Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Reymond Krestian Rambing1
ABSTRACT
The social welfare issues today are increasingly varied therefore need to be
balanced with an intensive and coordinated countermeasure effort so that the
purpose of development in the field of social welfare can succeed. One of the
problems of social welfare today that requires countermeasures and solutions is the
issue of street vendors.
Street vendor activity allergy selling at local highways in front of the market
environment located on the roadside is a type of street vendor that uses the physical
means of carts that sell seasonal merchandise other than street vendor which uses
carts, there are some traders use Pick Up cars who do their activities at the location,
in addition there are some Street Vendor who do trade in the market at the location
of the market entrance adjacent to the motor parking area, at Essentially the type
of street vendor that performs such action is the street vendor which violates the
rules of the parties who have the authority to control, but the motive for the street
vendor to carry out such deviations activities is due to obtain the consumer And
sales can be quick to sell, other than that competition with other street vendor is
also quite large. So that traders try to make their trades first encountered by the
consumer, especially for street vendor that sells seasonal merchandise.
1
Mahasiswa Sosiologi Fispol Unsrat
2
Pembimbing KTIS I
3
Pembimbing KTIS II
1
ISSN: 1979-0481
2
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
Pedagang Kaki lima adalah salah PKL biasa juga diartikan sebagai
satu permasalahn perekonomian istilah untuk menyebut penjaja
yang dialami sebagian kecil dagangan yang menggunakan
masyarakat umumnya di Indonesia, gerobak, istilah itu sering di tafsirkan
membuat sebagian masyarakat karena jumlah kaki pedagangnya ada
Indonesia memilih salah satu lima, lima kaki tersebut adalah dua
alternatif usaha di sektor informal kaki pedagang di tambah tiga “kaki”
dengan modal yang relatif kecil untuk gerobak (tiga roda atau dua roda dan
mencukupi kebutuhan hidupnya satu kaki).
melihat kelangsungan hidup yang Pada umumnya masyarakat
makin hari makin meningkat memahami Julissar An-Naf dalam
harganya terutama harga sembako. (Dwiyanti, 2005) Pengertian
Di Kota Manado khususnya Pedagang Kaki Lima adalah
kecamatan Wenang Kelurahan Calaca pedagang yang menggunakan bahu
yang masih banyak dipenuhi oleh jalan atau trotoar sebagai tempat
pedagang Informal terlebih khusus untuk berdagang. Asal mula kata
PKL. Lokasi yang sering di gunakan pedagang kaki lima adalah berasal
PKL untuk memulai penjualan barang dari bahasa inggris “feet” yang artinya
dagangannya adalah wilayah Pasar, kaki, di mana ukuran 1 feet adalah
Pesisir Jalan Raya dan di tempat sekitar 21 cm.
depan pertokoan atau bangunan Definisi PKL Menurut (Karafir Ali
formal, di kelurahan Calaca tentunya dan Syamsu Alam 2012:186), bahwa
terdapat sebuah Pasar Tradisional Pedagang Kaki Lima adalah Pedagang
yaitu, Pasar Bersehati dan berdirinya kecil yang berjualan di suatu tempat
toko-toko besar yang menjual barang
umum seperti di tepi jalan, taman
bermerek elektronik dan toko-toko taman, emperan toko dan pasar pasar
pakaian, PKL sendiri juga sering tanpa izin usaha dari pemerintah.
terlihat di depan pesisir jalan raya
Menurut (Ramli 1992), pedagang
yang dekat dengan kompleks pasar
kaki lima PKL pada umumnya adalah
tradisional tersebut.
pekerjaan yang paling nyata dan
Pengertian PKL (Pedagang Kaki paling penting di kebanyakan kota
Lima)
pada negara berkembang. Pedagang
Menurut (Permadi, 2007)
kaki lima di perkotaan mempunyai
Pedagang kaki lima atau di singkat
karakteristik dan ciri ciri yang khas
3
ISSN: 1979-0481
4
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
5
ISSN: 1979-0481
6
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
7
ISSN: 1979-0481
8
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
9
ISSN: 1979-0481
10
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
11
ISSN: 1979-0481
dan Tanggung jawab oleh Kelompok sesuai dengan tempat yang telah di
Swasta ataupun kelompok kekuatan relokasikan.
