You are on page 1of 15

^KOMUNIKASI PERSUASIF HSE (HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT) DALAM MENINGKATKAN

KESADARAN KESELAMATAN KERJA


PADA PT. DIMAS DRILLINDO
DURI t Z/ h_
By: Leo Vani Defrianto
Email:
Counsellor:
Evawani Elysa Lubis, M.Si

Jurusan Ilmu Komunikasi ± Konsentrasi Hubungan Masyarakat


Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya jl. H.R Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293- Telp/Fax.
0761-63277

ABSTRACT

Persuasive Communication HSE (Health Safety and Environment) In Improving


Safety Awareness In PT.Dimas Drillindo Duri t Riau

By: Leo Vani Defrianto


Supervisor: Evawani Elsya Lubis, M.Si

In companies engaged in oil drilling, HSE (Health Safety and Environment) has a very important
role, which the HSE is working to control and inform about safety in the work, so that employees
understand what danger would threaten him and know how to cope with the work accident. But the
fact is work accident still happened particularly in the limited liability company (PT) Dimas Drillindo Duri
- Riau. This study aims to determine credibility, message, channel, feedback, securities, environmental
and persuasive communication strategies whether can run well in increasing safety awareness in the PT.
Dimas Drillindo Duri - Riau.
This study used a qualitative research method. The subjects were employees of PT. Dimas
Œ]oo]v } }v•]•š]vP }( íñ ‰ }‰o ^• o š µ•]vP šZ š Zv]‹µ ‰}Œ‰}•]•]À X tZ]o šZ š } š ]v
using three data collection techniques, ie observation, interviews, documentation. As well as using the
technique of data validity, extension of participation, and the adequacy of reference.
The results showed that persuasive communication HSE (Health Safety and Environment) can
increase safety awareness in PT. Dimas Drillindo Duri t Riau by paying attention to the six elements of
persuasive communication prior to the HSE made persuasion to employees. HSE in PT. Dimas Drillindo
already has credibility, it can be seen by observing the appearance, control issues and has a certificate of
K3 in the (] o }( }]o v P •^šZ]• o šZ u‰o}Ç • š} ‰ Ç Z]PZ Œ šš vš]}v š} šZ uX dZ Ç Œ š •
heart-touching motivational messages, mind the channel in persuading either directly or using the
media, and receiving advice from any employee and also look at the effect of persuasion in order to
evaluate the the errors in previous persuation and also be selective to the environment that the
persuation will take place, improper environmental conditions can affect the emotional of employees,

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2010

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 1


such as giving a briefing about safety during the day and with the heat and fatigue conditions, thus
making employees irritated and do not listen to what was the HSE said. In addition to the six elements,
was also reinforced by the persuasive strategy that consists of three strategies that: The Psychodynamic
Strategy, is through the approach by focusing on the emotional and cognitive factors of employees; The
Meaning Construction Strategy, is pay attention to the environmental factors that influence employee
behaviour; and The Mirror Strategy, is to manipulate a understanding of the mate, fortune and death
are things that have been determined Allah and predict the most familiar way of thinking used by
employees.

PENDAHULUAN
Duri adalah salah satu ladang kegiatan yang ada di dalam perusahaan
minyak terbesar di kota di Provinsi Riau. pastinya ada resiko yang harus dudah di
Ladang minyak Duri telah di eksploitasi ketahui oleh karyawan, salah satunya
sejak tahun 50-an dan masih berproduksi yaitu kecelakaan di dalam bekerja,
hingga sekarang yang di olah oleh apalagi bekerja di sebuah perusahaan
PT.Chevron Pacific Indonesia (CPI). pengeboran minyak yang tingkat
Bersama Minas dan Rumbai, Duri kecelakaan kerjanya sangat tinggi. Dalam
menyumbang minyak sebanyak 60% perusahaan kontraktor ya/ng bekerja
produksi minyak mentah Indonesia, sama dengan PT. Chevron Pasifik
dengan rata rata produksi saat ini 400.00 Indonesia sepeti PT. Dimas Drillindo,
± 500.000 barrel per hari. Minyak mentah tidak bisa membiarkan sebuah kecelakaan
yang di hasilkan, meski tidak sebaik kerja terjadi di dalam perusahaan begitu
lapangan minyak Minas. Karena minyak saja. Karena jika di biarkan kecelakaan
yang ada di Minas merupakan salah satu kerja tersebut akan membawa dampak
minyak dengan kwalitas terbaik di dunia, negatif kepada perusahaan. Seperti
yakni Duri Crude. Pada bulan November Beberapa dekade belakangan ini
2006, ladang minyak bumi Duri atau karyawan dari berbagai perusahaan sering
Steam Flood Field, mencapai rekor mengalami kecelakaan kerja baik di
produksi 2 milliar barrel sejak pertama kantor maupun dilapangan. Masalah
kali di eksploitasi pada tahun 1958. keselamatan dan kesehatan kerja (HSE)
Untuk mengangkat minyak itu sendiri secara umum di Indonesia masih sering
Chevron tidak bekerja sendiri, melainkan terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan
bekerja sama dengan perusahaan masih tingginya angka kecelakaan kerja.-
kontraktor, mulai dari kontraktor besar Kecelakaan di tempat kerja
hingga perusahaan kontraktor kecil. merupakan penyebab utama penderitaan
Salah satu kontaktor yang bekerja perorangan dan penurunan produktivitas.
sama dengan perusahaan Chevron yaitu Penyebab kecelakaan sukar diuraikan.
PT. Dimas Drillindo. PT. Dimas Kecelakaan tidak terjadi kebetulan,
Drillindo adalah Perusah/aan yang melainkan ada sebabnya. Oleh karena itu
bergerak dibidang Drilling and Work kecelakaan dapat dicegah, asal kita cukup
Over. Drilling ialah pekerjaan kemauan untuk mencegahnya. Oleh
pengeboran sumur-sumur minyak baru, karena itu kecelakaan harus diteliti dan
sedangkan work over kerusakan- ditemukan, agar untuk selanjutnya
kerusakan. PT. Dimas Drillindo cabang dengan usaha usaha koreksi yang
Duri mulai beroperasi sejak tahun 1985 ditujukan kepada sebab itu kecelakaan
sampai sekarang dengan menggunakan dapat dicegah dan tidak berulang
modal sendiri. Dalam melakukan suatu NHPEDOL 6XPD¶PXU PHPEXDW

