You are on page 1of 8

ANALISIS KARANGAN SISWA

PADA MASA DARURAT PENYEBARAN COVID-19


DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 15
PONTIANAK SELATAN

Eva Angelina, Abdussamad, Hery Kresnadi


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan, Pontianak
Email: eva.angelina@student.untan.ac.id

Abstract

This research was conducted during the Covid-19 emergency. The research was
conducted to see the learning process one of the skills in Indonesian language learning,
namely writing skills. This study aimed to analyze and describe the quality of students'
essays based on series pictures and answer all problems in the study. The method used in
this research was descriptive with a qualitative type and a case study form. Sources of
research data were the results of essays based on series pictures, students of class III of
Public Alementary School 15 South Pontianak, with a total of 22 students. From this
research, it can be explained that 7 students' essays that can be analyzed, while 15
students did not get assignments because they were constrained by learning facilities, so
they could not collect their essays. The results of the study showed that all student essays
had not been written optimally. Of the 7 essays, only 4 students could be categorized as
complete in the process because they followed the instructions for the work correctly.
Meanwhile, 3 other student essays did not follow the instructions, they did not even finish.
With this research, it can describe learning conditions during the Covid-19 emergency.

Keywords: Analysis, Essay, Picture Series, Learning during the Covid-19 Emergency, Case
Studies.

