You are on page 1of 24

Pengaruh Penggunaan Media Video Pada Pembelajaran Biologi Terhadap

Motivasi, Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI


SMA Negeri 2 Luwu

Nirva, Yusminah Hala, dan Muhammad Junda


Email: nirvabio@gmail.com, yushala12@mail.com dan yunda62@gmail.com

ABSTRACT: Nirva. 2020. The Influence of Utilizing Video Media in Biology Learning on Motivation,
Independence, and Learning Outcomes of Grade XI Students at SMAN 2 Luwu. Thesis. Department of
Biology, Postgraduate, Universitas Negeri Makassar (supervised by Yusminah Hala and Muhammad
Junda).
This study aims to discover: (1) the learning motivation of grade XI IPA students at SMAN 2
Luwu taught by using video media in biology learning, (2) the learning independence of grade XI IPA
students at SMAN 2 Luwu taught by using video media in biology learning, (3) the learning outcomes of
grade XI IPA students at SMAN 2 Luwu taught by using video media in biology learning, (4) the
differences in learning motivation of grade XI IPA students at SMAN 2 Luwu by using video media and
without using video media in biology learning, (5) the differences in learning independence of grade XI
IPA students at SMAN 2 Luwu by using video media and without using video media in biology learning,
(6) the differences in learning outcomes in grade XI IPA at SMAN 2 Luwu in using video media and
without using video media in biology learning. This research is a quasi-experimental research. The
population of the study were all students of grade XI IPA of the second semester at SMAN 2 Luwu in
academic year 2019/2020. The sampling technique was conducted by employing simple random sampling
by drawing a small paper and obtained two classes as research subjects from the existing seven classes of
grade XI. The classes obtained were class XI4 taught by using video media in biology learning with 32
students and class XI3 taught without using video media in biology learning with a total of 30 students.
The results of the study reveal that (1) the students’ learning motivation in grade XI IPA at SMAN 2
Luwu taught by using video media in biology learning is in the average of 88.81 which is in very high
category and the students’ learning motivation taught without using video media in biology learning is in
the average of 76.13 which is in high category, (2) the students’ learning independence of grade XI IPA at
SMAN 2 Luwu taught by using video media in biology learning is in the average of 84.09 which is in
very high category and the students’ learning motivation taught without using video media in biology
learning is in the average of 74.23 which is in high category, (3) the learning outcomes of grade XI IPA at
SMAN 2 Luwu taught by using video media in biology learning is in the average of 87.38 which is in
very high category and the students’ learning motivation taught without using video media in biology
learning is in the average of 80 which is in high category, (4) there is a difference in students’ learning
motivation in grade XI IPA at SMAN 2 Luwu by using video media in biology learning and without using
video media in biology learning, (5) there is a difference in learning independence of grade XI IPA
students at SMAN 2 Luwu by using video media in biology learning and without using video media in
biology learning, (6) there is a difference in learning outcomes in grade XI IPA at SMAN 2 Luwu by
using video media in biology learning and without using video media in biology learning.

Keywords: video media, motivation, independence, learning outcomes.


ABSTRAK

Nirva. 2020. Pengaruh Penggunaan Media Video pada Pembelajaran Biologi Terhadap Motivasi,
Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Luwu. Tesis. Jurusan Biologi,
Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar. (Dibimbing oleh Yusminah Hala dan Muhammad Junda).

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui motivasi belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2
Luwu yang diajar dengan menggunakan media video pada pembelajaran biologi (2) Mengetahui
kemandirian belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu yang diajar dengan menggunakan
media video pada pembelajaran biologi (3) Mengetahui hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA
Negeri 2 Luwu yang diajar dengan menggunakan media video pada pembelajaran biologi (4) Mengetahui
perbedaan motivasi belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu melalui penggunaan media
video pembelajaran biologi dan tanpa melalui penggunaan media video pembelajaran biologi (5)
Mengetahui perbedaan kemandirian belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu melalui
penggunaan media video pembelajaran biologi dan tanpa melalui penggunaan media video pembelajaran
biologi (6) Mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu melalui
penggunaan media video pembelajaran biologi dan tanpa melalui penggunaan media video pembelajaran
biologi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 2 Luwu tahun ajaran
2019/2020. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik acak kelas (simple
random sampling) yang dilakukan dengan undian kertas kecil dengan mengambil dua kelas sebagai subjek
penelitian dari tujuh kelas XI yang ada. Kelas yang dimaksud yaitu kelas XI4 diajar dengan menggunakan
media video pembelajaran biologi dengan jumlah peserta didik 32 orang dan kelas XI3 diajar tanpa
menggunakan media video pembelajaran biologi dengan jumlah peserta didik 30 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Motivasi belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu yang diajar
dengan media video pembelajaran biologi rata-rata 88,81 berada pada kategori sangat tinggi dan motivasi
belajar peserta didik yang diajar tanpa menggunakan media video pembelajaran biologi rata-rata 76,13
berapa pada kategori tinggi (2) Kemandirian belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
yang diajar dengan media video pembelajaran biologi rata-rata 84,09 berada pada kategori sangat tinggi
dan motivasi belajar peserta didik yang diajar tanpa menggunakan media video pembelajaran biologi rata-
rata 74,23 berapa pada kategori tinggi. (3) Hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
yang diajar dengan media video pembelajaran biologi rata-rata 87,38 berada pada kategori sangat tinggi
dan motivasi belajar peserta didik yang diajar tanpa menggunakan media video pembelajaran biologi rata-
rata 80,67 berapa pada kategori tinggi biologi (4) Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik kelas
XI IPA SMA Negeri 2 Luwu melalui penggunaan media video pembelajaran biologi dan tanpa melalui
penggunaan media video pembelajaran biologi (5)Terdapat perbedaan kemandirian belajar peserta didik
kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu melalui penggunaan media video pembelajaran biologi dan tanpa
melalui penggunaan media video pembelajaran biologi (6) Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik
kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu melalui penggunaan media video pembelajaran biologi dan tanpa
melalui penggunaan media video pembelajaran biologi.

Kata kunci : Media video, motivasi, kemandirian dan hasil belajar

PENDAHULUAN dominan dalam proses pembelajaran di sekolah.


