You are on page 1of 66

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI SYSTEM TRIAGE OLEH PETUGAS KESEHATAN


(PERAWAT) MELALUI SPORKET (SOSIALISASI, POSTER DAN
BOOKLET DIGITAL) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Disusun Oleh:

Nama : Ramadhan Syahputra, AMK


NIP : 19960127 202203 1 002
NDH : 28
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RSUD Kab. Aceh Tamiang

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XI


PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN
KAJIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBIK INDONESIA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Ramadhan SyahPutra, AMK


NDH : 28
Judul : Optimalisasi system triage oleh petugas kesehatan (Perawat)
melalui SPORKET (Sosialisasi, Poster, dan Booklet Digital) di IGD
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

Bahwa Rancangan Aktualisasi yang diusulkan telah disetujui untuk


dipresentasikan dihadapan Penguji, Mentor dan Coach pada Evaluasi
Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II di Puslatbang
KHAN LAN, pada hari Selasa, 13 Juni 2023.
Aceh Besar, 9 Juni 2023
Peserta Latsar

Ramadhan SyahPutra, AMK


NIP. 19960127 202303 1 002

Coach Mentor

Nurul Hidayah, S.H., M.Si Ns. Fitri Elita, S.Kep., M.Kep


NIP. 19690209 199412 2 001 NIP. 19800814 200803 2 001

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi nilai-
nilai dasar Pegawai Negeri Sipil tentang Optimalisasi System Triage oleh petugas
kesehatan (perawat) melalui SPORKET (Sosialisasi, Poster, dan Booklet digital) di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang tepat
pada waktu yang ditentukan. Rancangan aktualisasi ini dapat tersusun berkat dukungan
dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dari berbagai pihak, Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Faizal Adriansyah, M.Si. selaku Kepala Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Kajian Hukum Administrasi Negara, Lembaga Administrasi
Negara Aceh yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS.
2. Bapak dr. Andika Putra, Sa. Sp.PD selaku Direktur RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang yang telah memberikan izin bagi penulis untuk mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS.
3. Ibu Nurul Hidayah, S.H., M.Si selaku coach yang telah memberi waktu,
dukungan dan bimbingan dengan penuh kesabaran dan kecermatan sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
4. Ibu Ns. Fitri Elita, S.Kep., M.kep selaku kepala seksi asuhan keperawatan
sekaligus mentor dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, untuk
sumbangan ide, dukungan dan bimbingannya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
5. Bapak Ns. Yun Charlis, S.Kep., MKM selaku Kepala Ruangan Instalasi gawat
Darurat yang telah memberikan izin mengangkat isu serta gagasan di IGD, dan
juga memberikan banyak dukungan dan juga bimbingan sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat terselesaikan.
6. Para widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman serta
bimbingan kepada penulis sehingga mempermudah penulis dalam memahami

ii
nilai- nilai yang terkandung di dalam BerAKHLAK dan mengaplikasikannya
di dalam setiap tahapan kegiatan rancangan aktualisasi.
7. Para teman-teman angkatan XI, terutama kelompok 3, orang tua, Istri, anak,
keluarga dan seluruh rekan di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang telah
memberikan motivasi dan bantuannya pada proses penyusunan rancangan
aktualisasi ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil tentang Optimalisasi System Triage oleh petugas kesehatan
(Perawat) di IGD RSUD Kab. Aceh Tamiang ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam
penyempurnaannya. Di akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Aceh Tamiang, 9 Juni 2023


Penulis

Ramadhan SyahPutra, AMK

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi
BAB I ........................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi ......................................................................... 5
C. Manfaat Aktualisasi ....................................................................... 6
D. Ruang Lingkup Aktualisasi ........................................................... 7
BAB II....................................................................................................... 8
GAMBARAN ORGANISASI ................................................................... 8
A. Sejarah Singkat RSUD Kab.Aceh Tamiang .................................... 8
B. Visi dan Misi RSUD Kab.Aceh Tamiang ....................................... 9
C. Struktur Organisasi RSUD Kab.Aceh Tamiang .............................. 10
D. Nilai Dasar Organisasi BerAKHLAK ............................................. 10
E. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Pelaksana ................................... 13
BAB III ..................................................................................................... 15
RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................... 15
A. Identifikasi Isu ............................................................................... 15
B. Analisi Isu ...................................................................................... 15
C. Penetapan Core Isu ........................................................................ 19
D. Analisis Penyebab Core Isu ........................................................... 20
E. Dampak Isu .................................................................................... 21
F. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu ..................................................... 22
G. Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................... 22
H. Matrikx Rancangan Aktualisasi ...................................................... 24
I. Jadwal Kegiatan ............................................................................. 31
REFERENSI.............................................................................................. 32

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Nilai Dasar ASN BerAKHLAK ............................................................. 10

Tabel 2. Indikator Kedudukan dan Peran ASN .................................................................. 11

Tabel 3. Identifikasi Isu Aktual ........................................................................................ 16

Tabel 4. Analisis Prioritas Isu Melalui Skala Nilai Matriks USG ....................................... 18

Table 5. Keterangan metode Analisis USG......................................................................... 18

Tabel 6. Matrix Rancangan Aktualisasi ............................................................................. 24

Tabel 7. Jadwal Kegiatan .................................................................................................. 30

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. RSUD Kab. Aceh Tamiang ........................................................................... 7

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi RSUD Kab. Aceh Tamiang .................................. 9

Gambar 3. Analisis Faktor Penyebab menggunakan metode Fishbone ............................. 20

Gambar 4. Dokumentasi Konsultasi ............................................................................... 33

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan.
Pegawai ASN diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan dan diserahi tugas negara lainnya,serta digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa

Menurut MenPan-RB Nomor 20 Tahun 2021 tentang pengelolaan Aparatur Sipil


Negara:Pemerintah Republik Indonesia. Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai
salah satu stategi transformasi pengaelolaan ASN menuju pemerintah berkelas dunia
(world class govemment) untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan
Pasal 5 tentang kode Etik dan kode perilaku Undang-undang Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN.Sehingga
pada tanggal 27 Juli Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan core values (nilai-
nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan employer branding ASN “Bangga Melayani
Bangsa”.

Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa


Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia,
memajukan kesejahteraan Umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia. ASN memiliki peranan yang menentukan dalam
mengelola dan mengarahkan pembangunan serta sejumlah keputusan-keputusan
strategis. Untuk memainkan peran tersebut diperlukan sosok ASN yang professional,

1
yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN


adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. UU ini sendiri mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Oleh karena itu, PNS tidak hanya
memahami nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), namun PNS
juga harus dapat menginternalisasi nilai BerAKHLAK tersebut di unit kerjanya
masing-masing.

Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang menyelenggarakan


upaya kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan tujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
dilakukan melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Salah satu fungsi rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya yaitu
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan.