dalam masyarakat, yaitu Petugas Partisipasi yang diberikan
Pengawas Pasar dan Partisipasi dari Pemerintah Kelurahan dalam
Pemerintah yang ada seperti mengontrol PKL adalah Pengecekan
Pemerintah Lurah Calaca maupun identitas Pedagang yang tinggal di
kesadaran dari masyarakat sekitar badan Pasar, maupun PKL yang keluar
tentang dampak buruk yang di dari areal Lapak. Pemerintah
timbulkan PKL. seringkali Melaksanakan kegiatan
Tindakan Pengontrolan yang Pengontrolan terlibat bersama-sama
dilakukan oleh pihak Pengawas Pasar dengan Pengawas Pasar dengan cara
adalah Proses Pengawasan ber- pemeriksaan KTP jika pedagang yang
dasarkan jadwal tugas yang telah di tinggal di badan pasar atau keluar
tetapkan kemudian tindakan sosialisai dari areal Lapak tidak memiliki KTP
(Teguran) agar supaya para PKL maka pihak pemerintah akan
melaksanakan kegiatan berdagang meminta kepada pihak Pengawas
secara tertib mengikuti Kebijakan Pasar untuk di keluarkan.
yang ada di dalam Lingkungan pasar, Aktivitas Pengontrolan yang ada
yakni dengan menjual barang seperti adanya PERDA dan kebijakan
dagangannya di lokasi lingkungan penataan Pengawas Pasar, Satpol PP,
pasar yang telah di sediakan dan Pemerintah Kelurahan yang telah
Lapaknya. Sanksi yang diberikan bagi di jelaskan adalah jenis Pengontrolan
PKL yang tidak mengikuti aturan Formal yang merujuk pada proses
biasanya berupa penyitaan barang kontrol sosial (Pengawasan) dan
dan di pindah ke lokasi Lapak yang
Sanksi penyitaan barang kemudian di
telah di tata oleh Pihak tersebut. pindahkan ke lokasi Lapak (Pasar),
Selain itu tindakan Ketertiban tindakan kontrol sosial tersebut di
yang dilaksanakan oleh Satpol PP berlakukan untuk mencegah PKL
sama halnya dengan tindakan yang melakukan tindakan penyimpangan.
dilakukan oleh Pengawas Pasar, bagi Sesuai dengan proposisi teoritis
PKL yang melakukan kegiatan yang di jelaskan mengenai Kontrol
berdagang di sekitar jalan trotoar di Sosial setiap pengingkaran terhadap
perintahkan untuk memindahkan
aturan-aturan dalam masyarakat,
lokasi berdagang di Lingkungan Pasar maupun tindakan penyimpangan
12
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
yang tidak sesuai dengan apa yang di perkenankan yaitu jalan trotoar atau
harapkan adalah pengaruh dari yang sering dilalui oleh para
lemahnya Kontrol sosial ataupun konsumen dari pada di tempat yang
hilangnya Kontrol Sosial. telah di relokasi, sebaliknya jika
efektivitas kontrol sosial yang
Dari apa yang telah di bahas
dilakukan secara maksimal maka
mengenai tindakan kontrol sosial
tindakan pengingkaran terhadap
terhadap PKL, maka sudah jelas
aturan akan dapat di minimalisir atau
dengan apa yang dilakukan oleh PD
PKL akan bersikap tertib di lokasi
pasar, Satpol PP dan Pemerintah
tersebut.
