You are on page 1of 11

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATERI KPK DAN FPB BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
RUSLAN
NIM. F04210032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA KPK DAN FPB
BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

Ruslan, Ahmad Yani, Hamdani


Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak
Email: ruslancragy8@gmail.com

Abstract
This study aims to determine type of student errors in solving word problem of LCM
and HCF based on Newman's procedures. Subjects in this study were students of class
VII MTS Darul Amin Pontianak, totaling 17 people. The method used in this research
is descriptive method with a case study approach. Data collection techniques used in
this study were written tests. The results showed students made mistakes answering
questions on each Newman procedure. In first question, 3 students make comprehension
errors (2 students understood the LCM problem as a HCF problem, 1 student can't
continue the answer), 9 students make transformation errors (8 students solve LCM
problems only takes the same prime factor from both numbers that have the highest
rank., 1 students solve LCM with multiplying same smallest multiple from both
numbers), 1 students make encoding errors (didn’t write the final answer according to
the question request). In the second question, 2 students make comprehension errors
(solve HCF problem by taking all the prime factors with the highest rank.), 1 students
make process skills errors (can’t do multiplication operations correctly), 4 students
make encoding errors (student didn’t write the final answer according to the question
request)

Keywords: HCF, LCM, Newman’s Procedure, Word Problem

PENDAHULUAN merancang model matematika, menyelesaikan


Matematika merupakan pengetahuan model matematika, dan menafsirkan solusi
universal yang mendasari perkembangan yang diperoleh (BSNP, 2006: 140). Untuk
teknologi modern, mempunyai peran penting melihat kemampuan pemecahan masalah
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya matematika siswa, salah satu caranya adalah
pikir manusia (BSNP, 2006: 139). Pelajaran melalui soal matematika yang menggunakan
matematika diberikan pada setiap jenjang kata-kata atau soal cerita (word problems).
pendidikan sekolah di Indonesia dengan Hartini (2008: 10) menyatakan bahwa:
tujuan untuk menumbuhkembangkan “Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, yang menyajikan permasalahan yang terkait
kritis, dan kreatif serta kemampuan dengan kehidupan sehari-hari dalam bentuk
bekerjasama peserta didik. cerita.” Dari sekian banyak soal matematika
Pada panduan Standar Kompetensi yang diujikan, yang meliputi Ulangan Harian,
Lulusan (SKL) mata pelajaran matematika Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir
yang dikeluarkan oleh Depdiknas, disebutkan Semester (UAS), dan Ujian Akhir Nasional
bahwa kemampuan pemecahan masalah (UAN), selalu terdapat soal matematika
merupakan salah satu dari tujuan diadakannya berbentuk cerita. Dalam soal cerita
pembelajaran matematika di sekolah. matematika banyak terdapat aspek pemecahan
Kemampuan pemecahan masalah tersebut masalah, dimana untuk menyelesaikannya
meliputi kemampuan memahami masalah, siswa harus mampu memahami maksud dari

