Professional Documents
Culture Documents
LITERATURE REVIEW
Diajukan Oleh :
RIKA SUKMAWATINGSIH
NIM : 2018133071
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Direktur
ii
“Gambaran Penggunaan Tracer Terhadap Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Pasien Rawat Jalan”
Disusun oleh :
RIKA SUKMAWATININGSIH
NIM : 2018133071
Anggota
Harinto Nur Seha, S.ST,M.K.M ....................................
Anggota
Harpeni Siswatibudi, S.Psi., MPH ..................................
Direktur
Politeknik Kesehatan Permata Indonesia
iii
“OVERVIEW OF USING TRACER ON MEDICAL RECORD STORAGE
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan. Penulisan Karya Tulis
Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Ahli Madya Kesehatan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
2. Rina Yulida, S.KM.,MM selaku Kepala Program Studi Diploma III Rekam
Yogyakarta
khususnya dosen prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang telah
v
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................ii
ABSTRACT..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................v
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..............................................................................4
E. Keaslian Penelitian.............................................................................5
A. Tinjauan Teori....................................................................................7
B. Kerangka Teori.................................................................................17
C. Kerangka Konsep..............................................................................18
A. Jenis Penelitian.................................................................................19
B. Variabel Penelitian............................................................................19
C. Defenisi Operasional........................................................................19
vi
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data..............................................23
G. Etika Penelitian.................................................................................23
H. Prosedur Penelitian...........................................................................24
A. Hasil Penelitian.................................................................................25
B. Pembahasan......................................................................................37
BAB V PENUTUP.......................................................................................43
A. Kesimpulan.......................................................................................43
B. Saran.................................................................................................43
DAFTAR PUSTKA......................................................................................44
LAMPIRAN.................................................................................................46
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meliputi penyelenggaraan rekam medis, salah satu pelayanan non klinis atau
rekam medis terdiri catatan dan data-data pasien yang dilakukan dalam
pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam
lainnya.
Ketersedian berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat
kepada pasien. Maka dari itu, masalah penyimpanan berkas rekam medis
1
berkas medis yang dipakai kurang baik, akan timbul masalah yang dapat
Dalam hal ini pelayanan rekam medis pasien salah satunya dilakukan
medis rawat jalan di simpan karena memiliki sifat rahasia dan mempunyai
aspek hukum keamanan, sedangkan aspek isi rekam medis merupakan hak
milik pasien.
berkas rekam medis membutuhkan waktu yang lama, bahkan berkas rekam
medis pasien hilang karena tidak dapat ditemukan. Hala ini dapat
berkas rekam medis di antaranya ada (a) ruang dengan suhu ideal untuk
penyimpanan berkas dan keamanan dari serangan fisik (b) alat penyimpanan
berkas rekam medis bisa menggunakan roll o pack, rak terbuka, dan filling
cabinet (c) tracer yang digunakan sebagai pengganti berkas srekam medis di
medis
dkk (2018) menunjukan bahwa masih banyak ditemukan adanya salah letak
2
(misfiled) sehingga menghambat dalam proses pengambilan dan
pengembalian dokumen rekam medis baik yang disimpan maupun yang akan
dipinjam. Maka dari itu perlu mengadakan pelatihan untuk petugas rekam
medis, melaukan desain ulang pada ruang filling, menggunakan tracer dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
jalan.
b. Bagi peneliti
4
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian tentang
E. Keaslian Penelitian
5
peminjaman dan
tanggal kembali
yaitu karena
petugas mengeluh
kekurangan waktu
untuk mengingat
tanggal dan harus
memberikan
pelayanan dengan
cepat
3 Pentingnya Variabel dari Jenis dari penelitian Hasil
Tracer sebagai penelitian ini adalah ini adalah Difusi menunjukkan
kartu pelacak pentingnya tracer ipteks (merancang bahwa tracer
berkas rekam sebagai kartu pelacak. format tracer) serta digunakan dengan
medis keluar pelatihan praktik baik setelah
dari rak menggunakan tracer. diadakan
penyimpanan Teknik pengumpulan pelatihan kepada
(Savitri Citra data menggunakan petugas.
Budi, 2015) observasi, wawancara
dan studi dokumetasi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Puskesmas
masyarakat yang:
7
c. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
2. Rekam Medis
1) Tujuan primer
8
jelas dan telah mendapatkan berbagai pemeriksaan dan
yang berbeda.
diterima pasien.
2) Tujuan sekunder
9
berhubungan secara spesifik, yaitu untuk kepentingan
pasien.