Perawat dalam institusi rumah sakit merupakan suastu bagian dari seluruh
proses pelayanan yang mempunyai peranan yang sangat besar. Selain itu perawat juga
memiiki tempat yang penting dalam persentase pelayanan kesehatan, secara alami
perawat mengembangkan model seperti : sikap terhadap organisasi rumah sakit dalam
profesi keperawatan dan sikap terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja (Damiler dan
sarlak, 2009). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006), perawat
merupakan salah satu petugas kesehatan IGD dalam suatu rumah sakit yang juga dapat
berperan penting dalam penanganan pasien kegawatdaruratan di IGD. Seeorgan

2
perawat harus mampu bekerja dalam menanggulangi semua kasus gawat darurat, maka
dari itu dengan adanya pelatihan kegawatdaruratan diharapkan setiap perawat IGD
selalu mengupayakan efisiensi dan efektifitas dalam memberikan pelayanan.

Triase adalah prosedur penting dalam Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang
melibatkan pemilihan pasien berdasarkan prioritas (Phukubye, 2019). Tujuan dan
fungsi triase adalah untuk mengidentifikasi pasien dengan kondisi mengancam jiwa
aau darurat (Aloyce et al, 2014).triase akan mengurangi waktu tunggu dan
meningkatkan kuallitas perawatan pasien (Afaya, 2017). Kesalahan dalam penempatan
kamar pasien dapat merugikan pasien, termasuk keterlambatan perawatan dan
menigkatkan angka kematian di IGD (Ali, 2013). Pelayanan kesehatan kegawat
daruratan merupakan hak asasi dan kewajiban yang harus diberikan kepada setiap
orang. Pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan
dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kegawat daruratan sebagai bagian utama
dari pembangunan kesehatan dan memiliki system pelayanan yang terstruktur
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004). Menurut Undang-Undang RI No.
44 Tahun 2009 pasal 1, Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang
membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecacatan lebih lanjut.

Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah suatu unit pelayanan di rumah sakit yang
memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang mengalami penyakit akut maupun
yang mengalami trauma sesuai dengan standar yang ditetapkan. Gawat darurat
merupakan keadaan dimana pasien memerlukan pemeriksaan medis segera dan apabila
tidak dilakukan pemeriksaan akan berakibat fatal bagi pasien tersebut (Kartikawati,
2011). Dengan waktu tunggu yang lama berhubungan erat dengan kualitas triase dan
kinerja pelayanan keperawatan di IGD ( Bukhari et al, 2014). IGD memiliki tujuan
yaitu melakukan pelayanan kesehatan secara optimal bagi pasien secara cepat dan tepat
serta terpadu dengan penanganan kegawat daruratan untuk mencegah kematian dan
kecacatan (to save life and limb) dengan waktu penanganan atau respon time selama

3
lima menit dan waktu definitif yang tidak lebih dari dua jam (Basoki dkk 2008, dalam
Yanti dkk, 2011).

Kemampuan perawat dalam melakukan triase sangat berpengaruh terhadap


tingkat keberhasilan pertolongan pada saat pasien mengalami kegawat daruratan.
Ketepatan perawat dalam melaksanakan triase juga dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain pengetahuan perawat tentang triase, masa kerja perawat, sikap perawat, dan
keterampilan perawat. Pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas IGD sangat
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan klinis agar tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan pemilihan berdasarkan triase sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih
optimal dan terarah. (Oman, 2008).

Perawat triase merupakan orang pertama yang menerima pasien di ruang IGD,
interaksi perawat dengan pasien yang ada di IGD akan mempengaruhi seluruh pasien
yang ada di IGD dan menjadi sangat penting pada kondisi jumlah kunjungan pasien
yang banyak. Perawat triase mengklasifikasikan pasien berdasarkan kebutuhan dasar
mereka untuk mendapatkan pelayanan medis dimana pasien dengan kebutuhan medis
tertinggi akan diberikan prioritas pertolongan pertama (Aloyce et al, 2014).

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang merupakan Rumah


sakit yang melayani pasien dengan kegawatdaruratan. Dari observasi penulis
berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Kab. Aceh Tamiang Nomor 108/2022
tentang Pelayanan Pasien Kegawatdaruratan bahwa di Intstalasi Gawat Darurat RSUD
Kab. Aceh Tamiang menerapkan konsep triage yang menangani pasien berdasarkan
prioritas yang dimodifikasi dari konsep Canadian Triage and Acuaity Scale (CTAS)
dengan membagi 3 kriteria yaitu level 1 (emergensi/kode merah), level 2
(Urgensi/kode kuning), dan level 3 (Kurang urgensi/kode Hijau). Mengacu pada hal
tersebut dilihat bahwa masih terdapatnya petugas/perawat yang tidak ada di ruang
triase dikarenakan tidak adanya jadwal jaga perawat di ruang triage. Tidak hanya itu,
terdapatnya pasien yang dilayani tidak sesuai dengan alur pelayanan triage sehingga

4
menyebabkan tingkat kepuasaan pasien menurun dan komplen pasien terhadap
pelayanan Rumah sakit khususnya di IGD meningkat.

Berdasarkan fenomena tersebut penulis mengangkat isu “Belum Optimalnya


system triage oeh petugas kesehatan(perawat) di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang”.
Maka dari itu saya memiliki gagasan yaitu “Optimalisasi system triage oleh petugas
kesehatan (perawat) melalui SPORKET (Sosisalisasi, Poster dan Booklet Digital)
di IGD RSUD Kab. Aceh Tamiang”.

B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Kegiatan laporan aktualisasi dan habituasi ini secara umum bertujuan sebagai
berikut:
a. Mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam
setiap kegiatan di lingkungan kerja yaitu di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
b. Mampu mengaktualisasikan konsep SMART ASN di lingkungan kerja serta
menerapkannya dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan laporan aktualisasi dan habituasi ini adalah
a. Terjalinnya koordinasi dan kolaborasi dengan mentor sebagai atasan unit kerja
di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
b. Terdapatnya poster alur pelayanan system triage pada pasien di instalasi gawat
darurat RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
c. Terdapatnya jadwal jaga petugas ruang triase di instalasi gawat darurat RSUD
kabupaten Aceh Tamiang.
d. Terdapatnya bahan pengingat petugas/perawat IGD terkait alur pelayanan triase
pada pasien melalui booklet digital.
e. Terdapatnya pelaporan evaluasi kegiatan aktualisasi berupa laporan evaluasi di
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang

5
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Penulis
a. Menjadi pengalaman belajar bagi Penulis untuk mengemban tanggung jawab
sepenuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
b. Menjadi ASN yang profesional, berkomitmen, beretika dan berintegritas tinggi.
c. Untuk menantang diri peserta agar bisa beradaptasi dengan perubahan di era
digitalisasi saat ini
d. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai nilai-nilai
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut
dalam pekerjaan sehari- hari di unit kerja.

