You are on page 1of 9

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

SEKOLAH DASAR NEGERI 4 MALIMONGAN


KOTA PALOPO

Herindiati Tangke Sombolinggi


Mansyur
Baso Intang Sappaile

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar

herindiati@yahoo.co.id

Abstract: This study aims to teachers’ understanding on authentic assessment, the planning, the
implementation, and the supporting factors and inhibiting factors of the implementation of
authentic assessment of 2013 Curriculum at SDN 4 Malimongan in Palopo City.
This type of research is qualitative descriptive. This research was conducted at SD Negeri 4
Malimongan, Palopo City. The research subjects were principals and class teachers. Data
collection techniques using observation, interview and documentation techniques. The results of
the study are: (i) the teachers is aware of authentic assessments in the 2013 Curriculum, but
does not yet understand broadly and deeply, (ii) on the planing aspect had met most of the
indicator, proven by teachers’ preparation in formulating the rubrics and assessment instrument
in each technique applied in conduction authentic assessment, (iii) the teachers had conducted
authentic assessment entirely but teachers had yed to apply various authentic assessment
techniques, and (iv) The supporting factors of the implementation of authentic assessment are
motivation, teachers’ textbook, student readiness in learning,and teachers’ understanding and
mastering, the inhibiting factors are lack of time in assessment, to many learning tools to be
arranged, lack of teachers’ understanding, and number of students in one class which exceed the
maximal number.

Keyword: Authentic Assesment, Descriptive qualitative, 2013 Curriculum

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru tentang penilaian
autentik, perencanaan, pelaksanaan dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
penilaian autentik di SD Negeri 4 Malimongan Kota Palopo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 4 Malimongan Kota Palopo. Subjek penelitian
adalah kepala sekolah dan guru kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yaitu : (i) guru mengetahui adanya penilaian
autentik dalam Kurikulum 2013 tetapi belum memahami secara luas dan mendalam, (ii) pada
aspek perencanaan telah memenuhi sebagian besar indikator. Hal ini ditandai dengan kesiapan
guru membuat rubrik dan instrumen penilaian untuk setiap teknik yang akan dipakai dalam
melaksanakan penilaian autentik, (iii) guru telah melaksanakan penilaian autentik secara
menyeluruh tetapi guru belum menggunakan teknik penilaian autentik yang bervariasi, dan (iv)
faktor pendukung pelaksanaan penilaian autentik adalah adanya motivasi, adanya buku guru,
kesiapan siswa dalam pembelajaran, pemahaman dan penguasaan guru. Faktor penghambat
adalah, keterbatasan waktu dalam menilai, terlalu banyak perangkat pembelajaran yang harus
disusun, kurangnya pemahaman guru, dan jumlah peserta didik dalam satu kelas yang melebihi
jumlah maksimal.

