You are on page 1of 18

PelaksanaanDokumentasiAsuhan…… | 1236

PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP


PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI (Studi di
Kabupaten Cilacap)
Oleh: DEWI PUSPITASARI1

ABSTRACT
There are still many Independent Practical Midwives in Cilacap District who have
not systematically carried out midwifery documentation even though it is needed to know
the progress in patient care. This is because midwives have obligations as stipulated in
the Regulation of the Minister of Health No. 28 of 2017 on Article 28, namely that
midwives have the obligation to systematically record documentation. Registration of
midwifery care must be recorded in accordance with midwifery service standards in
accordance with Kepmenkes No. 369 of 2007 concerning Midwife Professional
Standards. Therefore, this study examines the implementation of midwifery care
documentation on BPM and patient legal protection at BPM in Cilacap Regency.
This research uses sociological juridical approach, with analytic descriptive type,
and using primary data through interview and docuent study with Head of Health Service
and Community Resource of Cilacap District Health Office, Head of IBI Branch of Cilacap
District, each Head of Branch of Cilacap District, Practice of Midwife in Cilacap District.
The results showed that the implementation of documentation on BPM was not in
accordance with the Decree of the Ministry of Health 369 of 2007 because there were still
midwives using the narrative model recording technique to record everything that was
examined by the midwife without mentioning the patient's progress notes. Constraints to
the implementation of midwifery care documentation on patient legal protection at BPM in
Cilacap Regency are documentation of non-systematic documentation due to lack of
awareness of midwives in carrying out systematic documentation, and monev conducted
not periodically only when SIPB is extended. So what needs to be considered to solve
the problem is that socialization continues to be improved regarding documentation at the
BPM according to the midwife's professional standards, periodically monitoring the BPM,
and giving strict sanctions to the violating midwife.
Key words: independent practice midwives, midwifery care documentation, legal
protection

ABSTRAK
Masih banyaknya Bidan Praktik Mandiri di Kabupaten Cilacap yang belum
melaksanakan dokumentasi keidanan secara sistematis padahal sangat dibutuhkan
untuk mengetahui perkembangan dalam pelayanan pasien. Hal ini disebabkan karena
bidan mempunyai kewajiban sebagaimana Permenkes No 28 Tahun 2017 pada Pasal 28
yaitu bidan mempunyai kewajiban melakukan pencatatan dokumentasi secara sistematis.
Pencatatan asuhan kebidanan harus dicatat sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan sesuai dengan Kepmenkes No 369 Tahun 2007 tentang Standar Profesi
Bidan. Oleh karena itu penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan dokumentasi asuhan
kebidanan pada BPM dan perlindungan hukum pasien pada BPM di Kabupaten Cilacap.
Penelitian ini menggunakan metode pedekatan yuridis sosiologis, dengan tipe
deskriptif analitik, dan menggunakan data primer melalui wawancara dan studi
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan dokumentasi pada BPM belum
sesuai dengan Kepmenkes 369 Tahun 2007 karenan masih terdapat bidan
menggunakan teknik pencatatan model naratif yaitu mencatat apa saja yang diperiksa
oleh bidan tanpa mencantumkan catatan perkembangan pasien. Kendala pelaksanaan

1
dewipuspita2728@gmail.com
1237 | Jurnal Idea Hukum
Vol. 5 No. 1 Maret 2019
Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

dokumentasi asuhan kebidanan terhadap perlindungan hukum pasien pada BPM di


Kabupaten Cilacap yaitu pencatatan dokumentasi yang tidak sistematis disebabkan
karena kurangnya kesadaran bidan dalam melaksanakan dokumentasi secara sistematis,
dan monev yang dilakukan tidak secara berkala hanya dilakukan pada saat
perpanjangan SIPB. Sehingga yang perlu dipertimbangkan untuk menyelesaikan
permasalahan yaitu sosialisasi terus ditingkatkan mengenai dokumentasi pada BPM
sesuai standar profesi bidan, melakukan monev kepada BPM secara berkala, dan
pemberian sanksi yang tegas bagi bidan yang melanggar.
Kata kunci: bidan praktik mandiri, dokumentasi asuhan kebidanan, perlindungan hukum