2. Manfaat bagi Organisasi


a. Mengoptimalkan system triage pada pelayanan pasien di Instalasi Gawat
Darurat di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
b. Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalitas petugas kesehatan di lingkup
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
c. Menjalankan visi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yaitu “Rumah Sakit
Berkualitas dan Profesional”.
3. Manfaat bagi Masyarakat
a. Menciptakan Pegawai Negeri yang memiliki integritas dan professional yang
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
b. Memberikan jaminan kualitas dan pelayanan kesehatan yang aman bagi
masyarakat secara konsisten dan terus menerus.
c. Menciptakan pelayanan publik yang professional, transparan, inovatif, dan
sistematis terhadap pengelolaan pemerintahan dengan berorientasi pada
keselamatan dan kepuasan pasien.

6
D. Ruang Lingkup Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
dengan mengangkat gagasan Optimalisasi system triage oleh petugas kesehatan
(perawat) melalui SPORKET (Sosialisasi, Poster dan Booklet Digital) di IGD RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang. Kegiatan ini dimulai tanggal 14 Juni sampai dengan 4
september 2023.

7
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI

A. Sejarah Singkat RSUD Kab. Aceh Tamiang


Gambar 1. RSUD Kab. Aceh Tamiang

Sumber : Profil RSUD Kab. Aceh Tamiang

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah rumah sakit tipe
C milik Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang beralamat di Jl. Kesehatan
Kecamatan Karang Baru. Lokasinya sekitar 1,5 Km dari pusat kota Kuala Simpang dan
berada sekitar 0,5 Km dari jalur jalan negara yang menghubungkan Banda Aceh-
Medan.
Pada awalnya tahun 1915 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
adalah merupakan Rumah Sakit Umum Kuala Simpang peninggalan Pemerintah
Belanda yang berfungsi sebagai Rumah Sakit perkebunan. Pada tahun 1974 statusnya
berubah menjadi Puskesmas Karang Baru. Pada tanggal 2 Februari 2003 Puskesmas
Karang Baru mengalami peningkatan status pelayanan menjadi pelayanan Rumah
Sakit, dan hal tersebut terwujud melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
930/MENKESSK/VI/2003 status pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang menjadi rumah sakit dengan klasifikasi Kelas C dan pada tanggal 2
Agustus 2003 dikukuhkan kembali dengan penandatanganan prasasti oleh Bapak
Ahmad Sujudi selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

8
Tugas utama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
mempunyai fungsi antara lain:
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan RSUD;
2. Penyusunan Rencana kerja tahunan, jangka menengah dan panjang RSUD;
3. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non medis;
4. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
5. Penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan derajat
kesehatan;
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi;
7. kedokteranPenyelenggaraan pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan
pelatihan di bidang kedokteran;
8. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
9. Penyelenggaraan penunjang medis;
10. enyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan
11. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya

B. Visi dan Misi RSUD Kab. Aceh Tamiang


RSUD Kabupaten Aceh Tamiang memiliki Visi ”Rumah Sakit Berkualitas dan
Profesional”. Adapun Misi dari RSUD Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebagai
berikut :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan rujukan yang aman, efektif, dan efisien


melalui standarisasi tata kelola rumah sakit serta sesuai dengan nilai social
kemasyarakatan;
2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia;

9
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang aman, bermutu serta mengembangkan
promosi pelayanan kesehatan rujukan.

RSUD Kab. Aceh Tamiang juga memiliki Motto, yaitu “BETUAH” yang
merupakan akronim dari :

Bermutu
Eefisien
Transparan
Ukhuwah
Aman
Handal

C. Struktur Organisasi RSUD Kab. Aceh Tamiang

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi RSUD Kab. Aceh Tamiang


D. Nilai Dasar Organisasi BerAKHLAK
1. Nilai-Nilai dasar ASN
Sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi
dan tugasnya, ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar yang pada tanggal 27 Juli
2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan core value Aparatur Sipil Negara
(ASN) yaitu BerAKHLAK. Core Value BerAKHLAK merupakan singkatan dari

10
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Berdasarkan dari ketujuh nilai dasar BerAKHLAK yang harus
ditanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari ketujuh
kata tersebut, yaitu:
Tabel 1. Indikator Nilai Dasar ASN BerAKHLAK

BerAKHLAK
Berorientasi a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Pelayanan b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Akuntabel a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
Kompeten a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis a. Mengharagai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD NKRI Tahun 1945, setia pada
NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara
Adaptif a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif (bertanggung jawab atas perilaku diri sendiri (di masa
lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-

11
pilihan berdasarkan prinsip serta nilai–nilai, bukan berdasarkan suasana hati
dan keadaan sekitarnya)
Kolaboratif a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
2. Kedudukan dan peran ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat
(LAN, 2018).
Tabel 2. Indikator Kedudukan dan Peran ASN

KEDUDUKAN
INDIKATOR SIKAP DAN PERILAKU
& PERAN ASN
SMART ASN a. Integritas
b. Nasionalisme
c. Wawasan Global
d. IT & Bahasa Asing
e. Hospitality (Hubungan antara pelayan dengan stakeholder yang merujuk
pada kegiatan keramahtamahan) Stakeholder = penerima layanan
f. Networking (Membangun jaringan relasi dengan baik)
g. Enterpreneurship (Proses yang bisa memberi manfaat atau nilai lebih)
Manajemen ASN a. Memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban, Kode Etik ASN
b. Memahami konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN
c. Memahami mekanisme pengelolaan ASN

12
E. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Pelaksana
Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan dan melaksanakan koordinasi dengan
tim kesehatan lain sesuai petunjuk dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar.
1. Uraian tugas :
a. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan sesuai dengan
ketentuan untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan.
b. Menyiapkan fasilitas pelayanan keperawatan sesuai dengan ketentuan untuk
kelancaran pelayanan keperawatan
c. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien di rawat jalan
dan rawat inap dengan melakukan pengkajian dan menganalisis data
untuk merumuskan diagnosa keperawatan, serta merencanakan dan
melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan model asuhan
keperawatan.
d. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan asuhan dan pelayanan
keperawatan sesuai standar operasional prosedur untuk mengetahui
kesesuaiannya.
e. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarga sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien.
f. Melaksanakan koordinasi/merujuk pasien dengan tim kesehatan lain sesuai
dengan kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan pengobatan an
perawatan lanjutan.
g. Mengidentifikasi masalah meliputi kegiatan asuhan dan pelayanan
keperawatan agar dapat dilakukan penanggulangan masalah pada
pelayanan keperawatan.
h. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan (dokumentasi
keperawatan) yang tepat dan benar sesuai standar Asuhan Keperawatan
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan agar tugas terbagi
habis.

13
j. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan untuk mendapat
petunjuk selanjutnya.

14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi ISU

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN


ynag profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari iintervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pada manajemen ASN berisi konsep
dan kebijakan manajemen ASN, dan bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan
di instansi pemerintah, dan termasuk di dalamnya adalah hal-hal apa yang harus
diperhatikan agar manajemen ASN dapat mencapai tujuannya yaitu untuk menciptakan
profesionalisme ASN.