1) Fungsi komunikasi
10
Rekam medis disimpan untuk komunikasi diantara dua orang
telah diberikan.
3. Prosedur Penyimpanan
a. Pengertian Penyimpanan
cara yaitu:
1) Sentralisasi
11
menyatukan berkas rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap,
penyimpana.
24 jam.
2) Desentralisasi
darurat, dan rawat inap pada folder tersendiri dan atau tempat
12
tersendiri. Biasanya berkas rekam medis pasien rawat jalan dan
adalah:
a) Kelebihan
b) Kekurangan
a. Tidak satu pun rekam medis boleh keluar dari ruang rekam medis,
13
berlaku bagi orang-orang diluar ruang rekam medis, tetapi juga
setiap rekam medis kembali lagi ke raknya pada setiap akhir hari
pengadilan.
dengan cara ini rekam medis tidak perlu bolak balik dikirim ke
14
medis. kartu pindah tangan tersebut berisi : tanggal, pindah
rekam medis yang keluar dari penyimpanan. Petunjuk keluar ini tetap
terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna. Ada berbagai jenis
15
medis ketika tidak ada dalam penyimpanan. Petunjuk keluar juga
baik adalah dalam bentuk kartu, biasanya ukurannya sama atau sedikit
a. Nama pasien;
d. Tanggal keluar.
terpisah, satu untuk menyimpan slip permintaan dan satu lagi untuk
2001).
Rekam Medis
16
Permintaan-permintaan rutin terhadap rekam medis yang
diajukan ke Bagian Rekam Medis, setiap hari pada jam yang telah
sendiri.
Permintaan lewat telpon dapat juga dilayani dan petugas bagian rekam
2009).
dan nomer rekam medisnya, nama poliklinik atau nama orang yang
B. Kerangka Teori
17
Gambar 2.1 Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
18
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
spesifik untuk menunjukan kepada pembaca apa yang sudah diketahui tentang
topik tersebut dan apa yang belum dikehataui, untuk mencri rasional dari
& Tewksbury, 2013). Studi literatur bisa didapat dari berbagi sumber baik
19
adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumuplan
data Pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan penulisan( Zed,
B. Variabel Penelitian
C. Defisini operasional
atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah
20
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil penelitian yang
kriteria yang ditentukan oleh penulis dari setiap jurnal yang diambil. Adapun
1. Tahun sumber literatur yang diambil mulai dari tahun 2013 sampai
pembahasan.
advance search.
21
Gambar 3.1 Langkah-langkah penulisan literatur review
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif, maka
dari itu analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Analisis data
kualitatif adalah upaya untuk mengungkap makna dari data penelitian dengan
cara mengumpulkan data sesuai dengan klasifikasi tertentu (Siyoto dan Ali,
1. Reduksi Data
tinggi.
2. Penyajian Data
22
Menurut Miles dan Hubermen dalam buku Metode Penelitian Kualitatif
kualitatif yang lalu adalah bentuk teks naratif. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan
memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan
dengan cara mengecek data yang diperoleh dengan beberapa sumber. Data
23
dikumpulkan, hal ini membuat peneliti harus menggunakan triangulasi
sebagai teknik keabsahan untuk mengetahui hasil analisis tersebut sesuai atau
tidak.
G. Etika penelitian
2. Confidentiality( kerahasiaan)
H. Prosedur penelitian
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
24
Setelah melakukan tahap persiapan, penelitian melakukan tahap
penulisan laporan.
a. Pengumpulan Data
3. Tahap akhir
25
BAB IV
A. Hasil Penelitian
yang termasuk dalam kriteria sesuai judul yang diambil oleh peneliti :
rak penyimpanan
Tahun 2015
Halaman Vol 01, No 01 hal :121-132
Jurnal
Latar Ketersediaan brekas rekam medis secara tepat dan tepat akan sangat
sedang keluar. Hal ini akan berdampak pada keselahan letak, misfile,
26
akhirnya menyadari bahwa tracer memang perlu digunakan.
Hasil 1. Procedure tetap pengambilan berkas rekam medis
Penggunakan tracer tidak dijalankan.
Penelitian 2. Tracer (outguide) merupakan sarana penting dalam
mengontrol penggunaan rekam medis Tracer (outguide)
merupakan sarana penting dalam mengontrol penggunaan
rekam medis
Jurnal
Latar Salah satu upaya dalam melaukuan tertib administrasi di ruamh sakit
ruang penyimpanan rekam medis. SPO tracer rekam medis sudah ada
yang keluar dari rak penyimpanan atau terselip dan masuk ke nomor
lain.
