You are on page 1of 8

Mahdiannoor

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABE BESAR (Capsicum annum L.)
TERHADAP PEMBERIAN ARANG SEKAM PADI DAN DOSIS
PUPUK KANDANG KOTORAN ITIK DI LAHAN RAWA LEBAK

GROWTH RESPONSE AND YIELD OF BIG CHILI (Capsicum annum L.) CONCERNING PADDY CHAFF
CHARCOAL APPLICATION AND DUCK DIRT MANURE DOSES AT LEBAK MARSHLAND

Mahdiannoor
Program Studi Agroteknologi Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER)
Jl. Bihman Villa No. 07B Amuntai Hulu Sungai Utara
Email : mahdi_186@yahoo.com

ABSTRACT

Big chili is one constitute horticulture commodity which is one important economic value in Indonesia, cause
the fruit can be side vegetable or condiment also vitamin C source . This research aim to (i) know interaction
(ii) found out the best doses ( iii) influence single, and ( iv) to get the best doses single of paddy chaff
charcoal application and duck dirt manure concerning growth and yield of big chili (Capsicum annum L.)
doses at lebak marshland . This research located at Pematang village, Banua Lawas Subdistrict, Tabalong
Regency from March - July 2011, using Randomized Block Design (RBD) factorial, with 8 combination
treatment, 4 block with 4 plant every unit treatment until 96 all plant. First factor tested is paddy chaff
charcoal that is s0 = without paddy chaff charcoal, and s1 = paddy chaff charcoal = 20 t.ha‫ ־‬¹, second factor is
duck dirt Manure , that is k0 = without duck dirt manure , k1 = 10 t.ha‫ ־‬¹, k2 = 20 t.ha‫ ־‬¹, k3 = 30 t.ha‫ ־‬¹. The
result of research showing no interaction between paddy chaff charcoal and duck dirts Manure doses of all
the observation variable, mean while the single influence of paddy chaff charcoal on plant high 14, 21, and
28 after plant out (APO), stem diameter 28 and 35 APO ; along with the variable observation of total fruit
each plant the best is s1 ( 20 t.ha‫ ־‬¹).
Key word: big chili, paddy chaff charcoal, duck dirt manure, lebak marshland

ABSTRAK

Tanaman cabe besar merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di
Indonesia, karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga sebagai sumber vitamin C.
Penelitian ini bertujuan (i) mengetahui interaksi (ii) mendapatkan dosis interaksi terbaik (iii) mengetahui
pengaruh tunggal, dan (iv) mendapatkan dosis tunggal terbaik pemberian arang sekam padi dan dosis
pupuk kandang kotoran itik yang memberikan respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabe besar
(Capsicum annum L.) di lahan rawa lebak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Kecamatan Banua
Lawas Kab. Tabalong dari bulan Maret – Juli 2011, menggunakan Rancangan acak Kelompok (RAK)
faktorial, dengan 3 kali ulangan, kombinasi satuan ada 8 kali serta 4 tanaman setiap satuan percobaan
sehingga terdapat 96 tanaman keseluruhan. Faktor pertama yang di uji adalah arang sekam padi yaitu s0 =
tanpa arang sekam padi, dan s1 = 20 t.ha‫ ־‬¹, sedangkan faktor kedua adalah pupuk kandang kotoran itik
yaitu k0 = tanpa pupuk kandang kotoran itik, k1 = 10 t.ha‫ ־‬¹, k2 = 20 t.ha‫ ־‬¹, k3 = 30 t.ha‫ ־‬¹. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak adanya interaksi antara arang sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran itik
yang berpengaruh terhadap semua peubah pengamatan, sedangkan faktor tunggal yang berpengaruh
hanyalah faktor tunggal arang sekam padi pada peubah tinggi tanaman umur 14 hst, 21 hst, dan 28 hst;
diameter batang umur 28 hst dan 35 hst; serta pada peubah pengamatan jumlah buah pertanaman dengan
dosis terbaik adalah s1 (20 t.ha‫ ־‬¹).
Kata kunci : cabe besar, arang sekam padi, pupuk kandang kotoran itik, rawa lebak

PENDAHULUAN cabe besar dan cabe keriting yang saat ini masih
menjadi primadona bagi kebanyakan petani sayur di
Tanaman cabe besar (Capsicum annum L.)
Indonesia (Benardinus & Wiryanta, 2008 ). Menurut
sebagai salah satu tanaman hortikultura yang
Arifin et. al., (2010), luas total lahan rawa lebak di
banyak sekali dikonsumsi. Tanaman cabe
Kalimantan Selatan sekitar 2.080.893 ha, yang telah
merupakan salah satu jenis yang disukai, terutama
difungsikan untuk tanaman pangan hanya 78.544

