Professional Documents
Culture Documents
Analisis Fungsi Man - Desain
Analisis Fungsi Man - Desain
1. FASE INFORMASI
2. FASE KREATIF
3. FASE EVALUASI
4. FASE PENGEMBANGAN
5. FASE PRESENTASI
VALUE ENGINEERING METHODOLOGY
PHASE 1: INFORMATION
The Kick – off meeting - Team Member introductions, Workshop ground rules etc.
Agenda Review - Process, responsibilities, schedule and activities are discussed.
Project Overview - The Project Manage and Team will present an overview of the project, and discuss the
purpose and need that initiated the project. The project as described in the overview then becomes the
Baseline for the VE team to work from.
Stakeholders Input - Project Stakeholders will discuss concerns , issues and goals concerning the project.
Special operational needs and/or accommodations and considerations will be brought fourth at this time
Requirements and performance attributes for the project - The VE team Leader will lead a discussion soliciting
the VE Team members to determine and establish the requirements and performance attributes that are
essential that the project achieve. These will then be evaluated against the Baseline concept.
Site Visit - The Project Manager and VE Team may visit the project site. This will provide a visual understanding
of the facilities current operations and site conditions. After the Site Visit the VE team should discuss and
document their observations from the site.
THE OBJECTIVE OF INFORMATION PHASE
To gather and assess information regarding the project of study to gain a thorough understanding of the need that must me
met to achieve the purpose of the project Detailed information and data for all aspects relating to the project include the
current conditions , needs that engendered the project and those challenges that face fruition of the project.
The Information phase provides a thorough understanding of the situation that initiated study. Accurate and comprehensive
information is essential to providing a good foundation for a successful VE study. The complexity of the project, the amount of
information available, and the study schedule will impact the level of effort devoted to the Investigation phase.
Some Information to be gathered would be:
- Design criteria, site conditions, regulatory requirements, elements of the design, history of the project
- Project constraints, Scope, Schedule and Cost information.This includes initial cost and life cycle cost elements.
- Available utilities, design computation, requirements resulting from public participation
TAHAP DALAM FASE INFORMASI
Partisi Dinsing
Kanopi
Pagar Depan
Railling Tangga
FASE INFORMASI
Project : Perumahan Citra fajar Golf AT-2195 Sidoarjo
- pagar depan
pekerjaan interior
- railling tangga
- dinding partisi
ANALISA FUNGSI – DIAGRAM PARETO
Mengidentifikasi elemen-elemen pekerjaan yang berpotensi memiliki tingkat biaya yang tinggi
dengan melakukan breakdown cost terlebih dahulu yang mengacu pada hukum Pareto.
Hukum Pareto berbunyi 20 % dari total item pekerjaan mewakili/terletak pada 80% dari total
suatu anggaran proyek, dengan kata lain akan dilakukan proses seleksi item pekerjaan yang
memiliki potensi biaya terbesar dalam suatu proyek.
Biaya Pekerjaan Persentase Biaya Persentase Biaya
No. Nama Pekerjaan
(Rp.) (%) Kumulatif (%)
0,00%
100.00%
90.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Persentase Aktivitas Pekerjaan
TEKNIK YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI BIAYA
YANG TIDAK DIPERLUKAN
Sebagai elemen utama, karena tujuan VE adalah untuk mendapatkan fungsi-fungsi yang
dibutuhkan dari suatu item dengan total biaya yang efisien.
Pemahaman akan arti fungsi menjadi fundamental dalam VM karena tidak akan bisa
mengelola nilai bila tidak memahami.
Dengan memadukan prinsip-prinsip konsep efisiensi biaya, rekayasa nilai dapat
mengefisiensikan biaya proyek secara optimal dengan cara menganalisis fungsi dasar
suatu item kegiatan untuk menyederhanakan atau memodifikasi perencanaan atau
pelaksanaan dengan tetap mempertahankan/ meningkatkan kualitas yang diinginkan
dan mempertimbangkan operasional dan pemeliharaan.
APLIKASI FUNGSI DALAM VM
Terdiri dari 2 kata: kata kerja aktif dan kata benda yang bisa diukur
Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja aktif dan kata benda yang digunakan merupakan
kata benda yang terukur.
Fungsi dasar suatu produk/bangunan merupakan pekerjaan utama yang harus dilaksanakan.
Fungsi-fungsi sekunder sering merupakan fungsi-fungsi yang mungkin diinginkan
keberadaannya tetapi sebenarnya tidak diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan
tertentu. Fungsi-fungsi sekunder yang harus ada merupakan fungsi-fungsi yang secara absolut
diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu, walaupun sebenarnya tidak
melaksanakan fungsi dasar.
Fungsi produk/bangunan secara menyeluruh ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan
fungsi elemen-elemennya.
PENGGUNAAN KATA KERJA DAN KATA BENDA
Keuntungan definisi fungsi melalui penggunaan dua kata, kata kerja (verb) dan kata benda
(noun):
1. Membatasi timbulnya perluasan arti, sebab jika kita tidak bisa mendefinisikan suatu fungsi
dalam dua kata maka kita tak cukup mempunyai informasi tentang masalah tersebut atau
pendefinisian masalah menjadi terlalu luas.
