You are on page 1of 17

Islamic

Management, VOL: 01/ NO: 02 P-ISSN : 2614-8846


DOI : 10.30868/im.v1i2.278 E-ISSN : 2614-4018

MANAGEMEN STRES “DIRUMAH AJA” DALAM PEMBELAJARAAN


PENDIDIKAN ISLAM BAGI SISWA TERDAMPAK SOSIAL
DISTANCING

Joko Purwanto
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
jkpurwanto829@gmail.com

Suyadi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
suyadi@fai.uad.ac.id

Abstract
Stress management is a business in reducing stress or negating the negative impacts
that we experience, then the immune in question should be improved to be able to
cope with psychosocial stressor that appears in a regular way, harmonious, selas and
balanced between life with God (vertical), while horizontally between himself and
others with fellow people and the surrounding natural environment. The Pandemic
plague Corona Virus Desease 19 or called COVID19 poses a situation that demands
every layer of society to keep its health and do the activities of the home (work from
home). One recommendation from the Government is to implement social distancing
for the Civitas, namely one of them is a student. The plague of Covid-19 is all people
doing social distance or social distancing (social restrictions) to minimize the potential
for virus transmission. The impact of social distancing for the world of education is
enormous, because Social distance or social distancing means keeping the distance
between people by avoiding large meetings or crowds. Ideally, someone who
implements social distancing keeps the distance with another person with a six-foot or
two-metre radius. By doing social distancing, we should not travel to shopping centers,
cinemas, or sports stadiums and campuses. Social distancing is also applied by
cancelling events that can attract the attention of many people and learn at home and
do home activities only.
Abstrak
manajemen stres merupakan usaha dalam mengurangi stres atau meniadakan dampak
negative yang kita alami, maka sebaliknya kekebalan yang bersangkutan perlu
ditingkatkan agar mampu menanggulangi stressor psikososial yang muncul dengan
cara hidup yang teratur, serasi, selas dan seimbang antara hidup dengan Tuhan
(vertikal), sedangkan secara horizontal antara dirinya dengan sesama orang lain dan
lingkungan alam sekitarnya. Wabah Pandemik Corona Virus Desease 19 atau disebut
Covid19 menimbulkan situasi yang menuntut setiap lapisan masyarakat untuk tetap
menjaga kesehatan dan melakukan aktivitas dari rumah (work from home). Salah satu
anjuran dari pemerintah adalah dengan menerapkan social distancing bagi civitas
akademika yaitu salah satunya adalah mahasiswa. wabah covid-19 mengaharuskan semua
masyarakat melakukan social distance atau social distancing adalah (pembatasan sosial)
demi meminimalisir potensi penularan virus. Dampak dari social distancing untuk
dunia pendidikan sangat
besar, karena Social distance atau social distancing berarti menjaga jarak antar
manusia dengan menghindari pertemuan besar atau kerumunan. Idealnya, seseorang
yang menerapkan social distancing menjaga jarak dengan orang lain dengan radius
enam kaki atau dua meter. Dengan melakukan social distancing, kita sebaiknya tidak
bepergian ke pusat perbelanjaan, bioskop, atau stadion olahraga maupun kampus.
Social distancing juga diterapkan dengan membatalkan acara yang dapat menarik
perhatian banyak orang maupun belajar dirumah dan melakukan aktifitas dirumah saja.

PENDAHULUAN terutama pada tingkat sekolah dasar di Jakarta


Era Teknologi merupakan suatu terlalu berat, hasilnya pun kurang memuaskan
kebutuhan bagi bangsa dan negara, pada saat sebagian orangtua. Sehingga sebagian orang
ini ilmu teknologi semakin berkembang pesat, memilih untuk memasukan anaknya pada
masyarakat di tuntut untuk ikut serta lembaga pendidikan swasta yang
mengikuti arus globalisasi, sala satunya menawarkan pendidikan dengan sistem
adalah layanan jejaring social (Jun, 2011). homeschooling berbasis Islam seperti sekolah
Modernitas menjadikan identitas sebagai Tahfizh Al-Qur‟an.
masalah personal sekaligus teoritis, individu Keberhasilan pendidikan Islam dalam tataran
menjadi ragu dengan identitasnya dan realitas-ekspektasional salah satunya adalah
karenanya individu dapat berubah ditentukan oleh manajemen pendidikan Islam
identitasnya kapan saja (Jun, 2011). Dunia yang berfungsi menjalankan tugas
pendidikan yang semakin maju dan memajukan penyelenggaraan, pelaksanaan
berkembang di pasar global, menjadi alat atau penerapan pendidikan Islam secara
teknologi yang canggih dan sarana sebagai kelembagaan. Di antara pemikiran Qomar
salah satu metode pembelajaran atau E - tentang manajemen pendidikan Islam yang
learning. bernas dan patut mendapatkan telaah
Pendidikan pasti memiliki sebuah mendalam adalah tentang hakikat manajemen
manajemen, manajemen yang baik sangatlah pendidikan Islam dan impilkasinya, objek
diperlukan demi keberhasilan lembaga filosofis dan praksis serta dimensi dari
pendidkan, karenanya lembaga pendidikan manajemen pendidikan Islam, ciri dan
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan visi karakteristik manajemen pendidikan Islam,
dan misinya (Ginanjar, 2018). Masyarakat perbedaan antara manajemen pendidikan
beranggapan bahwa materi ajar yang di Islam
sekolah umum
dan manajemen pendidikan, serta tentang
eksistensi dan hambatan manajemen
pendidikan Islam. Pemikiran Qomar tersebut
dapat digali dengan jelas dalam tiga
karyanya, yaitu Manajemen Pendidikan
Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, Dimensi Manajemen
Pendidikan Islam, dan Strategi Pendidikan
Islam, serta karya-karya lainnya yang tidak
berkaitan langsung dengan pembahasan
manajemen pendidikan Islam.