Pendidikan merupakan suatu proses Peserta didik akan memperhatikan gaya
pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran mengajar guru bahkan mencontoh gurunya, hal
dengan berbagai metode guna mendapatkan ini akan menjadi pancingan apakah peserta didik
pengetahuan, pemahaman dan tingkah laku tertarik dengan gurunya dan pelajaran yang
sesuai kebutuhan. Kegiatan pembelajaran, disampaikan (Saleh, Daniel & Junda, 2017).
memerlukan interaksi antara pendidik yaitu guru Kecenderungan pembelajaran yang kurang
dan peserta didik. Guru merupakan faktor yang menarik minat dan perhatian siswa merupakan
hal wajar dialami oleh guru yang belum berjalan baik dan aktif. Dengan adanya dorongan
memahami kebutuhan dari siswa. Minat belajar belajar yang sangat kuat terutama dari guru,
siswa yang kurang juga dilihat dari sumber peserta didik semangat dan bergairah untuk
motivasi ekstrinsik atau intrinsik. Belajar tutorial belajar. Sehingga peserta didik pun mampu
dengan menggunakan media pembelajaran menerima, memahami, dan menguasai materi
berbasis TIK diharapkan dapat memberikan pelajaran yang harus dikuasainya. Peserta didik
motivasi intrinsik bagi siswa. Dengan adanya yang mampu mengerjakan tugas-tugas akan
peningkatan motivasi belajar siswa, diharapkan mencapai prestasi belajar dengan baik. Ini
akan berdampak pada peningkatan aktivitas dan sejalan dengan ungkapan (Hala, Saenab, &
hasil belajar siswa (Bahri, Hidayat, Muntaha, Kasim, 2015) Guru atau pendidik memiliki tugas
2018). pokok untuk merencanakan, melaksanakan dan
Inovasi media pembelajaran hendaknya melakukan evaluasi terhadap proses
mengikuti perkembangan teknologi, informasi pembelajaran. Penjabarannya seorang guru
dan komunikasi. Media pembelajaran yang merencanakan pembelajaran dalam bentuk
canggih dan praktis diharapkan dapat membuat dan mempersiapkan perangkat
meningkatkankan mutu pendidikan. Terdapat pembelajaran kemudian perangkat pembelajaran
berbagai macam cara agar dapat meningkatkan digunakan untuk melaksanakan proses
mutu pendidikan, salah satunya melalui pembelajaran dan selanjutnya melakukan
peningkatan prestasi akademik, seperti evaluasi untuk melihat berhasil atau tidaknya
peningkatan hasil belajar dan kemandirian pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu,
belajar. Media pembelajaran yang canggih, yang menurut (Noviyanto, Juanengsih, & Rosyidatun,
dapat terintegrasi ke dalam gadget seperti laptop, 2015) Kegiatan belajar yang terjadi di kelas akan
notebook, dan handphone yang dimiliki peserta berlangsung baik apabila didukung dengan
didik dapat membuat proses belajar terjadi kompetensi guru dalam melakukan pengajaran
dimana saja dan kapan saja. Sehingga proses dan media penunjang pembelajaran.
belajar bisa menjadi semakin praktis dan Meningkatnya kemampuan siswa,
menyenangkan (Muliana, 2016). mencerminkan bahwa kegiatan belajar
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berlangsung secara optimal.
dapat mengubah cara berpikir, pola hidup, Salah satu media yang dapat menunjang
kebiasaan, dan tata cara pergaulan. Guru proses pembelajaran adalah media video karena
merupakan fasilitator dalam pendidikan di beberapa materi tidak dapat diamati secara
sekolah dan dapat meningkatkan peserta didik langsung terutama pada mata pelajaran biologi,
dalam prestasi belajar. Selain guru ada faktor ada beberapa materi yang membutuhkan alat
yang mempengaruhi proses belajar siswa, yaitu: bantu atau media dalam proses pembelajaran
Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor misalnya pada materi sistem pencernaan. Hal ini
internal biasanya terdiri atas intelegensi, minat, relevan dengan ungkapan (Azis, Taiyeb, &
bakat, motivasi, kemandirian, mental dan Muis, 2018) bahwa tidak semua gejala dan
perhatian, dan faktor eksternal terdiri dari fenomena biologi dapat diamati secara langsung
lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. dengan mata telanjang. Hal ini terutama yang
Guru atau pendidik harus bisa menggali apa menyangkut proses-proses fisiologis yang terjadi
saja yang mampu membangkitkan faktor-faktor di dalam tubuh makhluk hidup misalnya
yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran manusia, sehingga diperlukan suatu alat bantu
beberapa faktor tersebut yaitu motivasi belajar atau media yang dapat mendukung terjadinya
serta kemandirian belajar peserta didik. Namun proses pembelajaran.
terkadang setiap mata pelajaran berbeda-beda Fakta yang ada dilapangan adalah pada saat
tingkat kesulitannya. Dan bakat peserta didik proses pembelajaran hanya dilakukan di dalam
juga berbeda-beda. Jadi untuk membangkitkan kelas dan seringkali dilaksanakan hanya dengan
semua motivasi dan kemandirian belajar dalam bantuan buku yang justru menimbulkan
satu mata pelajaran yang sama itu sulit, tetapi kebosanan bagi peserta didik. Hal tersebut
tugas seorang guru yang profesional harus bisa menyebabkan rendahnya motivasi peserta didik
melakukannya, agar proses pembelajaran dalam belajar. Rendahnya motivasi belajar
peserta didik menyebabkan peserta didik tidak sekolah siswa mengalami kesulitan dalam
memperhatikan pembelajaran yang berpengaruh memahami konsep-konsep pada beberapa sub
terhadap hasil belajar peserta didik yang kurang materi. Selama proses pembelajaran, kebanyakan
memuaskan. Selain itu, media video materi disampaikan dengan metode
pembelajaran sebenarnya masih jarang konvensional misalnya metode ceramah
digunakan dalam proses pembelajaran, guru berbantuan papan tulis dan buku ajar sebagai
kebanyakan menggunakan media pembelajaran sumber belajar siswa. Buku ajar yang digunakan
yang lebih banyak mengandung teks sehingga siswa kurang menyajikan gambar-gambar terkait
terkesan monoton dan kurang menarik perhatian materi yang diajarkan sehingga, pembelajaran
siswa sehingga mempengaruhi kurangnya yang mereka gunakan masih monoton dan
motivasi belajar, kemandirian dan hasil belajar cenderung membosankan bagi peserta didik.
peserta didik kurang maksimal. Maka untuk menunjang proses pembelajaran
Salah satu media yang cocok digunakan tersebut, guru dapat menggunakan media
untuk menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran salah satu media yang dapat
pembelajaran adalah dengan penggunaan video digunakan yaitu media video diharapkan
pembelajaran. Media video merupakan suatu nantinya peserta didik dapat termotivasi, dan
media pembelajaran yang menarik bagi peserta membangkitkan kemandirian peserta didik serta
didik, karena video dibuat dengan tampilan yang hasil belajar pelajaran Biologi dapat mencapai
menarik yang disertai gambar dan tulisan, nilai KKM. Berdasarkan kondisi tersebut maka
sehingga mudah dilihat dan ditirukan oleh diperlukan suatu media pembelajaran yang tepat
peserta didik. Video merupakan suatu medium untuk mengembangkan pengetahuan peserta
yang sangat efektif untuk membantu proses didik. Salah satu media yang dapat digunakan
pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, adalah video pembelajaran. Hal ini didukung
individu, maupun kelompok. Video juga oleh penelitian (Lubis, 2017) dalam penelitian
merupakan bahan ajar non cetak yang sangat tersebut menunjukan bahwa penggunaan video
kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai pembelajaran berpengaruh secara signifikan
ke hadapan siswa secara langsung (Daryanto, terhadap hasil belajar peserta didik, selain itu
2010). penelitian (Azis et al., 2018) hasil penelitian
Video merupakan media audio visual yang tersebut menunjukkan bahwa motivasi dan hasil
sudah beredar di masyarakat dan banyak belajar siswa yang dibelajarkan dengan Media
diminati oleh semua kalangan mulai dari sekolah Video berada pada kategori tinggi dengan nilai
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah rata-rata sebesar 83,79 dan 77,17. Ada pengaruh
menengah atas, dunia kampus maupun orang penggunaan Media Video terhadap motivasi dan
dewasa, media audio visual mulai dari jenis hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi
video hiburan, pengetahuan, informasi, musik, 0.002 dan 0,016.
dan cerita-cerita bersejarah bisa disaksikan Berdasarkan adanya permasalahan diatas,
dengan mudah. Peranan video dalam konteks diperlukan adanya suatu penelitian untuk
bertambahnya pengetahuan peserta didik membuktikan atau mencari kebenaran bahwa
memerlukan pengamatan yang lebih mendalam motivasi, kemandirian dan hasil belajar biologi
terutama tentang pengaruh-pengaruh yang peserta didik dapat diupayakan melalui media
ditimbulkannya, mengingat kelebihan dari video, video pembelajaran yang dirumuskan dalam
mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, mampu judul “Pengaruh Penggunaan Media Video pada
menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu Pembelajaran biologi Terhadap Motivasi belajar,
dalam waktu yang singkat, pesan yang Kemandirian belajar dan Hasil Belajar Peserta
disampaikan cepat dan mudah di singkat, Didik kelas XI IPA”
mengembangkan pikiran dan pendapat siswa,
mengembangkan imajinasi peserta didik METODE PENELITIAN
(Busyaeri, Udin, & Zaenudin, 2016). A. Jenis Penelitian
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Jenis penelitian yang digunakan dalam
kepada beberapa siswa dan guru di SMA Negeri penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen
2 Luwu dalam proses pembelajaran biologi di semu (quasi eksperiment design) dengan
menggunakan satu kelas eksperimen dan satu Desain penelitian yang digunakan adalah
kelas kontrol. Pelaksanaan penelitian ini, diberi Pretest-Posttest Control Group Design.
perlakuan berupa pembelajaran dengan Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang
menggunakan media video pembelajaran biologi keduanya ditentukan secara acak. Pada
pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kelompok eksperimen diberikan perlakuan
kontrol pembelajaran dilakukan tanpa dengan pembelajaran menggunakan bantuan
menggunakan media video pembelajaran. Pada media video pembelajaran biologi sedangkan
rancangan penelitian ini, pendekatan yang kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan,
digunakan adalah pendekatan kuantitatif karena serta pada kedua kelompok diberikan pretest
dalam penelitian ini menggunakan data-data terlebih dahulu sebelum dilakukan perlakuan.
numerik yang dapat diolah dengan menggunakan Selanjutnya, pada kedua kelompok dilakukan
metode statistik. posttest dan hasilnya dibandingkan. Model
desain pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1
B. Desain Penelitian
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 M1K1H1 X1 O2 M2K2H2
Kontrol O3 M3K3H3 X2 O4 M4K4H4
Sumber : (Sugiyono, 2017).
Keterangan:
X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen melalui penggunaan media video pembelajaran biologi
X2 : Pembelajaran pada kelas kontrol tanpa penggunaan media video biologi
O1 : Pretest kelas eksperimen sebelum proses pembelajaran
M1 : Motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan.
K1 : Kemandirian belajar peserta didik kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan.
H1 : Hasil belajar peserta didik kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 : Postest kelas eksperimen setelah proses pembelajaran
M2 : Motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen setelah diberi perlakuan.
K2 : Kemandirian belajar peserta didik kelas eksperimen setelah diberi perlakuan.
H2 : Hasil belajar peserta didik kelas eksperimen setelah diberi perlakuan.
O3 : Pretest kelas kontrol sebelum proses pembelajaran.
M3 : Motivasi belajar peserta didik kelas kontrol sebelum proses pembelajaran tanpa penggunaan
media video pembelajaran biologi
K3 : Kemandirian belajar peserta didik kelas kontrol sebelum proses pembelajaran tanpa
penggunaan media video pembelajaran biologi
H3 : Hasil belajar peserta didik kelas kontrol sebelum proses pembelajaran tanpa penggunaan
media video pembelajaran biologi.
O4 : Posttest kelas kontrol sesudah proses pembelajaran.
M4 : Motivasi belajar peserta didik kelas kontrol setelah proses pembelajaran tanpa penggunaan
media video pembelajaran biologi
K4 : Kemandirian belajar peserta didik kelas kontrol setelah proses pembelajaran tanpa
penggunaan media video pembelajaran biologi.
H4 : Hasil belajar peserta didik kelas kontrol setelah proses pembelajaran tanpa penggunaan media
video pembelajaran biologi.
C. Waktu dan Tempat Penelitian D. Variabel Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian pada Variabel yang digunakan dalam penelitian
semester genap tahun pelajaran 2019/2020. ini adalah satu variabel bebas dan tiga variabel
Tempat dilaksanakan penelitian di SMA Negeri terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
2 Luwu Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi penggunaan media video pada pembelajaran
Selatan. biologi. Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu: nilai tes hasil belajar, pernyataan tertulis, dengan 5 pilihan jawaban
motivasi belajar dan kemandirian belajar peserta yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), Ragu-ragu
didik. (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju
(STS). Angket kemandirian belajar ini
E. Populasi dan Sampel digunakan untuk memperoleh informassi dari
a. Populasi peserta didik mengenai kemandirian belajar
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik atas penggunaan media video
rombongan belajar kelas XI IPA SMA Negeri 2 pembelajaran biologi materi system pencernaan
Luwu tahun pelajaran 2019/2020. manusia.
b. Sampel 4. Hasil Belajar
Teknik pengambilan sampel pada penelitian Hasil belajar yang digunakan dalam
ini dilakukan dengan teknik acak kelas (simple penelitian ini adalah tes dalam bentuk tes
random sampling) yang dilakukan dengan objektif pilihan ganda yang terdiri dari 30 nomor
undian kertas kecil. Pada kertas tertulis 7 kelas dengan 5 pilihan jawaban. Tes hasil belajar ini
sesuai dengan populasi yang ada disekolah. digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif
Berdasarkan teknik pengambilan sampel antara hasil belajar peserta didik yang diajarkan
diperoleh 2 rombongan belajar yaitu kelas dengan menggunakan media video pembelajaran
eksperimen dan kelas kontrol. biologi.

