You are on page 1of 6

PENGELOLAAN SAMPAH SECARA TERPADU BERBASIS EKONOMI KREATIF

DESA WARUKULON

Muhammad Erwin Febriawan Lilik Uzlifatul Jannah

Program studi Manajemen, Universitas Dosen Universitas Islam Lamongan.


Islam Lamongan. Email : Email: lilikuj79@gmail.com
erwinfebriawan08@gmail.com

Universitas Islam Lamongan, Jl. Veteran Nomor 53 A, Kodepos 63314.

Abstract

Reuse, Reduce and Recycle (3R) is the behavior of waste management into a valuable
material that can increase the economic benefits of the community and reduce
environmental damage affecting global warming. This behavior is often used as a
solution to improve the environment that has waste management problems. The
purpose of this paper is to identify strategies for optimizing Community Based
Independent Waste Management with the 3 R Concept (Reuse, Reduce, Recycle) in
Warukulon Village, Pucuk, Lamongan. This strategy is planned to be able to explore
community participation that is bottom-up, starting from the identification of
problems and needs of the community, socialization of the concept of 3 R in the
household so that people can feel the benefits economically and preserve the
environment. The implementation method consists of surveys, hearings, focus group
discussions, training, and waste sorting self-practices. This activity is expected to not
only improve the environmental quality of the Warukulon Village community, but also
can change the perceptions and behavior of the community and local stakeholders
regarding waste reduction and management. The most important conclusion of this
community services is the emphasis on awareness and high involvement motivation of
the community in waste management to create culture in the community.