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 2


batasan bahwa kecelakaan kerja adalah standar kerja yang telah di tetapkan oleh
suatu kecelakaan yang berkaitan dengan PT. Chevron Pasifik Indonesia. Untuk
hubungan kerja dengan perusahaan. mencapai semuanya seorang HSE perlu
Hubungan kerja disini berarti kecelakaan memperdalam teknik komunikasi
terjadi karena pekerjaan atau pada waktu persuasif yang baik.
melaksanakan pekerjaan. Oleh sebab itu, Berdasarkan fenomena-fenomena
kecelakaan akibat kerja ini mencakup 2 diatasmakapenulis tertarik untuk
permasalahan pokok, yakni kecelakaan melakukan penelitian mengenai
adalah akibat langsung pekerjaan dan Komunikasi Persuasif HSE (Health
kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan Safety and Environment) Dalam
sedang dilakukan. Tiap kecelakaan adalah Meningkatkan Kesadaran Keselamatan
kerugian, kerugian ini terlihat dari adanya Kerja Karyawan di PT. Dimas Drillindo
dan besarnya biaya kecelakaan. Karena Duri - 5LDX´
HSE Masih Dianggap Remeh (Pimpinan
HSE PT. Dimas Drillindo). Tinjauan Tradisi bajapuik
Jumlah Standar keselamatan kerja Komunikasi Persuasif
di PT. Dimas Drillindo termasuk buruk, Komunikasi persuasif adalah
ini terbukti dari jumlah kecelakaan dalam aspek yang sangat penting dalam
bekerja 3 tahun terakhir meningkat. mempengaruhi seseorang, menurut Ilardo
Kecelakaan kerja yang tercatat (Soemirat, dkk:2004:1.20) menegaskan
menggambarkan kenyataan di lapangan ³SHUVXDVLRQ LV LQ VX DQ LQHVFDSDEOH IDFW
yang sesungguhnya yaitu tingkat LR OLIH´ (persuasi, secara keseluruhan
kecelakaan kerja yang lebih tinggi lagi. merupakan fakta hidup yang tidak bisa di
Tingkat kecelakaan di perusahaan ini HODNNDQ´). Akan tetapi komunikasi
sudah masuk dalam kategori persuasif bukanlah hal yang mudah,
mengkwatirkan, dimana perusahaan ini banyak faktor yang harus di
mempunyai peraturan menekan tingkat pertimbangkan agar komunikan mau
kecelakaan kerja serendah ± rendahnya, merubah sikap, pendapat dan
tetapi pada kenyataanya tingkat perilakunya, diantara faktor-faktor
kecelakaan kerja masih tinggi di tersebut adalah:
lapangan. 1. Kejelasan tujuan
Komunikasi Persuasif adalah hal 2. Memikirkan secara cermat orang-
yang perlu dikuasai olehHSE PT. Dimas orang yang dihadapi
Drillindo, dimana fungsi HSE adalah 3. Memilih strategi-strategi yang
memberitahu kepada karyawan harus tepat, sehubungan dengan
menggunakan safety di lapangan dan komunikasi. Nothstine (Soemirat,
sering mengajak karyawan untuk dkk :2004:1.23)
melakukan standart safety di lapangan. Selain itu pesanmerupakan unsur
Agar para karyawan bisa lebih penting komunikasi persuasif, suatu
memperhatikan keselamatan kerja. Dalam pesan dapat dikatakan effektif jika pesan
hal ini HSE harus mengarahkan kepada tersebut berhasil mengubah sikap,
semua karyawan agar mereka mau pendapat dan perilaku dari sasaran pesan
bekerja dengan mengunakan standar yang bersifat persuasif harus dibuat untuk
keselamatan perusahaan yang telah di meyakinkan dari pihak-pihak yang
tetapkan oleh ISO (Internasional berhubungan dengan kita. Pesan-pesan
Organization for Standardization) / dan persuasif yang efektif haruslah dirancang

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 3


sedemikian rupa, antara lain dengan 2 Ruang kerja yang terlalu padat
fokus pada penerima, sehingga pesan dan sesak
dapat sesuai dengan tujuan. Pada 3 Pembuangan kotoran dan
umumnya sikap-sikap individu atau limbah yang tidak pada
kelompok yang hendak dipengaruhi ini tempatnya.
terdiri dari tiga komponen: b) Pemakaian peralatan kerja, yang
1. Kognitif - perilaku dimana meliputi:
individu mencapai tingkat "tahu" 1. Pengaman peralatan kerja
pada objek yang diperkenalkan. yang sudah usang atau rusak.
2. Afektif - perilaku dimana individu 2. Penggunaan mesin, alat
mempunyai kecenderungan untuk elektronik tanpa pengaman
suka atau tidak suka pada objek. yang baik Pengaturan
3. Konatif - perilaku yang sudah penerangan.
sampai tahap hingga individu Kerangka Pemikiran
melakukan sesuatu (perbuatan) Dengan baik pandangan
terhadap objek (Sobur, 2000:360). persuadee atau sasaran yang akan di
Komunikasi persuasif adalah persuasive. Ini bisa membuat kesesuaian
kegiatan penyampaian suatu informasi pemikiran dan perhatian antara persuader
atau masalah pada pihak lain dengan cara dengan persuade, serta merubah pola
membujuk, kegiatan yang di maksud pikir yang tertanam agar bisa Dalam
adalah mempengaruhi sikap emosi penelitian ini, Penulis menyusun sebuah
komunikan (persuadee). Persuasif adalah kerangka pemikiran mengenai konsepsi
mempengaruhi sikap, keyakinan, dan tahap ± tahap penelitian secara teoritis,
prilaku kewenangan formal (Elsa, Kerangka teoritis di buat berupa sekema
2008:15) sederhana yang menggambarkan secara
Pengertian Kesehatan dan tingkat proses pemecahan masalah yang
Keselamatan Kerja dikemukakan dalam peneliti.
Menurut Mangkunegara (2002, Seorang pimpinan Health Safety
p.163) Keselamatan dan kesehatan and Environment di PT. Dimas Drillindo
kerja adalah suatu pemikiran dan upaya yang mempunyai tanggung jawab untuk
untuk menjamin keutuhan dan menyelesaikan masalah incident, baik itu
kesempurnaan baik jasmaniah maupun incident yang ada di dalam kantor
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, maupun di luar kantor seperti di
dan manusia pada umumnya, hasil karya lapangan. Dalam hal ini sebagai orang
dan budaya untuk menuju masyarakat yang bertanggung jawab untuk
adil dan makmur. menangani incident yang terjadi pada
Menurut Mangkunegara (2002, karyawan, maka seorang Health Safety
p.170), bahwa indikator penyebab and Environmentharus berusaha untuk
keselamatan kerja adalah: mengidentifikasi kecelakaan kerja yang
a) Keadaan tempat lingkungan kerja, terjadi dan menyelesaikan hingga tidak
yang meliputi: terulang kembali.
1 Penyusunan dan penyimpanan Oleh karena itu, perlu ada
barang-barang yang berbahaya pendekatan kepada karyawan untuk
yang kurang diperhitungkan mempersuasif, karena dengan
keamanannya. mempersuasif pesan yang di sampaikan
seorang Health Safety and

