You are on page 1of 7

PERILAKU SADARI REMAJA PUTRI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN

DI SMK 1 MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Sulistiyowati
STIKES Muhammadiyah Lamongan, Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu Lamongan
Email : sulisfaraz@gmail.com

Abstract: Breast cancer incidence is still very high; therefore SADARI would be more
effective if it is done as early as possible to determine abnormalities. Health education is
one effort to make adolescents realizing to do SADARI. The aim of this research is to
analyze the impact of health education on breast self-examination behavior in female
adolescent. Research design used is One-Group Pretest-Posttest design using simple
random sampling obtaining sample of 49 female adolescents at SMK Muhammadiyah 1
Lamongan in April 2016. Data were collected using checklist with the observation method
and analyzed using Chi-Square. The results showed that before being given health
education, 93.9% of female adolescents made mistakes in doing SADARI and after being
given health education, 69.4% of female adolescents made mistakes in doing SADARI.
There are differences in doing SADARI of female adolescents in eleventh grade before and
after being given health education concluded from this data X2 = 7,243 and p = 0.007. It
can be concluded that the promotion of health education is very influential to improve
SADARI in female adolescents. It can improve their knowledge and it can be applied in
the examination and early detection of breast cancer.
Keywords: SADARI, female adolescents, health education

Abstrak : Kejadian kanker payudara masih sangat tinggi maka dari itu SADARI akan lebih
efektif jika dilakukan sedini mungkin untuk mengetahui adanya kelainan. Pendidikan
kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan agar remaja melakukan
SADARI.Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
perilaku SADARI pada remaja putri. Desain penelitian yang digunakan adalah One-
Group Pretest-Postest Design, dengan menggunakan simple random Sampling diperoleh
sampel sebesar 49 remaja putri di SMK Muhammadiyah 1 Lamongan pada bulan April
2016. Data menggunakan Cheklist dengan metode observasi. Dianalisis menggunakan Chi-
Square . Hasil penelitian menunjukkan, sebelum diberikan pendidikan kesehatan 93,9%
perilaku SADARI salah, setelah diberikan 69,4% perilaku SADARI Salah. Ada
perbedaan perilaku SADARI pada remaja putri kelas XI Sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan dengan X2 = 7.243 dan p = 0,007. Dapat disimpulkan pemberian
pendidikan kesehatan sangat berpengaruh dalam peningkatan perilaku SADARI pada
remaja putri dapat meningkatakan pengetahuan dan diaplikasikan dalam pemeriksaan dan
deteksi dini adanya kanker payudara.

Kata kunci : perilaku,SADARI, Remaja Putri, Pendidikan kesehatan.

