Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
There are still many Independent Practical Midwives in Cilacap District who have
not systematically carried out midwifery documentation even though it is needed to know
the progress in patient care. This is because midwives have obligations as stipulated in
the Regulation of the Minister of Health No. 28 of 2017 on Article 28, namely that
midwives have the obligation to systematically record documentation. Registration of
midwifery care must be recorded in accordance with midwifery service standards in
accordance with Kepmenkes No. 369 of 2007 concerning Midwife Professional
Standards. Therefore, this study examines the implementation of midwifery care
documentation on BPM and patient legal protection at BPM in Cilacap Regency.
This research uses sociological juridical approach, with analytic descriptive type,
and using primary data through interview and docuent study with Head of Health Service
and Community Resource of Cilacap District Health Office, Head of IBI Branch of Cilacap
District, each Head of Branch of Cilacap District, Practice of Midwife in Cilacap District.
The results showed that the implementation of documentation on BPM was not in
accordance with the Decree of the Ministry of Health 369 of 2007 because there were still
midwives using the narrative model recording technique to record everything that was
examined by the midwife without mentioning the patient's progress notes. Constraints to
the implementation of midwifery care documentation on patient legal protection at BPM in
Cilacap Regency are documentation of non-systematic documentation due to lack of
awareness of midwives in carrying out systematic documentation, and monev conducted
not periodically only when SIPB is extended. So what needs to be considered to solve
the problem is that socialization continues to be improved regarding documentation at the
BPM according to the midwife's professional standards, periodically monitoring the BPM,
and giving strict sanctions to the violating midwife.
Key words: independent practice midwives, midwifery care documentation, legal
protection
ABSTRAK
Masih banyaknya Bidan Praktik Mandiri di Kabupaten Cilacap yang belum
melaksanakan dokumentasi keidanan secara sistematis padahal sangat dibutuhkan
untuk mengetahui perkembangan dalam pelayanan pasien. Hal ini disebabkan karena
bidan mempunyai kewajiban sebagaimana Permenkes No 28 Tahun 2017 pada Pasal 28
yaitu bidan mempunyai kewajiban melakukan pencatatan dokumentasi secara sistematis.
Pencatatan asuhan kebidanan harus dicatat sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan sesuai dengan Kepmenkes No 369 Tahun 2007 tentang Standar Profesi
Bidan. Oleh karena itu penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan dokumentasi asuhan
kebidanan pada BPM dan perlindungan hukum pasien pada BPM di Kabupaten Cilacap.
Penelitian ini menggunakan metode pedekatan yuridis sosiologis, dengan tipe
deskriptif analitik, dan menggunakan data primer melalui wawancara dan studi
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan dokumentasi pada BPM belum
sesuai dengan Kepmenkes 369 Tahun 2007 karenan masih terdapat bidan
menggunakan teknik pencatatan model naratif yaitu mencatat apa saja yang diperiksa
oleh bidan tanpa mencantumkan catatan perkembangan pasien. Kendala pelaksanaan
1
dewipuspita2728@gmail.com
1237 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 5 No. 1 Maret 2019
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman
4
Kabupaten Cilacap ?
Farid husin, 2012, International
Conference on Women’s Health in Science
and Engineering, tersedia di website
http://wisehealth.itb.ac.id/files/kebidanan/IT C. METODE PENELITIAN
B DES2012, EDIT.pdf, diakses 30 Januari Pendekatan dalam penelitian ini
2017
5
Wawancara dengan bidan pada adalah yuridis sosiologis dengan
tanggal 12 Agustus 2017 tipe penelitian adalah deskriptif
analitis. Lokasi dari penelitian ini melaksanakan dokumentasi
adalah Bidan Praktik Mandiri (BPM) asuhan kebidanan tidak
di Kabupaten Cilacap. Untuk menggunakan SOAP seperti
sumber data, diperoleh dari data yang dilaksanakan di
primer dengan metode wawancara Rumah Sakit. Di bidan
data sekunder dengan melakukan hanya menggunakan
studi dokumen. Kemudian data di catatan dalam bentuk naratif
analisis metode kualitatif dan meliputi hasil pemeriksaaan
disajikan dalam bentuk teks naratif. fisik pasien dan untuk
Metode pengambilan sampel catatan perkembangan
menggunakan purposive sampling. pasien tidak dicantumkan
dalam dokumentasi tetapi
D. PEMBAHASAN dilaksanakan oleh bidan
1. Pelaksanaan Dokumentasi seperti untuk pasien yang
Asuhan Kebidanan sesuai akan bersalin sebelum
dengan Standar Asuhan pembukaan lengkap harus
Kebidanan Sebagaimana diatur makan dan minum agar
dalam Kepmenkes No memiliki tenaga dan tidak
369/Menkes/SK/III/2007 pada lemas.