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 4


Environmentbisa di terima oleh masyarakat, sejarah, tingkah laku, atau
karyawan. Pesan yang di sampaikan bisa hubungan kekerabatan dalam (Arifin,
verbal dan non verbal tergantung pada 2006:30).
situasi dan kondisi di lapangan. Dan yang menjadi objek pada
Maka dari itu juga, Seorang penelitian ini adalah strategi komunikasi
Health Safety and Environmentharus persuasif HSE (Health Safety and
memahami dan teliti dalam membuat Environment) dalam meningkatkan
suatu pesan persuasive, agar karyawan kesadaran kesalamatan kerja pada
bisa menerima pesan tersebut dengan PT.Dimas Drillindo Duri ± Riau.
baik. Hali ini dapat di jelaskan pada Pengambilan sample dalam
model sistematik ± heuristic (Chaiken, penelitian ini di tetapkan secara purposive
Liberman, dan Eagly, 1989) yang sampling, yaitu memilih criteria informan
memprediksikan dua cara pemrosesan berdasarkan pertimbangan tujuan
pesan - pesan persuasive yaitu sistematik penelitian yang di gunakan peneliti
dan heuristik. Pemrosesan Sistematik dimana persyaratan yang di buat sebagai
merelefansikan pemgamatan yang hati ± criteria yang harus di penuhi informan.
hati, analitis, dan sungguh ± sungguh Jadi yang menjadi dasar pertimbangan
terhadap pesan. Orang harus di motivasi dijadikan dijadikan informan ditentukan
untuk mempraktekkan pemrosesan sendiri oleh peneliti (Subagyo, 2004:31-
sistematik, dan ini sebaliknya dapat di 32).
pengaruhi oleh variable ± variable situasi Karyawan yang bekerja di PT.
seperti tekanan waktu atau kurangnya Dimas Drillindo yang akan menjadi
keahlian dalam bidang tertentu. informan berjumlah 15 orang yaitu
Pemrosesan Heuristik adalah cara yang berdasarkan pengalaman, jabatan dan
lebih sederhana yang menggunakan lamanya bekerja di PT.Dimas Drillindo
aturan ± aturan atau skema prediksi untuk Duri ± Riau. Serta untuk memperkuat
membentuk penilaian atau membuat penelitian ini pimpinan dari HSE (Health
keputusan. Contoh ± Contoh aturan yang Safety and Environmet) untuk menjadi
mungkin dapat membantu pengambilan informan penguat data.
NHSXWXVDQ DGDODK ³SHUQ\DWDDQ ±
HASIL DAN PEMBAHASAN
pernyataan para pakar yang dapat di
Bab ini merupakan bagian inti dari
SHUFD\D ´ ³RUDQJ ± orang menarik yang
sebuah penelitian, dimana pada bagian
SRSXODU ´ GDQ ³WLQGDNDQ ± tindakan orang
inilah semua hasil observasi dan
yang merefleksikan sikDS PHUHND´ -
wawancara akan diuraikan secara jelas
Wener dan W, James, 2005:205).
sesuai dengan pokok permasalahan yang
METODE PENELITIAN di angkat oleh peneliti. Sejalan dengan
Metode yang di gunakan dalam
hal tersebut di atas, pada kesempatan ini
penelitian ini adalah penelitian metode
penulis juga akan menguraikan dan
kualitatif dengan penyaian analisis secara
memaparkan sejelas mungkin mengenai
deskriptif yaitu penelitian yang
hasil observasi dan wawancara yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang
penulis lakukan yang didasarkan pada
tidak dapat dicapai dengan menggunakan
pokok permasalahan seperti yang telah
prosedur-prosedur statistic atau dari cara-
dirumuskan mengenai komunikasi
cara lain dari kuantifikasi (pengukuhan).
persuasif hse (health safety and
Penelitian kualitatif dapat menunjukkan environment) dalam meningkatkan
pada penelitian tentang kehidupan