PEMBAHASAN berbagai aspek sebagai berikut:


Manajemen dalam bahasa inggris artinya 1. Respon fisiologi, dapat ditandai dengan
to manage, yaitu mengatur atau mengelola meningkatnya tekanan darah, detak
(Malayu S.P.Hasibuan, 1996: menurut (Dadang jantung, nadi dan system pernapasan.
Hawari., 2006) manajemen stres merupakan 2. Respon kognitif, dapat terlihat melalui
usaha dalam mengurangi stres atau terganggunya proses kognitif individu
meniadakan dampak negative yang dialami, seperti pikiran menjadi kacau,
maka sebaliknya kekebalan yang bersangkutan menurunnya daya konsentrasi, pikiran
perlu ditingkatkan agar mampu menanggulangi berulang dan pikiran tidak wajar.
stresor psikososial yang muncul dengan cara
hidup yang teratur, serasi, selaras dan
seimbang antara hidup dengan Tuhan
(vertikal), sedangkan secara horizontal antara
dirinya dengan sesama orang lain dan
lingkungan alam sekitarnya. Stres adalah
kondisi yang tidak menyenangkan di mana
manusia melihat adanya tuntutan dalam suatu
situasi sebagai beban atau diluar batasan
kemampuan individu untuk memenuhi
tuntutan tersebut (Nasir, Abdul dan, Abdul,
2011). Menurut Taylor dan Videbeck dalam
(Nasir, Abdul dan, Abdul, 2011) menyatakan
bahwa stres dapat menghasilkan berbagai
respon. Respon stres dapat terlihat dalam
3. Respon emosi, dapat muncul sangat luas sehingga pada akhirnya individu mampu
menyangkut emosi yang mungkin menjadi orang yang efektif. Menurut Hawari
dialami individu, seperti takut, cemas, (2006), manajemen stres merupakan usaha
malu, marah dan sebagainya. dalam mengurangi stres atau meniadakan
4. Respon tingkah laku, dapat dibedakan dampak negative yang kita alami, maka
menjadi fight yaitu melawan situasi sebaliknya kekebalan yang bersangkutan
yang menekan dan flight yaitu perlu ditingkatkan agar mampu
menghindari situasi yang menekan menanggulangi stressor psikososial yang
Manajemen stres adalah kemampuan muncul dengan cara hidup yang teratur,
individu untuk mengelola stres yang timbul serasi, selas dan seimbang antara hidup
dalam kehidupan sehari-hari (Dadang dengan Tuhan (vertikal), sedangkan secara
Hawari., 2006). Manajemen stres atau horizontal antara dirinya dengan sesama
mengelola stres menurut(Nasir, Abdul dan, orang lain dan lingkungan alam sekitarnya.
Abdul, 2011) yaitu suatu proses Cara-cara Manajemen Stres. (Wulandari.,
kesinambungan yang memerlukan adanya 2010). menyatakan stres perlu ditangani
kemampuan dan awareness untuk dengan benar agar tidak menimbulkan
mengubah, baik perilaku ataupun kebiasaan penyakit dan
akibat yang lebih buruk. Berikut ini cara-cara yaitu dengan mendekatkan diri kepada
yang dapat dilakukan untuk mengendalikan Tuhan, menekuni ajaran agama masing-
dan mengatasi stres yaitu: masing untuk mencari keselarasan,
a. Menyelesaikan masalah. Penyelesaian keharmonisan, dan kedamaian.
masalah yang berfokus pada masalah, c. Bekerja dalam Porsi Wajar. Seseorang
seseorang akan dengan sendirinya bekerja menurut kemampuan yang
mencermati stres yang dihadapi, dimilki, kapasitas dan tanggung jawab.
kemudian berupaya mendapatkan cara Karena, semakin besar tanggung jawabnya,
terbaik dalam mengatasi stres. semakin tinggi pula porsi kerjanya, dan

b. Mendekatkan diri kepada Tuhan. Stres biasanya paling tinggi stresnya.