kelurahan dan bahkan masyarakat jika
di kaitkan dengan landasan teori Proposisi Stimulus, dimana
pertukaran Sosial mengenai Pedagang kaki lima sebagai aktor
proposisi-proposisi yang tebagi cenderung melakukan tindakan
dalam pertukaran sosial Homans. menyimpang dari aturan masyarakat
di karenakan kurangnya kontrol
Proposisi sukses menjadi landasan
sosial, pengawasan dan kurangnya
teori yang berkaitan, yakni di mana
kesadaran masyarakat sekitar bahwa
PKL sebagai aktor melakukan
PKL Sembraut atau tidak tertata
kegiatan berdagang di sekitar jalan di
membuat PKL sebagai aktor
kompleks pasar bersehati calaca yang
merangsang stimulus dari kenyataan
sering di lalui oleh masyarakat lebih
tersebut dan reaksinya para PKL
khusus para masyarakat konsumen
dengan tujuan untuk memperoleh melakukan tindakan pelanggaran
hukum dari kenyataan proses kontrol
Pendapatan yang lebih besar namun
sosial atau pengawasan dan
lokasi tersebut adalah lokasi yang
sosialisasi yang lemah. Hal tersebut
tidak seharusnya di manfaatkan
sebagai tempat berdagang, adanya menimbulkan reaksi terhadap PKL
berkesempatan mendapatkan keun-
Kontrol Sosial Formal berupa aturan
tungan lebih untuk menggelarkan
yang berlaku.
barang dagangan pada lokasi yang
Kontrol Sosial yang lemah
lebih strategis yang di mana ada
membuat para PKL melakukan
konsumen.
tindakan pelanggaran atau penyim-
Proposisi Nilai, yang memiliki
pangan, untuk mendapatkan
kaitan dengan Kontrol Sosial
keuntungan yang lebih besar dengan
terhadap Pedagang kaki Lima, adalah
cara berjualan di lokasi yang tidak di
13
ISSN: 1979-0481
14
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
15
ISSN: 1979-0481
16
Vol. 12 No. 4 / Oktober - Desember 2019
DAFTAR PUSTAKA
Bagong Suyanto, 2010. Masalah Sosial Anak. Edisi Pertama. Cetakan ke-1. Jakarta:
Kencana.
Dwiyanti, Yanivirzal. 2005. Kajian Pola Ruang PKL dan Karakteristik dan
Aktivitasnya di kawasan Panbil Kota Batam, Semarang.
Firdausy, C.M. (1995). Pembangunan Sektor Informal Pedagang Kaki Lima di
Perkotaan. Jakarta: Penerbit Dewan Riset dan Bappenas Puslitbang
Ekonomi dan Pembangunan LIPL
Husaini Usman, dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 85-89
Karafir Ali, Faried dan Syamsu Alam, 2012, Study Kebijakan Pemerintah, PT. Refika
Aditama, Bandung.
Mc.Gee,T.G and Yeung Y. M. 1977. Hawkers In South East Asian Cities: Planning
for The Bazaar Economy. Ottawa, Canada: Penerbit International
Develop-ment Research Centre.
Manning, Chris dan Tadjuddin Noer Effendi. 1996. Urbanisasi, Pengangguran, dan
sektor Informal di Kota. Jakarta Yayasan Obor Indonesia. Hal. 232
Moleong J. Lexy, metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm 3,17,112,135,138.
Permadi, Gilang. 2007. Pedagang Kaki Lima: Riwayatmu dulu, Nasibmu Kini.
Jakarta: Yudhistira
Poloma M Margaret, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004), 241
Ramli, Rusli. 1992. Sektor Informal Perkotaan: Pedagang Kaki Lima. Jakarta:
Penerbit Ind- Hill- co.
Ritzer George, Teori Sosiologi (Bantul: Kreasi Wacana Offset, 2011).
Setyadi Elly dan Usman Kholip, Pengantar Sosiologi (Jakarta: kencana, 2011)
Sunarto Kamanto, 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Sethuraman, S. V. 1991. Sektor Informal di negara sedang berkembang Urbanisasi,
pengangguran, dan sektor informal di kota. C, Manning and T.N,
Effendi. Jakarta.
17
ISSN: 1979-0481
18