Key words : waste management; concept 3R; reuse reduce recycle


Abstrak

Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) adalah perilaku pengelolaan sampah menjadi bahan
bernilai yang dapat meningkatkan manfaat ekonomis masyarakat dan mengurangi
kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap pemanasan global. Konsep 3 R ini
sering dijadikan solusi untuk memperbaiki lingkungan yang memiliki masalah dalam
pengelolaan sampah. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi strategi
optimalisasi Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat dengan konsep 3 R
(Reuse, Reduce, Recycle) di Desa Warukulon, Pucuk, Lamongan. Strategi ini
direncanakan untuk menggali partisipasi masyarakat yang bersifat bottom-up, dimulai
dari identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat, sosialisasi konsep 3R di rumah
tangga sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat secara ekonomis dan menjaga
kelestarian lingkungan. Metode pelaksanaan terdiri dari survei, audiensi, focus group
discussion, pelatihan, dan praktik mandiri pengolahan-pemilahan sampah. Kegiatan
ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat Desa
Warukulon, namun juga dapat mengubah persepsi dan perilaku masyarakat dan
stakeholder setempat terkait pengurangan dan pengelolaan sampah. Kesimpulan
penting dari pengabdian ini adalah adanya kesadaran dan motivasi keterlibatan
masyarakat yang baik dalam pengelolaan sampah hingga dapat menciptakan budaya
di masyarakat.
Keyword : Pengelolaan Sampah, Konsep 3R, reuse reduce recycle
PENDAHULUAN tempat pembuangan akhir. Pada
Pengelolaan sampah adalah tahap pembuangan akhir/
semua kegiatan yang dilakukan pengolahan, sampah akan
dalam menangani sampah sejak mengalami pemrosesan baik secara
ditimbulkan sampai dengan fisik, kimia maupun biologis
pembuangan akhir. Secara garis sedemikian hingga tuntas
besar, kegiatan di dalam penyelesaian seluruh proses.
pengelolaan sampah meliputi Pengelolaan sampah, terutama di
pengendalian timbulan sampah, kawasan sekolahan, dewasa ini
pengumpulan sampah, transfer dan dihadapkan kepada berbagai
transport, pengolahan dan permasalahan yang cukup
pembuangan akhir. kompleks. Permasalahan-
Secara umum pengelolaan permasalahan tersebut meliputi
sampah di perkotaan dilakukan tinggi laju timbulan sampah yang
melalui 3 tahan kegiatan, yaitu: tinggi, kepedulian warga sekolah
pengumpulan, pengangkutan dan terutama siswa yang masih sangat
pembuangan akhir. Secara rendah serta masalah pada kegiatan
sederhana tahapan-tahapan dari pembuangan akhir sampah (final
proses kegiatan dalam pengelolaan disposal) yang selalu menimbulkan
sampah sebagai berikut: permasalahan tersendiri.
Pengumpulan diartikan (REDUCE): adalah upaya untuk
sebagai pengelolaan sampah dari mengurangi volume sampah
tempat asalnya sampai ke tempat sebelum dan sesudah diproduksi
pembuangan sementara sebelum misalnya (i) memperbanyak teknik
menuju tahapan berikutnya. Pada isi ulang (refill) air minum, tinta,
tahapan ini digunakan sarana dll sehingga mengurangi produksi
bantuan berupa tong sampah, bak tempatnya, (ii) memperbanyak
sampah, peti kemas sampah, pemakaian bungkus yang mudah
gerobak dorong maupun tempat terdegradasi seperti daun, kertas dll
pembuangan sementara. Untuk (iii).
melakukan pengumpulan, (RE-USE): adalah upaya untuk
umumnya melibatkan sejumlah memakai kembali bahan atau
tenaga yang mengumpulkan material agar tidak menjadi sampah
sampah setiap periode waktu secara langsung tanpa
tertentu. mengolahnya terlebih dahulu,
Tahapan pengangkutan dilakukan misalnya (i) ember bekas menjadi
dengan menggunakan sarana pot bunga, (ii) botol terbuat dari
bantuan berupa alat transportasi plastik atau gelas menjadi tempat
tertentu menuju ke tempat bumbu, (iii) koran menjadi
pembuangan akhir/ pengolahan. pembungkus, dll. Anggota keluarga
Pada tahapan ini juga melibatkan dapat berperan melakukan kegiatan
tenaga yang pada periode waktu ini.
tertentu mengangkut sampah dari
tempat pembuangan sementara ke
(Recycle): adalah upaya Pemberdayaan Dan Partisipasi
memanfaatkan kembali sampah Masyarakat
melalui daur ulang setelah melalui Pada proses pemberdayaan, salah
proses pengolahan tertentu, satu penekanannya adalah pada
misalnya (i) sampah dapur diolah proses memberikan atau
menjadi pupuk kompos, (ii) mengalihkan sebagian kekuasaan,
pecahan beling diolah kembali kekuatan atau kemampuan kepada
menjadi gelas, piring dll (iii) masyarakat, agar individu di dalam
potongan plastik diolah menjadi masyarakat menjadi lebih berdaya.
ember, gayung, sandal dll, (iv) Dengan kata lain, proses
lempengan kaleng diolah menjadi pemberdayaan masyarakat sering
kaleng dll. Pengumpulan bahan disebut dengan istilah peran serta
baku di sumbernya (on-site) dapat masyarakat atau popular dengan
dilakukan oleh rumah tangga istilah Pembangunan Bertumpu
penghasil sampah sedangkan di Kepada Masyarakat (Community
luar sumbernya misalnya di tempat Based Development). Istilah peran
pengumpulan sampah sementara serta sering juga disebut dengan