Bidan Praktik Mandiri Dilakukan
Kabupaten Cilacap monitoring dan evaluasi
Wawancara dengan 6 hanya pada saat
Bidan Praktek Mandiri (BPM) perpanjangan Surat Ijin
masing masing ranting di Praktik Bidan. Tidak ada
Kabupaten Cilacap dalam monitoring dan evaluasi
melaksanakan manajemen secara rutin.
kebidanan yaitu dokumentasi b. Responden 2 Ranting
asuhan kebidanan dengan hasil Kotatip Rumah Sakit
6
sebagai berikut: Manajemen
a. Responden 1 Ranting kebidanan yang dibuat
Kotatip Puskesmas Cilacap belum mengunakan SOAP
Utara 2 yang dilengkapi dengan
Bidan Praktik catatan perkembangan
Mandiri dalam pasien. Bidan masih
menunggu buku habis
6
Wawancara dengan Bidan Praktik karena format dalam satu
Mandiri (BPM) pada tanggal 20 Desember
2017. buku harus sama tidak bisa
dicampur dengan format pencatatan dokumentasi
lain. Bidan juga belum bisa yang sistematis sesuai
pindah buku yang baru dengan evidence based
apabila satu buku belum yaitu pelayanan yang
habis hingga halaman bermutu sesuai dengan
terakhir. asuhan kebidanan sehingga
Dilakukan dapat sesuai dengan
monitoring dan evaluasi standar profesi bidan.
hanya pada saat d. Responden 4 Ranting
perpanjangan Surat Ijin Cilacap
Praktik Bidan. Selain itu Sesuai dengan
tidak ada monitoring dan peraturan bidan harus
evaluasi lagi dari Dinas melakukan pencatatan
Kesehatan. pendokumentasian asuhan
c. Responden 3 Ranting Kroya kebidanan secara
Dokumentasi yang sistematis. Catatan
digunakan di Bidan Praktek perkembangan yang
Mandiri menggunakan dilakukan di Bidan Praktik
sistem dokumentasi Mandiri menggunakan
Subjectif, Objectif, SOAP yaitu: S adalah data
Assessment, Planning subjektif menanyakan
(SOAP) dengan biodata, keluhan utama
melampirkan catatan pasien, riwayat obstetrik,
perkembangan. Keuntungan riwayat kesehatan, O adalah
menggunakan dokumentasi data objektif mencatat hasil
asuhan kebidanan SOAP pemeriksaan yang dilakukan
dapat memberikan asuhan oleh bidan meliputi
kebidanan yang pemeriksaan fisik, psikologis
berkesinambungan. dan pemeriksaan
Dilakukan monitoring penunjang, A adalah analisa
dan evaluasi hanya pada yang diperoleh dari
saat perpanjangan Surat Ijin pengkajian bidan kemudian
Praktik Bidan. Selain itu di interpretasikan untuk
hanya evaluasi yang merumuskan diagnose
dilakukan hanya antar bidan kebidanan dan masalah
saja. Sebagai bahan koreksi kebidanan, P adalah
unntuk lebih meningkatkan perencanan asuhan
kebidanan yang akan f. Responden 6 Ranting
dilakukan bidan berdasakan Sidareja
diagnosa dan masalah Bidan sudah
kebidanan yang terjadi pada mengetahui dokumentasi
pasien. asuhan kebidanan sesuai
Dilakukan monitoring dengan Peraturan Menteri
dan evaluasi hanya pada Kesehatan tentang ijin dan
saat perpanjangan Surat Ijin penyelenggaraan praktik
Praktik Bidan. Ikatan Bidan bidan yaitu dokumentasi
juga melaksanakan evaluasi harus dilakukan secara
hasil pendokumentasian sistematis dan sesuai
asuhan kebidanan untuk dengan standar profesi
memastikan bahwa bidan agar semua tindakan
dokumentasi ynag dilakukan asuhan yang dilakukan oleh
sudah sesuai dengan bidan sesuai dengan kondisi
standard an asuhan yang pasien. Dilakukan
diberikan bermanfaat untuk monitoring dan evaluasi
pasien. hanya pada saat
e. Responden 5 Ranting perpanjangan Surat Ijin
Majenang Praktik Bidan.