164 Agroscientiae ISSN 0854-2333


Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabe besar……

ha. Pemanfaatan lahan rawa lebak untuk usaha


pertanian perlu mendapat perhatian yang lebih, agar Rancangan Percobaan
potensinya dapat dimanfaatkan secara optimal dan
Penelitian menggunakan Rancangan Acak
sumber alamnya dapat dipelihara dengan baik.
Kelompok (RAK) faktorial. Pengelompokan
Rawa lebak mempengaruhi sifat fisik, kimia dan
berdasarkan tinggi bibit tanaman. Faktor yang diteliti
biologi tanah. Sifat fisik yang berpengaruh adalah
adalah arang sekam padi dan dosis pupuk kandang
struktur, tekstur, dan warna tanah. Sifat kimia yang
itik. Faktor arang sekam dengan 2 taraf dan dosis
berpengaruh adalah pH dan ketersediaan hara.
pupuk kandang kotoran itik dengan 4 taraf yaitu :
Sedangkan sifat biologi tanah yang berpengaruh
A. Arang sekam padi :
adalah bakteri perombak bahan organik, bakteri
so : 0 t.ha‫־‬¹ / 0 kg petak ‫־‬¹ dan
pereduksi sulfat dan besi serta pengoksidasi besi
s1 : 20 t.ha‫־‬¹ / 4,2 kg petak ‫ ־‬¹.
dan pirit (Noor, 2004).
B. Pupuk kandang kotoran itik :
Menurut Sinaga (2010), arang sekam padi
ko : 0 t.ha‫־‬¹ / 0 kg petak ‫־‬¹,
meningkatkan pH tanah, sehingga meningkatkan P
k1: 10 t.ha‫־‬¹ / 2,1 kg petak ‫־‬¹,
tersedia, dan kapasitas menahan air tanah
k2: 20 t.ha‫־‬¹ / 4,2 kg petak ‫־‬¹,
ditingkatkan. Pemberian arang sekam padi dengan
k3: 30 t.ha‫־‬¹ / 6,3 kg petak ‫־‬¹.
dosis 10 t.ha‫ ־‬¹ tanpa pupuk memberikan hasil yang
Dengan ulangan sebanyak 3 kali, sehingga terdapat
lebih baik dalam percobaan tanaman kedelai dan
24 petak satuan percobaan.
pertumbuhan jagung. Gunadi et. al., (2007)
pengaruh media tanam arang sekam padi
Pengamatan
menghasilkan bobot buah dan jumlah buah per
tanaman paprika lebih tinggi dari pada media tanam. Variabel yang diamati adalah :
Kotoran itik dapat menambah unsur hara yang Tinggi tanaman cm)
dapat diserap oleh akar tanaman. Selain itu pupuk Diukur pada umur 14 hst, 21 hst, 28 hst dan 35 hst.
kandang berpengaruh baik terhadap sifat fisik, Diukur dari permukaan tanah sampai bagian
kimia, dan biologi tanah. Kelebihan dari pupuk tanaman tertinggi.
kandang adalah membantu menetralkan pH tanah,
aman digunakan dalam jumlah besar, bahkan dalam Diameter Batang (mm)
pertanian organik sumber utama hara berasal dari Diukur dengan jangka sorong pada umur 14 hst, 21
pupuk kandang, dan mempertinggi porositas tanah hst, 28 hst dan 35 hst.
dan secara langsung meningkatkan ketersediaan air
tanah (Redhanie, 2008). Jumlah cabang produktif (buah)
Tujuan dari penelitian ini (i) mengetahui Dihitung pada jumlah cabang yang menghasilkan
interaksi, (ii) dosis interaksi terbaik, (iii) pengaruh buah dan yang dapat dipanen.
tunggal, dan (iv) dosis tunggal terbaik pemberian
arang sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran Jumlah buah pertanaman (buah)
itik yang memberikan respon pertumbuhan dan hasil Dihitung pada buah yang dipanen pada tanaman
tanaman cabe besar (Capsicum annum L.) di lahan sampel.
rawa lebak.
Berat buah pertanaman (g)
METODE PENELITIAN Ditimbang pada seluruh buah pertanaman.