Tujuan Tujuan dari penelitan ini adalah mengansalisis faktor yang
27
Tabel 4.3 literatur review 3
Jurnal
Latar Pelaksanaan Penjajaran dokumen rekam medis di RSUD Kota
Jurnal
Latar Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam unit rekam medis pada
28
Belakang sistem pengelolaan yaitu penyimpanan berkas rekam medis.
kapas
Hasil 1. sudah ada SOP (standar operasional prosedur) yang dibuat pada
tahun 2017 , tetapi belum ada SOP petunjuk keluar (tracer).
Penelitian 2. tracer sebagai alat kendali untuk keluar dan masuknya berkas
rekam medis pada rak penyimpanan dan dapat menghambat dalam
penyediaan berkas rekam medis pasien serta menjadiksan berkas
rekam medis
Nama Jurnal Jurnal ilmiah perekam medis dan informasi kesehatan Imelda
Penulis Jurnal Valentina
Judul Jurnal Tinjauan system penyimpanan rekam medis menurut standard
akreditasi
Tahun 2019
Halaman Vol 4 No 1, hal :554-559
Jurnal
Latar Sistem penyimpanan rekam medis menjadi salah satu penilaian
29
penyimpanan, memperecapt di temukan kembali atau pengambilan
pencurian.
Tujuan Untuk mengethaui penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan
Jurnal
Judul Jurnal Analisis kejadian missfile berkas rekam medis rawat jalan di
puskesmas bangsalsari
Tahun 2019
Halaman Vol 1 No 1, hal : 23-30
Jurnal
Latar Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang di lakukan di
berkesinambungan.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, menentukan
30
kejadian missfile.
Hasil 1. procedur yang mengatur tentang alat berupa tracer belum
digunakan sehingga berkas tersebut hilang atau salah letak
Penelitian 2. tracer merupakan sraana penting dalam mengontrol penggunaan
rekam medis
Jurnal
Judul Jurnal Peningkatan kinerja bagian penyimpanan dokumen rekam
Jurnal
Latar Pada bagian penyimpanan dokumen rekam medis atau filling di
kejadian missfile.
Hasil 1. belum menggunakan petunjuk keluar atau tracer, yaitu pengganti
petunjuk keluar dokumen rekam medis
Penelitian 2. pentingnya tracer sebagai kartu pelacak berkas rekam medis keluar
dari rak penyimpanan sangat perlu untuk sosialisasikan kepada
tenaga kesehatan di puskesmas
31
Jurnal
Judul Jurnal Optimalisasi system penyimpanan rekam medis di puskesmas
padang pasir
Tahun 2019
Halaman Vol 04 No 01, hal : 116-122
Jurnal
Latar Semua fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan
Jurnal
Judul Jurnal Perancangan tracer untuk penyimpanan dokumen rekam medis
32
Halaman Vol 03 No 02, hal : 69-73
Jurnal
Latar Tracer rekam medis adalah sarana yang digunakan untuk
Penelitian
Hasil
Rancangan tracer yang dipilih yaitu tracer alternatif 1 dengan ukuran
Penelitian Panjang dan lebarnya masing-masing 35cm x 10cm berbahan dasar
plastik poly ethyle terephthalate serta kantong slip permintaan
berukuran 8cm x 11cm bewarna merah.
Jurnal
Latar pada bagian penyimpanan berkas rekam medis di puskesmas
medis yang salah letak dari 366 berkas rekam medis rawat jalan
33
kurun waktu seminggu.dampak dari missfile adalah
bondowoso.
Hasil Hasil dari penelitian ini adalah memperoleh prioritas masalah
penyebab kejadian missfile yaitu motivasi pimpinan yang kurang
Penelitian berupa reward dan punishment. Masalah yang ditimbulkan dari
faktor internal adalah kedisplinan petugas. Faktor eksternal yaitu dari
SOP khususnya SOP peminjaman yang tidak pernah disosialisasikan.
