You are on page 1of 28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

JURNAL

“STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES


PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPAPADA POKOK
BAHASAN CETAK SABLON KELAS VIII F SMP NEGERI 1
KARANGANYAR PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN
2013/2014”

Oleh:
MUHAMAD ARIF
X3211014

Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
SURAKARTA
2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
Muhamad Arif,”STUDI PENGGUNAANMEDIADALAM PROSES
PELAKSANAANPEMBELAJARAN SENIRUPA PADA POKOK
BAHASAN CETAK SABLONKELAS VIII F SMP NEGERI 1
KARANGANYAR PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2013/2014”
a thesis , the faculty of teaching and education the science of Sebelas maret
university surakarta .June 2015

The purpose of this research is to know the 1) the use of the media in the
process of implementation of the learning subject matter in art print screen
printing on a grade VIII F in SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga, 2) Barriers
in the process of implementation of the learning subject matter in art print screen
printing on a grade VIII F in SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga.
This research is qualitative, descriptive methods, namely the research that
generates the data in diskriptif. The research strategy is a case study of a single
stake. This research was conducted in the country in Junior 1 Karanganyar
Regency Purbalingga, Central Java province.
The source of the data on this research comes from (1) Mrs Nova Rina
Anggraeni as a teacher of art and culture class VIII, as well as one of the students
of SMP Negeri 1 Karanganyar (2) places and events namely SMP Negeri 1
Karanganyar District of Purbalingga in Central Java. (3) A document that is a
physical process various teaching and learning activities in the classroom.
Sampling technique used was purposive sampling or sampling aims.
Data collection techniques used are observation, in-depth interviews, and
documents. Test the validity of the data used is triangular and data review the
informant. Data analysis is the analysis of the model of flow or flow model of
analysis.
The results showed that: (1) implementation of Learning art in Class VIII F
even semester in junior high Country 1 Karanganyar Purbalingga Years Lessons
2013/2014. Learning the fine arts have been compiled into the RPP (plan of
implementation of the study) implemented into learning that is both theory and
practice.
The methods used are: lectures, q & a, demonstrations, and assignments.
Evaluation of learning, consists of:commit to user
the results of the average daily value, the value
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

of Deuteronomy midterm, and final semester exams. Good learning results, all
students achieve and exceed in value the KKM. (2) obstacles encountered include:
Teachers haven't been able to make the RPP, a teacher in drawing skills,
knowledge of the kesenirupaan teachers are still low, teachers are less able to
motivate students, teachers haven't been able to use media supporter of teaching
such as LCD, low motivation of student learning, student drawing equipment is
not complete, the clock less learning, teachers lack confidence in teaching fine
arts, a diploma that is owned is irrelevant.

Keywords: media learning, process, print screen printing

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
Muhamad Arif,”STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA PADA POKOK
BAHASAN CETAK SABLONKELAS VIII F SMP NEGERI 1
KARANGANYAR PURBALINGGATAHUN PELAJARAN
2013/2014”Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.Juni 2015.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Penggunaan media


dalamproses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak
sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten
Purbalingga, 2) Hambatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada
pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1
Karanganyar, Kabupaten Purbalingga
Penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
penelitianyang menghasilkan data-data diskriptif. Strategi penelitian yang
digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang. Penelitian ini dilakukan di SMP
Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Sumber
data pada penelitian ini berasal dari (1)Ibu Nova Rina Anggraeni, selaku guru seni
budaya kelas VIII,siswa SMP Negeri 1 Karanganyar (2)Tempat dan peristiwa
yaitu SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.
(3)Dokumen yaitu berbagai bukti fisik berupa proses kegiatan belajar mengajar di
kelas.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah“ purposive sampling “
atau sampel bertujuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara mendalam, observasi, dan dokumen. Uji validitas data yang
digunakan adalah trianggulasi data dan review informan. Analisis data yang
digunakan adalah analisis model mengalir atau flow model of analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Pembelajaran Seni
Rupa di Kelas VIII F semester genap di SMP Negeri 1 Karanganyar
Purbalingga Tahun Pelajaran 2013/2014. Pembelajaran Seni Rupa telah disusun
ke dalam RPP( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) diimplementasikan ke dalam
pembelajaran yang bersifat teori dan praktik. Metode yang digunakan yaitu:
ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan. Evaluasi pembelajaran,
commit
terdiri dari: hasil rata-rata nilai to user
harian, nilai ulangan tengah semester, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

nilai ulangan akhir semester. Hasil belajar baik, semua siswa nilainya mencapai
dan melampaui KKM. (2) Hambatan-hambatan yang dihadapi meliputi: Guru
belum mampu membuat RPP dengan baik, keterampilan guru dalam
menggambar rendah, pengetahuan tentang kesenirupaan guru masih rendah,
guru kurang dapat memotivasi siswa, guru belum mampu menggunakan media
pendukung mengajar seperti LCD, motivasi belajar siswa rendah, peralatan
menggambar siswa tidak lengkap, jam pembelajaran kurang, guru kurang
percaya diri dalam mengajar seni rupa, ijazah yang dimiliki tidak relevan.

