Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Terapi Murottal Al Qur Di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap Sasongko Priyo Dwi Oktora, Iwan Purnawan, Deny Achiriyati
Pengaruh Terapi Murottal Al Qur Di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap Sasongko Priyo Dwi Oktora, Iwan Purnawan, Deny Achiriyati
3, November 2016)
ABSTRAK
Salah satu masalah yang sering dihadapai lansia adalah buruknya kualitas tidur. Terapi murottal Al
Qur’an menggunankan irama yang ritmis dan harmonis dapat menstimulasi produksi hormon
serotonin. Dimana hormon ini akan memperbaiki irama sirkadian sehingga berpotensi
meningkatkan kualitas tidur lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh terapi
murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur lansia. Penelitian ini menggunakan desain quasi
experiment with control group. Tekhnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling
dengan 40 responden. Jumlah responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. Adapun criteria inklusi yaitu : lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata
Cilacap, usia 60 – 80 tahun dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi yaitu : responden
yang mengalami gangguan mental dan pendengaran, responden yang merokok dan responden
yang menggunakan obat tidur. Kualitas tidur diukur dengan kuisioner PSQI. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur sebelum dan sesudah
pemberian terapi murottal Al Qur’an (p value 0,000; α = 5%). Sedangkan pada kelompok kontrol
tidak ada perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur sebelum dan sesudah pengamatan (p
value 0,083 ; α = 5). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh terapi murottal Al Qur’an
terhadap kualitas tidur lansia.
Kata kunci : kualitas tidur, lansia, terapi murottal Al Qur’an
168
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No.3, November 2016)
169
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No.3, November 2016)
170
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No.3, November 2016)
Data statistik tersebut menunjukan kualitas tidur lansia yang bermakna pada
bahwa terdapat pengaruh terapi murottal kelompok intervensi. Hal ini terlihat pada saat
terhadap kualitas tidur responden. penelitian, dimana lansia yang telah
mendapatkan perlakuan merasa mengantuk
PEMBAHASAN hingga tertidur. Adanya pengaruh terapi
murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur lansia
Karakteristik Responden dipengaruhi oleh kelebihan terapi murottal Al
Seseorang akan mengalami penurunan Qur’an dengan tempo yang lambat serta
fungsi organ ketika memasuki usia tua. Hal harmonis lantunan Al Qur’an dapat
mengakibatkan lansia lebih rentan terhadap menurunkan hormon-hormon stres,
penyakit seperti nyeri sendi, osteoporosis, mengaktifkan hormon endorfin alami,
Parkinson dan lainnya. Padahal kualitas tidur meningkatkan perasaan rileks, dan
berkaitan dengan penyakit dan kesehatan yang mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas
buruk. Sehingga usia memiliki pengaruh dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
terhadap kualitas tidur seseorang. Hal ini sehingga menurunkan tekanan darah serta
didukung penelitian Khasanah dan Hidayati memperlambat pernafasan, detak jantung,
(2012) yang meyatakan bahwa usia 70 – 74 denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak
tahun cenderung memiliki kualitas tidur yang (Faradisi, 2009; Heru, 2008; Mardiyono, 2011).
buruk berkaitan dengan penurunan fungsi – Hal inilah yang akan memperbaiki irama
fungsi fisiologis (Kozier,.et al, 2011; Oliveira, sirkadian lansia sehingga kualitas tidurnya
2010). membaik.
Perempuan cenderung memiliki Sedangkan pada kelompok kontrol
kualitas tidur buruk karena terjadi penurunan tidak ada perbedaan. Hal ini karena pada
hormon estrogen dan progesteron yang kelompok kontrol tidak diberikan intervensi
mempunyai reseptor di hipotalamus. Hal ini apapun selama pengamatan. Padahal kualitas
mempunyai pengaruh langsung terhadap irama yang buruk memerlukan suatu
sirkadian dan pola tidur. Kondisi psikologis penatalaksanaan agar membaik. Hal ini tentu
seperti meningkatnya kecemasan, gelisah, dan sejalan dengan penelitian Roccichelli, Stanford,
emosi sering tidak terkontrol pada perempuan Vandewaa (2010) yang menyebutkan bahwa
akibat penurunan estrogen yang menyebabkan masalah kualitas tidur yang buruk memerlukan
gangguan tidur (Khasanah & Hidayati, 2012). suatu penatalaksanaan. Selain itu Golman
Namun demikian bias penelitian dapat (2007) berpendapat bahwa gangguan tidur
diminimalisir dengan adanya homogenitas jenis dapat ditangani baik secara medis ataupun non
kelamin kedua kelompok. medis. Dalam penelitian ini tentu tidak adanya
Hal ini sesuai kenyataan di Unit perlakuan terapi murottal Al Qur’an yang
Rehabilitasi Dewanata Cilacap bahwa lansia menyebabkan kualitas tidur responden
sering mengeluh kualitas tidurnya kurang, cenderung tetap.