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 5


kesadaran keselamatan kerja pada pt. belum bisa di percaya oleh karyawan dan
dimas drillindo duri ± riau. pesan yand di sampaikan tidak sampai
Pada dasarnya HSE (Healt Safety kepada karyawan karena dinilai dari
and Environment) harus mengetahui karyawan yang bosan dengan perkataan dari
kredibilitas dari komunikator itu sendiri hse tersebut.
sebelum melakukan kominkasi persuasif
untuk meningkatkan kesadaran
keselamatan kerja pada karyawan. Pesan Dalam Komunikasi Persuasif
Adapun kredibilitas komunikator dalam oleh HSE (Healt Safety and
melakukan komunikasi persuasif untuk Environment) untuk Meningkatkan
meningkatkan kesadaran keselamatan Kesadaran Keselamatan Kerja Pada
kerja karyawan pada PT.Dimas Drillindo PT.Dimas Drillindo
Duri ± Riau antara lain sebagai berikut. Pesan yang di sampaikan oleh
HSE (Healt Safety and Environment)
Kredibilitas Sumber Dalam
haruslah dapat membentuk tanggapan dan
Komunikasi Persuasif oleh HSE (Healt
dapat memberikan ide ide baru dalam
Safety and Environment) untuk
penyampaian pesan ke pada karyawan
Meningkatkan Kesadaran
agar pesan persuasive yang disampaikan
Keselamatan Kerja pada PT.Dimas
kepada karyawan dapat di realisasikan
Drillindo
Berdasarkan hasil penelitian yang di atau di lakukan oleh karyawan di dalam
peroleh menyimpulkan HSE (healt safety and bekerja.
environment) sudah melalukan tugasnya Dari hasil wawancara yang di lakukan
dengan baik, memperhatikan penampilan peneliti di lapangan bahwa HSE (Healt
agar menarik dan menguasai bahasa yang di Safety and Environment) berusaha
kuasai karyawan sesuai dengan pengertian memberikan kata ± kata yang mudah
yang di kemukan oleh Aronson, Smith, melekat di pikiran target, pemberian
Maddux dan Rogres (dalam Soemirat, makna ini merupakan pengekspresian
2007:4.2) bahwa modal utama bagi calon yang dapat melekatkan citra positif dalam
persuader adalah kredibilitas dan harus
citra komunikasinya. Pemberian makna
memperhatikan penampilan, penguasaan
ini bertujuan menanamkan suatu makna
masalah dan penguasaan bahasa, namun HSE
belum mampu merangkai kata ± kata yang dalam pikiran khalayak terutama target
baru setiap kali pertemuan tentang safety di sasaran.
lapangan sehingga karyawan bosan dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
kata ± kata itu saja. di peroleh, dengan pemberian makna
Kredibilitas adalah seperangkat seperti hasil wawancara di atas, tidak
persepsi komunikan tentang komunikator, hanya pengekspresikan saja, akan tetapi
PHQXUXW 0DU¶DW GDODP 6RHPLUDW merupakan salah satu cara yang tidak
menjelaskan bahwa yang dimaksud langsung ditanamkan dalam pikiran
kredibilitas adalah bagaimana seorang karyawan, usaha penyebutan
komunikator ulung dinilai dan di percaya pengharapan seperti apabila patuh dalam
oleh individu yang menerima komunikasi
bekerja akan diberikan point untuk
(hal ini berlaku pada bidang-bidang tertentu).
Sedangkan persuadee adalah orang yang rekomendasi kenaikan jabatan dan
menjadi tujuan pesan itu tersampaikan di jaminan kesehatan yang bagus. Dapat
salurkan oleh persuader baik secara verbal memotivasi karyawan dalam memaknai
maupun nonverbal. Dari pernyataan di atas pentingnya safaety, mau belajar,
dapat di lihat bahwa HSE tidak bisa di bertindak dan dapat membentuk prilaku
katakana komunikator ulung karena dinilai sesuai yang diinginkan persuader.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 6


Hal yang di dapat peneliti cocok Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan apa yang di sampaikan oleh di peroleh bahwa HSE (healt safety and
Tubbs dan Moss (Dalam Soemirat, environmet) suadah melakukan persuasif
2007:5.2) menjelaskan bahwa; secarang langsung dan mengunakan
³'DODP SURVHV media seperti baliho dan pamphlet yang
komunikasi, pesan yang berisi kata ± kata yang dapat menyentuh
disampaikan dapat berupa hati karyawan yang melihatnya dan
verbal dan nonverbal. meletakan baliho dan pamphlet di tempat
Dapat di sengaja tempat yang sangat strategis seperti di
(intentional) maupun tidak kantin, di kantor dan di dekat RIQ
di sengaja (unintentional). sehingga karyawan dapat sering
Oleh karena itu. jenis melihatnya.Hal ini sesuai dengan yang di
pesan yang muncul dapat sampaikan oleh Rao (dalam Soemirat,
berupa: verbal di sengaja, dkk, 2007:6.2) menjelaskan bahwa;
verbal tidak di sengaja, ³6DOXUDQ NRPXQLNDVL PHUXSDNDQ
nonverbal di sengaja, jaringan yang efektif yang
nonverbal tidak di menghubungkan sumber dan
VHQJDMD ´ penerima dalam struktur
komunikasi, dimana pesan
Jadi pesan yang di sampaikan mengalir. Saluran merangkai
bersifat tidak langsung di tanamkan oleh sumber dan penerima, yang
hse kepada karyawan sehingga pesan memungkinkan keduanya
yang di sampaikan hse menjadi motivasi berkomunikasi. Saluran
dalam bekerja oleh setiap karyawan,hal merupakan konsep yang banyak
yang tidak di sengaja itu dapat di gunakan, karena dapat
membentuk tanggapan,penguatan berkaitan dengan konsep yang
tanggapan dan pengubahan tangaapan lainnya, yakni sumber, penerima
seperti yang di jelaskan oleh Soemirat. GDQ SHVDQ ´
Saluran Dalam Komunikasi Persuasif
oleh HSE (Healt Safety and Adapun ciri-ciri saluran
Environment) untuk Meningkatkan komunikasi yaitu: a) Saluran merupakan
Kesadaran Keselamatan Kerja Pada sejenis kumpulan energi, dan disebut
PT.Dimas Drillindo medium, b) Saluran membawa kumpulan
Saluran yang di gunakan oleh energi tertentu, c) Saluran merupakan
HSE (Healt Safety and Environment) rangkaian mekanisme atau kaitan antara
adalah berupa pamphlet, baliho dan unit-unit yang berpartisipasi dalam
secara langsung tatap muka dalam komunikasi (Soemirat, dkk, 2007:6.2).
mempersuasif karyawan yang ada di Akan tetapi saluran yang paling efektif di
lapangan atau di kantor, di dalam saluran gunakan di lapangan yaitu secara tatap
persuasif yang di buat dan dilakukan oleh muka langsung, karena keadaaan di
HSE (Healt Safety and Environment) lapangan yang tidak memungkinkan
berupa ajakan dan himbauan agar setiap untuk menggunakan saluran media
karyawan yang melihat adanya bahaya elekrtonik dan baliho, dimana keadaan di
yang selalu mengintai seetiap karyawan lapangan sangat tidak cocok memasang
di dalam bekerja lapangan maupun di baliho atau media lainya yg dikarenakan
kantor. bertempatan di hutan dan kebanyakan

