You are on page 1of 6

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Secara Terpadu Di Kota Semarang

(Studi Kasus Di Kelurahan Mangunharjo)


Oleh :
Eka Putri Arviyanthi, Margaretha Suryaningsih, Tri Yuniningsih

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269

Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405

Laman: http//www.fisip.undip.ac.id email: fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

In coastal resource management is the key issue is still very large number of coastal
communities whose income is below the average standard specified and is still dealing with
health issues, lack of clean water, abrasion. The decline in environmental quality and carrying
capacity. Limited facilities and infrastructure, as well as accessibility and the level of funding
available include programs for sustainable resource management. Implementation of
coordination or cooperation and optimizing the utilization of existing coastal resources is a
solution to the problem of coastal community empowerment. However, until now the condition
of the community empowerment can not be run with the maximum. The purpose of this study is
to analyze the conditions of empowerment, analyzing environmental strategies, identify
constraints, identify the enabling and inhibiting factors, identify key success factors, and
provide a recommendation strategy for empowerment of coastal communities in Mangunharjo
empowerment by analyzing the condition of coastal communities with environmental strategic
SWOT analysis . Were then carried out the identification of strategic issues which further tested
the Litmus Test as a way to define strategic issues existing empowerment of coastal
communities. In this qualitative study using snowball sampling technique (snowball sampling).
Method of data collection used in this study is the in-depth interview techniques and selecting
the speakers with a purposive system.

From the results obtained, the conclusions obtained are the condition of coastal
resources that exist in the Village Mangunharjo constantly increasing. A key success factor for
coordination and cooperation strategies for the empowerment of coastal communities, namely
the implementation of coordination or cooperation fatherly mentoring and development of
processed marine and administrative training includes training on the operation of the network
use the Internet, as well as preparing the budget allocation for the program to be executed

Key word : strategic, empowerment, coastal communities


PENDAHULUAN 2) Menganalisis lingkungan strategis
pemberdayaan dalam mengupayakan
1.1 Latar Belakang
pemberdayaan masyarakat pesisir dalam
Dalam pengelolaan sumber daya di mengelola sumberdaya secara terpadu.
wilayah pesisir isu utama adalah masih sangat 3) Mengidentifikasi kendala apasaja yang
besarnya jumlah masyarakat yang dihadapi dalam melakukan upaya
penghasilannya dibawah standar rata-rata yang pemberdayaan.
ditentukan dan masih harus menghadapi masalah 4) Mengidentifikasi apasaja faktor
kesehatan, kekurangan air bersih, abrasi, hal ini pendukung dan penghambat dalam
disebabkan belum adanya pengelolaan dengan melakukan pemberdayaan
baik. Menurunnya kualitas lingkungan dan daya 5) Mengidentifikasi apasaja faktor kunci
dukung, saran dan prasaran terbatas, demikian keberhasilan dalam melakukan
pula tingkat aksesbilitas dan dana yang tersedia pemberdayaan masyarakat pesisir.
termasuk program pengelolaan sumber daya yang 6) Memberikan rekomendasi tentang
berkelanjutan. Lingkungan sosial maupun strategi pemberdayaan masyarakat guna
lingkungan alam yang merupakan hal utama mengelola sumberdaya secara terpadu di
dalam menentukan pemberdayaan. Pantai Mangunharjo.

Sejak dahulu program pemberdayaan 1.3 Teori


masyarakat pesisir belumlah berjalan dengan
1.3.1 Manajemen Strategis
optimal. Dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir
khususnya kelautan masih digarap secara parsial Manajemen Strategik merupakan ilmu
dan belum didukung dengan teknologi yang yang menggabungkan dua fungsi-fungsi
memadai dan tepat guna sehingga hasil yang manajemen dalam rangka pembuatan keputusa-
dapatkan mencapai titik optimal. Hal tersebut keputusan organisasi secara strategis, guna
yang juga berdampak pada kehidupan sosial mencapau tujuan organisasi secara efektif dan
ekonomi masyarakat pesisir yang tergolong efisien.
masih rendah bahkan masih dibawah garis
Manajemen strategis adalah serangkaian
kemiskinan.
keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat
1.2 Tujuan oleh manajemen puncak dan diimplementasikan
oleh sebuah jajaran suatu orgamisasi dalam
1) Menganalisis kondisi pemberdayaan
rangka pencapaian tujuan orgamisasi ( Siagian,
masyarakat pesisir di Pantai
2001:15 ).
Mangunharjo.
Nawawi (2000: 147-148) menginventaris 4 (perencanaan operasional untuk
(empat) definisi manajemen strategis sebagai menghasilkan barang dan/atau jasa serta
beriku: pelayanan) yang berkualitas.

