, tenaga kesehatan
tidak signifikan terhadap SDM peternak sapi ternak, dinas peternakan, lembaga keuangan,
perah sebesar 0.720. Pengaruh tersebut dan lembaga pemasaran.
menunjukkan hasil negatif sebesar -0.099.
Artinya, semakin rendah akses peternak Akses Peternak terhadap Sumber Daya
terhadap sumber daya lingkungan maka dan Pengaruhnya terhadap
semakin tinggi SDM peternak sapi perah di Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah
KUB Tirtasari Kresna Gemilang. Kusnadi Pengembangan usaha ternak sapi perah
(2008) menyebutkan bahwa Sistem Integrasi di KUB Tirtasari Kresna Gemilang
Tanaman-Ternak (SITT) dalam sistem usaha dipengaruhi oleh akses peternak terhadap
pertanian merupakan ilmu rancang bangun sumber daya dan SDM peternak sebesar
dan rekayasa sumber daya tuntas. Artinya, 34.1%. Sumber daya tersebut yaitu sumber
suatu proses produksi biologis yang daya ekonomi, sumber daya lingkungan, dan
memanfaatkan sumber daya alam, sumber sumber daya sosial. Perkembangan usaha
daya manusia, sumber daya finansial peternakan harus didukung oleh berbagai
(modal), dan faktor manajemen yang sarana produksi atau sumber daya, salah
jumlahnya terbatas. Hal tersebut satunya yaitu ketersediaan pakan ternak
menunjukkan bahwa SDM peternak di lokasi (Diwyanto et al., 2007). Hal tersebut
penelitian dikatakan tinggi jika peternak menunjukkan bahwa akses peternak terhadap
sudah menerapkan pemanfaatan kotoran sumber daya dan sarana produksi sangat
ternak sebagai pupuk organik tanaman. menunjang pengembangan usaha ternak.
Akses peternak terhadap sumber daya Akses peternak terhadap sumber daya
sosial memberikan pengaruh yang sangat ekonomi memberikan pengaruh tetapi tidak
signifikan terhadap SDM peternak sapi perah signifikan terhadap pengembangan usaha
sebesar 2.350. Pengaruh tersebut ternak sapi perah sebesar 0.782. Pengaruh
menunjukkan hasil negatif sebesar -0.033. tersebut menunjukkan hasil positif sebesar
Artinya, semakin rendah akses peternak 0.087. Artinya, semakin besar akses peternak
terhadap sumber daya sosial maka semakin terhadap sumber daya ekonomi maka
tinggi SDM peternak sapi perah di KUB semakin besar peluang peternak untuk
Tirtasari Kresna Gemilang. Nur (2004) melakukan pengembangan usaha ternak sapi
mengatakan bahwa masalah-masalah sumber perah. Akses tersebut meliputi pendidikan
daya sosial yang berkaitan dengan subsistem formal peternak, pendidikan nonformal
pemasaran antara lain: a) sektor swasta peternak, tingkat keterlibatan tenaga kerja
menunjukkan persaingan usaha yang tidak keluarga, dan kesempatan peternak
sehat, b) sektor konsumen menunjukkan memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi.
harga semakin naik sedangkan kualitas Roessali et al. (2011) menyebutkan bahwa
semakin turun, dan c) sektor kelompok tani pengembangan usaha ternak dengan
menunjukkan selisih harga yang tinggi di meningkatkan skala usaha ternak dipengaruhi
tingkat petani dan di tingkat konsumen secara positif signifikan oleh tingkat
(sangat memarjinalkan petani), sehingga keterlibatan tenaga kerja keluarga dan
peran SDM bertujuan untuk memotivasi harapan peternak, serta Riszqina et al. (2014)
peternak baik secara langsung atau secara