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 7


kondisi tanah adalah lumpur. Jadi saluran dan persuasive apa yang akan di lakukan
merupakan perantara, di antara orang kembali.
orang yang berkomunikasi dan bentuk Dari hasil pengamatan dan
saluran tergantung dari jenis komunikasi wawancara di lapangan menurut peneliti
yang digunakan, saluran juga faktor melihat bahwa ada sebagian karyawan
penentu keberhasilan komunikasi yang yang memiliki efek negative dan efek
menghubungakan sumber dan penerima. positif. Efek negatifnya yaitu masih
Umpan Balik Dalam Komunikasi banyak kariawan yang tetap tidak patuh
Persuasif oleh HSE (Healt Safety and terhadap perusahaan dan sering
Environment) Untuk Meningkatkan melanggar peraturan safety di lapangan
Kesadaran Keselamatan Kerja Pada seperti merokok di tempat yang di larang
PT.Dimas Drillindo dan membuka helm saat di bawah RIQ,
Umpan balik juga salah satu unsur efek positifnya yaitu karyawan setelah
komunikasi persuasif, umpan balik atau sadar akan pentingnya safety di lapangan
feedback adalah balasan atas perilaku juga mengajak teman terdekatnya untuk
yang anda buat, Luft dalam (Soemirat, patuhi peraturan perusahaan dan peduli
dkk, 2007:2.38). Sedangkan menurut terhadap keselamatanya di lapangan, hal
Sastropoetra (dalam Soemirat, dkk, ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh
2007:2.38) umpan balik adalah jawaban Sastropoetra (dalam soemirat, dkk,
atau reaksi yang datang dari komunikan 2007:2.39) yang terdapat di dalam model
atau datang dari pesan itu sendiri, umpan psikodinamik, yang mana Model
balik terdiri dari umpan balik umpan Psikodinamika adalah Proses komunikasi
balik internal dan umpan balik eksternal persuasif ini di dasarkan pada teori teori
atau inferensial. perbedaan individu dalam pengaruh
Dengan adanya umpan balik komukasi komunikasi, menurut teori perbedaan
yang di lakukan berjalan dengan individu, setiap individu memiliki
baik,karena komunikasi yang di lakukan motivasi dan pengalaman yang berbeda.
dua arah dan juga dapat saling mengerti Perbedaan tersebut di sebabkan oleh
keinginan dari hse ataupun dari pihak pengalaman belajar yang berbeda pula,
karyawan itu sendiri sesuai dengan adanya perbedaan tersebut, menyebabkan
pernyataan Sastropoetra (dalam terbentuknya kepribadian yang unik dan
Soemirat, dkk, 2007:2.38). bersifat individual.
Lingkungan Dalam Komunikasi
Efek Dalam Komunikasi Persuasif oleh Persuasif oleh HSE (Healt Safety and
HSE (Healt Safety and Environment) Environment) Untuk Meningkatkan
Untuk Meningkatkan Kesadaran Kesadaran Keselamatan Kerja Pada
Keselamatan Kerja Pada PT.Dimas PT.Dimas Drillindo
Dari hasil pengamatan dan
Drillindo
Efek adalah hal yang paling wawancara di lapangan bahwa factor
ditunggu oleh HSE (Healt Safety and lingkungan juga tidak bisa si abaikan
Environment) dimana dengan melihat sebelum membujuk target , karena
efek tersebut HSE dapat mengetahui lingkungan dan cuaca di lapangan sangat
berhasil atau tidak persuasif yang di berpengaruh terhadap suasana hati
lakukan selama ini, dengan adanya efek seseorang, apabila kita mempersuasif
HSE (Healt Safety and Environment) dalam kondisi yang tidak tepat dan
dapat mengkoreksikan dimana kesalahan suasana hati yg tidak bagus, maka akan

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 8


percuma karena bukanya kariawan tiga strategi komunikasi persuasif
mendengar tetapi kariawan justru jengkel yang dilakukan HSE (Healt Safety and
dengan banyak omongan. Jadi atmosfir di Environment) dalam membujuk target
lingkungan itu sendiri sangat berpengaruh agar selalu mengutamakan keselamat
terhadap emosional dari karyawan itu dalam bekerja di PT.Dimas Drillindo
sendiri. Duri - Riau.
Seperti pendapat yang di
kemukankan oleh Simons (dalam Strategi Psikodinamika
Soemirat, dkk, 2007:2.42). Bahwa Pada strategi ini HSE (Healt
Lingkungan merupakan unsur Safety and Environment) sebagai
komunikasi persuasif yang terakhir, persuader mempengaruhi target dengan
OLQJNXQJDQ DWDX ³DWKPRVSKHUH´ memusatkan pada faktor emosional dan
komunikasi persuasif merupakan konteks kognitif target, dimana seorang HSE
situasonal (Situational Context) untuk (Healt Safety and Environment) sebelum
terjadinya proses komunikasi tersebut. mempengaruhi akan menyentuh perasaan
Konteks tersebut berupa kondisi latar target melalui pemberian perhatian
belakang dan fisik dimana tindakan tentang apa yang diinginkan dan
komunikasi persuasif itu sendiri. Faktor diimpikan target, mendekati target sampai
kontekstual demikian membuat mereka nyaman. Hal ini juga sesuai
pembicaraan dan respon pelaku dengan pendapat Purnawan (2005:77)
komunikasi persuasif dapat dipahami dan bahwa syarat persuasi yang paling pokok
merupakan rangsangan pesan untuk adalah keakraban, persuader ulung
memperoleh kebenaran menciptakan keagraban terlebih dahulu,
karena dengan demikian kendali ada
Strategi Komunikasi Persuasif HSE padanya. Dalam komunikasi orang yang
(Healt Safety and Environment) berhasil menciptakan keakraban akan
PT.Dimas Drillindo berada di depan orang lain, ia akan lebih
HSE (Healt Safety and memegang kendali. Namun kemampuan
Environment) berjalan sesuai dengan untuk menciptakan keakraban juga
tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkan berbeda-beda karena setiap orang
strategi komunikasi persuasif, dengan mempunyai watak yang berbeda-beda.
strategi komunikasi persuasif yang Jadi jelaslah bahwa sistem
digunakan dapat meningkatkan kesadaran kognitif setiap target terdiri dari sejumlah
keselamatan kerja pada karyawan. perbedaan, dengan mengklasifikasikan
Komunikasi persuasif merupakan usaha pengalaman dan pengetahuan kedalam
untuk membujuk atau mempengaruhi kategori-kategori sehingga target
publiknya terutama sasaran mengenai memberikan makna terhadap pengalaman
keselamatan karyawan PT.Dimas dan pengetahuan tersebut. Kompleksitas
Drillindo Duri - Riau. kognitif memainkan peran yang sangat
Empat strategi komunikasi penting karena setiap orang atau individu
persuasif yang dilakukan HSE (Healt memahami pengalamannya dengan
Safety and Environment) dalam mengelompokkan peristiwa ± peristiwa
membujuk target agar selalu yang di alami.
mengutamakan keselamat dalam bekerja
di PT.Dimas Drillindo Duri - Riau. Strategi Persuasif
Sosiokultural

