MARGASATWA SEMARANG Oleh : Wendi Efri Saputro, Aufarol Marom, Maesaroh Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jl. Profesor Haji Sudarto, Sarjana.Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id
ABSTARCT
Semarang City is one tourist destination in Central Java Province, which
has the potential to invite many tourists to visit. One of the attractions of interest to tourists visited Semarang is Wildlife Areas (TMS). Wildlife Areas Semarang is one place in the city of Semarang tourism and wildlife conservation that combines the concept of education (learning about animals and life). The function and role of the park's wildlife is in the field of education, namely as a means of science and technology education. As well as a place for family entertainment that educates various groups. However, in the management of Wildlife Areas are still not optimal, it is shown by the low interest of tourists to visit the Wildlife Areas Semarang. The purpose of the study to describe the condition of the internal and external conditions faced by Wildlife Areas Semarang, and analyze the strategies that should be prioritized in tourism management Wildlife Areas Semarang. The results showed that the management of a tourist attraction Wildlife Areas Semarang not optimal. The cause of non-optimal management can be seen from the internal and external factors of wildlife Semarang areas covering of the lack of means of infrastructures, the quality of human resources, lack of budget and lack of tourism awareness groups. It is recommended to do for tourism management strategies Wildlife Areas Semarang, such as : Supervision of Culture and Tourism Semarang more comprehensive, attractive existence promo for visitors, Conducting coaching and persuasive approach to the community about the environment in order to grow the attitude attraction of tourism awareness and Improving the quality and quantity of human resources. Key words : Management Strategic, External Factors And Internal Factors, SWOT Analysis, and Wildlife Semarang. PENDAHULUAN semangat pemerintah daerah untuk mengoptimalkan setiap potensi yang A. LATAR BELAKANG ada guna meningkatkan jumlah Kekayaan sumber daya alam Pendapatan Asli Daerah (PAD), Indonesia yang meliputi gugusan termasuk yang berasal dari kegiatan pulau dari Sabang sampai Merauke pariwisata. serta keaneka-ragaman budaya yang Menurut Oka A. Yoeti (2008), dimiliki oleh setiap daerah kegiatan pariwisata berkaitan erat merupakan modal penting untuk dengan tingkat perekonomian yang meningkatkan pertumbuhan dicapai oleh suatu negara. Semakin ekonomi dan kesejahteraan tinggi tingkat perekonomian yang masyarakat. Salah satu alternatif dicapai, maka kegiatan pariwisata di kebijakan yang dapat ditempuh negara tersebut juga relatif lebih untuk mencapai tujuan tersebut tinggi dibandingkan dengan negara adalah dengan mengembangkan yang memiliki tingkat perekonomian industri pariwisata sebagai lebih rendah. Hal ini diperkuat oleh penggerak perekonomian pendapat James J. Spillane (1987) nasional.Pariwisata merupakan yang mengatakan bahwa semakin kegiatan yang sangat kompleks besar pendapatan seseorang, maka karena bersifat multi-dimensional akan semakin besar pula bagian yang baik fisik, sosial, ekonomi, politik, disisihkan untuk berpariwisata. maupun budaya. Dengan semakin meningkatnya Pengembangan kegiatan perekonomian saat ini, maka peranan pariwisata dinilai sangat penting pariwisata dalam mendorong karena pariwisata memiliki perekonomian juga akan semakin keterkaitan dengan