Kata Kunci: media pembelajaran, proses, cetak sablon

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fungsi media dalam proses pembelajaran sangatlah penting apalagi pada era
informasi seperti sekarang ini, makin banyak media yang dapat dan harus
digunakan untuk mengimbangi era informasi, agar dunia pendidikan tidak
ketinggalan. Bahkan media juga dapat digunakan untuk menunjang tingkat
prestasi belajar peserta didik atau membantu pencapaian keberhasilan prestasi
belajar .Terbatasnya media yang digunakan didalam kelas diduga merupakan
salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa, disinilah titik tekan dari
pentingnya pemanfaatan media (terutama media yang sesuai dengan tuntutan
zaman seperti multi media dan media modern lainnya) dalam dunia pendidikan.
Dalam proses pembelajaran seni rupa bagi anak-anak , media pembelajaran
adalah unsur yang sangat penting. Hal ini terutama karena karakteristik seni rupa
sebagai karya seni yang penerapannya menggunakan indra visual atau
penglihatan. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran visual menjadi
factor utama dalam proses pembelajaran seni rupa. Disamping pemilihan jenis dan
karakteristik media yang tepat, keberhasilan belajar seni rupa pada anak-anak saat
ini dipengaruhi oleh kreativitas dan ketrampilan guru menggunakan dan
memanfaatkannya. Perkembangan dunia seni rupa yang semakin pesat dengan
berbaai bentuk dan jenis karya seni rupa sebagai suplemen utama dan senantiasa
di cantumkan dalam perencanaan pembelajaran.
Media pembelajaran bukan sekedar alat bantu dalam proses pembelajaran.
Kata “media” mengisyaratkan adanya pesan atau informasi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran. Banyak ahli yang telah mendefinisikan
media pembelajaran seperti Gagne(1970)(Edy Tri Sulistyo, et al, 2011:2)
misalnya, yang menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar, atau Briggs
(1970)(Edy Tri Sulistyo, et al, 2011:2) yang berpendapat bahwa media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar. Dari berbagai definisi ataucommit
batasantoyang
user telah dikemukakan oleh para ahli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

komunikasi dan pendidikan, sebenarnya terdapat persamaan pandangan yaitu :


media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran,perasaan,perhatiandan minat anak-anak sehingga proses belajar terjadi
(M.Fakih.(2001).Bahan belajar mandiri 22.12.(online)
http://bahanajarmandiri2.wordpres.com(20 Nopember 2012).
Prinsip utama yang harus dipegang dalam pemilihan media pembelajaran
adalah bahwa jenis media yang dipilih sangat tergantung kepada tujuan
pembelajaran atau standar kompetensi yang ingin dicapai, karakteristik bahan ajar,
kemampuan guru menggunakannya serta kelayakan perolehannya dilihat dari segi
ekonomis maupun praktis. Secara lebih rinci,beberapa kriteria untuk memilih
media pembelajaran seni rupa sebagai berikut:
1) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang memungkinkan didukung media pembelajaran
antara lain berisikan : pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis.
2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang sifatnya
fakta, prinsip, konsep, generalisasi sangat memerlukan media
pembelajaran
3) Kemudahan memperoleh media. Jangan memaksakan menggunakan media
yang sulit didapat.
4) Keterampilan guru menggunakannya.
5) Tersedia waktu yang cukup menggunakannya selama pelajaran
berlangsung.
Dari paparan diatas, maka semakin jelas bahwa media pembelajaran
merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyukseskan
program belajar siswa agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang
diharapkan. Konsekuensinya guru hendaknya memiliki peran yang tidak terbatas
dalam menciptakan, menggunakan maupun mengembangkan media pengajaran.
Sehingga disinilah tugas guru agar lebih kreatif, inofatif dan progresif dalam
memanfaatkan media pembelajaran. Maka sudah selayaknya para pendidik tetap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berupaya meningkatkan kompetensinya dalam menggunakan dan memanfatkan


media pengajaran untuk mendukung tugasnya.
Penulis juga berpendapat bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika tidak
hanya guru saja yang menggunakan media pembelajaran tersebut, dimana media
hanya sekedar sebagai alat bantu untuk berkomunikasi yang berlaku antara guru
dan peserta didik (mempermudah kerja guru) akan tetapi peserta didik juga diberi
tugas dan kesempatan untuk menerapkan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran, sehingga peserta didik tidak hanya sebagai penonton (objek) tetapi
juga sebagai pelaku (subjek) pembelajaran untuk memanfaatkan media
pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis kemukakan maka


dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana Penggunaan media pembelajaran dalam proses pelaksanaan
pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon di kelas VIII F
SMP Negeri 1 Karanganyar.
2) Apa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran cetak sablon
di kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga.