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 9


Berdasarkan yang peneliti lihat ini, cara berfikir ini sangat tergantung
dilapangan, tujuan mendekati orang ± pada kepribadian atau bawaan target dari
orang yang berpengaruh terhadap lahir dan juga dipengaruhi situasi pada
perilaku seorang target selain waktu itu. Kebanyakan target yang
mempermudah persuasif terhadap target menggunakan pemikiran seperti ini
yang telah ditetapkan, juga sekaligus apabila target seorang yang kritis dan
mempengaruhi orang ± orang yang dekat tuntutan dari profesinya, seperti: akuntan,
dengan target agar mau safety di dosen dan lain-lain
lapangan. Jadi disini HSE yang berperan Sebaliknya ada juga ditemui
sebagai persuader memanfaatkan situasi sasaran atau target yang berfikir heuristic
dan kondosi. Maksudnya adalah dengan yaitu cara berfikir target secara
memperhatikan faktor lingkungan dan sederhana, lemah dalam mengikat pikiran
mengetahui siapa yang berpengaruh target, target yang sedang berfikir
terhadap perilaku target hal ini juga heuristic mudah dipengaruhi, mudah
bermanfaat untuk menambah daftar goyah dan mau meninggalkan keyakinan
nama yang akan menjadi sasaran. yang sudah lama dibangun. Apabila
Strategi The Meaning Construction sasaran dalam proses berfikir seperti ini
Pada strategi ini HSE berusaha persuader dalam mempersuasi diperlukan
memanipulasi suatu pengertian mengenai banyak cuesatau isyarat dalam artian
Safety dalam kerja, hal ini didasarkan untuk mendukung pesan persuasi
faktor bahwa kebanyakan target belajar ditambah dengan cerita-cerita,
untuk menerima pengertian melalui pengalaman, pujian dan hal lain yang
simbol-simbol, untuk berbagai kejadian menyenagkan.
di alam dan untuk hubungan sosial Agar strategi komunikasi
mereka yang rumit, selanjutnya tulisan persuasif dapat terlaksana dengan baik
membawa kesempatan baru bagi tidak terlepas dari 3 teknik komunikasi
tambahan pegertian target dan persuasif, teknik membantu persuader
pengetahuan dapat mempengaruhi agar lebih jeli dalam menghadapi target
perilaku. dan ketiga teknik dibawah ini merupakan
Menurut peneliti dengan teknik yang digunakan HSE dalam
pemberian makna seperti hasil mempengaruhi target. Adapun ketiga
wawancara diatas, tidak hanya teknik tersebut yaitu;
pengekspresian saja, akan tetapi 1. The Yes Respons Techniqui
merupakan salah satu strategi yang secara
tidak langsung sengaja ditanamkan dalam Disini persuader mengarahkan
pikiran masyarakat khususnya target yang target untuk membentuk suatu pendapat,
telah ditetapkan, usaha penyebutan kata- sikap dan perilaku melalui pertanyaan-
kata dan istilah tersebut agar target bisa pertanyaan yang telah disediakan terlebih
memaknai, mau belajar, bertindak dan dahulu dan pertayaan tersebut berupaya
dapat membentuk perilaku sesuai yang DJDU WDUJHW PHQMDZDE ³\D´ Pertayaan
diinginkan persuader. tersebut disusun dan diajukan sebaik
mungkin sehingga tidak ada
Strategi Mirror kemungkinan target untuk menjawab
Proses systematic merupakan ³WLGDN´ 6HWHODK WDUJHW PHQMDZDE ³\D´
proses yang tidak gampang, tidak semua diupayakan lagi agar target mau
target menggunakan cara berfikir seperti menempati janji mereka.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 10


Berdasarkan yang peneliti lihat di mengutamakan keselamatan dalam
lapangan, apabila seorang HSE bekerja. Maka perbandingan-
PHQDQ\DNDQ NHSDGD WDUJHW ³DSDNDK DQGD perbandingan seperti tersebut yang harus
LQJLQ VHODPW GDODP EHNHUMD"´ MLND dilakukan persuader kepada target agar
GLMDZDE ³\D´ PDND KDO \DQJ GLODNXNDQ target mau melakukan apa yang di
HSE selanjutnya adalah dengan inginkan perusahaan.
menjelaskan fungsi keselamatan kerja Berdasarkan dari 4 strategi dan 3
tersebut, dan apabila ditanyakan lagi teknik komunikasi persuasif yang
³DSDNDK DQGD LQJLQ MDEDWDQ "´ PDND \DQJ digunakan oleh HSE dan karyawan
dijelaskan tentang keuntungan berprestasi melalui hasil observasi
NHVHODPDWDQ NHUMD³DSDNDK DQGD LQJLQ partisipan yang peneliti lakukan
PHQGDSDW ERQXV´" GDQ GL MDZDE ³\D´ ROHK menunjukkan bahwa HSE dan karyawan
target. lain belum seutuhnya berhasil memberi
2. Getting Partial Commitment pengaruh kepada target dengan strategi
Dari hasil wawancara, usaha dan teknik tersebut untuk meninggkatkan
memberikan pengarahan tentang kesadaran keselamatan kerja dan setelah
penggunakaan alat safety yang baik melihat strategi dan teknik komunikasi
belum tentu langsung berhasil, ini persuasif yang dilakukan HSE, kita juga
adalah salah satu cara seorang HSE dapat melihat 8 langkah atau hal-hal yang
untuk menarik perhatian dan harus dimiliki dan dikuasai HSE dan
melihatkan kesungguhannya kepada karyawan lainya yaitu sebagai berikut:
target, maka dengan mudah mengajak a. Kesiapan Untuk Melakukan Persuasif
target untuk melakukan apa yang Berdasarkan analisis peneliti,
diinginkan HSE. Sedangkan, menurut dapat disimpulkan bahwa seorang
peneliti teknik dengan pemberian alat persuader sebelum mempengaruhi
alat safety secara gratis merupakan target terlebih dahulu harus
hal yang tidak perlu dilakukan secara mempunyai pengetahuan tentang
terus ± menerus, sebab yang peneliti HSE dan komunikasi yang baik,
lihat dilapangan kebanyakan target Kesiapan ilmu, pengetahuan dan
setelah diberikan secara gratis mereka wawasan merupakan hal yang paling
tetap tidak juga sadar akan penting yaitu melalui belajar kepada
penggunaan alat safety di lapangan. orang yang lebih mengatahuinya,
3. Comparizon tanpa belajar ilmu seseorang tidak
Menurut peneliti teknik akan bertambah.
membandingkan ini bertujuan b. Identifikasi Sasaran atau Target
mempengaruhi target agar terdorong
untuk melakukan hal yang sama Seorang target walaupun sudah
dilakukan oleh karyawan menerima informasi dari persuader
berprestasilainya yaitu patuh SOP dan berupa pesan pesan yang mempengaruhi,
sadar atas keselamatan dalam bekerja. namun sikapnya belum tentu berubah.
Yaitu dengan mengugah perhatian dan Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor
VHPDQJDW PHUHND GDQ ³NHQDSD RUDQJ PDX kepribadian dan pengalaman masa lalu
patuh dan sadar akan keselamatan dalam yang dimiliki target.
EHNHUMD"´ EDKNDQ PDQDJHU \DQJ WLGDN c. Memiliki Kesungguhan
selalu kelapangan, punya jabatan yang Berdasarkan analisa peneliti
tinggi sekalipun tetap selalu kesungguhan sangat dibutuhkan dalam
mengarahkan seseorang untuk mau