sektor-sektor tinggi. lain seperti sektor pertanian, jasa, Kota Semarang merupakan perdagangan, dan sektor salah satu kota dengan tingkat transportasi. Pengembangan dan perekonomian yang tinggi di Jawa pendayagunaan pariwisata secara Tengah. Berdasarkan data dari Badan optimal akan mampu meningkatkan Pusat Statistik, Produk Domestik pertumbuhan ekonomi, menciptakan Regional Bruto Kota Semarang lapangan kerja, meningkatkan menduduki peringkat pertama dari 35 pendapatan masyarakat dan kabupaten/kota di Jawa Tengah pendapatan daerah. Apalagi dengan dilihat dari besarnya nominal PDRB adanya Undang-undang No. 32 yang dihasilkan oleh pemerintah tahun 2004 tentang “Pemerintahan daerah. Hal ini dikarenakan selain Daerah” dan Undang-Undang No. berkedudukan sebagai ibu kota 33 tahun 2004 tentang provinsi, Kota Semarang juga “Perimbangan Keuangan Antara terletak di jalur pantura dan di dekat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Laut Jawa, sehingga sangat strategis Daerah” yang memberikan untuk mengembangkan usaha wewenang kepada pemerintah perdagangan, industri, dan jasa. daerah untuk mengurus dan Salah satu kegiatan dari mengelola kekayaan sumber daya sektor jasa yang memegang peranan yang dimiliki, tentu akan memacu penting dalam perekonomian Kota Semarang adalah jasa pariwisata. Wonosari Kecamatan Ngaliyan, di Kota Semarang merupakan daerah bagian barat kota Semarang yang yang sedang berkembang .Kota berbatasan langsung dengan Semarang merupakan salah satu Kabupaten Kendal dengan luas daerah tujuan wisata di Provinsi keseluruhan mencapai ± 10 Ha. Jawa Tengah, yang berpotensi Taman Margasatwa Mangkang mengundang banyak wisatawan sebagai lembaga konservasi Ex-Situ untuk berkunjung. Selain itu akses (untuk menangkar satwa langka di Kota Semarang yang strategis dan luar habitatnya) dan merupakan infrastruktur seperti terminal, benteng terakhir penyelamatan bandara, pelabuhan dan stasiun satwa, penyelamatkan satwa yang kereta api tersedia di kota ini. terancam punah karena kerusakan Sehingga tidaklah heran jika musim habitatnya. Fungsi dan peran dari liburan datang banyak sekali taman marga satwa adalah di bidang wisatawan yang berkunjung ke kota pendidikan yaitu sebagai sarana ini. Kota Semarang banyak sekali pendidikan ilmu pengetahuan dan menyimpan potensi obyek wisata teknologi, memberikan pendidikan seperti Kota Lama Semarang dengan dan pengetahuan kepada masyarakat kemegahan arsitektur khas jaman luas mengenai pentingnya konservasi penjajahan, Klenteng Sam Po Kong, alam dan lingkungan melalui Masjid Agung Jawa Tengah, dan peragaan maupun pertunjukan satwa, lain-lain.Salah satu objek wisata menanamkan rasa cinta dan peduli yang diminati untuk dikunjungi para terhadap satwa serta alam "flora & wisatawan adalah Taman fauna" sejak dini kepada siswa Margasatwa Mangkang (TMS) yang sekolah dan berbagai kalangan terletak di sebelah barat Kota masyarakat lainnya, melalui program Semarang. pengenalan satwa liar & lingkungan, Taman Margasatwa dan melaksanakan penyuluhan Semarang merupakan salah satu tentang konservasi sumber daya alam tempat pariwisata dikota Semarang secara berkelanjutan kepada dan tempat konservasi satwa yang masyarakat. Fungsi dan peran lainya memadukan konsep pendidikan adalah sebagai tempat hiburan (pembelajaran mengenai satwa keluarga yang mendidik bagi beserta kehidupannya). Berbagai berbagai kalangan. ragam satwa yang telah berada Namun dalam pengelolaan ditempat ini, diantaranya ialah : Taman Margasatwa masih belum Gajah Sumatra, Harimau Sumatra, optimal