You are on page 1of 14

Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.

2 Januari 2018

KESESUAIAN JENIS POHON DI HUTAN KOTA PEKANBARU

Hadinoto, Eni Suhesti, Eno Suwarno

Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning


Jln. Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru Riau Telp./Fax. (0761) 54092
Email : hadinoto@unilak.ac.id, hesti1170@yahoo.co.id,dan enosuwarno@gmail.com

ABSTRACT

City forest with many stratum provides the surrounding environment is relatively more
comfortable than the low stratum. In order to achieve success in achieving
management objectives, the types planted in urban forest development and
development programs should be selected based on the consideration that crops
grow well and can cope with emerging environmental problems in the region.
Identifying the suitability of existing tree species in urban forest is intended to obtain
maximum plant growth and municipal forest benefits. The purpose of this study is to
identify the suitability of forest conifer tree species in Pekanbaru City. Data collection
is done by survey in the field by defecting the existing tree species in urban forest.
The result of tree species identification is used to evaluate the suitability of tree
species of forest forest. A literature study was conducted to find out the growing
requirements and characteristics of tree species of urban forest in the study sites.
Data analysis is conducted by considering silvicultural, management and aesthetic
requirements. Based on this criteria are made that is appropriate, quite appropriate,
and not appropriate. Based on the results of the study can be summarized as follows:
The type of urban forest in Pekanbaru City is the protection and recreation with the
form of clusters / gangs and paths; There are 15 species of trees that have
appropriate criteria based on silvicultural, management and aesthetic requirements;
There are 15 species of trees capable of controlling air pollution.

Keywords: urban forest; tree species; conformity

PENDAHULUAN Lahan-lahan banyak dialih-fungsikan


Latar Belakang menjadi pusat-pusat perbelanjaan,
Pembangunan kota sering pemukiman, tempat rekreasi, industri
banyak dicerminkan oleh adanya dan lain-lain. Semakin tidak
perkembangan fisik kota yang lebih harmonisnya hubungan manusia
banyak ditentukan oleh sarana dan dengan alam mengakibatkan keadaan
prasarana yang ada. Gejala lingkungan di perkotaan maju secara
pembangunan kotan pada masa lalu ekonomi tetapi mengalami kemunduran
memiliki kecenderungan untuk secara ekologi. Padahal kestabilan
meminimalkan ruang terbuka hijau dan ekologi di perkotaan sangat penting,
juga menghilangkan wajah alam. sama pentingnya dengan kestabilan

118
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

ekonomi. Hijaunya kota tidak hanya dan jumlah yang banyak serta ditata
menjadikan kota itu indah dan sejuk dengan baik. Diharapkan hutan kota
namun aspek kelestarian, keserasian, dapat memenuhi tingkat kenyamanan
keselarasan dan keseimbangan yang dikehendaki, karena hutan kota
sumberdaya alam, yang selanjutnya dapat memodifikasi iklim mikro. Hutan
akan memberikan jasa-jasa berupa kota yang berstrata banyak memberikan
kenyamanan, kesegaran, kota bebas lingkungan sekitarnya relatif lebih
polusi, bebas kebisingan dan lainnya. nyaman daripada yang berstrata rendah,
Hutan Kota dapat memberikan dan di dalam hutan akan kita rasakan
kota yang nyaman sehat dan indah lingkungannya lebih nyaman
(estetis). Kita sangat membutuhkan dibandingkan dengan di luar hutan kota.
hutan kota, untuk perlindungan dari Guna mendapatkan
berbagai masalah lingkungan perkotaan. keberhasilan dalam mencapai tujuan
Hutan kota mempunyai banyak fungsi pengelolaan lingkungan hidup di
(kegunaan dan manfaat). Hal ini tidak perkotaan, jenis yang ditanam dalam
terlepas dari peranan tumbuh-tumbuhan program pembangunan dan
di alam. Tumbuh-tumbuhan sebagai pengembangan hutan kota hendaknya
produsen pertama dalam ekosistem, dipilih berdasarkan pertimbangan agar
mempunyai berbagai macam kegiatan tanaman tumbuh dengan baik dan dapat
metabolisme untuk dapat hidup, tumbuh menanggulangi masalah lingkungan
dan berkembang. Kegiatan metabolisme yang muncul di wilayah tersebut.
tumbuh-tumbuhan dimaksud telah Mengidentifikasi kesesuaian jenis pohon
memberikan keuntungan dalam yang ada di hutan kota dimaksudkan
kehidupan kita. Tidak ada satu untuk mendapatkan pertumbuhan
makhlukpun yang dapat hidup tanpa tanaman dan manfaat hutan kota yang
tumbuh-tumbuhan. maksimal.
Hutan kota dapat memberikan Rumusan Masalah
kenyamanan dan kenikmatan kepada Saat ini banyak kendala dalam
kita. Apalagi bila kita dapat membangun hutan kota. Antara lain,
mengembangkan dan membangun lahan untuk hutan kota yang semakin
hutan kota yang berstruktur, dengan hari semakin sedikit dan harga lahan di
keanekaragam jenis tumbuh-tumbuhan kota semakin hari semakin mahal. Hal