Waktu dan Tempat Analisis Data


Menggunakan uji F dengan taraf nyata 1 % dan 5
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret –
%, apabila pada uji F untuk sumber keragaman
Juli 2011 di Desa Pematang Kecamatan Banua
interaksi menunjukkan nyata atau sangat nyata
Lawas Kabupaten Tabalong.
maka analisis dilanjutkan Uji Jarak Berganda
Duncan (DMRT) pada taraf nyata 5%. Apabila
Bahan dan Alat
hanya S atau K yang memberikan pengaruh, maka
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini analisis dilanjutkan dengan Uji beda Nilai Tengah
adalah lahan rawa lebak, benih cabe besar hot (BNT) pada taraf 5%
beauty (457), pupuk kandang kotoran itik dan arang
sekam padi , polybag semai, air, dan pestisida HASIL
Curacorn dan Score 250 EC. Alat yang digunakan
cangkul, meteran, jangka sorong, ajir kayu, gembor, Tinggi Tanaman
hand sprayer, alat tulis, dan alat dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui
bahwa tidak ada interaksi antara pemberian arang

Agroscientiae Volume 18 Nomor 3 Desember 2011 165


Mahdiannoor

sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran itik Diameter Batang
yang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui
cabe besar pada umur 14 hst, 21 hst, 28 hst, dan bahwa tidak ada interaksi antara pemberian arang
35 hst, sedangkan perlakuan tunggal arang sekam sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran itik
padi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman yang berpengaruh nyata terhadap diameter batang
pada umur 14 hst dan berpengaruh sangat nyata tanaman cabe besar pada umur 14 hst, 21 hst, 28
terhadap tinggi tanaman pada umur 21 hst dan 28 hst, dan 35 hst, sedangkan perlakuan tunggal arang
hst. Rerata tinggi tanaman umur 14 hst, 21 hst, 28 sekam padi berpengaruh sangat nyata terhadap
hst dapat dilihat pada tabel 1. diameter batang pada umur 28 hst dan
berpengaruh nyata terhadap diameter batang
Tabel 1. Pengaruh perlakuan arang sekam padi tanaman pada umur 35 hst. Rerata diameter batang
terhadap tinggi tanaman cabe besar umur tanaman pada umur 28 hst dan 35 hst dapat dilihat
14 hst, 21 hst, dan 28 hst pada tabel 2.
Table 1. Influence paddy chaff charcoal application
to plant high big chili age 14 after plant out Tabel 2. Pengaruh perlakuan arang sekam padi
(APO), 21 APO, and 28 APO terhadap diameter batang tanaman cabe
Perlakuan Rerata tinggi tanaman besar umur 28 hst dan 35 hst
14 hst 21 hst 28 hst Table 2. Influence paddy chaff charcoal application
s0 10,70
a
14,83
a
18,83
a to stem diameter big chili age 28 APO, and
s1 11,83
a
16,33
b
23,29
b 35 APO
Ket. : Nilai rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom Perlakuan Rerata diameter batang
yang sama menunjukan perlakuan tersebut tidak 28 hst 35 hst
berbeda nyata berdasarkan BNT taraf nyata 5% s0 0,51
a
0,57
a
b b
s1 0,63 0,70
Dari tabel 1 terlihat bahwa pemberian arang sekam
Ket. : Nilai rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom
padi menghasilkan peningkatan rerata tinggi yang sama menunjukan perlakuan tersebut tidak
tanaman yang cukup signifikan pada umur 14 hst, berbeda nyata berdasarkan BNT taraf nyata 5%
21 hst, dan 28 hst. Untuk lebih jelasnya juga dapat
dilihat dari gambar 1 berikut ini. Dari tabel 2 terlihat bahwa pemberian arang
sekam padi menghasilkan peningkatan rerata
Tinggi Tanaman (cm) diameter batang yang cukup signifikan pada umur
60 28 hst dan 35 hst. Untuk lebih jelasnya juga dapat
50 dilihat dari grambar 2 berikut ini.
40
28 hst Diameter Batang
30 21 hst (cm) 1,4
14 hst
20 1,2
10 1
0 0,8 35 hst
s0 s1 Perlakuan 28 hst
0,6
0,4
Gambar 1. Grafik pengaruh pemberian arang
0,2
sekam padi terhadap tinggi tanaman
Figure 1. Graphics of influence paddy chaff 0
s0 s1 Perlakuan
charcoal to plant high

