You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

EPIDEMIOLOGI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALUR TENGKORAK


KABUPATEN WONOSOBO (Studi Kasus:
JALAN RAYA PARAKAN KM 10)

Asfi Manzilah, Mateus Sakundarno Adi, Ari Udiyono, Retno Hestiningsih


Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Email: asfi.genius@gmail.com

ABSTRACT

Traffic accidents are unexpected and accidental incidents that involve human and
or property casualties. The purpose of this research is to know the effect of traffic
accident risk factor in Skull Trails, Kertek Sub-district, Wonosobo District (Case
Study: Raya Parakan KM 10 Street). This type of research is observational
descriptive with crossectional design. The samples were all vehicles passing the
border gate of Wonosobo Regency on Raya Parakan KM 10 Street. Sampling
technique using accidental sampling. The results show the highest peak flow
during pre-Eid is on Sunday at 15:00 to 17:00 pm with the number of vehicles
5.64%. The proportion of passenger car vehicles is at risk when the highest pre-
Eid ul-Fitr is a motorcycle type of 98.90%. The proportion of high risk goods
vehicles at pre-Eid ul-Fitr is the type of pickup vehicle of 58.70%. The proportion
of the reasons for passenger car vehicles is risky at the highest pre-Idul Fitri time
is due to the excess number of people by 58.19%. The proportion of high risk
goods vehicles at pre-Eid ul-Fitr is highest due to overload (vehicle height) of
27.42%. The proportion of drivers of public bus vehicle AKAP / AKDP which
rested most during pre-Eid al-Fitr at 2.47%. It is necessary to increase the
operation of yellow janur and public buses to anticipate motorcycles and
overloaded pickups. There needs to be a health cadre in the terminal to help
check the physical condition of AKAP/AKDP bus drivers, as well as coordinate
working hours and reserve drivers.

Keywords: risk factors, traffic accidents, skull trails

PENDAHULUAN Data Polres Kabupaten


Kecelakaan didefinisikan Wonosobo tahun 2014 menyebutkan
sebagai suatu kejadian tidak bahwa kejadian kecelakaan sebesar
terencana dan tidak terkontrol yang 233 kasus, untuk korban meninggal
merupakan aksi atau reaksi dari sebanyak 53 orang, korban luka
suatu objek, substansi, dan manusia berat sebanyak 5 orang, dan korban
sehingga mengacaukan proses yang luka ringan sebanyak 276 orang.
telah diatur dari suatu aktivitas dan Sedangkan tahun 2015, kejadian
dapat menimbulkan kerugian baik kecelakaan meningkat 15,8%
bagi manusia maupun kerusakan menjadi sebesar 277 kasus, untuk
pada properti.1,2 korban meninggal menurun 84,9%

