Professional Documents
Culture Documents
Kelompok I 2 and 3 Dimentional Figures
Kelompok I 2 and 3 Dimentional Figures
Nim : 208180006
Kelas : Tadris Matematika (4A)
Makul : Bahasa Inggris Untuk Matematika (Resume)
KELOMPOK I
2 AND 3 DIMENTIONAL FIGURES
A. Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun dua demensi yang tidak memiliki ruang hanya
sebuah bidang datar saja dan dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.Bangun datar
merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang
dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
1. Square
Rumusnya :
L = S x S atau S ²
Keliling = S + S + S +S atau 4 x S
2. Rectangle
Rumusnya :
3. Triangle
4. Kite
The kite is a rectangular flat shape formed by two isosceles whose bases are
the same length and coincide.
Rumusnya :
diagonal 1× diagonal 2
Luas =
2
5. Parallelogram
Rumusnya :
Rumusnya :
diagonal 1× diagonal 2
Luas =
2
Keliling = 4 x sisinya
7. Trapezoidal
Rumusnya :
Luas = ½ ( a + b ) x tinggi
8. Circle
Rumusnya :
Luas = π × r 2
Keliling = 2 × π × r
B. Bangun Ruang
Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang bidang sisinya tersusun
atas beberapa bangun datar.
1. Cube
Rumusnya :
Volume kubus = s³
2. Beam
A beam is a space object bounded by three pairs (six) rectangles where each
pair of rectangles are parallel (facing) and of the same size.
Rumusnya :
Luas permukaan balok = 2( pl + lt +pt ).
Volume balok = p × l × t
3. Prism
A prism is a space that is bounded by two parallel planes and several fields
that intersect each other according to parallel lines.
Rumusnya :
4. Pyramid
Limas is a building that has a rectangular base and a vertical plane in the form
of a triangle that meets at one point.
Rumusnya :
1
Volume limas = ×luas alas ×tinggi
3
KELOMPOK II
Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka
yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan
atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu.
KELOMPOK III
A. Sample Spances
Jika kita melemparkan dua buah koin sekaligus, maka akan ada yang menjadi
koin pertama dan koin kedua. Misalkan koin pertama muncul angka (A) dan koin
kedua muncul gambar (G), maka kejadian dari pelemparan tersebut adalah (A, G).
Semua hasil yang mungkin terjadi dari percobaan tersebut adalah (A, G), (G, A),
(A, A), dan (G, G). Dengan demikian, diperoleh :
Ruang sampel : {(A, G), (G, A), (A, A), (G, G)}
Titik sampel : (A, G), (G, A), (A, A), dan (G, G)
Kejadian : {(A, G)}, {(G, A)}, {(A, A)}, atau {(G, G)}
B. Probability
E : An event or desired event (E: Suatu kejadian atau Peristiwa yang diinginkan)
N : The sum of all the possibilities that will or can happen (N: Jumlah seluruh
kemungkinan yang akan atau bisa terjadi)
X
P ( E )=
NP
KELOMPOK IV
KELOMPOK V
1. Prinsip kesetaraan
And the view that only certain students can learn mathematics well. The
principle of equality here actually assumes that every student can succeed in
learning mathematics if they are supported by a quality mathematics education
program, adequate learning resources, and competent teachers.
2. Prinsip kurikulum
The curriculum is more than just a collection of activities: the curriculum must
be coherent, focused on mathematics that is important, and related to both levels
of class. Coherent deals with the importance of building or developing teaching
around "big ideas" both in the curriculum and in classroom teaching.
3. Prinsip pengajaran
Teaching effective mathematics requires an understanding of what students
know and need to learn and then challenge and support them to learn it well. What
students learn depends almost entirely on the teacher's teaching experience in
class every day.
4. Prinsip pembelajaran
5. Prinsip penilaian
6. Prinsip teknologi
KELOMPOK VI
Evans (1992) suggests several ways that can be done to improve problem
solving skills :