Pada gambar terlihat bahwa pemberian arang Gambar 2. Grafik pengaruh pemberian arang
sekam padi pada umur 14 hst, pada perlakuan s0 = sekam padi terhadap diameter batang
0 t.ha 10,70 dengan perlakuan = 20 t ha‫־‬¹ 11,83 Figure 2. Graphics of influence paddy chaff
mengalami peningkatan, begitu juga pada umur 21 charcoal to stem diameter
hst pada perlakuan s0 = 0 t.ha 14,83 dengan
perlakuan s1 = 20 t ha‫־‬¹ 16,33. Hal serupa juga Pemberian arang sekam padi pada perlakuan
terlihat dengan dosis yang sama pada tanaman yang sama s0 = 0 t.ha‫ ־‬¹ pada umur 28 hst dengan
umur 28 hst pada perlakuan s0 = 0 t.ha 18,33 s0 = 0 t.ha‫ ־‬¹ pada umur 35 hst, mengalami
dengan perlakuan s1 = 20 t ha‫־‬¹ 23,29, juga peningkatan, ini juga terlihat pada perlakuan s1 = 20
mengalami peningkatan yang cukup signifikan t.ha‫ ־‬¹ umur 28 hst dan s1 = 20 t.ha‫ ־‬¹ pada umur 35
terhadap rerata tinggi tanaman pada setiap hst juga mengalami peningkatan yang cukup
pengamatan. signifikan.

166 Agroscientiae ISSN 0854-2333


Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabe besar……

Jumlah cabang produktif Berat Buah Pertanaman


Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui
bahwa tidak ada interaksi antara pemberian arang bahwa tidak ada interaksi antara pemberian arang
sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran itik sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran itik
yang berpengaruh nyata serta tidak adanya faktor yang berpengaruh nyata serta tidak adanya faktor
tunggal yang berpengaruh nyata terhadap jumlah tunggal yang berpengaruh nyata terhadap berat
cabang produktif tanaman cabe besar. buah pertanaman cabe besar.

Jumlah Buah Pertanaman PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
bahwa tidak ada interaksi antara pemberian arang adanya interaksi antara pemberian arang sekam
sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran itik padi dan dosis pupuk kandang kotoran itik serta
yang berpengaruh nyata terhadap jumlah buah pemberian perlakuan tunggal pupuk kandang
pertanaman, sedangkan perlakuan tunggal arang kotoran itik tidak memberikan pengaruh yang nyata
sekam padi berpengaruh sangat nyata terhadap terhadap peubah yang diamati seperti tinggi
jumlah buah pertanaman. Rerata jumlah buah tanaman umur 14 hst, 21 hst, 28 hst, dan 35 hst ;
pertanaman dapat dilihat pada tabel 3. diameter batang umur 14 hst, 21 hst, 28 hst, dan 35
hst ; jumlah cabang produktif; jumlah buah
Tabel 3. Pengaruh perlakuan arang sekam padi pertanaman; dan berat buah pertanaman.
terhadap jumlah buah pertanaman cabe Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan
besar bahwa perlakuan tunggal pemberian arang sekam
Table 3. Influence paddy chaff charcoal padi berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur
application to stem diameter big chili age 14 hst, dan berpengaruh sangat nyata pada umur
28 APO, and 35 APO 21 hst, dan 28 hst, sedangkan pada umur 35 hst
tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata, ini
Perlakuan Rerata Jumlah Buah
diduga karena pertumbuhan primer tanaman sudah
Pertanaman (buah)
stagnan/pertumbuhan memanjang ke arah atas
a
s0 9,78 yang sudah tidak bisa di ukur secara nyata
b
s1 10,81 pertumbuhannya. Pada variabel pengamatan
Ket. : Nilai rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom diameter batang perlakuan tunggal arang sekam
yang sama menunjukan perlakuan tersebut tidak padi menunjukkan pengaruh sangat nyata pada
berbeda nyata berdasarkan BNT taraf nyata 5% umur 28 hst dan berpengaruh nyata pada umur 35
hst. Hal ini berhubungan dengan terhentinya
Dilihat dari tabel perlakuan arang sekam padi s1 pertumbuhan primer di atas tadi maka dilanjutkan
berbeda nyata dengan s0. Untuk lebih jelasnya juga oleh fase pertumbuhan sekunder yang mulai nyata
dapat dilihat dari gambar 3 berikut ini. terukur pada umur 28 hst dan 35 hst tersebut.
Jumlah Buah Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh
Pertanaman (buah) ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan dalam
11 jumlah yang cukup, yang dapat diperoleh dari
10,8
10,6 penambahan unsur hara dari luar. Karena pada
10,4 kedua fase pertumbuhan vegetatif primer dan
10,2 sekunder pada pemberian arang sekam padi
10
9,8 memberikan pengaruh, artinya kandungan hara
9,6 yang ada pada tanah dan arang mampu mencukupi
9,4 kebutuhan hara tanaman, Hal ini diduga karena
9,2 unsur N yang dimiliki oleh arang sekam dapat
s0 s1 Perlakuan
memberikan sumbangan N yang dibutuhkan
Gambar 3. Grafik pengaruh pemberian arang tanaman. Rosmarkam & Yuwono (2002),
sekam padi terhadap jumlah buah menyatakan fungsi N bagi tanaman pada umumnya
Figure 3. Graphics of influence paddy chaff diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan
charcoal to total fruit each plant bagian-bagian vegetatif tanaman dan berperan
penting dalam pembentukan klorofil untuk
Pemberian arang sekam padi pada perlakuan s0 = 0 meningkatkan proses fotosintesis yang ada pada
t.ha‫ ־‬¹ dengan = 20 t.ha‫ ־‬¹ memberikan gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan
peningkatan terhadap rerata jumlah buah tanaman seperti batang, akar dan daun.
pertanaman. Tinggi tanaman merupakan salah satu indikator
pertumbuhan. Indikator pertumbuhan diperlukan