1) Manajemen startegis sebagai proses atau 1.3.2 Konsep Pemberdayaan


rangkaian kegiatan pengambilan
Pemberdayaan masyarakat adalah
keputusan yang bersifat mendasar dan
sebuah konsep pembangunan ekonomi yang
menyeluruh, disertai penetapan cara
merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini
pelaksanaannya, yang dibuat oleh
mencerminkan paradigma baru pembangunan,
manajemen puncak dan
\DNQL \DQJ EHUVLIDW ³people-centered,
diimplementasikan oleh seluruh jajaran
SDUWLVLSDWRU\ HPSRZHULQJ DQG VXVWDLQEOH´
organisasi, untuk mencapai tujuan.
(Cahmbers, 1995 dalam Kartasasmita, 1996).
2) Manajemen strategis sebagai usaha
Pemberdayaan masyarakat pada
manajerial menumbuhkembangkan
dasarnya adalah suatu proses pertumbuhan dan
kegiatan organisasi untuk menekslpoitasi
perkembangan kekuatan masyarakat untuk ikut
peluang yang muncul guna mencapai
terlibat dalam berbagai aspek pembangunan di
tujuanya yang telah ditetapkan sesuai
suatu wilayah. Untuk memberdayakan
dengan visi dan misi yang telah
masyarakat ada tiga pendekatan yang dilakukan
ditentukan.
yaitu:
3) Manajemen strategis sebagai arus
1) Mobilisasi (Community
keputusan dan tindakan yang mengarah
mobilization)
pada pengembangan suatu strategi-
2) Partisipasi masyarakat (Community
strategi yang efektif untuk mencapai
participation)
tujuan organisasi.
3) Pembangunan berbasis masyarakat (
4) Manajemen strategi sebagai perencanaan
Community developmnet)
berskala besar (disebut Perencanaan
Ketiga pendekatan ini, tentunya akan
Startegis) yang berorientasi pada
diarahkan pada dua tujuan pemberdayaan, yaitu:
jangkauan masa depan (disebut VISI),
1) Melepaskan masyarakat dari
ditetapkan sebagau keputusan
keterbelakangan dan kemiskinan,
manajemen puncak (keputusan yang
yang dikenal sebagai pemberdayaan
bersifat mendasar dan prinsipil), agar
ekonomi masyarakat.
memungkinkan organisasi berinteraksi
2) Memperkuat posisi masyarakat
secara efektif (disebut MISI), dalam
dalam struktur kekuasaan, yang
usaha menghasilkan sesuatu
dikenal sebagai pemberdayaan 1.4 Metodologi
politik masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Pada intinya, konsep ini bertujuan dalam
metode kualitatif. Penelitian kualitatif dalam
memandirikan masyarakat serta mengembangkan
pendekatan pelaksanaan penelitiannya dilakukan
potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat,
secara alamiah, apa adanya, dalam situasi yang
masyarakat tidak hanya sebagai penerima hasil
normal dan tidak dimanipulasi keadaannya
tetapi ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan
(suharsimi Arikunto, 2002: 11)
pembangunan.
1.3.3 Konsep Pengelolaan Sumberdaya HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengelolaan sumberdaya hayati pesisir 2.1 Analisis Pemberdayaan Masyarakat


dan laut secara optimal berkesinambungan hanya
2.1.1 Analisis Keadaan Sumberdaya Alam
dapat terwujud jika pengelolaan wilayah pesisir
dilakukan secara terpadu dengan definisi yang a. Pengolahan Hasil Perikanan
jelas. Salah satu kunci dalam pengelolaan Pemasaran hasil pengolahan hasil
wilayah pesisir terpadu tersebut adalah adanya kelautan sudah bagus karena sudah
visi, tujuan dan sasaran bersama, serta batasan- memiliki pelanggan tetap dan
batasan pengelolaan wilayah pesisir. permintaannya terus meningkat setiap
Perncanaan dan pengelolaan wilayah tahunnya
pesisir secara terpadu memiliki pengertian bahwa b. Perikanan Budidaya dan Tangkap
pengelolaan sumberdaya alam dan jasa-jasa Saat ini kegiatan budidaya dan
lingkungan pesisir dan laut dilakukan melalui tangkap diisi dengan pembuatan bandeng
penilaian secara menyeluruh, merencanakan presto. Hasil pembuatan bandeng presto
tujuan dan sasaran, kemudian merencanakan sudah mulai banyak digemari dan
serta mengelola segenap kegiatan permintaan semakin meningkat di setiap
pemanfaatannya guna mencapai pembangunan periode pemsarannya.
yang optimal dan berkelanjutan. Perencanaan dan c. Kelautan
pengelolaan tersebut dilakukan secara kontinyu Kegiatan yang dilakukan antara lain
dan dinamis dengan mempertimbangkan aspek dengan melakukan penanaman bibit
sosial-ekonomi-budaya dan aspirasi masyarakat mangrove. Kegiatan pelestarian hutan
pengguna wilayah pesisie (stakeholders) serta mangrove ini diisi dengan kegiatan
konflik kepentingan danpemanfaatan yang pelatihan penanaman dan pembibitan
mungkin ada. serta pemilahan bibit mangrove.
isu strategis dapat diperoleh melalui