Kata Kunci: Penilaian autentik, Deskriptif kualitatif, Kurikulum 2013


1. PENDAHULUAN dialami guru dalam implementasi
Penilaian dalam Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah pada bagian
mengacu pada Permendikbud Nomor 66 penilaian. Dalam prosesnya, masih banyak
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. guru yang kesulitan dalam menilai hasil
Salah satu penekanan dalam Kurikulum belajar peserta didik. Hal ini terkait dengan
2013 adalah penilaian autentik. Sebenarnya kesiapan guru sebelum memulai penilaian,
dalam Kurikulum sebelumnya yakni KTSP perencanaan perangkat-perangkat penilaian
sudah memberi ruang terhadap penilaian yang menurut mereka terlalu banyak,
autentik, tetapi dalam implementasi kemudian hal tersebut berpengaruh
dilapangan belum berjalan secara optimal. terhadap pelaksanaan penilaian hasil belajar
Melalui kurikulum 2013 ini, penilaian peserta didik. Guru harus mempersiapkan
autentik menjadi penekanan yang serius isntrumen, rubrik penilaian, dan pedoman
dimana guru dalam melakukan penilaian penskoran untuk masing-masing ranah
hasil belajar peserta didik benar-benar penilaian (sikap, pengetahuan dan
memperhatikan penialian autentik. keterampilan). Harus menilai setiap
Jonassen, Howland, Marra, & indikator yang terdapat dalam instrument
Crismond (2008) mendefinisikan penilaian, jumlah peserta didik dalam kelas
“Authentic learning is defined as learning yang tergolong kategori besar, dan banyak
that is seamlessly integrated or implanted lagi aktivitas lain yang berkaitan dengan
into meaningful, “real-life” situation”. penilaian.
Pembelajaran otentik didefinisikan sebagai Dari berbagai masalah yang
pembelajaran yang diintegrasikan atau menyangkut Kurikulum 2013, penilaian
ditanamkan ke dalam kehidupan nyata yang autentik menjadi masalah yang cukup
bermakna situasi. “in authentic learning, signifikan untuk diteliti. Guru tentu perlu
learners are presented with realistic mengetahui dengan pasti apakah
problems or projects that have realistic pelaksanaan penilaian autentik yang
purposes and given the opportunity to dilakukan sudah sesuai dengan harapan
investigate and converse about these Kurikulum 2013. Oleh karena itu, penulis
problems and projects in manners that are melakukan penelitian untuk mengetahui
applicable to them and their lives” kesesuaian pelaksanaan penilaian autentik
(Carlson, 2002; Mims, 2003). Dalam di SD Negeri 4 Malimongan Kota Palopo
pembelajaran otentik, peserta didik terhadap standar penilaian autentik
disajikan dengan masalah atau proyek yang Kurikulum 2013.
realistis yang memiliki tujuan realistis dan
diberi kesempatan untuk melakukannya, 2. KAJIAN PUSTAKA
menyelidiki dan berbicara tentang masalah- Penilaian adalah proses pengumpulan
masalah dan proyek-proyek ini dengan cara berbagai data yang bisa memberikan
yang berlaku untuk mereka dan kehidupan gambaran perkembangan belajar peserta
mereka. didik (Kunandar, 2014:65). Depdiknas
Berdasarkan hasil observasi di salah (2006) mengemukakan penilian adalah suatu
satu sekolah di Kota Palopo yang telah kegiatan untuk memberikan berbagai
menerapkan Kurikulum 2013 yakni SD informasi secara berkesinambungan dan
Negeri 4 Malimongan Kota Palopo, menyeluruh tentang proses dan hasil yang
diketahui bahwa pelaksanaan Kurikulum telah dicapai siswa. Kata “menyeluruh”
2013 di sekolah tersebut sudah berjalan mengandung arti bahwa penilaian tidak
selama 2 tahun. Permasalahan yang sering hanya ditujukan kepada penguasaan salah
satu bidang tertentu saja, tetapi mencakup dan pembelajajran. Dengan penilaian
aspek pengetahuan, keterampilan, sikap,dan autentik, siswa akan terdorong untuk
nilai-nilai. Inti dari penilaian adalah proses mengembangkan pemikiran yang lebih
memberikan atau menentukan terhadap hasil kritis dalam menghadapi berbagai
belajar tertentu berdasarkan suatu kriteria permasalahan dalam belajar, karena
tertentu. penilaian autentik menuntut siswa
Adapun pengertian penilaian autentik melibatkan keterampilan berpikir tingkat