149
Sulistiyowati; Perilaku Sadari Remaja Putri Melalui Pendidikan Kesehatan 150

PENDAHULUAN SADARI. Banyak faktor yang


Kanker payudara merupakan melatarbelakangi remaja putri tidak
penyebab kematian sebagian besar melakukan SADARI diantaranya adalah
perempuan yang saat ini menduduki pengetahuan, Pengetahuan merupakan
peringkat kedua setelah kanker leher aspek pokok untuk menentukan perilaku
rahim diantara kanker yang menyerang seseorang untuk menyadari dan tidak,
perempuan. Deteksi yang terlambat dan maupun untuk mengatur perilakunya
kurangnya informasi menyebabkan sendiri. (Soetriono, 2007.) Dengan
sebagian besar penderita kanker payudara pengetahuan yang baik diharapkan remaja
terlambat diobati Selain itu putri mau melakukan SADARI dengan
kecenderungan peningkatan prevelensinya teknik yang benar dan secara teratur.
tidak dapat dihindari. Ditambah lagi Salah satu upaya untuk
kematian karena kanker payudara masih meningkatkan pengetahuan remaja putrid
tinggi, terutama pada negara-negara sehingga mau melakukan SADARI adalah
sedang berkembang, karena keterlambatan melalui pendidikan kesehatan seperti
diagnosis, yang berarti juga keterlambatan penyuluhan disekolah dan, informasi dari
pengobatan (Bustan, 2007). buku-buku kesehatan dan KIE tentang
Pada dewasa ini sudah menunjukkan manfaat positif untuk melakukan
tren yang semakin banyak ditemukan SADARI
penderita kanker payudara pada usia
muda, bahkan tidak sedikit remaja putri METODE
usia empat belas tahun menderita tumor di Penelitian ini menggunakan
payudaranya. Dimana tumor yang terjadi pretest-posttest one group design.
bisa menjadi kanker, bila tidak terdeteksi Populasi dalam penelitian ini adalah
lebih awal. Meskipun tidak semuanya Seluruh Remaja Putri kelas XI Di SMK 1
ganas, tetapi ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah Lamongan Bulan April
gejala kanker payudara yang semakin 2016, dengan menggunakan teksik simple
tinggi di usia remaja (Lily, 2008). Deteksi random sampling diperoleh 49 sampel.
dini yaitu periksa payudara sendiri atau Variabel perilaku SADARI, Perlakuan
SADARI terbukti sangat efektif dapat Diberikan pendidikan kesehatan.
menurunkan angka kematian dan Pengambilan data menggunakan Cheklist
kesakitan pada perempuan dengan metode observasi. Data dianalisis
Prevalensi kanker payudara di Indonesia dengan uji statistik Chi- Square dengan
adalah 109 per 100.000 penduduk yang tingkat kemaknaan α = 0,05.
sebagian besar adalah remaja. Masalah
kanker payudara di Indonesia menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih besar karena lebih dari 70 % a. Hasil
penderita kanker payudara datang ke a. Data Umum
dokter pada stadium yang sudah lanjut. 1) Distribusi Umur Remaja Putri
Pentingnya deteksi dini dengan periksa Tabel 1. Distribusi Umur Remaja Putri
payudara sendiri atau SADARI dapat kelas XI di SMK 1
menurunkan angka kematian dan Muhammadiyah Lamongan tahun
kesakitan dan dapat dilakukan dari awal 2016
pubertas. Studi pendahuluan yang No Umur Frekuensi (%)
dilakukan pada siswi kelas XI SMK 1 Remaja
Muhammadiyah Lamongan menunjukkan 1 14 tahun 18 36,7
80% siswi belum pernah melakukan 2 15 tahun 31 63,3
151 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 149-155