A. PENDAHULUAN kepuasan pasien yang dilayani oleh


Bidan sebagai pemberi pelayanan bidan. Pelayanan kebidanan tersebut
harus menjamin pelayanan yang meliputi pendeteksian keadaan
profesional dan akuntabilitas serta abnormal pada ibu dan anak,
aspek legal dalam pelayanan melaksanakan konseling dan pendidikan
2
kebidanan. Ketika bidan dalam kesehatan terhadap individu, keluarga
melakukan upaya kesehatan tidak dan masyarakat.3
sesuai kewenangannya, maka berisiko Pelaksanaan Peraturan Menteri
terjadi penyimpangan kewenangan. Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017
Risiko tersebut dapat berupa Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
pelanggaran terhadap hak pasien. Praktik Bidan pada Pasal 28 huruf (e)
Pelanggaran hak pasien akan berakibat menjelaskan bahwa “Dalam
terancamnya keselamatan pasien, melaksanakan praktek / kerja, bidan
dimana tidak adanya perlindungan berkewajiban untuk melakukan
hukum bagi pasien. Oleh karena itu pencatatan asuhan kebidanan dan
untuk mencegah agar tidak terjadi pelayanan lainnya secara sistematis”.
pelanggaran tersebut maka bidan Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
praktik mandiri perlu ditingkatkan mutu Nomor 369 / MENKES / SK / III / 2007
pelayanannya. Mutu pelayanan Tentang Standar Profesi Bidan yang
kebidanan berorientasi pada penerapan terdapat pada standar pelayanan bidan
kode etik dan standar pelayanan yaitu standar VII menjelaskan pengelola
kebidanan, serta kepuasan yang pelayanan kebidanan memiliki standar
mengacu pada penerapan semua asuhan / manajemen kebidanan yang
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari diterapkan sebagai pedoman dalam
dua dimensi mutu pelayanan kebidanan memberikan pelayanan kepada pasien
tersebut, tujuan akhirnya adalah diantaranya diagnosa kebidanan,
rencana asuhan kebidanan, dokumen
2
Octa Ristica Dwienda, 2014, Widya
Juliarti, Prinsip Etika dan Moralitas Dalam 3
Moh. Wildan dan A. Aziz Alimul
Pelayanan Kebidanan, Yogyakarta: Hidayat, 2008, Dokumentasi
Deepublish, hlm. 27. Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika,
hlm. 3.
P e l a k s a n a a n D o k u m e n t a s i A s u h a n … … | 1238

tertulis tentang tindakan kebidanan dan seperti masih kurangnya dokumentasi


catatan perkembangan pasien dalam asuhan kebidanan yang belum sesuai
asuhan kebidanan. dengan standar profesi bidan dan
Pada kenyataannya bidan belum standar asuhan kebidanan, maka
melakukan dokumentasi kebidanan mendorong peneliti untuk melakukan
sesuai standar. Menurut Farid Husin penelitian dengan mengambil judul
dalam International Conference on “Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan
Women’s Health in Science and Kebidanan Terhadap Perlindungan
Engineering, di Bandung pada tanggal 6 Hukum Pasien Di Bidan Praktik Mandiri”
Desember 2012 halaman 28 dijelaskan
hasil penelitian pada berbagai RS / B. PERUMUSAN MASALAH
RSUD, PUSKESMAS, BPM di Jawa Berdasarkan latar belakang
Barat adalah asuhan kebidanan tersebut diatas maka dapat diambil
diberikan berbeda-beda antara fasilitas suatu rumusan masalah sebagai
pelayanan kesehatan dan seringkali berikut:
tidak komprehensif atau kurang 1. Apakah pelaksanaan
paripurna, kerangka kerja sering tidak dokumentasi asuhan
berdasarkan Subjektif, Objektif, Analisa, kebidanan pada Bidan Praktik
dan Penatalaksanaan (SOAP), asuhan Mandiri Kabupaten Cilacap
kebidanan tidak sesuai dengan standar, sudah sesuai dengan standar
dan pendokumentasian tidak lengkap asuhan kebidanan
dan tidak sistematis. 4 sebagaimana diatur dalam
Menurut bidan yang bekerja di Bidan Keputusan Menteri Kesehatan
Praktik Mandiri Kabupaten Cilacap Nomor 369 / MENKES / SK / III
pelaksanaan dokumentasi kebidanan / 2007 ?
dilakukan tidak secara sistematis seperti 2. Apakah yang menjadi kendala
teori. Pertama pasien datang ditanyakan dalam pelaksanaan
data diri pasien, keluhan pasien, dokumentasi asuhan
kemudian hasil pemeriksaan fisik dicatat kebidanan terhadap
oleh bidan tetapi rencana asuhan tidak perlindungan hukum pasien
5
dicantumkan. Memperhatikan data awal pada Bidan Praktik Mandiri di