PENDAHULUAN Tarigan, 2008), keempat keterampilan itu


Di dalam pelaksanaannya, adalah keterampilan menulis (writing skills),
pendidikan memerlukan proses yang disebut keterampilan menyimak (listening skills),
pembelajaran. Asep Jihad dan Abdul Haris keterampilan berbicara (speaking skills),
(2013) menyatakan pembelajaran merupakan keterampilan membaca (reading skills).”
suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua Berdasarkan keempat jenis
aspek, yaitu belajar untuk siswa dan mengajar keterampilan berbahasa dan dari survei yang
dari guru. pernah dilakukan, umumnya responden
Di Indonesia, salah satu menyatakan tidak menyukai aspek menulis.
pembelajaran yang diberikan adalah pelajaran Menurut Graves (dalam Yeti Mulyati
Bahasa Indonesia dan diajarkan sejak dini. 2009:1.4) menyatakan bahwa, “Seseorang
Tujuan dari pembelajaran Bahasa Indosesia enggan menulis karna tidak tahu untuk apa dia
menurut BSNP (2006:317) yaitu, menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan
“Berkomunikasi secara efektif dan efisien tidak tahu bagaimana harus menulis.”
sesuai dengan etika yang berlaku, baik lisan Ketidaksukaan anak dalam menulis
maupun tulisan.” Selain itu, kegunaan belajar tentunya didukung oleh lingkungan, baik
Bahasa Indonesia adalah memudahkan siswa lingkungan belajar, keluarga ataupun
menguasai matapelajaran yang lainnya. masyarakat, serta pengalaman pembelajaran
Dalam proses pembelajaran bahasa yang kurang merangsang minat. Selain itu,
Indonesia, siswa harus menguasai empat keterampilan menulis adalah keterampilan
komponen keterampilan berbahasa. Menurut yang cukup sulit untuk dikuasai.
Nida, Harris, dan Tarigan (dalam Henry G.
1
Menurut Puji Santosa (2009:6.15), memasukkannya ke dalam sebuah group
“Jika penulis adalah seorang siswa, guru belajar. Seluruh materi dan soal diberikan
hendaknya belajar merasakan kesulitan siswa melalui group tersebut. Meskipun hanya
yang sering dihadapi ketika menulis.” Untuk melalui jejaring sosial, kegiatan belajar
mengetahui kesulitan, kesalahan, atau mengajar tetap terlaksana walau hasilnya
hambatan siswa dalam menulis, guru dapat berbeda dengan saat tatap muka di kelas.
melihat secara langsung saat proses siswa Salah satu materi yang belum
menulis di kelas. diberikan saat tatap muka pada matapelajaran
Namun, saat ini dunia dikejutkan bahasa Indonesia kelas III yaitu materi dengan
dengan mewabahnya suatu penyakit yang Standar Kompetensi 8. Mengungkapkan
disebabkan oleh corona virus jenis baru yang pikiran, perasaan, dan informasi dalam
dikenal dengan istilah Covid-19 (Corona karangan sederhana dan puisi. Kompetensi
Virus diseases-19). Akibat penyebaran virus Dasar 8.1, yaitu Menulis karangan sederhana
yang begitu cepat, membuat organisasi berdasarkan gambar seri menggunakan
kesehatan dunia atau yang lebih dikenal World pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan
Health Organization (WHO), menetapkan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf
covid-19 sebagai wabah pandemi global sejak kapital, dan tanda titik.
maret 2020. Dengan adanya kondisi seperti ini,
Dengan adanya wabah pandemi tentu guru hanya dapat melihat hasil karangan
global, WHO menganjurkan untuk physical siswa untuk mengetahui kesulitan, kesalahan,
distancing (jarak fisik) dan menghindari atau hambatan siswa dalam menulis, tanpa
keramaian. Untuk itu, Presiden Jokowidodo guru dapat melihat secara langsung saat proses
menghimbau agar masyarakat membatasi diri siswa menulis karangan. Dalam penelitian ini,
untuk tidak keluar rumah dan berinteraksi peneliti meneliti hal tersebut.
dengan banyak orang. Seperti perkataan Berdasarkan uraian yang telah
Presiden Jokowidodo yang dikutip oleh laman dipaparkan, peneliti melakukan penelitian
Kompas.com: “Kebijakan belajar dari rumah, menganalisis karangan siswa melalui
bekerja dari rumah, dan ibadah dari rumah penelitian yang berjudul, “Analisis Karangan
perlu terus digencarkan untuk mengurangi Siswa Pada Masa Darurat Covid-19 Di Kelas
penyebaran Covid-19.” III Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak
Sejak adanya himbauan dari Selatan”.
Presiden pada pertengahan Maret 2020, Berdasarkan latar belakang yang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem telah dikemukakan di atas, penelitian ini
Makarim mengeluarkan kebijakan melalui difokuskan untuk menjawab masalah yaitu
surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang “Bagaimanakah kualitas karangan
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam berdasarkan gambar seri yang ditulis oleh
Masa Darurat Penyebaran Coronavirus siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 15
Disease (Covid-19). Kebijakan ini membuat Pontianak Selatan pada masa darurat covid-
kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui 19?” Untuk mempermudah pemecahan
sarana jaringan (daring). Fokus pembelajaran masalah dalam penelitian ini, maka
melalui daring adalah untuk memberikan pertanyaan tersebut dijabarkan menjadi
pengalaman belajar yang bermakna. beberapa pertanyaan dalam penelitian sebagai
Berdasarkan surat edaran Walikota berikut:
Pontianak nomor 13 tahun 2020 tentang 1. Bagaimanakah organisasi cerita dari
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam karangan berdasarkan gambar seri yang
Masa Darurat Penyebaran Virus Corona dituliskan oleh siswa kelas III Sekolah
(Covid-19)., diketahui melalui hasil Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan pada
wawancara penulis dengan guru kelas III di masa darurat covid-19?
Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan, 2. Bagaimanakah ketepatan logika urutan
sejak tanggal 16 Maret 2020, segala kegiatan cerita dari karangan berdasarkan gambar
belajar dilakukan dengan memanfaatkan akses seri yang dituliskan oleh siswa kelas III
media sosial whatsapp. Guru meminta seluruh Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak
kontak whatsapp orangtua siswa dan Selatan pada masa darurat covid-19?