menurut Bundu (2017:1) adalah satu tinggi dan kemampuan mengkoordinasi
metode evaluasi dimana siswa pengetahuan yang lebih luas dalam
menampilkan tugas-tugas nyata untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas-tugas atau
mendemonstrasikan kesesuaian antara permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
pengetahuan dan keterampilan yang Sementara itu, menurut Wiggins (Custer et
dimiliki. Satu penilaian autentik umumnya al 2000:3), penilaian autentik memuat
terdiri atas tugas yang harus diselesaikan tugas-tugas dan prosedur-prosedur dimana
siswa, dan rubrik untuk pedoman penilaian siswa diminta menerapkan pengetahuan
tugas tersebut. Sejalan dengan itu, Wiggins dan keterampilan untuk menyelesaikan
(1993) dalam Bundu (2017:2) menjelaskan problem-problem dunia nyata dan
penilaian autentik sebagai upaya pemberian memberikan tugas-tugas otentik. Dari
tugas kepada peserta didik yang beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan
mencerminkan prioritas dan tantangan yang bahwa penialian autentik merupakan suatu
ditemukan dalam aktivitas pembelajaran, bentuk tugas pembelajaran dan berkaitan
seperti meneliti, menulis, merevisi, dan langsung dengan dunia nyata yang
membahas artikel, dan memberi analisa merupakan penerapan esensi, pengetahuan,
oral terhadap peristiwa, berkolaborasi sikap dan keterampilan.
dengan antar sesame melalui debat dan Menurut Permendikbud Nomor 66
sebagainya. Dengan demikian penilaian Tahun 2013, standar penilaian pendidikan
autentik diarahkan pada proses mengamati, adalah kriteria mengenai mekanisme,
menganalisis, dan menafsirkan data yang prosedur, dan instrument penilaian hasil
telah terkumpul ketika proses pembelajaran belajar peserta didik. Penilaian pendidikan
berlangsung, bukan semata-mata pada hasil sebagai proses pengumpulan dan
pembelajaran. pengolahan informasi untuk mengukur
Callison mengemukakan bahwa pencapaian hasil belajara peserta didik
penilaian autentik merupakan sebuah mencakup; penilaian autentik, penilaian
penilaian proses yang didalamnya diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
melibatkan berbagai kinerja yang ulangan harian, ulangan tengah semester,
mencerminkan bagaimana peserta didik ulangan akhir semester, ujian tingkat
belajar, capaian hasil, motivasi, dan sikap kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
yang terkait dengan aktivitas pembelajaran ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
(Nurgiyanto, 2010:305). Hal ini berarti, Melalui Kurikulum 2013, penilaian
penilaian autentik dapat dimaknai sebagai autentik menjadi penekanan yang serius
penilaian yang bertolak dari proses nyata dimana guru dalam melakukan penilaian
peserta didik dalam belajar dan hasil yang hasil belajar peserta didik benar-benar
mereka capai dari kegiatan belajar tersebut. memperhatikan penilaian autentik.
Selanjutnya, Custer (2000:24), Selanjutnya, dalam Kurikulum 2013
menjelaskan bahwa penilaian autentik mempertegas adanya pergeseran dalam
berpengaruh positif terhadap pengajaran melakukan penilaian, yakni dari penilaian
melalui tes, menuju penilaian autentik. 4. TEMUAN PENELITIAN DAN
Dalam penilaian autentik, peserta didik PEMBAHASAN
diminta untuk menerpakan konsep atau Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
teori pada dunia nyata. Penilaian autentik pada tanggal 18 Agustus 2018 sampai 30
mengacu pada Penilaian Acuan Patokan September 2018 menghasilkan beberapa
(PAP), yaitu pencapaian hasil belajar data yang diperoleh dari temuan observasi,
didasarkan pada posisi skor yang wawancara dan dokumentasi mengenai
diperolehnya terhadap skor ideal implementasi penilaian autentik Kurikulum
(maksimal). Dengan demikian, pencapaian 2013 di SDN 4 Malimongan Kota Palopo.
kompetensi peserta didik tidak dalam a. Pemahaman Dasar Guru Terhadap
konteks dibandingkan dengan peserta didik Kurikulum 2013 dan Penilaian
lainnya, tetapi dibandingkan dengan Autentik