4
Kabupaten Cilacap ?
Farid husin, 2012, International
Conference on Women’s Health in Science
and Engineering, tersedia di website
http://wisehealth.itb.ac.id/files/kebidanan/IT C. METODE PENELITIAN
B DES2012, EDIT.pdf, diakses 30 Januari Pendekatan dalam penelitian ini
2017
5
Wawancara dengan bidan pada adalah yuridis sosiologis dengan
tanggal 12 Agustus 2017 tipe penelitian adalah deskriptif
analitis. Lokasi dari penelitian ini melaksanakan dokumentasi
adalah Bidan Praktik Mandiri (BPM) asuhan kebidanan tidak
di Kabupaten Cilacap. Untuk menggunakan SOAP seperti
sumber data, diperoleh dari data yang dilaksanakan di
primer dengan metode wawancara Rumah Sakit. Di bidan
data sekunder dengan melakukan hanya menggunakan
studi dokumen. Kemudian data di catatan dalam bentuk naratif
analisis metode kualitatif dan meliputi hasil pemeriksaaan
disajikan dalam bentuk teks naratif. fisik pasien dan untuk
Metode pengambilan sampel catatan perkembangan
menggunakan purposive sampling. pasien tidak dicantumkan
dalam dokumentasi tetapi
D. PEMBAHASAN dilaksanakan oleh bidan
1. Pelaksanaan Dokumentasi seperti untuk pasien yang
Asuhan Kebidanan sesuai akan bersalin sebelum
dengan Standar Asuhan pembukaan lengkap harus
Kebidanan Sebagaimana diatur makan dan minum agar
dalam Kepmenkes No memiliki tenaga dan tidak
369/Menkes/SK/III/2007 pada lemas.
Bidan Praktik Mandiri Dilakukan
Kabupaten Cilacap monitoring dan evaluasi
Wawancara dengan 6 hanya pada saat
Bidan Praktek Mandiri (BPM) perpanjangan Surat Ijin
masing masing ranting di Praktik Bidan. Tidak ada
Kabupaten Cilacap dalam monitoring dan evaluasi
melaksanakan manajemen secara rutin.
kebidanan yaitu dokumentasi b. Responden 2 Ranting
asuhan kebidanan dengan hasil Kotatip Rumah Sakit
6
sebagai berikut: Manajemen
a. Responden 1 Ranting kebidanan yang dibuat
Kotatip Puskesmas Cilacap belum mengunakan SOAP
Utara 2 yang dilengkapi dengan
Bidan Praktik catatan perkembangan
Mandiri dalam pasien. Bidan masih
menunggu buku habis
6
Wawancara dengan Bidan Praktik karena format dalam satu
Mandiri (BPM) pada tanggal 20 Desember
2017. buku harus sama tidak bisa
dicampur dengan format pencatatan dokumentasi
lain. Bidan juga belum bisa yang sistematis sesuai
pindah buku yang baru dengan evidence based
apabila satu buku belum yaitu pelayanan yang
habis hingga halaman bermutu sesuai dengan
terakhir. asuhan kebidanan sehingga
Dilakukan dapat sesuai dengan
monitoring dan evaluasi standar profesi bidan.
hanya pada saat d. Responden 4 Ranting
perpanjangan Surat Ijin Cilacap
Praktik Bidan. Selain itu Sesuai dengan
tidak ada monitoring dan peraturan bidan harus
evaluasi lagi dari Dinas melakukan pencatatan
Kesehatan. pendokumentasian asuhan
c. Responden 3 Ranting Kroya kebidanan secara
Dokumentasi yang sistematis. Catatan
digunakan di Bidan Praktek perkembangan yang
Mandiri menggunakan dilakukan di Bidan Praktik
sistem dokumentasi Mandiri menggunakan
Subjectif, Objectif, SOAP yaitu: S adalah data
Assessment, Planning subjektif menanyakan
(SOAP) dengan biodata, keluhan utama
melampirkan catatan pasien, riwayat obstetrik,
perkembangan. Keuntungan riwayat kesehatan, O adalah
menggunakan dokumentasi data objektif mencatat hasil
asuhan kebidanan SOAP pemeriksaan yang dilakukan
dapat memberikan asuhan oleh bidan meliputi
kebidanan yang pemeriksaan fisik, psikologis
berkesinambungan. dan pemeriksaan
Dilakukan monitoring penunjang, A adalah analisa
dan evaluasi hanya pada yang diperoleh dari
saat perpanjangan Surat Ijin pengkajian bidan kemudian
Praktik Bidan. Selain itu di interpretasikan untuk
hanya evaluasi yang merumuskan diagnose
dilakukan hanya antar bidan kebidanan dan masalah
saja. Sebagai bahan koreksi kebidanan, P adalah
unntuk lebih meningkatkan perencanan asuhan
kebidanan yang akan f. Responden 6 Ranting
dilakukan bidan berdasakan Sidareja
diagnosa dan masalah Bidan sudah
kebidanan yang terjadi pada mengetahui dokumentasi
pasien. asuhan kebidanan sesuai
Dilakukan monitoring dengan Peraturan Menteri
dan evaluasi hanya pada Kesehatan tentang ijin dan
saat perpanjangan Surat Ijin penyelenggaraan praktik
Praktik Bidan. Ikatan Bidan bidan yaitu dokumentasi
juga melaksanakan evaluasi harus dilakukan secara
hasil pendokumentasian sistematis dan sesuai
asuhan kebidanan untuk dengan standar profesi
memastikan bahwa bidan agar semua tindakan
dokumentasi ynag dilakukan asuhan yang dilakukan oleh
sudah sesuai dengan bidan sesuai dengan kondisi
standard an asuhan yang pasien. Dilakukan
diberikan bermanfaat untuk monitoring dan evaluasi
pasien. hanya pada saat
e. Responden 5 Ranting perpanjangan Surat Ijin
Majenang Praktik Bidan.
Bidan sudah Berdasarkan hasil
mengetahui wawancara dari narasumber
pendokumentasian asuhan diperoleh data sebagai berikut:
kebidanan harus secara a. Wawancara dengan Kepala
sistematis karena sangat Dinas Kesehatan
berguna bagi pasien dan Kabupaten Cilacap:
bidan. Bagi pasien lama Bahwa bidan
maupun pasien baru menjalankan tugasnya
berguna karena memiliki berpedoman pada
catatan agar bidan dalam Peraturan Menteri
melakukan pelayanan Kesehatan Nomor 28 Tahun
asuhan kebidanan sesuai 2017 Tentang Izin dan
dengan standar profesi Penyelenggaraan Praktik
bidan. Dilakukan monitoring Bidan. Dinas Kesehatan
dan evaluasi hanya pada Kabupaten Cilacap belum
saat perpanjangan Surat Ijin mengetahui jika ada Bidan
Praktik Bidan. Praktik Mandiri (BPM)
yang
melakukan pelaksanaan Kesehatan dapat
dokumentasi asuhan mengikutsertakan
kebidanan tidak secara organisasi profesi dalam
sistematis. Pelaksanaan memberikan tindakan
monitoring dan evaluasi admisnistratif kepada bidan
(monev) terhadap Bidan yang melakukan
Praktik Mandiri (BPM) pelanggaran terhadap
hanya dilakukan saat ketentuan penyelenggaraan
pengajuan Surat Izin Praktik praktik. Namun pada
Bidan (SIPB). kenyataannya, tindakan
Selama ini belum administratif ini sulit
ada laporan dari Ikatan direalisasikan karena
Bidan tentang Bidan Praktik tekadang pernyataan bidan
Mandiri yang melaksanakan fakta dilapangan tidak bisa
dokumentasi tidak sesuai dilaksanakan sesuai teori
standar profesi bidan yang ada. 7

