Professional Documents
Culture Documents
Barat, Indonesia
Corresponding author:
Abstract
Yulizar Yusuf
Yulizaryusuf59@gmail.com The aim of this study is to utilize fly ash from various sources on chemical
and physical properties of cement type I (OPC). Utilization of fly ash can
Received: March 2020 improve the strengthness of the cement. It can reduce the waste of fly ash
Accepted: July 2020
by utilization into cement process. The procedure has been carried out on
Published: September 2020
cement type I (OPC) with the addition of fly ash additives from various
sources with concentration variations such as 10% and 20%. Utilization of
©Yulizar Yusuf et al. This is
an open-access article fly ash as additives substance in cement works to improve the quality of
distributed under the terms cement. The main parameter in determining the quality of cement is
of the Creative Commons
Attribution License, which
determined by the compressive strength. The results of the compressive
permits unrestricted use, strength test showed that the addition of fly ash with a concentration of 10%
distribution, and
had a higher effect on the compressive strength than the addition of a
reproduction in any
medium, provided the concentration of 20%. Five types fly ash from various sources, fly ash from
original author and source PT Sinar Mas gives greater compressive strength at 28 days. the addition of
are credited.
fly ash additives to OPC cement mixture has chemical and physical
properties which are not much different from properties of PCC cement.
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350 61
J. Ris. Kim. Vol. 11, No. 2, September 2020
Portland. Komposisi bahan baku utama semen Sebalang Sumatera Selatan, fly ash PLTU Teluk
PCC ialah klinker, gipsum dan tambahan zat Sirih, fly ash Sinar Mas Dumai, stronsium nitrat
additive. Bahan aditif yang digunakan pada tipe (Sr(NO3)2), gliserol etanol (GE) 1:5, ammonium
PCC yaitu abu terbang (fly ash) dimana asetat 0.2 N, HCl 1:1, akuades panas, NaOH
memiliki kandungan senyawa SiO2 yang dapat 1%, indikator metil merah (MM), BaCl2 10%.
meningkatkan nilai kuat tekan pada semen
sehingga meningkatkan kualitas produksi Peralatan
semen yang dihasilkan[3]. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kantong plastik, neraca analitik digital
Fly ash adalah limbah industri dari senyawa (Sartorius TE 214S), stopwatch, corong, kuas
anorganik pozzolan yang terjadi akibat kecil berbulu halus, alat ayakan 45μm (Alphine
pembakaran batu bara di pembangkit listrik Jet Sieving), alat vicat beserta cincin, mesin
tenaga panas. Di dalam bidang konstruksi dan pengaduk (Toni Technik) lengkap dengan
industri, fly ash digunakan sebagai bahan aditif mangkuk dan pengaduk, pisau aduk segitiga,
dalam produksi semen[4]. alat uji kuat tekan (Toni Technik), cetakan (5 × 5
× 5) cm3, tamper, ruang lembab atau curing
Abu terbang atau fly ash apabila dibiarkan saja
chamber, alat X-ray fluorescence (Rigaku Nex
dan tidak di manfaatkan kembali akan
CG), spatula, cawan porselen, furnace 800 °C
mengakibatkan pencemaran terhadap
(Carbolite CWF 1300) dan 1000 °C (Carbolite
lingkungan yang mana abu terbang memiliki
RHF 1600), erlenmeyer, magnetic bar, pendingin
kandungan beberapa unsur yang bersifat racun
tegak, hot plate, gelas piala (ukuran 250 mL, 400
seperti arsenik, vanadium, antimoni, boron dan
mL, 600 mL), corong, gelas ukur, kertas saring
kromium. Oleh karena itu upaya dalam
(ukuran 41 dan 42), cawan platina, penangas,
mengurangi pencemaran lingkungan dari hasil
batang pengaduk.
limbah abu terbang dengan memanfaatkannya
sebagai bahan tambahan (additive) dalam proses
Prosedur penelitian
pembuatan semen[5].
Persiapan sampel
No Sampel Percobaan Semen Tipe I + Fly ash 10% Semen Tipe I + Fly ash 20%
1. Blanko 4000 g
62 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350
Vol. 11, No. 2, September 2020 J. Ris. Kim.
