Professional Documents
Culture Documents
145
Peran Quality of Work Life dalam Membangun Organizational Citizenship Behaviour melalui Sense of Belonging
Asep Budiman, Gusti Tia Ardiani, Indi Ramadhani
Organizational Citizenship Behaviour melalui perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang
Sense of Belonging pada BPR Kabupaten positif, konstruktif dan bermakna membantu
Tasikmalaya. (Aldag & Resckhe, 1997: 1). Menurut Organ
dalam Tang dan Ibrahim (1998: 530), OCB
LANDASAN TEORI DAN mempunyai lima dimensi yaitu altruism,
PENGEMBANGAN HIPOTESIS conscientiousness, civic virtue, courtesy, dan
Sportmanships. OCB dapat dibangun dengan
Landasan Teori menciptakan sense of belonging pegawai.
Quality of Work Life
Quality of Work Life merupakan usaha Sense of Belonging
yang sistematik dari organisasi untuk Hawkins dalam Sisly (2018: 53)
memberikan kesempatan yang lebih besar menyebutkan bahwa Sense of belonging
kepada pekerja untuk mempengaruhi diartikan sebagai rasa memiliki dimana sense
pekerjaan mereka dan kontribusi mereka berarti perasaan dan belonging berarti
terhadap pencapaian efektivitas perusahaan mempunyai atau memiliki. Dari pengertian ini
secara keseluruhan (Veithzal, 2010: 874). terlihat bahwa sense of belonging merupakan
Adapun dimensi yang digunakan dalam perasaan menjadi bagian dari suatu kelompok,
penelitian ini adalah kompensasi yang dalam hal ini kelompok tersebut adalah
mencukupi dan adil, Lingkungan yang aman perusahaan. Sense of belonging dapat terwujud
dan sehat, Pertumbuhan dan sekuriti, dalam bentuk inisiatif, keberanian mengambil
Pengembangan kapabilitas manusia, dan Total tanggung jawab dan risiko, serta keinginan
ruang kehidupan (Walton dalam Wirawan, berbagi sehingga mengubah bentuk keterikatan
2015: 107). orang dengan organisasi dari sekedar yang
Quality of work life atau kualitas bernuansa bisnis dan transaksional menjadi
kehidupan kerja merupakan suatu sistem yang semacam keterikatan batin.
menganalisis pengalaman orang-orang dalam Hagerty dan Patusky (1995) membagi dua
menjalankan pekerjaannya yang berkaitan dimensi penyusunan dalam Sense of belonging
dengan kepuasan kerja, tingkat kemangkiran, yaitu Valued Involvement (pengalaman merasa
angka pergantian pekerja, kepribadian, dan dihargai, dibutuhkan, atau diterima atau
stres kerja (Hsu & Kernohan, 2006). Penelitian didukung dalam lingkungannya) dan Fit
yang dilakukan oleh Mostafizur Rahman (2015) (persepsi bahwa karakteristik individu
menemukan bahwa semakin baik quality of work mengartikulasikan dengan system atau
life dapat memastikan kepuasan kerja, dan lingkungan dimana dia berada). Dengan sense
pegawai yang lebih tinggi kepuasan kerjanya of belonging pegawai akan senantiasa
lebih menunjukkan Organizational Citizenship memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Behavior yang lebih baik.
Pengembangan Hipotesis
Organizational Citizenship Behaviour Hipotesis yang dikembangkan dalam
Organizational Citizenship Behavior penelitian ini adalah sebagai berikut:
melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku H1: Quality of Work Life berpengaruh positif
menolong orang lain, menjadi volunteer untuk terhadap Organizational Citizenship
tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan- Behaviour.
aturan dan prosedur di tempat kerja. Perilaku- H2: Sense of Belonging memediasi hubungan
perilaku ini menggambarkan “nilai tambah kausal antara Quality of Work Life
karyawan” yang merupakan salah satu bentuk terhadap Organizational Citizenship
Behaviour.