yang ditunjukan dengan Harimau Benggala, Singa Afrika, masih rendahnya minat wisatawan Beruang Madu, Orang Utan, Nilgai, untuk mengunjungi Taman Owa-Owa, Rusa, Burung Elang, Margasatwa Mangkang. Hal ini Nuri, Bayan, Jalak Putih, Beo, Julang ditunjukan dengan naik turunnya Emas, Kasuari, Komodo, Rangkong, data pengunjung dari tahun ke tahun. Ular, Cangak dan masih banyak lagi yang bisa dijumpai disini. Taman Margasatwa Semarang terletak di Kelurahan Tabel 1.1 pengunjung yang membuang sampah Data Jumlah Pengunjung Dari Tahun sembarangan terutama sampah 2006 – 2012 plastik yang tentu saja membahayakan hewan dan dapat Tahun Pengunjung SelisihPengunjung berubah menjadi penyakit. Selain itu Taman Taman saat di musim hujan jalanan di Margasatwa Margasatwa kawasan bonbin mankang banyak Mangkang Mangkang Kota yang terendam lumpur. Oleh karena Kota Semarang itulah untuk mengatasi hal tersebut Semarang dibutuhkan suatu manajemen 2006 29.874 - pengembangan tempat wisata guna 2007 202.593 172.719 memajukan Taman Margasatwa 2008 202.982 389 Mangkang ini supaya nantinya lebih 2009 231.594 28.612 baik lagi dalam pengelolaannya. 2010 191.943 -39.651 Setelah melihat data diatas 2011 267.346 75.403 maka dapat ditarik kesimpulan 2012 243.833 -23.513 bahwa Taman Margasatwa Jumlah 1.370.165 Mangkang belum optimal dalam Sumber: www.kebunbinatangsemarang.com pengelolaanya. Karena masih banyak kekurangan – kekurangan sarana dan Dari data atas menunjukan prasarana bagi pengunjung. Adanya adanya fluktuasi pengunjung dari beberapa kekurangan yang ada tahun ke tahun. Pada tahun 2010 didalam pengelolaan Taman pengunjung Taman Margasatawa Margasatwa Semarang seperti masih Mangkang menurun mencapai minimnya koleksi hewan yang ada, 39.651 pengunjung, yang sarana prasarana taman ini juga tak sebelumnya pada tahun layak dan saat musin hujan tiba 2007,2008,2009 pengunjung Taman banyak jalanan terendam lumpur. Margasatwa Mangkang meningkat. Hal ini dikarenakan pada saat hujan, Akan tetapi pada tahun 2012 juga air hujan langsung mengalir pada mengalami penurunan dari jumlah jalan. Kurangnya pengelolaan sarana pengunjung Ini menandakan masih dan prasarana kandang misalnya rendahnya minat pengunjung ke masih terdapat kondisi kandang yang tempat wisata Taman Margasatwa sudah mengalami karatan, Mangkang. infrastruktur yang kurang di Selain masih minimnya perhatikan menyebabkan kerusakan, koleksi hewan yang ada, sarana kurangnya kebersihan didalam areal prasarana taman ini juga tak layak. Taman Margasatwa, masih Kurangnya pengelolaan sarana dan banyaknya pengunjung yang prasarana kandang misalnya masih membuang sampah sembarangan terdapat kondisi kandang yang sudah terutama sampah plastik yang tentu mengalami karatan, infrastruktur saja membahayakan hewan dan dapat yang kurang di perhatikan berubah menjadi penyakit. Oleh menyebabkan kerusakan, kurangnya karena itulah untuk mengatasi hal kebersihan didalam areal Taman tersebut dibutuhkan suatu Margasatwa, masih banyaknya Pengelolaan tempat wisata guna memajukan Taman Margasatwa manajemen dalam sebuah organisasi. Mangkang ini supaya nantinya lebih George R. Terry memberikan baik lagi dalam pengelolaannya dan empat fungsi dasar manajemen yang menambah daya tarik minat para disingkat menjadi POAC, yakni wisatawan. sebagai berikut : Atas dasar permasalahan yang dipaparkan diatas tadi, 1. Perencanaan (planning) mendasari minat dan perhatian Perencanaan merupakan suatu peneliti untuk mengadakan penelitian perumusan dari persoalan- dengan judul ” Strategi persoalan tentang apa