Jumlah 49 100 4) Distribusi Remaja Putri Berdasarkan


Berdasarkan tabel 1 menunjukkan Lebih Pekerjaan Ibu
dari sebagian remaja putri berusia 15 Tabel 4. Distribusi Pekerjaan Ibu Remaja
tahun yaitu sebanyak 31 orang atau Putri kelas XI di SMK 1
63,3%. Muhammadiyah Lamongan
tahun 2016
2) Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Pekerjaan
No Frekuensi (%)
Umur Ibu Ibu
Tabel 2. Distribusi umur Ibu Remaja Putri 1. Ibu 15 30,6
kelas XI di SMK 1 Rumah
Tangga
Muhammadiyah Lamongan tahun
2. Petani 25 51,0
2016 3. Swasta 5 10,2
No Umur Jumlah (%) 4. PNS 4 8,2
Orang Tua Jumlah 49 100
1 20-30 Tahun 20 40,8
2 30-40 Tahun 25 51,0 Berdasarkan tabel 4 tersebut menunjukkan
3 >40 Tahun 4 8,2 bahwa lebih dari sebagian Ibu Remaja
Jumlah 49 100 Putri bekerja sebagai Petani yaitu
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sebanyak 25 orang atau 51,0%, dan
Lebih dari sebagian ibu remaja putri sebagian kecil Ibu Remaja putri Bekerja
berumur 30-40 tahun yaitu sebanyak 25 Sebagai PNS yaitu sebanyak 4 orang atau
orang atau 51,0%, dan sebagian kecil 8,2%.
remaja putri orang tuanya berumur lebih
dari 40 tahun yaitu sebanyak 4 orang atau 5) Distribusi Remaja Putri Berdasarkan
8,2%. Jumlah Saudara Perempuan
Tabel 5.Distribusi Jumlah Saudara
3) Distribusi Remaja Putri Berdasarkan Perempuan Remaja Putri kelas XI
Pendidikan Ibu di SMK 1 Muhammadiyah
Tabel 3. Distribusi Pendidikan Ibu Remaja Lamongan tahun 2016
Putri kelas XI di SMK 1 Jumlah
Muhammadiyah Lamongan tahun No Saudara Frekuensi (%)
2016 perempuan
Pendidikan 1 Tidak 26 53,1
No Frekuensi (%) mempunyai
Ibu
1. SD 30 61,2 saudara
2. SMP 10 20,4 perempuan
3. SMA 5 10,2 2 1 saudara 14 28,6
4. PT/SARJANA 4 8,2 perempuan.
Jumlah 49 100 3 >1 saudara 9 18,4
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan perempuan.
bahwa lebih dari sebagian Ibu Remaja Jumlah 49 100
putri tingkat pendidikannya adalah SD Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
yaitu sebanyak 30 orang atau 61,2%, dan bahwa Lebih dari sebagian Remaja putri
sebagian kecil ibu Remaja Putri tingkat tidak mempunyai saudara perempuan
pendidikannya adalah PT atau Serjana yaitu sebanyak 26 orang atau 53,1%, dan
yaitu sebanyak 4 orang atau 8,2%. sebagian kecil remaja putri mempunyai
saudara perempuan lebih dari 1 saudara
perempuan yaitu 9 orang atau 18,4%
Sulistiyowati; Perilaku Sadari Remaja Putri Melalui Pendidikan Kesehatan 152

b. Data Khusus SADARI sesudah


1) Perilaku SADARI pada remaja putri sebelum SADARI SADARI
sebelum pemberian pendidikan Benar Salah
Kesehatan SADARI 3 0 3
Tabel 6 Distribusi Perilaku SADARI Benar (100%) (0%) (100%)
Remaja Putri Kelas XI Sebelum SADARI 12 34 46
Salah (31,3% (68,7%) (100%)
Pemberian Pendidikan
15 34 49
Kesehatan Di SMK 1 Jumlah
(30,6%) (69,4%) (100%)
Muhammadiyah Nilai X2 : 7.243 (p) : 0.007
LamonganTahun 2016 Berdasarkan tabel 8 menunjukkan
No Perilaku Frekuensi (%) bahwa dari 3 remaja putri yang melakukan
SADARI
SADARI Benar sebelum diberikan
1 SADARI Benar 3 6,1
2 SADARI Salah 46 93,9 pendidikan kesehatan, seluruhnya atau
100% melakukan SADARI Benar setelah
Jumlah 49 100
diberikan pendidikan kesehatan. Dan dari
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
46 remaja putri yang melakukan SADARI
bahwa dari 49 remaja putri, hampir seluruh
perilaku SADARI salah yaitu sebanyak 46 Salah sebelum diberikan pendidikan
Remaja Putri atau 93,9%. kesehatan, lebih dari sebagian atau 68,7%
perilaku SADARI Salah setelah diberikan
2) Perilaku SADARI remaja putri sesudah pendidikan kesehatan.
pemberian pendidikan kesehatan Berdasarkan Hasil Uji Chi -
Tabel 7 Distribusi Perilaku SADARI Pada Square (X2) didapatkan nilai signifikan (p)
Remaja Putri Kelas XI Sesudah sebesar 0,007 yang berarti dibawah nilai
Pemberian Pendidikan KesehatanDi batas standar signifikan yang sebesar α
SMK 1 Muhammadiyah Lamongan 0,05, sehingga H0 Ditolak dan H1 diterima,
Tahun 2016. artinya ada pengaruh pendidikan
No Perilaku Frekuensi (%) kesehatan terhadap perilaku SADARI
SADARI
Pada Remaja Putri Kelas XI Di SMK 1
1 SADARI Benar 15 30,6
2 SADARI Salah 34 69,4 Muhammadiyah Lamongan Kabupaten
Lamongan tahun 2016.
Jumlah 49 100
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
bahwa dari 49 remaja putri, Lebih dari b. Pembahasan
sebagian perilaku SADARI salah yaitu Perilaku SADARI Pada remaja putri
sebanyak 34 remaja putri atau 69,4%. kelas Sebelum Diberikan Pendidikan
Kesehatan.
3) Perbedaan perilaku SADARI Pada Berdasarkan tabel 6 tersebut diatas
remaja Putri Sebelum dan sesudah dapat disimpulkan bahwa dari 49 Remaja
pemberian Pendidikan Kesehatan Putri, Hampir seluruhnya atau 93,9%
Tabel 8 Tabel silang perilaku SADARI perilaku SADARI salah. Karena
Pada remaja Putri Sebelum dan kurangnya memperoleh informasi yang
sesudah Diberikan Pendidikan bisa dipengaruhi dari Pekerjaan orang tua,
Kesehatan Di SMK 1 pendidikan orang tua dan jumlah saudara
Muhammadiyah Lamongann perempuan.
Kabuapaten Lamongan Tahun Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
2016. bahwa lebih dari sebagian atau 51,0% Ibu
Perilaku Perilaku SADARI Jumlah
153 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 149-155