sehingga mengakibatkan Menurut penulis,


adanya keluhan dari monev yang dilaksanakan
masyarakat tentang tidak secara rutin membuat
pelayanan kebidanan yang bidan melaksanakan
diberikan. Belum ada dokumentasi kebidanan
laporan dari masyarakat tidak secara sistematis.
langsung ke Dinas Dalam hal ini bidan praktik
Kesehatan tentang mandiri juga tidak bisa
ketidaknyamanan pasien disalahkan sepenuhnya
karena bidan dalam dengan membuat
memberikan pelayanan dokumentasi tidak sesuai
tidak sesuai dengan standar profesi bidan karena
rencana asuhan dan tidak berjalannya peraturan yang
memiliki dokumentasi yang berlaku harus ada
lengkap sehingga pasien hubungan antara pihak –
bukan menjadi sehat tetapi pihak terkait dengan
menjadi timbul keluhan yang pelayanan kebidanan agar
lain-lain. pelayanan kesehatan yang
Dalam rangka
pembinaan dan 7
Wawancara dengan Kepala Dinas
pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap pada tanggal
08 Desember 2017
diberikan bidan berjalan memberikan teguran lisan
dengan efektif. terhadap BPM tersebut
b. Wawancara dengan Kepala dengan maksimal teguran
Bidang Pelayanan lisan maksimal 3 kali dan
Kesehatan dan Sumber masa pengawasan selama
Daya Masyarakat Dinas 1 bulan. Jika BPM masih
Kesehatan Kabupaten tetap melakukan
Cilacap : pelanggaran, maka akan
Sistem monitoring diberikan teguran tertulis
dan evaluasi (monev) maksimal 3 kali dan
terhadap Bidan Praktik pengawasan selama 1
Mandiri (BPM) hanya bulan. Setelah diberikan
dilakukan saat pengajuan teguran lisan dan tertulis
Surat Izin Praktik Bidan namun BPM masih tetap
(SIPB). Pelaksanaan melakukan pelanggaran,
dokumentasi kebidanan maka Dinas Kesehatan
yang dilakukan oleh Bidan Kabupaten Cilacap akan
Praktik Mandiri (BPM) pada memberikan tindakan
tindakan asuhan kebidanan administrasi berupa
harus sesuai dengan pecabutan izin sementara
peraturan penyelenggaraan bahkan pencabutan izin
praktik bidan dan standar selamanya. Tata cara
profesi bidan menurut pengenaan ini juga
Keputusan Menteri disesuaikan dengan efek
Kesehatan No 369/ dari pelanggaran tersebut.
Menkes/SK/III/2007 Tentang Jika pelanggaran tersebut
Standar Profesi Bidan. berdampak buruk, misalnya
Tata cara menimbulkan kerugian bagi
pengenaan tindakan hukum pasien, maka Bidan Praktik
administrasi adalah saat Mandiri dapat langsung
diketahui adanya diberikan tindakan
pelanggaran yang dilakukan administrasi berupa
oleh BPM pada saat pencabutan izin sementara
inspeksi mendadak (sidak) bahkan selamanya. Namun
atau adanya laporan dari sampai saat ini, belum
masyarakat, Dinas pernah ada Bidan Praktik
Kesehatan Cilacap Mandiri yang dikenai
tindakan administrasi melaksanakan manajemen
berupa pencabutan izin kebidanan khususnya untuk
terkait dengan masalah dokumentasi asuhan
dokumentasi kebidanan.8 kebidanan masih ada yang
Menurut pendapat belum sistematis dan belum
penulis apa yang menjadi sesuai dengan standar
aturan dan sanksi asuhan kebidanan. Langkah
administrasi sangat bagus yang diberikan oleh Ketua
dalam pelayanan Ikatan Bidan di Kabupaten
kesehatan, akan tetapi Cilacap dengan
pengenaan sanksi tidak memberikan informasi dan
pernah akan terjadi atau edukasi mengenai
dilaksanakan karena dokumentasi asuhan
pengawasan dilakukan kebidanan yang seharusnya
dalam waktu yang cukup sesuai dengan Keputusan
lama, padahal pelayanan Menteri Kesehatan Nomor
kesehatan dan pengisian 369/MENKES/SK/III/2007.
dokumen kebidanan Sistem monitoring
dilakukan setiap saat pasien dan evaluasi (monev)
melakukan kunjungan ke terhadap Bidan Praktik
bidan. Mandiri (BPM) hanya
c. Wawancara dengan Ketua dilakukan saat pengajuan
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Surat Izin Praktik Bidan