F. Definisi Operasional Variabel G. Prosedur Penelitian


1. Media Video Tahapan dalam penelitian ini dilakukan
Media Video yang digunakan dalam mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan
penelitian ini adalah produk hasil penelitian penelitian dan tahap akhir penelitian.
pengembangan dari Syuaib (2018) yang berjudul 1. Tahap Persiapan
“Pengembangan Video Pembelajaran Biologi a. Melakukan observasi untuk mendapatkan
Peserta Didik SMA Kelas XI IPA”. Video informasi yang dibutuhkan dalam
pembelajaran biologi yang telah dikembangkan penyusunan rencana penelitian.
tersebut masuk dalam kategori valid, praktis dan b. Menyusun rancangan penelitian.
efektif. c. Melakukan validasi instrumen penelitian
2. Motivasi Belajar yaitu soal untuk pretest dan posttest.
Motivasi dalam proses pembelajaran d. Melakukan validasi instrumen yang
merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat mendukung dalam kegiatan pembelajaran
penting. Sering terjadi siswa yang kurang pada saat penelitian yaitu silabus, rencana
berprestasi bukan disebabkan oleh pelaksanaan pembelajaran, angket dan lembar
kemampuannya yang kurang, akan tetapi kerja peserta didik.
dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar e. Mengurus surat izin dari kampus dan instansi
sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan terkait.
segala kemampuannya. Komponen-komponen
yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran 2. Tahap Pelaksanaan
yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik, a. Pada pertemuan pertama, terlebih dahulu
yaitu; membangkitkan dan memperhatikan memberikan pretest pada masing-masing
perhatian peserta didik selama pembelajaran kelompok (kelas eksperimen dan kelas
(Attention), menggunakan materi pembelajaran kontrol) untuk mengetahui pengetahuan awal
yang ada relevansinya dengan kehidupan siswa peserta didik tentang materi yang akan
(Relevance), menanamkan rasa yakin dan diajarkan.
percaya diri peserta didik (Confidence), dan b. Kegiatan belajar mengajar dengan
menumbuhkan rasa puas pada peserta didik menggunakan media video pada kelas
terhadap pembelajaran (Satisfaction). eksperimen sedangkan pada kelas kontrol
3. Kemandirian Belajar menggunakan pembelajaran konvensional.
Angket kemandirian belajar yang c. Pada pertemuan terakhir, memberikan
digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20 posttest pada masing-masing kelompok (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) untuk c. Tes hasil belajar
mengetahui pengetahuan akhir peserta didik Tes hasil belajar yang digunakan untuk
tentang materi yang akan diajarkan. mengumpulkan data tes hasil belajar biologi
siswa XI IPA di SMA yang diperoleh sebelum
3. Tahap Pesnyelesaian dan sesudah penerapan pembelajaran melalui
1. Menganalisis pengaruh media video terhadap media video. Bentuk tes atau evaluasi yang
motivasi belajar peserta didik digunakan dalam bentuk tes objektif (pilihan
2. Menganalisis pengaruh media video terhadap ganda) sebanyak 30 soal.
kemandirian belajar peserta didik
3. Menganalisis pengaruh media video terhadap I. Teknik Pengumpulan Data
hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
4. Tahap penyusunan laporan penelitian. ini menggunakan instrumen angket dan tes.
a. Angket
H. Instrumen Penelitian Angket digunakan untuk mengetahui
Instrumen penelitian yang digunakan motivasi belajar dan kemandirian belajar peserta
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. didik terhadap pembelajaran dengan
a. Angket Motivasi Belajar menggunakan media video dan yang tidak
Angket digunakan untuk mengumpulkan menggunakan media video. Angket diberikan
data tentang tanggapan peserta didik terhadap sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran. Angket ini berjumlah 30 evaluasi dilakukan, berupa item-item pertanyaan
pertanyaan yang diberikan sebelum dan sesudah yang diisi oleh siswa. Instrumen pada penelitian
kegiatan pembelajaran untuk diisi oleh peserta ini menggunakan skala pengukuran yaitu skala
didik terhadap materi pelajaran biologi likert. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku
khususnya materi system pencernaan. yang diinginkan oleh para peneliti
Adapun indikator dari motivasi belajar dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan
menurut keller, yaitu: motivasi belajar kepada responden. Kemudian
dipengaruhi oleh empat komponen utama yaitu responden diminta memberikan pilihan jawaban
perhatian (Attention), relevansi (Relevance), atau respon dalam skala ukur yang telah
kepercayaan (confidence) dan kepuasan disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, tidak
(staticfaction) yang harus dipenuhi seseorang setuju,dan sangat tidak setuju (Sukardi, 2015).
untuk tetap termotivasi. Penentuan jenis pilihan jawaban dari
b. Angket kemandirian Belajar skala motivasi belajar dengan
Angket digunakan untuk mengumpulkan menggunakan skala Likert melalui empat
data tentang tanggapan peserta didik terhadap kategori jawaban. Jawaban setiap item
kegiatan pembelajaran. Angket ini berjumlah 20 instrumen yang menggunakan skala Likert
pertanyaan yang diberikan sebelum dan sesudah mempunyai gradiasi yang sangat positif sampai
kegiatan pembelajaran untuk diisi oleh peserta negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
didik terhadap materi pelajaran biologi Tabel 3.1.
khususnya materi sistem pencernaan.
Tabel 3.1 Kategori Jawaban Skala Motivasi Belajar
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Jawaban Nilai Jawaban Nilai
Sangat Setuju 5 Sangat setuju 1
Setuju 4 Setuju 2
Kurang Setuju 3 Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak setuju 5
Penggunaan metode ini digunakan untuk adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
mengungkap motivasi belajar. Motivasi belajar adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya
terdiri dari adanya hasrat dan keinginan berhasil, penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan didik dari setiap motivasi yang diamati,
belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan selanjutnya menghitung skor rata-rata dengan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik. membagi jumlah perolehan dengan banyaknya
b. Tes (evaluasi) item pada angket motivasi setiap indikator.
Data yang diungkap dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta Dinyatakan dengan rumus:
pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada
atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek Nilai motivasi=
yang diteliti, digunakan tes (Arikunto, 2013). 100
Tes diberikan pada akhir pembelajaran yang Analisis dilakukan menggunakan model
bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari skala likert. Untuk pertanyaan positif dengan
hasil belajar siswa tentang materi pembelajaran. jawan 5= sangat setuju, 4= setuju, 3 kurang
Tes dalam penelitian ini berupa soal berbentuk setuju, 2= tidak setuju dan 1= sangat tidak
pilihan ganda (multiple chose) yang berkaitan setuju. Sedangkan untuk pertanyaan negatif
dengan indikator yang ditetapkan pada RPP. dengan jawaban 5= sangat tidak setuju, 4= tidak
Sebelum soal tes diuji cobakan terlebih dahulu setuju, 3= kurang setuju, 2= setuju, dan 1=
untuk mengetahui validalitas dan reliabilitas. Tes sangat setuju. Adapun pengkategorian nilai
yang telah diujii cobakan digunakan untuk motivasi belajar peserta didik dapat dilihat pada
memperoleh data hasil belajar. tabel berikut:
Tabel 3.2 Pengkategorian Nilai Motivasi Belajar
J. Teknik Analisis Data Peserta Didik
Teknik analisis data yang digunakan dalam Nilai Kategori
penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif 84-100 Sangat Tinggi
dan statistik inferensial. Data penelitian 68-83 Tinggi
dianalisis dengan menggunakan statistik 52-67 Cukup
deskriptif untuk menunjukkan deskripsi 36-51 Rendah
motivasi, kemandirian dan hasil belajar. Nilai tes 20-35 Sangat Rendah
meliputi rerata, nilai tertinggi, nilai terendah, dan Sumber: Sudijono (2006)
persentase perubahan pretest dengan posttest. b. Tes hasil belajar
Data motivasi belajar diperoleh melalui
1. Analisis Statistik Deskriptif langkah-langkah : Menghitung jumlah skor dari
Statistik deskriptif statistik yang setiap hasil belajar yang diamati, kemudian
digunakan untuk menganalisis data dengan cara menghitung persentase hasil belajar, dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang membagi jumlah skor hasil belajar perolehan
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa peserta didik dari setiap hasil belajar yang
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku diamati, selanjutnya menghitung skor rata-rata
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017). dengan membagi jumlah perolehan dengan
a. Motivasi Belajar banyaknya item pada tes tetulis hasil belajar
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk setiap indikator. Adapun rumus yang digunakan
mengetahui skor peserta didik dan adalah sebagai berikut:
mendeskripsikan motivasi belajar biologi peserta
didik baik pada kelompok eksperimen maupun Nilai Hasil Belajar=
kelompok kontrol yang terdiri dari nilai rata-rata
100
(mean), standar deviasi, nilai tertinggi dan nilai
terendah dengan menggunakan sistem SPSS Kriteria yang digunakan untuk
(Statistical Package for Sosial Science) versi 22. menentukan kategori hasil belajar Biologi,
Data motivasi belajar diperoleh melalui berdasarkan kategori standar Badan Standar
langkah-langkah : Menghitung jumlah skor dari Nasional Pendidikan (BSNP), (Depertemen
setiap motivasi yang diamati, kemudian Pendidikan Nasional (2012). Kategori tersebut,
menghitung persentase motivasi dengan sebagai berikut:
membagi jumlah skor motivasi perolehan peserta
Tabel 3.3 Pedoman Pengkategorian Hasil Belajar dan nilai terendah dengan menggunakan sistem
Interval Nilai Kategori SPSS (Statistical Package for Sosial Science)
88-100 Sangat Tinggi versi 22.
82-87 Tinggi Data kemandirian belajar diperoleh melalui
75-81 Cukup langkah-langkah : Menghitung jumlah skor dari
69-74 Rendah setiap motivasi yang diamati, kemudian
<69 Sangat Rendah
menghitung persentase motivasi dengan
membagi jumlah skor kemandirian belajar
perolehan peserta didik dari setiap kemandirian
Sumber: Kemendikbud, (2017) yang diamati, selanjutnya menghitung skor rata-
rata dengan membagi jumlah perolehan dengan
Analisis data motivasi, kemandirian dan banyaknya item pada angket kemandirian setiap
hasil belajar peserta didik bertujuan untuk indikator.
mengetahui peningkatan motivasi, kemandirian Dinyatakan dengan rumus:
dan hasil belajar peserta didik yang terjadi
sebelum penggunaan media video pembelajaran Nilai kemandirian=
biologi dengan menggunakan rumus gain 100
ternormalisasi (N-gain) untuk melihat seberapa
besar peningkatan motivasi, kemandirian dan
Analisis dilakukan menggunakan model
hasil belajar peserta didik setelah diajarkan
skala likert. Untuk pertanyaan positif dengan
dengan penggunaan media video pembelajaran
jawan 5= sangat setuju, 4= setuju, 3 kurang
biologi sebagai berikut:
– setuju, 2= tidak setuju dan 1= sangat tidak
= setuju. Sedangkan untuk pertanyaan negatif
– dengan jawaban 5= sangat tidak setuju, 4= tidak
(Sumber: Meltzer, 2002) setuju, 3= kurang setuju, 2= setuju, dan 1=
Dengan menggunakan rumus N-Gain sangat setuju. Adapun pengkategorian nilai
tersebut maka dapat diketahui seberapa besar motivasi belajar peserta didik dapat dilihat pada
peningkatan motivasi, kemandirian dan hasil tabel berikut:
belajar peserta didik secara individu dan secara Tabel 3.5 Pengkategorian Nilai Kemandirian
keseluruhan. Adapun pedoman pengkategorian Belajar Peserta Didik
Nilai Kategori
nilai rata-rata gain ternormalisasi dapat dilihat
84-100 Sangat Tinggi
pada Tabel 3.5.
68-83 Tinggi
52-67 Cukup
Tabel 3.4 Pedoman Pengkategorian Nilai Rata-
36-51 Rendah
Rata Gain Ternormalisasi
20-35 Sangat Rendah
Presentase Kriteria
76 Efektif
56-75 Cukup Efektif 2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial atau probabilitas
40-55 Kurang
Efektif
adalah teknik statistik yang digunakan untuk
40 Tidak Efektif menganalisis data sampel dan hasilnya
(Sumber: Hake, R.R.1999). diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2012).
Analisis statistik inferensial digunakan untuk
c. Kemandirian Belajar menguji hipotesis penelitian yang diajukan.
Analisis statistik deskriptif bertujuan Statistik inferensial juga digunakan untuk
untuk mengetahui skor peserta didik dan menguji hipotesis penelitian yang mencari tahu
mendeskripsikan kemandirian belajar biologi pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
peserta didik baik pada kelompok eksperimen Pengujian hipotesis digunakan statistik
maupun kelompok kontrol yang terdiri dari nilai parametrik dengan analisis varian untuk
rata-rata (mean), standar deviasi, nilai tertinggi membandingkan dua kelompok yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol melalui Penelitian ini dilakukan setelah seluruh
pembelajaran menggunakan media video dan instrumen penelitian yang akan digunakan
metode konvensional. Sebelum dilakukan dinyatakan valid. Penelitian ini dilaksanakan di
analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji SMA Negeri 2 Luwu Kabupaten Luwu.
prasyarat statistik parametrik, yang meliputi: Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap
tahun pelajaran 2019/2020. Adapun populasi
1. Uji normalitas pada penelitian ini adalah kelas XI IPA SMA,
Uji normalitas data merupakan uji data dengan mengambil 2 kelas sebagai sampel
untuk mengetahui apakah data yang diperoleh penelitian yaitu kelas XI IPA4 sebagai kelompok
dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji eksperimen yang dibelajarkan dengan
normalitas dalam penelitian menggunakan menggunakan media video pembelajaran
program (Statistical Package for Sosial Science) biologi, dan kelas XI IPA3 sebagai kelompok
versi 22 for windows. Data dikatakan normal, kontrol yakni kelas yang dibelajarkaan tanpa
apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada menggunakan media video pembelajaran
(P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan biologi. Materi pembelajaran biologi yang
lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05) maka data dibelajarkan pada penelitian ini adalah materi
dinyatakan tidak normal. sistem pencernaan. Kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan
2. Uji homogenitas analisis deskriptif dan analisis inferensial.
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji A. Analisis Statistik Deskriptif
variansi dan populasi homogen, uji homogenitas 1. Motivasi Belajar
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang Analisis deskriptif motivasi belajar
diperoleh homogen atau tidak terhadap kedua peserta didik dengan menggunakan media video
kelompok perlakuan. Uji homogenitas dalam pada pembelajaran biologi dilakukan sebelum
penelitian menggunakan program SPSS dan sesudah pembelajaran yang diukur dengan
(Statistical Package for Sosial Science) versi 22 menggunakan angket yang dibuat berdasarkan
for windows. indikator motivasi. Instrumen motivasi belajar
3. Uji hipotesis peserta didik yang diujikan kepada peserta didik
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan terdiri dari 30 butir pertanyaan positif maupun
untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel negatif yang masing-masing pertanyan mewakili
bebas terhadap variabel terikat. Data untuk uji indikator motivasi belajar, kemudian peserta
hipotesis diolah dengan analisis program SPSS didik diminta memberikan jawaban diberikan
(Statistical Package for Sosial Science) versi 22 skor 1 sampai 5.
for windows, yang dilakukan dengan uji Data statistik deskriptif kemandirian belajar
independent sampels test. Biologi peserta didik SMA Negeri 2 Luwu pada
kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 berikut:
1. Hasil Penelitian
Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Motivasi Belajar yang Diajarkan dengan Menggunakan Media Video
Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Video Pembelajaran Biologi Peserta
Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu.
Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Jumlah Sampel (N) 32 32 30 30
Nilai Terendah 54 80 49 70
Nilai Tertinggi 63 95 62 82
Rata-Rata 57,34 88,81 55,53 76,13
Standar Deviasi 1,911 4,321 3,026 3,839
Sumber: Lampiran C.13 data primer nilai motivasi belajar peserta didik
Berdasarkan data pada Tabel 4.1. diatas kelompok kontrol adalah 82.Nilai rata-rata
dapat diketahui jumlah sampel pada kelompok motivasi belajar pre-test pada kelompok
eksperimen adalah 32 sedangkan jumlah sampel eksperimen adalah 57,34 dan posttest adalah
pada kelompok kontrol adalah 30. Nilai terendah 88,81. Sedangkan nilai rata-rata pada kelompok
motivasi belajar pretest pada kelompok kontrol pretest adalah 55,53 dan pada posttest
eksperimen adalah 54 dan nilai terendah 76,13. Standar deviasi kelompok eksperimen
motivasi belajar posttest kelas eksperimen pretest 1,911 dan pada posttest 4,321, sedangkan
adalah 80, sedangkan nilai terendah pada standar deviasi pada kelompok kontrol pretest
motivasi belajar pretest pada kelompok kontrol 3,026 dan pada posttest 3,839.
adalah 49 dan nilai terendah motivasi belajar Data distribusi frekuensi dan kategorisasi
posttest pada kelompok kontrol adalah 70. skor motivasi belajar biologi peserta didik SMA
Sedangkan nilai tertinggi motivasi belajar Negeri 2 Luwu pada kelas eksperimen dan kelas
posttest pada kelompok eksperimen adalah 95 kontrol terlihat pada Tabel 4.2 berikut.
dan nilai tertinggi motivasi belajar posttest pada
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Motivasi Belajar yang Diajarkan dengan Bantuan
Media Video Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Video Pembelajaran
Biologi Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu.
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai Kategori Pretest Posttest Pretest Posttest