Bidan sudah Berdasarkan hasil
mengetahui wawancara dari narasumber
pendokumentasian asuhan diperoleh data sebagai berikut:
kebidanan harus secara a. Wawancara dengan Kepala
sistematis karena sangat Dinas Kesehatan
berguna bagi pasien dan Kabupaten Cilacap:
bidan. Bagi pasien lama Bahwa bidan
maupun pasien baru menjalankan tugasnya
berguna karena memiliki berpedoman pada
catatan agar bidan dalam Peraturan Menteri
melakukan pelayanan Kesehatan Nomor 28 Tahun
asuhan kebidanan sesuai 2017 Tentang Izin dan
dengan standar profesi Penyelenggaraan Praktik
bidan. Dilakukan monitoring Bidan. Dinas Kesehatan
dan evaluasi hanya pada Kabupaten Cilacap belum
saat perpanjangan Surat Ijin mengetahui jika ada Bidan
Praktik Bidan. Praktik Mandiri (BPM)
yang
melakukan pelaksanaan Kesehatan dapat
dokumentasi asuhan mengikutsertakan
kebidanan tidak secara organisasi profesi dalam
sistematis. Pelaksanaan memberikan tindakan
monitoring dan evaluasi admisnistratif kepada bidan
(monev) terhadap Bidan yang melakukan
Praktik Mandiri (BPM) pelanggaran terhadap
hanya dilakukan saat ketentuan penyelenggaraan
pengajuan Surat Izin Praktik praktik. Namun pada
Bidan (SIPB). kenyataannya, tindakan
Selama ini belum administratif ini sulit
ada laporan dari Ikatan direalisasikan karena
Bidan tentang Bidan Praktik tekadang pernyataan bidan
Mandiri yang melaksanakan fakta dilapangan tidak bisa
dokumentasi tidak sesuai dilaksanakan sesuai teori
standar profesi bidan yang ada. 7
11
pengawasan tersebut.
Wawancara dengan Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Selain itu, tidak adanya
Masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan laporan dari pasien yang
Kabupaten Cilacap pada tanggal 08
Desember 2017 merasa dirugikan akibat
dokumentasi yang tidak yang memberikan
sistematis sehingga pelayanan kebidanan
tindakan asuhan kebidanan dengan melaksanakan
yang diberikan oleh bidan dokumentasi asuhan
tidak sesuai dengan kondisi kebidanan secara sistematis
pasien menjadi alasan tidak belum pernah mendapat
dilaksanakannya sanksi aduan dari pasien yang
administrasi. merasa dirugikan dari
Sarana dan fasilitas pelayanan yang diberikan
juga akan mendukung oleh bidan. Sebagian besar
bidan dalam melaksanakan pasien juga tidak
tindakan pelayanan mengetahui hak dan
kebidanan yang baik serta kewajiban mereka sehingga
pencatatan yang lengkap dapat menghambat upaya
dan konsisten. Menurut penegakan hukum, antara
Kementrian Kesehatan lain :
(2010) mengatakan bidan a. Tidak mengetahui atau
dalam menjalankan praktik tidak menyadari apabila
harus memenuhi hak-hak mereka
persyaratan sesuai dengan dilanggar atau
peraturan pemerintah dan terganggu
juga memiliki kelengkapan b. Tidak mengetahui akan
administrasi. adanya upaya-upaya
4. Faktor Masyarakat hukum untuk
Penegakan hukum melindungi
berasal dari masyarakat dan kepentingan-
bertujuan untuk mencapai kepentingannya
kedamaian di dalam c. Tidak mengetahui
masyarakat. Oleh karena itu harus memberikan
dipandang dari sudut aduan kemana jika
tertentu, maka masyarakat pasien merasa
dapat mempengaruhi dirugikan.
penegakan hukum tersebut. d. Tidak berdaya untuk
Dinas Kesehatan, memanfaatkan upaya-
organisasi profesi Ikatan upaya hukum karena
Bidan Indonesia (IBI) dan faktor-faktor keuangan,
BPM di Kabupaten Cilacap
psikis, sosial, atau Kebudayaan pada
politik dasarnya mencakup nilai-
e. Tidak mempunyai nilai yang mendasari hukum
pengalaman menjadi yang berlaku, nilai-nilai yang
anggota organisasi merupakan konsepsi
yang memperjuangkan abstrak mengenai apa yang
kepentingan- dianggap baik sehingga
kepentingan dianut dan apa yang
Bagian terpenting dianggap buruk sehingga
dari masyarakat yang dihindari. Nila-nilai tersebut
menetukan penegakan lazimnya merupakan
hukum adalah kesadaran pasangan nilai-nilai yang
hukum masyarakat. mencerminkan dua keadaan
Semakin tinggi tingkat ekstrim yang diserasikan.