Berdasarkan pengamatan, ada 3 (tiga) isu terkait manajemen ASN di instansi RSUD
Kab. Aceh Tamiang, antara lain:

1. Belum optimalnya system triage oleh tenaga kesehatan/Perawat di IGD RSUD


Kabupaten Aceh Tamiang

2. Kurangnya optimalisai petugas dalam pemakaian Alkes dan BHP di IGD RSUD
Kab. Aceh Tamiang

3. Tidak optimalnya Operan jaga antar shif perawat di IGD RSUD Kab. Aceh Tamiang

B. Deskripsi ISU

1. Belum optimalnya system triage oleh tenaga kesehatan/Perawat di IGD RSUD


Kabupaten Aceh Tamiang
Dalam memperbaiki pelayanan kesehatan yang berfokus pada kepuasan
pasien selamam penanganan dibutuhkan tenaga kesehatan yang berkemampuan
tinggi yang dapat saling berkoordinasi antara petugas satu dengan yang lainnya.
System Triage adalah system untuk menentukan pasien diutamakan memperoleh
penanganan medis terlebih dahulu di IGD berdasarkan tingkat keparahan
kondisiya. Sehingga pelayanan kesehatan terutamam pelayanan di IGD menjadi
lebih tertata rapih demi kepuasan pasien.

15
2. Kurangnya optimalisasi petugas dalam pemakaian Alkes dan BHP di IGD RSUD
Kab. Aceh Tamiang.
ASN sebagai pelaksana Kebijakan publik yang berorientasi pada pelayanan prima
demi kapuasan masyarakat menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Salah satunya
bertanggung jawab, disiin dan berintegritas tinggi serta bijak menggunakan
fasilitas/barang milik negara dalam menjalankan tugas kedinasannya. Alat kesehatan
RS merupakan suatu aset negara dan fasilitas negara untuk mendukung petugas dalam
proses melayani masyarakat sehingga optimalisasi dalam pemakaian dan pemeliharaan
sangat di perlukan untuk menjaganya. Bahan Habis Pakai (BHP) adalah alat dan bahan
yang habis di pakai dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, perawatan,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya. Dalam hal ini untuk pengadaan
BHP RS membuat suatu perencanaan anggaran biaya yang jumlahnya tidak sedikit
sehingga sebagai pegawai ASN harus bertanggung jawab dalam pemakaian BHP untuk
melangsung kan pelayanan kesehatan sesuai kondisi dan tidak berlebihan yang
mengakibatkan pengeluaran membengkak.

3. Tidak optimalnya operan jaga antar shift perawat di IGD RSUD Kab. Aceh
Tamiang.
Serah terima atau operan jaga antar shift adalah kunci keberhasilan shift
selanjutkan, oleh karenanya petugas harus dapat melakukannya dengan baik. Operan
jaga/serah terima jaga dilakukan dengan disiplin dan bertanggung jawab dapat
menghasilkan pelayanan kesehatan yang baik kepada pasien. Serah terima / operan jaga
meliputi jumlah pasien (perjelas detail pasien dengan metode SBAR), kelengkapan tim,
kelengkapan Alkes dan persediaan BHP yang memadai untuk shift berikutnya.

16
Tabel 3. Identifikasi isu Aktual

No ISU SUMBER ISU DATA & FAKTA DAMPAK JIKA ISU PIHAK YANG
TIDAK TERDAMpAK
DISELESAIKAN
1 Belum optimalnya MANAGEMEN − kurang disiplinnya − Banyak keluhan yang Petugas,
system Triage oleh ASN petugas triage di muncul akibat Masyarakat, dan
petugas igd pelayanan yang tidak Rumah Sakit
kesehatan/Perawat di − Masih sering terjadi sesuai harapan
IGD RSUD Kab. Aceh ketidaksesuaian masyarakat
tamiang urutan penanganan − Menurunnya
pasien sesuai triage kepercayaan masyarakat
pada RS
2 Kurangnya MANAGEMEN − Petugas dengan − menurunnya fungsi Petugas dan Rumah
Optimalisasi petugas ASN tidak sengaja alkes dan dapat sakit
dalam pemakaian membiarkan alkes menigkatkan anggaran
Alkes dan BHP di dalam keadaan ON biaya perbaikan
IGD RSUD Kab. Aceh namun tidak − Pengeluaran RS
Tamiang digunakan meningkat
− Jumlah BHP yang
habis tidak sesuai
dengan jumlah
pasien yang di
layani

17
3 Tidak optimalnya MANAGEME − Alkes dan BHP − Petugas terkesan tidak Petugas dan Rumah
operan jaga antar shift N ASN tidak memadai professional Sakit
perawat di IGD RSUD untuk shift − Tidak efektifnya dalam
Kab. Aceh tamiang berikutnya pemeberian asuhan
− Petugas tidak kepada asien
disiplin tepat waktu
sehingga terlambat
dalam melakukan
peran

18
C. Analisis dan Penetapan Isu Terpilih
Penetapan isu terpilih menggunakan metode analisis yaitu metode USG
(Urgency, Seriousness, dan growth). Metode USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth). Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas. Seriousness
merujuk pada seberapa serius suatu isu harus harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 4. Analisis Prioritas Isu Melalui Skala Nilai Matriks USG

No ISU U S G Total Peringkat


1 Belum optimalnya system Triage 5 5 5 15 I
oleh petugas kesehatan /Perawat
di IGD RSUD Kab. Aceh
tamiang
2 Kurangnya Optimalisasi petugas 5 5 4 14 II
dalam pemakaian Alkes dan
BHP di IGD RSUD Kab. Aceh
Tamiang

3 Tidak optimalnya operan jaga 5 5 3 13 III


antar shift perawat di IGD RSUD
Kab. Aceh tamiang

Tabel 5. Keterangan Metode Analisis USG

URGENCY (U) SERIOUSNESS (S) GROWTH (G)


5 : Sangat mendesak 5 : Sangat Serius 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Serius 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Serius 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Serius 2 : Tidak berdampak
1 : Sangat tidak Mendesak 1 : Sangat tidak Serius 1 : Sangat Tidak Berdampak

19
Keterangan :

Dari hasil analisis USG diatas dapat dilihat bahwa isu yang menjadi prioritas
adalah “Belum Optimalnya System Triage oleh petugas kesehatan/Perawat di IGD
RSUD Kab. Aceh Tamiang”.

1. Kriteria Urgency memiliki skor 5 yang artinya sangat mendesak. Masalah ini
sangat mendesak karna system triage di IGD harus sesuai jika tidak pelayanan
di IGD menjadi tidak terorganisir.
2. Kriteria Seriousness memiliki skor 5 yang artinya sangat serius. Masalah ini di
anggap sangat serius di karena kan tidak berjalannya system triage di IGD dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan asuhan pasien di IGD.
3. Kriteria Growth memiliki skor 5 yang artinya sangat berdampak. Masalah ini
sangat berdampak pada kepercayaan masyarakat/pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan di RSUD Kab. Aceh tamiang sehingga dapat menurunkan
jumlah pasien yang berobat di rumah sakit.