merusak keseimbangan alamiah dalam d. Harmonisasi. Keseimbangan antara lahir


diri manusia. Mengalami keadaan yang batin dan dunia akhirat adalah kunci
tidak normal ini secara terus-menerus utama untuk terhindar dari stres.
akan merusak kesehatan tubuh dan Harmonisasi dapat dilakukan dengan cara
berdampak pada beragam gangguan relaksasi,
fungsi tubuh. Manusia adalah mahluk
fitrah (berkeTuhan-an) memerlukan
pemenuhan kebutuhan dasar spiritual
meditasi, komunikasi, berubah, ekspresi atau membebaskan perasaan.
mengatur finansial, mengubah cara h. Perencanaan yang baik yaitu perlunya
pandang, dan jauhkan diri dari situasi- merencanakan atau mengatur waktu
situasi menekan. dalam kehidupan sehari-hari untuk
e. Berbagi (Silaturahmi). Manusia adalah meningkatkan daya tahan dan kekebalan
mahluk sosial yaitu seseorang tidak fisik maupun mental, misalnya dalam
dapat hidup sendiri atau menyendiri. pekerjaan, rumah tangga, anak-anak,
Ketika menghadapi berbagai masalah keuangan, liburan.
yang rumit, sebaiknya dapat berbagi i. Menjaga Kesehatan. Seseorang
dengan orang yang dipercaya misalnya sebaiknya menjaga kesehatanya dengan
keluarga, teman dan sahabat. memiliki pola hidup sehat, seimbangkan
f. Mengenali penyebab stres. Mengenali porsi makanan dan kalori yang
penyebab stres dan kemudian dibutuhkan.
melakukan tindakan penyelesaian dan Ada beberapa cara dalam pengelolaan stres
berkonsentrasi untuk menyelesaikan menurut (Dadang Hawari., 2013)
masalah. menyebutkan beberapa cara menghadapi stres
g. Menangis. Menangis dapat meluapkan yaitu:
seluruh emosi dan dapat menjadi
1. Cognitive restructuring. Mengubah cara menjadi ekspresi perasaan diri yang yang
berfikir negatif menjadi positif. Hal ini tidak mampu diutarakan dalam tulisan dan
dilakukan melalui pembiasaan dan setelah menggambar dapat dirasakan
pelatihan. kelegaan perasaan.Psikolog juga dapat
2. Journal writing. Menuangkan apa yang membantu individu dalam menemukan
dirasakan dan dipikirkan dalam jurnal solusi yang tepat melalui jurnal dan
atau gambar. Jurnal dapat ditulis secara gambar.
periodic tiga kali seminggu, dengan 3. Time Management. Mengatur waktu secara
durasi waktu 20 menit dalam situasi yang efektif untuk mengurangi stress akibat
memungkinkan penuangan secara optimal tekanan waktu. Ada waktu dimana
(suasana tenang, tidak di interypsi individu melakukan teknik relaksasi dan
kegiatan lain). Setelah menggambar dan sharing secara efektif dengan psikolog
menulis jurnal individu dapat melihat maupun bersama orang terdekat dalam
kembali apa yang telah dilakukan dan membentuk kepribadian yang kuat
dapat belajar mengantisipasi dengan 4. Relaxation technique. Mengembalikan kondisi
strategi yang tepat. Gambar dapat tubuh pada homestatik, yaitu kondisi
tenang sebelum ada stresor. Ada teknik relaksasi, antara lain yaitu yoga,
beberapa meditasi, dan bernafas diaphragmatic.

Manajemen stress saat di rumah seperti 1.


