You are on page 1of 7

ISSN : 2528-3820

Website : https://jurnal.unma.ac.id/index.php/ST

ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBANGUNAN


PROYEK SILKTOWN ALEXANDRIA TOWER APARTEMEN

Syayid Nawa1), Arief Rijaluddin2)


1
Fakultas Teknik, Universitas Majalengka (Syayid Nawa)
email: nawasae5@gmail.com
2
Fakultas Teknik, Universitas Majalengka (Arief Rijaluddin)
email: aguzmilan22@yahoo.co.id

ABSTRACT
Occupational Health and Safety (K3) is a program created by both work and employers as an effort to prevent
work-related accidents and illnesses as well as anticipatory action in the event of work-related accidents and
illnesses. The goal is to create a safe, healthy workplace so that it can reduce the risk of accidents and illness as
low as possible. The level of occupational safety and health (K3) in PT Nusa Raya Cipta (NRC) is still often
overlooked. This is indicated by the high number of work accidents that occur at PT Nusa Raya Cipta, this
situation has an impact on the decline in company performance. Knowing the K3 implementation system in the
field in accordance with the SMK3 in the field includes planning, operational and realization. Knowing the OSH
system in the field where starting from safety talk is done every Friday before work begins, safety patrol is a
routine patrol conducted by the safety team to monitor and supervise all OHS construction and inspection
activities to check and ensure that contractors and subcontractors and foremen carry out OHS. The research
results of the alexsandri silk town apartment development project is one of the construction projects that has a
high risk of work accidents. One reason is the use of heavy equipment and sophisticated machinery that requires
expertise to use it properly. Therefore it is necessary to conduct research on the evaluation of the application of
SMK3 to the project so that work accidents can be reduced or reduced to a minimum. Work safety and health
management that is carried out as well as possible is expected to provide a climate of security and calm work,
so it is very helpful in increasing labor productivity.

Keywords: Apartemen,K3,OHS,smk3

1. PENDAHULUAN
SMK3 merupakan bagian yang 2. Metode
tidak terpisah dari sistem perlindungan
Penelitian
tenaga kerja dan bagi pekerjaan jasa
konstruksi dapat meminimalisasi dan Lokasi pelaksanaan kerja praktek
menghindarkan diri dari resiko ini berjarak 5 km dari CBD alam
kerugian moral maupun material, oleh sutera ke Proyek apartemen silk town
karena itu menerapkan menejemen alexandria, akses menuju lokasi
kesehatan keselamatan kerja K3, proyek dimulai dari CBD alam sutera
kehilangan jam kerja, maupun ke arah utara jln boulevard graha raya
keselamatan manusia dan lingkungan pinggir toll road acces alam sutera
sekitarnya, yang nantinya dapat
menunjang peningkatan kinerja yang
efektif dan efisien dalam proses
pembangunan. Tapi semua usaha
pemerintah tidak akan berhasil tanpa
adanya respon dari perusahaan dan
pekerja untuk mengatasi keselamatan
dan kesehatan kerja K3. Maka dengan
ini penulis akan membandingkan
pekerjaan di lapangan dengan sop
teori yang digunakan manajemen
sumberdaya
Seminar Teknologi Majalengka 4.0
Fakultas Teknik Universitas Majalengka, 23 Agustus 2019
247
ISSN : 2528-3820
Website : https://jurnal.unma.ac.id/index.php/ST