dan pengelolaan obyek wisata Taman bagaimana sesuatu pekerjaan Margasatwa Semarang” hendak dilaksanakan. Perencanaan jugasuatu persiapan B. Tujuan untuk tindakan-tindakan Tujuan dari penelitian ini adalah kemudian. Perencanaan bukan untuk mendeskripsikan bagaimana hanya tugas dari badan kondisi internal dan eksternal yang perencanaan nasional saja, tetapi dihadapi oleh Taman Margasatwa dalam tiap-tiap organisasi harus Semarang, serta menganalisis strategi ada perencanaan. yang harus diprioritaskan dalam 2. Pengorganisasian (organizing) pengelolaan pariwisata Taman Pengorganisasian adalah Margasatwa Semarang. pengaturan setelah ada rencana. Dalam hal ini diatur dan C. Konsep manajemen ditentukan tentang apa tugas dan Manajemen merupakan salah satu pekerjaan, macam/jenis serta sifat unsur yang terdapat dalam disiplin pekerjaan, unit-unit kerjaannya ilmu administrasi publik. Berbagai (pembentukan bagian-bagian), konsep manajemen dikemukakan tentang siapa yang akan oleh tokoh – tokoh yang berandil melakukan, apa alat-alatnya, besar dalam disiplin ilmu manajemen bagaimana keuangannya, dan maupun administrasi publik. fasilitas-fasilitasnya. Jadi di sini Sondang P.Siagian mengemukakan diadakan pembagian tugas baik manajemen sebagai berikut : “ macam, sifat, atau jenis tugas Kemampuan atau keterampilan untuk pekerjaan, agar dapat dengan memperoleh sesuatu dalam rangka mudah diupayakan petugas yang pencapaian tujuan melalui usaha atau cakap, mampu, dan terampil kegiatan orang lain”. ( Damai sesuai dengan persyaratan yang Darmadi : 2009). dibutuhkan. Melihat dari pandangan dari 3. Penggerakan (actuating) beberapa tokoh tersebut, manajemen Setelah adanya secara umum berkaitan dengan pengaturan/rencana dan juga telah usaha/kegiatan kerjasama untuk diatur tentang segala sesuatunya, mencapai tujuan melalui usaha orang maka digerakan agar mereka mau lain. Berangkat dari pengertian dan suka bekerja dalam rangka tersebut, sejumlah tokoh memberikan menyelesaikan tugas demi fungsi – fungsi mengenai penerapan tercapainya tujuan bersama. 4. Pengendalian (controlling) Hatten dan Hatten (1988) Bagian terakhir dari proses memberikan bebrapa petunjuk manajemen adalah pengendalian bagaimana suatu strategi dibuat (Controling). Pengendalian sehingga bisa sukses. dimaksudkan untuk melihat Diantaranya adalah : apakah kegiatan organisasi sudah a. Strategi haruslah konsisten sesuai dengan rencana dengan lingkungan. Jangan sebelumnya. Fungsi pengendalian membuat strategi yang mencakup empat kegiatan, yakni melawan arus. Ikutilah arus (1) menetukan standar prestasi, dalam masyarakat. (2) mengukur prestasi yang telah b. Setiap organisasi tidak hanya dicapai selama ini, (3) membuat strategi. Tergantung membandingkan prestasi yang pada ruang lingkup telah dicapai dengan standar kegiataanya. Apabila ada prestasi, dan (4) melakukan banyak strategiyang dibuat perbaikan jika terdapat maka yang satu strategi penyimpangan dari standar haruslah konsisten dengan prestasi yang telah ditetapkan. strategi yang lain. c. Strategi hendaknya D. Manajemen Strategis memusatkan perhatian pada Manajemen strategik adalah apa yang merupakan serangkaian keputusan dan tindakan kekuatannya dan tidak pada mendasar yang dibuat oleh titik-titik yang justru adalah manajemen puncak dan kelemahannya. diimplementasikan oleh seluruh d. Sumber daya adalah sesuatu jajaran suatu organisasi dalam rangka yang sangat kritis pencapaian tujuan organisasi tersebut e. Strategi hendaknya (dalam Siagian, 2005:15). Selaras memperhitungkan risiko yang dengan