Mencari waktu santai dirumah adalah begitu
sampai dirumah mungkin sudah di sambut
oleh masalah-masalah keluarga dan tugas-tugas
rutin yang harus dilakukan. Sering kali itu
semua menambah stress yang sudah di bawa
dari tempat kerja. Begitu sampai di rumah
ambillah waktu untuk bersantai sejenak.
Biarkan keluarga tahu bahwa kita
membutuhkan waktu istirahat dengan berada
sendirian. Pilihlah salah satu dari banyak
cara yang telah kita bahas sebelumnya dan
gunakan cara tersebut untuk menurunkan
stress dan mengisi ulang tenaga. Maka kita
akan mampu untuk mengatasi masalah rumah
tangga dengan baik. Luangkan waktu kedua
untuk meredakan stress persis sebelum
hendak tidur. 2. Tidur yang cukup adalah
hampir semua penelitian menunjukan bahwa
kita butuh tujuh sampai delapan jam tidur di
malam hari agar bisa berfungsi secara prima.
Tidur membuat kita santai dan mendapatkan
tenaga kembali, serta membantu perlawanan
terhadap stress. Jika kita hendak tidur dengan
nyenyak. Makan besar harus dilakukan
paling tidak tiga jam sebelum kita tidur jika
kita ingin bisa tidur sepanjang malam.
Mentantap banyak makanan di larut malam
akan membuat stress system pencernaan.
Hindari tidur di siang hari kecuali dalam
waktu yang amat singkat. Tidur disiang
hari hanya akan membuat kita sulit untuk lebih dari 30 menit dapat memberikan dampak
tidur dimalam harinya. Jika harus tidur siang, negatif terhadap siklus tidur. Hindari juga
latihan fisik yang dilakukan larut malam salah satu pereda stress paling ampuh. Pada
yang terlalu berat karena aliran oksigen dasarnya stress terbentuk karena
kedalam sel-sel tubuh akan membuat kita ketidakberdayaan kita dalam menghadapi,
bersemangat kembali dalam menjadikan kita menguasai maupun memecahkan masalah yang
terjaga lebih lama. Tubuh kita perlu istirahat ada. Aktivitas olahraga seperti latihan
yang cukup untuk bisa pulih dari aktivitas- aerobik, latihan beban maupun aktivitas
aktivitas yang padat. Istirahat, baik itu dalam olahraga lainnya, adalah cara terbaik untuk
bentuk tidur siang singkat maupun tidur memutarbalikkan ketidakberdayaan tersebut
malam yang cukup sangat lah memberikan menjadi perasaan memegang kendali penuh
efek yang signifikan untuk meredakan stress atas tubuh dan pikiran kita. Aktivitas
yang mudah muncul. Sebaliknya, apabila olahraga juga menimbulkan rasa puas atas
istirahat dirasakan kurang maka akan dengan keberhasilan kita mengalahakan diri kita
mudah menjadi moody, cepat marah dan sendiri. Rasa puas ini adalah hasil dari
stress. Akibatnya sudah bisa ditebak: produksi homon endorfin sesudah latihan.
produktivitas dan kualitas kerja yang tidak Homon tersebut adalah homon yang sama
optimal, sehingga mempengaruhi karir, cita- yang diproduksi oleh tubuh apabila
cita, dan hubungan dengan orang lain. 3. merasakan sensasi
Pelajar dan kuasai tehnik mengatur waktu kenikmatan/kepuasan yang sangat tinggi.
adalah stress seringkali terjadi karena kita Efek langsungnya adalah perasaan terhadap
selalu dikejar oleh waktu, hasilnya adalah diri sendiri yang lebih baik (greater sense of
rasa panik dan cenderung tidak sabar. well-being) dan relaksasi dari otot-otot dan
Dengan belajar mengatur waktu, maka kita syaraf tubuh yang tegang. 5. Banyak
akan dengan mudah meredakan potensi tersenyum adalah semakin sering kita
munculnya stress, karena pikiran kita lebih tersenyum semakin berbahagia. Sebuah
tenang dalam menghadapi tugas-tugas. Hasil senyuman juga membuat orang lain kembali
dari tugas yang dikerjakan pun menjadi lebih tersenyum. Usahakan tersenyum ketika kita
optimal. Milikilah agenda, atau setidaknya sedang marah walaupum terdengar tudak
gunakanlah diary atau organizer yang ada masuk akal tetapi tersenyum akan
dalam HP. 4. Berolahraga secara teratur mengendorkan otot-otot wajah. 6. Menata
adalah aktivitas olahraga adalah rumah adalah salah satu unsur yang
menyebabkan bertambahnya stress dalam
hidup kita adalah menumpuknya tugas rumah
tangga. Jangan menunda-nunda dan mulailah
menata rumah. Buatlah komitmen waktu
untuk membenahi lemari daan laci-laci serta menyingkirkan barang-barang lama dan sudah
tidak terpakai lagi atau menyumbangkannya. tujuan pembelajaran yang telah
Kerjakan mulai dari yang paling berantakan. direncanakan. Unang Wahidin dan Ahmad
Pembelajaran ialah membelajarkan Syaefuddin 3 mengatakan, bahwa proses
peserta didik menggunakan asas pembelajaran merupakan sebuah sistem yang
pendidikanmaupun teori belajar, yang disebut sistem pembelajaran.4
merupakanpenentu utama keberhasilan Komponen sistem
pendidikan.Pembelajaran pembelajaran yang dimaksud yaitu: (a)
merupakan proses komunikasidua arah, Tujuan pendidikan dan pembelajaran; (b)
mengajar dilakukan oleh pihakguru sebagai Perencanaan pembelajaran; (c) Peserta didik;
pendidik, sedangkan belajardilakukan oleh (d) Guru; (e) Metode pembelajaran; (f)
peserta didik atau murid.Sedangkan menurut Media pembelajaran; dan (g) Evaluasi
Corey sebagai mana yang dikutip oleh pembelajaran. Guru PAI dan Budi Pekerti di
Syaiful Sagala Pembelajaran adalah suatu dalam interaksi edukatif dituntut untuk
proses dimanalingkungan seseorang secara mampu mengelola komponen-komponen
disengajadikelola untuk memungkinkan ia sistem pembelajaran tersebut. Interaksi