dahulu membuat perencanaan


START K3L, termasuk denah proyek
lengkap jalan keluar masuk
proyek, fasilitas K3L dan jalur
Persiapan evakuas.
a. Pemasangan bendera K3 dan
pembentukan Tim P2K3 dan
Pengumpulan Data Tim Tanggap Darurat
Studi Literatur
Mengambi Data
b. Informasi penting antara lain:
Observasi
1. Peraturan K3L
daerah/kawasan setempat
Olah Data 2. Nomer telepon pihak – pihak
yang berwenang di proyek
3. Alamat dan nomer telepon
SELESAI Rumah Sakit rujukan
4. Alamat dan nomer telepon
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian Kantor Polisi Terdekat
5. Alamat dan nomer telepon
3. Hasil dan Kantor SAR
Pembahasan 6. Alamat dan nomer telepon
3.1. Realiasai sistem K3 dilapangan Dinas Pemadam Kebakaran
1. Perncanaan dan Pengendalian c. Kelengkapan K3L harus di
Project manajer PT. Nusa lengkapi dokumen dokumen
Raya Cipta Tbk merencanakan yang di tentukan di peraturan
dan mengembangkan proses yang pemeritah seperti:
di perlukan untuk melaksanakan 1. Dokumen pendaftaran pada
konstruksi yang di jelaskan dalam Kantor Jamsostek
rencana MK3L Proyek Meliputi : 2. Dokumen pendaftaran pada
1. Penetapan sasara kerja yang Kantor depnakertrans
akan di capai pada setiap 3. Surat pemberitahuan
tahapan proses keberadan proyek kepada
2. Review atau persyaratan yang institusi terkait seperti
di tetapka oleh pelanggan Kelurahan, Kecamatan,
3. Review kebutuhan untuk Babinsa, Polsek
mengembangkan proses, 3. Safety patrol
dokumen, dan menyediakan Safety Patrol adalah patroli
sumber daya untuk produk rutin yang di lakukan tim
4. Kegiatan verifikasi, validasi, Safety untuk memonitor
pemantauan, inspeksi dan test keadaan lingkugan proyek dan
yang di perlukan untuk mengawasi segala aktifitas
produk, dan kriteria konstruksi serta melakukan
penerimaan produk
tindakan pencegaan agar tidak
5. Identifiasi bahaya/ aspek
lingkungan, penilaian , terjadi kecelakaan.
pengendalian resiko/dampak 4. Safety Talk
Lingkungan (IBPR) dengan Safety Talk di lakukan
memertibangkan faktor biaya, kepada para pekerja dan
teknlogi, sumber daya manusia personil yang berada di area
dan lingkungan. kerja inti dari Safety Talk
2. Perencanaan K3L memberikan pengarahan
Sebelum pekerajaan proyek di pelaksanaan K3L agar dapat
mulai, proyek harus terelebih

Seminar Teknologi Majalengka 4.0


Fakultas Teknik Universitas Majalengka, 23 Agustus 2019
248
ISSN : 2528-3820
Website : https://jurnal.unma.ac.id/index.php/ST

bekerja dengan selamat, Safety surat ijin bekerja antara lain


Talk dihadiri oleh: adalah:
1. Perwakilan Owner dan MK 1. Pemasangan dan
2. Tim proyek, karyawan, pembongkaran TC serta
pekerja Kontraktor dan Passanger Hoist
2. Pemasangan dan
Subkontraktor
pembongkaran scaffolding
3. Pengarahaan ini di lakukan 3. Pemasangan dan
setiap pagi hari sebelum pembongkaran Safety Net
pekerjaan di mulai adapun 4. Pembongkaran bangunan
matari yang di sampaikan : 5. Pekerjaan galian
4. Penggunaa (APD) 6. Pekerjaan las
5. Kondisi area kerja dan 7. Pengoprasian gondola
potensi bahaya dari 8. Pekerjaan diatas permukaan
pekerjaan serta air
pencegahanya 9. Bekerja pada hari libur
6. Kondisi – kondisi hari hari 10. Bekerja di ketinggian atau
pekerjaan yang berpotensi
itu diperhatikan
bahaya jatuh
7. Menjagan kebersihaan 2. Surat peringatan K3L
lingkungan kerja Suarat peringatan K3L
8. Jangan berbuat sesuatu yang (APK3L) adalah surat peringatan
merugikan diri sendiri dan yang di terbitkan oleh Safety
orang lain Officer yang ditujukan kepada
9. Tata tertib dan peraturaan Subkontraktor, mandor maupun
yang berlaku harus di kepadan internal proyek
perhatikan dan di patuhi (Kontraktor) karena di temukan
oleh semua pekerja adanya penyimpangan dari
10. Safety Talk dilakukan penentuan penerapan Standart
K3L.
seminggu sekali selama
3. Laporan Bulanan
masa proyek berlangsun. a. Untuk memperoleh gambaran
penerapan K3L secara
3.2 Penerapan sistem K3L keseluruhan di proyek, maka
dilapangan Safety Officer masing –
1. Penerapan K3L masing proyek harus membuat
Surat Ijin Bekerja laporan bulanan
Untuk pekerjaan yang telah b. Laporan bulanan dikirim
diidentifikasi sebagai pekerjaan kepada Safety Coordinator
beresiko tinggi, bekerja dihari atau P2K3
libur atau pekerja diluar jam kerja c. Pada akhir proyek Safety
yang ditentukan (lembur, dimana Officer harus membuat
pengawas sudah tidak ada atau laporan rekapitulasi:
minim, atau sudah tidak ada 7. Jumlah kecelakaan kerja
Safety Supervisior yang 8. Jumlah jam kerja yang
bertugas), maka untuk bekerja hilang akibat kecelakaan jam
dengan kondisi/situasi tersebut kerja
hanya dapat dilakukan setelah tim 9. Penerapan standar K3L
K3L memberikan surat ijin diproyeknya.
bekerja. 4. Pelatihan K3L
Jenis – jenis pekerjaan yang Pelatihan K3L proyek meliputi:
dimaksud beresiko tinggi a. Pencegahan kebakaran
kecelakaan dan harus mempunyai