Pengujian sisa di atas ayakan adalah pengujian jumlah pemakaian air (mL)
Normal Consistency = × 100%
yang dilakukan dengan cara mengukur berat contoh (g)
banyaknya semen yang tertinggal di atas
ayakan 45 µm dengan alat Alphine Jet Sieving. Pengujian kuat tekan
Sisa di atas ayakan adalah perbandingan antara
Kekuatan tekan adalah sifat kemampuan
berat yang tertinggal di atas ayakan dengan
menahan suatu beban tekan. Kekuatan tekan
berat contoh semula. Pengujian sisa di atas
yang diukur adalah kekuatan mortar terhadap
ayakan meliputi langkah-langkah sebagai
beban yang diberikan. Pengujian kekuatan
berikut: ditimbang sampel semen sebanyak 20
tekan meliputi langkah-langkah sebagai berikut
g, lalu diletakkan di atas ayakan 45 µm
yaitu ditimbang semen 500 g dan pasir otawa
(Alphine Jet Sieving) dan diset waktu selama 3
1375 g, dimasukkan 270 mL air ke dalam mixer,
menit, kemudian ditunggu hingga pengujian
dimasukkan semen ke dalam mixer, dilanjutkan
selesai sehingga diperoleh berat sisa dan
dengan pasir otawa yang dimasukkan secara
terakhir ditimbang sisa di atas ayakan. Nilai
perlahan sambil mencampurnya. Dan diisikan
sisa di atas ayakan didapatkan dengan
adukan mortar ke dalam mould (cetakan (5 x 5
menggunakan rumus:
x 5) cm) hingga setengah isi mould, selanjutnya
ditumbuk sebanyak 32 kali dengan
menggunakan tamper. Dan diisikan kembali
Sisa di atas ayakan =
berat yang tinggal di atas ayakan
× 100% adukan mortar ke dalam mould hingga penuh,
berat contoh semula (20 g)
ditumbuk sebanyak 32 kali. Dipotong
kelebihan dan diratakan permukaan
menggunakan pisau aduk segitiga, lalu
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350 63
J. Ris. Kim. Vol. 11, No. 2, September 2020
64 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350
Vol. 11, No. 2, September 2020 J. Ris. Kim.
3.813
4
3.5
3 2.663
Sieving (%)
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350 65
J. Ris. Kim. Vol. 11, No. 2, September 2020
237 245
235 236
250 222
213 211 205 212 213
204 201 204
195
200 183 180 184 185 180
172 166 173
159 158
148 145 149 142 141 146
140
150 131
118
100
50
0
BLANKO FA TS FA TS FA SDS FA SDS FA PLTU FA PLTU FA SM FA SM FA RAPP FA RAPP
10% 20% 10% 20% SUMSEL SUMSEL 10% 20% 10% 20%
10% 20%
Gambar 2. Grafik konsistensi normal (normal consistency) dan waktu pengikatan (setting time).
66 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350
Vol. 11, No. 2, September 2020 J. Ris. Kim.
600
kg /cm2
400
200
0
BLANK FA TS FA TS FA SDS FA SDS FA FA FA SM FA SM FA FA
O 10% 20% 10% 20% PLTU PLTU 10% 20% RAPP RAPP
SUMSEL SUMSEL 10% 20%
10% 20%
3 Hari 259 245 208 233 190 212 173 241 172 254 220
7 Hari 333 305 266 305 258 281 232 299 242 298 257
28 Hari 451 429 381 408 378 373 315 438 378 422 332
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350 67
J. Ris. Kim. Vol. 11, No. 2, September 2020
Semakin besar nilai LOI maka akan dapat sejumlah kecil pengotor organik dan
mempengaruhi kuat tekan[12]. Nilai LOI yang penguraian mineral karbonat[14].
besar disebabkan oleh penguapan air dan
18 16.92
16
14.09
14 12.94
12.15
Bagian tak larut (%)
11.81
12
10
7.75 7.45
7.26 7.03
8
6 4.94
4 2.8
0
BLANKO FA TS FA TS FA SDS FA SDS FA PLTU FA PLTU FA SM FA SM FA RAPP FA RAPP
10% 20% 10% 20% SUMSEL SUMSEL 10% 20% 10% 20%
10% 20%
7
6.27
6 5.42
4.95 5.07
4.82 4.86
5 4.65 4.53 4.65
4.27
4.08
LOI (%)
0
BLANKO FA TS FA TS FA SDS FA SDS FA PLTU FA PLTU FA SM FA SM FA RAPP FA RAPP
10% 20% 10% 20% SUMSEL SUMSEL 10% 20% 10% 20%
10% 20%
68 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350
Vol. 11, No. 2, September 2020 J. Ris. Kim.