remaja putri bekerja sebagai Petani. reaksi atau respon yang terbuka dari
Pekerjaan orang tua terutama ibu sangat seseorang terhadap suatu stimulus atau
berpengaruh terhadap informasi-informasi obyek yang memotivasi seseorang untuk
yang diberikan kepada anaknya apalagi memperoleh informasi dan berbuat
jika ibu bekerja sebagai Petani, dimana sesuatu sehingga dapat menjaga dirinya
pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan menjadi lebih sehat dan membentuk
yang melelahkan dan cukup menguras kebiasaan yang menguntungkan
tenaga demi tuntutan ekonomi yang kesehatan.
semakin tinggi sehingga pengetahuan dan
pengalaman sangat sulit didapatkan oleh Perilaku SADARI Pada Remaja Putri
remaja putri tentang deteksi dini kanker kelas Sesudah Diberikan Pendidikan
payudara dengan cara SADARI. Menurut Kesehatan.
Wahid Iqbal Mubarrak (2007) bahwa Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
lingkungan pekerjaan dapat menjadikan bahwa dari 49 Remaja Putri Lebih dari
seseorang memperoleh suatu pengalaman sebagian atau 69,4% perilaku SADARI
dan pengetahuan baik secara langsung salah, terjadi penurunan kesalahan dalam
maupun tidak langsung. perilaku SADARI sebelum dan sesudah
Faktor lainnya adalah pendidikan Ibu , pemberian pendidikan kesehatan . Hal
Berdasarkan tabel 3 tersebut menunjukkan ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor
bahwa lebih dari sebagian atau 61,2% ibu Umur Ibu dan umur remaja putri.
Remaja putri tingkat pendidikannya Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
adalah SD. SD merupakan pendidikan Lebih dari sebagian atau 51,0% ibu
yang paling dasar yang mana pengetahuan remaja putri berumur 30-40 tahun. Umur
dan pengalaman seseorang masih belum ibu tergolong dewasa pertengahan
cukup banyak dan informasi yang sehingga kemampuan berfikir lebih
diperoleh sangat sulit sehingga ibu tidak matang, informasi yang diterima terutama
dapat memberikan informasi yang jelas SADARI akan lebih dapat diaplikasikan
tentang SADARI. Seseorang yang sendiri dan bias memberikan pengetahuan
berpendidikan lebih rendah kemungkinan untuk orang lain dalam hal ini remaja
akan lebih sulit untuk menerima informasi putri. Menurut Wahid Iqbal Mubarok
dan yang berpendidikan lebih tinggi tidak (2007) bertambahnya umur seseorang
akan mengalami kesulitan dalam pada aspek psikologis taraf berpikir
menerima informasi. (Herman, 2009). seseorang akan semakin matang dan
Jumlah saudara perempuan juga dewasa. Hal ini juga dipertegas oleh
mempengaruhi perilaku SADARI Nursalam (2008) Umur adalah usia
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa individu yang terhitung mulai saat
lebih dari sebagian atau 53,1% Remaja dilahirkan sampai saat beberapa tahun.
putri tidak mempunyai saudara Semakin cukup umur, tingkat kematangan
perempuan. Remaja putri akan merasa seseorang akan lebih matang dalam
dirinya nyaman jika ada lawan jenis yang berfikir dan bekerja. Dari segi
bisa dijadikan tempat untuk berbagi dan kepercayaan masyarakat, seseorang yang
bercerita, karena hal itulah remaja akan lebih dewasa akan lebih dipercaya dari
lebih peka terhadap informasi yang orang yang belum cukup kedewasaannya
diperoleh dan pengalaman yang sudah Faktor lainnya adalah usia remaja
didapatkan saudara perempuannya dalam putrid Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
hal ini perilaku SADARI. Menurut Lebih dari sebagian atau 63,1% remaja
Notoatmodjo (2007) pengalaman adalah Putri berumur 15 tahun, dimana usia
Sulistiyowati; Perilaku Sadari Remaja Putri Melalui Pendidikan Kesehatan 154