Agroscientiae Volume 18 Nomor 3 Desember 2011 167


Mahdiannoor

untuk melakukan pendekatan pada nilai Tidak berpengaruhnya perlakuan tunggal pupuk
pertumbuhan tanaman. Pada peubah tinggi kandang kotoran itik pada setiap peubah yang
tanaman perlakuan arang sekam memberikan diamati hal ini karena proses dekomposisi yang
pengaruh nyata pada umur 14 hst, 21 hst dan 28 hst berjalan lambat. Musnamar (2006), menyatakan
karena kandungan arang sekam padi digunakan selama berlangsungnya proses penguraian atau
untuk menyusun berbagai substansi didalam dekomposisi kehilangan unsur hara pun dapat
tanaman, senyawa nitrogen digunakan tanaman terjadi, terutama unsur N. Selain itu kriteria tanah
untuk membentuk senyawa asam amino yang akan masam dengan KTK yang sangat rendah maka
diubah menjadi protein (Millya, 2007). Sarief (1986) mempersulit tanaman dalam penyerapan unsur
dalam Millya (2007), mengungkapkan bahwa hara. Kandungan nitrogen yang rendah pada pupuk
nitrogen membentuk senyawa penting seperti kandang kotoran itik tidak mampu menghasilkan
klorofil, asam nukleat dan enzim, karena itu nitrogen energi yang cukup bagi mikroorganisme untuk
dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar pada merombak secara cepat. Hal ini terlihat dari hasil
setiap tahap pertumbuhan vegetatif yaitu analisis pupuk kandang kotoran itik yang
pembentukan tunas atau perkembangan batang dan menunjukkan C organik yang tinggi dengan unsur N,
daun. Ketersediaan unsur N dalam jumlah yang P dan K yang tergolong sangat rendah (lampiran 6).
cukup dalam jaringan tanaman berpengaruh Aplikasi pupuk dengan C / N rasio yang masih tinggi
terhadap aktifitas fotosintesis melalui pembentukan ke tanah akan menganggu pertumbuhan tanaman,
klorofil. Oleh karena itu apabila kandungan klorofil di saat proses penguraian oleh mikroorganisme
dalam daun cukup tersedia, maka fotosintat yang berlangsung, akan dihasilkan zat karbondioksida
dihasilkan melalui proses fotosintesis juga dan panas yang tinggi. Hal senada juga dilaporkan
mengalami peningkatan. oleh Purwaningsih, et. al., (1999), bahwa C/N yang
Pada fase vegetatif dari tinggi tanaman yang tinggi memberikan arti bahan penyusun berupa
telah melewati umur pertumbuhan awal dimana senyawa karbon menyebabkan sebagian hara total
tanaman sudah membentuk cabang mengabsorbsi (termasuk N) masih merupakan struktur bahan
N lebih cepat dan lebih banyak sehingga nampak organik.
pertumbuhannya lebih signifikan (Kunianto, Hal ini terlihat dari hasil analisis tanah yang
2010). Hal ini terlihat pada pemberian perlakuan menunjukkan pH 5,35 (Lampiran 4) dan
tunggal arang sekam padi yang mana unsur N dikategorikan masam. Pada tanah rawa lebak