2
3. Bagaimanakah ejaan dan tata tulis dari jenis metode penelitian kualitatif, dimana
karangan berdasarkan gambar seri yang penelitian ini memusatkan diri secara intensif
dituliskan oleh siswa kelas III Sekolah terhadap satu obyek tertentu dengan
Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan pada mempelajarinya sebagai suatu kasus baik
masa darurat covid-19? secara menyeluruh maupun mengenai aspek-
4. Bagaimanakah pilihan kata dari karangan aspek tertentu yang perlu mendapatkan
berdasarkan gambar seri yang dituliskan perhatian khusus.
oleh siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Menurut Sugiyono (2014), dalam
15 Pontianak Selatan pada masa darurat pemecahan masalah penelitian, diperlukan
covid-19? teknik dan alat pengumpul data yang tepat
5. Bagaimanakah kalimat dari karangan agar dapat tercapainya hasil penelitian yang
berdasarkan gambar seri yang dituliskan objektif. Terdapat empat teknik pengumpul
oleh siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri data dalam penelitian kualitatif yaitu teknik
15 Pontianak Selatan pada masa darurat observasi, teknik wawancara, teknik
covid-19? dokumentasi, dan teknik triangulasi.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Berdasarkan empat teknik pengumpulan data
mendeskripsikan analisis kualitas karangan yang dipaparkan, dalam penelitian ini peneliti
siswa berdasarkan gambar seri dan menjawab menggunakan teknik triangulasi karna
seluruh pertanyaan dalam penelitian. menggunakan teknik lebih dari satu yaitu
teknik observasi, dokumentasi, dan
METODE PENELITIAN wawancara. Teknik observasi dilakukan
Dalam penelitian ini, digunakan dengan mencari tahu kegiatan pembelajaran
jenis penelitian kualititatif. Penelitian daring melalui guru kelas III. Teknik
kualitatif menurut Sugiyono (2014), dokumentasi berupa mengumpulkan dokumen
menyatakan bahwa “penelitian kualitatif tertulis dari karangan siswa berdasarkan
adalah penelitian yang digunakan untuk gambar seri. Data yang didapat kemudian
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dianalisis. Selain itu, peneliti juga
dimana peneliti sebagai instrumen kunci”. menggunakan teknik wawancara untuk
Untuk metode yang digunakan memperoleh beberapa informasi tambahan
adalah metode deskriptif. Menurut Hadari mengenai proses pembelajaran daring.
Nawawi (2012), metode deskriptif dapat Alat pengumpul data harus sesuai
diartikan dengan menggambarkan keadaan dengan teknik pengumpulan data. Menurut
subyek atau obyek penelitian pada saat Sugiyono (2014) menyatakan bahwa,
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
atau sebagaimana adanya. Penggunaan digunakan untuk mengukur fenomena alam
metode penelitian deskriptif dalam penelitian maupun sosial yang diamati.” Berdasarkan
ini, karena peneliti menyelidiki suatu kondisi jenis penelitiannya, alat pengumpul data
tertentu yaitu menganalisis karangan siswa penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri,
berdasarkan gambar seri pada masa darurat sementara instrumen lainnya sebagai
covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 15 penunjang. Dalam penelitian ini, peneliti
Pontianak Selatan. bertindak sebagai instrumen utama dan
Dalam penelitian ini, peneliti wawancara dijadikan sebagai instrumen
menggunakan metode penelitian deskriptif penunjang.
dengan bentuk penelitian studi kasus. Setelah data dari seluruh responden
Alasannya, karena peneliti bertindak sebagai atau sumber data lain terkumpul, kegiatan
intrumen utama dalam penelitian untuk selanjutnya adalah analisis data. Analisis data
mendapatkan data secara menyeluruh adalah suatu metode atau cara yang dilakukan
mengenai suatu aspek dengan kondisi tertentu untuk mengolah data menjadi informasi yang
yaitu menganalisis karangan siswa dalam mudah dipahami.
masa darurat covid-19 melalui dokumentasi Penelitian ini menggunakan teknik
tertulis. Hal ini didukung oleh pendapat analisis model Miles and Hubermen (dalam
Hadari Nawawi (2012) yang mengatakan Sugiyono, 2014) dapat melalui empat langkah
bahwa “metode studi kasus adalah salah satu yaitu, pengumpulan data (data collection),