Cabang Kabupaten Cilacap (SIPB). Bidan yang
dengan hasil sebagai melakukan
berikut :9 pendokumentasian belum
Ikatan Bidan secara sistematis
Indonesia (IBI) Cabang sseharusnya sesuai Pasal
Kabupaten Cilacap 23 ayat (2) Permenkes
mengetahui bahwa Bidan Nomor
Praktik Mandiri (BPM) di 1464/Menkes/Per/X/2010
Kabupaten Cilacap dalam tentang Izin dan
8 Penyelenggaraan Praktik
Wawancara dengan Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Bidan meliputi : teguran
Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten
lisan, teguran tertulis,
Cilacap pada tanggal 18 Deember 2017.
9
Wawancara dengan Ketua Ikatan pencabutan SIKB/SIPB
Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten
untuk sementara paling
Cilacap pada tanggal 18 Desember 2017.
lama 1 (satu) tahun, atau mencatat seluruh perencanaan
pencabutan SIKB/SIPB dan penatalaksanaan yang
selamanya. Namun pada sudah dilakukan seperti
kenyataannya, hal ini tidak tindakan antisipatif, tindakan
dapat dilaksanakan karena segera, tindakan secara
yang jadi pedoman bidan komprehensif ; penyuluhan,
adalah memberikan asuhan dukungan, kolaborasi, evaluasi/
kebidanan yang sesuai follow up dan rujukan.
dengan kebutuhan kondisi Sementara
pasien dan untuk berdasarkan wawancara yang
pelaksanaan dokumentasi dilakukan terhadap Bidan
dapat dilakukan setelah Praktik Mandiri (BPM) yang
melakukan tindakan asuhan belum melaksanakan
kebidanan. dokumentasi asuhan
kebidanan secara sistematis di
2. Kendala Dalam Pelaksanaan Kabupaten Cilacap, maka
Dokumentasi Asuhan diperoleh faktor-faktor
Kebidanan Terhadap penyebab bidan yang belum
Perlindungan Hukum Pasien melakukan dokumentasi
pada Bidan Praktik Mandiri asuhan kebidanan secara
Pencatatan asuhan sistematis di BPM, yaitu :10
kebidanan dilakukan segera a. Sudah terbiasa
setelah melaksanakan asuhan melaksanakan dokumentasi
pada formulir yang tersedia asuhan kebidanan dengan
(Rekam medis/ KMS (Kartu cara bidan tersebut dan
Menuju Sehat)/Status tentunya masing-masing
pasien/Buku KIA (Kesehatan bidan memiliki cara yang
Ibu dan Anak). Ditulis dalam berbeda dalam
bentuk catatan perkembangan melaksanakan dokumentasi
SOAP yaitu S adalah data asuhan kebidanan di Bidan
subjektif, mencatat hasil Praktik Mandiri. Sejauh ini
anamnesa, O adalah data bidan tidak mendapatkan
objektif, mencatat hasil masalah tentang
pemeriksaan, A adalah hasil dokumentasi asuhan
analisa, mencatat diagnosa
dan masalah kebidanan, P 10
Wawancara dengan di Bidan
adalah penatalaksanaan, Praktik Mandiri (BPM) pada tanggal 15
Desember 2017.
kebidanan yang tidak sistematis tetapi
digunakannya dalam dianggap bidan
pelayanan kebidanan. dokumentasi tersebut sudah
b. Bidan merasa lebih lengkap.
mengerti dan paham e. Bidan beranggapan
dengan pencatatan yang dokumentasi dengan model
digunakan karena sesuai SOAP yang sistematis
dengan tindakan yang hanya diterapkan jika di
sudah dilaksanakan dan rumah sakit jika di Bidan
yang akan dilaksanakan. Praktik Mandiri dokumentasi
c. Adanya anggapan bahwa yang dilakukan hanya
dokumentasi asuhan catatan data diri pasien, dan
kebidanan itu adalah hanya
hasil pemeriksaan bidan.
catatan perkembangan Bidan tidak melakukan
pasien yang yang harus rencana asuhan kebidanan.
dilaksanakan oleh bidan, Faktor yang menjadi
jadi apapun model kendala dalam pelaksanaan
pencatatan dokumentasi dokumentasi terhadap
kebidanan yang perlindungan hukum pasien
dilaksanakan tidak memiliki pada Bidan Praktik Mandiri di
dampak yang merugikan Kabupaten Cilacap antara lain :
bagi bidan maupun pasien. 1. Faktor Hukum/Undang-
Sehingga dokumentasi Undang
tersebut terkadang tidak Dalam penelitian ini,
lengkap dan akurat. Undang-Undang yang
d. Adanya anggapan dimaksud adalah Undang -