mampu tersedia bagi tanaman. proses pemasaman tanah terjadi, karena adanya
Kandungan N yang terdapat pada arang sekam senyawa pirit (FeS2) pada lapisan tanahnya, yang
padi memiliki kriteria yang rendah yaitu 0, 644%. jika teroksidasi akibat terjadi kekeringan akan
Pada tanaman cabe besar terpenuhinya kebutuhan mengakibatkan hancurnya kisi-kisi mineral liat dan
unsur N dalam jumlah yang cukup akan memacu menghasilkan ion Al3+ dan Fe2+ yang beracun bagi
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti tinggi tanaman. Di samping itu juga berakibat tercucinya
tanaman, besar batang, pembentukan cabang dan basa-basa seperti Ca, Mg dan K, sehingga tanah
daun, pertumbuhan pucuk dan mengganti sel yang menjadi masam dan miskin hara (Koesrini, 2006).
telah rusak. Selain itu unsur N juga bermanfaat bagi Reaksi tanah yang masam mengakibatkan
pembentukan klorofil yang penting untuk proses terjadinya pengikatan P oleh Al dan meningkatkan
fotosentesis (Mangdeska, 2010). kelarutan Al yang bersifat racun bagi tanaman, serta
Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa tidak tersedianya unsur Boron (B) yang sangat
perlakuan tunggal pemberian arang sekam padi penting bagi pertumbuhan tanaman. Kapasitas tukar
berpengaruh sangat nyata pada jumlah buah kation suatu jenis tanah adalah kemampuan tanah
pertanaman, ini karena unsur P pada arang sekam untuk menyerap kation-kation yang dapat
dapat tersedia bagi tanaman. Menurut Samsudin dipertukarkan pada permukaan koloid-koloid tanah
(1985) dalam Koentjoro & Dewanti (1998), yang bermuatan negatif. Aluminium (Al) dalam
menjelaskan proses pembentukan buah disamping tanah dapat menimbulkan hambatan bagi
dipengaruhi oleh proses penyerbukan juga pertumbuhan tanaman secara langsung maupun
dipengaruhi oleh tersedianya unsur hara yang tidak langsung. Secara langsung tingginya kadar Al
cukup. Disamping fosfat tersedianya nitrogen yang dalam tanah dapat meracuni tanaman, sedangkan
cukup juga sangat diperlukan untuk pembentukan secara tidak langsung Al dapat sebagai pensuplai
bunga, buah serta memperbaiki kualitas buah. ion H yang pada akhirnya mempengaruhi pH tanah
Tidak berpengaruhnya perlakuan tunggal arang sehingga pH rendah dan mengakibatkan tidak
sekam padi pada peubah berat buah pertanaman tersedianya unsur hara (Rosmarkan & Yuwono,
dipengaruhi penurunan kadar karbohidrat dalam 2002).
tanaman sehingga menunjukkan adanya kompetisi Bahan organik yang secara kimia merupakan
antara penyusunan karbohidrat (pati, sukrosa dan bahan yang mudah terurai melalui proses
polifruktosa) dan penyusunan asam amino. mineralisasi dan akan menyumbangkan sejumlah