standar atau kriteria tertentu, yakni Kriteria Berdasarkan temuan peneltiian, dapat
Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam dinyatakan bahwa guru menggunakan
penilaian autentik, guru melakukan tidak penilaian autentik sebagai penilaian
hanya pada penilaian level KD, tetapi juga dalam pembelajaran tematik dalam
kompetensi inti dan SKL. Kurikulum 2013. Temuan peneltiian
tersebut sesuai dengan Salinan
3. METODE PENELITIAN Lampiran Permendikbud Nomor 104
Penelitian ini merupakan penelitian Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 4 Dasar dan Pendidikan Menengah yang
Malimongan Kota Palopo. Penelitian ini menyatakan bahwa Kurikulum 2013
berfokus pada pemahaman guru terhadap mempersyaratkan penggunaan penilaian
penilaian autentik, perencanaan, autentik.
pelaksanaan, serta faktor pendukung dan Penilaian autentik menurut wali
penghambat pelaksanaan penilaian kelas VA adalah penilaian secara
autentik. Subjek dalam penelitian ini keseluruhan. Artinya penilaian bukan
adalah: a. Kepala Sekolah, dan b. Guru hanya secara kognitif saja tetapi juga
Kelas. Instrumen yang digunakan dalam religius di KI 1 dan spiritual di KI 2,
penelitian ini yaitu: a. Lembar Observasi, b. kognitif di KI 3, dan psikomotorik di
Pedoman Wawancara, dan c. Lembar KI4. Sedangkan pengertian penilaian
Dokumentasi. autentik menurut wali kelas IVB adalah
Dalam penelitian ini, teknik analisis penilaian yang bertujuan untuk
data yang dilakukan adalah sebagai berikut: mengevaluasi kemampuan siswa dalam
a. Pengumpulan Data konteks dunia nyata.
b. Kondensasi Data (Data Condensation) Pengertian penilaian autentik
c. Penyajian Data (Data Display) menurut Wali Kelas VA dan IVB
d. Penarikan Kesimpulan (Conclusion tersebut sesuai dengan pendapat
Drawing) Kunandar (2103:35) yang
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan mengungkapkan bahwa penilaian
dengan langkah triangulasi. Triangulasi autentik merupakan kegiatan menilai
yang dilakukan adalah triangulasi sumber siswa yang menekankan pada apa yang
dan metode. Menggali satu sumber yang seharusnya dinilai secara nyata, baik
sama dengan metode yang berbeda. proses maupun hasil dengan berbagai
instrumen penilaian yang disesuaikan peneliti memperoleh data bahwa guru
dengan tuntutan kompetensi yang ada. telah menyiapkan instrumen dan rubrik
Berdasarkan temuan peneltiian, penilaian sikap spiritual dan sikap
dapat dinyatakan bahwa dalam sosial, pengetahuan dan keterampilan
melaksanakan penilaian autentik, guru siswa sesuai dengan teknik yang
menilai proses dan hasil belajar belajar ditentukan dan didukung oleh
siswa melalui 3 kompetensi yaitu kelengkapan dokumen guru berupa
kompetensi sikap yang terdiri dari sikap dokumen Program Tahunan, dokumen
sosial dan sikap spiritual, kompetensi Program Semester, dokumen Pemetaan
pengetahuan, dan kompetensi SK KD, dan dokumen instrumen
keterampilan. Temuan peneltiian penilaian guru.
tersebut sesuai dengan pendapat Imas Hasil studi dokumentasi yang
Kurinasih dan Berlin Sani (2014: 51) berupa RPP menunjukkan bahwa dalam
yang menjelaskan bahwa penilaian penilaian kompetensi sikap, instrument
autentik siswa mencakup kompetensi yang dibuat guru adalah Sikap Disiplin,
sikap, pengetahuan dan berimbang yang Tanggung jawab, Peduli, dan percaya
dilakukan secara berimbang. dengan rubrik penilaian dengan
menggunakan adalah skala penilaian
b. Perencanaan dalam Menerapkan (rating scale) dengan kriteria yang
Penilaian Autentik Kurikulum 2013 dinilai 4=Sudah Membudaya 3=Mulai
di SDN 4 Malimongan Kota Palopo Berkembang, 2=Mulai Terlihat, dan 1
Pada aspek perencanaan penilaian =Belum Terlihat. Selanjutnya untuk
autentik Kurikulum 2013 telah kompetensi Pengetahuan, guru
dilaksanakan oleh setiap guru. Hal ini membuat instrumen penilaian berupa
ditandai dengan kesiapan guru tes tertulis dalam bentuk Pilihan Ganda
membuat rubrik dan instrumen dan Essai.
penilaian untuk setiap teknik yang akan Dalam perencanaan penilaian
dipakai dalam melaksanakan penilaian autentik, guru menyiapkan rubrik dan