F F
F % % % F %
Sangat
84-100 - - 28 87,5 - - - -
Tinggi
68-83 Tinggi 1 3,1 4 12,5 - - 29 96,7
52-67 Cukup 30 93,8 - - 28 93,3 1 3,3
36-51 Rendah 1 3,1 - - 2 6,7 - -
Sangat
20-35 - - - - - - - -
Rendah
Jumlah 32 100 32 100 30 100 30 100
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 di atas, tinggi 1 (3,1%) kategori rendah 3,1% sedangkan
dapat diketahui bahwa distribusi nilai motivasi pada kelas kontrol untuk kategori tinggi 28
belajar Biologi peserta didik pada kategori peserta didik (93,3%) dan kategori rendah
cukup, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Data sebanyak 2 peserta didik (6,7%).
tersebut juga menunjukkan terjadinya Nilai motivasi posttest kelompok
peningkatan motivasi belajar Biologi peserta eksperimen pada kategori sangat tinggi sebanyak
didik, hal ini dapat dilihat dari nilai motivasi 28 peserta didik (87,5%) dan kategori tinggi
pretest dan posttest, baik pada kelas eksperimen sebanyak 4 peserta didik (12,5%), sedangkan
maupun pada kelas kontrol. pada kelas kontrol untuk kategori tinggi
Nilai motivasi pretest pada kelompok sebanyak 29 peserta didik dan pada kategori
eksperimen berada pada kategori cukup cukup 1 orang peserta didik.
sebanyak 30 peserta didik (93,8%), kategori
Tabel 4.3. Klasifikasi Gain Ternormalisasi Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Kelas Eksperimen Yang
Diajar Menggunakan Media Video Pembelajaran Biologi
Kelompok Eksperimen Rata-rata N-Gain Kategori
(Pretest-Posttest)
74 Cukup Efektif
Kelompok Kontrol (Pretest-
Posttest)
46 Kurang Efektif
Sumber:Lampiran C.25. Ngain Score Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata- kemandirian belajar peserta didik ini terdiri atas
rata N-Gain motivasi belajar peserta didik pada 20 butir pertanyaan positif maupun pertanyaan
kelompok eksperimen yang diajar menggunakan negatif, kemudian peserta didik diminta
media video pembelajaran Biologi berada pada memberikan jawaban dan setiap jawaban
kategori cukup efektif yakni 74. Sedangkan nilai diberikan skor. Angket ini diberikan sebelum
rata-rata N-Gain motivasi belajar peserta didik dan sesudah pembelajaran, baik pada kelas
pada kelompok kontrol yang diajar tanpa eskperimen yang dibelajarkan dengan media
menggunakan media video pembelajaran Biologi video pembelajaran biologi maupun pada kelas
berada pada kategori kurang efektif yakni 46. kontrol yang dibelajarkan tanpa menggunakan
Hal ini menunjukkan pula bahwa proses media video pembelajaran biologi.
pembelajaran melalui penggunaan media video Data statistik deskriptif kemandirian belajar
pembelajaran biologi dapat meningkatkan Biologi peserta didik SMA Negeri 2 Luwu pada
motivasi belajar peserta didik. kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada
2. Kemandirian Belajar Tabel 4.4 berikut:
Penilaian kemandirian belajar peserta didik
diukur menggunakan angket (kuesioner). Angket
Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Kemandirian Belajar yang Diajarkan dengan Bantuan Media Video
Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Video Pembelajaran Biologi Pada
Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu.
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Statistik Deskriptif
Pretest Posttest Pretest Posttest
Jumlah Sampel (N) 32 32 30 30
Nilai Terendah 50 79 50 71
Nilai Tertinggi 64 90 65 77
Rata-Rata 55,19 84,09 55,87 74,23
Standar Deviasi 3,126 2,900 3,560 2,063
Sumber: Lampiran C.17 data deskriptif nilai kemandirian belajar peserta
didik Nilai tertinggi kelompok eksperimen pretest
Berdasarkan data pada Tabel 4.4. diatas adalah 64 dan posttest tertinggi adalah 90.
dapat diketahui bahwa jumlah sampel pada Sedangkan nilai tertinggi kelompok kontrol
kelompok eksperimen adalah 32 sedangkan pretest adalah 65 dan nilai tertinggi kelompok
jumlah sampel pada kelompok kontrol adalah kontrol posttest adalah 77. Rata-rata nilai
30. Nilai terendah kelompok eksperimen pretest kemandirian belajar peserta didik kelompok
adalah 50 dan nilai terendah kelompok eksperimen pada saat pretest adalah 55,19 dan
eksperimen posttest adalah 79, sedangkan nilai posttest adalah 84,09, sedangkan rata-rata nilai
terendah pada kelompok kontrol pretest adalah kelompok kontrol pada saat pretest adalah 55,87
50 dan nilai terendah kelompok kontrol posttest dan posttest adalah 74,23.
adalah 71.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Kemandirian Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Kategori
F F
F % % % F %
84-100 Sangat - - 18 56,2 - - - -
Tinggi
68-83 Tinggi - - 14 43,8 - - 28 93,3
52-67 Cukup 31 96,9 - - 28 93,3 2 6,7
36-51 Rendah 1 3,1 - - 2 6,7 - -
20-35 Sangat - - - - - - - -
Rendah
Jumlah 32 100 32 100 30 100 30 100
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 di atas, 1 peserta didik (3,1%), sedangkan pretest pada
dapat diketahui bahwa distribusi nilai kelompok kontrol untuk kategori cukup 28
kemandirian belajar Biologi peserta didik pada peserta didik (93,3) dan kategori rendah
kategori rendah, cukup, tinggi dan sangat tinggi. sebanyak 2 peserta didik (6,7%).
Data tersebut juga menunjukkan terjadinya Nilai posttest pada kelompok
peningkatan kemandirian belajar biologi peserta eksperimen untuk kategori sangat tinggi
didik, hal ini dapat dilihat dari nilai kemandirian sebanyak 18 peserta didik (56,2%) dan tinggi
pretest dan posttest, baik pada kelas eksperimen sebanyak 14 peserta didik (43,8%), sedangkan
maupun pada kelas kontrol. pada kelas kontrol dari semua peserta didik
Nilai kemandirian pretest pada kelompok berada pada kategori tinggi 28 peserta didik
eksperimen untuk kategori cukup sebanyak 31 (93,3%) dan pada kategori cukup 2 (6,7%).
peserta didik (96,9%), kategori rendah sebanyak
Tabel 4.6. Klasifikasi Gain Ternormalisasi kemandirian Belajar Peserta Didik Pada Kelas Eksperimen
yang Diajar Menggunakan Media Video Pembelajaran Biologi
Kelompok Eksperimen Rata-rata N-Gain Kategori
(Pretest-Posttest)
65 Cukup Efektif
Kelompok Kontrol
41 Kurang Efektif
(Pretest-Posttest)
Sumber: Lampiran C.26. Ngain Score Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rata- 3. Hasil Belajar
rata N-Gain kemandirian belajar peserta didik Penilaian hasil belajar peserta didik
pada kelompok eksperimen yang diajar diukur menggunakan tes pilihan ganda sebanyak
menggunakan bantuan media video 30 nomor. Tes ini diberikan sebelum dan
pembelajaran Biologi berada pada kategori sesudah proses pembelajaran, baik pada kelas
efektif yakni 65. Sedangkan nilai rata-rata N- eksperimen yang diajarkan menggunakan
Gain kemandirian belajar peserta didik pada bantuan media video pembelajaran biologi
kelompok kontrol yang diajar tanpa maupun pada kelas kontrol yang diajarkan tanpa
menggunakan media video pembelajaran Biologi menggunakan media video pembelajaran
berada pada kategori kurang efektif yakni 41. biologi.
Hal ini menunjukkan pula bahwa proses Data statistik deskriptif hasil belajar Biologi
pembelajaran melalui penggunaan media video peserta didik kelas XI di SMA Negeri 2 Luwu
pembelajaran biologi dapat meningkatkan pada kelompok eksperimen dan kelompok
motivasi belajar peserta didik. kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7. Statistik Deskriptif Hasil Belajar yang Diajarkan dengan Bantuan Media Video Pembelajaran
Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Video Pembelajaran Biologi Pada Peserta Didik
Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Statistik Deskriptif
Pretest Posttest Pretest Posttest
Jumlah Sampel (N) 32 32 30 30
Nilai Terendah 43 80 43 70
Nilai Tertinggi 63 97 63 90
Rata-Rata 55,25 87,38 55,70 80,67
Standar Deviasi 5,930 5,072 6,182 5,215
Sumber: Lampiran C.21 data deskriptif nilai hasil belajar peserta didik
Berdasarkan data Tabel 4.7 di atas, dapat pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai
diketahui adanya perbedaan hasil belajar Biologi rata-rata hasil belajar Biologi peserta didik pada
peserta didik antara kelompok eksperimen yang peserta didik dan kelas kontrol.
diajar dengan menggunakan bantuan media Nilai rata-rata hasil belajar pretest pada
video pembelajaran biologi dan kelompok kelompok eksperimen adalah 55,25 sedangkan
kontrol yang diajar tanpa bantuan media video pada kelompk kontrol adalah 55,70. Nilai rata-
rata hasil belajar posttest pada kelompok tertinggi hasil belajar posttest pada kelas kontrol
eksperimen adalah 87,38 sedangkan pada adalah 90.
kelompok kontrol 80,67. Data distribusi frekuensi dan persentase
Nilai terendah hasil belajar posttest kelas hasil belajar biologi peserta didik kelas XI di
eksperimen adalah 80 dan nilai terendah hasil SMA Negeri 2 Luwu pada kelompok eksperimen
belajar posttest kelas kontrol adalah 70, dan kelompok kontrol terlihat pada Tabel 4.8
sedangkan nilai tertinggi hasil belajar postest berikut:
pada kelas eksperimen adalah 97 dan nilai
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai Kategori Pretest Posttest Pretest Posttest