119
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

lainnya, terbentur kepada persepsi dari Penelitian ini dilakukan di Hutan


para perancang dan pelaksana Kota Pekanbaru (Hutan Kota Jln.
pembangunan maupun dari lapisan Diponegoro (bentuk gerombol), Hutan
masyarakat lainnya terhadap hutan kota Kota Jln. Arifin Ahmad (bentuk jalur)).
belum sama dan belum terbangun.
Agar hutan kota bisa berdiri di suatu Alat dan Bahan
kota, semua pihak harus menyamakan Objek yang diteliti pada penelitian
persepsi baik dari perancang, ini adalah jenis-jenis pohon di Hutan
pelaksana, maupun dari pengambil Kota, Kota Pekanbaru. thally sheet
keputusan dan masyarakat. Semua sebagai bahan mencatat data.
pihak harus sepakat bahwa hutan kota Peralatan yang digunakan adalah : pita
dapat dibangun dan dikembangkan di ukur dan meteran, kamera, alat tulis dan
mana saja, sesuai dengan bentuk dan dibantu oleh pengenal jenis pohon.
struktur hutan kota. Data dan informasi
tentang jenis pohon yang ada di hutan Metode Pengumpulan Data
kota sangat diperlukan untuk Pengumpulan data dilakukan
mendapatkan manfaat hutan kota yang dengan cara survey di lapangan dengan
maksimal. mencacat jenis pohon yang ada di hutan
kota.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk Analisis Data
menidentifikasi kesesuaian jenis pohon Mengidentifikasi kesesuaian
penyusun hutan kota di Kota Pekanbaru. jenis pohon yang ada di hutan kota
dengan cara survei lapangan yang
Manfaat Penelitian dilakukan untuk mengetahui jenis pohon
Manfaat dari penelitian ini adalah penyusun hutan kota. Survei ini
menyediakan data dan informasi tentang dilakukan dengan cara sensus pohon.
jenis pohon yang sesuai dalam Kriteria pohon yang disensus adalah
pembangunan hutan kota untuk tumbuhan pada tingkatan tiang dan
mendapatkan manfaat yang maksimal pohon yang memiliki DBH ≥ 10 cm dan
tinggi pohon > 3 meter. Hasil identifikasi
METODE PENELITIAN jenis pohon digunakan untuk melakukan

120
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

evaluasi terhadap kecocokan jenis memulihkan kesuburan tanah, tahan


pohon penyusun hutan kota. Studi terhadap serangan hama dan penyakit,
pustaka dilakukan untuk mengetahui spesies tumbuhan yang selalu hijau,
persyaratan tumbuh dan karakteristik batang pokok dan cabang kuat sehingga
jenis-jenis pohon penyusun hutan kota tidak mudah tumbang dan patah, akar
di lokasi penelitian. Menurut Indriyanto tidak merusak jalan, beton, dan
(2006), analisis kecocokan jenis pohon bangunan yang ada di sekitarnya.
penyusun hutan kota dilakukan dengan Sementara Saebo et al. (2005),
pengolahan data dan tabulasi, kemudian menambahkan bahwa jenis pohon untuk
dianalisis secara deskriptif. Pada setiap hutan kota harus toleran terhadap suhu
tipe hutan kota diklasifikasi menjadi tiga tinggi dan penyinaran matahari yang
kelas, yaitu sesuai, cukup sesuai, dan kuat serta toleran terhadap kekurangan
tidak sesuai dengan penentuan interval air. Dengan demikian komponen skor
kelas sebagai berikut (Indriyanto, 2006). untuk pemenuhan persyaratan
silvikultural seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Komponen, Kriteria dan Skor