300
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

menjadi sebanyak 8 orang, korban orang dalam kendaraan, dan jumlah


luka berat meningkat 16,6% menjadi muatan barang dalam kendaraan.
sebanyak 6 orang, dan korban luka Dari perhitungan lalu lintas harian,
ringan meningkat 33% menjadi hasil bagi jumlah kendaraan yang
sebanyak 413 orang. Data tahun diperoleh selama observasi dengan
2016, kejadian kecelakaan menurun lamanya observasi dalam
21,6% menjadi sebesar 210 kasus, perencanaan jalan,5 kita dapat
untuk korban meninggal meningkat mengetahui kapasitas dan
87,87% menjadi sebanyak 66 orang, perkembangan lalu lintas.
korban luka berat sama dengan Selain itu, survei kepatuhan
tahun sebelumnya yaitu sebanyak 6 para pengemudi kendaraan pribadi
orang, dan korban luka ringan dan kendaraan umum terutama
menurun 37,04% menjadi sebanyak pengemudi angkutan umum antar
260 orang.3 kota luar provinsi dan/ atau antar
Kecelakaan lalu lintas terjadi kota dalam provinsi, serta truk kecil
karena dipengaruhi oleh tiga faktor dan/ atau besar untuk beristirahat
yang saling berakaitan dan minimal tiga puluh menit setelah
berinteraksi, yaitu faktor manusia melakukan perjalanan selama empat
(host), jalan, kendaraan jam berturut-turut.6 Hal ini dapat
(vehicle/vector), dan lingkungan digunakan untuk dasar perencanaan
(environment).4 pencegahan dan pengendalian.
Kabupaten Wonosobo
merupakan daerah yang memiliki METODE PENELITIAN
satu jalur utama yang berfungsi Penelitian ini merupakan
sebagai jalan nasional dan dengan observasional descriptive dan desain
kepadatan lalu lintas cukup tinggi. penelitian yang digunakan adalah
Jalan nasional tersebut merupakan cross sectional. Subjek penelitian ini
jalur Tengkorak atau daerah rawan adalah seluruh kendaraan yang
kecelakaan yang melewati Kledung melewati Jalan Raya Parakan KM
sampai Kertek, dimana berdasarkan 10.
kecamatan dengan jumlah kejadian Peneliti sebelumnya
kecelakaan lalu lintas tertinggi yaitu menyiapkan formulir Lalu Lintas
kecamatan Kertek sebanyak 55 Harian untuk mencatat jumlah
kejadian (26,69%).3 Selain itu, kendaraan berdasarkan jenis
kondisi jalannya yang naik-turun, kendaran dan waktu yang telah
berkelok-kelok, terdapat jurang ditentukan. Kendaraan yang
dalam, dan sering terdapat kabut melewati suatu garis injak melintang
karena kondisi geografis yang pada pos observasi dan selama
berada dintara Gunung Sindoro dan waktu observasi menggunakan alat
Gunung Sumbing. Jalur tersebut hitung manual (handy counter) dan
dilalui untuk akses Semarang- stopwatch.
Purwokerto dan Yogyakarta. Pencatatan dilakukan untuk
Oleh karena itu, perlu dilakuan setiap interval waktu 15 menitan,
upaya rekayasa lalu lintas dengan observasi dilakukan 2 jam (waktu
cara mensurvei jumlah kendaraan di minimal) atau setiap pada jam sibuk
Jalur Tengkorak (Jalan Raya dari jam 07.00 – 09.00, 11.00 -
Parakan KM 10) Kabupaten 13.00, dan 15.00 – 17.00 WIB,
Wonosobo. Survei yang dilakukan observasi dilakukan pada hari
antara lain menghitung jumlah Minggu sampai Sabtu pra Idul Fitri
kendaraan, jenis kendaraan, jumlah dan hari Minggu sampai Sabtu

301
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

paska Idul Fitri, serta dilakukan batas lokasi tertentu sebagai berikut;
klasifikasi kendaraan bermotor 1) gapura perbatasan selamat
(motorcycle), kendaraan ringan (light datang Kabupaten Wonosobo
vehicle), kendaraan sedang sampai Candiyasan, Kertek, 2)
(medium vehicle), kendaraan berat Candiyasan sampai Candimulyo,
(heavy vehicle), dan kendaraan tidak Kertek, 3) Candimulyo sampai Pasar
bermotor (unmotorcycle). Hal Kertek
tersebut dilakukan dengan
pertimbangan bahwa pada hari HASIL
tersebut telah mewakili kondisi arus A. Gambaran Faktor Risiko
lalu lintas yang padat dengan Kecelakaan Lalu Lintas di Jalur
aktivitas dan/ atau hari kerja. Tengkorak Kecamatan Kertek
Pencatatan juga dilakukan Kabupaten Wonosobo (Jalan
untuk mengetahui jumlah Raya Parakan KM 10)
penumpang dan muatan dalam Berdasarkan hasil
kendaraan, serta jumlah pengemudi observasi, jumlah kendaraan
kendaraan pribadi dan pengemudi berdasarkan waktu yang melewati
kendaraan umum bus (AKAP/AKDP) Jalur Tengkorak Kecamatan
yang melakukan pemberhentian Kertek Kabupaten Wonosobo
untuk istirahat di sekitar lokasi (Jalan Raya Parakan KM 10)
penelitian. pada saat pra dan paska Idul Fitri
Sementara untuk observasi arus puncak terjadi pada hari
lingkungan, menggunakan lembar Minggu dengan rentang waktu
observasi lingkungan untuk pukul 15.00-17.00 WIB sebanyak
mencatat kondisi lingkungan yakni 1970 unit (5,87%) dan 1.667 unit
keberadaan jalan rusak, tikungan (5,55%). Hal ini dikarenakan hari
tajam, lampu penerangan jalan, libur dan waktu sore hari adalah
marka jalan, rambu-rambu lalu waktu dimana pemakai jalan
lintas, hujan, dan kabut. kembali pulang dari aktivitas atau
Pencatatan dilakukan dengan liburannya dan bersiap kembali
mengaktifkan GPS untuk melakukan rutinitasnya di hari
mengetahui pembagian dan/atau kerja keesokan harinya. (Tabel 1)