1
permasalahan yang akan diselesaikan, dapat dalam menyelesaikan permasalahan yang
menyusun model matematikanya serta mampu diberikan.
mengaitkan permasalahan tersebut dengan Secara umum kesalahan siswa dalam
materi pembelajaran yang telah dipelajari menyelesaikan soal cerita matematika
sebelumnya sehingga dapat menyelesaikan berkenaan dengan kesalahan dalam
permasalahan dengan baik dan benar. memahami soal sehingga tidak dapat
Prosedur Newman adalah suatu metode mentransfernya kedalam model matematika,
untuk menganalisis kesalahan siswa dalam kesalahan dalam menggunakan dan
menjawab soal matematika berbentuk cerita. menerapkan prosedur atau langkah-langkah
Newman (dalam Jha, 2012: 17) untuk menyelesaikan soal-soal matematika,
mengemukakan bahwa ketika seseorang kesalahan dalam perhitungan, dimana siswa
hendak menjawab soal matematika berbentuk kurang teliti dalam melakukan perhitungan,
cerita, maka dia harus melalui beberapa serta kesalahan dalam menarik kesimpulan
tahapan berturut-turut antara lain: (1) reading dari hasil perhitungan yang dilakukan. Untuk
(membaca soal), (2) comprehension mengetahui kesalahan siswa dalam
(memahami soal), (3) transformation menyelesaikan permasalahan matematika
(transformasi soal ke bentuk matematis), (4) dapat dilakukan melalui suatu analisis
process skills (keterampilan pengerjaan soal), kesalahan. Melalui analisis kesalahan akan
dan (5) encoding (penulisan jawaban akhir diperoleh gambaran yang jelas atas kesalahan-
atau kesimpulan). kesalahan yang dilakukan siswa.
Salah satu permasalahan matematika Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
yang dapat dituliskan dalam bentuk soal cerita tertarik melakukan penelitian dalam rangka
adalah permasalahan pada bilangan. Banyak untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan
materi yang termasuk dalam ruang lingkup siswa kelas VII MTs Darul Amin Pontianak
bilangan, diantaranya adalah materi KPK dan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi
FPB. Materi KPK dan FPB merupakan salah Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan
satu materi yang diajarkan dalam pelajaran Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
matematika SMP/MTs kelas VII. Materi KPK berdasarkan Prosedur Newman.
dan FPB sebenarnya telah diajarkan kepada
siswa sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, METODE PENELITIAN
sehingga materi ini bukanlah materi baru bagi Metode yang di pakai dalam penelitian
siswa SMP/MTs kelas VII. Namun pada ini adalah metode deskriptif. Hadari Nawawi
kenyatannya masih banyak siswa kelas VII (2012: 67) menyatkan bahwa: “Metode
yang mengalami kesulitan dalam deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur
menyelesaikan permasalahan pada materi pemecahan masalah yang diselidiki dengan
KPK dan FPB terutama yang berbentuk soal menggambarkan atau melukiskan keadaan
cerita. subjek atau objek peneliti (seseorang,
Berdasarkan hasil wawancara dengan lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat
guru matematika yang mengajar di kelas VII sekarang berdasarkan fakta-fakta yang terjadi
MTs Darul Amin Pontianak diperoleh atau sebagaimana adanya pada saat sekarang”.
informasi bahwa masih banyak siswa yang Penelitian deskriptif tidak memerlukan
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal administrasi atau pengontrolan terhadap suatu
pada materi KPK dan FPB. Hal ini diperkuat perlakuan, hasil pengamatan dan kesimpulan
dengan hasil prariset yang dilakukan terhadap dideskripsikan sesuai dengan yang diamati
23 siswa dalam mengerjakan soal cerita KPK Berdasarkan masalah pada penelitian ini,
dan FPB, dimana dari 23 orang hanya 8 orang bentuk penelitian yang akan digunakan adalah
yang mampu menjawab kedua soal dengan studi kasus. Alasan pemilihan studi kasus
benar. Rendahnya nilai hasil belajar yang dikarenakan tujuan penelitian adalah untuk
diperoleh menunjukkan bahwa siswa masih mengungkap jenis kesalahan siswa dalam
cenderung melakukan kesalahan-kesalahan menyelesaikan soal cerita materi Kelipatan

2
Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Mengoreksi hasil pekerjaan siswa; (3)
Persekutuan Terbesar (FPB). Menghitung jumlah siswa yang menjawab
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa salah dan menjawab benar; (4)
kelas VII MTs Darul Amin Pontianak tahun Mengidentifikasi jenis kesalahan siswa dalam
ajaran 2017/2018 yang berjumlah 17 siswa. menyelesaikan soal cerita dilihat dari prosedur
Penentuan subyek penelitian ini berdasarkan Newman; (5) Mendeskripsikan jenis
rekomendasi dari guru bidang studi kesalahan pada tiap butir soal; (6)
matematika kelas VII MTs Darul Amin Menentukan siswa yang akan diwawancarai
Pontianak serta dengan pertimbangan bahwa berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan;
mereka telah menerima pembelajaran materi (7) Mewawancarai siswa yang dipilih untuk
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan mengklarifikasi kesalahan yang dilakukan
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) pada
jenjang sekolah dasar dan kembali Tahap Akhir
mempelajarinya pada tingkatan Sekolah Langkah-langkah yang dilakukan pada
Menengah Pertama pada kelas VII semester tahap akhir antara lain: (1) Menganalisis data
ganjil. dan menyimpulkan data yang diperoleh dari
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari hasil tes dan hasil wawancara untuk
tiga tahap, yaitu : 1) Tahap persiapan, 2) menemukan jenis kesalahan yang dilakukan
Tahap pelaksanaan, 3) Tahap akhir siswa; (2) Menyusun laporan penelitian