turut sertadalam tingkah laku tertentu edukatif antara peserta didik, guru dan
dalamkondisikondisi khusus atau lingkungan merupakan interaksi untuk
menghasilkanrespons terhadap situasi mencapai tujuan pembelajaran. Di dalam
tertentu,pem belajaran merupakan subset interaksi edukatif, peserta didik melakukan
khusus dari pendidikan (Syaiful Sagala, proses belajar melalui berbagai cara,
2003). diantaranya: (a) Dengan cara membaca;
Pembelajaran memiliki akar kata “belajar”. (b) mendengarkan; (c) menulis; (d) menulis
Belajar yaitu kegiatan berproses yang kembali materi pembelajaran; (e)
memiliki unsur yang sangat mendasar dalam memperhatikan; (f) mengamati; (g) bertanya;
kegiatan pendidikan pada setiap jenjangnya. (h) mencari; (i) menghubungkan satu materi
Didi Supriadie dan Deni Darmawan 1 dengan materi pembelajaran lainnya; (j)
mengatakan pembelajaran atau instruksional mengkomunikasikan; dan (k) melakukan.
adalah konsepsi dari kegiatan belajar dan Berbagai cara belajar tersebut bisa dilakukan
mengajar.2 Pembelajaran adalah sebuah oleh peserta didik, sehingga tidak ada lagi
proses interaksi edukatif antara peserta didik, alasan tidak bisa belaja. Lingkungan
guru dan lingkungan yang melibatkan terutama sarana dan iklim pembelajaran
berbagai komponen pembelajaran untuk berkaitan dengan kualitas pembelajaran,
mencapai berupa efektif tidaknya proses belajar
mengajar. Kualitas pembelajaran
dipengaruhi oleh: (a)
Kompetensi (kemampuan dasar) guru yang dan
dipersyaratkan; (b) Banyak sedikitnya tertarik untuk terus menerus mempelajari apa
jumlah peserta didik; (c) Suasana belajar yang yang teraktualisasikan dalam kurikulum
memberi kesempatan kepada siswa untuk agama Islam sebagai kebutuhan peserta didik
terlibat dalam proses pembelajaran. Suasana secara menyeluruh yang mengakibatkan
pembelajaran yang demokratis beberapa perubahan yang relatif tetap dalam
memungkinkan adanya kebebasan siswa tingkah laku seseorang baik dalam kognitif,
untuk berpendapat, bertanya dan berdialog; efektif dan psikomotorik. Pemaknaan
(d) Tersedianya fasilitas dan sumber belajar pembelajaran pendidikan agama Islam
yang lain (buku pelajaran, alat peraga dan merupakan bimbingan menjadi muslim yang
lain-lain); dan (e) Karakteristik sekolah itu tangguh dan mampu merealisasikan ajaran
sendiri, berkaitan dengan kedisiplinan Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan
sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sehari-hari sehingga menjadi insan kamil.
dan suasana sekolah, dan Untuk itu penanaman Pembelajaran PAI
estetika/kenyamanan sekolah. sangat penting dalam membentuk dan
mendasari peserta didik.Dengan penanaman
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
pembelajaran PAI sejak dini diharapkan
pembelajaran menurut Oemar Hamalik:
mampu membentuk pribadi yang kokoh, kuat
“sebagai suatu kombinasi yang tersusun,
dan mandiri untuk berpedoman pada agama
meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas,
Islam.
perlengkapan dan prosedur yang saling
Mata pelajaran pendidikan agama Islam
mempengaruhi untuk mencapai tujuan
secara keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur’an
pembelajaran” (Oemar Hamalik, 2011).
dan Al-hadits, keimanan,akhlak, fiqh/ibadah,
Adapun pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa
(PAI) menurut Muhaimin adalah “suatu
ruang lingkup pendidikan agama Islam
upaya membuat peserta didik dapat belajar,
mencakup perwujudan keserasian,
butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar
keselarasan dan keseimbangan hubungan
dan tertarik untuk terus-menerus mempelajari
manusia dengan Allah SWT, diri sendiri,
agama Islam, baik untuk mengetahui
sesama manusia, makhluk lainnya maupun
bagaimana cara beragama yang benar maupun
lingkungannya (hablun minallah wa hablun
mempelajari Islam sebagai pengetahuan.”
minannas (Abdul Majid & Dian Andayani,
(Muhaimin, 2013). Dengan demikian
2004).
pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai
Pada sisi yang lain, pendidikan agama
upaya membuat peserta didik dapat belajar,
yang diberikan di sekolah-sekolah pada
terdorong belajar, mau belajar
umumnya juga tidak menghidupkan
pendidikan
multikultural yang baik, bahkan cenderung yang hendak
berlawanan. Akibatnya konflik sosial sering kali
diperkeras oleh adanya legitimasi keagamaan
yang diajarkan dalam pendidikan agama di
sekolah-sekolah pada daerah yang rawan
konflik. Hal ini membuat konflik mempunyai
akar dalam keyakinan keagamaan yang
fundamental sehingga konflik sosial
kekerasan semakin sulit diatasi, karena
dipahami sebagai bagian dari panggilan
agamanya.
Realita tersebut menunjukkan bahwa
pendidikan agama baik di sekolah umum
maupun sekolah agama lebih bercorak
eksklusif, yaitu agama diajarkan dengan cara
menafikan hak hidup agama lain, seakan-akan
hanya agamanya sendiri yang benar dan
mempunyai hak hidup, sementara agama yang
lain salah, tersesat dan terancam hak
hidupnya, baik di kalangan mayoritas maupun
minoritas. Seharusnya pendidikan agama
dapat dijadikan sebagai wahana untuk
mengembangkan moralitas universal yang
ada dalam agama-agama sekaligus
mengembangkan teologi inklusif dan pluralis.
(Nursisto, 2008)
Dari pengertian tersebut dapat ditemukan
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu
berikut ini : 1. Pendidikan Agama Islam
sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan yang
dilakukan secara berencana dan sadar atas
tujuan yang hendak dicapai. 2. Peserta didik
disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti tugas utamanya, yakni mengubah,
ada yang dibimbing, diajari dan/atau dilatih mengembangkan, mengoptimalkan potensi
dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, otak. Telah terbukti bahwa selain memiliki
penghayatan, dan pengamalan terhadap kemampuan hebat untuk menyimpan
ajaran Islam. 3. Pendidikan atau Guru informasi, otak juga memiliki kemampuan
Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang yang sama hebatnya untuk menyusun ulang
melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran informasi tersebut dengan cara yang baru
dan/atau pelatihan secara sadar terhadap sehingga tercipta ide baru. Tantangan yang
peserta didiknya untuk mencapai tujuan dihadapi adalah bagaimana menerapkan
pendidikan agama Islam. 4. Kegiatan sisrem pendididkan yang memungkinkan
(pembelajaran) Pendidikan Agama Islam optimalisasi seluruh otak sehingga penerimaan,
diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan
pemahaman, penghayatan dan pengamalan informasi terjadi secara terpadu. Jika mengaju
ajaran agama Islam dari peserta didik, yang pada definisi pendidikan yang tercantum
disamping untuk membentuk kesalehan dalam Sisdiknas (yaitu usaha sadar dan
pribadi, juga sekaligus untuk membentuk terencana
kesalehan social. (Muhaimin, et. al., 2001)
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses sehingga merasa lebih nyaman di pesantren
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dari pada di rumah (Suyadi, 2019d). Integrasi
mengembangkan potensi dirinya, kepribadian, seni dan sains dalam pembelajaran berpotensi
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan mengembangkan potensi otak secara maksimal
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, (Suyadi, 2018c). Pendidikan Islam perlu
dan Negara) maka seharusnya tidak ada lagi mempelajari neurosains, karena perilaku
kesalahpahaman terhadap otak. (Suyadi, (akhlak mulia) diregulasi pada otak (Suyadi,
2016). Dalam persektif neurosains, 2020). Neurosains pendidikan Islam
pendidikan Islam tidak sepenuhnya merupakan cabang spesialisasi ilmu baru hasil
mengoptimalkan potensi otak, tetapi justru hibridisasi neurosains dan pendidikan Islam.
terdapat potensi pendidikan islam yang Ilmu ini mempelajari stimulasi dan intervensi
membonsai (mengkerdilkan), bahkan bagi optimalisasi potensi otak sehat generasi
menrusak potensi otak (Suyadi, 2018b). Muslim (Suyadi, 2019a). Selama ini pendidikan
Dalam perspektif neurosains, pesantren anak- Islam belum mengajarkan nilai-nilai
anak menjadi pilihan alternatif terbaik ketika antikorupsi, sehingga banyak pemuka agama
otangtua mengalami disharmoni. Kehadiran
musrib/ musrifah sebagai pengganti orangtua
kedua dapat memanipulasi emosi anak,
yang terjerat kasus-kasus korupsi, bahkan Kasus virus corona muncul dan menyerang
kementerian agama yang seharusnya paling manusia pertama kali di provinsi Wuhan,
suci justru menjadi kementerian paling korup China. Awal kemunculannya diduga merupakan
di Indonesia (Suyadi, 2018a). Pemuka agama penyakit pneumonia, dengan gejala serupa
yang masih korupsi hanya saleh secara ritual, sakit flu pada umumnya. Gejala tersebut di
personal dan sosial, tetapi tidak punya antaranya batuk, demam, letih, sesak napas,
kesalehen konstitusional (Suyadi, Sumaryati, dan tidak nafsu makan. Namun berbeda
Dwi Hastuti, Desfa Yusmaliana, 2019). dengan influenza, virus corona dapat
Perbedaan utama pendidikan Islam berkembang dengan cepat hingga
berkemajuan dan pendidikan Islam nusantara mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal
adalah pembelajaran Al-Islam dan Aswaja. organ. Kondisi darurat ini terutama terjadi
Kedua menjadi sayap utama untuk pada pasien dengan masalah kesehatan
mencerdaskan kehidupan bangsa (Suyadi, sebelumnya. Karena penularan virus corona
2019b). Imajinasi kreatif yang diregulasi yang sangat cepat inilah Organisasi
otak intuitif merupakan sumber kreatifitas Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus
manusia untuk menciptakan karya-karya corona sebagai pandemi pada 11 Maret 2020.
inovatif dan teruji (Suyadi, 2019c).
Status pandemi atau epidemi global menurut UU Republik Indonesia Nomor 6
menandakan bahwa penyebaran COVID-19 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
berlangsung sangat cepat hingga hampir tak adalah pembatasan kegiatan dan/atau
ada negara di dunia yang dapat memastikan pemisahan seseorang yang terpapar penyakit
diri terhindar dari virus corona (Widiyani, menular sebagaimana ditetapkan dalam
2020). peraturan perundang-undangan meskipun
Peningkatan jumlah kasus corona terjadi belum menunjukkan gejala apapun untuk
dalam waktu singkat dan membutuhkan mencegah kemungkinan penyebaran ke orang
penanganan segera. Virus corona dapat di sekitarnya (UU No 6 tahun 2018, 2018).
dengan mudah menyebar dan menginfeksi Beberapa negara yang telah menerapkan
siapapun tanpa pandang usia. Virus ini dapat lockdown untuk mencegah penyebaran virus
menular secara mudah melalui kontak dengan corona adalah China, Spanyol, Italia, dan