C. TUJUAN PENELITIAN
1)Untuk mengetahui penggunaan media dalam proses pelaksanaan
pembelajaran seni rupa pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas
VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar
2)Untuk mengetahui Hambatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni
rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP
Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.
commit
Manfaat teoritis merupakan manfaat untuktopengembangan
user ilmu pengetahuan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ber kaitan dengan obyek penelitian, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat
bagi pihak yang memerlukan untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah,
guru, dan siswa.

Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refrensi di bidang pendidikan,
terutama dalam meningkatkan ketrampilan cetak sablon.
Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
a) Mampu mendiskripsikan bahan dan alat cetak sablon
b) Mampu mendiskripsikan proses pembuatan karya seni rupa dengan
teknik cetak sablon.
c) Mampu membuat karya seni rupa dengan teknik cetak sablon.
2)Bagi Guru
a) Meningkatkan profesionalisme guru dalam pendidikan.
b) Bahan yang dapat menjadi informasi dalam usaha meningkatkan
prestasi siswa , setelah mengetahui hasil pembelajarannya.
c) Guru dapat terbantu dalam usaha penguatan hasil pembelajaran siswa.
d) Memberikan motivasi untuk guru dalam melakukan penelitian.
3) Bagi Pengembangan Kurikulum
a) Memberikan alternatif model-model metode pembelajaran.
b) Sebagai bahan yang dapat dijadikan informasi dan pertimbangan
dalam penelitian lebih lanjut tentang model-model metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
4) Bagi Pengembangan Sekolah
a) Ketuntasan belajar dapat dengan mudah tercapai.
b) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil pendidikan
siswa.
c) Memberikan inovasi untuk guru dalam melakukan penelitian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
Sebagai bahan kajian untuk memperoleh teori dasar yang relevan guna
mendukung permasalahan yang diajukan dan biasa mencapai sasaran yang
diharapkan.

I. Media Pembelajaran
Media (dalam bahasa latin adalah bentuk jamak dari kata median), yakni
dapat berupa alat/bahan yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengirim ke penerima pesan, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audio visual serta peralatannya . Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dilihat, di dengar dan dibaca.
1. Peralatan/Karakteristik Media.
Dengan diketemukan teknologi canggih seperti dalam pengetahuan cetak
mecetak, elektronik dan sebagainya, dalam perkembanganya media tampil dalam
berbagai jenis antara lain berbentuk film, telivisi, radio, computer dan sejenisnya,
karak-teristik (ciri khasnya) media antara lain :
a. Media Grafis / Media visual
b. Media Audio
c. Media Proyeksi diam (still proyected medium)
d. Media gerak

II. Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1994:57 ), pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
belajar. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal. Pengertian mengajar hampir sama dengan
commit
pembelajaran, tetapi pada dasarnya to userDalam pembelajaran situasi atau
berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan


dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru.
Komponen dalam pembelajaran
a. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang
dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu
b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dalam arti luas tidak hanya tertuang dalam buku,
akan tetapi mencakup keseluruhan materi pembelajaran. Setiap aktivitas
belajar mengajar pasti harus ada materinya. Semua materi pembelajaran
harus di organisasikan secara sistematis.
c. Metode pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan materi
kepada siswa.
d. Media dan Alat pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan
dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.
e. Evaluasi Pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar
mengajar.Secara sistemik evaluasi pembelajaran
Diarahkanpada komponen-komponensistem pembelajaran,yang
mencakup komponen input, yakni perilaku awal siswa, komponen
input instrumental, komponen kurikulum, komponen administrative.
komponen proses ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran, komponen
output ialah hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan
pembelajaran
III. Cetak Sablon

A. Cetak saring atau sablon atau screen printing


merupakan bagian dariilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak saring
dapat diartikankegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa
commit to user
yangbiasa disebutscreen (Guntur Nusantara, 2007: iii).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada umumnya cetak mencetak dilakukan pada setiap benda padat yang datar
tetapi dapat juga dilakukan di atas bentuk yang melingkar. Pada prinsipnya
cetakmencetak pada berbagai macam benda padat adalah sama.Perbedaannya terletak
pada jenis cat / tinta yang digunakan dan jenisproduk yang akan dicetak.Menengok
sejarah cetak saring atau cetak sablon telah lamadikenal dan digunakan oleh bangsa
Jepang sejak tahun 1664, abad ke-17. Ketika itu,
Yuzensai Miyasaki dan Zisukeo Mirosemengembangkannya dengan menyablon
kain kimono beraneka motifyang sebelumnya dibuat motif kimono dengan tulis
tangan. Ternyatalebih menekan biaya sehingga kimono motif sablon mulai
banyakdigunakan oleh masyarakat Jepang. Sejak itu, teknik cetak saring
terusberkembang dan merambah ke berbagai negara. Pada tahun 1907,
priaberkebangsaan Inggris, Samuel Simon, mengembangkan teknik
sablonmenggunakanchiffon sebagai pola untuk mencetak.Chiffon merupakanbahan
rajut yang terbuat dari benang sutera halus. Bahan rajut inilahyang merupakan cikal
bakal kain kasa untuk menyablon. (Wiwik Pudiastuti,2013)