Tabel 1. Proporsi Kendaraan Pra dan Paska Idul Fitri Berdasarkan


Waktu

Pra Paska
No Waktu
F % F %
a. 07.00-
1 1.717 4,92 1.497 4,78
09.00
b. 11.00-
1.807 5,17 1.651 5,28
13.00
c. 15.00-
1.795 5,14 1.638 5,24
17.00
a. 07.00-
2 1.567 4,49 1.473 4,70
09.00
b. 11.00-
1.544 4,42 1.367 4,37
13.00

302
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

c. 15.00-
1.556 4,46 1.386 4,43
17.00
a. 07.00-
3 1.543 4,42 1.439 4,60
09.00
b. 11.00-
1.594 4,56 1.456 4,65
13.00
c. 15.00-
1.625 4,42 1.547 4,94
17.00
a. 07.00-
4 1.512 4,33 1.435 4,59
09.00
b. 11.00-
1.518 4,35 1.467 4,69
13.00
c. 15.00-
1.496 4,28 1.371 4,57
17.00
a. 07.00-
5 1.483 4,26 1.425 4,55
09.00
b. 11.00-
1.488 4,26 1.429 4,57
13.00
c. 15.00-
1.473 4,22 1.427 4,56
17.00
a. 07.00-
6 1.855 5,31 1.472 4,70
09.00
b. 11.00-
1.764 5,05 1.491 4,77
13.00
c. 15.00-
1.932 5,53 1.507 4,82
17.00
a. 07.00-
7 1.863 5,34 1.532 4,90
09.00
b. 11.00-
1.820 5,21 1.610 5,15
13.00
c. 15.00-
1.970 5,64 1.667 5,33
17.00
Sedangkan, jumlah
Berdasarkan hasil kendaraan berisiko
observasi, bahwa jumlah berdasarkan jumlah muatan
kendaraan berisiko berdasarkan barang dalam kendaraan yang
jumlah orang dalam kendaraan tertinggi terjadi pada saat Idul
yang tertinggi terjadi pada saat Fitri adalah pick up sebanyak
Idul Fitri adalah sepeda motor 2.782 unit (56,70%).
sebanyak 7.881 unit (98,90%).

Tabel 2. Distribusi Alasan Kendaraan Sepeda Motor dan Kendaraan


Ringan (Pick Up) Berisiko Pra dan Paska Idul Fitri

Jenis Pra Paska


No
Kendaraan f % F %
1 Sepeda Motor 7.881 98,90 7.182 98,88
2 Pick Up 2.782 58,70 2.122 49,28
Berdasarkan hasil
observasi, bahwa alasan tertinggi

303
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kendaraan sepeda motor berisiko Sedangkan, alasan


adalah karena jumlah orang tertinggi kendaraan pick up
dalam kendaraan lebih dari 2 berisiko adalah karena jumlah
orang dan terjadi pada saat pra muatan barang dalam
Idul Fitri sebanyak 4.367 kendaraan lebih dari lebar bak
(58,19%). kendaraan dan terjadi pada
saat pra Idul Fitri sebanyak
2.013 (72,36%).
Tabel 3. Distribusi Alasan Kendaraan Sepeda Motor dan Kendaraan
Ringan (Pick Up) Berisiko Pra dan Paska Idul Fitri