perkembangan konsep tidak terlalu besar. strategi, manajemen strategi juga f. Strategi hendaknya disusun di semakin berkembang seiring dengan atas landasan keberhasilan perjalanan sejarahnya, baik di yang telah dicapai. lingkungan organisasi profit dan non g. Tanda-tanda dari suksesnya profit. Salah satunya mengatakan strategi ditampakan dengan bahwa manajemen strategi adalah adanya dukungan dari pihak- proses atau rangkaian kegiatan pihak yang terkait, dan pengambilan keputusan yang bersifat terutama dari para eksekutif mendasar dan menyeluruh, disertai dari semua pimpinan unit penetapan cara melaksanakannya, kerja dalam organisasi. yang dibuat oleh manajemen puncak (J.Salusu, 1996: 108) dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, E. Strategi pengelolaan pariwisata untuk mencapai tujuannnya Konsep strategi dan perumusannya (Nawawi, 2005:148) Prinsip-prinsip penting untuk diaplikasikan dalam strategi pengelolaan pariwisata. Menurut Yoeti , (1997 :8), perencanaan menjadi alat yang paling penting Dalam hal pencapaian suatu untuk memberikan arah dan batasan tujuan pengembangan obyek dan tujuan dari kegiatan wisata Taman Margasatwa pengembangan pariwisata. Namun Semarang di perlukan suatu dalam suatu rencana yang mengarah perencanaan dan tindakan nyata pada tujuan jangka panjang dengan untuk dapat mewujudkannya, memperhatikan penyesuaian kondisi secara umum bisa di katakan terhadap perubahan lingkungan bahwa visi dan misi dari UPTD internal dan eksternal untuk dapat Taman Margasatwa Semarang mebuat prioritas lokasi sumber daya yang sudah menjadi pedoman secara efektif maka rencana tersebut atau acuan adalah suatu konsep membutuhkan strategi yang perencanaan pengembangan mendasarinya. Adapun strategi yang disertai dengan tindakan pengembangan pariwisata dapat sesuai dengan apa yang di dipikirkan sebagai suatu pola dari rencanakan untuk mencapai tujuan, kebijaksanaan, program, suatu tujuan tersebut. tindakan, keputusan atau sumber b. Lingkungan yang strategis daya yang menyangkut Sebagai salah satu destinasi pengembangan pariwisata. wisata di Kota Semarang, Taman Margasatwa merupakan F. Pembahasan salah satu penyumbang PAD Dalam pelaksananakan (Pendapatan Asli Daerah) Kota pengelolaan obyek wisata perlu Semarang, Keberadaan obyek mengetahui kondisi lingkungan wisata Taman Margasatwa strategis. Kondisi lingkungan Semarang yang letaknya dekat strategis terdiri dari lingkungan jalan raya, merupakan suatu internal dan juga lingkungan keuntungan bagi pihak eksternal yang mempengaruhi pengelola. Dengan letak yang perumusan strategi pengembangan sangat strategis, dapat obyek wisata. Berikut adalah kondisi menjadikan daya tarik wisata mengenani lingkungan internal dan untuk berwisata ke Taman kondisi ekternal Taman Margastawa Margasatwa Mangkang. Mangkang : c. Sumber daya manusia Kondisi Internal Kualitas sumber daya manusia di Kondisi internal yaitu UPTD Taman Margastwa faktor-faktor yang berasal dari dalam Semarang belum memadai. Hal organisasi yang mencakup kekuatan ini merupakan ancaman dan kelemahan organisasi. Berikut (weakness) dalam setiap strategi adalah kondisi lingkungan internal UPTD Taman Margastwa yang dapat dilihat dari faktor-faktor Semarang. Akan tetapi dalam hal yang berada di Unit Pelaksana Tugas dan tanggung jawab Tingkat Daerah Taman Margasatwa pegawai sudah sesuai dengan job Semarang meliputi : description. a. Pencapaian visi, misi, dan d. Anggaran Dinas tujuan. Anggaran adalah hal yang penting dalam menjalankan program yang telah dibuat, agar suatu program