B. Penelitian yang relevan

Pembelajaran Mencetak Bagi Siswa kelas VI SD Negeri I Porwogondo


Kalinyamatan Jepara (Lainufara, Fakultas Bahasa dan Seni UNES:2011).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

Tempat penelitian SMP Negeri 1 Karanganyar, yang terletak di Kecamatan


Karanganyar Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah, Letak geografis SMP
Negeri 1 Karanganyar yang terletak di lereng gunung slamet yang sebagaian besar
penduduknya mengandalkan bercocok tanam untuk mata pencahariannya, di
Karanganyar dan sekitarnya banyak sawah dan perumahan penduduk,
masyarakatnya yang sebagaian besar mengandalkan pertanian dan berwiraswasta
sebagai pengrajin kasur .
Waktu penelitian selama 4 (empat) bulan terhitung mulai minggu pertama bulan
Januari 2014 sampai dengan minggu ke empat bulan April 2014.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian adalah metode penelitian yang digunakan dalam proses
penelitian tersebut. “Metode (Yunani : methodos) adalah cara atau jalan,
sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja;
yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan “(Fuad Hasan dan Koentjaraningrat,1983:7).
Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian terpancang
(embedded research).hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutopo (2002:122) yang
menyatakan bahwa “Penelitian terpancang merupakan suatu langkah sebelum
melakukan penelitian harus memilih dan menentukan variabel yang menjadi
focus utamanya namun tetap terbuka dengan sifat interaktif variabel utamanya.
C. Sumber Data
Penelitian ini sangat didukung oleh berbagai sumber data, seperti data-data di
lapangan baik dari orang yang bersangkutan (informan) dengan peristiwanya
beserta dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini.
1. Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang permasalahan ataupun
situasi dan kondisi yang akan diteliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Tempat dan peristiwa


Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau
perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitian.
Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bias mengetahui proses
bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara
langsung di lokasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Didalam penelitian kualitatif semua teknik pengumpulan data kualitas
pelaksanaannya sangat tergantung pada penelitiannya sabagai alat pengumpul data
utama, “Teknik pengumpulan data yang di perlukan disini adalah teknik
pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data
yang valid dan reliable”(Riduwan,2007:11)
Adapun teknik pengumpulan data meliputi :
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Menurut Nana Sujana (1998:193), methode Observasi adalah metode yang
menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah
laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung.
Metode observasi pada penelitian ini untuk mengamati berlangsungnya
proses belajar mebuat karya seni cetak sablon.

2. Metode Tes
Tes yang digunakan adalah tes perbuatan menggunakan pemberian tugas
untuk membuat karya seni cetak sablon. Adapun langkah-langkahnya dalam
tes perbuatan adalah :
1) Melakukan spesifikasi materi yang pernah diberikan
2) Menyusun kisi-kisi tes
3) Menyusun soal tes
4) Melakukan pengkajian butir-butir tes
5) Melakukan penilaian hasil karya seni cetak sablon.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah methode pengumpulan data yang dilakukan
melalui percakapan peneliti atau seseorang yang ditugasi dengan subyek
penelitian atau responden, Budiono (1998:38) adalah hal ini pewawancara
mengadakan percakapan sehingga pihak yang diwawancarai terbuka
mengeluarkan pendapatnya.
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, foto-foto yang relevan.
Dokumentasi penelitian ini adalah hasil proses pembelajaran praktek cetak sablon.
E. Validitas Data
Validitas data dapat diartikan suatu kebenaran dan ketepatan dari suatu data
penelitian. Sedang menurut pendapat Riduwan(2007:97) menyatakan bahwa
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kebenaran suatu alat
ukur”.
1. Trianggulasi data
Merupakan cara yang paling umum digunakan dalam meningkatkan validitas
data dalam penelitian kualitatif. Trianggulasi data merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menggunakan sumber yang berbeda terhadap masalah
yang sama.
2. Review Informan.
Review Informan merupakan cara pemeriksaan kebenaran data dengan jalan
pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha
menyusun sajian datanya walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh,
maka perlu dikomunikasikan dengan informan utama, hal ini perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan pernyataan
atau deskripsi sajian yang bias disetujui mereka.
F. Analisis Data
Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran peneliti untuk memperoleh
data yang berhasil di kumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha
penelitian untuk memperoleh jawaban yang akan di simpulakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan
sampel bertujuan atau purposive sampling, teknik pengambilan sampel atau teknik
sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi
(Riduwan,2004:11), ada dua teknik pengambilan sampel dalam penelitian yang
umum dilakukan yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang terdapat dalam
nonprobability sampling. “Puposive sampling di kenal juga dengan sampel
pertimbangan ialah teknik sampel yang digunakan peneliti jika peneliti
mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya
atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu”(Riduwan,2004:63),
H. Prosedur Penelitian
Untuk mempermudah laporan ini maka diperlukan suatu prosedur penelitian, yaitu
tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang akan ditempuh dalam suatu
penelitian. Pada tahap prosedur penelitian ini memberikan gambaran tentang
keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, analisis
data serta penafsiran terhadap data yang dikumpulkan sampai dengan penulisan
laporan hasil penelitian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