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 11


melakukan apa yang kita inginkan. Untuk lebih banyak memiliki relasi atau teman
menimbulkan kesadaraan tiap karyawan yang mempercayainya. Sehingga bisa
akan safety kerja tidaklah mudah, tidak saja menyadarkan teman tersebut tentang
sedikit rintangan yang harus dihadapi, pentingnya menggunakan safety di
dan kegagalan yang sering membayangi lapangan.
menjadi suatu hambatan yang menghiasi f. Memiliki Ketenangan
perjalanan menuju keinginan seorang Dengan sikap tenang akan timbul
HSE. Dalam menjalankan pekerjaan kesan bahwa persuader merupakan orang
diperlukan perjuangan dan kesunguhan. yang berpengalaman, serta mengusai
Orang yang berhasil meraih kesuksesan materi yang akan disampaikan, hal
hanyalah orang ± orang yang memiliki tersebut akan lebih baik jika persuader
keyakinan yang kuat, konsisten, selalu mampu menjawab pertanyaan target
bersungguh ± sungguh dalam dengan tepat dan tenang.
menjalankan pekerjaanya dan pantang Berdasarkan hasil wawancara di
menyerah dengan kegagalan yang atas, dapat disimpulkan informan
dihadapi. Dengan adanya kegagalan, bersikap tenang, ketenangan
seseorang dapat belajar tentang banyak mencerminkan kesopanan. Seseorang
hal. yang tenang akan kelihatan lebih siap
d. Memiliki kepercayaan terhadap apa yang akan mereka
sampaikan. Akan tetapi menurut yang
Berdasarkan hasil wawancara dan peniliti lihat di lapangan tidak semua
yang peneliti lihat di lapangan, persuader bersikap tenang ketika
kepercayaan adalah hal yang sangat menghadapi target, hal ini disebabkan
penting untuk menarik target baru dan karena tidak semua target bersikap sesuai
membangun kepercayaan seharusnya yang diinginkan persuader, sehingga
menjadi bagian penting dalam strategi menimbulkan kegelisahan dan
komunikasi persuasif HSE. Target tidak ketidakpercayaan diri.
akan menanggapi dan tidak akan mau b. Menampilkan Kesederhanaan
melakukan apa yang di inginkan Menurut hasil wawancara di atas,
persuader jika target ragu akan kejujuran salah satu hal yang harus dimiliki
HSE.Sebelum melakukan apa yang di persuader dengan menampilkan
inginkan persuader, target harus percaya kesederhanaan. Kesederhanaan salah satu
bahwa melakukan peraturan dan safety di kunci untuk menarik perhatian target,
lapangan. Apakah HSE membantu sederhana dalam berpenampilan maupun
membangun kepercayaan yang sikap membuat fokus, sederhana
dibutuhkan untuk meyakinkan target agar membuat hidup lebih simple, hidup lebih
mau malakukan apa yang di inginkan seimbang, sederhana membuat tindakan
persuader atau tidak. lebih efektif dan efisien dan sederhana
e. Memiliki Keramahan membuat orang-orang (target) lebih dekat
Berdasarkan analisis peneliti dengan member yang mempersuasif
keramahan adalah hal yang tidak mereka
diabaikan olehsetiap karyawan, tidak a. Pembinaan jaringan
hanya keramahan akan tetapi juga Pembinaan jaringan merupakan
menonjolakan sikap kekeluargaan dan langkah selanjutnya yang dilakukan
melihatkan kesopanan. Karena seorang PT.Dimas Drillindo, kegiatan ini
yang ramah dalam bekerja pasti juga merupakan kegiatan rutin yaitu membina

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 12


setiap karyawan melalui program- penyampaian pesanya secara
program pelatihan dan kegiatan home langsung / lisan dan juga pesan yang
sharing yang waktunya ditentukan atas disampaikan berupa informative,
kesepakatan perusahaan.. persuasif, koersif, umum, jelas dan
gambling serta bahasa yang di
Jadi jelaslah kedelapan langkah lakukan sesuai dengan keinginan
strategi komunikasi diatas merupakan komunikasi.
cara untuk pencapaian strategi-strategi 3. Saluran yang di gunakan HSE (Healt
komunikasi persuasif itu sendiri. Strategi Safety and Environment) PT. Dimas
komunikasi persuasif yang digunakan Drillindo Duri ± Riau dilakukan
dalam meningkatkan kesadaran secara langsung dan untuk
keselamatan dalam bekerja. Kedelapan memperkuat komunikasi HSE
langkah strategi tersebut adalah hal yang melakukan persuasif mengunakan
harus dikuasai dan dimiliki HSE media massa seperti pamphlet untuk
termasuk karyawan yang lainya, yang memperkuat persuasive yang di
digunakan dalam strategi dan teknik lakukan secara langsung
komunikasi persuasif untuk 4. Dari komunikasi persuasif yang di
mempengaruhi target. Disini HSE lakukan HSE (Healt Safety and
melaksanakan semua strategi komunikasi Environment) PT. Dimas Drillindo
persuasif yang telah diuraikan Duri Riau memiliki umpan balik dari
sebelumnya. Dengan adanya strategi dan komunikasi yang di lakukan berupa
teknik komunikasi persuasif maka HSE tanggapan dan saran yang di
dapat bekerja dengan baik dan dapat sampaikan oleh karyawan.
cepat menyadarkan setiap karyawan 5. Efek dari persuasif yang di lakukan
tentang keharusan menggunakan safety. HSE (Healt Safety and Environment)
PT.Dimas Drillindo Duri ± Riau
KESIMPULAN berupa bantahan dan saran tersebut di
Berdasarkan hasil penelitian yang manfaatkan oleh HSE untuk
di lakukan secara wawancara observasi, pembelajaran dan koreksi untuk
dan keikutsertaan, maka dapat di mempersuasif berikutnya.
simpulkan beberapa hal sebagai berikut; 6. HSE (Healt Safety and Environment)
1. Kredibilitas HSE (Healt Safety and PT. Dimas Drillindo lebih melihat
Environment) untuk meningkatkan kondisi di lingkungan atau lapangan
kesadaran keselamatan kerja untuk melakukan persuasif karyawan,
karyawan di PT.Dimas Drillindo Duri karena keadaan di lapangan sangat
± Riau masih memperhatikan berpengaruh terhadap suasana hati
penampilan, penguasaan masalah,dan kariawan tersebut.apabila keadaan di
mempunyai sertifikat dalam bidang lapangan tidak mendukung maka
safety kerja, penguasaan bahasa dan pesan yang akan di sampaikan tidak
juga memperhatikan etos akan bisa di terima dalam fikiran
komunikator dan sikap komunikator kariawan.
sebelum melakukan persuasif. 7. Strategi komunikasi persuasif dalam
2. Pesan yang di lakukan HSE (Healt meningkatkan kesadaran keselamatan
Safety and Environment) PT. Dimas kerja pada karyawan PT.Dimas
Drillindo Duri ± Riau sebelum Drillindo Duri ± Riau adalah strategi
mempersuasif lebih memperhatikan psikodinamika, strategi persuasive