Untuk Pemenuhan
Komponen penentuan skor Persyaratan Silvikultural
Dalam Pemilihan Jenis
untuk bentuk vegetasi hutan kota
Pohon Hutan Kota
berdasarkan teori dari Indriyanto (2006)
dan Saebo et al. (2005) sebagai berikut: Komponen Kriteria Skor
Ketinggian 0 – 5.000 mdpl 2
tempat > 5.000 mdpl 1
1.200 – 2.000 mm/thn 2
1. Persyaratan Silvikultural Curah Hujan < 1.200 dan > 2.000
1
Menurut Indriyanto (2006), untuk mm/thn
Toleran Toleran 2
memenuhi fungsi hutan kota secara terhadap
tanah miskin Tidak Toleran 1
optimal, maka jenis pohon hutan kota hara
Sifat Mampu menyuburkan
harus memenuhi persyaratan memulihkan tanah
2

silvikultural, diantaranya adalah berada kesuburan Tidak mampu


1
tanah menyuburkan tanah
pada tempat tumbuh yang sesuai Tahan hama Tahan 2
dan penyakit Tidak tahan 1
dengan kebutuhan pertumbuhannya Sifat Selalu hijau
2
menggugurkan (evergreen)
(kondisi iklim dan edafis), dapat tumbuh daun Menggugurkan daun 1
pada tanah miskin hara, mampu Ketahanan Tidak mudahtumbang
2
batang pokok dan patah

121
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

Komponen Kriteria Skor manajemen adalah sebagaimana


dan ditampilkan pada Tabel 2.
Mudah tumbang dan
percabangan 1
patah
terhadap angin
Kondisi Tidak Tabel 2. Komponen, Kriteria dan Skor
2
perakaran merusak/mengganggu Untuk Pemenuhan
terhadap
bangunan di Merusak/mengganggu 1 Persyaratan Manajemen
sekitarnya Dalam Pemilihan
Toleransi Toleran 2
terhadap suhu Komponen Kriteria Skor
Tidak Toleran 1
tinggi Mudah 2
Toleransi Toleran 2 Cara penanaman
Sulit 1
terhadap Mudah dan
penyinaran 2
Tidak Toleran 1 murah
matahari yang Cara pemeliharaan
Tidak mudah
kuat 1
dan mahal
Toleransi Toleran 2 Mudah 2
Cara
terhadap Tidak Toleran
1 pengamannya Tidak Mudah 1
kekurangan air
Sumber : Saebo et al (2005) & Indriyanto (2006) Cara Mudah 2
Pemanfaatannya Tidak Mudah 1
Baik sebagai
2. Persyaratan Manajemen peneduh (tajuk 2
Menurut Indriyanto (2006), cara Fungsi tajuk tebal dan rapat)
sebagai peneduh Kurang baik
penanaman spesies tumbuhan yang (tebal dan rapat) sebagai
1
peneduh (tahuj
dipilih harus mudah, pemeliharaannya tipis dan ringan)
Baik sebagai
mudah dan murah, pengamanan dan pelindung angin
2
(tajuk kuat dan
pemanfaatannya mudah. Sementara Fingsi tajuk
rapat)
sebagai pelindung
Kurang baik
menurut Saebo et al. (2005), jenis angin (kuat dan
sebagai
rapat) pelindung angin 1
pohon yang dipilih untuk pengembangan
(tajuk tidak kuat
hutan kota harus memiliki fungsi yang dan ringan)
Kemampuan dalam Tinggi 2
diharapkan sesuai dengan tujuan pengurangan
Rendah 1
pencemaran
pembangunan hutan kota, yaitu bertajuk Sumber : Saebo et al (2005) & Indriyanto (2006)