jalan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil penelitian [1] Savitri Citra
Budi(2016) Prosedur tetap pengambilan berkas rekam medis penggunaan tracer tidak
dijalankan, [2] Lilis Masyfufah A.S.I, Ruminah (2017) Prosedur Operasional tracer
rekam medis sudah ada tetapi pada kenyataannya tidak dilaksanakan, [3] Nova Oktavia,
Djusmalinar, Fitrah Tri Damayanti (2017) Prosedur penyimpanan dokumen rekam medis
penggunaan tracer belum dilakukan belum dilaksanakan di puskesmas tersebut, [6] Try
Ganjar Wati, Novita Nuraini(2019) Procedure yang mengatur tentang alat berupa tracer
belum digunakan, [7] Suhartinah , Tri Murni, M.Novia J (2020) belum meggunakan
petunjuk keluar atau tracer, [8] Dewi Oktavia (2020) prosedur penggunaan tracer belum
digunakan, [9] Difa saputra, wagiran [2020] Belum adanya tracer sehingga dilakukan
34
perancangan tracer dengan Panjang dan lebarnya masing-masing 35cm x 10cm berbahan
dasar plastik poly ethyle terephthalate serta kantong slip permintaan berukuran 8cm x
11cm bewarna merah, [10] Desi syahbaniar, rossalina, adi wijayanti, feby
erawantini, efri tri ardianto (2021) tracer belum digunakan oleh pegawai.
2. Tracer sebagai kartu pelacak berkas rekam medis keluar dari rak penyimpanan
merupakan sarana penting dalam mengontrol penggunaan rekam medis, [2] Lilis
Masyfufah A.S, Rumianah (2017) Tracer adalah pengganti rekam medis yang
akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk tujuan apapun, [3] Nova Oktavia,
Tegar Wahyu Yudha Pratama(2018) Tracer sebagai alat kendali untuk keluar
masuknya berkas rekam medis pada rak penyimpanan, [5] Valentina(2019) tracer
sebagai alat bantu pengganti berkas rekam medis yang dipinjam, [6] Try Ganjar
Wati, Novita Nuraini (2019) Tracer merupakan sarana penting dalam mengontrol
Pentingnya tracer sebagai kartu pelacak berkas rekam medis keluar dari rak
berkas rekam medis di rak filing, [9] Difa saputra, wagiran [2020] Tracer rekam
35
rekam medis yang biasanya digunakan untuk menggantikan dokumen rekam
medis yang eluar dari rak penyimpanan, [10] Desi syahbaniar, rossalina, adi
B. PEMBAHASAN
anamneses, penentuan fisik laboratorium, diagnose segala pelayanan dan Tindakan medik
yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan,
medis pasien rawat jalan, rawat inap dan merupakan salah satu unit rekam medis yang
mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak filing
(Ariani, 2007).
jalan.
Berdasarkan hasil penelitian jurnal [1] Savitri Citra Budi(2016), [3] Nova
Wati, Novita Nuraini (2019), [7] Suhartinah, Tri Murni, M.Novia J (2020), [8] Dewi
Oktavia (2020), dan [10] Desi syahbaniar, rossalina, adi wijayanti, feby erawantini,
efri tri ardianto (2021) mengatakan bahwa masih belum menggunakan tracer
36
meningkatkan efisien dan keakuratan dalam peminjaman dengan menunjukkan
rekam medis tetapi pada kenyataannya tidak dilaksanakan oleh petugas rekam
medis pendaftaran rawat jalan. Kemudian pada hasil penelitian [4] Chamelia
Ramadlan, Sudalhar, Tegar Wahyu Yudha Pratama(2018) sudah ada SOP yang
dibuat pada tahun 2017 tetapi belum ada SOP petunjuk keluar(tracer). Pada
penelitian [9] Difa saputra, wagiran [2020] Baru dilakukan rancangan mengenai
tracer.
tempatnya ke nomor yang baru, maka tempat yang lama akan diberi tracer
Adapun prosedur atau cara penggunaan tracer itu sendiri antara lain :
petunjuk keluar.
penyimpanan untuk mencari berkas rekam medis sesuai dengan nomor rekam
37
c. setelah berkas rekam medis ditemukan, petugas meletakkan petunjuk keluar di
rak penyimpanan untuk pengganti berkas rekam medis yang dikeluarkan atau
rekam medis yang di terima dari poliklinik atau mencocokkan dengan buku
kode wilayah.