Seminar Teknologi Majalengka 4.0


Fakultas Teknik Universitas Majalengka, 23 Agustus 2019
249
ISSN : 2528-3820
Website : https://jurnal.unma.ac.id/index.php/ST

b. Pemakaian alat bantu pekerja memiliki ijin.


c. Penggunaan alat pelindung 5. Limbah B3 cair harus
diri ditempatkan pada kemasan
5. Kebersihan, Sampah dan atau drum khusus yang
Limbah ditutup rapat, diberi label
a. Kebersihan dan Kerapihan dan simbol limbah B3.
Dalam memenuhi target K3L, 6. Area tempat penampungan
proyek harus peduli terhadap sementara limbah B3 harus
lingkungan di sekitar proyek dilengkapi dengan
dengan melakukan peralatan penanggulangan
pembersihan, pengaturan keadaan darurat seperti
sampah dan limbah B3 serta Alat Pemadan Api Ringan
pengaturan material dan (APAR).
peralatan sehingga proyek dan 3.3 Pemantauan dan Pengukuran
peralatan bersih dan rapi 1. Pemantauan dan pengukuran
1. Petugas pembersihan keefektifan penerapan sistem
harus membersihkan manajemen dilaksanakan
sampah yang ada diarea dengan audit internal atau
proyek rapat Internal. Pelaksanaan
2. Insfeksi kebersihan audit internal ini harus
dilakukan setiap saat mengacu pada ProsedurAudit
selama masa konstruksi Internal.
oleeh Safety Officer 2. Pemantauan dan pengukuran
3. Lingkup pekerjaan terhadap target proyek
pembersihan meliputi: dilakukan dalam interval
a. Material yang masih waktu yang ditetapkan. Secara
di pakai berkala target proek harus
b. Material yang tak direview.
terpakai 3. Pemantauan dan pengukuran
c. Sampah lingkungan proses pelaksanaan pekerjaan
luar bangunan dilakukan sesuai rencana
b. Penanganan Sampah dan inspeksi dan test yang telah
Limbah ditetapkan.
1. Sampah dan limbah harus 4. Pemantauan dan pengukuran
ditangani sesuai Prosedur lingkungan kerja dilakukan
Penanganan Limbah. sesuai waktu yang ditentukan.
2. Sampah-sampah dan Pemantauan dan pengukuran
limbah yang ada di lokasi ini meliputi faktor-faktor
proyek harus dipisah sesuai kebisingan, kelembaban, suhu
jenisnya. dan penerangan. Jika dalam
3. Tempat penampungan melakukan pemantauan ini
sementara yang dibuat digunakan peralatan ukur,
harus sesuai dengan maka akan dilakukan kalibrasi
peraturan teikait yang terhadap peralatan ukur
berlaku. tersebut sesuai waktu yang
4. Apabila tidak disediakan ditentukan. Ahli K3 harus
tempat penampungan melakukan pengukuran
sementara, maka limbah B3 terhadap kebisingan,
yang dikumpulkan di kelembaban, suhu dan
tempat sampah sementara, penerangan, Pelaksanaan
harus diserahkan ke pihak pengukuran harus dilakukan
pengang ut limbah B3 yang sesuai yang dijelaskan dalam

Seminar Teknologi Majalengka 4.0


Fakultas Teknik Universitas Majalengka, 23 Agustus 2019
250
ISSN : 2528-3820
Website : https://jurnal.unma.ac.id/index.php/ST