tebal dan rapat sehingga dapat 3. Persyaratan Estetika


berfungsi sebagai tanaman peneduh, Menurut Indriyanto (2006), jenis
bertajuk kuat dan rapat sehingga bisa pohon yang akan ditanam pada hutan
berfungsi sebagai tanaman pelindung kota harus memiliki habitus yang
angin, serta berkemampuan tinggi menampakkan kesesuaian dengan
dalam pengurangan pencemaran tujuan keindahan. Sementara menurut
lingkungan perkotaaan (udara, air, Saebo et al. (2005), selain fungsi
tanah). Dengan demikian, komponen estetika/keindahan, jenis pohon yang
skor untuk pemenuhan persyaratan

122
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

dipilih dalam pengembangan hutan kota Tabel 3. Komponen, Kriteria dan Skor
Untuk Pemenuhan
harus mendukung fungsi pendidikan/
Persyaratan Estetika Dalam
edukasi dan kesehatan serta Pemilihan Jenis Pohon Hutan
Kota
kenyamanan masyarakat di sekitarnya,
diantaranya adalah: Sko
Komponen Kriteria
r
a. memiliki tajuk, percabangan, daun Habitus ( tajuk, Indah 2
percabangan,
dan/atau bunga yang indah daun dan/atau Tidak indah 1
bunga)
sehingga berfungsi sebagai
Fungsi sebagai Ya 2
penambah estetika atau keindahan sarana pendidikan Tidak 1
Buah berukuran
2
lingkungan perkotaan, relatif kecil
Ukuran buah
Buah berukuran
b. memiliki fungsi sebagai sarana 1
besar
Tidak
pendidikan, 2
Getah menghasilkan
c. memiliki buah berukuran relatif kecil beracun/berbahay Getah
a beracun/berbahay 1
sehingga ketika jatuh tidak a
Tidak berpotensi
membahayakan manusia atau Potensi alergi dari 2
alergi
serbuk sari
Berpotensi alegi 1
merusak fasilitas/bangunan di Sumber : Saebo et al (2005) & Indriyanto (2006)

sekitarnya Untuk menentukan kriteria

d. tidak menghasilkan getah yang kesesuaian dilakukan penghitungan

beracun atau berbahaya bagi terhadap skor setiap jenis pohon yang

makhluk hidup, diperoleh dari hasil survei lapangan.

e. tidak menghasilkan serbuk sari yang Setelah itu, setiap jenis pohon diurutkan

berpotensi menimbulkan alergi bagi berdasarkan skor tertinggi sampai

manusia. dengan terendah lalu dikelompokkan

Dengan demikian, komponen menjadi tiga kelas kriteria kesesuaian

skor untuk pemenuhan persyaratan sebagai berikut.

estetika adalah sebagaimana Kriteria kesesuaian:

ditampilkan pada Tabel 3. a. TIDAK SESUAI (skor : 23 - 30,33)


b. CUKUP SESUAI (skor : >30,33 –
38,33 )
c. SESUAI (skor : >38,33 - 46)
Untuk mengetahui jenis-jenis
pohon yang sesuai dengan kondisi

123
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

persyaratan tumbuh dan toleran HASIL DAN PEMBAHASAN


terhadap pencemaran udara dilakukan Jenis Pohon Penyusun Hutan Kota di
dengan studi pustaka. Jenis pohon yang Kota Pekanbaru
dianggap sesuai dalam pengembangan Berdasar pada hasil
hutan kota adalah jenis pohon yang pengamatan di Kota Pekanbaru terdapat
memiliki kemampuan tinggi dalam tipe hutan kota untuk perlindungan dan
penyerapan polutan dan memiliki daya rekreasi. Sedangkan bentuknya
tahan yang tinggi (toleran) terhadap mengelompok/ gerombol dan jalur.
paparan polutan di lokasi penelitian. Pengamatan jenis pohon hutan kota
Pemilihan jenis pohon penyusun hutan untuk bentuk mengelompok/ gerombol
kota yang tepat harus dilakukan di Hutan Kota Diponegoro dan
mempertimbangkan faktor tempat untuk bentuk jalur di Jalan Arifin Ahmad.
tumbuh, faktor ekonomi dan faktor sosial Terdapat 39 jenis pohon penyusun
(Miller, 1997). Pemilihan jenis pohon hutan kota dengan 21 famili di Kota
pada setiap tipe hutan kota akan Pekanbaru, dengan rincian di Hutan
bervariasi mengingat tujuan Kota Diponegoro 25 jenis dengan 17
pengembangan hutan kota pada setiap famili dan di Jalan Arifin Ahmad 23 jenis
tipe hutan kota juga beragam. dengan 14 famili. Famili Fabaceae
mendominasi dengan 6 jenis/ species,
famili Myrtaceae dengan 4 jenis/
species. Jenis pohon penyusun hutan
kota seperti tercantum pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis Pohon Penysun Hutan Kota dan Kesesuaiannya di Kota
Pekanbaru