autentik. Setiap guru telah menyusun instrumen dan menilai proses dan hasil
rubrik dan instrumen untuk penilaian belajar siswa melalui 3 kompetensi
sikap religius dan sikap sosial, yaitu kompetensi sikap
pengetahuan dan keterampilan. Guru religius/spiritual, kompetensi
menggunakan penilaian autentik pengetahuan dan kompetensi
sebagai penilaian pembelajaran dalam keterampilan. Temuan penelitian
Kurikulum 2013. Temuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Imas
tersebut sesuai dengan Salinan Kurinasih dan Berlin Sani (2014:51)
Lampiran Permendikbud Nomor 104 yang menjelaskan bahwa penilaian
Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil autentik siswa mencakup kompetensi
Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan sikap, pengetahuan dan keterampilan
Dasar dan Pendidikan Menengah yang yang dilakukan secara berimbang.
menyatakan bahwa Kurikulum 2013
mempersyaratkan penggunaan penilaian c. Pelaksanaan Penilaian Autentik
autentik. Kurikulum 2013 di SDN 4
Berdasarkan hasil observasi yang Malimongan Kota Palopo
dilakukan di delapan kelas yaitu Kelas Aspek pelaksanaan penilaian autentik
IA, IB, IIA, IIB, IVA, IVB, VA dan VB pada ranah kompetensi sikap, ada
beberapa aspek yang diamati dalam d. Faktor Pendukung dan Faktor
sikap religius dan spiritual, yaitu Penghambat Pelaksanaan Penilaian
berdoa, salam, beribadah, rasa syukur, Autentik Kurikulum 2013 di SDN 4
toleransi, sikap ingin tahu, percaya diri, Malimongan Kota Palopo
santun, kreatif, cinta lingkungan, Dalam suatu pelaksanaan
mengahrgai,peduli, teliti, bertanggung penilaian autentik, tentu ada faktor
jawab dan bekerja sama. Selain diamati, pendukung dan penghambatnya. Faktor
aspek-aspek tersebut juga di nilai guru. pendukung mempunyai keterkaitan
Untuk teknik penilaian yang digunakan dengan keunggulan dalam pelaksanaan
guru dalam menilai sikap siswa dengan penilaian autentik. Adapun faktor
menggunakan teknik observasi, pendukung pelaksanaan penilaian
sementara teknik penilaian diri dan autentik menurut guru adalah sebagai
penilaian antar peserta didik dilakukan berikut:
guru hanya satu kali dalam satu 1) Adanya Motivasi
semester, dan untuk jurnal dilakukan 2) Adanya kerjasama antar guru
hanya ketika ada kejadian-kejadian 3) Adanya buku guru sebagai acuan
tertentu. 4) Kesiapan siswa dalam pembelajaran
Selanjutnya untuk aspek 5) Pemahaman dan penguasaan guru
pelaksanaan penilaian autentik pada 6) Kelengkapan sarana dan prasarana
ranah kompetensi pengetahuan Selanjutnya faktor penghambat
dilakukan dengan berbagai macam dalam pelaksanaan penilaian autentik
teknik penilaian yaitu tes tertulis, tes dipengaruhi oleh kelemahan-
lisan dan penugasan. Temuan penelitian kelemahan dalam penilaian autentik.
ini sesuai dengan pendapat Kunandar Beberapa hambatan yang terdapat
(2014:173) yang menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan penilaian autentik
ada beberapa cara yang dapat di SD Negeri 4 Malimongan Kota
digunakan untuk menilai pengetahuan Palopo adalah sebagai berikut.
siswa antara lain tes tertulis, tes lisan 1) Keterbatasan waktu dalam menilai
dan penugasan. Dan untuk aspek 2) Terlalu banyak perangkat
pelaskanaan pada ranah kompetensi pembelajaran yang harus di susun
keterampilan dilakukan dengan 3) Kurangnya motivasi siswa dalam
berbagai macam teknik penilaian yaitu pembelajaran
penilaian unjuk kerja/kinerja, projek, 4) Kurangnya pemahaman guru
produk dan portofolio. Temuan 5) Jumlah peserta didik dalam satu
penelitian tersebut sesuai dengan kelas yang melebihi jumlah
pendapat Kunandar (2014:263) yang maksimal
diperukuat oleh Imas Kurinasih dan 6) Kurangnya alat peraga.
Berlin Sani (2014:62) yang
menjelaskan bahwa ada beberapa cara 5. SIMPULAN DAN SARAN
yang dapat digunakan untuk menilai Berdasarkan temuan penelitian dan
keterampilan siswa antara lain penilaian pembahasan, maka dapat disimpulkan dan
unjuk kerja/kinerja, projek, produk dan dikemukakan saran sebagai berikut.