2. Menghindari penggabungan fungsi-fungsi dan pendefinisian lebih dari satu fungsi sederhana,
karena dengan hanya menggunakan dua kata kita dipaksa untuk memecah-mecah masalah ke
dalam elemen-elemen yang paling sederhana.
3. Merupakan pembantu untuk mencapai tingkat pengertian yang paling mendalam dari hal-hal
yang spesifik. Jika hanya dua kata yang digunakan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
komunikasi yang salah pengertian dikurangi hingga tingkat yang paling minimum.
PENGGUNAAN KATA KERJA DAN KATA BENDA
Contoh daftar kata kerja yang dapat membantu :
mengarahkan, mengatur, mencegah, menciptakan, mendukung,
menghalangi, menghentikan, menghindari, menjelaskan, mengendalikan,
mengumpulkan, melindungi, memantapkan, memegang, merintangi,
merubah, menyaring, menutup, mengungkapkan, memperbaiki,
meningkatkan, memisahkan, menyesuaikan, menolak, menyalurkan.
Contoh : pondasi-menyalurkan beban, keamanan galeri-melindungi
lukisan, jendela-mengirimkan cahaya, dll
Contoh kata benda terukur: arus, penglihatan, beban, ruang, panas, cahaya,
cairan, manusia, dll
PENDEKATAN DALAM ANALISA FUNGSI
Fungsi dalam analisa fungsi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Fungsi dasar (basic function) yaitu suatu alasan pokok system itu
terwujud, suatu dasar atau alasan dari keberadaan suatu produk dan
memiliki nilai kegunaan. Contoh: water treatment plant-menjernihkan
air, power plant-menghasilkan tenaga.
2. Fungsi pendukung (secondary function) yaitu kegunaan yang tidak
langsung untuk memenuhi fungsi dasar, tetapi diperlukan untuk
menunjangnya. Biasanya merupakan fungsi dari solusi teknis fungsi dasar.
Contoh: jendela-mengirimkan cahaya, dibutuhkan selembar kaca;
sehingga fungsi sekundernya: mencegah silau matahari/mengontrol panas
matahari
Parts Function Basic Secondary
Foundation Support Load
CONTOH Resist Load S
Transfer Load
ANALISA FUNGSI Anchor Bolts Transfer Load
S
Hold Pole
Base Hold Pole
Support Pole S
Covers Bolts
Pole Raises Fixture
Support Arm S
Protect Wire
Extension Arm Holds Fixture
Spreads light S
Protect Wire
Housing (fixture) Holds Bulb
Transfer Electricity
S
Diffuses Light
Reflects Light
Lightbulb Produces Light
B
Dissipates Heat
Parts Function Basic Secondary
Foundation Support Load S
CONTOH Resist Load S
Transfer Load B
ANALISA FUNGSI Anchor Bolts Transfer Load B
Hold Pole S
Base Hold Pole S
Support Pole B
Covers Bolts S
Pole Raises Fixture B
Support Arm S
Protect Wire S
Extension Arm Holds Fixture B
Spreads light S
Protect Wire S
Housing (fixture) Holds Bulb B
Transfer Electricity S
Diffuses Light B
Reflects Light S
Lightbulb Produces Light B
Dissipates Heat S
ANALISA FUNGSI - COST/WORTH
Setelah item pekerjaaan yang berpotensi VE telah diperoleh maka tahap selanjutnya
dilakukan suatu proses mengukur fungsinya menggunakan persamaan ratio Cost/
Worth (C/W) untuk menganalisis antara biaya elemen dengan biaya fungsi elemen
tersebut.
Index Function Analysis = Cost/ Worth
Cost merupakan biaya total dari suatu item pekerjaan dan worth merupakan biaya
minimal untuk menjalankan fungsi item pekerjaan tersebut. Dalam tahap analisis fungsi
jika nilai index COST/WORTH (rasion cost/worth) diperoleh lebih dari 1-1.5 maka
pada umumnya dari beberapa referensi item pekerjaan tersebut memiliki potensi
dilakukan rekayasa VE karena ada unnecessary cost dalam proyek.
MAKNA WORTH
ANALISA FUNGSI
ITEM : PEKERJAAN DINDING
FUNGSI : MEMBENTUK BATAS RUANGAN
ANALISA FUNGSI
ITEM : PEKERJAAN LAIN LAIN ( PAGAR )
FUNGSI : MEMBUAT BATAS
FUNGSI COST WORTH
KOMPONEN
KATA KERJA KATA BENDA JENIS (Rp) (Rp)
Pagar Besi Membuat Batas B Rp 1.654.250 Rp 1.654.250
Kolom Pagar Menyangga Pagar Besi S Rp 1.620.750
Cat Memberi Warna S Rp 625.000
TOTAL Rp 3.900.000 Rp 1.654.250
RASIO COST / WORTH = 3.900.000/1.654.250 = 2,36
ATURAN DALAM ANALISA FUNGSI
1. Memberi definisi kata kerja dan kata benda sebuah proyek/ ruang/
elemen/ komponen
2. Menyusun definisi fungsional dan solusi teknis
→ Solusi teknis dari masalah ditampilkan oleh komponen/elemen. Tidak mungkin
mencari alternatif untuk sebuah solusi teknis tanpa mewujudkan definisi
fungsionalnya.