Nama Jenis
Famili Lokasi Skor Ket.
Pohon
No Jln.
Hutan Kota
Ilmiah Daerah/lokal Arifin
Diponegoro
Ahmad
Acacia Akasia CUKUP
1 Fabaceae √ √ 38
auriculiformis Aurikulformis SESUAI
Acacia Akasia CUKUP
2 Fabaceae √ √ 38
mangium Mangium SESUAI
Adenanthera
3 Saga Fabaceae - √ 43 SESUAI
malayana
Alstonia
4 Pulai Rawa Apocynaceae √ - 39 SESUAI
pneumatophora
5 Alstonia Pulai Apocynaceae √ √ 39 SESUAI

124
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

Nama Jenis
Famili Lokasi Skor Ket.
Pohon
No Jln.
Hutan Kota
Ilmiah Daerah/lokal Arifin
Diponegoro
Ahmad
scholaris
Aquilaria CUKUP
6 Gaharu Thymelaceae √ - 38
malaccensis SESUAI
Artocarpus CUKUP
7 Nangka Moraceae √ √ 37
heterophylla SESUAI
CUKUP
8 Artocarpus sp. Tempunik Moraceae √ - 37
SESUAI
Calophyllum CUKUP
9 Bintangur Guttiferae √ - 38
inophyllum SESUAI
Casuarina
10 Cemara Casuarinaceae - √ 44 SESUAI
equisetifolia
Cinnamomum CUKUP
11 Medang Lauraceae √ - 38
sp. SESUAI
CUKUP
12 Durio zibetinus Durian Bombacaceae √ - 35
SESUAI
CUKUP
13 Eucalyptus sp. Eukaliptus Myrtaceae √ - 38
SESUAI
Tenggek
14 Evodia lucida Rutaceae √ - 41 SESUAI
Burung
15 Ficus elastica Beringin Moraceae - √ 43 SESUAI
Geroniera CUKUP
16 Siluk Ulmaceae √ - 37
subaecualis SESUAI
CUKUP
17 Gluta renghas Renghas Anacardiaceae √ - 37
SESUAI
18 Jatropha sp. Batavia Euphorbiaceae - √ 39 SESUAI
Mangifera CUKUP
19 Mangga Anacardiaceae √ √ 37
indica SESUAI
Melaleuca
20 Kayu Putih Myrtaceae - √ 42 SESUAI
leucadendron
Mimusops
21 Tanjung Sapotaceae - √ 41 SESUAI
elengi
Nephelium CUKUP
22 Rambutan Sapindaceae √ - 38
lappaceum SESUAI
CUKUP
23 Palaqium gutta Balam Sapotaceae √ - 38
SESUAI
Paraserianthes CUKUP
24 Sengon Fabaceae √ √ 38
falcataria SESUAI
Peronema CUKUP
25 Sungkai Verbenaceae √ - 38
canescens SESUAI
CUKUP
26 Plumeria alba Kamboja Euphorbiaceae - √ 38
SESUAI
Polyalthia Glodogan
27 Annonaceae - √ 41 SESUAI
longifolia Tiang
Pometia CUKUP
28 Matoa Sapindaceae - √ 37
pinnata SESUAI
Pterocarpus
29 Angsana Fabaceae √ √ 41 SESUAI
indicus
Samanea
30 Trembesi Fabaceae - √ 44 SESUAI
saman
CUKUP
31 Shorea sp. Meranti Dipterocarpaceae √ - 38
SESUAI
32 Shorea Balau Dipterocarpaceae √ - 38 CUKUP