168 Agroscientiae ISSN 0854-2333


Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabe besar……

ion-ion hara tersedia seperti K+ . Senyawa sisa Dari beberapa penelitian telah membuktikan
mineralisasi dan senyawa sulit terurai lainnya bahwa media tanam arang sekam padi mempunyai
melalui proses humifikasi akan menghasilkan humus peran yang sangat penting dalam pertumbuhan
tanah yang terutama berperan secara koloidal tanaman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dimana koloidal organik ini melalui muatan listriknya dilakukan oleh Gunadi et. al., (2007) pengaruh
akan meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) media tanam arang sekam padi menghasilkan tinggi
yang akan menyebabkan ketersediaan basa-basa tanaman, jumlah buah per tanamaan serta bobot
meningkat, secara fisik bahan organik meningkatkan buah per tanaman paprika dari pada media tanam
+
perlite. Asmara (2007) dalam Ernawati (2008) juga
daya tahan menahan air sehingga hara K yang
menyimpulkan bahwa adanya pengaruh media
terfiksasi oleh koloid liat akan terlepas memenuhi
tanam yang berbeda (arang sekam dan pasir)
permukaan koloid liat dan larutan tanah yang
+ terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah
mengakibatkan K lebih mudah diserap oleh bulu daun Anthurium crystallium. Hal yang senada juga
akar Hanafiah (2007) dalam Sutriadi (2009). telah dibuktikan oleh Yuliawati (2006) dalam
Pada fase generatif dari terbentuknya buah Ernawati (2008) yang menyimpulkan bahwa adanya
seperti jumlah buah dan berat buah tentu saja tidak pengaruh penggunaan media tanaman terhadap
lepas dari peranan unsur hara yang terdapat pada pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun
tanah dan penambahan pupuk. Pada fase ini unsur terhadap tanaman nanas hias.
hara makro P dan K berperan aktif, sebab unsur P
berfungsi untuk mempercepat pembungaan, SIMPULAN
pemasakan biji, dan buah. Unsur K berfungsi untuk
meperkuat bagian tubuh tanaman seperti daun, 1. Tidak adanya interaksi antara pemberian arang
bunga dan buah tidak mudah gugur, meningkatkan sekam padi dan dosis pupuk kandang kotoran
daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan itik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
penyakit serta meningkatkan mutu dari biji buah cabe besar (Capsicum annum L.) di lahan rawa
(Lingga & Marsono, 2007). lebak.
Pada fase generatif terutama pada hasil analisis 2. Tidak terdapatnya dosis interaksi terbaik
ragam variabel jumlah buah pertanaman pemberian arang sekam padi dan dosis pupuk
berpengaruh sangat nyata, artinya pada tanah kandang kotoran itik terhadap pertumbuhan
masam arang sekam mampu meningkatkan pH dan hasil tanaman cabe besar (Capsicum
tanah sehingga meningkatkan ketersediaan unsur P annum L.) di lahan rawa lebak.
dan K pada tanaman. Penambahan hara N, P, K 3. Adanya pengaruh tunggal pemberian arang
bagi tanaman dari hasil mineralisasi oleh sekam padi tetapi tidak ada pengaruh tunggal
mikroorganisme, transformasi oleh mikroorganisme pemberian dosis pupuk kandang kotoran itik
dari suatu unsur pada bahan organik menjadi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabe
anorganik melalui mineralisasi, menjadikan unsur besar (Capsicum annum L.) di lahan rawa lebak.
hara tersedia bagi tanaman. Hal ini diduga arang 4. Dosis arang sekam padi terbaik terhadap
sekam padi sudah terdekomposisi sehingga unsur pertumbuhan dan hasil tanaman cabe besar
hara yang terkandung dapat digunakan, dengan (Capsicum annum L.) di lahan rawa lebak
adanya proses dekomposisi dalam bahan tersebut, adalah 20 t.ha‫ ־‬¹.
maka unsur-unsur hara yang terkandung
didalamnya dapat digunakan oleh tanaman sebagai DAFTAR PUSTAKA
unsur yang tersedia. Karena dengan pemberian
arang sekam padi akan menjadi bahan pengikat Arifin, Anwar & Simatupang. 2010. Karakteristik
tanah sehingga unsur hara yang terikat dengan Potensi Lahan Rawa Lebak untuk
tanah dapat terpecah dan unsur hara itu akan Pengembangan Pertanian di Kalimantan
terserap oleh akar. Hal ini didukung oleh Hidayat Selatan. Balittra Kalsel.
(2000) bahwa arang sekam padi dapat Balittra. 2010. Hasil Analisa Tanah, Pupuk dan
meningkatkan suhu, pH, menyerap senyawa Arang Sekam Padi. Balittra. Banjarbaru.
beracun atau yang berlebih dan mampu
memberikan aerasi dan drainase yang baik. Balittanah. 2005. Kriteria Penilaian Sifat Tanah.
Penggunaan arang sekam padi pada penelitian Balittanah. Bogor.
ini menunjukan bahwa pemberian arang sekam padi Benardinus & Wiryanta. 2008. Budidaya Cabai
dengan dosis 20 t.ha‫ ־‬¹ atau setara dengan 4,2 Merah pada Musim Hujan. AgroMedia Pustaka.
kg/petak‫־‬¹ sesuai dengan dosis rekomendasinya
yaitu 20 t.ha‫ ־‬¹ dari hasil penelitian Sinaga (2008) Ernawati, E. 2008. Pengaruh media tanam kompos,
memberikan hasil yang lebih baik dalam percobaan serbuk gergaji, dan arang sekam padi terhadap
tanaman kedelai dan pertumbuhan jagung. pertumbuhan tanaman gelombang cinta.