Contoh: Cahaya dibutuhkan di sebuah ruang
Definisi Fungsionalnya: memasang komponen yang menyalurkan cahaya
Solusi Teknisnya: pasang lampu listrik atau pasang material transparan antara ruang
dan sumber cahaya, dsb.
ATURAN DALAM ANALISA FUNGSI
1. Karakteristik Bangunan
a. Terdiri dari komponen-komponen manufaktur
b. Komponen tersebut disusun untuk membentuk elemen bangunan
c. Konfigurasi dari elemen bangunan membentuk ruang yang sesuai untuk aktifitas di
dalamnya
d. Bangunan menunjukkan tahapan dalam strategi perusahaan yang memberi
kontribusi pada nilai modal organisasi
HIRARKI KEPUTUSAN REKAYASA NILAI PADA BANGUNAN
Analisa fungsi dari konsep bangunan harus dikonsentrasikan pada tugas proyek yang
diberikan klien.
Alasan mengapa proyek dibutuhkan pada saat pertama bisa diketahui dari flowchart
aktifitas. Langkah:
a. Menetapkan fungsi primer dari proyek
b. Identifikasi proses
c. Menanyakan bagaimana (How)
d. Melakukan brainstorming
e. Memutuskan
TINGKAT 2 & 3 (RUANG DAN ELEMEN)
Tingkat 2 – ruang, menetapkan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari ruang melalui
analisa ruang pada tahap pre-brief, konsep dan skematik. Contohnya adalah ukurannya,
syarat fisika bangunannya, pencapaiannya dan sebagainya.
Tingkat 3 – elemen, analisa fungsi pada tingkat elemen dapat diaplikasikan sebagaimana
sebuah produk, misalnya fungsi pondasi selalu mendistribusikan beban. Namun fungsi yang
sesuai pada proyek secara spesifik selalu terbatas menurut konteksnya.
Contoh : fungsi jendela kaca meliputi satu atau lebih dari fungsi utama (menyalurkan
cahaya, ventilasi, view, mencegah jalan masuk, insulasi suara, menahan panas) dan fungsi
sekunder (memperbesar masuknya panas matahari). Pada kasus kantor di pinggir bandara
maka fungsi jendela kaca menjadi spesifik, bahkan solusi teknisnya bisa saja bukan jendela
kaca.
TINGKAT 4 (KOMPONEN)
Setiap bagian dapat dianalisa fungsinya dan melalui brain-storming dicarikan solusi
teknisnya. Komponen yang diperlukan selalu berhubungan dengan proses sehingga
berkaitan dengan kedatangannya ke site. Memahami proses manufaktur dan
keputusan-keputusan fungsional dari komponen akan membantu keputusan alternatif
desain. Dalam hal ini FAST sangat tepat digunakan.
Contoh : Pertimbangan terhadap sebuah panel cladding precast selalu ditujukan pada
proses pembuatan, transportasi, pengangkatan dan pemasangan. Setiap fungsi tersebut
memiliki solusi teknis.
KEUNTUNGAN PENDEKATAN ANALISA FUNGSI
Start with the BASIC FUNTION ang build to the right with
SUPPORTING or SECONDARY FUNCTION
WHY do a FAST diagram?
Understand function to be eliminated, or improved, to deliver basic
function
FAST DIAGRAM
BENEFIT OF FAST
Kebutuhan (needs) adalah suatu kondisi yang sifatnya mendasar, mendesak dan harus
terpenuhi, karena jika tidak terpenuhi maka akan menimbulkan dampak tertentu yang kurang
baik, oleh karena itu kebutuhan menjadi motivasi dasar seseorang untuk berusaha
memenuhinya. Jika kita meminjam istilah hukum, maka hukumnya adalah wajib. Sebagai contoh
adalah kebutuhan akan makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal.
Keinginan (wants) adalah hasrat terhadap sesuatu, pemenuhannya tidak urgen (mendesak),
tidak mendasar dan bisa ditunda, karena sifatnya lebih kepada tambahan atas kebutuhan, lebih
puas, lebih mantab. Hukumnya tidak wajib, karena jika tidak terpenuhipun, tidak pula
membahayakan kelangsungan hidup atau mengurangi kesejahteraan kita. Contohnya adalah
minum es krim, pakaian model terbaru, tinggal di apartemen mewah, dsb.
Setiap kebutuhan hampir pasti diawali (ditandai) dengan keinginan, akan tetapi tidak semua
keinginan berdasarkan kebutuhan, mewakili kebutuhan maupun atas apa-apa yang dibutuhkan.
CLIENT OR
CUSTOMER
ORIENTATED
FAST
TECHNICAL FAST
(logical sequence of
functional tasks)
CRITICAL PATH FAST
(understanding the process
in terms of time sequence)
KAUFMAN’S FAST DIAGRAM