kesadaran hukum Pelayanan kesehatan
masyarakat, maka akan (health care services)
semakin memungkinkan merupakan salah satu
penegakan hukum yang upaya yang dapat dilakukan
baik. Kesadaran hukum untuk meningkatkan derajat
dalam masyarakat meliputi kesehatan, baik
adanya pengetahuan perseorangan, maupun
tentang hukum, kelompok atau masyarakat
penghayatan fungsi hukum, secara keseluruhan.12
dan ketaatan terhadap
hukum. E. SIMPULAN
Dalam kasus ini, Berdasarkan pada hasil
masyarakat belum memiliki penelitian dan pembahasan, maka
kesadaran hukum karena dapat diambil kesimpulan sebagai
belum mengetahui tentang berikut :
peraturan mengenai bidan 1. Pelaksanaan dokumentasi
dan kewenangannya. kebidanan pada bidan praktik
Sehingga tidak dapat mandiri di Kabupaten Cilacap
menghayati fungsi hukum belum sesuai yang diatur
dan mentaati hukum Kepmenkes No. 369 Tahun
(peraturan) yang berlaku.
5. Faktor Kebudayaan 12
Veronica Komalawati, 1989,
Hukum dan Etika Praktik Dokter, Jakarta:
Pustaka Harapan, hlm. 30.
2007 tentang Standar Profesi contoh format dokumentasi
Bidan karena masih terdapat bidan yang memiliki BPM
bidan yang menggunakan secara keseluruhan.
teknik pencatatan model naratif b. Melakukan monitoring dan
yaitu mencatat apa saja yang evaluasi kepada Bidan Praktik
diperiksa oleh bidan tanpa Mandiri secara berkala.
mencantumkan catatan c. Pemberian sanksi yang tegas
perkembangan pasien. bagi bidan yang melanggar.
2. Kendala dalam pelaksanaan
dokumentasi asuhan
kebidanan terhadap DAFTAR PUSTAKA
pelindungan hukum pasien Dwienda, Octa Ristica, Juliarti, Widya,
pada Bidan Praktik Mandiri di 2014, Prinsip Etika dan Moralitas
Dalam Pelayanan Kebidanan.
Kabupaten Cilacap yaitu: Yogyakarta : Deepublish.
a. Pencatatan dokumentasi Fajar ND, Mukti, Dkk, 2010, Dualisme
Penelitian Hukum Normatif Dan
yang tidak sistematis Empiris, Yogyakarta : Pustaka
disebabkan karena Pelajar.
Hanintjito, Ronny, 1998, Metodologi
kurangnya kesadaran Penelitian Hukum, Jakarta :
bidan dalam Ghalia Indonesia.
Heryani, Reni, 2016, Etikolegal Dalam
melaksanakan Praktik Kebidanan, Jakarta :
dokumentasi secara Trans Info Media.
HR, Ridwan, 2014, Hukum Administrasi
sistematis. Negara, Jakarta : Rajawali Pers.
b. Monev yang dilakukan , 2014, Etika dan Hukum
Kesehatan, Nuha Medika ,
tidak secara berkala hanya Yogyakarta.
dilakukan pada saat Kelsen, Hans, 2006, Teori Umum
Tentang Hukum Dan Negara
perpanjangan SIPB. Cetakan I,
F. SARAN Bandung : Nusamedia.
Kusnardi, Moh. dan Ibrahim, Harmaily,
Saran-saran yang perlu 1988, Hukum Tata Negara
dipertimbangkan untuk Indonesia, Jakarta : Sinar Bakti.
Komalawati, Veronica, 1989, Hukum
menyelesaikan permasalahan yang dan Etika Praktik Dokter, Jakarta :
ada berdasarkan hasil penelitian Pustaka Harapan
Masri dan Effendi, Sofian, 1995, Metode
dan pembahasan yaitu: Penelitian Survai, Jakarta: LP3E
a. Sosialisasi terus ditingkatkan Mertokusumo, Sudikno, 2007, Mengenal
Hukum Suatu Pengantar,
mengenai dokumentasi Yogyakarta: Liberty.
kebidanan pada Bidan Praktik Moleong, Lexy j., 2004, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung
Mandiri sesuai dengan standar Remaja: Rosdakarya.
profesi bidan dan pemberian
Muchtar, Masrudi, 20016, Etika Profesi dan Pemerintahan yang Layak.
Dan Hukum Kesehatan, Citra Aditya Bakti. Bandung.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Singarimbun, Moh. Kusnardi dan
Muhamad, Abdulkadir, 2004, Hukum Ibrahim, Harmaily, 1988, Hukum Tata
dan Penelitian Hukum. Bandung: Negara Indonesia, Jakarta: Sinar
PT. Citra Adityabakti. Bakti.