66 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
menambahkan bahwa keterampilan tenaga ternak di lokasi penelitian sangat
kerja dan motivasi berpengaruh nyata memungkinkan untuk dilakukan jika
terhadap produktivitas usaha. Hal tersebut peternak mempunyai peranan dalam
menunjukkan bahwa pengembangan usaha di organisasi masyarakat serta mempunyai
lokasi penelitian diwujudkan oleh hubungan baik dengan sesama peternak sapi
bertambahnya populasi ternak yang perah, aparat desa, petugas kesehatan ternak,
dipelihara dan bertambahnya tenaga kerja dinas kesehatan, lembaga keuangan, dan
yang dibayar. lembaga pemasaran.
Akses peternak terhadap sumber daya
lingkungan memberikan pengaruh signifikan Hubungan SDM Peternak dengan
terhadap pengembangan usaha ternak sapi Pengembangan Usaha Ternak
perah sebesar 1.904. Pengaruh tersebut SDM peternak di KUB Tirtasari
menunjukkan hasil negatif sebesar -0.292. Kresna Gemilang memberikan pengaruh
Artinya, semakin rendah akses peternak signifikan terhadap pengembangan usaha
terhadap sumber daya lingkungan maka ternak sapi perah sebesar 1.772. Pengaruh
semakin besar peluang peternak untuk tersebut menunjukkan hasil negatif sebesar -
melakukan pengembangan usaha ternak sapi 0.221. Artinya, semakin tinggi SDM
perah.Bamualim et al. (2015) menyatakan peternak di KUB Tirtasari Kresna Gemilang
bahwa pemanfaatakan sumber daya maka semakin kecil peluang peternak untuk
lingkungan dengan pemberian pupuk organik melakukan pengembangan usaha ternak sapi
dari kotoran ternak yang difortifikasi dengan perah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pupuk kimia dapat meningkatkan hasil semakin sehat peternak dan masih
produktivitas tanaman sebesar 39-48%, mempunyai motivasi yang tinggi, peternak di
sehingga berpotensi untuk dilakukan KUB Tirtasari Kresna Gemilang lebih
pengembangan usaha melalui model SITT memilih untuk tidak melakukan
(Sistem Integrasi Tanaman-Ternak). Hal pengembangan usaha ternak sapi perah.
tersebut menunjukkan bahwa pengembangan Motivasi juga berpengaruh terhadap
usaha ternak di lokasi penelitian sangat komitmen (Prihantoro, 2012), semakin baik
memungkinkan untuk dilakukan jika motivasi akan meningkatkan komitmen
peternak mampu memanfaatkan kotoran peternak untuk melakukan pengembangan
ternak sebagai pupuk tanaman. usaha ternak. Penyebab utama peternak tidak
Akses peternak terhadap sumber daya ingin melakukan pengembangan usaha
sosial memberikan pengaruh sangat adalah tingginya risiko bisnis yang peternak
signifikan terhadap pengembangan usaha rasakan. Semakin besar biaya investasi usaha
ternak sapi perah sebesar 3.306. Pengaruh ternak maka semakin besar risiko bisnis yang
tersebut menunjukkan hasil positif sebesar mungkin peternak terima, terlebih lagi
0.316. Artinya, semakin tinggi akses peternak di KUB Tirtasari Kresna Gemilang
peternak terhadap sumber daya sosial maka sudah menyadari bahwa selama ini pihak
semakin besar peluang peternak untuk kelembagaan KUB menjual susu segar ke
melakukan pengembangan usaha ternak sapi Industri Pengolahan Susu (IPS) dalam satuan
perah. Limawandoyo dan Simanjutak (2013) liter, padahal di tingkat perusahaan harga beli
menyebutkan bahwa salah satu rencana susu segar dikonversi dalam satuan kilogram.
strategis pengelolaan SDM untuk Anantanyu (2011) menyatakan bahwa
meningkatkan produktivitas adalah dengan kelembagaan petani yang afektif diharapkan
strategi model rekanan bisnis. Strategi mampu memberikan kontribusi yang nyata
tersebut mempunyai keunggulan yaitu dalam meningkatkan SDM, kemandirian, dan
kekuatan peternak atau kelembagaan ternak martabat petani, sehingga mampu
dimanfaatkan untuk menghalau ancaman memotivasi petani untuk berpartisipasi dalam
dengan mengandalkan peluang. Hal tersebut kelembagaan. Upaya-upaya yang mungkin
menunjukkan bahwa pengembangan usaha dilakukan oleh stakeholder antara lain:

Jurnal Sain Peternakan Indonesia 14 (1) 2019 Edisi Januari-Maret | 67


a) meningkatkan kapasistas penyuluh lapang, DAFTAR PUSTAKA
b) menggunakan pendekatan partisipatif yang
berorientasi pada kebutuhan petani, dan c) Anatanyu, S. 2011. Kelembagaan Petani:
memperkuat kelembagaan petani.Hal Peran dan Strategi Pengembangan
tersebut menunjukkan bahwa SDM peternak Kapasitasnya. Jurnal SEPA. 7 (2): 102-
dapat mempengaruhi pengembangan usaha 109.
ternak. Rustandi dan Suhadji (2017)
Bamualim, A. M., Madarisa, F., Pendra, Y.
mengungkapkan bahwa keragaan fungsi
Mawardi, E., dan Asmak. 2015. Jurnal
kelompok tani atau kelembagaan petani yaitu
Peternakan Indonesia. 17 (2): 83-93.
sebagai kelas belajar sebesar 39,76%, sebagai
wahana kerjasama sesama petani sebesar Diwyanto, K., Priyanti, A., dan Saptati, R. A.
41,76%, dan sebagai unit produksi sebesar 2007. Prospek Pengembangan Usaha
33,71%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Peternakan Pola Integrasi. Sains
pengembangan usaha ternak di lokasi Peternakan. 5 (2): 26-33.
penelitian sangat memungkinkan untuk
dilakukan jika peternak sapi perah dalam Ellitan, L. 2003. Peran Sumber Daya dalam
kondisi sehat dan adanya motivasi dalam diri Meningkatkan Pengaruh Teknologi
peternak. terhadap Produktivitas. Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan. 5 (2):
KESIMPULAN 155-170.
Kusnadi, U. 2008. Inovasi Teknologi
Akses peternak terhadap sumber daya Peternakan dalam Sistem Integrasi
mempengaruhi SDM peternak sapi perah Tanaman-Ternak untuk Menunjang
sebesar 10.8%. Akses peternak terhadap Swasembada Daging Sapi.
sumber daya dan SDM peternak Pengembangan Inovasi Pertanian. 1
mempengaruhi pengembangan usaha ternak (3): 189-205.
sapi perah sebesar 34.1%.
Limawandoyo, E. A. dan Simanjutak, A.
SARAN 2013. Pengelolaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia pada PT Aneka
1. Peternak anggota KUB Tirtasari Kresna Sejahtera Engineering. Jurnal
Gemilang memiliki motivasi yang Manajemen Bisnis Petra. 1 (2): 1-12.
rendah untuk melakukan pengembangan
usaha ternak sapi perah. Semakin besar Nur, P. 2004. Model Kelembagaan Pertanian
biaya investasi usaha ternak, maka dalam Rangka Mendukung Optimasi
semakin besar risiko bisnis yang Produksi Padi. Falsafah Sains. 22 (6):
mungkin peternak terima. Hal tersebut 1-6.
membutuhkan perhatian dan dukungan
Prihantoro, A. 2012. Peningkatan Kinerja
dari pemerintah dan industri.
Sumber Daya Manusia Melalui
2. Peternak mengharapkan terbentuknya
Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja,
regulasi yang mengatur satuan konversi
dan Komitmen. Value Added. 8 (2):
harga jual dan harga beli susu baik di
78-98.
tingkat peternak maupun di tingkat
perusahaan.Selama ini harga jual susu Riyadi. 2012. Faktor Sumber Daya Manusia
segar di tingkat peternak dikonversi yang Meningkatkan Kinerja Karyawan
dalam satuan liter, sedangkan harga beli dan Perusahaan di Kalbar. Jurnal
susu segar di tingkat perusahaan Eksos. 8 (2): 114-119.
dikonversi dalam satuan kilogram. Hal
tersebut menunjukkan ketimpangan yang Riszqina, Isbandi, E. Rianto, and S. I.
menyebabkan peternak terus mengalami Santoso. 2014. The Analysis of Factors
kerugian. Affecting The Performance in Benefits

68 | Model pengembangan usaha ternak sapi perah berdasarkan aksesibilitas …(Amam et al., 2019)
of Karapan (Racing) Cattle Business in Syukur, S. H., Fanani, Z., Nugroho, B. A.,
Madura Island, East Java. JITAA. 39 and Antara, M. 2014. Empowerment of
(1): 65-72. Livestock Farmer through Graduate
Program to Build a Village on
Roessali, W., Masyhuri, S. Nurtini, Dynamics of Beef Cattle Farmer
Darwanto, D. H. 2011. Factors Groups Level of Gaduhan Model (A
Influencing Farmers Decision to Case Study in the District of Toli-toli,
Increase Beef Cattle Business Scale in Central Sulawesi. Journal of Natural
Central Java Province. JITAA. 36 (1): Science Research. 4 (2): 107-112.
27-35.
Wahyuni, D. 2017. Penguatan Kelembagaan
Rustandi, Y. dan Suhadji, R. 2017. Keragaan Petani Menuju Kesejahteraan Petani.
Evaluasi Fungsi Kelembagaan Jurnal Kesejahteraan Sosial. 10 (17) :
Kelompok Tani di Kecamatan Papar 9-12.
Kabupaten Kediri Jawa Timur. Agrica
Ekstensia. 11 (2): 55-60. Wiyono, G. 2011. Merancang Penelitian
Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0
Susilowati, Y., P. Hutagaol, P. Pasaribu, dan & Smart PLS 2.0. Penerbit: Unit
Djohar, S. 2013. Jurnal Manajemen Penerbit dan Percetakan STIM YKPN
Teknologi. Pengaruh Aspek Yogyakarta.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
terhadap Peningkatan Kinerja Yudiarini, N. 2014. Perubahan Pertanian
Organisasi di Industri Otomotif di Subsisten Tradisional ke Pertanian
Indonesia. Jurnal Manajemen Modern. DwijenAGRO. 2 (1): 1-8.
Teknologi. 12 (1) : 1-19.

Jurnal Sain Peternakan Indonesia 14 (1) 2019 Edisi Januari-Maret | 69

You might also like