penderita. Sayangnya hingga kini belum ada Malaysia. Pemerintah negara tersebut
obat spesifik untuk menangani kasus infeksi memutuskan lockdown, dengan menutup
virus corona atau COVID-19. Karena alasan semua akses fasilitas publik dan transportasi.
inilah pemerintah di beberapa negara
memutuskan untuk menerapkan lockdown
atau isolasi total atau karantina. Karantina
Warga dihimbau untuk tetap di dalam rumah Social distance atau social distancing berarti
dan mengisolasi diri, dengan harapan virus menjaga jarak antar manusia dengan
tidak menyebar lebih luas dan upaya menghindari pertemuan besar atau
penyembuhan dapat berjalan maksimal kerumunan. Idealnya, seseorang yang
(Perdana, 2020);(Kottasova, 2020). menerapkan social distancing menjaga jarak
Penelitian ini mengkaji bagaimana kegiatan dengan orang lain dengan radius enam kaki
isolasi diri maupun social distancing dapat atau dua meter (Yunus, Mahmud, 1975).
mencegah virus corona menyebar secara Social distancing merupakan suatu upaya untuk
contagious dalam suatu jaringan sosial. membatasi kegiatan atau aktivitas yang
Dengan memahami signifikasi isolasi dilakukan secara berkelompok dengan
maupun social distancing – yang telah menjaga jarak antar individu (D. Hodgetts and
dianjurkan oleh pemerintah, diharapkan O. Stolte, 2014). Penerapan social distancing
warga Indonesia dapat secara sadar bisa dalam beberapa tahap yaitu penutupan
menjalankan aturan ini dan pandemi dapat sekolah, tempat bekerja serta bekerja dari
segera berakhir. rumah (work from home). Social distancing
Social distance atau social distancing sangat penting dalam melakukan mitigasi
(pembatasan sosial) demi meminimalisir penyebaran pandemi
potensi penularan virus (Yunus, 1973).
dan mengurangi kemungkinan penyebaran. berarti tidak melakukan kontak sosial. Dengan
(Evidence Summary, 2014). Setiap bantuan teknologi, kita masih dapat terhubung
masyarakat dianjurkan untuk tetap berada dengan orang lain, rekan kerja, hingga belajar
dirumah dan melakukan kegiatan didalam dengan teman-teman kelas melalui pembelajaran
rumah, kondisi ini berlaku untuk semua daring (Zuhairini., 1983) .
komponen masyarakat termasuk pada
kegiatan civitas akademika dalam Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta.
Dengan melakukan social distancing, kita
sebaiknya tidak bepergian ke pusat
perbelanjaan, bioskop, atau stadion olahraga. Kesimpulan
Social distancing juga diterapkan dengan Pendidikan pasti memiliki sebuah manajemen,
membatalkan acara yang dapat menarik manajemen yang baik sangatlah diperlukan
perhatian banyak orang. Penerapan hal ini demi keberhasilan lembaga pendidikan,
dimaksudkan untuk menghindari penyebaran karenanya lembaga pendidikan dapat berjalan
penyakit. Namun, melakukan social dengan baik sesuai dengan visi dan misinya.
distancing atau membatasi jarak fisik bukan
Salah satunya yaitu manajemen pendidikan dengan orang lain dengan radius enam kaki
islam yang berfungsi menjalankan tugas atau dua meter. Dengan melakukan social
memajukan penyelenggaraan, pelaksanaan atau distancing, kita sebaiknya tidak bepergian ke
penerapan pendidikan Islam secara pusat perbelanjaan, bioskop, atau stadion
kelembagaan. Di antara pemikiran Qomar olahraga maupun kampus. Social distancing
tentang manajemen pendidikan Islam yang juga diterapkan dengan membatalkan acara
bernas dan patut mendapatkan telaah yang dapat menarik perhatian banyak orang
mendalam. Social distance atau social maupun belajar dirumah dan melakukan
distancing adalah (pembatasan sosial) demi aktifitas dirumah saja.
meminimalisir potensi penularan virus. Era globalisasi dengan ilmu teknologi yang
Dampak dari social distancing untuk dunia berkembang pesat sangat bermanfaat sebagai
pendidikan sangat besar, karena Social alat teknologi yang canggih dan sarana
distance atau social distancing berarti sebagai salah satu metode pembelajaran
menjaga jarak antar manusia dengan seperti E – learning maupun Zoom, sehingga
menghindari pertemuan besar atau dapat dijadikan altenatif bagi dunia
kerumunan. Idealnya, seseorang yang pendidikan. Dampak lain dari social
menerapkan social distancing menjaga jarak distancing atau belajar
dirumah adalah stres dimana kondisi yang kuasai tehnik mengatur waktu, berolahraga
tidak menyenangkan di mana manusia secara teratur, banyak tersenyum, dan menata
melihat adanya tuntutan dalam suatu situasi rumah.
sebagai beban atau diluar batasan kemampuan
individu untuk memenuhi tuntutan tersebut.
manajemen stres merupakan usaha dalam
mengurangi stres atau meniadakan dampak
negative yang dialami, maka sebaliknya
kekebalan yang bersangkutan perlu
ditingkatkan agar mampu menanggulangi
stresor psikososial yang muncul dengan cara
hidup yang teratur, serasi, selaras dan
seimbang antara hidup dengan tuhan
(vertikal), sedangkan secara horizontal antara
dirinya dengan sesama orang lain dan
lingkungan alam sekitarnya. Manajemen
stress saat di rumah seperti, mencari waktu
santai dirumah, tidur yang cukup, pelajar dan
DAFTAR PUSTAKA Islam di Sekolah,. Remaja Rosdakarya.
Abdul Majid & Dian Andayani. (2004). Pendidikan Muhaimin. (2013). Peradigma Pendidikan
Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep Dan Islam. Nasir, Abdul dan, Abdul, M. 2011.
Implementasi Kurikulum 2004,. Pt Remaja (2011).