Prosedur Pemantauan dan c. Pekerjaan yang dilaksanakan


Pengukuran. sesuai dengan spesifikasi yang
5. Pemantauan terhadap aktivitas ditetapkan.
K3 dan Lingkungan (K3L) d. Segala aktifitas yang berkaitan
dilakukan dengan inspeksi dengan pelaksanaan proyek
secara berkala yaitu dengan tidak menimbulkan
safety patrol dan inspeksi pencemaran lingkungan
K3L. 2. Rapat Internal
6. Pemantauan terhadap insiden, 1. Secara berkala proyek
near miss, kecelakaan, mengadakan rapat internal
kerusakan, penyakit akibat untuk mereview program-
kerja dan pencemaran program yang telah
dilakukan investigasi dan ditetapkan. Rapat internal ini
penyelidikan dengan mengacu dapat dilaksanakan secara
pada Prosedur Pengendalian mingguan atau bulanan,
Ketidaksesuaian dan Tindakan disesuaikan dengan
Perbaikan/Pcnccgahan, dan kebutuhan.
Prosedur Pengendalian 2. Rapat internal ini juga dapat
Kecelakaan. dijadikan sebagai sarana
7. Pemantauan dan pengukuran komunikasi & konsultasi
terhadap Supplicr, antar Staff proyek khususnya
Subkontraktor dan Mandor yang berkaitan dengan
dilakukan dengan cara seleksi pelaksanaan pekerjaan
& evaluasi sesuai yang maupun penerapan sistem
dijelaskan dam Prosedur manajemen.
Pembelian. 3. Pada rapat internal ini
8. Pemantauan terhadap minimal akan membahas :
peralatan yang digunakan, a. Pencapaian sasaran kerja
dilakukan dengan cara proyek (mutu, waktu,
inspeksi. Waktu pelaksanaan biaya & K.3L).
inspeksi yaitu sebelum b. Umpan balik atau
peralatan digunakan atau komplain dari Pelanggan
setelah peralatan diperbaiki dan lingkungan sekitar.
dari kerusakan atau pada c. Ketidaksesuaian
waktu peralatan diterima dari proses/produk yang
tempat lain. terjadi.
1. Audit Internal d. Status dari tindakan
Team Auditor dari PT. Nusa perbaikan dan
Raya Cipta Tbk yang pencegahan.
berkompeten secara berkala akan e. Tindak lanjut dari rapat
melalukan audit ke proyek untuk sebelumnya.
memastikan bahwa : 4. Hasil dari rapat internal ini
dicatat dalam Risalah Rapat
a. Sistem manajemen yang
Internal dan didistribusikan
ditetapkan, sesuai dengan
ke peserta yang hadir dalam
persyaratan dan peraturan-
rapat tersebut. Risalah Rapat
perundangan yang berlaku.
Internal harus disimpan
b. Prosedur, metode kerja, shop
sebagai bukti bahwa sistem
drawing, atau dokumen lain
manajemen yang ditetapkan,
yang digunakan, telah
telah dilaksanakan dan
diterapkan dan rekaman dari
dikendalikan.
dokumen tersebut tetap
5. Untuk komunikasi &
disimpan.

Seminar Teknologi Majalengka 4.0


Fakultas Teknik Universitas Majalengka, 23 Agustus 2019
251
ISSN : 2528-3820
Website : https://jurnal.unma.ac.id/index.php/ST

konsultasi dengan pihak review.


Owner, Konsultan, 4. Safety review berfungsi untuk
Subkontraktor dilakukan mengevaluasi kesesuaian
dalam rapat ekternal. Rapat sarana, prasarana dan
eksternal ini biasanya penerapan K3L dengan
disesuaikan dengan jadwal persyaratan dan peraturan
dari Owner maupun perundangan yang berlaku.
Konsultan. Risalah rapat
dibuat oleh Owner atau 5. Perbandingan Pelaksanaan
Konsultan. K3L Dilapangan Dengan
3. Safety Meeting Peraturan MK3L
Safety Meeting adalah Berdasarkan aturan rencana
pertemuan atau rapat untuk MK3L proyek gedung tahun
membahas kondisi dan 2017 dapat dibandingkan sebagi
permasalahan di lapangan berikut:
khususnya yang berkaitan dengan Pengaruh Penerapan Sistem
pelaksanaan K3L. Manajemen Keselamatan
1. Safety meeting dilaksanakan Kesehatan Kerja (SMK3) Hasil
minimal 1 kali dalam 1 wawancara yang dilakukan
bulan. kepada petugas K3 di lokasi
2. Safety meeting dihadiri oleh proyek pembangunan Apartemen
Project Manager, Site Silk Town Alexsandri , dapat
Manager, seluruh Kepala dilihat pada tabel berikut ini.
Bagian, Subkontraktor &
Mandor. Tabel. 4.2 Checklist
3. Safety meeting dapat Penerapan Elemen SMK3
dilaksanakan dengan cara
digabung dengan rapat
koordinasi pelaksanaan S
lapangan, dengan materi u
yang dibahas tercatat jelas m
dalam Risalah Rapat ; b
seperti: e
1. Hasil evaluasi K3L. r
2. Laporan kecelakaan yang :
terjadi serta langkah-
langkah perbaikannya. P
3. Masalah-masalah yang r
mungkin akan terjadi dan o
tindakan pencegahannya. y
4. Safety Review ek Apartemen Silk Town Alexsadria
1. Safety review dilakukan 1 Tower Tangerang
bulan sekali.
2. Safety review diikuti oleh PM, A = Dilaksanakan
Team K3L, Owner/MK dan B = Tidak Dilaksanakan Sepenuhnya
subkon. C = Tidak Dilaksanakan
3. Segala temuan pelanggaran D = Belum Dipantau
atau saran perbaikan dibahas Melalui data-data tersebut, dilakukan
pada saat safety review dan observasi untuk melihat
segera ditindaklanjuti paling penerapannya secara langsung di
lambat 1 minggu terhitung lokasi proyek. Dari hasil observasi
setelah diadakan safety diketahui bahwa keseluruhan elemen