D. Analisis Faktor Penyebab Menggunakan Metode Fishbone


Untuk melakukan identifikasi penyebab atau akar masalah, dapat diidentifikasi
menggunakan analisis tulang ikan (fishbone analysis). Pada dasarnya diagram fish
bone dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut:
a. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah,
b. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah,
c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut,
d. Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan,
e. Membahas issue secara lengkap dan rapi

20
Gambar 3. Analisis Faktor Penyebab Mengunakan Metode Fishbone

E. Dampak Isu
a. Isu terselesaikan
Banyak dampak positif jika isu belum optimalnya system triage di IGD RSUD
Kabupaten Aeh Tamiang dapat diselesaikan, diantaranya:
1) Meminimalkan kemungkinan pasien/masyarakat mengeluh terhadap pelayanan
IGD.
2) Meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap pelayanan IGD.
3) Meningkatkan kepuasan pasien/masyarakat pada pelayanan IGD
4) Peningkatan komunikasi dan saling percaya diantara petugas kesehatan.

21
b. Isu tidak terselesaikan

Dampak negatif jika isu belum optimalnya insiden keselamatan pasien


diantara petugas kesehatan tidak dapat diselesaikan yaitu:
1) Meningkatnya keluhan pasien/masyarakat terhadap pelayanan IGD.
2) Kepercayaan dan kepuasan pasien akan menurun.
3) Penururnan kinerja tenaga kesehatan/Perawat.
4) Tidak tercapai tujuan utama pelayanan kesehatan yaitu memberikan pelayanan
kesehatan yang aman dan berkualitas.

F. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu


Untuk menyelesaikan isu yang dipilih, yaitu belum optimalnya system triage
oleh petugas kesehatan (perawat) di IGD RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Maka
gagasan kreatif yang akan dilakukan, yaitu “Optimalisasi system triage oleh petugas
kesehatan (perawat) melalui SPORKET (Sosisalisasi, Poster dan Booklet Digital)
di IGD RSUD Kab. Aceh Tamiang”.

G. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


1) Unit kerja : RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
2) Identifikasi isu : a. Belum optimalnya system triage oleh tenaga
kesehatan/Perawat di IGD RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang
b. Kurangnya Optimalisasi petugas dalam
pemakaian Alkes dan BHP di IGD RSUD
Kab. Aceh Tamiang
c. Tidak optimalnya operan jaga antar shift
perawat di IGD RSUD Kab. Aceh tamiang
3) Isu yang diangkat : Belum optimalnya system triage oleh tenaga
kesehatan/Perawat di IGD RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang

22
4) Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi system triage oleh petugas
kesehatan (perawat) melalui SPORKET
(Sosisalisasi, Poster dan Booklet Digital) di IGD
RSUD Kab. Aceh Tamiang
5) Kegiatan pemecahan isu : a. Identifikasi System Triage yang sudah
berjalan selama ini
b. Melakukan persiapan sosialisasi penyegaran
system triage dan respon time
c. Melakukan sosialisasi untuk penyegaran
petugas(Perawat) di IGD terkait system triage
d. Melakukan observasi pelaksanaan triage di
IGD setelah dilakukan optimalisasi
e. Membuat evaluasi system triage yang sudah
berjalan dengan yang sudah dilakukan
pengoptimalisasi

23
H. Matriks Rancangan Aktualisasi
Dari hasil analisis isu menggunakan metode tapisan isu USG maka isu yang terpilih adalah belum optimalnya system triage
oleh petugas kesehtan (perawat) di IGD RSUD Kab. Aceh Tamiang. Oleh karena itu, muncul gagasan kreatif dalam pemecahan isu yaitu
optimalisasi system triage oleh petugas keseahtan perawat melalu SPORET ( Sosialisasi, Poster dan Booklet ) di IGD RSUD Kab.
Aceh Tamiang.

24
Tabel 6. Matriks Rancangan aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


Kegiatan Subtansi Mata Visi/Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 Meyusun 1.Konsultasi dengan mentor 1.Susunan Kegiatan. Harmonis Dengan terlaksana Dengan menyusun
Rancangan terkait kegiatan yang akan Hasil: foto dengan Menerima saran kegiatan ini maka rancangan kegiatan
Kegiatan dilakukan mentor yang diberikan diharapkan dapat sebelum melakukan
2.Menyusun kegiatan dan 2.Mendapat bimbingan mentor berkontribusi dalam visi aktualisasi yang
penjadwalan kegiatan serta masukan dari RSUD Kab. Aceh diharapkan disiplin
mentor. Kolaboratif Tamiang yaitu : dalam
Hasil: Notulensi Menyusun Rumah Sakit menyelesaikan
3.Meminta izin secara lisan 3.Mendapat izin dari rancangan kegiatan Berkualitas dan tugas, menerapkan
dan tulisan kepada mentor melibatkan mentor, Profesional nilai Akuntabel
Mentor dan Ka.Ruangan Hasil : Surat izin Kepala Ruangan
IGD serta Tim IGD yang di tanda tangani IGD, dan Tim IGD
mentor
2 Identifikasi System 1.Konsultasikan dengan 1.Mendapat Saran dari Berorientasi Dengan dilaksanakan Dengan melakukan
Triage yang sudah mentor terkait system mentor. Pelayanan kegiatan ini maka identifikasi system
berjalan triage Hasil : agar Diskusi untuk diharapkan dapat triage di IGD dan di
mendiskusikan pelayanan yang berkontribusi dalam misi konsultasikan
system triage dengan optimal RSUD Kab. Aceh dengan mentor dan
Kepala Ruangan IGD Tamiang yaitu : Kepala Ruangan
dan notulen Adaptif Meningkatkan serta mendiskusikan
2. Mendapat data dari Diskusi dengan Kompetensi dan nya dengan rekan