wisatawan di obyek wisata yang buat sesuai dengan rencana Taman Margasatwa Semarang maka perlu adanya dukungan dari bertambah. Dengan kondisi anggaran, dengan ada anggaran ekonomi yang bagus, orang- yang mencukupi maka semua orang tidak segan untuk dapat berjalan sesuai dengan yang berwisata dan beranggapan diinginkan. Sebagai upaya bahwa wisata adalah sebagai Pemerintah dalam pengelola kebutuhan. Taman Margasatwa Semarang, c. Faktor politik Untuk menutupi kekurangan Kondisi politik yang tenang dan anggaran adalah dengan stabil merupakan prasyarat bekerjasama dengan para investor perkembangan usaha dan bisnis. ataupun pihak ketiga. Dalam kondisi yang tidak aman Kondisi eksternal dan tidak nyaman untuk Kondisi eksternal yaitu faktor-faktor investasi tentu saja investor tidak yang berasal dari luar organisasi akan datang. Melihat kondisi yang dapat mencakup sebagai politik yang ada di Kota peluang (oppurtunities) dan ancaman Semarang yang stabil. Tidak (threats) dari UPTD Taman adanya gejolak politik yang Margsatwa Semarang. Berikut adalah berupa konflik dan juga tidak kondisi lingkungan ekternal dari terdapat gangguan dari Taman Margsatwa Semarang kelompok-kelompok meliputi : kepentingan berupa huru-hara, a. Dalam mewujudkan peran serta demonstrasi penolakan untuk masyarakat dalam melestarikan pengembangan Taman dan menjaga wisata yang ada Margasatwa Semarang. dilakukan dengan segala usaha dan upaya untuk tetap Analisis perumusan strategi mempertahankan kelestarian Analisis perumusan strategi ini wisata dengan memperhatikan bersumber dari analisis lingkungan faktor sosial budaya strategis yang berdasarkan dari dilingkungan obyek wisata kondisis lingkungan internal dan Taman Margasatwa Semarang lingkungan eksternal yang sudah tanpa menganggu kerusakan dibahas, maka dapat diketahui mana lingkungan tanpa adanya suatu saja yang menjadi kekuatan, hal yang bisa mengganggu suatu kelemahan, peluang, dan ancaman proses pelestarian wisata dengan dalam pelaksanaan strategi yang tetap berpegang pada ketentuan akan dirumuskan. dan kaidah yang ada di 1. Strategi S-O masyarakat lingkungan obyek Peningkatan upaya dalam wisata Taman Margasatwa mempromosikan obyek wisata Semarang. dengan memanfaatkan kondisi b. Faktor ekonomi sosial dan ekonomi mendukung. Dengan kondisi ekonomi Peningkatan koordinasi dengan didaerah kota Semarang yang stakeholder dengan adanya mendukung, hal ini diharapkan kondisi politik yang stabil. 2. Strategi S-T Mangkang belum memadai,akan Memanfaatkan letak obyek tetapi dalam tanggung jawab wisata yang strategis untuk kinerja pegawai sudah sesuai bekerja sama dengan pihak dengan job descriptionnya. ketiga. d. Minimnya anggaran yang Pengoptimalkan anggaran diberikan oleh pemerintah Kota dengan bekerjasama pihak Semarang.mengingat anggaran swasta. yang diberikan minim. saat ini 3. Strategi W-O Pihak UPTD Taman Peningkatan kualitas dan Margasatwa Mangkang sedang kuantitas SDM pihak pengelola berusaha untuk berkerjasama dengan memanfaatkan. dengan pihak ketiga. kondisi politik yang stabil. e. Dalam pencapaian tujuan 4. Strategi W-T terdapat pada persaingan pasar Memanfaatkan program wisata, kurangnya promosi yang kelompok masyarakat sadar ada di taman margasatwa dan wisata untuk ikut serta merawat sarana prasarana yang belum dan menjaga lingkungan obyek dapat mengikuti perkembangan. wisata 2) Kondisi ekternal a. Belum maksimalnya program G. PENUTUP kelompok masyarakat sadar Kesimpulan wisata yuang diadakan dari Berdasarkan hasil dan pembahasan pihak pengelola. penelitian yang telah dipaparkan b. Belum adanya kesadaran pada bab sebelumnya dapat ditarik masyarakat sekitar untuk kesimpulaan mengenani strategi berpartisipasi dalam menjaga pengelolaan Taman Margasatwa kelestarian Taman Margasatwa Mangkang Kota Semarang. Mangkang. 