dokumentasi secara teori Undang Nomor 36 Tahun
susah untuk diterapkan 2009 tentang Kesehatan,
dalam praktek yang nyata Undang – Undang Nomor
karena situasi kondisi di 29 Tahun 2014 Tentang
setiap Bidan Praktik Mandiri Praktik Kedokteran,
tidak sama. Adanya Peraturan Menteri
keterbatasan tenaga bidan Kesehatan Nomor 28 Tahun
yang bekerja disetiap Bidan 2017 Tentang Izin dan
Praktik Mandiri (BPM) Penyelenggaraan Praktik
membuat dokumentasi Bidan, Keputusan Menteri
dilakukan kadang-kadang Kesehatan No. 369 /
Menkes/ SK / III / 2007 Menurut keterangan
Tentang Standar Profesi Ketua IBI Kabupaten
Bidan. Peraturan tersebut Cilacap sanksi yang
dibuat sudah sesuai dengan diberikan untuk sesama
kebutuhan dalam pelayanan rekan bidan berupa teguran
kebidanan hanya saja yaitu saling mengingatkan
sebagai tenaga kesehatan untuk alangkah baiknya
belum dilakukan secara apabila melaksanakan
sistematis dalam pelayanan dokumentasi kebidanan
kebidanan. sesuai peraturan yang
Menurut hasil berlaku karena lebih
wawancara dengan ketua nyaman dan aman bagi
IBI Kabupaten Cilacap bidan bidan dan juga pasien.
dalam melaksanakan Berdasarkan keterangan
kewajiban kepada pasien yang diperoleh dari Dinas
dalam pelayanan kebidanan Kesehatan Kabupaten
terutama dalam catatan Cilacap, sulit melakukan
perkembangan masih pelaksanaan sanksi hukum
memiliki hasil laporan yang administrasi terhadap
berbeda-beda. Beberapa pelaksanaan dokumentasi
bidan sudah dilakukan yang tidak sesuai standar
sosialisasi tentang profesi, tidak sistematis
peraturan yang berlaku karena sebelum ada laporan
untuk disampaikan kepada dari pasien tentang akibat
rekan bidan yang lainnya yang ditimbulkan dari
namun sesampainya dokumentasi yang tidak
kepada rekan bidan yang sistematis dianggap
lainnya masih saja ada dokumentasi kebidanan
bidan yang dalam hal ini yang dilaporkan setiap 5
melaksanakan dokumentasi tahun sekali sudah
asuhan kebidanan memenuhi syarat.
menggunakan manajemen Dokumentasi yang
kebidanan yang tidak dilakukan bidan sudah
sistematis sehingga data lengkap hanya saja untuk
dan catatan perkembangan catatan perkembangan
pasien kurang lengkap. pasien tidak tercatat dalam
dokumentasi data pasien.
2. Faktor Penegak Hukum bidan, maka bidan tersebut
Penegak hukum dapat dikenakan sanksi
dalam penelitian ini adalah administrasi yang terdiri dari
Dinas Kesehatan teguran lisan, tertulis
Kabupaten Cilacap. Kepala sampai dengan pencabutan
Bidang Pelayanan SIPB.
Kesehatan dan Sumber 3. Faktor Sarana atau Fasilitas
Daya Masyarakat Fasilitas merupakan
Kesehatan Dinas Kesehatan sarana yang mendukung
Kabupaten Cilacap dengan untuk melaksanakan
menyatakan bahwa sistem tindakan atau kegiatan.
monitoring dan evaluasi Tanpa adanya fasilitas
(monev) terhadap Bidan tertentu, maka tidak
Praktik Mandiri (BPM) mungkin penegakan hukum
hanya dilakukan saat akan berlangsung dengan
pengajuan Surat Izin Praktik lancar. Sarana atau fasilitas
Bidan (SIPB) dan tidak tersebut antara lain
dilakukan monev secara mencakup tenaga manusia
berkala.11 yang berpendidikan dan
Dari hasil penelitian terampil, organisasi yang
didapatkan bahwa belum baik, peralatan yang
dilaksanakan penegakan memadai, keuangan yang
hukum oleh pihak terkait cukup dan lainnya.
yaitu Dinas Kesehatan Berdasarkan
Kabupaten Cilacap yang wawancara yang dilakukan
terlihat dari belum adanya pada Dinas Kesehatan
fungsi pengawasan seperti Kabupaten Cilacap,
yang tercantum dalam Pasal pengawasan (monev) tidak
182 Undang-Undang dilakukan karena belum
Kesehatan Nomor 36 Tahun tersedianya petugas yang
2009. Jika dalam mencukupi dan tidak
pengawasan ditemukan adanya anggaran khusus
adanya pelanggaran oleh untuk melakukan