SMP Negeri 1 Karanganyar adalah sekolah yang cukup lama di kabupaten
Purbalingga ,terletak di sebelah utara kabupaten Purbalingga , di lereng gunung
slamet , uadara yang sejuk dan pemandangan yang indah membuat suasana dan
lingkungan SMP Negeri 1 Karanganyar nyaman. Awal mula berdiri SMP Negeri
1 Karanganyar dengan nama SMEP pada tahun 1971, dengan berjalannya waktu
dan kebutuhan pendidikan dilingkungan kecamatan Karanganyar sangat besar
maka di ubah menjadi SMP Negeri 1 Karanganyar pada tahun 1979, SMP Negeri
1 Karanganyar terletak di jalan raya Karanganyar kabupaten Purbalingga propinsi
Jawa Tengah di kelilingi empat desa yaitu sebelah timur desa Banjarkerta, di
sebelah barat desa Kasih, di sebelah utara desa Jambu dan di sebelah selatan desa
Kalijaran, membuat SMP Negeri 1 Karanganyar menjadi sekolah andalan di
wilayah kecamatan Karanganyar. SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai jumlah
24 kelas terdiri dari kelas VII sebanyak 8 kelas, kelas VIII sebanyak 8 kelas dan
kelas IX sebanyak 8 kelas. Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMP Negeri 1
Karanganyar dari tahun 1979 sampai sekarang adalah sebagai berikut : Sudarsono
pada tahun 1979-1983, Noeripto Adam tahun 1983- 1986, Kirwan tahun 1986-
1994, Supardan,S.Ag tahun 1994-1996, Drs.Imam Supangat tahun 1996-2009,
Dra.Dartini tahun 2007-2009, Warindi,S.Pd tahun 2009-2013, Warsono,S.Pd 21
Mei 2013 sampai sekarang. SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai 6 bangunan
yaitu 4 bangunan untuk ruang kelas, 1 bangunan perpustakaan dan 1 bangunan
laboratorium IPA dan ruang Karawitan, selain itu SMP Negeri 1 Karanganyar
mempunyai fasilitas pendukung pembelajaran lainnya yaitu ruang laboratorium
bahasa, lapangan tenis, ruang computer, sarana pendukung lainnya yaitu terdapat
4 wc guru dan karyawan, 8 wc untuk siswa , 4 buah warung di pojok-pojok
bangunan kelas, ruang UKS yang berdekatan dengan ruang BP dan ruang Guru,
terdapat juga tempat parker kendaraan kusus guru dan karyawan. Dengan jumlah
peserta didik yang dari tahun ke tahun terus meningkat maka SMP Negeri 1
Karanganyar berencana menambah 2 buah ruang yang di gunakan untuk kegiatan
commit
pembelajaran praktek seperti Kesenian dantoseni
userketrampilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dengan jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 766
siswa terdiri dari :
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan
1 VII 146 142 273 8 Kelas
VIII 124 142 266 8 Kelas
IX 109 118 227 8 Kelas
379 402 766 24 Kelas

Tabel 2. Keadaan siswa SMP Negeri 1 Karanganyar saat penelitian ini berlangsung
sebanyak 766 siswa

B. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Materi Cetak Sablon Kelas VIII F