3
reduksi data (data reduction), penyajian data triangulasi teknik pengumpulan data dan
(data display), dan proses menarik triangulasi waktu.
kesimpulan.
Dalam penelitian ini, untuk menguji HASIL DAN PEMBAHASAN
keabsahan suatu data, peneliti melakukan uji Hasil
kredibilitas data terhadap hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan melalui
Menurut Sugiyono (2014), macam-macam media sosial whatsapp. Hal ini dilakukan
cara uji kredibilitas data atau kepercayaan karena penelitian dilakukan saat masa darurat
terhadap data hasil penelitian kualitatif antara covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk
lain perpanjangan pengamatan, peningkatan mendeskripsikan hasil analisis tulisan siswa
ketekunan dalam penelitian, triangulasi, yaitu menulis karangan berdasarkan gambar
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus seri pada masa darurat covid-19.
negatif, dan membercheck. Saat diberikan tugas menulis
Adapun cara lain untuk menguji karangan berdasarkan gambar seri, penulis
tingkat validitas data dalam penelitian ini hanya mendapatkan 7 dari 22 siswa yang
adalah dengan menggunakan cara triangulasi. mengumpulkan tugas tersebut. Hal ini karena
Triangulasi adalah pengecekan data yang tidak semua siswa memiliki alat penunjang
dilakukan oleh peneliti dari berbagai sumber pembelajaran daring. Adapun hasil penilaian
dengan berbagai cara dan waktu yang dari tiap siswa yang mengumpulkan karangan
berbeda. Terdapat tiga cara triangulasi dalam dijabarkan sebagai berikut:
penelitian ini yaitu triangulasi sumber,

Tabel 1 Penilaian karangan siswa berdasarkan gambar seri


No. Nama Siswa Indikator Penilaian Total Skor
1 2 3 4 5
1. Asyifa Putri 3 3 1 1 1 60
2. Cintya Bella 2 3 2 1 2 67
3. Dilla Putri Ramadhani 1 1 1 1 1 33
4. Kanza Firdauzy 3 3 2 3 2 86,7
5. Marthen Soleman Laura 3 3 1 2 3 80
6. Muhammad Syawal R 2 3 2 2 2 73
7. Ulfa Azka Safitri 2 3 2 2 2 73

Keterangan indikator peniliaian :