kurang segar saat bangun tidur, dan letih. Hal Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan
ini diakibatkan lansia sering terbangun di bahwa ada perbedaan yang bermakna dari
malam hari untuk ke kamar mandi, merasa peningkatan kualitas tidur antara kelompok
susah untuk langsung tertidur dan faktor intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini
lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitan memperkuat hipotesis alternatif yang
Khasanah (2012) dan Oliveira (2010) yang menyatakan bahwa ada pengaruh terapi
menunjukkan hasil lansia yang berada di murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur
fasilitas perawatan jangka panjang cenderung lansia. Perbedaan ini terjadi karena pada
memiliki kualitas tidur yang buruk. kelompok intervensi terjadi penurunan skor
kualitas tidur atau perbaikan kualitas tidur.
Pengaruh terapi Murrotal Al Quran terhadap Sedangkan pada kelompok kontrol terjadi
kualitas tidur lansia penurunan rata – rata skor kualitas tidur Namun
Hasil penelitian menunjukkan ada
pengaruh terapi murottal Al Qur’an terhadap
171
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No.3, November 2016)
hal ini menunjukkan tidak terjadi penurunan selain tidak menimbulkan efek samping
skor kualitas tidur yang signifikan. terapi ini juga ekonomis dan berkhasiat.
Berdasarkan prisip kerjanya terapi 2. Bagi Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata
murottal Al Qur’an merupakan salah satu jenis Cilacap
terapi suara. Efek yang ditimbulkan dari terapi Terapi murrotal AL Qur’an dapat
suara yaitu berupa efek psikologis dan efek dimasukkan ke dalam program unit
neurologis. Lantunan irama tersebut rehabilitasi sebagai sebagai salah satu
memperbaiki fisiologis saraf – saraf sehingga cara yang dapat diterapkan dalam
perbaikan mekanisme tubuh lansia terjadi meningkatkan kualitas tidur lansia.
(Asrin, Mardiyono, dan Saryono, 2007). Pemberian terapi dapat dilakukan pada
Perbaikan kualitas tidur ini juga saat jam menjelang tidur.
disebabkan karena adanya peningkatan kerja 3. Bagi Penelitian
saraf parasimpatis. Hal ini sejalan dengan Dapat dilakukan penelitian lanjutan dari
penelitian oleh Faradisi (2009) menunjukkan penelitian ini, meliputi: pemberian terapi
bahwa murottal Al Qur’an mampu memacu murrotal Al Qur’an langsung di tempat tidur
sistem saraf parasimpatis yang mempunyai dan penelitian dengan doubleblind design.
efek berlawanan dengan sistem saraf simpatis.
Sehingga terjadi keseimbangan pada kedua
sistem saraf autonom tersebut. Hal inilah yang DAFTAR PUSTAKA
menjadi prinsip dasar dari timbulnya respon Asrin, Mardiyono, Saryono. (2007).
relaksasi, yakni terjadi keseimbangan antara Pemanfaatan Terapi Musik untuk
sistem saraf simpatis dan sistem saraf Meningkatkan Kesadaran Pasien
parasimpatis. Trauma Kepala Berat. The Soedirman
Journal Nursing.
KESIMPULAN Buysse, J.S., Reynolds, C.F., Monk, T.H.,
1. Hasil penelitian ini mengidentifikasi Berman, S.R., Kupfer, D.J. (1988). The
karakteristik usia responden kelompok Pittsburgh Sleep Quality Index : A New
intervensi dan kontrol homogeny, yaitu Instrument for Psychiatric Practise and
berusia 60 - 74 tahun dan 75 - 90 tahun. Research. The journal of Univercity of
Jenis kelamin responden kelompok Pittsburg School of Medicine
intervensi dan kontrol juga homogen.