F F
F % % % F %
88-100 Sangat - - 5 15,6 - - - -
Tinggi
82-87 Tinggi - - 17 53,1 - - - -
75-81 Cukup 1 3,1 10 31,3 - - 19 63,3
69-74 Rendah 1 3,1 - - - - 11 36,7
<69 Sangat 30 93,8 - - 30 100 - -
Rendah
Jumlah 32 100 32 100 30 100 30 100
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat kelompok eksperimen pada umumnya berada
diketahui bahwa distribusi frekuensi pada pada kategori sangat rendah sedangkan distribusi
kelompok eksperimen nilai pretest peserta didik frekuensi posttest pada kelompok eksperimen
berada pada kategori cukup (3,1%), pada umumnya berada pada kategori tinggi.
kategori rendah (3,1%) dan pada kategori sangat Distribusi frekuensi pada kelompok kontrol
rendah 93,8, sementara nilai posttest kelompok nilai pretest peserta didik berada pada kategori
eksperimen pada kategori sangat tinggi (15,6%), sangat rendah, sementara nilai posttest kelompok
pada kategori tinggi 53,1% dan pada kategori kontrol berada pada kategori cukup (63,3%) dan
cukup 31,3%. Distribusi frekuensi pretest pada kategori rendah 36,7%.
Tabel 4.9. Klasifikasi Gain Ternormalisasi Hasil Belajar Peserta Didik Pada Kelas Eksperimen yang
Diajar Menggunakan Media Video Pembelajaran Biologi
Kelompok Eksperimen Rata-rata N-Gain Kategori
(Pretest-Posttest)
65 Cukup Efektif
Kelompok Kontrol
49 Kurang Efektif
(Pretest-Posttest)
Sumber: Lampiran C.27. Ngain Score Hasil Belajar Peserta Didik Kelas
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata- pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil
rata N-Gain hasil belajar peserta didik pada belajar belajar peserta didik.
kelompok eksperimen yang diajar menggunakan
media video pembelajaran Biologi berada pada B. Analisis Statistik Inferensial
kategori efektif yakni 65. Sedangkan nilai rata- Sebelum data dianalisis lebih lanjut
rata N-Gain hasil belajar peserta didik pada yaitu pengujian hipotesis, perlu dilakukan
kelompok kontrol yang diajar tanpa pengujian prasyarat analisis. Adapun pengujian
menggunakan media video pembelajaran Biologi prasyarat analisis yang dilakukan dalam
berada pada kategori kurang efektif yakni 49. penelitian ini adalah uji normalitas apakah data
Hal ini menunjukkan pula bahwa proses yang digunakan berdistribusi normal dan
pembelajaran melalui penggunaan media video
homogenitas untuk melihat tingkat variansi data Hasil analisis statistik inferensial dengan uji
yang digunakan dalam penelitian. normalitas, uji homogenitas dan uji-t motivasi
belajar biologi peserta didik sebagai berikut:
a. Motivasi Belajar 1. Uji Normalitas
Tabel 4.10. Analisis Inferensial Uji Normalitas Motivasi Belajar Biologi yang Diajarkan dengan Bantuan
Media Video Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Video Pembelajaran
Biologi Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu

Analisis
No Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial

Uji Sig. (α) > 0.05 α Eksperimen = α Eksperimen = normal


1.
Normalitas 0,064 α Kontrol = normal
α Kontrol = 0,070
Sumber: Lampiran C.14 data primer analisis inferensial uji normalitas.
signifikansinya 0,064 > 0,05 dan motivasi
Data motivasi belajar akan berdistribusi belajar peserta didik yang diajar tanpa
normal apabila taraf signifikansi (sig. (α) > menggunakan media video signifikansinya
0,05). Sebaliknya data tidak terdistribusi normal adalah 0,070> 0,05 yang berarti data peserta
apabila taraf signifikansi (sig. (α) < 0,05). Hasil didik yang diajar dengan menggunakan media
pengolahan data pada penelitian ini video dan yang diajar tanpa menggunakan media
menunjukkan motivasi belajar peserta didik yang video pembelajaran biologi berasal dari populasi
diajar dengan menggunakan media video biologi yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Tabel 4.11. Analisis Inferensial Uji Homogenitas Motivasi Belajar Pada Peserta Didik Kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Luwu
Analisis
No Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial

Uji Mempunyai varian yang


1. Sig. (α) > 0.05 Sig (0,400 > 0,05)
Homogenitas sama (homogen)
Sumber: Lampiran C.15. data primer analisis
inferensial uji homogenitas motivasi

Data motivasi belajar peserta didik dengan kelompok peserta didik diambil dari kelompok
menggunakan program SPSS, dengan kriteria yang sama.
pengujian signifikansi yang diperoleh sig (α) >
0,05, maka variansi pada tiap kelompok data
sama (homogen). Sebaliknya jika signifikansi
yang peroleh sig (α) < 0,05 maka variansi pada
tiap kelompok data adalah tidak sama (tidak
homogen).
Data yang diperoleh setelah dilakukan
pengujian dengan statistik uji homogenitas,
diperoleh signifikansi sebesar 0,400 > 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik
yang diajar dengan menggunakan media video
pembelajaran biologi dan yang diajar tanpa
menggunakan media video pembelajaran biologi
memiliki variansi yang homogen. Jadi,
3. Uji Hipotesis
Tabel 4.12. Analisis Inferensial Uji Independent Sample T-Test Motivasi Belajar Pada Peserta Didik
Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu

Analisis
No Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial
thitung >ttabel maka thitung >ttabel
H0 ditolak (signifikan)
1. Uji-t H1 diterima (11,745 > 2,000)
H1 diterima
sig. (α) < 0.05 Sig(0,000 < 0.05)
Sumber: Lampiran C.16. data primer analisis inferensial uji normalitas motivasi belajar peserta didik
Setelah data memenuhi prasyarat analisis nilai thitung > ttabel (11,745 > 2,000) dan
yaitu data terdistribusi normal dan homogen, signifikansi 0,000 < 0,05 maka hipotesis
maka selanjutnya melakukan uji hipotesis. diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji pengaruh penggunaan media video pembelajaran
independent sampels test. Kriteria pengujiannya biologi terhadap motivasi belajar peserta didik.
adalah jika t hitung > t tabel dan signifikansi (sig b. Kemandirian Belajar
(α) < 0,05). Berdasarkan hasil perhitungan uji t 1. Uji Normalitas
pada lampiran C.16, memperlihatkan bahwa
Tabel 4.13. Analisis Inferensial Uji Normalitas Kemandirian Belajar Biologi yang Pada Peserta Didik
Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
Analisis
No. Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial
α Eksperimen =
Uji α Eksperimen = normal
1. Sig. (α) > 0,05 0,127
Normalitas α Kontrol = normal
α Kontrol = 0,154
Sumber: Lampiran C.18 data primer analisis inferensial uji normalitas kemandirian belajar peserta didik

Data kemandirian belajar akan 0,05. Sedangkan kemandirian belajar peserta


berdistribusi normal apabila taraf signifikansi sig didik yang diajar tanpa menggunakan media
(α) > 0,05. Sebaliknya jika taraf signifikansi video pembelajaran biologi menunjukkan taraf
yang diperoleh sig (α) < 0,05 maka data signifikansi 0,154. Hal ini berarti data peserta
dikatakan tidak berdistribusi normal. didik yang diajarkan dengan menggunakan
Hasil pengolahan data menunjukkan media video pembelajaran dan yang dibelajarkan
kemandirian belajar peserta didik yang diajar tanpa media video pembelajaran biologi berasal
dengan menggunakan media video pembelajaran dari populasi yang berdistribusi normal.
biologi memiliki nilai taraf signifikansi 0,127 >
2. Uji Homogenitas.
Tabel 4.14. Analisis Inferensial Uji Homogenitass Kemandirian Belajar Biologi Pada Peserta Didik Kelas
XI IPA SMA Negeri 2 Luwu

Analisis
No Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial
Uji Mempunyai varian
1. Sig. (α) > 0,05 0,149 > 0,05
Homogenitas yang sama (homogen)
Sumber: Lampiran C.19 data primer analisis inferensial uji homogenitas kemandirian belajar peserta didik

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan media video pembelajaran biologi