1. Organisasi Cerita
2. Pengaluran
3. Ejaan dan Tata Tulis
4. Ketepatan kata
5. Ketepatan kalimat

4
Pembahasan 2) Ketepatan Logika Urutan Cerita
Urutan peristiwa yang ditulis sudah
Dalam penelitian ini, didapati 7 dari sesuai dengan urutan gambar.
22 siswa yang mengumpulkan tugas menulis 3) Ejaan dan Tata Tulis
karangan siswa berdasarkan gambar seri. Hal Ejaan banyak yang tidak tepat, yaitu:
ini disebabkan karena adanya beberapa  memasukan = memasukkannya
kendala yang dialami saat pelaksanaan
 seru-seru = seru-serunya
pembelajaran daring, salah satunya adalah
tidak memiliki sarana yang menunjang untuk  temanya = temannya
dapat mengakses aplikasi whatsapp.  teman-te = teman-temannya
Dari hasil penilaian yang diberikan,  keru = kerumahnya
dapat dilihat bahwa hanya 4 siswa yang  badanya = badannya
berhasil menulis karangan dengan  ke sayangan = kesayangannya
mendapatkan nilai yang baik, walaupun Tata tulis banyak yang keliru. Seperti:
karangan yang dituliskan masih sederhana dan
masih didapati beberapa kesalahan. Selain itu,  Di awal kalimat dan nama orang tidak
didapati pula 3 siswa yang masih menggunakan huruf kapital:
mengerjakannya tidak mengikuti petunjuk
yang diberikan, sehingga hasil penulisan ketika = Ketika
karangan kurang baik. andi = Andi
Berdasarkan hasil dari penelitian saat = Saat
yang dilakukan, maka penulis akan tapi = Tapi
mendeskripsikan hasil analisis karangan siswa setelah = Setelah
berdasarkan gambar seri yang dijabarkan  Tidak menggunakan tanda koma atau
sebagai berikut: titik sebagai pembatas di dalam kalimat
Dari hasil penilaian yang diberikan, dan tidak menuliskan dalam bentuk
dapat dilihat bahwa hanya 4 siswa yang paragraf, salah satunya:
berhasil menulis karangan dengan  Adanya huruf kapital di tengah kalimat.
mendapatkan nilai yang baik, walaupun Sepak = sepak
karangan yang dituliskan masih sederhana dan Cukup = cukup
masih didapati beberapa kesalahan. Selain itu, Kearah = ke arah
didapati pula 3 siswa yang masih Selesai = selesai
mengerjakannya tidak mengikuti petunjuk Kesayangan = kesayangannya
yang diberikan, sehingga hasil penulisan 4) Ketepatan Kata
karangan kurang baik. Bahkan didapati salah Beberapa kata-kata yang digunakan
satu pekerjaan siswa ada yang tidak selesai. kurang tepat untuk digunakan, seperti:
Berdasarkan hasil dari penelitian Ketika sore = Suatu sore
yang dilakukan, maka penulis akan Dengan = dan
mendeskripsikan hasil analisis karangan siswa Tapi = Tetapi
berdasarkan gambar seri yang dijabarkan Seru-seru = seru-serunya
sebagai berikut: 5) Ketepatan Kalimat
1. Hasil Analisis Karangan Siswa Beberapa kalimat yang dituliskan kurang
Berdasarkan Gambar Seri dari siswa tepat.
bernama Asyifa Putri
a. Judul : Permainan Sepak 2. Hasil Analisis Karangan Siswa
Bola Berdasarkan Gambar Seri dari siswa
b. Hasil Analisis : bernama Cintya Bella
1) Organisasi Cerita a. Judul : Bermain Bola
Isi cerita disusun secara sistematis Bersama Teman
dari urutan gambar, judul, dan b. Hasil analisis :
kerangka karangan. Dapat dilihat 1) Organisasi Cerita
dari karangan ditulis sesuai dengan Secara keseluruhan, isi cerita
petunjuk pengerjaan. disusun secara sistematis dari urutan

5
gambar dan judul, hanya saja hujan2 = hujan-hujan
kerangka karangan tidak dibuat  Tulisan tidak menggunakan
karena tidak mengikuti petunjuk tanda titik atau koma
pengerjaan, sehingga hasil karangan 4) Ketepatan kata
menjadi kurang baik. Pemilihan kata belum tepat, seperti:
2) Ketepatan Logika Urutan Cerita Nunggu = menunggu
Urutan peristiwa yang ditulis sudah Udah = sudah
sesuai dengan urutan gambar. 5) Ketepatan kalimat
3) Ejaan dan Tata Tulis Kalimat yang ditulis tidak tepat
 Ejaan tulisan secara keseluruhan sehingga tidak jelas.
sudah benar. 4. Hasil Analisis Karangan Siswa
 Tata tulis tidak mengikuti aturan Berdasarkan Gambar Seri dari siswa
penulisan karena paragraf yang bernama Kanza Firdauzy
ditulis hanya dari satu kalimat. a. Judul : Bermain Bola
 Di awal kalimat dan nama orang b. Hasil analisis :
tidak menggunakan huruf 1) Organisasi cerita
kapital, seperti : Isi cerita disusun secara sistematis
edo = Edo sesuai dengan urutan gambar, judul,
tidak = Tidak dan kerangka karangan. Terlihat
 Penggunaan tanda koma atau dari cara siswa mengerjakannya
titik ada yang tidak tepat dan sesuai petunjuk pengerjaan.
tidak digunakan, seperti: 2) Ketepatan Logika Urutan Cerita
4) Ketepatan Kata Alur karangan sudah sesuai urutan
Ada beberapa kata yang digunakan gambar.
kurang tepat, seperti: 3) Ejaan dan tata tulis
dan = serta Ejaan dan tata tulis sudah ditulis
karena = akibat dengan benar, hanya saja ada
5) Ketepatan Kalimat kesalahan menuliskan ejaan, seperti:
Beberapa kalimat yang dituliskan Jipratan = cipratan
kurang tepat, menjadikan cerita 4) Ketepatan kata
kurang enak dibaca. Secara keseluruhan penggunaan
kata sudah tepat.
3. Hasil Analisis Karangan Siswa 5) Ketepatan kalimat
Berdasarkan Gambar Seri dari siswa Terdapat kalimat yang kurang tepat
bernama Dilla Putri dalam penulisan.
a. Judul : Tidak ada .
b. Hasil analisis : 5. Hasil Analisis Karangan Siswa
1) Organisasi cerita Berdasarkan Gambar Seri dari siswa
Isi cerita tidak sistematis karena bernama Marthen Soleman Laufra
belum selesai. Tidak mengikuti a. Judul : Dodi Bermain Bola
petunjuk pengerjaan terlihat dari b. Hasil analisis :
judul yang tidak diberikan. 1) Organisasi cerita
2) Ketepatan Logika Urutan Cerita Isi cerita yang disusun sudah
Urutan peristiwa yang ditulis adalah sistematis.
urutan peristiwa pertama dan belum 2) Ketepatan Logika Urutan Cerita
selesai dikerjakan. Urutan peristiwa sudah sesuai
3) Ejaan dan tata tulis dengan urutan gambar.
 Ejaan ada yang tidak tepat 3) Ejaan dan tata tulis
seperti: Ejaan dan tata tulis masih didapati
perai = pergi kekurangan, terutama tanda baca.
temana = temannya Tidak menggunakan tanda titik atau
teman2 = teman-teman koma dikeseluruhan tulisan
karangan.