1. Tujuan Pembelajaran

Mata pelajaran seni rupa, memiliki banyak tujuan bagi para siswa.
Diantaranya yaitu memberikan pengalaman dan pengenalan bagi siswa,
bagaimana cara membuat karya seni cetak sablon, mulai dari membuat desain,
mengafdruk diatas permukaan screen, sampai dengan menyablon diatas media
cetak dalam hal ini menggunakan kaos. Pada kompetensi dasar yang tertuang
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu merancang karya seni
kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan nusantara serta
mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Pada kompetensi dasar tersebut
terdapat tujuan pembelajaran, yaitu siswa mendiskripsikan konsep cetak sablon,
siswa mampu membuat film pada cetak sablon baik secara sederhana maupun
yang digunakan untuk acuan pengafdrukan pada screen,siswa mampu mencetak
dengan menggunakan screen diatas media cetak yaitu kaos. Pelaksanaan
pembelajaran pada materi cetak sablon juga bias mengasah kemampuan siswa
dengan berkreasi, ekspresi dan berapresiasi sesuai apa yang mereka inginkan
dengan menuangkan idea atau gagasan kedalam media cetak sablon, dengan
mengeksplorasi sesuai kreativitas para siswa. Tujuan yang lain yaitu menanamkan
commit to user karya seni bangsa Indonesia.
sifat menghargai serta mencintai keanekaragaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran seni budaya (seni rupa) untuk kelas VIII yang terdapat
pada KTSP pada semester satu dari standar kompetensi (SK) 1) Mengekspresikan
diri melalui karya seni rupa, terdapat Kompetensi dasar (KD) seni grafis (cetak
sablon), didalamnya terdapat tujuan pembelajaran, 1) Mendefinisikan pengertian
seni Grafis, 2) Menyebutkan alat dan bahan pembuatan karya seni cetak sablon,
3) Menyebutkan langkah-langkah dalam mengafdruk acuan cetak sablon, 4)
Membuat karya seni rupa dengan teknik cetak sablon. Dalam pelaksanaan
pembelajaran, dijelaskan oleh guru mengenai penyampaian materi Seni grafis
(cetak sablon) tentang informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Salah
satunya dengan tanya jawab tentang berbagai hal yang terkait dengan
perkembangan seni grafis (cetak sablon). Informasi seperti diatas sangat penting
bagi siswa, karena dengan adanya informasi tentang seni grafis pada umumnya
dan cetak sablon pada khususnya dapat menambah wawasan dan pengalaman
sehingga diharapkan dapat dijadikan bekal ketrampilan untuk kedepannya.
Dalam penugasan siswa diberi tugas diantaranya yaitu membuat desain
grafis dengan mengambil bentuk ragam hias atau mendistorsi berbagai macam
bentuk yang ada seperti umpamanya bentuk manusia, binatang serta bentuk
hewan. Setelah desain sudah jadi maka proses selanjutnya siswa diarahkan untuk
dapat membuat film yang digunakan sebagai bahan acuan cetak dari desain yang
sudah dipersiapkan sebelumnya.

3. SumberPembelajaran
Sumber pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi
seni grafis sub pokok bahasan cetak sablon yang terdapat pada KTSP adalah buku
materi seni budaya kelas VIII, buku refrensi cetak sablon serta media internet,
sumber pembelajaran diantaranya:
a) Tri Edy Margono. 2010. Mari Belajar Seni Rupa: Jakrata: CV. Putra
Nugraha
b) Guruh Nusantara,A.Md.graf dan Tim.2003. Cetak Sablon Untuk Pemula
c) Agus Sachari.KTSP 2006. Seni rupa dan disain: Erlangga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selain itu guru juga menggunakan sumber elektronik (internet), dengan


menggunakan sumber internet guru bias menyampaikan materi lebih luas
mengenai seni grafis (cetak sablon). Sumber internet yaitu, http://senicetaksablon
Pada pelaksanaan pembelajaran cetak sablon di SMP Negeri 1
Karanganyar guru menggunakan sumber pembelajaran yang tercantum dalam
kurikulum, siswa mengembangkan sumber pembelajaran yang diberikan oleh
guru, semua siswa diharapkan memiliki LKS (Lembar Kerja Siswa), dengan
demikian proses kegiatan belajar mengajar biasa lebih efektif.

4. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pembelajaran cetak sablon ini antara lain
a. Alat utama yang digunakan dalam proses cetak sablon antara lain :

Screen (alat penyaring tinta) Rakel (alat untuk meratakan cat) Meja cetak satu screen

b. Bahan afdruk (dalam hal ini untuk proses cetak dengan bahan cetak
dari kaos)

Obat afdruk (pada cetak sablon kaos)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran seni rupa SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga
dalam KTSP adalah metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian
tugas dan metode Tanya jawab. Metode digunakan untuk tercapainya tujuan
pembelajaran oleh sebab itu di perlukan cara yang tepat dalam pengajaran.
Berikut ini paparan mengenai penerapan metode pembelajaran yang di lakukan
oleh guru.
a. Metode ceramah.
Metode ceramah dilakukan dengan cara guru menyampaikan materi
secara lisan. Metode ceramah sering dilakukan guru terutama pada awal materi.
Hal ini dilakukan agar siswa lebih memperhatikan dan mengerti apa yang guru
terangkan atau sampaikan. Pada metode ceramah yang digunakan pada waktu
guru SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga untuk menyampaikan materi
tentang seni grafis cetak sablon. Metode ceramah juga harus diselingi dengan
media pembelajaran yang menarik agar bias menarik perhatian siswa. Pada materi
awal guru memberikan ceramah mengenai pengertian, sifat dan jenis seni grafis
dalam hal ini adalah cetak sablon. Pada saat guru menggunakan metode ceramah
guru berusaha memperhatikan seluruh siswa. Hal ini bertujuan agar siswa selalu
memperhatikan apa yang sedang di ajarkan. Penyampaian metode ceramah
diselingi dengan gurauan bertujuan untuk mengkondisikan kelas supaya tidak
tejadi ketegangan dalam proses pembelajaran, sehingga mewujudkan kelas yang
nyaman dan diharapkan materi yang diajarkan dapat diterima oleh siswa.
Langkah guru dalam menggunakan metode ceramah pada pelajaran seni grafis
cetak sablon yaitu :
1. Langkah pertama yaitu persiapan
Pada langkah persiapan, yaitu guru memulainya dengan berdoa terlebih dahulu
agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancer, kemudian guru melakukan
presensi, guru menyampaikan tujuan apa yang hendak dicapai serta masalah yang
akan di pecahkan pada mater cetak sablon.
2. Langkah ke dua yaitu penyajian bahan atau materi pembelajaran
Pada langkah penyiapan bahan, adalah bahan ajar atau materi, Hal pertama
commitmengenai
dilakukan oleh guru yaitu menjelaskan to user proses cetak sablon, mulai dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