25
2.Identifikasi system triage quisioner kepuasan rekan kerja terkait Profesionalisme kerja dapat
pada pasien IGD melalui masyarakat system yang sudah sumber daya manusia menerapkan nilai
quisioner kepuasan Hasil : data kepuasan berjalan Harmonis dan
masyarakat masyarakat Kolaboratif.
3.Mendapat Saran dari Kolaboratif
3.Diskusi dengan rekan rekan kerja untuk Diskusi dengan
kerja/tim mutu IGD mengoptimalisasi Kepala Ruangan
terkait system triage yang system triage. dan Rekan kerja
sudah berjalan selama ini Hasil : Foto Dengan
rekan kerja
3 Melakukan 1.Konsultasi dengan 1.Mendapat Saran dari Kompeten Dengan dilaksanakan Dengan Menyusun
persiapan mentor untuk melakukan mentor terkait Menyusun panduan kegiatan ini maka panduan
sosialisasi kegiatan sosialisasi penyegaran materi pelaksanaan system diharapkan dapat pelakasanaan system
penyegaran system penyegaran system triage system triage. triage di IGD berkontribusi dalam misi triage serta respond
triage dan respon Hasil : notulen dan RSUD Kab. Aceh timenya di
time 2.Mengumpulkan bahan- foto Kolaboraatif Tamiang yaitu : konsultasikan
bahan untuk penyegaran 2.Mendapat materi dan Mendiskusikan Meningkatkan dengan mentor dan
sosialisasi terkait system bahan tayang untuk seluruh kegitan Kompetensi dan Kepala Ruangan
triage, pembuatan poster sosialisasi dan desain dengan mentor dan Profesionalisme dapat menerapkan
dan pembuatan booklet booket. Kepala Ruangan sumber daya manusia Nilali Kompeten
Hasil : Foto dan dan Kolaboratif.
desain booklet
3.Bertemu dengan Kepala 3.Mendapat saran dari
Ruangan IGD dan mentor kepala ruangan IGD
26
Untuk meminta Izin dan mentor.
melakukan sosisalisasi Hasil : Foto dan
dan diskusi terkait materi Notulen
dan pembuatan booklet
serta menentukan jadwal
sosialisasi
4 Melakukan 1.Membuat undangan 1.Memberitahukan ke Kompeten Dengan terlaksana Dengan membuat
sosialisasi untuk sosialisasi penyegaran semua petugas Membuat kegiatan ini maka sosisalisasi dalam
penyegaran materi system triage di (perawat) di IGD sosialisasi diharapkan dapat rangka penguatan
petugas(Perawat) IGD adanya jadwal pengetahuan terkait berkontribusi dalam visi system triage bagi
di IGD terkait sosialisasi sytem triage di RSUD Kab. Aceh pemahaman petugas
system triage penyegaran materi IGD Tamiang yaitu : (erawat) di IGD,
system triage. Menjadi Rumah Sakit dapat menerapkan
undangan. Kolaboratif Berkualitas dan nilai Kompeten dan
Hasil : undangan Petugas (perawat) Profesional Kolaboratif.
2.Menyiapkan sarana dan sosialisasi IGD ikut dalam
prasarana sosialisasi 2.Menyediakan materi sosialisasi untuk
penyegaran system dan bahan tayang membuat kerja
triage untuk sosialisasi sama tim lebih
penyegeran system optimal.
triage.
Hasil : Materi dan
3.Melakukan pre tes Bahan Tayang
terhadap 3.Mendapat hasil pre
27
petugas/perawat IGD tes sosialisasi.
yang menjadi peserta Hasil : foto hasil pre
sosisalisasi sebelum tes
pemaparan materi dan
bahan tayang sosialisasi.
4.Melakukan sosialisasi 4.Peserta sosialisasi
penyegaran system menerima materi
triagendadan mem yang dipaparkan.
bagikan booklet kepada Hasil : Absensi,
petugas/perawat IGD Notulen dan foto
5.Mengevaluasi 5.Melakukan post tes
pemahaman petugas kepada
IGD terkait penyegaran petugas/perawat
materi system triage. IGD setelah
pemapran materi.
Hasil : foto dan
hasil post tes
5 Melakukan 1.Konsultasi dengan Kepala 1.Mendapat saran dan Berorientasi Dengan dilaksanakan Dengan memasang
observasi Ruangan IGD form audit jadwal jaga pelayanan kegiatan ini maka poster/banner serta
pelaksanaan triage untuk observasi serta petugas/perawat Memasang diharapkan dapat mencetak buku saku
di IGD setelah membuat jadwal jaga triage tiap shifnya. poster/banner alur berkontribusi dalam misi untuk
dilakukan petugas/perawat di ruang Hasil : form audit pelayanan triage di RSUD Kab. Aceh petugas(perawat)
optimalisasi triage tiap shifnya. dan jadwal jaga IGD Tamiang yaitu : IGD, dapat
petugas/perawat Meningkatkan menerapkan Nilai
28
2.Membuat desain triage Kompeten Kompetensi dan berorientasi
poster/banner alur 2.Mendapatkan saran membuat buku Profesionalisme pelayanan dan
pelayanan IGD dari mentro dan saku sebagia sumber daya manusia Kompeten.
menggunakan system kepala ruangan IGD. pengingat materi
triage dan respon time Hasil : desain system triage
nya dan dikonsultasika poster/banner.
dengan mentor dan
Kepala ruangan IGD.
3.Mencetak poster/banner 3.Mencetak
alur pelayanan system poster/banner.
triage di IGD dan Hasil : foto.
diletakan di ruangan
triage.
6 Membuat evaluasi 1.Membuat evaluasi secara 1.Melakukan Adaptif Dengan terlaksana Dengan membuat
system triage yang elektronik yang di tujukan wawancara dengan Membuat survey kegiatan ini maka evaluasi system
sudah berjalan untuk pasien terhadap pasien dan kepuasan berbasis diharapkan dapat triage yang sudah
dengan yang pelayanan system triage melakukan survey web berkontribusi dalam visi berjalan selama ini
sudah dilakukan di IGD melalui kepuasan pasien RSUD Kab. Aceh dengan yang sudah
pengoptimalisasi wawancara dan mengisi Hasil : survey Kolaboratif Tamiang yaitu : di lakukannya
survey kepuasan berbasis web Kordinasi dengan Menjadi Rumah Sakit optimalisasi, dapat
mutu IGD terakit Berkualitas dan menerapkan nilai
2.Kordinasi dengan tim 2.Mengetahui pelayanan triage di Profesional Adaptif dan
mutu di IGD untuk persentase pelayanan IGD Kolaboratif.
melihat data respon time triage di IGD
29
sebelum dan sesudah sebelum dan sesudah
dilakukannya pengotimalan.
pengoptimalsasi system Hasil : foto data dari
triage di IGD mutu IGD rs
3.Mendokumentasikan 3.Mengetahui
secara fisik sebelum dan perbandingan yang
sesudah pengoptimalan sudah di lakukann
system tirage di IGD optimalisasi. Hasil :
video simuasi
pelayanan system
triage yang sudah
berjalan

30
I. Jadwal Kegiatan
Tabel 7. Jadwal Kegiatan

Juni Juli Agustus

No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi
System Triage
yang sudah
berjalan selama
ini