Tahap Persiapan HASIL PENELITIAN DAN


Langkah-langkah yang dilakukan pada PEMBAHASAN
tahap persiapan antara lain: (1) Menyusun Hasil Penelitian
desain penelitian; (2) Seminar desain Penelitian ini bertujuan untuk
penelitian; (3) Merevisi desain penelitian mengetahui jenis kesalahan siswa dalam
berdasarkan hasil seminar; (4) Menyiapkan menyelesaikan soal cerita materi KPK dan
instrumen penelitian berupa soal tes tertulis FPB ditinjau dari prosedur Newman. Hasil
berbentuk soal cerita, seperti : kisi-kisi soal, penelitian yang dideskripsikan disini adalah
indikator, menyiapkan butir-butir soal, dan kesalahan yang dapat dilihat dari hasil
membuat kunci jawaban tes; (5) Melakukan pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal
validasi terhadap instrumen; (6) Merevisi cerita materi kelipatan persekutuan terkecil
instrumen penelitian berdasarkan hasil (KPK) pada soal nomor satu dan soal cerita
validasi; (7) Melakukan uji coba soal tes; (8) materi faktor persekutuan terbesar (FPB) pada
Menganalisis data hasil uji coba tes; (9) soal nomor 2. Penelitian ini dilakukan
Mengurus perizinan untuk melakukan terhadap siswa kelas VII MTs Darul Amin
penelitian; (10) Menentukan waktu penelitian. Pontianak yang berjumlah 17 orang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Tahap Pelaksanaan diperoleh data seperti yang terdapat pada
Langkah-langkah yang dilakukan pada tabel. 1 dibawah ini..
tahap pelaksanaan antara lain: (1) Mengujikan
soal tes kepada subjek penelitian; (2)

Tabel 1. Data Jumlah Siswa yang Menjawab Benar dan Menjawab Salah
Jawaban Benar Jawaban Salah
Nomor Soal
Jumlah siswa Jumlah siswa
1 4 13
2 8 9

3
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa banyak siswa yang melakukan kesalahan
pada soal nomor 1 diketahui 4 siswa dalam menyelesaikan soal cerita KPK dan
menjawab benar dan 13 siswa menjawab FPB yang diberikan. Data jumlah kesalahan
salah. Pada soal nomor 2 diketahui 8 siswa siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi
menjawab benar dan 9 siswa menjawab salah. KPK dan FPB pada setiap tahapan prosedur
Dari data tersebut menunjukkan bahwa masih Newman dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Jumlah Kesalahan pada Setiap Prosedur Newman


Jenis Kesalahan
Inisial Nama
No Soal 1 Soal 2
Siswa
C T P E C T P E
1 AM √
2 DT √
3 DP √
4 FS √ √
5 HFR √
6 LLF √
7 MRA √
8 MSM √ √
9 MAK √ √
10 MAS √
11 MF √ √
12 NAH √ √
13 PA √ √
14 RA √
Jumlah (Σ) 3 9 0 1 2 0 1 4