Pra Paska
No Alasan Berisiko
F % F %
1 Sepeda Motor: Jumlah Orang >2 4.637 58,19 4.105 57,38
Pick Up: Jumlah Muatan lebih
2 2.013 72,36 1.611 75,92
dari bak kendaraan (lebar)
Idul Fitri yaitu sebanyak 4 orang
Berdasarkan hasil (2,47%), sedangkan pengemudi
observasi, bahwa pengemudi kendaraan pribadi yang
kendaraan umum bus beristirahat pada saat paska Idul
AKAP/AKDP yang beristirahat Fitri lebih banyak daripada pada
pada saat pra Idul Fitri lebih saat pra Idul Fitri yaitu 208 orang
banyak daripada pada saat paska (98,58%).
Tabel 4. Distribusi Pengemudi Beristirahat Pra dan Paska Idul Fitri

Pra Paska
No Jenis Pengemudi
F % F %
97,5
1 Kendaraan Pribadi 158 208 98,58
3
2 Bus AKAP/AKDP 4 2,47 3 1,42
Candimulyo sampai Pasar Kertek
B. Gambaran Faktor Risiko terdapat jalan rusak 17 bagian
Lingkungan Fisik di Jalur (43,59%) dan marka jalan kurang
Tengkorak Kecamatan Kertek memadai 3 bagian (60%).
Kabupaten Wonosobo (Jalan
Raya Parakan KM 10) PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil A. Faktor Risiko Kecelakaan Lalu
observasi, diketahui bahwa faktor Lintas
risiko lingkungan fisik di daerah Berdasarkan hasil
gapura perbatasan Kabupaten observasi, jumlah kendaraan
Wonosobo sampai Jalan Raya berdasarkan waktu yang melewati
Parakan, Candiyasan terdapat Jalur Tengkorak Kecamatan
lampu penerangan jalan rusak 44 Kertek Kabupaten Wonosobo
unit (50%) dan rambu-rambu lalu (Jalan Raya Parakan KM 10)
lintas kurang memadai 28 unit pada saat pra dan paska Idul Fitri
(59,57%). Daerah Jalan Raya arus puncak terjadi pada hari
Parakan Candiyasan sampai Minggu dengan rentang waktu
Candimulyo terdapat tikungan pukul 15.00-17.00 WIB sebanyak
tajam 6 tikungan (66,77%). 1970 unit (5,87%) dan 1.667 unit
Daerah Jalan Raya Parakan, (5,55%). Hal ini dikarenaksan hari

304
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

libur dan waktu sore hari adalah membeli makanan untuk berbuka
waktu dimana pemakai jalan puasa. Sedangkan pengemudi
kembali pulang dari aktivitas atau kendaraan pribadi yang
liburannya dan bersiap kembali beristirahat pada saat paska Idul
melakukan rutinitasnya di hari Fitri lebih banyak daripada pada
kerja pada keesokan harinya. saat pra Idul Fitri, hal ini
Berdasarkan hasil dikarenakan pada saat paska Idul
observasi, bahwa jumlah Fitri, para pengemudi kendaraan
kendaraan berdasarkan jenis pribadi berada pada masa
kendaraan muatan penumpang kembali ke rutinitas seperti
tertinggi dan termasuk bersiko sekolah dan bekerja sehingga
tertinggi adalah speda motor, hal banyak kendaraan yang
ini dikarenakan sebagian besar melakukan pemberhentian guna
penduduk di wilayah Kecamatan beristirahat, sholat, dan makan
Kertek menggunakan sepeda terutama pada jam istirahat
motor untuk menunjang antara pukul 11.00-13.00 dan
aktivitasnya, serta jumlah sore antara pukul 15.00-17.00.
kendaraan sepeda motor Berdasarkan hasil observasi
mendominasi diantara jenis lingkungan fisik, kerusakan jalan
kendaraan lain sebanyak 11.357 secara eksponensial lebih cepat
unit. terjadi akibat muatan lebih. Hal ini
Berdasarkan hasil diperparah dengan adanya kesan
observasi, bahwa jumlah bahwa tujuan jembatan timbang
kendaraan berdasarkan jenis seolah-olah lebih dimaksudkan
kendaraan muatan barang sebagai sarana perolehan
tertinggi dan termasuk bersiko distribusi atau pendapatan denda
tertinggi adalah pick up, hal ini pelanggaran, sedangkan tujuan
dikarenakan masyarakat utama sebagai pengendali
menggunakannya untuk menjadi hilang. Selain itu, jalan di
mengangkut barang seperti sekitar lokasi penelitian yang
meubel, hasil pertanian, dan lain- tergenang air pada saat terjadi
lain yang akan didistribusikan ke hujan menyebabkan kerusakan
berbagai daerah dalam jumlah pada tanah sub-grade di bawah
banyak dan bahkan overload, lapisan perkerasan, apabila di
serta merasa bahwa tuntutan jam tambah dengan volume lalu lintas
kerja sehingga tidak kendaraan berat yang
mengindahkan syarat tata cara mengangkut muatan berlebihan
pemuatan barang di mobil menjadi kombinasi yang sangat
barang. fatal bagi perkerasan aspal.
Berdasarkan hasil Keberadaan tikungan tajam,
observasi, bahwa pengemudi kurangnya rambu-rambu lalu
kendaraan umum bus lintas, marka jalan, dan lampu
AKAP/AKDP yang beristirahat penerangan jalan yang memadai,
pada saat pra Idul Fitri lebih merupakan faktor risiko
banyak daripada pada saat paska kecelakaan lalu lintas dimana
Idul Fitri, hal ini dikarenakan pada fasilitas jalan tersebut digunakan
saat pra Idul Fitri, para sebagai peringatan tertentu untuk
pengemudi bus membawa para pengguna jalan.
penumpang yang akan
berisitirahat sejenak atau