1) Kondisi internal c. Kurangnya kerja sama dengan a. Pengelolaan di lapangan masih pihak ketiga. terkesan belum optimal hal ini dapat dilihat dari pengelolaan Rekomendasi yang dilakukan seperti misalnya Berdasarkan kesimpulan mengenai kebersihan sampah, diatas, untuk mengatasi kendala kamar mandi yang terkesan kendala yang menjadi hambatan seadanya sehingga ada keluhan Taman Margasatwa Mangkang serta mengenai kondisi kamar mandi. strategi yang harus diprioritaskan b. Sarana prasarana di Taman dalam strategi kedepannya,maka Margasatwa Mangkang kurang saran yang harus dilakukan dalam memadai. Seperti kebersihan startegi pengembangan Taman sampah, kamar mandi yang Margsatwa Mangkang tersebut terkesan seadanya serta kondisi adalah: kandang satwa yang sudah 1. Adanya pengawasan Dinas berkarat. Kebudayaan dan Pariwisata c. Kualitas sumber daya manusia di Kota Semarang yang lebih UPTD Taman Margsatwa komprehensif baik terhadap sarana prasarana, SDM dan produktifitas SDM pegawai arus kunjungan wisatawan. Serta Taman Margasatwa Semarang Untuk peningkatan perawatan diperlukan adanya peningkatan sarana prasarana diperlukan kedisiplinan kerja dengan pengawasan yang rutin dan adanya reward and punishment. secara langsung oleh Kepala UPTD Taman Margasatwa DAFTAR PUSTAKA Mangkang. Afifudin, 2009.Metodologi penelitian 2. Adanya promo-promo menarik Kualitatif. Penerbit CV Pustaka bagi pengunjung termasuk Setia. Bandung kartu berlangganan untuk meningkatkan minat kunjungan Ariyanto, 2005. Ekonomi wisatawan. Pengoptimalan Pariwisata.Jakarta. penggunaan media informasi sebagai upaya mempromosikan Arikunto, Suharsimi. 2002. dari hasil Taman Margastwa Metodologi Penelitian. yang meliputi keunggulan- Penerbit PT. Rineka Cipta. keunggulan yang mampu Jakarta. menarik perhatian wisatawan. 3. Melakukan pembinaan dan Darmadi, Damai dan Sudikin, pendekatan persuasif kepada 2009,Administrasi Publik, masyarakat sekitar lingkungan LaksBang Pressindo, objek wisata agar tumbuh sikap Yogyakarta. sadar wisata, sebagai contoh pembentukan kelompok sadar Nawawi, Hadari (2005); Manajemen wisata dengan memfungsikan Strategik, Gadjah Mada Pers : atau memberdayakan kualitas Yogyakarta sumber daya manusia masyarakat setempat sebagai Salusu, J. 2005. Pengambilan tenaga penjualan pariwisata Keputusan Stratejik untuk yang menjaga, menata dan Organisasi Publik dan memelihara objek wisata agar Organisasi Nonprofit. Jakarta: terus meningkatkan keindahan, Grasindo. kebersihan dan pelayanan yang baik. Siagian, P. Sondang. (2005). 4. Peningkatan kualitas dan Manajemen Strategis. Jakarta: Bumi kuantitas SDM dengan Aksara. memanfaatkan kondisi politik yang stabil. Perlu adanya Subagyo, P. Joko. Metode Penelitian pelatihan rutin bagi pegawai dalam Teori dan Praktek. mengenai optimalisasi Jakarta: Rineka Cipta. 2004. pengelolaan UPTD Taman Margasatwa disesuaikan Suwontoro, gamal. 2004. Dasar- dengan tugas dan tanggung dasar Pariwisata. Jakarta. Penerbit jawab masing-masing pegawai. Andi. Untuk peningkatan Pitna, Prof I Gede dan I ketut Surya Diarta. 2004. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Andi.
Wahab, salah.1989. Manajemen
kepariwisataan. Jakarta : PT Pradnya Pandita.
Yoeti, H oka A. 1997. Perencanaan
danPengembangan Pariwisata. Universitas Michigan : Pradnya Paramita.