Keterangan: C adalah kode untuk PA memahami soal FPB sebagai soal KPK,
kesalahan memahami; P adalah kode untuk sehingga siswa menyelesaikan soal FPB
kesalahan keterampilan proses; T adalah kode menggunakan prosedur KPK. Kesalahan
untuk kesalahan transformasi; dan E adalah transformasi soal antara lain: 1) siswa dengan
kode untuk kesalahan penulisan jawaban inisial AM, HFR, LLF, MRA, MAK, MAS,
akhir. NAH, dan RA menjawab soal KPK
Adapun perincian bentuk-bentuk menggunakan pohon faktor, kemudian hanya
kesalahan yang dilakukan siswa adalah mengambil faktor prima yang sama dari kedua
sebagai berikut, kesalahan dalam memahami bilangan yang memiliki pangkat terbesar; 2)
soal antara lain: 1) siswa dengan inisial MSM siswa dengan inisial DP menjawab soal KPK
dan PA memahami soal KPK sebagai soal menggunakan kelipatan bilangan, kemudian
FPB, sehingga siswa menyelesaikan soal KPK mengambil kelipatan terkecil yang sama dari
menggunakan prosedur FPB; 2) siswa dengan kedua bilangan, lalu mengalikan kedua
inisial MF tidak mampu menyelesaikan bilangan tersebut. Kesalahan keterampilan
jawabannya. 3) siswa dengan inisial MSM dan proses, siswa dengan inisial MF tidak dapat

4
melakukan operasi perpangkatan dengan terkecil dari beberapa bilangan merupakan
benar. Kesalahan penulisan jawaban antara suatu cara untuk menentukan FPB”.
lain: 1) siswa dengan inisial FS, MAK, dan Kesalahan memahami pada soal nomor satu
NAH hanya menyelesaikan hasil dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa dengan
perhitungannya saja, tidak menuliskan inisial PA seperti pada gambar 1.
jawaban secara utuh, 2) siswa dengan inisial
DT menuliskan jawaban akhir, namun
konteksnya tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan soal.

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui sebagian besar siswa melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita
KPK maupun FPB. Kesalahan-kesalahan
tersebut terjadi pada beberapa tahapan dalam
menyelesaikan soal cerita berdasarkan Gambar 1. Jawaban PA Soal Nomor 1
prosedur Newman. Kesalahan tersebut antara
lain, kesalahan memahami, kesalahan Pada soal nomor dua, langkah yang sama
transformasi, kesalahan keterampilan proses, dilakukan oleh PA, yaitu menentukan
dan kesalahan dalam penulisan jawaban akhir. faktorisasi prima dengan pohon faktor,
Pada penelitian ini tidak ditemukan kesalahan kemudian mengalikan semua faktor yang ada,
membaca soal, dikarenakan semua siswa yang dan untuk faktor yang sama dipilih faktor
diwawancarai dapat membaca soal dengan dengan pangkat terbesar. Pujiati dan Agus
baik. Berikut adalah penjelasan dari masing- (2011: 38) mengungkapkan bahwa:
masing bentuk kesalahan pada setiap tahapan “mengambil faktor yang sama dengan pangkat
Newman yang dilakukan siswa dalam terbesar merupakan prosedur untuk mencari
menyelesaikan soal cerita materi KPK dan nilai KPK”. Kesalahan memahami pada soal
FPB. nomor dua dapat dilihat dari hasil jawaban PA
pada gambar 2.
Kesalahan Memahami
Bentuk kesalahan memahami yang dapat
dilihat dari hasil pekerjaan siswa pada
penelitian ini adalah siswa tidak dapat
menentukan nilai KPK atau FPB, selain itu
kesalahan lain yang ditemukan adalah siswa
memahami soal KPK sebagai soal FPB atau
sebaliknya. Kesalahan tersebut dilakukan oleh
tiga siswa pada soal nomor satu dan dua siswa
pada soal nomor dua.
Pada soal nomor satu, pertama siswa
dengan inisial PA menggunakan pohon faktor
untuk mencari faktorisasi prima dari kedua
bilangan. Dari hasil faktorisasi prima yang Gambar 2. Jawaban PA Soal Nomor 2
didapatkan, PA kemudian mengalikan faktor-
faktor prima yang sama dan berpangkat Kemudian untuk memastikan jenis
terkecil sehingga didapatkan hasil sama kesalahan yang dilakukan, peneliti melakukan
dengan empat. Pujiati dan Agus (2011: 38) wawancara terhadap PA. Pada saat
mengungkapkan bahwa: “mengalikan faktor- wawancara PA mengatakan bahwa soal
faktor prima yang sama dengan pangkat nomor 1 merupakan soal FPB sedangkan soal
nomor 2 merupakan soal KPK. Dari