305
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

KESIMPULAN penerangan jalan, rambu-rambu


1. Faktor risiko kecelakaan tertinggi lalu lintas, dan marka jalan yang
terjadi pada saat pra Idul Fitri dan memadai terutama di tempat
sore hari antara pukul 15.00- umum seperti sekolah, masjid,
17.00 WIB dimana didominasi dan puskesmas yang berada di
oleh pengguna sepeda motor dan pinggir jalan raya, serta terjadinya
pick up. hujan dan kabut yang berisiko
2. Pengemudi Bus AKAP/AKDP menyebabkan kendaraan selip
belum semuanya mematuhi dan mengurangi jarak pandang
aturan istirahat minimal 30 menit pengguna jalan.
setelah mengemudi 4 jam
berturut-turut.

3. Keberadaan jalan rusak, tikungan


tajam kurangnya lampu
6. DPR dan Presiden Republik
Indonesia. UU Nomor 44 tahun
1993: Peraturan Pemerintah
DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia Nomor 44
tahun 1993 tentang Kendaraan
1. Supriadi, A. Kecelakaan Lalu
dan Pengemudi [Internet]. Jakarta:
Lintas dan Pertanggungjawaban
Peraturan Pemerintah Republik
Pidana Korporasi dalam Perspektif
Indonesia. 1993. Available from:
Hukum Pidana Indonesia. Jakarta:
http://jdih.dephub.go.id/assets/uud
Alumni. 2014.
ocs/pp/1993/pp_no_44_tahun_199
2. Andrew, R. Penegakan Hukum
3.pdf
Lalu Lintas: Panduan bagi para
Polisi dan Pengendara. Bandung:
Nuansa Cendekia. 2011.
3. Satuan Lalu Lintas Kepolisian
Resor Kabupaten Wonosobo.
Wonosobo: Satlantas Polres.
2016.
4. WHO. World report on road traffic
injury prevention. In: WHO, editor.
World Report on Road Traffic
Injury Prevention [Internet].
Geneva: WHO. 2013. Available
from:
http://www.who.int/mediacentre/fa
ctsheets/fs358/en/
5. Jalan R, Lopana T, Sebagai D,
Untuk P, Studi M, Riset K, et al.
Perhitungan Lalu Lintas Harian
Kota Tumpaan - Lopana tahun
2016. Jurusan Tek Sipil Politek
Manado [Skripsi]. 2016. Available
from:
http://repository.polimdo.ac.id/473/
1/Janto Andika Manuho
TA_opt.pdf

306

You might also like