2 Melakukan
persiapan
sosialisasi
penyegaran
system triage
dan respon time

3 Melakukan
sosialisasi untuk
penyegaran
petugas(Perawat)
di IGD terkait
system triage

4 Melakukan
observasi
pelaksanaan
triage di IGD
31
setelah
dilakukan
optimalisasi

5 Membuat
evaluasi system
triage yang
sudah berjalan
dengan yang
sudah dilakukan
optimalisasi

32
REFERENSI

DPR RI. (2014). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
DPR RI.
Men-pan RB Nomor 20 tahun 2021 tentang pengelolaan Aparatur Sipil
Negara:Pemerintah Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pub.
L. No. 44, 16 (2009). www.depkes.go.id/.../UU No. 44 Th 2009 ttg Rumah Sakit...%0A
[Kemenkes RI] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Standar Instalasi
Gawat Darurat Di Rumah Sakit. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kepmenkes RI No. 856 tentang Standar Penanganan Pasien Gawat Darurat. Jakarta.
Aloyce, R. Leshabari, S, Brysiewicz, P.2014. Assessment of Knowledge and Skill of
Triage amongst Nurses Working in The Emergency Center in Dar es Salam, Tanzania.
African Journal of Emergency Medicine.
Andri, P. L., & Soewondo, P. (2018). Nurses’ Perception of Patient Safety Culture in
the Hospital Accreditation Era: A Literature Review. KnE Life Sciences, 4(9), 60.
https://doi.org/10.18502/kls.v4i9.3558
https://rsud.acehtamiangkab.go.id/home/tentang-kami/profil.html
Kartikawati, N. D. 2011. Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta:
Salemba Medika
Oman, K.S, Kaziol-Mclain, J. & Scheetz, L,J. 2012. Keperawatan Emergency. Jakarta :
ECG
.

33
Dokumentasi
Gambar 4. Dokumentasi Konsulltasi

34
Surat Persetujuan Pengangkatan Isu

35
Surat Persetujuan Penetapan Kegiatan

PERSETUJUAN PENETAPAN KEGIATAN DAN TAHAPAN KEGIATAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ns.Fitri Elita, S.Kep., M.Kep

NIP : 19800814 200803 2 001

Jabatan Mentor : Kasie Rawat dan Asuhan Keperawatan

Dengan ini menyatakan menyetujui penetapan kegiatan dan tahapan kegiatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kab. Aceh Tamiang Mengenai gagasan pemecahan isu “Belum
Optimalnya system Triage oleh Petugas/Perawat di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Aceh
Tamiang” sebagai tugas pelaksanaan aktualisasi Latsar CPNS Aceh Tamiang Tahun 2023 atas
nama peserta:

Nama : Ramadhan Syahputra, AMK

NIP : 19960127 202203 1 002

Angkatan : XI

Kelompok : 3

Demikian surat persetujuan ini di buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Karang Baru, 29 Mei 2023

Mengetahui,

Mentor Peserta Latsar

Ns. Fitri Elita, S.Kep., M.Kep Ramadhan Syahputra,AMK


NIP.19800814 200803 2 001 NIP.19960127 202203 1 002

36
Rancangan Aktualisasi

"OPTIMALISASI SYSTEM TRIAGE OLEH



PETUGAS KESEHATAN
(PERAWAT) MELALUI SPORKET (SOSIALISASI, POSTER DAN
BOOKLET DIGITAL) DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN ACEH TAMIANG"

Presented by :
nama
: Ramadhan Syahputra, AMK
NDH :
28
Angkatan/Kelompok : XI /3
Instansi : RSUD Kab. Aceh Tamiang
Coach : Nurul Hidayah, S.H., M.Si
Mentor : Ns. Fitri Elita, S.Kep., M.Kep
Overview
Visi Misi Organisasi
Gagasan Pemecah
Nilai Organisasi
Isu
Latar Belakang identifikasi Isu
Kegiatan dan
Tujuan Aktualisasi Analisis dan
Output
Manfaat Aktualisasi Penetapan Isu
Jadwal Kegiatan
Analisis Penyebab
Isu
sejarah singkat RSUD
Visi dan Misi Kab. Aceh Tamiang
"Menjadi Rumah Sakit yang Berkualitas dan
Pada Awalnya tahun 1915 RSUD Kab.
Profesional"
Aceh Tamiang merupakan RSU Kuala
1. mewujudkan pelayanan kesehatan
Simpang peninggalan pemerintahan
rujukan yang aman, efektif, dan efisien
Belanda yang berfungsi sebagai RS
melalui standarisasi tat kelola rumah
Perkebunan. Pada Tahun 1974 statusnya
sakit serta sesuai dengan nilai sosial
berubah menjadi Puskesmas Karang
kemasyarakatan
Baru. Dan Pada tanggal 2 agustus 2003
2. Meningkatkan kompetensi dan
dikukuhkan kembali dengan
profesionalisme sumber daya manusia
penandatanganan prasasti oleh Bapak
3. menyediakan saran dan prasarana yang
Ahmad Sujudi selaku Menteri kesehatan
aman, bermutu serta mengembangkan
RI.
promosi pelayanan kesehatan rujukan
NILAI-NILAI
ORGANISASI
KOLABORATIF
BERORIENTASI
AKUNTABEL
PELAYANAN

ADAPTIF BERAKHLAK
LOYAL HARMONIS KOMPETEN
TUPOKSI PERAWAT PELAKSANA
Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan
pada pasien di rawat jalan dan rawat inap
dengan melakukan pengkajian dan menganalisis
data untuk merumuskan diagnosa keperawatan,
serta merencanakan dan melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan model asuhan
keperawatan.
Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan
asuhan dan pelayanan keperawatan sesuai
standar operasional prosedur untuk mengetahui
kesesuaiannya.
Mengidentifikasi masalah meliputi kegiatan
asuhan dan pelayanan keperawatan agar dapat
dilakukan penanggulangan masalah pada
pelayanan keperawatan.
LATAR BELAKANG

Kondisi Saat Ini Kondisi yang di harapkan


Pelayanan pasien dengan system triage di kesesuaian alur pelayanan pasien di IGD
IGD telah dilaksanakan, namun terdapat dengan system triage
pasien yang tidak sesuai dengan alur triase
nya.
yang berperan
perawat menjadi peran penting dalam
melaksanakan triase guna menentukan
keberhasilan penanganan pasien dgn
kegawatdaruratan
Solusi