5
perbandingan hasil pekerjaan dan hasil Bentuk kesalahan lain yang dilakukan
wawancara terhadap PA pada kedua soal pada tahap keterampilan proses yaitu siswa
dapat disimpulkan bahwa PA melakukan menentukan nilai KPK dari dua bilangan
kesalahan memahami soal (comprehension hanya mengambil faktor prima yang sama
errors). dengan pangkat terbesar. Kesalahan ini
dilakukan oleh delapan orang siswa dengan
Kesalahan Transformasi inisial nama masing-masing yaitu: AM, HFR,
Kesalahan transformasi merupakan LLF, MAK, MAS, MRA, NAH, dan RA. Dari
kesalahan yang dilakukan siswa setelah siswa 8 siswa tersebut peneliti memilih NAH untuk
mampu menentukan strategi apakah diteliti lebih lanjut diteliti lebih lanjut. Hasil
menggunakan pohon faktor, tabel pembagian pekerjaan NAH dapat dilihat pada gambar 4
atau kelipatan bilangan, namun tidak mampu dibawah ini.
menggunakan strategi tersebut dengan benar.
Pada soal nomor 1 ditemukan 9 siswa
yang melakukan kesalahan pada tahap ini, dari
9 siswa tersebut ditemukan 2 bentuk
kesalahan Bentuk kesalahan yang pertama
dilakukan oleh siswa dengan inisial DP yaitu
menentukan nilai KPK dengan mengalikan
kelipatan terkecil yang sama dari kedua
bilangan. Peneliti melakukan penelitian lebih
lanjut berdasarkan hasil jawaban DP seperti
yang terlihat pada gambar 3.

Gambar 4. Jawaban NAH Soal Nomor 1

Dari gambar 4 dapat diketahui bahwa,


NAH mampu menentukan strategi
penyelesaian soal, yaitu menggunakan pohon
faktor untuk mencari nilai KPK. NAH juga
dapat mencari faktorisasi prima dari kedua
bilangan dengan tepat, namun dalam
menentukan nilai KPK dari dua bilangan, ia
tidak dapat menggunakan prosedur KPK
dengan benar, yaitu tidak mengambil semua
Gambar 3. Jawaban DP Soal Nomor 1
faktor dari kedua bilangan, tetapi hanya
mengambil faktor yang sama dengan pangkat
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa DP
yang terbesar. Untuk memastikan kesalahan
sudah benar dalam menentukan strategi
tersebut, peneliti melakukan wawancara
penyelesaian soal nomor 1, yaitu
terhadap NAH. Berdasarkan hasil wawancara,
menggunakan kelipatan bilangan. Ia juga
NAH menyatakan bahwa untuk mencari KPK
mampu menentukan kelipatan dari 8 dan 12
dari 2 bilangan yaitu dengan mengambil
dengan benar. Untuk mencari nilai KPK dari
faktor prima yang sama dengan pangkat
8 dan 12 DP tidak langsung mengambil
terbesar, dan tidak mengambil bilangan yang
kelipatan bilangan terkecil yang sama, yaitu
tidak sama. Sesuai dengan pendapat White
24, melainkan mengalikan 24 dengan 24,
(2005: 17) meskipun siswa dapat menentukan
sehingga didapatkan hasil sama dengan 576.
apa yang diinginkan soal (mencari nilai KPK)
Berdasarkan hasil wawancara, DP
namun belum mampu menggunakan prosedur
mengatakan bahwa ia tidak tahu cara mencari
yang benar dalam mencari nilai KPK, maka
KPK sehingga menjawab secara asal-asalan.