6
4) Ketepatan kata judul, hanya saja kerangka karangan tidak
Kata yang digunakan masih ada dibuat karena tidak mengikuti petunjuk
yang tidak tepat, seperti: pengerjaan, sehingga hasil karangan
Menanduk = menyundul menjadi kurang baik
5) Ketepatan kalimat 2) Ketepatan Logika Urutan Cerita
Kalimat yang digunakan sudah jelas Urutan peristiwa sudah sesuai dengan
urutan gambar.
6. Hasil Analisis Karangan Siswa 3) Ejaan dan tata tulis
Berdasarkan Gambar Seri dari siswa Secara keseluruhan ejaan yang ditulis
bernama Muhammad Syawal Rizwardi sudah benar, hanya saja ada ejaan yang
a. Judul : Bermain Sepak kurang tepat dan tata tulis belum tepat. Ada
Bola kata di awal kalimat tidak ditulis dengan
b. Hasil analisis : huruf kapital, seperti selesai = Selesai
1) Organisasi cerita Tata tulis tidak rapi dan tidak membentuk
Secara keseluruhan, isi cerita paragraf.
disusun secara sistematis dari urutan 4) Ketepatan kata
gambar dan judul, hanya saja Ada beberapa kata yang penggunaannya
kerangka karangan tidak dibuat kurang tepat, seperti:
karena tidak mengikuti petunjuk Di sore hari = Di suatu sore
pengerjaan, sehingga hasil karangan Jatuh = terjatuh
menjadi kurang baik 5) Ketepatan kalimat
2) Ketepatan Logika Urutan Cerita Secara keseluruhan, kalimat yang
Urutan peristiwa sudah sesuai digunakan sudah jelas. Hanya ada kalimat
dengan urutan gambar. yang harus diperbaiki.
3) Ejaan dan tata tulis
Secara keseluruhan ejaan yang SIMPULAN DAN SARAN
ditulis sudah benar, hanya saja ada Simpulan
ejaan yang kurang tepat dan tata Berdasarkan hasil penelitian berupa
tulis belum tepat. Hampir seluruh tulisan karangan siswa berdasarkan gambar
cerita tidak menggunakan tanda titik seri dan wawancara dengan guru partisipan,
atau tanda koma dan di awal kalimat serta pembahasan yang berpedoman terhadap
tidak menggunakan huruf kapital. aturan penelitian yang telah disampaikan,
Tata tulis tidak rapi dan tidak maka peneliti mendapatkan beberapa
membentuk paragraf. informasi bahwa tidak semua siswa
4) Ketepatan kata mendapatkan informasi tugas yang harus
Ada beberapa kata yang dikerjakan sehingga tidak semua siswa
penggunaannya kurang tepat, mengumpulkan. Hal ini disebabkan karna
seperti: tidak semua siswa memiliki sarana untuk
Di sore hari = Di suatu sore dapat mengakses aplikasi whatsapp. Selain
Jatuh = terjatuh itu, pengumpulan tugas yang terlalu lama
5) Ketepatan kalimat akibat kendala seperti jaringan, kuota, dan
Secara keseluruhan, kalimat yang kendala teknis lainnya.
digunakan sudah jelas. Dari hasil pekerjaan siswa yang
dapat dikumpulkan, didapati pengerjaan
7. Hasil Analisis Karangan Siswa karangan tidak sesuai dengan petunjuk karena
Berdasarkan Gambar Seri dari siswa tidak diawasi langsung oleh guru, sehingga
bernama Ulfa Azka Safitri hasil tidak maksimal bahkan ada yang
a. Judul : Bermain Sepak mengerjakan asal-asalan. Padahal, secara
Bola teknis sudah diberikan materi, contoh
b. Hasil analisis : pengerjaan, hingga petunjuk yang jelas. Selain
1) Organisasi cerita itu, beberapa tulisan siswa tidak dapat dibaca
Secara keseluruhan, isi cerita disusun dan adanya kemiripan pekerjaan diantara
secara sistematis dari urutan gambar dan siswa.