membuat desain, membuat film, mengafdruk film pada permukaan screen, sampai
dengan mencetak di atas bahan kaos.
3. Langkah ke tiga yaitu evaluasi.
Pada langkah ini yang dilakukan oleh guru yaitu menanyakan kembali materi
yang telah disampaikan, lalu menyimpulkan apa yang sudah di bahas, apabila ada
hal yang belum di pahami oleh siswa tentang materi cetak sablon, guru perlu
untuk mengulangi menerangkan kembali secara singkat.
4. Langkah keempat yaitu penutup
Pada langkah ini guru menyimpulkan isi tentang materi cetak sablon yang baru
saja di sampaikan, kemudian guru menerangkan pelajaran yang akan diberikan
pada pertemuan mendatang. Apabila terdapat tugas atau pekerjaan rumah, siswa
mencatat tugas tersebut yang harus dikerjakan dan dikumpulkan pada pertemuan
mendatang.

b. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu metode dimana guru mendemonstrasi atau
mencontohkan suatu proses kepada siswa. Tujuan metode demonstrasi yaitu agar
para siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses tahapan
membuat karya seni cetak sablon dari mulai membuat desain sampai dengan
proses pencetakan diatas media kaos. Dengan menggunakan metode demonstrasi
siswa lebih antusias dan lebih mudah memusatkan perhatian yang di berikan guru
kepada para siswa.
c. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas dilaksanakan untuk mengetahui seberapa
tingkat kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Hasil dari tugas-tugas yang
diberikan kepada siswa akan dapat dianalisis secara transparan dan menjadi hasil
dalam evaluasi. Guru juga dapat mengukur seberapa pemahaman siswa terhadap
materi cetak sablon serta karya cetak sablon yang dihasilkan oleh para siswa.
Dengan demikian guru biasa mengetahui dan menentukan siswa yang belum
tuntas dan perlu melaksanakan perbaikan.
Faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam memberikan tugas
commit
menurut M.Joko Susilo,(2007:42), yaitu to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Melatih siswa bertanggung jawab, sebab tugas-tugas harus di


pertanggung-jawabkan terutama pada guru.
2. Melatih siswa berinisiatif, mengerjakan sesuatu sering kali dituntut
inisiatif siswa agar tujuan yang telah ditentukan dapat terwujud.
3. Melatih siswa bekerja dengan tekun, tertib, dan mengikuti rencana
(garis-garis besar yang harus diikuti, tahap-tahap mengerjakan tugas,
jadwal dan sebagainya) dituntut karena tujuan yang hendak dicapai dan
waktu yang telah ditentukan.
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperkaya bahan
pelajaran yang di berikan oleh guru.
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan teori ke
dalam praktek. Ini memungkinkan terbinanya sikap dan tindakan
ilmiah dari siswa.
d. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab dilaksanakan pada saat sebelum ceramah,
saat ceramah ataupun setelah ceramah. Tujuannya yaitu untuk mengetahui
penguasaan materi pada siswa, pada saat sebelum ceramah guru memberikan
pertanyaan untuk memancing sisa dalam pelajaran materi cetak sablon. Metode ini
akan lebih efektif terjadi pada saat praktek cetak sablon, disini siswa akan sering
bertanya.

6. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi atau penilaian merupakan alat ukur untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajara. Evaluasi di nilai dari segi
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran setiap pertemuan, selesai evaluasi
tertulis maupun praktek. Pelaksanaan tugas praktek siswa dinilai oleh guru harus
mempunyai pedoman agar tidak terjadi kesalahan dan lebih objektif dalam
menilai karya siswa. Pedoman tersebut yaitu: kerajinan, kratifitas, kerapian dan
keaslian hasil karya sendiri.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa


Pada Meteri Cetak Sablon Kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar,
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah

Dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi Cetak Sablon


Kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah,
tidak terlepas dari adanya factor hambatan pada pelaksanaan
pembelajaran.Menurut informasi dari guru mata pelajaran seni rupa, nilai yang
diperoleh siswa terbilang cukup, hal ini terjadi karena masih adanya hambatan
sehingga pelaksanaan pembelajaranpun belum dapat dikatakan maksimal. Adapun
hambatan pelaksanaan pendidikan seni rupa dalam materi cetak sablon adalah
sebagai berikut:
a. Hambatan utama dalam mengajarkan pelajaranseni rupa dalam materi seni
grafis membuat cetak sablon khususnya dalam demonstrasi dan praktek
siswa adalah masih mahalnya alat dan bahan-bahan sablon bagi siswa.
Misalnya hanya terdapat 2 alat screen bagi 31 siswa atau rasio alat dan
siswa sama dengan 1 banding 16 siswa.
b. Dalam proses pembelajaran belum semua langkah atau tahapan dalam
menyablon di demonstrasikan dengan alat peraga oleh guru, seperti
misalnya dalam pembuatan acuan cetak.
c. Meskipun minat peserta didik begitu besar dalam mengikuti proses
pembelajaran dalam membuat cetak sablon, keterbatasan alokasi waktu
yang hanya 80 menit menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal
dan efektif sehingga banyak siswa yang menginginkan tambahan praktek
diluar jam pelajaran.
d. Banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam proses belajar umumnya
di tahapan pembuatan afdrukan pada screen, dalam proses pencetakan dan
dalam menggunakan rakel pada proses pencetakan
e. Ketrampilan guru dalam mengajarkan cara menyablon dan juga masih
menjadi kendala, karena ketidaksesuain antara kompetensi guru dengan
mata pelajaran yang diajarkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

f. Belum adanya ruang praktek khusus ketrampilan seni rupa juga menjadi
hambatan dalam efektifitas pembelajaran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Dari hasil studi penggunaan media dalam proses pelaksanaan pembelajaran
seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon siswa kelas VIII F SMP Negeri 1
Karanganyar Purbalingga tahun pelajaran 2013/ 2014, menyimpulkan,
1. Meskipundari segi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru telah
terlaksana sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Hambatan yang ditemui utamanya berkaitan dengan keterbatasan alat peraga
sablon yang dimiliki sekolah, masih mahalnya bahan-bahan praktek sablon
bagi para siswa, ketrampilan guru dalam mata pelajaran seni rupa dan belum
dimilikinya ruang praktek khusus seni rupa, sehingga praktek harus
dilakukan di depan kelas.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diberikan
adalah:
1. Kepada Kepala sekolah, hendaknya lebih memperhatikan penyediaan
sarana belajar untuk mata pelajaran seni budaya khususnya seni rupa pada
materi cetak sablon dengan menambah sarana dan prasarana pembelajaran
cetak sablon, menyediakan ruang praktek khusus untuk mata pelajaran seni
budaya.
2. Guru sebaiknya menambah pengetahuan dan ketrampilan seni rupa baik
melalui penataran maupun melalui pengembangan diri.
3. Oleh karena perkembangan yang amat pesat dalam media cetak manual
maupun digital khususnya dalam desain, maka Guru dituntut untuk
menggunakan metode yang lebih inovatif dan kreatif dalam membuat desain
pada materi cetak sablon. Menyediakan media pembelajaran yang bisa
merangsang siswa agar semangat dalam belajar khususnya pada mata
pelajaran seni rupa.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

BNSP (2006). Standard Isi 2006. Standard Kompetensi dan Kompetensi dasar Mata
Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas
BNSP (2006). Model Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs.
Jakarta: Depdiknas
Fitriana.F(2013).Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS:2013
Koentjaraningrat. (1998). Metode-metode Penelitian masyarakat,Jakarta :
PT Gramedia
Mardalis. (2006). Metode Penelitian, suatu pendekatan proposal,Jakarta:
PT.Bumi Aksara
Nusantara,G, A.Md.graf (2006).Panduan Praktis cetak sablon.Tangerang:
PT.Agro Media Pustaka
Nana sujana. (1992). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nazir,M. (1988). Methode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Riduwan.(2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula, Bandung : Alfabeta.
Robert Bogdan dan Steven J Taylor. (1993). Kualitatif (Dasar-dasar Penelitian),
Penterjemah A.Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional
Sachari,A.dkk (1986). Desain, gaya dan realitas, Jakarta:CV Rajawali
Sutopo,H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.
Sulistyo,E.T.dkk (2011).Media Pendidikan dan Pembelajaran di Kelas.Surakarta:
UNS Press
Wiwik,P (2013). Cetak Sablon, Kemendikbud SMK,Jakarta.
http://bahanajarmandiri2.wordpres.com
http://geraikaospolos.wordpres.com
http://perlengkapansablon.com/blog/2012/05/04/ilmu+sablon+manual/html
http://subiso.blogspot.com/2008/12/pengetahuan-menyablon.html

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

You might also like