Optimalisasi system triage oleh petugas kesehatan(Perawat) melalui SPORKET


(Sosialisasi, Poster, dan Booklet Digital) di IGD RSUD Kab. Aceh Tamiang
Tujuan Aktualisasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Terjalinnya koordinasi dan kolaborasi dengan
Mampu menerapkan nilai-nilai
mentor sebagai atasan unit kerja di RSUD
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Kabupaten Aceh Tamiang.
Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Terdapatnya poster alur pelayanan system
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) triage pada pasien di instalasi gawat darurat
dalam setiap kegiatan di lingkungan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
kerja yaitu di RSUD Kabupaten Aceh Terdapatnya jadwal jaga petugas ruang triase
Tamiang. di instalasi gawat darurat RSUD kabupaten
Aceh Tamiang.
Mampu mengaktualisasikan konsep
Terdapatnya bahan pengingat
SMART ASN di lingkungan kerja petugas/perawat IGD terkait alur pelayanan
serta menerapkannya dalam triase pada pasien melalui booklet digital.
pemberian pelayanan yang Terdapatnya pelaporan evaluasi kegiatan
terintegrasi. aktualisasi berupa laporan evaluasi di RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang
Manfaat Aktualisasi
Peserta Masyarakat
Organisasi Memberikan jaminan
Memahami Nilai-nilai Mengoptimalkan system triage
kualitas dan pelayanan
pada pelayanan pasien di
Dasar BerAKHLAK kesehatan yang aman
Instalasi Gawat Darurat di RSUD bagi masyarakat secara
Menambah kecakapan di Kabupaten Aceh Tamiang konsisten dan terus
era digitalisasi Meningkatkan Kompetensi dan menerus.
Profesionalitas petugas Menciptakan pelayanan
kesehatan di lingkup RSUD publik yang professional,
transparan, inovatif, dan
Kabupaten Aceh Tamiang.
sistematis terhadap
Menjalankan visi RSUD
pengelolaan
Kabupaten Aceh Tamiang yaitu pemerintahan dengan
“Rumah Sakit Berkualitas dan berorientasi pada
Profesional”. keselamatan dan
kepuasan pasien.
Identifikasi Isu
Belum optimalnya system triage oleh tenaga
1 kesehatan/Perawat di IGD RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang

Kurangnya optimalisasi petugas dalam pemakaian


2
Alkes dan BHP di IGD RSUD Kab. Aceh Tamiang.

Tidak optimalnya operan jaga antar shift perawat di IGD


3 RSUD Kab. Aceh Tamiang.
Analisis Isu Dengan USG
No ISU U S G TOTAL PERINGKAT

Belum optimalnya system Triage oleh petugas


1 kesehatan /Perawat di IGD RSUD Kab. Aceh 5 5 5 15 I
tamiang

Kurangnya Optimalisasi petugas dalam


2 pemakaian Alkes dan BHP di IGD RSUD Kab. 5 5 4 14 II
Aceh Tamiang

Tidak optimalnya operan jaga antar shift


3 5 5 3 13 III
perawat di IGD RSUD Kab. Aceh tamiang
Analisis Core ISU
RSUD KABUPATEN ACEH
TAMIANG

Analisis Dampak ISU Meningkatnya Penururnan


keluhan kinerja tenaga
pasien/masyarak kesehatan/Per
at terhadap awat.
pelayanan IGD

Tidak tercapai tujuan utama


Kepercayaan
pelayanan kesehatan yaitu
dan kepuasan
memberikan pelayanan
pasien akan
kesehatan yang aman dan
menurun.
berkualitas.
GAGASAN KREATIF

Optimalisasi system triage oleh


petugas kesehatan (perawat) melalui
SPORKET (Sosisalisasi, Poster dan
Booklet Digital) di IGD RSUD Kab. Aceh
Tamiang
Rancangan Aktualisasi

Identifikasi System
Persiapan
Triage yang sudah sosialisasi Observasi Evaluasi
sosialisasi
berjalan

Melalui Survey Mengumpulkan menyiapkan Membuat Form Melakukan survey dan


Kepuasan bahan materi, sosialisasi, Audit, Jadwal jaga wawancara dengan
masyarakat poster dan desain membagikan dan mencetak pasien terkait
booklet digital Booklet Digital serta pelayanan IGD
menempelkan
Poster Alur Triage
di Ruang Triase
IDENTIFIKASI SYSTEM TRIAGE
TAHAPAN KEGIATAN 1 YANG SUDAH BERJALAN

1 2 3
Identifikasi
Konsul Diskusi
system dengan rekan
dengan triage pada kerja/tim
mentor pasien IGD mutu IGD
terkait melalui terkait
system quisioner system triage
yang sudah
triage kepuasan berjalan
masyarakat selama ini
HARMONIS BERORIENTASI PELAYANAN HARMONIS
KOLABORATIF AKUNTABEL KOLABORATIF
PERSIAPAN SOSIALISASI
TAHAPAN KEGIATAN 2 PENYEGARAN SYSTEM TRIAGE DAN
RESPON TIME

1 2 3
Konsul Mengumpulkan Diskusi
dengan bahan-bahan dengan KaRu
mentor sosialisasi , IGD terkait
pembuatan jadwal
terkait
desain poster sosialisasi,
sosialisasi
dan pembuatan desain poster
penyegaran desain booklet dan booklet
system digital
triage

KOMPETEN AKUNTABEL HARMONIS


KOLABORATIF KOMPETEN KOLABORATIF
SOSIALISASI UNTUK PENYEGARAN
TAHAPAN KEGIATAN 3 PETUGAS KESEHATAN(PERAWAT) DI IGD
TERKAIT SYSTEM TRIAGE

1 2 3
Membuat Pretes,
.Menyiapkan
undangan Sosialisasi,
sarana dan
sosialisasi membagikan
prasarana
penyegaran booklet
sosialisasi
digital, dan
materi penyegaran
system triage evaluasi
system melalui post
triage di IGD

tes,

AKUNTABEL AKUNTABEL AKUNTABEL


KOMPETEN KOMPETEN KOMPETEN
OBSERVASI PELAKSANAAN TRIAGE DI
TAHAPAN KEGIATAN 4 IGD SETELAH DILAKUKAN OPTIMALISASI

1 2 3
Konsul dengan
Ka Ru IGD terkait konsultasi Mencetak
form audit untuk dengan KaRu poster/banner
observasi serta IGD terkait alur pelayanan
membuat jadwal desain poster system triage
jaga dan peletakan di IGD dan
petugas/perawat Poster diletakan di
di ruang triage
ruangan
tiap shifnya

triage

BERORIENTASI PELAYANAN KOMPETEN KOMPETEN


KOLABORATIF HARMONIS
MEMBUAT EVALUASI SYSTEM TRIAGE YANG
TAHAPAN KEGIATAN 5 SUDAH BERJALAN DENGAN YANG SUDAH
DILAKUKAN PENGOPTIMALISASI

1 2 3
Membuat evaluasi
Kordinasi dengan
secara elektronik Mendokument
tim mutu di IGD
yang di tujukan
untuk melihat data asikan secara
untuk pasien
respon time fisik sebelum
terhadap
sebelum dan dan sesudah
pelayanan system
sesudah
triage di IGD pengoptimalan
dilakukannya
melalui
pengoptimalsasi system tirage
wawancara dan di IGD
system triage di
mengisi survey
IGD
kepuasan

BERORIENTASI PELAYANAN HARMONIS KOMPETEN


ADAPTIF

KOLABORATIF
Jadwal Kegiatan

KEGIATAN JUNI JULI AGUSTUS

MINGGU III
1
DAN IV

2 MINGGU I DAN II

3 MINGGU III DAN IV

4 MINGGU I, II DAN III

5 MINGGU IV
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

You might also like