7
Dari informasi yang didapatkan DAFTAR RUJUKAN
guru dari orangtua siswa, belajar pada masa
darurat covid-19 membuat siswa kurang Jihad, A., & Haris, A. (2008). Evaluasi
bersemangat mengerjakan tugas. Dapat dilihat Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
dari beberapa pekerjaan siswa yang tidak rapi Presindo.
dan tidak lengkap. Serta adanya hambatan Badan Standar Nasional Pendidikan, (BNSP).
siswa saat mengerjakan yang dapat terlihat (2006). Kurikulum Tigkat Satuan
dari hasil tulisan karangan yang tidak dapat Pendidikan SD/MI. Jakarta:
mengambangkan kerangka karangan. Depdikbud.
Sehingga hasil tulisan terkesan alakadarnya. Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
Saran Mada University Press.
Sesuai dengan hasil penelitian dan Tarigan, H., G. (2008). Menulis sebagai Suatu
kesimpulan yang didapatkan, maka peneliti Keterampilan Berbahasa. Bandung:
menyampaikan beberapa saran. Pertama, guru Angkasa.
sebaiknya juga memberlakukan pembelajaran Ngalimun & Alfulaila, N. (2014).
luring dengan memberikan materi dan tugas Pembelajaran Keterampilan
kepada siswa di awal minggu dan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
dikumpulkan setiap akhir minggu. Dengan Aswaja Pressindo.
syarat pengumpulan dilakukan oleh orangtua Santosa, P. (2009). Materi dan Pembelajaran
dan tetap memperhatikan protokol Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:
keselamatan pada masa darurat covid-19. Hal Universitas Terbuka.
ini mengingat tidak semua siswa mampu Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
melaksanakan pembelajaran daring yang Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
dapat dilihat dari minimnya siswa yang Bandung: Alfabeta.
mengumpulkan tugas. Mulyati, Y., (dkk). (2009). Keterampilan
Kedua, guru dapat bekerjasama Berbahasa Indonesia. Jakarta: Universitas
dengan orangtua siswa dalam menyampaikan Tanjungpura.
materi dan tugas kepada siswa, sehingga siswa
tidak mempelajari materi sendirian. Karna,
tingkat pemahaman siswa dari tulisan masih
rendah. Selain itu, untuk pembelajaran
menulis karangan terutama menulis karangan
dengan gambar seri, sebaiknya menuliskan
Kembali petunjuk yang lebih rinci sehingga
anak mengerjakan lebih baik.
Saran juga diberikan untuk peneliti
yang ingin meneliti dengan sub masalah yang
sama agar penelitian selanjutnya dapat
dilakukan penelitian analisis karangan di
sekolah yang berbeda dengan kesiapan
pembelajaran daring lebih baik terutama dari
sisi siswa.

You might also like