10/21/2014

Mata Latihan:
Generator AC (Alternator)

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 1

Generator

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 2

1
 10/21/2014

Konstruksi Generator AC

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 3

Konstruksi
Stator

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 4

2
 10/21/2014

Rotor

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 5

Konstruksi Generator

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 6

3
 10/21/2014

Generator Parts

Prime mover: mechanical work which turns the rotor, may be
a steam turbine, gas turbine, diesel engine...

Armature windings: the conductor in which the output
voltage is induced

Field windings: the conductors used to produce the
electromagnetic field (needs a DC power supply)

Stator: stationary housing of the generator

Rotor: rotates inside the stator, moved by a prime mover
(steam turbine, gas turbine, diesel…)

Sliding contacts (slip-rings and brushes): used to conduct
the field or armature current to and from the rotor

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 7

Prinsip GGL Induksi

Sesuai hukum Faraday bahwa apabila suatu

penghantar digerak-gerakkan dalam medan
magnit maka penghantar tersebut timbul
GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi.

Syarat terjadinya GGL induksi adalah harus

adanya :
 Medan magnit.
 Penghantar.
 Gerakan Relatif

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 8

4
 10/21/2014

Prinsip GGL Induksi

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 9

Prinsip GGL Induksi

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 10

5
 10/21/2014

Pembangkitan arus bolak-

balik

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 11

Revolving Armature
(Low Power/Voltage)

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 12

6
 10/21/2014

Revolving Field

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 13

Generator Kutub Dalam

links

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 14

7
 10/21/2014

Pembangkitan Tegangan

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 15

Keluaran Gelombang Sinus

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 16

8
 10/21/2014

Konstruksi stator

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 18

9
 10/21/2014

Rangkaian Alternator Dasar

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 19

Generator AC Fasa-Tiga

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 20

10
 10/21/2014

Metoda Eksitasi Alternator

Penguatan medan atau disebut
eksitasi adalah pemberian arus listrik
untuk membuat kutub magnit pada
generator.

1. Eksitasi Dinamik : arus eksitasi diambil dari

generator dc yang dipasang pada poros
alternator.
– Eksitasi Statik : arus eksitasi diambil dari
generator arus bolak-balik yang
disearahkan oleh unit rectifier (penyearah)
statis
Concern to SAFETY & PERFORMANCE 21

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 22

11
 10/21/2014

Rangkaian Eksitasi
Alternator

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 23

Eksitasi tanpa sikat

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 24

12
 10/21/2014

EXCITER

Prinsip Dasar Exciter

+
AVR
-

∼
GENERATOR
EXCITER

Diagram Sistem Excitasi Generator

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 25

Sistem Eksitasi

Sistem Eksitasi Statik adalah sistem eksitasi
generator yang disuplai dari exciter yang bukan
mesin bergerak, yaitu dari sistem penyearah
yang sumbernya disuplai dari output generator
itu sendiri atau sumber lain dengan melalui
transformator.

Sistem Excitasi Dinamik adalah sistem eksitasi
yang sumber suplai arus eksitasi diambil dari
mesin yang bergerak, dan mesin yang bergerak
tersebut disebut Exciter. Biasanya exciter
tersebut sebagai tenaga penggeraknya
dipasang satu poros dengan generator.

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 26

13
 10/21/2014

Sistem Excitasi Dinamik

dengan Exciter Generator DC

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 27

Brushless Excitation

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 28

14
 10/21/2014

Alternator Tanpa Beban

Dengan memutar alternator dengan

kecepatan sinkron dan rotor diberi arus
medan (If), tegangan (E0) akan terinduksi
pada kumparan jangkar stator.

Eo = c n Φ

c = konstanta mesin

n = putaran sinkron

Φ = fluks yang dihasilkan oleh If

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 29

15
10/21/2014

16
 10/21/2014

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 33

17
 10/21/2014

Regulasi Tegangan

Perbedaan pada tegangan keluaran

pada saat tanpa beban dan beban
penuh merupakan ukuran regulasi
tegangan.
 VNL - VFL

% Reg teg. = --------------- x 100%
 VFL

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 35

Hubungan Delta

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 36

18
 10/21/2014

Hubungan Delta

U V W IL

Ef if
EL

if IL

X Y Z
if IL

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 37

Hubungan Bintang

IL
U V W
Ef
if

EL

if

X Y Z if
IL

IL

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 38

19
 10/21/2014

Kerja Paralel

Kerja paralel generator diperlukan

untuk menjaga kontinyuitas pelayanan
tenaga listrik apabila ada generator
yang harus diberhentikan operasinya,
karena ada beberapa perbaikan teknis
atau untuk istirahat; ataupun bila
beban tidak mampu dipikul oleh hanya
sebuah generator.

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 39

Syarat Memparalel
Generator Sinkron

Untuk memparalel generator sinkron
ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi :
 Besarnya tegangan terminal generator
harus sama.
 Frekuensi generator harus sama.
 Fase generator harus sama.
 Urutan fase generator harus sama.

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 40

20
 10/21/2014

Peralatan Sinkron

Frekuensi meter : berfungsi untuk

mengetahui frekuensi masing-masing
generator.

Volt meter AC : berfungsi untuk mengetahui
besarnya tegangan masing-masing
generator.

Sinkronoscope : alat untuk mengetahui
apakah kedua generator telah sefase.
Selain itu juga bisa dengan menggunakan
lampu hubungan gelap atau terang.

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 41

Hubungan sinkroskop untuk

mensinkronkan alternator.

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 42

21
 10/21/2014

Cara memparalel

Mula-mula generator diputar oleh

penggerak mula mendekati putaran
sinkronnya (lihat frekuensi meter).

Lalu penguatan medan diatur hingga
tegangan generator sama dengan tegangan
jala-jala (lihat voltmeter).

Untuk mendekati frekuensi dan urutan fase
kedua tegangan (generator dan jala-jala)
lihat alat pendeteksi lampu atau
sinkronoscope.

Concern to SAFETY & PERFORMANCE 43

22