Nugraha, Safri, dkk. 2007, Hukum Sunggono, Bambang Sunggono, 2006,
Administrasi Negara : Edisi Metode Penelitian Hukum,
Revisi, Jakarta: Fakultas Hukum Jakarta: PT. Raja Grafindo
Universitas Indonesia. Persada.
Nurhayati, Apriani, dan Bustani, Anita , Susilah, Ilah, 2010, Manajemen Bidan
2012, Konsep Kebidanan, Jakarta Praktik Mandiri, Yogyakarta: Dee
: Salemba Medika. Publish.
Nurobikha., Farelya, Gita., 2015, Soemitro, Ronny Hanitijo, 1985,
Etikolegal Dalam Pelayanan Metodologi Penelitian Hukum Dan
Kebidanan, Yurimetri, Jakarta: Ghalia
Yogyakarta : Deepublish. Indonesia.
Rahardjo S, 1977, Pemanfaatan Ilmu- Waluyo, Bambang, 2007, Penelitian
Ilmu Sosial Bagi Pengembangan Hukum dalam Praktek, Jakarta :
Ilmu Hukum, Bandung: Alumni. PT. Raja Grafindo Persada.
Rangkuti, Siti Sundari, 2000 Hukum Warassih, Esmi, Prananta Hukum
Lingkungan dan Kebijaksanaan Sebuah Telaah Sosiologis, 2011,
Lingkungan Nasional, Surabaya : Semarang: PT. Suryandaru
Airlangga University Press. Utama.
Ridwan, Juniarso dan Sudrajat, Achmad Wildan, Moh., Hidayat, A. Aziz Alimul,
Sodik, 2010, Hukum Administrasi 2008, Dokumentasi Kebidanan,
Negara dan Kebijakan Pelayanan Jakarta : Salemba Medika.
Publik, ,Bandung : Nuansa. William J. Chamblis & Robert B.
Rita Y & Tri Johan Agus Y., 2014, Seidman,1971, Law, Order, and
Asuhan Kebidanan Komunitas, Power. Mass : Addisin-Wesly
Jakarta: Salemba Medika. Zainuddin, 2008, Sosiologi Hukum,
Sadi Is, Muhamad, 2015, Etika Hukum Jakarta : Sinar Grafika
Kesehatan, Jakarta: Kencana. http://www.edikusmiadi.com/2011/12/ha
Suherman, 2004, Pengantar k-kewajiban-pasien-dan
Perbandingan Sistem Hukum, tenaga.html.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. http://e-
Sulistyaningsih, 2011, Metodologi journal.uajy.ac.id/7870/3/2MIH012
Penelitian Kebidanan Kuantitatif- 83.pdf
Kualitatif, Yogyakarta : Graha https://www.academia.edu/13188669/pe
Ilmu. nerapan standar dan dokumentasi
Sumali, 2003, Reduksi Kekuasaan asuhan kebidanan dalam
Eksekutif Di Bidang Peraturan mendukung jkn and AFTA 2015
Pengganti Undang-Undang, http://wisehealth.itb.ac.id/files/kebidanan
Malang : UMM /ITB DES 2012, EDIT.pdf
Sidharta, Bernard Arief, 1999, Refleksi http://www.jimly.com/makalah//Konsep_
Tentang Striktur Hukum: Sebuah Negara_Hukum_Indonesia.pdf
Penelitian Tentang Fungsi http://ibi.or.id/id/article_view/a20150115
Kefilsafatan Dan Sifat Keilmuan 001/bidan-delima.html
Ilmu Hukum Sebagai Landasan http://pkn-
Pembangunan Ilmu Hukum ips.blogspot.co.id/2015/03/konsep
Nasional Indonesia, Bandung: -dan-arti-penting-perlindungan-
Bandar Maju. dan-Penegakan-Hukum.html
, 1996, Butir-Butir Gagasan Nusye Ki Jayanti, Penyelesaian Hukum
tentang Penyelenggaraan Hukum Dalam Praktek Kedokteran,
Pustaka Yustitia, Yogyakarta,
2009,
http://repository.unisba.ac.id/_tes
_2016.pdf
Mahmudah Khusnul Khotimah, 2016,
http://digilib.unila.ac.id. BAB II.pdf
Soetanto Soepiadhy, 2012, Bekerjanya
Hukum Dalam Masyarakat,
http://www.surabayapagi.com,
Bekerjanya Hukum dalam
Masyarakat.html