11
pengawasan tersebut.
Wawancara dengan Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Selain itu, tidak adanya
Masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan laporan dari pasien yang
Kabupaten Cilacap pada tanggal 08
Desember 2017 merasa dirugikan akibat
dokumentasi yang tidak yang memberikan
sistematis sehingga pelayanan kebidanan
tindakan asuhan kebidanan dengan melaksanakan
yang diberikan oleh bidan dokumentasi asuhan
tidak sesuai dengan kondisi kebidanan secara sistematis
pasien menjadi alasan tidak belum pernah mendapat
dilaksanakannya sanksi aduan dari pasien yang
administrasi. merasa dirugikan dari
Sarana dan fasilitas pelayanan yang diberikan
juga akan mendukung oleh bidan. Sebagian besar
bidan dalam melaksanakan pasien juga tidak
tindakan pelayanan mengetahui hak dan
kebidanan yang baik serta kewajiban mereka sehingga
pencatatan yang lengkap dapat menghambat upaya
dan konsisten. Menurut penegakan hukum, antara
Kementrian Kesehatan lain :
(2010) mengatakan bidan a. Tidak mengetahui atau
dalam menjalankan praktik tidak menyadari apabila
harus memenuhi hak-hak mereka
persyaratan sesuai dengan dilanggar atau
peraturan pemerintah dan terganggu
juga memiliki kelengkapan b. Tidak mengetahui akan
administrasi. adanya upaya-upaya
4. Faktor Masyarakat hukum untuk
Penegakan hukum melindungi
berasal dari masyarakat dan kepentingan-
bertujuan untuk mencapai kepentingannya
kedamaian di dalam c. Tidak mengetahui
masyarakat. Oleh karena itu harus memberikan
dipandang dari sudut aduan kemana jika
tertentu, maka masyarakat pasien merasa
dapat mempengaruhi dirugikan.
penegakan hukum tersebut. d. Tidak berdaya untuk
Dinas Kesehatan, memanfaatkan upaya-
organisasi profesi Ikatan upaya hukum karena
Bidan Indonesia (IBI) dan faktor-faktor keuangan,
BPM di Kabupaten Cilacap
psikis, sosial, atau Kebudayaan pada
politik dasarnya mencakup nilai-
e. Tidak mempunyai nilai yang mendasari hukum
pengalaman menjadi yang berlaku, nilai-nilai yang
anggota organisasi merupakan konsepsi
yang memperjuangkan abstrak mengenai apa yang
kepentingan- dianggap baik sehingga
kepentingan dianut dan apa yang
Bagian terpenting dianggap buruk sehingga
dari masyarakat yang dihindari. Nila-nilai tersebut
menetukan penegakan lazimnya merupakan
hukum adalah kesadaran pasangan nilai-nilai yang
hukum masyarakat. mencerminkan dua keadaan
Semakin tinggi tingkat ekstrim yang diserasikan.
kesadaran hukum Pelayanan kesehatan
masyarakat, maka akan (health care services)
semakin memungkinkan merupakan salah satu
penegakan hukum yang upaya yang dapat dilakukan
baik. Kesadaran hukum untuk meningkatkan derajat
dalam masyarakat meliputi kesehatan, baik
adanya pengetahuan perseorangan, maupun
tentang hukum, kelompok atau masyarakat
penghayatan fungsi hukum, secara keseluruhan.12
dan ketaatan terhadap
hukum. E. SIMPULAN
Dalam kasus ini, Berdasarkan pada hasil
masyarakat belum memiliki penelitian dan pembahasan, maka
kesadaran hukum karena dapat diambil kesimpulan sebagai
belum mengetahui tentang berikut :
peraturan mengenai bidan 1. Pelaksanaan dokumentasi
dan kewenangannya. kebidanan pada bidan praktik
Sehingga tidak dapat mandiri di Kabupaten Cilacap
menghayati fungsi hukum belum sesuai yang diatur
dan mentaati hukum Kepmenkes No. 369 Tahun
(peraturan) yang berlaku.
5. Faktor Kebudayaan 12
Veronica Komalawati, 1989,
Hukum dan Etika Praktik Dokter, Jakarta:
Pustaka Harapan, hlm. 30.
2007 tentang Standar Profesi contoh format dokumentasi
Bidan karena masih terdapat bidan yang memiliki BPM
bidan yang menggunakan secara keseluruhan.
teknik pencatatan model naratif b. Melakukan monitoring dan
yaitu mencatat apa saja yang evaluasi kepada Bidan Praktik
diperiksa oleh bidan tanpa Mandiri secara berkala.
mencantumkan catatan c. Pemberian sanksi yang tegas
perkembangan pasien. bagi bidan yang melanggar.
2. Kendala dalam pelaksanaan
dokumentasi asuhan
kebidanan terhadap DAFTAR PUSTAKA
pelindungan hukum pasien Dwienda, Octa Ristica, Juliarti, Widya,
pada Bidan Praktik Mandiri di 2014, Prinsip Etika dan Moralitas
Dalam Pelayanan Kebidanan.
Kabupaten Cilacap yaitu: Yogyakarta : Deepublish.
a. Pencatatan dokumentasi Fajar ND, Mukti, Dkk, 2010, Dualisme
Penelitian Hukum Normatif Dan
yang tidak sistematis Empiris, Yogyakarta : Pustaka
disebabkan karena Pelajar.
Hanintjito, Ronny, 1998, Metodologi
kurangnya kesadaran Penelitian Hukum, Jakarta :
bidan dalam Ghalia Indonesia.
Heryani, Reni, 2016, Etikolegal Dalam
melaksanakan Praktik Kebidanan, Jakarta :