(TPSS) atau di tempat pemrosesan partisipasi. Partisipasi tersebut
akhir (TPA) sampah dapat secara umum mempunyai
dilakukan oleh pemulung atau pengertian sebagai suatu usaha
pengelola sampah. Proses daur berkelanjutan, yang memungkinkan
ulang dapat dilakukan oleh industri masyarakat untuk terlibat dalam
rumah tangga maupun industri pembangunan, baik secara aktif
manufaktur. maupun pasif. Kegiatan ini adalah
bentuk kearifan dan kepedulian
Dalam pendukungan
masyarakat akan lingkungan,
penerapan 3R Pemerintah dan
dengan memberikan kontribusi
pemerintah daerah wajib
melakukan hal-hal sebagai berikut : dalam pembangunan khususnya
dalam pengelolaan sampah.
- menetapkan target pengurangan Masyarakat Desa Warukulon mulai
sampah secara bertahap dalam menyadari bahwa pengelolaan
waktu tertentu sampah juga merupakan tanggung
- memfasilitasi penerapan jawab masyarakat sebagai individu
teknologi yang ramah lingkungan penghasil sampah. Pertisipasi
masyarakat sejak dari tahap
- memfasilitasi penerapan label
identifikasi kebutuhan akan
produk yang ramah lingkungan
memperkuat partisipasi masyarakat
- memfasilitasi kegiatan pada tahap‐tahap selanjutnya, dan
mengguna-ulang dan mendaur memunculkan rasa memiliki akan
ulang dan keberlangsungan dan keberhasilan
- memfasilitasi pemasaran produk- kegiatan pengelolaan sampah
produk daur ulang. dengan konsep 3R. Dukungan‐
dukungan internal yang
mempengaruhi keberhasilan
kegiatan pengeolaan sampah memiliki bagi masyarakat (sense
dengan konsep 3R. Sekalipun of community), rasa percaya (trust)
kegiatan pengelolaan sampah dan solidaritas antar anggota
berbasis masyarakat dengan konsep masyarakat sehingga
3R adalah murni kegiatan swadaya, memungkinkan terjadinya
bukan berarti tidak ada dukungan kerjasama dan pembelajaran antar
dari pihak eksternal. Dukungan dari anggota masyarakat untuk
pihak eksternal lebih bersifat mencapai tujuan bersama yang
stimulus untuk menunjang telah disepakati. Partisipasi
keberlangsungan kegiatan. masyarakat dalam kegiatan
Dukungan dari pihak eksternal pengelolaan sampah lebih
dalam kegiatan pengelolaan dipengaruhi oleh karakter sosial
sampah berbasis masyarakat budaya karena kegiatan
dengan konsep 3R dapat pengelolaan sampah lebih erat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu kaitannya dengan pola pikir dan
dukungan motivasi dan dukungan perilaku (patterns of behavior)
bantuan sarana prasarana. masyarakat dalam memperlakukan
Selain dukungan, kegiatan sampah. Pengembangan kapasitas
pengelolaan sampah dengan konsep pengetahuan, sikap, dan
3R juga mempunyai hambatan ketrampilan masyarakat yang telah
dalam perkembangannya. disesuaikan dengan karakteristik
Hambatan itu berasal dari internal masyarakat dilakukan secara jeli
masyarakat dan dari eksternal. oleh pemimpin masyarakat
Hambatan dari internal masyarakat sehingga mampu menggali potensi
Desa Warukulon lebih pada masyarakat untuk berpartisipasi
keterbatasan sarana dan prasarana dalam setiap tahapan kegiatan.
penunjang kegiatan pengelolaan Partisipasi masyarakat yang
sampah, karena prinsip yang dibarengi dengan pemberdayaan
dipegang oleh pengurus adalah masyarakat melalui proses
tidak membebankan dana pengembangan kapasitas telah
operasional kegiatan pada membangun kesadaran dan
masyarakat. Sehingga seluruh meningkatkan kemampuan
pengadaan sarana dan prasarana masyarakat. Kemampuan yang
hanya mengandalkan ketersediaan dimiliki masyarakat menempatkan
uang kas RW dan bantuan dari masyarakat sebagai subjek
pihak eksternal. pembangunan yang handal dalam
mengelola suatu kegiatan, hal
KESIMPULAN inilah yang merupakan kunci
Tumbuhnya partisipasi masyarakat keberhasilan dan keberlanjutan
tidak lepas dari faktor karakter kegiatan yang dilaksanakan.
sosial masyarakat dimana karakter Manfaat dari kegiatan pengelolaan
sosial masyarakat merupakan sampah dengan konsep 3R yang
faktor pembentuk modal sosial merupakan indikator keberhasilan
yang dapat menimbulkan perasaan kegiatan menempatkan partisipasi
masyarakat dalam sebuah siklus,
dimana manfaat dari kegiatan
pengelolaan sampah dengan
konsep 3R yang dirasakan oleh
masyarakat inilah yang membuat
masyarakat merasa memiliki dan
bertanggungjawab akan
keberlangsungan kegiatan serta
menjadikan partisipasinya dalam
kegiatan sebagai budaya dan
bagian dari kehidupannya sehari‐
hari.

DAFTAR PUSTAKA
Aboejoewono, Pengelolaan Sampah
Menuju ke Sanitasi Lingkungan
dan Permasalahannya, (Jakarta:
Wilayah DKI Jakarta Sebagai
Suatu Kasus, 1985).
Bambang Wintoko, Panduan Praktis
Mendirikan Bank Sampah
(Keuntungan Ganda Lingkungan
Bersih dan Kemapanan Finansial,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press)
Cecep Dani Sucipto, Teknologi
Pengolahan Daur Ulang Sampah,
(Jakarta: Goysen Publishing, 2009),
Faizah.(2008).Pengelolaan sampah rumah
tangga berbasis
masyarakat.Fakultas Teknik.
Universitas Diponegoro Semarang.
Firmanti,Anita.2010.Pengolahan sampah
berbasis 3R.Bandung.
Yudhi Kartikawan, Pengelolaan
Persampahan, (Yogyakarta: Jurnal
Lingkungan Hidup, 200).

You might also like