h. rekam medis yang telah disortir oleh petugas penyimpanan dikembalikan atau
di simpan pada rak penyimpanan dan di susun sesuai dengan kode wilayah
i. pada saat melakukan penyimpanan berkas rekam medis pada rak penyimpanan
Secara teori ini sudah seusai dengan SOP (standar operasional prosedur)
yang dibuat tentang tracer sebagai sarana penting dalam mengontrol penggunaan
berkas rekam medis. Biasanya digunakan untuk menggantikan rekam medis yang
keluar dari penyimpanan. Petunjuk keluar ini tetap berada pada penyimpanan
sampai rekam medis yang dipinjam dikembalikan dan disimpan kembali. Petunjuk
38
keluar ini dilengkapi dengan kantong untuk penyimpanan slip permintaan. Dari
petunjuk keluar bewarna sangat membantu petugas dalam menandai lokasi yang
2. tracer sebagai kartu pelacak berkas nrekam medis keluar dari rak
Berdasarkan hasil penelitioan [1] Savitri citra budi (2016), [2] lilis
masyufufah A.S 1, rumianah (2017), [3] nova oktavia, djusmalinar, fitrah tri
Damayanti (2017), [4] chamelia ramadlan, sudalhar, tegar wahyu yudha pratama
(2018) [5] valentina (2019), [6] try ganjar wati, novita nuraini (2019), [7]
suhartinah, tri murni, M, Novia, J, [8] dewi oktavia (2020) , [9] Nur Ma lika jamil,
niyalatul muna, rossalina adi wijayanti, andri permana wicaksono (2020), dan [10]
yastori (2020) mengatakan petunjuk keluar (tracer) sebagai sarana penting dalam
yang keluar dari penyimpanan dan tujuan apapun. Pentingnya tracer sebagai kartu
pelacak berkas rekam medis keluar dari ra penyimpanan berkas rekam medis.
ditemukanya kembali berkas rekam medis pasien saat dibutuhkan. Petunjuk keluar
penyimpanan.
39
adalah pengganti rekam medis yang akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk
tujuan apapun. Tracer harus terbuat dari bahan yang kuat dan sebaiknya berwarna.
medis yang keluar dari penyimpanan. Petunjuk keluar ini tetap berada pada
kembali. Petunjuk keluar ini dilengkapi dengan kantong untuk penyimpanan slip
Untuk menyajikan rekam medis dalam waktu cepat dan tepat maka perlu
medis dalam waktu cepat diantaranya yaitu dengan menggunakan tracer. Tracer
digunakan sebagai pengganti berkas rekam medis di rak filling yang dapat
Pentingnya tracer sebagai kartu pelacak berkas rekam medis keluar dari
rekam medis maka dapat memudahkan ditemukanya kembali berkas rekam medis
pasien saat dibutuhkan. Petunjuk keluar (tracer) juga merupakn sarana penting
40
saat kembali. Maka dari itu kita masih bisa mengurangi permasalahan tersebut
dengan cara menggunakan tracer (petunjuk keluar berkas rekam medis). Petunjuk
Tracer harus terbuat dari bahan yang kuat dan sebaiknya bewarna
pentingnya tracer sebagai kartu pelacak berkas rekam medis keluar dari rak
medis dan kendala yang muncul dalam penyediaan dan penyimpanan kembali
yang dipinjam
berdasarkan hasil jurnal diatas, teori umum tentang tracer ini sudah sesuai
41
Agement Assiciations (IFHIMA, 2012) tracer sebagai sarana penting dalam
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tujuh dari sepuluh jurnal masih belum menggunakan tracer sebagai petunjuk
keluar berkas rekam medis pasien, sedangkan untuk jurnal lainya pada
rekam medis tetapi pada kenyataanya tidak dilaksanakan dan belum digunakan
2. Dari sekian jurnal yang di riview di jelaskan bahwa tracer sebagai sarana
B. SARAN
ada .
yang mengatur tentang waktu pengembalian berkas rekam medis agar petugas
filing tepat waktu dalam pengembalian berkas rekam medis sehingga berkas
42
3. Puskesmas sebaiknya melakukan perencanaan pembuatan tracer elektronik.
buku ekspedisi atau kode warna untuk memudahkan dalam menelusur berkas
rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung.
Kedokteran EGC.
States Of Amerika.
43
Moleong, L. J. (2010),Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya,
Bandung.
44
LAMPIRAN
45
Jadwal Penelitian
K Febru Agust
Maret April Mei Juni Juli
e ari us
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
g
N i
o a
n
1 P
e
ri
ji
n
a
n
st
u
d
i
p
e
n
d
a
h
u
l
46
u
a
n
2 S
t
u
d
i
P
e
n
d
a
h
u
l
u
a
n
3 P
e
n
y
u
s
u
n
a
n
P
r
o
p
o
s
al
4 U
ji
a
n
P
r
o
p
o
s
47
al
5 P
e
ri
zi
n
a
n
P
e
n
el
it
ia
n
6 P
e
n
g
a
m
b
il
a
n
D
at
a
7 A
n
al
is
is
D
at
a
8 U
ji
a
n
H
a
si
l
48
49