Agroscientiae Volume 18 Nomor 3 Desember 2011 169


Mahdiannoor

Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu tanaman jagung (Zea mays L.) Skripsi.
Pendidikan Universitas Muhamadiyah Universitas Brawijaya. Malang.
Surakarta.
Musnamar. 2006. Pupuk Organik : Cair dan Padat,
Gunadi, N. Moekasan, Everaats, Putter, Subhan, & Pemberian, Aplikasi. Penebar Swadaya.
Adiyoga. 2007. Pertumbuhan dan hasil
Noor, M. 2004. Lahan Rawa Sifat dan Pengelolaan
tanaman paprika yang ditanam pada dua tipe
Tanah Bermasalah Sulfat Masam. PT. Raja
konstruksi rumah plastik dan dua jenis media
Grafindo Persada.
tanam. J. Hort. 18.(3) : 1-12.
Purwanigsih, Hakim, Husin, & Setiadi 1999.
Hanafiah, A, K. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Manfaatan Trichoderma Sp dalam proses
Rajawali Press. Jakarta.
dekomposisi tanah gambut dan penyediaan
Hidayat, D. 2000. Pemanfaatan Kirinyuh nitrogen pada budidaya tanaman jagung.
(Charomolaena ordorata) untuk Media Semai Pascasarjana UNAND J. Studi Pertanian.
Gmelina orborea. Skripsi. Institut Pertanian I/No.2: 53.
Bogor.
Redhanie. 2008. Pupuk Alami.
Koentjoro, Y & D. Dewanti. 1998. Aplikasi pupuk http//graminea.wordpress.com. Diakses
nitrogen dan pemberian kadar air tanah yang tanggal 19 Desember 2010.
berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil
Sinaga. 2010. Pengaruh Penambahan Arang Sekam
tanaman cabai besar (Capsicum annum L). J.
Padi Dan Arang Ilalang. http://repository.
Penelitian Mapeta: 1(1).
usu.ac.id. Diakses tanggal 17 November 2010.
Koesrini. 2006. Pengaruh pemberian bahan
Sutriadi. 2009. Pengelolaan hara kalium
amelioran terhadap pertumbuhan dan hasil
berdasarkan batas kritis untuk tanaman jagung
cabai merah (Capsicum annum L.) di lahan
(Zea mays L.) pada Berbagai status hara di
sulfat masam. Bul. Agron; 34(3) 153 – 159.
tanah inceptisol dengan mengaplikasikan
Lingga, P & Marsono. 2007. Edisi Revisi. Petunjuk pupuk kandang kotoran ayam. Skripsi.
Penggunaan Pupuk. PT. Penebar Swadaya. Universitas Sumatera Utara.
Mangdeska. 2010. Aplikasi Kompos Jerami untuk Yuniati. 2008. Pertumbuhan tanaman Anthurium
Meningkatkan Produksi Tanaman Kacang plowmanii pada media arang sekam dan
Buncis. http//www.tenagajaya.com. Diakses 1 cocopeat dengan pemberian starbio.
Agustus 2011. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Millya, A. P. 2007. Pengaruh waktu pembenaman Rosmarkam, A. & Nasih Widya Yuwono. 2002. Ilmu
orok-orok (Crotalaria juncea L.) dan dosis Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
pupuk Urea pada pertumbuhan dan hasil

170 Agroscientiae ISSN 0854-2333


Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabe besar……

Lampiran 1. Hasil analisis tanah di Desa Pematang Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong
Attachment 1. Result soil analysis in Pematang Village Banua Lawas Subdistrict Tabalong Regency
Kandungan Unsur
Hasil* Kriteria**
Hara
pH H2O 5,35 Masam
C organik % 0,43 Sangat Rendah
N total % 0,126 Rendah
P-Bray 1 (ppm P2O5) 14,152 Tinggi
P total (mg/100gr P2O5) 40,383 Sangat Tinggi
K total (mg/100gr K2O 8,09 Sangat Rendah
S-Pirit % 0,514 Sangat Rendah
Al (Cmol(+)/kg) 0,40 Sangat Rendah

KTK (Cmol(+)/kg) 16,5 Rendah


Sumber : *) Analisis Laboratorium Tanah, Tanaman dan Air (BALITTRA, 2010)
**) BALITTANAH (2005)

Lampiran 2. Hasil analisis arang sekam padi


Attachment 2. Result Paddy Chaff Charcoal analysis
Kandungan Unsur Hara Hasil* Kriteria**

C – Organik (%) 26,744 Sangat Tinggi

N – Total (%) 0,644 Sangat Rendah

P – Total (%) 0,015 Sangat Rendah

K – Total (%) 0,151 Sangat Rendah


Sumber : *) Analisis Laboratorium Tanah, Tanaman dan Air (BALITTRA, 2010)
*) BALITTANAH (2005)

Agroscientiae Volume 18 Nomor 3 Desember 2011 171

You might also like