147
Peran Quality of Work Life dalam Membangun Organizational Citizenship Behaviour melalui Sense of Belonging
Asep Budiman, Gusti Tia Ardiani, Indi Ramadhani
148
Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 27 (2) 2020: 145-152
150
Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 27 (2) 2020: 145-152
diakui dan dihargai dengan baik oleh semua organisasi memiliki sistem yang memberi
pihak di BPR Kabupaten Tasikmalaya, adanya kesempatan kepada pegawai untuk dapat
interaksi yang terbuka dengan semua pihak di mengembangkan potensi diri dalam
perusahaan, adanya waktu kebersamaan yang pekerjaannya, mampu memenuhi kebutuhan
menyenangkan selama bekerja dengan semua hidup dengan pekerjaannya sesuai tuntutan
pihak di perusahaan, adanya hubungan atasan- diri dan keluarganya, dan memberikan
bawahan secara professional yang terjalin lingkungan kerja yang aman dan nyaman
dengan baik, semua masukan pegawai sehingga pegawai akan merasa menjadi bagian
didukung dan ditindaklanjuti oleh BPR, dari BPR Kabupaten Tasikmalaya yang juga
keinginan pegawai untuk mengembangkan bagian hidupnya sehingga akan melakukan
karier didukung oleh BPR sehingga terjalin pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Sense of
kepercayaan antara perusahaan dan pegawai belonging dapat terwujud dalam bentuk
dan pegawai merasa menjadi bagian dari inisiatif, keberanian mengambil tanggung
perusahaan ini. jawab dan risiko, serta keinginan berbagi
Organizational citizenship behaviour pada sehingga mengubah bentuk keterikatan orang
pegawai BPR Kabupaten Tasikmalaya dengan organisasi sari sekedar yang bernuansa
termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut bisnis dan transaksional menjadi semacam
ditunjukkan pegawai dengan bersedia keterikatan batin tidak hanya pada
menggantikan rekan kerja yang tidak masuk, pekerjaannya tapi pada organisasi tempat
bersedia membantu pegawai lain yang dimana ia bekerja. Sense of belonging akan
pekerjaannya melebihi batas normal, bersedia memacu pegawai untuk bekerja dengan
menjadi volunteer untuk mengerjakan sesuatu sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan
tanpa diminta, bersedia membantu pegawai di bersama, dalam hal ini tujuan BPR dan tujuan
luar departemen, tidak menghabiskan waktu pegawai telah menjadi tujuan bersama dengan
untuk pembicaraan di luar pekerjaan, selalu menumbuhkan perilaku nilai tambah karyawan
datang segera jika dibutuhkan, selalu terlibat yang mencerminkan perilaku kewargaan
dalam bagian yang membantu perusahaan organisasional (Organizational Citizenship
mencapai tujuan, memberikan perhatian Behaviour).
terhadap bagian yang membantu tercipta image
BPR yang baik, membantu mengatur KESIMPULAN DAN SARAN
kebersamaan secara departemental, Kesimpulan
menyimpan informasi tentang kejadian atau Berdasarkan hasil penelitian dan
perubahan dalam BPR, mengikuti perubahan pembahasan yang telah dipaparkan pada
dan perkembangan dalam BPR, membaca dan bagian sebelumnya, maka kami
mengikuti pengumuman BPR, membuat menyimpulkan bahwa Quality of Work Life
pertimbangan dalam menilai apa yang terbaik memliki pengaruh positif pada Sense of
untuk BPR, memiliki kemauan untuk Belonging. Serta Sense of Belonging memediasi
bertoleransi tanpa mengeluh, tidak membesar- hubungan kausal antara Quality of Work Life
besarkan permasalahan di luar proporsinya, terhadap Organizational Citizenship Behaviour.
dan berusaha menahan diri dari aktivitas
mengeluh dan mengumpat. Saran
Analisis pengaruh menunjukkan bahwa Penelitian ini memiliki beberapa
Quality of Work Life berpengaruh terhadap Sense memberikan saran baik secara empiris dan
of Belonging. Dan Sense of Belonging memediasi praktis. Pertama, kepada BPR Kabupaten
hubungan kausal antara Quality of Work Life Tasikmalaya untuk melakukan sosialisasi jika
terhadap Organizational Citizenship Behaviour. membuat peraturan baru sehingga tidak
Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan membuat pegawai tertekan dengan adanya
konsep quality of work life ini diharapkan peraturan baru, mendukung dan
151
Peran Quality of Work Life dalam Membangun Organizational Citizenship Behaviour melalui Sense of Belonging
Asep Budiman, Gusti Tia Ardiani, Indi Ramadhani
152