2.91893
3
2.45588
2.5
2.06143 2.06486
1.95167 1.91051
2 1.83848
1.74244
1.66012 1.62925
SO3 (%)
1.4749
1.5
0.5
0
BLANKO FA TS 10% FA TS 20% FA SDS FA SDS FA PLTU FA PLTU FA SM FA SM FA RAPP FA RAPP
10% 20% SUMSEL SUMSEL 10% 20% 10% 20%
10% 20%
2 1.8038
1.8
1.6
1.4
CaO bebas (%)
1 0.8708
0.75262 0.7464
0.8 0.63444 0.62822
0.6
0.4 0.2488
0.2
0
BLANKO FA TS FA TS FA SDS FA SDS FA PLTU FA PLTU FA SM FA SM FA RAPP FA RAPP
10% 20% 10% 20% SUMSEL SUMSEL 10% 20% 10% 20%
10% 20%
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350 69
J. Ris. Kim. Vol. 11, No. 2, September 2020
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 5. Philip, A., Marthin, M., Sumajouw, D. J. &
dilakukan terhadap pengaruh sifat fisika pada Windah, R. S., Pengaruh penambahan abu
semen tipe I (OPC) dapat disimpulkan bahwa terbang (fly ash) terhadap Kuat tarik belah
parameter utama dalam menentukan kualitas beton. J. Sipil Statik, 3(11): 729–736 (2015).
semen sangat ditentukan oleh kuat tekan. 6. Pratama, S. W. I., Rauf, N. & Juarlin, E.,
Pemanfaatan fly ash dapat mempengaruhi kuat Pembuatan dan pengujian kualitas semen
tekan dikarenakan adanya kandungan SiO2 portland yang diperkaya silikat abu ampas
yang berperan sebagai pengisi (filler) yang tebu. Universitas Hasanuddin, (2015).
mengakibatkan lapisannya akan semakin rapat 7. Priambodo, I. S., Pengaruh penambahan
sehingga akan mempengaruhi kuat tekan. fly ash terhadap kualitas fisika dan kimia
Semakin besar komposisi fly ash yang pada produksi portland composite cement
dicampurkan maka akan memperlambat proses (PCC). Universitas Muhammadiyah
hidrasi semen yang dapat mempengaruhi Purwokerto, (2016).
penurunan kuat tekan. Dari penelitian ini dapat 8. Kesharwani, K. C., Biswas, A. K.,
disimpulkan bahwa komposisi optimum fly ash
Chaurasiya, A. & Rabbani, A.,
adalah 10%. Berdasarkan hasil pengujian kuat Experimental study on use of fly ash in
tekan dapat simpulkan bahwa nilai kuat tekan
concrete. Int. Res. J. Eng. Technol., 4(9):
tertinggi adalah berasal dari fly ash PT Sinar 1527–1530 (2017).
Mas 10% yakni sebesar 438 kg/cm2 pada umur
9. Rommel, E., Kurniawati, D. & Pradibta, A.
28 hari.
P., Perbaikan sifat fisik dan reaktifitas fly
ash sebagai cementitious pada beton.
Ucapan Terima Kasih Media Tek. Sipil, 12(2): (2015).
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada 10. Madurwar, K., Burile, A. & Sorte, A.,
semua pihak yang telah membantu dalam Compressive strength of cement & fly ash
penelitian ini, terutama pihak PT. Semen mortar: a case study. in Proceedings of
Padang yang memfasilitasi sarana penelitian. Sustainable Infrastructure Development &
Management (SIDM), (1): (2019).
doi:10.2139/ssrn.3376014
Daftar Pustaka
11. Harison, A., Srivastava, V. & Herbert, A.,
1. Purnawan, I. & Prabowo, A., Pengaruh Effect of fly ash on compressive strength of
penambahan limestone terhadap kuat Portland pozzolona cement concrete. J.
tekan semen portland komposit. J. Acad. Ind. Res., 2(8): 476–479 (2014).
Rekayasa Proses, 11(2): 86 (2018). 12. Ulum, M. B., Karakteristik fisik dan kimia
70 DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350
Vol. 11, No. 2, September 2020 J. Ris. Kim.
fly ash dari perusahaan ready mix beton 15. Farida, R., Optimasi karakteristik kualitas
dan limbah pabrik terhadap sifat mekanik portland pozzoland cement menggunakan
pasta dan mortar. Institut Teknologi metode Taguchi dengan pendekatan
Sepuluh Nopember, (2015). fungsi desirability regresi fuzzy Di PT.
13. Weluk, A. F. B., Verifikasi metode Semen Indonesia (Persero), Tbk. Institut
penentuan hilang pijar, bagian tak larut Teknologi Sepuluh Nopember, (2017).
(BTL), Fe2O3, dan SO3 dalam semen OPC 16. Kaewmanee, K., Krammart, P.,
di Plant IX PT. Indocement Tunggal Sumranwanich, T., Choktaweekarn, P. &
Prakarsa Tbk. Palimanan-Cirebon. Tangtermsirikul, S., Effect of free lime
Universitas Islam Indonesia, (2018). content on properties of cement–fly ash
14. Li, Y., Lin, H. & Wang, Z., Quantitative mixtures. Constr. Build. Mater., 38: 829–836
analysis of fly ash in hardened cement (2013).
paste. Constr. Build. Mater., 153: 139–145
(2017).
DOI: https://doi.org/10.25077/jrk.v11i2.350 71