tersebut masuk dalam kategori remaja Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan


pertengahan yang rasa tahunya tinggi Di SMK 1 Muhammadiyah Lamongan
terutama dalam hal reproduksi dan Kabupaten Lamongan.
mencari tahu setiap perubahan yang Perilaku SADARI memang sangat
terjadi terhadap dirinya sejak terjadi penting bagi kehidupan apalagi jika
pubertas.Karena rasa tahu remaja sangat perilaku yang tadinya salah dapat dirubah
tinggi maka ketika diperikan informasi menjadi benar. Perubahan terjadi saat
anakn lebih antusias dan mencari tahu sudah mengatahui atau mendapatkan
penyebab dan sebisa mungkin pendidikan kesehatan tentang pentingnya
mengaplikasikannya dalam kehidupan, SADARI Untuk deteksi dini adanya
tetapi remaja juga mempunyai sifat kanker ataupun kanker payudara, dimana
egoisme yang tinggi yang tidak mau kalah dapat memberikan dampak yang baik
dengan temanya. Menurut Wahid Iqbal untuk manusia agar terhindar dari
Mubarrak ( 2007) bahwa pada usia remaja penyakit yang mematikan seperti tumor
akhir akan mengalami perubahan aspek dan kanker payudara.
psikologis seperti ego yang tinggi, persaan Perilaku kesehatan pada dasarnya
yang sensitif. Sehingga dengan adanya adalah respon seseorang atau organisme
pendidikan kesehatan ini remaja berlomba terhadap stimulus yang berkaitan dengan
untuk menampilkan hasil yang terbaik sakit dan penyakit, sistem pelayanan
dalam hal ini melakukan SADARI kesehatan, makanan, serta lingkungan.
Dalam aspek biologis perilaku adalah
Perilaku SADARI Remaja putri suatu kegiatan atau aktifitas organisme
Sebelum dan Sesudah diberikan atau mahluk hidup bersangkutan
Pendidikan Kesehatan (Notoatmodjo, 2007). Sedangkan
Dari hasil uji statistik menunjukkan SADARI adalah pemeriksaan payudara
pemberian pendidikan kesehatan tentang sendiri yang dilakukan sebagai deteksi
SADARI dapat berpengaruh pada perilaku dini kanker payudara. (Dalimartha, 2006).
SADARI Hal ini dapat dilihat dari tabel Dari penelitian yang dilakukan oleh
yang telah diuraikan diatas.Berdasarkan Ria Nistia Ningrum (2012) di SMKN 1
tabel 8 tersebut menunjukkan bahwa dari Negeri Bidegan Jawa Timur terhadap 10
46 remaja putri yang melakukan SADARI siswi didapatkan 2 siswi melakukan
Salah sebelum diberikan pendidikan SADARI tetapi tidak teratur setiap
kesehatan lebih dari sebagian atau 68,7% bulannya dan 8 siswi belum pernah
perilaku SADARI Salah setelah diberikan melakukan SADARI. Hal ini disebabkan
pendidikan kesehatan . Ini artinya terjadi masih kurangnya kesadaran perempuan
penurunan prosentase kesalahan dalam khususnya remaja dalam mendeteksi
melakukan SADARI. secara dini terjadinya kanker payudara
Berdasarkan hasil uji Chi-Square dengan cara memeriksa payudara sendiri
(X2) menunjukkan bahwa pemberian atau SADARI.
pendidikan kesehatan dapat
mempengaruhi perubahan perilaku secara Kesimpulan dalam penelitian ini
signifikan. Hasil pengujian dengan uji bahwa dengan pemberian pendidikan
Chi-Square (X2) pada perubahan perilaku kesehatan tentang SADARI memberikan
X2 = 7.243 danp = 0,007 dimana α <0,05 dampak positif bagiremaja putri,
maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya pengalaman serta pengetahuan dalam
ada perbedaan perilaku SADARI Pada menangani deteksi dini Kanker payudara,
Remaja Putri Kelas XI Sebelum dan
155 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 149-155