6
dapat disimpulkan siswa tersebut melakukan dilakukan oleh 1 siswa pada soal nomor 1 dan
kesalahan transformasi soal. 4 siswa pada soal nomor 2. Secara umum
kesalahan yang dilakukan siswa terdiri dari 2
Kesalahan Keterampilan Proses bentuk kesalahan.
Kesalahan keterampilan proses Bentuk kesalahan yang pertama yaitu
merupakan kesalahan yang dilakukan siswa siswa tidak menuliskan jawaban akhir.
dikarenakan siswa tidak mampu melakukan Kesalahan tersebut dilakukan oleh siswa
operasi hitung seperti perkalian, pembagian dengan inisial FS pada soal nomor 1 dan
atau perpangkatan dengan baik. Bentuk nomor 2. Kesalahan tersebut dapat dilihat
kesalahan ini dapat dilihat dari hasil jawaban pada gambar 6.
siswa MF sepeti yang terlihat pada gambar 5
dibawah ini.

Gambar 6. Jawaban FS Soal Nomor 1


Gambar 5. Jawaban MF Soal Nomor 1 (kiri) dan Soal Nomor 2 (kanan)

Dari gambar 5 diketahui bahwa MF dapat Berdasarkan gambar 6 dapat diketahui


mencari faktorisasi prima kedua bilangan FS sudah benar dalam mencari nilai KPK
dengan benar, dan memahami soal nomor 2 maupun FPB dari dua bilangan. FS juga sudah
sebagai soal FPB. Namun dalam menentukan benar dalam menggunakan prosedur KPK
nilai FPB dari 2 bilangan MF melakukan maupun FPB. Namun FS tidak melanjutkan
kesalahan dalam menjalankan operasi pekerjaannya, hanya sampai pada proses
perkalian 22 x 3, dimana menentukan hasil mencari KPK maupun FPB saja, dan tidak
dari 22 sama dengan 8, seharusnya hasilnya menuliskan jawabannya sesui dengan
adalah 4, sehingga mendapatkan nilai FPB permintaan soal. Sesuai dengan pendapat
sama dengan 24, yang mana seharusnya hasil White (2005: 17) saat siswa tidak dapat
perkalian tersebut adalah 12. Menurut Singh mengekpresikan hasil penyelesaiannya sesuai
(2010: 264) kesalahan keterampilan proses dengan permintaan yang terdapat pada soal,
terjadi, meskipun siswa sudah dapat maka dapat diklasifikasikan sebagai kesalahan
mengidentifikasi operasi yang tepat, namun dalam menuliskan jawaban akhir.
gagal menggunakan operasi dengan benar. Bentuk kesalahan lain yang dilakukan
Sehingga dapat disimpulkan MF melakukan siswa pada tahap penulisan jawaban akhir
kesalahan keterampilan proses. adalah kesalahan yang dilakukan siswa
dengan inisial DT seperti pada gambar 7.
Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
Kesalahan penulisan jawaban akhir
terjadi bila siswa mampu menentukan strategi
penyelesaian soal, kemudian mampu
menggunakan menggunakan strategi tersebut
dengan benar dan melakukan operasi
matematis dengan benar, namun tidak dapat
mengekspresikan hasil penyelesaiannya
sesuai dengan apa yang diinginkan soal.
Kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir Gambar 7 Jawaban DT Soal Nomor 2