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 13


sosiokultural, the meaning 6.2 Saran
construction dan strategi mirror, Saran peneliti bahwa seorang
sedangkan teknik yang di gunakan HSE (Health Safety and Environment)
adalah the yes respons technique, harus menguasai teknik komunikasi
getting partical commitmen dan persuasif yang baik dan dapat membuka
comparizon. Keempat strategi dan diri kepada setiap karyawan untuk
ketiga teknik tersebut tidak seutuhnya mengetahui apa yang diinginkan
berhasil di gunakan untuk karyawan dan lebih memlihat kondisi
mempengaruhi khalayak sasaran atau lingkungan sebelum mempersuasif
target untuk meningkatkan kesadaran kariawan, dengan memberikan suatu
keselamatan kerja di lapangan. Oleh tempat yang nyaman dan lebih
sebab itu, ada hal ± hal yang perlu di mempersuasif di pagi hari , agar
perhatikan dan dimiliki HSE dan karyawan tidak ada batasan dan
karyawan di PT.Dimas Drillindo yaitu kecemburuan sosial di dalam bekerja,
kesiapan melakukan persuasive, dengan begitu HSE (Health Safety and
identifikasi sasaran, kesungguhan, Environment) dapat mempersuasif dan
kepercayaan, keramahan, ketenangan, merangkul karyawan dengan unsur
kesederhanaan, dan pembinaan kenyamanan di berikan oleh HSE (Health
Safety and Environment).

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Khadafi Syarata. 2010. Piawai
Berbicara Hebat. Ujung Pandang: Elsa, Fiona Dent, dan Mike, Brent. 2008.
Hasanudin University Press Latihan Singkat Tangkas
Mempengaruhi dan Berkomunikasi
Arifin Jaenal dan Syamsir Salam. 2006. Efektif. Jakarta:Jakarta: Serambi
Metodelogi Penelitian Sosial. Ilmu Semesta.
Jakarta: UIN Jakarta Press.
Iriantara, Yosal. 2005. Media Relations.
Abede, Preno Sam. 2002. Buku Kuliah Bandung: Remaja Rodaskarya.
Komunikasi : Pengantar dan
Praktek. Surabaya : Papyrus Miles and Huberman. 1992. Analisis Data
Kualitatif. Bandung: Remaja
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Dinamika Rodaskarya.
Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung. Remaja
________, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Rosdakarya
Teori dan Praktik. Bandung:
Remaja Rosdakarya. ________, 2005. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung. Remaja
Fadjarani, dkk. 2005. Komunikasi Rosdakarya
pemberdayaan. Yogyakarta:
Program Study Ilmu Komunikasi Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi
STPMD APMD PRESS Suau Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 14


Nawawi, Hadari, dkk. 2004. Kepemimpinan Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi
Yang Efektif. Yogyakarta : Gajah perusahaan, Edisi 11, BPFE,
Mada University Press Yogyakarta, 1986, hal 176

Nuraini, Hj. T. 2013. Manajemen Sumber Suprapto, Tommy. 2008. Teknik Jitu
Daya Manusia. Pekanbaru : Persuasi dan Negosiasi.
Yayasan Aini Syam Yogyakarta: Media Pressindo

Onong Ichjana Effendy, Ilmu Komunikasi Suyanto, Bagong. 2010. Metode Penelitian
Teori dan praktek, CV. Remaja Sosial. Jakarta: Kencana Prenada
Karya, Bandung Media Group.

Patilima, Hamid. 2003. Metode Penelitian T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE


Kualitatif. Bandung: Afbeta Yogyakarta, 1986, hal 272

Purnawan. 2002. Dynamic Persuasion: Tinambunan, W.E. 2002. Teori-teori


Persuasi Efektif dengan Bahasa Komunikasi. Jakarta: Swakarya
Hipnotis. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta. Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Jakarta: Gramedia
Sobour, Alex. 2003. Psikologi Umum. Widiasa Indonesia.
Bandung: Pustaka Setia.

Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan http://www.rastika.com/2013/04/pe


Angkasa Bandung. 1986 ngertian-komunikasi-menurut-para-
ahli.html#sthash.KnbDyuDj.dpuf
Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi
Tentan Perubahan Sosial. Jakarta: http://labibhamzah.blogspot.com
Ghalia Indonesia.
http://khusus-ilmu-manfaat.blogspot.com
Soemirat, Soleh, Hidayat Satari, dan Asep
Suryana. 2007. SKOM 4326 http://penyuluhkesehatankeselamatankerja.b
Komunikasi Persuasif. Jakarta: logspot.com
Universitas Terbuka.
http://refaridwan.wordpress.com
Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu
Studi Dan Manajemen.CV Haji http://Ikatan Ahli Teknik Perminyakan
Masagung, Jakarta, 1980, hal 94 Indonesia Seksi Mahasiswa ±
Universitas Indonesia
Sukandar Rumaidi. 2004. Metode 2013.blogspot.co
Penelitian. Yogyakarta: Gajahmada
University Press.

Jom FISIP Volume 2 No. 1 Februari 2015 15

You might also like