portofolio. a. Simpulan
1) Guru mengetahui adanya penilaian
autentik dalam Kurikulum 2013
tetapi belum memahami secara luas disampaikan oleh peneliti adalah sebagai
dan mendalam. berikut.
2) Perencanaan penilaian autentik 1) Guru sebaiknya tidak menunda-nunda
Kurikulum 2013 di SDN 4 pelaksanaan penilaian autentik
Malimongan Kota Palopo telah Kurikulum 2013 agar pelaksanaan
terlaksana. Hal ini ditandai dengan penilaian dapat diselesaikan tepat
kesiapan guru membuat rubrik dan waktu.
instrumen penilaian untuk setiap 2) Guru sebaiknya lebih tegas dalam
teknik yang akan dipakai dalam menentukan batas waktu pengumpulan
melaksanakan penilaian autentik. tugas siswa, agar pelaksanaan
Setiap guru telah menyusun rubrik penilaian autentik dapat selesai tepat
dan instrumen untuk penilaian sikap waktu, selain itu juga dapat melatih
religius dan sikap sosial, kedisiplinan siswa.
pengetahuan dan keterampilan. 3) Kepala sekolah hendaknya
3) Pelaksanaan penilaian autentik mengadakan kegiatan workshop dalam
Kurikulum 2013 di SDN 4 rangka peningkatan sumber daya
Malimongan Kota Palopo telah manusia (guru) tentang pelaksanan
terlaksana dengan baik tetapi guru penilaian autentik agar persiapan dan
belum menggunakan teknik pelaksanaan penilaian autentik di SDN
penilaian autentik yang bervariasi. 4 Malimongan lebih matang dan guru
4) Faktor faktor pendukung tidak merasakan adanya kerumitan
pelaksanaan penilaian autentik dalam melakukan penilaian autentik.
Kurikulum 2013 menurut guru 4) Kepala sekolah mengupayakan adanya
diantaranya adalah a)adanya sosialisasi dengan orang tua peserta
motivasi, b) adanya kerjasama antar didik tentang pelaksanaan penilaian
guru, c)adanya buku guru, d) autentik agar orang tua siswa lebih
kesiapan siswa dalam pembelajaran, paham dan mendukung pelaksanaan
e) pemahaman dan penguasaan penilaian autentik.
guru, dan f) kelengkapan sarana dan
prasarana. Sedangkan faktor 6. DAFTAR RUJUKAN
penghambat pelaksanaan penilaian Bundu, Patta. 2017. Asesmen Autenik
autentik Kurikulum 2013 menurut dalam Pembelajaran. Yogyakarta:
guru adalah, a) keterbatasan waktu Deepublish.
dalam menilai, b) terlalu banyak
perangkat pembelajaran yang harus Depdiknas 2006 Panduan Penilaian
disusun, c) kurangnya motivasi Kelompok Mata Pelajaran Agama
siswa dalam pembelajran, d) dan Akhlak Mulia, Estetika, Ilmu
kurangnya pemahaman guru, e) Pengetahuan dan Praktisi
jumlah peserta didik dalam satu Pendidikan. Cetakan ke-3. Jakarta:
kelas yang melebihi jumlah Bumi Aksara.
maksimal, dan f) kuranganya alat
peraga. Imas Kurinasih & Berlin Sani. 2014.
b. Saran Implementasi Kurikulum 2013:
Berdasarkan pembahasan dan Konsep dan Penerapan. Surabaya:
kesimpulan, maka saran yang dapat Kata Pena.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik 16 (523-545). University of
(Penilaian Hasil Belajar Peserta California.
Didik Berdasarkan Kurikulum 2013.
Cetakan ke-3. Jakarta: PT Raja Nurgiyanto, Burhan. 2011. Penilaian
Grafindo Persada. Otentik dalam
PembelajaranBahasa.
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Yogyakarta: Gadjah Mada
dan Kebudayaan Republik Indonesia University Press.
Nomor 66 Tahun 2013 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan tentang Penilaian Hasil Belajar
Kebudayaan. Republik Indonesia. oleh Pendidik Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan
Lampiran Peraturan Menteri Menengah.
Pendidikan dan Kebudayaan https://akhmadsudrajat.files.word
Republik Indonesia Nomor 66 press.com/2014/11/permendikbu
Tahun 2013 Tentang Standar d-no-104-tahun-2014.pdf .
Penilaian Pendidikan. Jakarta: Diakses tanggal 3 Maret 2018.
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Republik Romita, Iucu, Elena Marin. (2014).
Indonesia. Authentic Learning in Adult
Education. Journal of Social and
Linda Darling-Hamond & Jon Snyder. Behavioral Sciences 142 (410-
2000. Authentic Assessment of 415). University of Bucharest,
Teaching in Context. Journal of Romania.
Teaching and Teacher Education

You might also like