Selain itu, rata – rata kualitas tidur awal Darmodjo, et al (2006). Buku Ajar: Geriatrik
responden kelompok kontrol lebih baik (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta:
dibandingkan kelompok intervensi. FKUI
2. Ada perbedaan yang bermakna kualitas Dinkes Jateng. (2009). Buku Saku Dinkes Jawa
tidur sebelum dan sesudah terapi murrotal Tengah
AL Qur’an. http://www.dinkesjatengprovinsi.go.Id.
3. Tidak ada perbedaan yang bermakna Diakses: 21 Maret 2013.
kualitas tidur sebelum dan sesudah
Fajar, I.,et al. (2009). Statistik untuk Praktisi
pengamatan pada kelompok kontrol.
Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
4. Ada perbedaan yang bermakna
peningkatan kualitas tidur antara kelompok Faradisi. (2009). Perbedaan Efektifitas
intervensi dan kelompok kontrol. Pemberian Terapi Murotal Dengan
Terapi Musik Klasik Terhadap
SARAN Penurunan Tingkat Kecemasan Pada
1. Bagi masyarakat Pasien Pre Operasi Fraktur Ekstremitas
Masyarakat dapat mengaplikasikan Di Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta.
terapi murrotal Al Qur’an untuk Surakarta: Universitas Muhammadiah
meningkatkan kualitas tidur lansia. Karena Surakarta.
172
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No.3, November 2016)
Golman. (2007). Disturbed Sleep Linked to Roccichelli, J., Sanford, J., and Vandewaa, E.
Poorer Daytime Function in Older (2010). Managing Sleep Disorder in
Woman. The journal of Pittsburg Elderly. The journal of nursingcenter.
Univercity. Santjaka, A. (2008). Biostatistik. Purwokerto:
Heru. (2008). Ruqyah Syar’i Berlandaskan Global Internusa.
Kearifan Lokal: Saryono. 2008. Metodologi penelitian
http://trainermuslim.com/feed/rss. kesehatan penuntun praktis bagi pemula.
Diperoleh tanggal 30 Maret 2013. Jogjakarta: Mitra Cendikia.
Hurlock, E.B (2008). Psikologi Perkembangan: Saryono. 2011. Metodologi penelitian
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang keperawatan. Purwokerto: UPT.
Kehidupan . Jakarta: Erlangga Percetakan dan Penerbitan Unsoed.
Kemenkokesra. (2012). Lansia Kini dan Masa Siswantinah (2011). Pengaruh Terapi Murottal
Datang:http://oldkesra.menkokesra.go.id.
terhadap Kecemasan Pasien Gagal
Diperoleh tanggal 23 April 2013. Ginjal Kronik yang Dilakukan
Kimura, M. (2005). Gender-spesific Sleep Tindakan Hemodialisa di RSUD Kraton
Regulation. The journal of ebscohost. Kabupaten Pekalongan. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Semarang
Khasanah, K dan Hidayati, W. (2012). Kualitas
Tidur Lansia Balai Rehabilitasi Sosial Sooki, Z., Sharifi, Kh., Tagharobi. (2011). Role
“MANDIRI” Semarang. Journal Nursing of Qur’an recitation in mental health of
Studies, 1, 189-196. the elderly. Journal of Kashan University,
1, 17-23.
Kozier.,Erb.,Berman.,Snyder. (2011). Buku Ajar
Fundamental Nursing Konsep, Proses Stanley, M dan Beare, P.G. (2006). Buku Ajar
dan Praktik volume 2. Jakarta : EGC Keperawatan Gerontik Edisis 2. Jakarta :
EGC.
Mardiyono.,Songwathana, Praneed.,
Petpichetchian, W. (2011). Spirituality
Intervention and outcomes : Corner
Stone of Holistic Nursing Practise. Nurse
Media Journal of Nursing, 1, 117-127.
Maryam, S.(2008). Mengenal Usia Lanjut dan
Perawatannya. Jakarta : Salemba
Medika
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan
metodologi penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Oliveira. (2010). Sleep Quality Of Elders Living
in Long term Care Institution. Journal of
Brazilian University
Potter, P. A, & Perry, A. G. (2005). Buku ajar
fundamental keperawatan: konsep,
proses dan praktik. Jakarta: EGC.
173