serta dapat merubah perilaku yang tadinya


salah sehingga menjadi Benar. Notoatmodjo S . 2007. Pendidikan dan
KESIMPULAN Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
1. Kesimpulan Cipta
(1) Hampir Seluruh perilaku SADARI
Pada remaja putri kelas XI salah sebelum Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
diberikan pendidikan kesehatan Di SMK 1 Metodologi Penelitian Ilmu
Muhammadiyah Lamongan Kabupaten Keperawatan. Jakrta: Salemba
Lamongan. Medika
(2) Lebih dari sebagian perilaku
SADARI Pada remaja putri kelas XI Salah Putri, Naura .2009. Deteksi Dini Kanker
sesudah diberikan pendidikan kesehatan Payudara. Yogyakarta: Aura Media
Di SMK 1 Muhammadiyah Lamongan
Kabupaten Lamongan. Ria Nistia Ningrum. 2012. Hubungan
(3) Terdapat pengaruh pendidikan tingkat pengetahuan remaja putri
kesehatan terhadap Perilaku SADARI dengan keteraturan melakukan
Pada remaja Putri kelas XI Di SMK 1 SADARI Di SMK 1 Muhammadiyah
Muhammadiyah Lamongan Kabupaten Gresik: Stikes Muhammadiyah
Lamongan Lamongan

2. Saran Riwidikdo. 2010. Definisi Perilaku.


sebagai sarana pembanding bagi dunia Jakarta: Prestasi Pustaka
ilmu pengetahuan dalam memperkaya
informasi tentang perilaku SADARI perlu Wahid Iqbal Mubarrak 1. 2007. Motifasi
dilakukan penelitian dengan remaja dalam melakukan SADARI.
menggunakan metode yang lain yang Jakarta. EGC
lebih menggali keaktifan responden.
Wahid Iqbal Mubarrak 2. 2007. Tingkatan
DAFTAR PUSTAKA umur pada remaja. Jakarta. EGC
Bustam. 2007. Kanker payudara.
Jakarta:EGC Widyastuti. 2009, Ciri-ciri perkembangan
remaja. Jakarta : EGC
Dalimartha. 2004. Pengertian SADARI.
www.SADARI.com, diakses tanggal
21 Januari 2016.

Helen Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan


Kebidanan: volume 1. Jakarta: EGC

Herman. 2009. Tingkatan pendidikan.


Jakarta. EGC

Lily. 2008. Kesehatan reproduksi:


Yogyakarta. Citra Medika

Niken. 2012. Perilaku SADARI Pada


Remaja. Jakarta: EGC.

You might also like