dokumentasi secara Trans Info Media.
HR, Ridwan, 2014, Hukum Administrasi
sistematis. Negara, Jakarta : Rajawali Pers.
b. Monev yang dilakukan , 2014, Etika dan Hukum
Kesehatan, Nuha Medika ,
tidak secara berkala hanya Yogyakarta.
dilakukan pada saat Kelsen, Hans, 2006, Teori Umum
Tentang Hukum Dan Negara
perpanjangan SIPB. Cetakan I,
F. SARAN Bandung : Nusamedia.
Kusnardi, Moh. dan Ibrahim, Harmaily,
Saran-saran yang perlu 1988, Hukum Tata Negara
dipertimbangkan untuk Indonesia, Jakarta : Sinar Bakti.
Komalawati, Veronica, 1989, Hukum
menyelesaikan permasalahan yang dan Etika Praktik Dokter, Jakarta :
ada berdasarkan hasil penelitian Pustaka Harapan
Masri dan Effendi, Sofian, 1995, Metode
dan pembahasan yaitu: Penelitian Survai, Jakarta: LP3E
a. Sosialisasi terus ditingkatkan Mertokusumo, Sudikno, 2007, Mengenal
Hukum Suatu Pengantar,
mengenai dokumentasi Yogyakarta: Liberty.
kebidanan pada Bidan Praktik Moleong, Lexy j., 2004, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung
Mandiri sesuai dengan standar Remaja: Rosdakarya.
profesi bidan dan pemberian
Muchtar, Masrudi, 20016, Etika Profesi dan Pemerintahan yang Layak.
Dan Hukum Kesehatan, Citra Aditya Bakti. Bandung.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Singarimbun, Moh. Kusnardi dan
Muhamad, Abdulkadir, 2004, Hukum Ibrahim, Harmaily, 1988, Hukum Tata
dan Penelitian Hukum. Bandung: Negara Indonesia, Jakarta: Sinar
PT. Citra Adityabakti. Bakti.
Nugraha, Safri, dkk. 2007, Hukum Sunggono, Bambang Sunggono, 2006,
Administrasi Negara : Edisi Metode Penelitian Hukum,
Revisi, Jakarta: Fakultas Hukum Jakarta: PT. Raja Grafindo
Universitas Indonesia. Persada.
Nurhayati, Apriani, dan Bustani, Anita , Susilah, Ilah, 2010, Manajemen Bidan
2012, Konsep Kebidanan, Jakarta Praktik Mandiri, Yogyakarta: Dee
: Salemba Medika. Publish.
Nurobikha., Farelya, Gita., 2015, Soemitro, Ronny Hanitijo, 1985,
Etikolegal Dalam Pelayanan Metodologi Penelitian Hukum Dan
Kebidanan, Yurimetri, Jakarta: Ghalia
Yogyakarta : Deepublish. Indonesia.
Rahardjo S, 1977, Pemanfaatan Ilmu- Waluyo, Bambang, 2007, Penelitian
Ilmu Sosial Bagi Pengembangan Hukum dalam Praktek, Jakarta :
Ilmu Hukum, Bandung: Alumni. PT. Raja Grafindo Persada.
Rangkuti, Siti Sundari, 2000 Hukum Warassih, Esmi, Prananta Hukum
Lingkungan dan Kebijaksanaan Sebuah Telaah Sosiologis, 2011,
Lingkungan Nasional, Surabaya : Semarang: PT. Suryandaru
Airlangga University Press. Utama.
Ridwan, Juniarso dan Sudrajat, Achmad Wildan, Moh., Hidayat, A. Aziz Alimul,
Sodik, 2010, Hukum Administrasi 2008, Dokumentasi Kebidanan,
Negara dan Kebijakan Pelayanan Jakarta : Salemba Medika.
Publik, ,Bandung : Nuansa. William J. Chamblis & Robert B.
Rita Y & Tri Johan Agus Y., 2014, Seidman,1971, Law, Order, and
Asuhan Kebidanan Komunitas, Power. Mass : Addisin-Wesly
Jakarta: Salemba Medika. Zainuddin, 2008, Sosiologi Hukum,
Sadi Is, Muhamad, 2015, Etika Hukum Jakarta : Sinar Grafika
Kesehatan, Jakarta: Kencana. http://www.edikusmiadi.com/2011/12/ha
Suherman, 2004, Pengantar k-kewajiban-pasien-dan
Perbandingan Sistem Hukum, tenaga.html.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. http://e-
Sulistyaningsih, 2011, Metodologi journal.uajy.ac.id/7870/3/2MIH012
Penelitian Kebidanan Kuantitatif- 83.pdf
Kualitatif, Yogyakarta : Graha https://www.academia.edu/13188669/pe
Ilmu. nerapan standar dan dokumentasi
Sumali, 2003, Reduksi Kekuasaan asuhan kebidanan dalam
Eksekutif Di Bidang Peraturan mendukung jkn and AFTA 2015
Pengganti Undang-Undang, http://wisehealth.itb.ac.id/files/kebidanan
Malang : UMM /ITB DES 2012, EDIT.pdf
Sidharta, Bernard Arief, 1999, Refleksi http://www.jimly.com/makalah//Konsep_
Tentang Striktur Hukum: Sebuah Negara_Hukum_Indonesia.pdf
Penelitian Tentang Fungsi http://ibi.or.id/id/article_view/a20150115
Kefilsafatan Dan Sifat Keilmuan 001/bidan-delima.html
Ilmu Hukum Sebagai Landasan http://pkn-
Pembangunan Ilmu Hukum ips.blogspot.co.id/2015/03/konsep
Nasional Indonesia, Bandung: -dan-arti-penting-perlindungan-
Bandar Maju. dan-Penegakan-Hukum.html
, 1996, Butir-Butir Gagasan Nusye Ki Jayanti, Penyelesaian Hukum
tentang Penyelenggaraan Hukum Dalam Praktek Kedokteran,
Pustaka Yustitia, Yogyakarta,
2009,
http://repository.unisba.ac.id/_tes
_2016.pdf
Mahmudah Khusnul Khotimah, 2016,
http://digilib.unila.ac.id. BAB II.pdf
Soetanto Soepiadhy, 2012, Bekerjanya
Hukum Dalam Masyarakat,
http://www.surabayapagi.com,
Bekerjanya Hukum dalam
Masyarakat.html

You might also like