statistik uji homogenitas, diperoleh signifikansi dan tanpa menggunakan media video memiliki
sebesar 0,149, sehingga dapat disimpulkan variansi yang homogen. Jadi, kelompok peserta
bahwa peserta didik yang diajar dengan didik diambil dari populasi yang sama.
3. Uji Hipotesis
Tabel 4.15. Analisis Inferensial Uji Independent Samples T-Test Kemandirian Belajar Biologi yang
Diajarkan dengan Bantuan Media Video Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan
Media Video Pembelajaran Biologi Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2
Luwu
Analisis
No Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial
thitung >ttabel 12,568 > 2,000
1. Uji-t maka H0 ditolak Sig. (0,000 < 0,05) H0 ditolak (signifikan)
sig. (α) <0,05
Sumber: Lampiran C.20 data primer analisis inferensial uji-t kemandirian belajar peserta didik
Setelah data memenuhi prasyarat analisis pada lampiran C.20, memperlihatkan bahwa
yaitu data terdistribusi normal dan homogen, nilai thitung > ttabel (12,568 > 2,000) dan
maka selanjutnya melakukan uji hipotesis. signifikansi Sig. (α) < 0,05 (0,000 < 0,05) maka
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan
independent sampels test. Kriteria pengujiannya bahwa ada pengaruh penggunaan media video
adalah jika thitung > ttabel serta signifikansi sig. (α) pembelajaran biologi terhadap kemandirian
< 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan uji T-Test belajar peserta didik.
c. Hasil Belajar
Tabel 4.16. Analisis Inferensial Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi yang Diajarkan dengan Bantuan
Media Video Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Video Pembelajaran
Biologi Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
Analisis
No. Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial
α Eksperimen =
α Eksperimen = normal
1. Uji Normalitas Sig. (α) > 0.05 0,066
α Kontrol = normal
α Kontrol = 0,087
Sumber: Lampiran C.22 data primer analisis inferensial uji homogenitas
Berdasarkan data pada Tabel 4.12, setelah kesimpulannya, data hasil belajar biologi peserta
dilakukan uji normalitas diperoleh nilai didik yang diperoleh baik pada kelompok
signifikansi untuk kelas eksperimen sebesar eksperimen maupun pada kelompok kontrol
0,066 dan kelas kontrol 0,087. Nilai signifikansi berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
yang diperoleh tersebut sig.(α) > 0.05 sehingga
Tabel 4.17. Analisis Inferensial Uji Homogenitas Hasil Belajar Biologi yang Diajarkan dengan Bantuan
Media Video Pembelajaran Biologi dan Tanpa Menggunakan Media Video Pembelajaran
Biologi
Analisis
No. Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial
Uji Sig. (α) 0,887 > Mempunyai varian yang
1. Sig. (α) > 0.05
Homogenitas 0,05 sama (homogen)
Sumber: Lampiran C.23 data primer analisis inferensial uji homogenitas.
Untuk uji homogenitas, diperoleh nilai
signifikansi 0,887. Nilai signifikansi yang
diperoleh tersebut sig.(α) > 0.05 sehingga
kesimpulannya, data hasil belajar biologi peserta
didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
memiliki varians yang sama (homogen).
Tabel 4.18. Analisis Inferensial Uji Independent Sampel T-Test Hasil Belajar Biologi Pada Peserta Didik
Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Luwu
Analisis
No. Syarat Hasil Analisis Keterangan
Inferensial
thitung>ttabel maka 10,246 > 2,000
H0 ditolak, H1 diterima
1. Uji-t H0 ditolak sig. (α) Sig. (0,000 < 0,05
(signifikan)
<0.05
Sumber: Lampiran C.22 data primer analisis inferensial uji-t kemandirian belajar peserta didik
Setelah data memenuhi prasyarat analisis kontrol pretest adalah 55,53 dan pada posttest
yaitu data terdistribusi normal dan homogen, 76,13.
maka selanjutnya melakukan uji hipotesis. Data ini menunjukkan terjadinya
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah Uji peningkatan nilai motivasi belajar Biologi pada
independent sampels test. Kriteria pengujiannya kelas eksperimen, karena tidak terdapat lagi
adalah jika thitung > nilai t tabel serta signifikansi distribusi nilai motivasi belajar biologi peserta
(Sig. 2-tailed) < 0,05. Berdasarkan hasil didik pada kategori rendah maupun cukup dan
perhitungan Uji-t pada lampiran C.22, diperoleh nilai rata-rata motivasi posttest meningkat,
thitung sebesar 10,246 lebih besar dari nilai t tabel sehingga dapat dikatakan bahwa media video
2,000 serta nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) pembelajaran biologi berpengaruh positif
sebesar 0,000 < 0,05 berarti H1 diterima dan H0 terhadap motivasi belajar peserta didik.
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Penelitian yang diperoleh peneliti sejalan
pengaruh media video pembelajaran terhadap dengan Penelitian (Bravo, E., Amante, B., Simo,
hasil belajar biologi peserta didik. P., Enache, M., & Fernandez, V. 2011) yang
Setelah dilakukan analisis deskriptif dan menunjukkan bahwa penggunaan video memiliki
analisis statistik inferensial terhadap motivasi, efek positif pada persepsi siswa mengenai
kemandirian dan hasil belajar IPA biologi peningkatan motivasi belajar peserta didik.
peserta didik pada materi sistem pencernaan, Melalui teknik analisis statistik inferensial
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
signifikan motivasi, kemandirian dan hasil hitung sebesar 11,745 dan nilai t tabel yaitu
belajar peserta didik pada kelas eksperimen yang 2,000. Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel
dibelajarkan dengan menggunakan media video bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
pembelajaran biologi dan kelas kontrol yang Sebaliknya jika t hitung < t tabel, maka variabel
diajar tanpa menggunakan media video bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
pembelajaran biologi. terikat. Karena nilai t hitung 11,745 lebih besar
dibandingkan dengan nilai t tabel 2,000, maka
2. Pembahasan variabel bebas dalam hal ini media video pada
a. Motivasi Belajar pembelajaran biologi materi sistem pencernaan
Setelah dilakukan analisis deskriptif dan berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta
analisis statistik inferensial terhadap motivasi didik kelas XI SMA Negeri 2 Luwu. Hal ini juga
belajar IPA biologi peserta didik untuk materi dilihat dari rata-rata motivasi belajar pada
sistem pencernaan menunjukkan bahwa, pada kelompok yang diajar dengan menggunakan
kelas eksperimen yang diajar menggunakan media video lebih tinggi dari kelompok yang
bantuan media video pembelajaran menunjukkan diajar tanpa menggunakan media video
peningkatan motivasi belajar yang lebih baik pembelajaran biologi.
dibandingkan motivasi belajar peserta didik pada Hal ini sesuai dengan penelitian yang
kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan dilakukan oleh (Ribawati, 2015) dalam
bantuan media video pembelajaran. Rata-rata penelitian tersebut menunjukan bahwa
nilai motivasi belajar pre-test pada kelompok penggunaan video pembelajaran berpengaruh
eksperimen adalah 57,34 dan posttest adalah secara signifikan terhadap motivasi belajar
88,81. Sedangkan nilai rata-rata pada kelompok peserta didik. Selain itu hasil penelitian (Azis et
al., 2018) menunjukkan bahwa Motivasi dan
hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan Hasil analisis statistik inferensial dengan
Media Video berada pada kategori tinggi dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai t hitung
nilai rata-rata sebesar 83,79 dan 77,17. Ada 12,568 sedangkan t tabel yaitu 2,000 karena nilai
pengaruh penggunaan Media Video terhadap t hitung > t tabel maka variabel bebas
motivasi dan hasil belajar siswa dengan nilai berpengaruh terhadap variabel terikat. Hal ini
signifikansi 0.002 dan 0,016. berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
Motivasi dapat dikatakan sebagai rangkaian terdapat pengaruh penggunaan media video
usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi pembelajaran biologi terhadap kemandirian
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin belajar peserta didik.
melakukan sesuatu, dan akan berusaha untuk Hasil yang diperoleh peneliti sesuai
meniadakaan atau mengelakkan perasaan tidak dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
suka tersebut. Motivasi dari dalam diri anak Pritandhari dan Triani (2015) membuktikan
dapat dirangsang oleh faktor luar karena peserta bahwa kurangnya kemandirian belajar
didik yang memiliki motivasi yang kuat akan mahasiswa pada mata kuliah pengenalan
mempunyai banyak energi untuk melakukan komputer dapat diatasi denagn media
kegiatan belajar (Sardiman, 2012). pembelajaran video tutorial. Hasil penelitian
Media video merupakan suatu media Oktira, Ardipal dan Toruan (2013) juga
pembelajaran yang menarik bagi peserta didik, membuktikan bahwa media pembelajaran audio
karena video dibuat dengan tampilan yang visual berupa video dapat membangkitkan
menarik yang disertai gambar dan tulisan, kemandirian peserta didik pada pembelajaran
sehingga mudah dilihat dan ditirukan oleh seni budaya yang menyebabkan keinginan
peserta didik. Video merupakan suatu medium peserta didik untuk mengikuti pembelajaran seni
yang sangat efektif untuk membantu proses budaya lebih meningkat.
pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, Terdapat beberapa keterampilan-
individu, maupun kelompok. Video juga keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh
merupakan bahan ajar non cetak yang sangat peserta didik agar dapat meningkatkan
kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai kemandirian dalam belajarnya, yaitu mengenali
ke hadapan siswa secara langsung (Daryanto, diri sendiri, memotivasi diri sendiri, mempelajari
2010). cara-cara belajar efektif, membaca secara efektif,
b. Kemandirian Belajar membuat situasi belajar yang kondusif, dan
Berdasarkan hasil analisis data yang mengenal lingkungan belajar, serta sumber-
diperoleh, baik hasil analisis deskriptif maupun sumber belajar. Media pembelajaran berupa
analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa video yang memberikan materi seperti sistem
terdapat perbedaan nilai yang signifikan pencernaan secara detail dan lengkap dapat
kemandirian belajar biologi materi sistem menimbulkan atau meningkatkan kemandirian
pencernaan pada peserta didik kelas eksperimen belajar peserta didik, sehingga media video
yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran biologi berpengaruh terhadap
video pembelajaran biologi dan nilai kemandirian belajar.
kemandirian belajar peserta didik pada kelas c. Hasil Belajar
kontrol yang dibelajarkan tanpa menggunakan Berdasarkan hasil analisis data yang
media video pembelajaran biologi. diperoleh, baik hasil analisis statistik deskriptif
Data kemandirian belajar peserta didik pada maupun analisis statistik inferensial
kedua kelompok dapat dilihat dari analisis menunjukkan perbedaan hasil belajar biologi
deskriptif yaitu nilai rata-rata kemandirian materi sistem pencernaan pada kelompok yang
belajar yang diperoleh peserta didik pada dibelajarkan menggunakan media video
kelompok eksperimen setelah diajar pembelajaran biologi pada kelas eksperimen dan
menggunakan media video pembelajaran biologi hasil belajar biologi pada kelompok yang
yakni 84,09, sedangkan nilai rata-rata dibelajarkan tanpa menggunakan media video
kemandirian belajar peserta didik yang diajar pembelajaran biologi pada kelas kontrol.
tanpa menggunakan media video pembelajaran Perbedaan hasil belajar pada kedua kelompok
biologi yakni 74,23. dapat dilihat dari analisis deskriptif yaitu nilai
rata-rata posttest yang diperoleh peserta didik yang menarik. Dengan media video tersebut
pada kelas eksperiman yang diajar menggunakan peserta didik antusias untuk memperhatikan
media video pembelajaran biologi lebih tinggi penjelasan yang dijelaskan dalam video
yaitu 87,38 dibandingkan dengan nilai rata-rata pembelajaran. Keunggulan lain yang dimiliki
posttest peserta didik yang diajar tanpa media video adalah dapat diputar berulang-ulang
menggunakan media video yaitu 80,67. dapat membuat peserta didik memutar ulang
Berdasarkan kategori standar Badan Standar materi pembelajaran khususnya pada bagian
Nasional Pendidikan (BSNP), (Depertemen yang kurang dipahami, sehingga dapat
Pendidikan Nasional (2012), rata-rata nilai meningkatkan hasil belajar. Hal ini sejalan
peserta didik pada kelas eksperimen berapa pada dengan penelitian (Mayer & Morena, 2003)
kategori sangat tinggi dan rata-rata nilai peserta menunjukkan bahwa Video pembelajaran yang
didik pada kelas kontrol berapa pada kategori terintegrasi dengan potensi lokal terbukti efektif
tinggi. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
nilai peserta didik pada kelas eksperimen dan peserta didik berdasarkan skor yang diperoleh
kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh peneliti sebelum dan sesudah menggunakan video dalam
sesuai dengan penelitian (Nugroho & Wilujeng, pembelajaran. Kelas eksperimen menggunakan
2019) menunjukkan bahwa video pembelajaran video memiliki hasil belajar kognitif yang lebih
sains yang terintegrasi dengan potensi lokal meningkat jika dibandingkan dengan kelas
dapat digunakan di kelas sains dan dapat kontrol yang hanya menggunakan media
meningkatkan hasil belajar kognitif PowerPoint yang tidak menarik. Media yang
Melalui teknik analisis statistik inferensial menarik penting untuk menarik minat peserta
dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t didik. Media tersebut dapat membantu peserta
hitung sebesar 10,246 dan nilai t tabel yaitu didik memahami materi lebih cepat dan lebih
2,000 Jika niali t hitung > t tabel, maka variabel baik, sehingga hasil belajar kognitif dapat
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. meningkat
Sebaliknya jika t hitung < t tabel, maka variabel Hasil penelitian lain yang membuktikan
bebas tidak berpengaruh terhadap variabel bahwa media video pembelajaran biologi yang
terikat. Karena nilai t hitung 10,246 lebih besar dapat memberikan pengaruh positif terhadap
dibandingkan dengan nilai t tabel 2,000, maka hasil belajar peserta didik sesuai dengan hasil
variabel bebas dalam hal ini media video pada penelitian Ardiansah (2018) yang membuktikan
pembelajarn biologi materi sistem pencernaan bahwa penerapan media video memberikan
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta
kelas XI SMA Negeri 2 Luwu. Hal ini juga didik kelas XI pada pelajaran PAI di SMA YPI
dilihat dari rata-rata hasil belajar pada kelompok Tunas Bangsa Palembang. Hasil penelitian
yang diajar dengan menggunakan media video Lestari dan Maspiyah (2013) juga membuktikan
lebih tinggi dari kelompok yang diajar tanpa bahwa penerapan media media video
menggunakan media video pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap hasil
biologi. belajar peserta didik X SMKN 2 Boyolangu
Terdapat beberapa faktor yang menjadi Tulungagungg.
penyebab adanya perbedaan antara kedua Video merupakan medium yang sangat
kelompok tersebut. Salah satunya adalah karena efektif untuk membantu proses pembelajaran.
pada kelompok kontrol tidak menggunakan Suara, teks, dan gambar bergerak dalam media
media video dalam proses pembelajarannya. video dapat meningkatkan retensi (daya serap
Sedangkan pada kelompok eksperimen dan daya ingat) peserta didik terhadap materi
menggunakan bantuan media video yang pelajaran karena proses pemerolehan
menjadi penunjang proses pembelajaran di kelas informasinya melibatkan lebih dari satu indera,
selain buku siswa. yaitu melalui indra penglihatan dan pendengaran
Pembelajaran pada kelas eksperimen (Daryanto, 2013).
menggunakan media video pembelajaran
biologi. Media video pembelajaran terdapat
tampilan animasi, musik, gambar dan warna
A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam
penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa Ali, M., & Asrori. M. 2016. Psikologi Remaja
hal sebagai berikut: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
1) Motivasi belajar peserta didik kelas XI IPA Bumi Aksara
SMA Negeri 2 Luwu sebelum diajar dengan
menggunakan media video pembelajaran Amir, & Risnawati. 2016. Psikologi
biologi termasuk dalam kategori cukup dan Pembelajaran Matematika.Yogyakarta:
setelah diajar dengan menggunakan media Aswaja Pressindo.
video pembelajaran biologi rata-rata berada
pada kategori tinggi. Ardiansah, F. 2018. Pengaruh Penggunaan
2) Kemandirian belajar peserta didik kelas XI Media Video Terhadap Minat Dan Hasil
IPA SMA Negeri 2 Luwu yang diajar dengan Belajar Siswa Kelas XI Pada Pelajaran
menggunakan media video pembelajaran Pai Di SMA Ypi Tunas Bangsa
biologi rata-rata berada pada kategori tinggi. Palembang. Jurnal Pendidikan Islam.
3) Hasil belajar peserta didik kelas XI IPA STKIP Muhammadiyah Bangka
SMA Negeri 2 Luwu yang diajar dengan Belitung. 5(1), 56 – 70.
menggunakan media video pembelajaraan Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu
biologi rata-rata berada pada kategori tinggi. Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
4) Penggunaan media video pembelajaran Cipta.
biologi dan tanpa penggunaan media video
pembelajaran biologi terhadap motivasi Azis, R., Taiyeb, A. M., & Muis, A. 2018.
belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Pengaruh Penggunaan Video
Luwu menunjukkan perbedaan yang Pembelajaran Terhadap Motivasi dan
signifikan. Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem
5) Penggunaan media video pembelajaran Peredaran Darah. Makassar:
biologi dan tanpa penggunaan media video Pascasarjana Universitas Negeri
pembelajaran biologi terhadap kemandirian Makassar, 6.
belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 2
Luwu menunjukkan perbedaan yang Bahri, A., & Corebima, A. D. 2015. The
signifikan. Contribution Of Learning Motivation
6) Penggunaan media video pembelajaran And Metacognitive Skill On Cognitive
biologi dan tanpa penggunaan media video Learning Outcome Of Student Within
pembelajaran biologi terhadap hasil belajar Different Learning Strategies. Journal
peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Luwu Of Baltic Science Education, Vol.14(4).
menunjukkan perbedaan yang signifikan.
B. Saran Bahri, A., Hidayat, W., & Muntaha, A. Q. 2018.
1) Guru dapat menggunakan media video Penggunaan Media Berbasisi AutoPlay
pembelajaran dalam memfasilitasi motivasi, Media Studio 8 untuk Meningkatkan
kemandirian peserta didik untuk Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa:
meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan Sebuah Inovasi Media Pembelajaran.
hasil belajar siswa. Proceeding Biology Education
2) Bagi peserta didik adanya media video Conference. Makassar: Universitas
pembelajaran hendaknya dapat digunakan Negeri Makassar, 15, 394-402.
sebagai sumber belajar
3) Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk Bravo, E., Amante, B., Simo, P., Enache, M., &
mengembangkan penelitian ini dengan Fernandez, V. 2011. Video as a new
menggunakan media dan materi lain yang teaching tool to increase student
dapat disesuaikan dengan model motivation. In 2011 IEEE global
pembelajaran. engineering education conference
(EDUCON) (pp. 638-642). IEEE
Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenudin, A. 2016. untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Pengaruh Penggunaan Video dan Pengusaan Konsep Suksesi
Pembelajaran Terhadap Peningkatan Ekosistem Mahasiswa Strata 1
Hasil Belajar Mapel Ipa di Min Kroya Pendidikan Biologi (Tesis, Uny).
Cirebon. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Retrieved From
Guru Mi, Https://Eprints.Uny.Ac.Id/12798/
3(1).https://Doi.org/10.24235/Al.Ibtida.S
nj.V3i1.584 Hermawan, A. 2014. Konsep Belajar dan
Pembelajaran Menurut Al-Ghazali.
Chue, K. L., & Nie, Y. 2016. International Jurnal Qathruna, 1, 15.
Students’ Motivation And Learning
Approach: A Comparison With Local Irawan, A. 2017. Pengembangan Media Video
Students. Journal Of International Pembelajaran Biologi Pembuatan Tempe
Students, 22. dan Yoghurt. Teknologi Pembelajaran
Pascasarjana Universitas Negeri
Daud, F. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional Malang, 2, 5.
(EQ) dan Motivasi Belajar terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Jumiati, Sari, M., & Akmalia, D. 2011.
Negeri 2 Kota Palopo. Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan
Pendidikan dan Pembelajaran. Menggunakan Model Numbereds Heads
Makassar: Pascasarjana Universitas Together (NHT) Pada Materi Gerak
Negeri Makassar, Vol. 19, No. 2. Tumbuhan Di Kelas VII SMP Sel Putih
Daryanto, 2013. Media Pembelajaran. Kampar. Lectura, Volume 02, nomor 02.
Yogyakarta: Gava Media.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Indonesia. 2014. Peraturan Menteri
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor.
Pendidikan Dasar dan menengah. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian
Direktorat Pembinaan Sekolah. Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud.