2.2 Upaya dan Strategi Pemberdayaan pendekatan manajemen strategis dengan

menganalisis berbagai faktor pendukung


Upaya dalam strategi pemberdayaan
yang dilakukan selama ini berupa kegiatan (keuatan dan peluang) dan faktor
pelatihan dan pengembangan kemampuan kepada penghambat (kelemahan dan ancaman).
nelayan dalam pengolahan hasil tangkap.
2.6 Faktor Kunci Keberhasilan
Sehingga hasil tangkap tidak dijual langsung
tetapi ada sebagian hasil yang diolah menjadi a. Koordinasi dan kerjasama
bahan jadi. b. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya

2.3 Hambatan Yang Dihadapi Dalam pesisir


Memberdayakan Masyarakat
2.7 Perumusan Strategis
a. Kurangnyaa komitmen masyarakat Setelah melalui bebarapa proses analisis dan
b. Kurangnya Kerjasama
menemukan isu strategis dalam melakukan
c. Keterbatasan anggaran
pemberdayaan masyarakat pesisir di
2.4 Faktor Pendukung
Kelurahan Mangunharjo, maka dapat
a. Komitmen stakeholders
dilakukan perumusan strategi dengan
b. Adanya pelatihan-pelatihan untuk
pengembangan SDM memprioritaskan pada isu yang

c. Adanya kelompok-kelompok yang dikategorikan paling strategis yakni


peduli terhadap lingkungan.
pelaksanaan koordinassi atau kerjasama
d. Peraturan daerah yang tidak
memberatkan. untuk pendampingan dan pengembangan
e. Kondisi lingkungan politik yang stabil. hasil olahan kelautan serta melakukan
f.
pelatihan administrasi termasuk di dalamnya
2.5 Identifikasi Isu Strategis
pelatihan mengenai pengoperasian jaringan

Dalam menentukan sebuah langkah internet, serta penyusunan alokasi anggaran

yang harus diambil, merumuskan isu untuk program yang akan dijalankan.

strategis merupakan hal yang sangat penting

yang harus dilakukan suatu organisasi. Isu-


kelembagaan kelompok, fasilitas
pembinaan dan keterampilan kelompok,
pengembangan dan penataan wilayah
pesisir Mangunharjo.
3. KESIMPULAN
4) Pengembangan pengolah dan pemasaran
1) Kondisi sumbedaya pesisir yang ada di hasil perikanan dengan kebijakan
pembangunan diarahkan pada fasilitas
Kelirahan Mangunharjo terus mengalami
saran dan prasaran pengolah/pemasaran
peningkatan. pengendalian mutu hasil olahan dan
2) Upaya yang telah dilakukan dalam peningkatan konsumsi makan ikan.
melakukan pemberdayaan adalah DAFTAR PUSTAKA
pengembangan kemampuan akan Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di
Daerah. Laporan Program Pemberdayaan
keterampilan nelayan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 2000
Bryson, John M. 1999. Perencanaan Strategis Bagi
3) Hambatan yang masih dihadapi hingga saat Organisasi Sosial. Pustaka Pelajar :
ini adalah masih ditemui sifat ragu dan Yogyakarta
Departemen Kelautan dan Perikanan, Pedoman
kehilangan komitmen Umum Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir. 2001
4) Faktor pendukung adanya komitmen , Dahuri, Rochim, et.al. 2001.Pengelolaan
lingkungan politik yang stabil, perda yang Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan
secara terpadu. Pradnya Paramita: Jakarta
tidak memberatkan, masyarakat yang ingin Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. BPFE:
Yogyakarta
berubah, adakelompok yang peduli Keban, Yeremias T.. (2008). Enam Dimensi Strategi
lingkungan, keterpaduan dengan visi dan Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu
(2nd ed). Yogyakarta: Gaya Media
misi dinas. Kristanto, Yusak Eko, 2012. Strategi Pengembangan
Usaha Mikro Masyarakat Pesisir Melalui
5) Faktor kunci keberhasilan adanya koordinasi Koperasi Wanita Nelayan Mina Melati Desa
dan kerjasama Bendar Kecamatan Juwana. Undip :
Semarang
Salim, Agus. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian
Sosial. Tiara Wacana: Yogyakarta
SARAN Salusu, J. 2005. Pengambilan Keputusan Stratejik.
1) Pengembangan produksi hasil tangkap dan Gramedia: Jakarta
kebijakan pembangunan diarahkan pada Satria, Arif. 2009. Pesisir dan Laut Untuk Rakyat.
peningkatan sarana dan prasarana tangkap IPB Press: Bogor
Peraturan Daerah Kota Semarang No. 23 Tahun 2011
nelayan Mangunharjo. tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
2) Pengembangan budidaya air payau dan air Undang-Undang No.27 tahun 2007 tentang
tawar dengan kebijakan pembangunan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
diarahkan pada pengembangan bibit ikan Pulau Kecil. Penerbit: Sekretariat Negara RI,
Jakarta, 2007.
unggul dan peningkatan sarana prasarana
produksi budidaya di Kelurahan
Mangunharjo.
3) Pengembangan ekonomi masyarakat
pesisir dengan kebijakan pembangunan
diarahkan pada pengembangan kapasitas

You might also like