7
Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui Saran
bahwa DT dapat menentukan jenis soal Berdasarkan penelitian yang telah
terebut dengan benar, yaitu soal FPB. DT juga dilakukan, maka peneliti memberikan
mampu mencari nilai FPB dari 24 dan 36 beberapa saran yang diharapkan dapat
dengan benar, yaitu 12. Namun kesalahan memberikan manfaat dikemudian hari, saran
yang dilakukan DT adalah kesalahan dalam tersebut antara lain: 1) Guru maupun calon
menuliskan jawaban akhir, dimana pada soal guru hendaknya memberikan perhatian lebih
ditanyakan berapa banyak piring maksimal kepada siswa yang melakukan kesalahan,
yang dapat disajikan, sedangkan DT seperti memberikan kegiatan pembelajaran
menjawab banyak kue yang akan di sajikan. ulang terhadap siswa yang masih lemah dalam
Menurut White (2005: 17) ketika siswa tidak memahami konsep KPK dan FPB, siswa yang
dapat mengekpresikan hasil penyelesaiannya belum bisa memahami soal cerita materi KPK
sesuai dengan permintaan yang terdapat pada dan FPB. 2) Bagi peneliti lain apabila akan
soal, maka dapat diklasifikasikan sebagai melakukan penelitian, diharapkan dapat
kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. melakukan penelitian lebih mendalam terkait
dengan penyebab siswa melakukan kesalahan
SIMPULAN DAN SARAN dalam menyelesaikan soal cerita materi KPK
Simpulan dan FPB dan mengambil sampel lebih banyak
Secara umum dapat disimpulkan bahwa lagi untuk diwawancarai.
bentuk kesalahan yang dilakukan siswa siswa
kelas VII MTs Darul Amin Pontianak dalam DAFTAR RUJUKAN
menyelesaikan soal cerita materi KPK dan BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan
FPB berdasarkan Prosedur Newman, antara Pendidikan Dasar dan Menengah.
lain: 1) Kesalahan memahami (reading error), Jakarta: BNSP.
bebentuk : a) Siswa memahami soal KPK Hartini. (2008). Analisis kesalahan siswa
sebagai soal FPB, sehingga siswa menyelesaikan soal cerita pada
menyelesaikan soal KPK menggunakan kompetens dasar menemukan sifat dan
prosedur FPB, b) Siswa tidak mampu menghitung besaran-besaran segi empat
menyelesaikan jawabannya, c) Siswa siswa kelas VII semester II SMP It Nur
memahami soal FPB sebagai soal KPK, Hidayah Surakarta tahun pelajaran
sehingga siswa menyelesaikan soal FPB 2006/2007. Tesis. Universitas Sebelas
menggunakan prosedur KPK. 2) Kesalahan Maret, Surakarta.
transformasi (transformation error) berbentuk: Jha, S. K. (2012). Mathematics Performance
a) Siswa menjawab soal KPK menggunakan of Primary School Students in Assam
pohon faktor, kemudian hanya mengambil (India): An Analysis Using Newman
faktor prima yang sama dari kedua bilangan Procedure. International Journal of
yang memiliki pangkat terbesar, b) Siswa Computer Applications in Engineering
menjawab soal KPK menggunakan kelipatan Sciences Vol. II, Issue I. Retrieved from
bilangan, kemudian mengambil kelipatan http://www.caesjournals.org/uploads/IJC
terkecil yang sama dari kedua bilangan, lalu AES-CSE-2011-191.pdf..
mengalikan kedua bilangan tersebut. 3) Nawawi, Hadari. 1990. Metode Penelitian
Kesalahan ketarampilan proses, kesalahan Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
yang dilakukan adalah siswa tidak mampu Mada University Press.
melakukan operasi perpangkatan dengan baik. Pujiati dan Suharjana, Agus. (2011).
4) Kesalahan penulisan jawaban, antara lain: Pembelajaran Faktor Persekutuan
a) Siswa hanya menyelesaikan hasil Terbesar dan Kelipatan Persekutuan
perhitungannya saja, tidak menuliskan Terkecil di SD. Yogyakarta: Pusat
jawaban secara utuh, b) Siswa menuliskan Pengembangan dan Pemberdayaan
jawaban akhir, namun konteksnya tidak sesuai Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dengan apa yang diinginkan soal. Matematika.

8
Singh, Parmjit. (2010). The Newman White, A. L. (2005). Active mathematics in
Procedure for Analyzing Primary Four classrooms finding out why children
Pupils Errors on Written Mathematical make mistakes-and then doing something
Tasks: A Malaysian Perspective. to help them. Retrieved from
International Conference on http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/dow
Mathematics Education Research 2010. nload?doi=10.1.1.472.9065&rep=rep1&
Retrieved from type=pdf.
http://www.sciencedirect.com/science/ar
ticle/pii/S1877042810021415.

You might also like