Depdikbud. 2009. Evaluasi dan penilaian. Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2017.
Proyek mutu guru. Dirjen Dikdasmen, Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan
Jakarta. Satuan Pendidikan Untuk Sekolah
Menengah Atas. Jakarta: Direktorat
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan
Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dasar Dan Menengah.
Emda, A. 2017. Kedudukan Motivasi Belajar Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran
Siswa dalam Pembelajaran. Lantanida Perspektif Guru dan Siswa. Bandung:
Journal, 5 (2), 11. PT Rosda Karya.
Hala, Y., Saenab, S., & Kasim, S. 2015.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Lestari, Riesman Cyndai dan Maspiyah. 2013.
Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik Pengaruh Penerapan Media Video
Pada Konsep Ekosistem Bagi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub
Sekolah Menengah Pertama. Journal Of Kompetensi Meriass Wajah Panggung
Educational Science And Technology Kelas X Tata Kecantikan Kulit Di
(Est), 1(3). SMKN 2 Boyolangu Tulungagung. E-
Https://Doi.Org/10.26858/Est.V1i3.1825 Journal, 2 (3).
Lim, D. H., & Morris, M. L. 2009. Learner And
Handziko, R. C. 2014. Pengembangan Media Instructional Factors Influencing
Pembelajaran Video Suksesi Ekosistem
Learning Outcomes Within A Blended Local Potencies. Journal of Physics:
Learning Environment. 12. Conference Series. Postgraduate
Program of Science Education,
Lubis, S. P. W. 2017. Pengaruh Penggunaan Yogyakarta State University,
Video Pembelajaran Terhadap Hasil Yogyakarta.
Belajar Siswa Kelas Xii. Jurnal
Dedikasi, 1(2), 6. Nurdyansyah, N., & Fitriyani, T. 2018.
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif
Maulana. 2013. Kemandirian Belajar Guru Terhadap Hasil Belajar Pada Madrasah
Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Ibtidaiyah. Universitas Muhammadiyah
Terhadap Guru Sd dari Enam Kabupaten Sidoarjo.
di Jawa Barat). Jurnal Mimbar
Pendidikan Dasar, 4(1), 34-40. Oktira, Yona Syaida, Ardipal & Jagar L. Toruan.
2013. Penggunaan Media Audio Visual
Mayer, R. E., & Moreno, R. 2003. Nine Ways to untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa
Reduce Cognitive Load in Multimedia Belajar Seni Rupa. E Jurnal Sendratasik
Learning. Educational Psychology, 38, FBS. Universitas Negeri Padang Volume
43–52. 02 No.1 2013 Seri B.
Meltzer, & David E. 2002. The Relationship Pritandhari, Meyta & Triani Ratnawuri. 2015.
between Matmatics Preparation and Evaluasi Penggunaan Video Tutorial
Empectoral Learning Gains In Sebagai Media Pembelajaran Semester
dddphysics. A Possible, Hidden IV Program Studi Pendidikan Ekonomi
Variabel, in Diagnostic Pretest Score Universitas Muhammadiyah Metro.
Department of Physics and Astronomy. Jurnal pendidikan ekonomi UM metro, 3
Iowa: Iowa State University Ames (2), 11-12.
Muliana. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Ramadhani, Reisha. 2013. Pengaruh Saran
Video Tutorial Pada Pembelajaran Pembelajaran dan Motivasi Belajar
Biologi Terhadap Hasil dan Terhadap Kemandirian Belajar
Kemandirian Belajar Peserta Didik Mahasiswa Pada Mata Kuliah Computer
Kelas Xi Sman 1 Sungguminasa Program Studi Pendidikan Administrasi
(Masters, Universitas Negeri Makassar). Perkantoran Fakultas Ekonomi.
Retrieved From Universitas Negeri Yogyakarta.
http://Eprints.Unm.Ac.Id/2300/
Rahardjanto, A., Husamah, H., & Fauzi, A.
Nanang, A. 2016. Berpikir Kreatif Matematis 2019. Hybrid-Pjbl: Learning Outcomes,
Dan Kemandirian Belajar dalam Creative Thinking Skills, And Learning
Pembelajaran Berbasis Masalah. Motivation Of Preservice Teacher.
Mimbar Sekolah Dasar, 3(2), 171–182. International Journal Of Instruction,
https://Doi.org/10.23819/Mimbar- 12(2), 179–192.
Sd.V3i2.4283 https://Doi.org/10.29333/Iji.2019.12212a
.
Noviyanto, T. S. H., Juanengsih, N., &
Rosyidatun, E. S. 2015. Penggunaan Ribawati, E. 2015. Pengaruh Penggunaan Media
Media Video Animasi Sistem Video Terhadap Motivasi dan Hasil
Pernapasan Manusia untuk Belajaar Siswa. Jurnal Candrasangkala.
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Vol. 1.
Edusains, 7(1), 57–63.
Rusman, Kurniawan, D., & Riyana, C. 2011.
Nugroho, S. D & Wilujeng, I. 2019. Improving Pengembangan Berbasis Teknologi
Cognitive Learning Outcomes through
Science Learning Videos Integrated with
Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Syuaib, S. 2018. Pengembangan Video
Penerbit Grafindo Press. Pembelajaran Biologi Sebagai Sumber
Belajar Biologi Peserta Didik SMA kelas
Saleh, H. I., Danial, M., & Junda, M. 2017. XI IPA. Makassar: Pascasarjana
Hubungan antaran Gaya Mengajar Guru Universitas Negeri Makassar.
dan Gaya Belajar Peserta Didik dengan
Minat dan Hasil Belajar Biologi Peserta Uno, H. B. 2008. Teori Motivasi Dan
Didik SMA di Kota Bulukumba. UNM Pengukurannya Jakarta: Bumi Aksara.
Journal of Biological Education.
Makassar: Universitas Negeri Makassar. Warianto, C. 2011. Biologi Sebagai Ilmu.
Surabaya : Universitas Airlangga., 4.
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Wibawa, Basuki. 1991. Media Pembelajaran.
Persada Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta.
Schunk, D. H. 2012. Learning Theories: An
Educational Perspective (6th Ed). Wina Sanjaya. 2012. Media Komunikasi
Boston: Pearson. Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Shodiq. 2016. Tesis Pengaruh Media Video Winarsih, Varia. 2009. Psikologi Pendidikan.
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Medan: Latansa Pers.
Peserta Didik. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Yunita, D., & Wijayanti, A. 2017. Pengaruh
Media Video Pembelajaran Terhadap
Sudijono, A. 2006. Pengantar Statistik Hasil Belajar IPA Ditinjau dari
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Keaktifan Siswa. Sosiohumaniora:
Persada Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan
Humaniora, 3(2).
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Yusuf, M. M., Amin, M., & Nugrahaningsih, N.
Methods). Bandung : Alfabeta. 2017. Developing Of Instructional
Media-Based Animation Video On
Sukardi. 2015. Metodologi Penelitian Enzyme And Metabolism Material In
Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Senior High School. Jurnal Pendidikan
Jakarta: Bumi Aksara Biologi Indonesia, 3(3), 254–257.
https://Doi.org/10.22219/Jpbi.V3i3.4744
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. 2017. Media
Pembelajaran: Buku Bacaan Wajib
Dosen, Guru dan Calon Pendidik.
Jember: CV. Pustaka Abadi.

Suprihatin, S.2015. Upaya Guru dalam


Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
Promosi (Jurnal Pendidikan Ekonomi),
3(1).
https://Doi.org/10.24127/Ja.V3i1.144.

Susilana, R & Riyana, C. 2009. Media


Pembelajaran: Hakikat, pengembangan,
pemanfaatan, dan penilaian. Bandung.
CV. Wacana Prima.

You might also like