Rosdakarya. Dasar-dasar Keperawatan jiwa, Pengantar dan
D. Hodgetts and O. Stolte. (2014). Social Teori.
Distance BT Salemba Medika.
- Encyclopedia of Critical Psychology. 1776– Nursisto. (2008). Membumikan Pembelajaran Agama
1778. Islam. AdiCita.
Dadang Hawari. (2006). Manajemen stress cemas dan Oemar Hamalik. (2011). Kurikulum
depresi.Edisi 2. Balai penerbit FKUI. Dan Pembelajaran,.
Dadang Hawari. (2013). Stress, Cemas, dan Depresi. Perdana, P. R. (2020). Syarat Ketat Lockdown,
FK UI. RI Sanggup Nggak?
Evidence Summary. (2014). Government Department https://finance.detik.com/berita-ekonomibis
of Health & Ageing, “Social distancing . nis/d-4943608/syarat-ketat-lockdownri-sangg
Ginanjar, M. H. (2018). KARAKTERISTIK up-nggak
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM Suyadi, Sumaryati, Dwi Hastuti, Desfa
BERBASIS MASJID. Islamic Yusmaliana,
Management: Jurnal Manajemen R. D. R. M. (2019). Constitutional Piety:
Pendidikan Islam. The Integration of Anti-Corruption
Jun, W. X. (2011). Hipnotis Marketing Yahudi Malalui Education into Islamic Religious Learning
Facebook. Pustaka Radja. Based on Neuroscience. J-PAI: Jurnal
Kottasova, I. (2020). Coronavirus Lockdowns: 24 Pendidikan Agama Islam, 6(1), 38–46.
Hours of Confusion Around the World. Suyadi. (2016). Teori Pembelajaran Anak usia Dini
health: Dalam Kajian Neurosains. Rosda.
https://edition.cnn.com/2020/03/17/health Suyadi. (2018a). Integration of Anti-Corruption
/restrictions-lockdowns- Education (PAK) In Islamic Religious
confusioncoronaviru s-intl/index.html Education (PAI) With Neuroscience
Muhaimin, et. al. (2001). Paradigma Pendidikan Approach (Multi-Case Study in Brain Friendly
Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama PAUD: I Sleman Kindergarten Yogyakarta).
Inferensi, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Psychology of Pesantren Kindergarten:
12(2), 307–330. Multicase Study at Pesantren Kindergarten
Suyadi. (2018b). Pendidikan Islam Anak Usia Dini in Yogyakarta. Addin, 13(1), 57.
Dalam Perspektif Neurosains: Robotik https://doi.org/10.21043/addin.v13i1.3510
Akademik Dan Saintifik. Edukasia: Jurnal Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna
Penelitian Pendidikan Islam, 13(2), 231–262. Pembelajaran. Alfabeta.
Suyadi. (2018c). The Synergy Of Arts, UU No 6 tahun 2018. (2018). Undang-Undang
Neuroscience, And Islam In Early Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018.
Chilhood Learning In Yogyakarta. Tarbiya: https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/17556
Journal of Education in Muslim Society, 4/UU Nomor 6 Tahun 201 8.pdf
5(1), 30–42. Widiyani, R. (2020). Latar Belakang Virus Corona,
Suyadi. (2019a). Hybridization of Islamic Education Perkembangan hingga Isu Terkini.
and Neuroscience: Transdisciplinary Studies https://news.detik.com/berita/d4943950/lata
of ’Aql in the Quran and the Brain in r-belakang-virus-coronaperkembangan-hingga
Neuroscience. Dinamika Ilmu, 19(2), 1–20. -isu-terkini
Suyadi. (2019b). Mainstreaming the Knowledge Wulandari., M. &. (2010). Cara jitu mengatasi stress.
of Islamic Education With Progress and of Penerbit Andi.
Islam Nusantara Education. Akademika, Yunus, Mahmud. (1975). Metode Khusus Pendidikan
24(1), 37–66. Agama.
Suyadi. (2019c). Millennialization of Islamic Yunus, M. (1973). Kamus Arab Indonesia.
Education Based on Neuroscience in the Zuhairini. (1983). Metode Khusus Pendidikan Agama.
Third Generation University in Yogyakarta Heriyansyah. (2018). Guru Adalah Manajer
Indonesia. QIJIS : Qudus International Journal Sesungguhnya Di Sekolah.
of Islamic Studies, 7(1), 173–202. Islamic Management; Jurnal
Suyadi. (2020). Pengantar Nneurosains Pendidikan Manajemen
Islam. UAD Press. Pendidikan Islam, Vol.I, No.1, Januari
Suyadi, S. (2019d). Immunology Pedagogical
2018, 12. Manajemen Stres Pada Istri Yang Mengalami.
(2014). Jurnal Fakultas Psikologi Vol. 2,
No
2, Desember 2014, 23.
Rahendra Maya, I. L. (2018). Pemikiran Prof.
Dr. Mujamil Qomar, M.Ag. Islamic
Management, Vol: 01/ No: 02, 26.
Rokim, S. (2018). Manajemen Pendidikan
Keagamaan. Islamic Management, Vol:
01/ No: 02, 20.
Sarifudin, H. (2018). Manajemen Facebook
Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan.
Islamic Management; Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, Vol.I, No.1, Januari 2018, 18.
Yasykur, M. (2018). Manajemen Pedidikan
Berbasis Sekolah Di Rumah Tahfiz Ar-
Raudah
Jakarta Utara. Bogor.
Didi Supriadie dan Deni Darmawan. (2012).
Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. hlm. 9.

Didi Supriadie dan Deni Darmawan


selanjutnya mengatakan: pembelajaran
atau instruksional adalah konsepsi dari
dua dimensi kegiatan (belajar dan
mengajar) yang harus direncanakan dan
diaktualisasikan, serta diarahkan pada
pencapaian tujuan atau penguasaan
sejumlah kompetensi dan indikatornya
sebagai gambaran hasil belajar.

Unang Wahidin & Ahmad Syaefuddin. (2018).


Pendidikan Islam. Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam, 7 (01), hlm.
49. Unang Wahidin & Ahmad Syaefuddin
selanjutnya mengatakan: Sistem
pembelajaran terdiri dari beberapa
komponen yang satu dengan yang lainnya
saling berinterelasi dan saling berinteraksi
dalam rangka mencapai sebelumnya.

You might also like