Seminar Teknologi Majalengka 4.0


Fakultas Teknik Universitas Majalengka, 23 Agustus 2019
252
ISSN : 2528-3820
Website : https://jurnal.unma.ac.id/index.php/ST

Sistem Manajemen Keselamatan dan meliputi perencanaan,oprasional


Kesehatan Kerja (SMK3) di lokasi dan realisasi.
proyek tersebut terlaksana 2. Mengetahui sistem K3 dilapangan
sepenuhnya. Dari hasil pengamatan dimana dimulai dari safety talk
yang dapat dilihat bahwa selain dilakukan setiap hari jumat
kecelakaan atau penyakit kerja yang sebelum pekerjaan dimulai ,safety
membutuhkan pertolongan medis dan patrol adalah patroli rutin
menyebabkan hilangnya hari kerja, dilakukan tim sefety untuk
ditemukan bahwa terjadi kecelakaan memonitor dan mengawasi segala
sampai 5 orang dan dilarikan aktifitas konstruksi dan insfeksi
kerumah sakit namun tidak K3 untuk memeriksa dan
dimasukan ke papan informasi safety, memastikan bahwa kontraktor
dapat disimpulkan bahwa setiap dan subkontraktor serta mandor
pekerja masih ada yang tidak melaksanakan K3.
meneruti aturan K3 . Dari hasil 5. REFERENSI
wawancara dengan petugas K3, 1. Rencana MK3L Proyek / SMK3
diketahui bahwa apabila terjadi Proyek
kecelakaan atau penyakit kerja yang 2. Jurnal ilmiah Febyana Pangkey,
disebabkan oleh lingkungan kerja Grace Y. Malingkas, D.O.R.
maupun penerapan SMK3 yang tidak Walangitan, PENERAPAN
benar, maka seluruh biaya yang harus SISTEM MANAJEMEN
dikeluarkan untuk KESELAMATAN DAN
penanggulangannya menjadi KESEHATAN KERJA (SMK3)
tanggung jawab perusahaan.Selain itu PADA PROYEK KONSTRUKSI
jumlah hari kerja yang hilang akibat DI INDONESIA
beberapa pekerja yang membutuhkan 3. Nurmaya Putri Ira1 , Endang
pertolongan medis tersebut, tidak Mulyani2 , Safaruddin M. Nuh2
mengakibatkan penundaan atau bangkhaizan@gmail.com,
terganggunya pelaksanaan PENERAPAN PROGRAM K3
pembangunan. Hal tersebut telah PADA PEMBANGUNAN
diantisipasi dengan pembentukan Tim GEDUNG TINGGI DI KOTA
Tanggap Darurat PONTIANAK
4. DR. IR. ERIZAL, MAGR.
4. KESIMPULAN DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
DAN LINGKUNGAN IPB :
Pada laporan penelitian yang di KESELAMATAN DAN
buat dengan judul “ Analisa K3 KESEHATAN KERJA (K3)
Keselamatan , Kesehatan Kerja pada 5. Muhamad Hidayat : Analisis
proyek pembangunan Apartemen Silk Keselamatan Kesehatan Kerja
Town Alexsandria – Tangerang dapat Pada Bidang Konstruksi :
di ambil kesimpulan : Makalah K3 dibidang Konstruksi
1. Mengetahui sistem pelaksanaan
K3 dilapangan seseui dengan
dengan SMK3 dilapangan

Seminar Teknologi Majalengka 4.0


Fakultas Teknik Universitas Majalengka, 23 Agustus 2019
253

You might also like