125
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

Nama Jenis
Famili Lokasi Skor Ket.
Pohon
No Jln.
Hutan Kota
Ilmiah Daerah/lokal Arifin
Diponegoro
Ahmad
sumatrana SESUAI
Swietenia
33 Mahoni Meliaceae √ √ 40 SESUAI
macrophylla
Syzygium
34 Salam Myrtaceae √ - 42 SESUAI
polyanthum
Tabebuia Bunga CUKUP
35 Bignoniaceae - √ 37
cassinoides Kuning SESUAI
Tectona CUKUP
36 Jati Verbenaceae - √ 37
grandis SESUAI
Terminalia CUKUP
37 Ketapang Combretaceae √ √ 37
catappa SESUAI
Terminalia Ketapang CUKUP
38 Combretaceae - √ 37
mantaly Kencana SESUAI
39 Zyzygium sp. Pucuk Merah Myrtaceae - √ 42 SESUAI
Sumber: Data Olahan 2018
Berdasar pada Tabel 4 di atas (Calophyllum inophyllum), Medang
terlihat bahwa jenis pohon penyusun (Cinnamomum sp.), Renghas (Gluta
hutan kota di Kota Pekanbaru masih renghas), Balam (Palaqium gutta),
relatif sedikit. Hal ini terjadi diduga Meranti (Shorea sp.) dan Balau (Shorea
karena beberapa faktor antara lain : sumatrana). Jenis-jenis pohon tersebut
perencanaan pengembangan hutan kota secara umum sudah cukup sulit
yang belum optimal; pengetahuan ditemukan, karena itu upaya
pengelola hutan kota belum sepenuhnya perlindungan perlu dilakukan. Berikut
memahami karakteristik jenis-jenis contoh pohon penyusu hutan kota di
pohon; kolaborasi multi pihak belum Kota Pekanbaru seperti pada Gambar 1.
berjalan dengan baik dan hal lainnya.
Banyaknya jenis pohon penyusun hutan
kota selain meningkatkan
keanekaragaman jenis juga akan
menambah keindahana dan kesejukan.
Meskipun jumlah jenisnya masih Gambar 1. Pohon Penyusun Hutan
sedikit tetapi ada beberapa jenis pohon Kota di Kota Pekanbaru
yang tergolong cukup langka yaitu
Gaharu (Aquilaria malaccensis), Pulai Kesesuaian Pemilihan Jenis Pohon
Rawa (Alstonia pneumatophore). Pembangunan hutan kota
Tempunik (Artocarpus sp.), Bintangur bertujuan untuk kelestarian, keserasian

126
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

dan keseimbangan ekosistem perkotaan pengelolaan lingkungan. Dengan


yang meliputi unsur lingkungan, sosial tanaman itu diharapkan kualitas
ekonomi dan budaya. Untuk lingkungan kota dan sekitarnya akan
kepentingan tersebut, di setiap wilayah meningkat dan daya dukung kota akan
perkotaan perlu ditetapkan kawasan tinggi.
tertentu dalam rangka pembangunan Salah satu tahap awal
hutan kota. Penyelenggaraan hutan pengelolaan hutan kota adalah
kota meliputi beberapa tahap antara lain pemilihan jenis pohon hutan kota.
; penunjukan, pembangunan, penetapan Pemilihan jenis pohon ini harus
dan pemeliharaan. mempertimbangkan persyaratan
Membangun hutan kota yang silvikultural, manajemen dan estetika
baik dan benar tidak hanya untuk agar pohon penyusun hutan kota dapat
menghijaukan dan meningkatkan berfungsi optimal sesuai tujuan
keindahan lingkungan kota saja, akan pembangunan hutan kota. Pemilihan
tetapi tanaman harus sedapat mungkin jenis pohon penyusun hutan kota
mampu mendatangkan banyak manfaat diarahkan pada jenis pohon yang sesuai
(multi manfaat). Manfaat hutan kota dengan tempat tumbuh serta efektif
meliputi ekologi, sosial dan ekonomi. dalam pengendalian pencemaran udara
Pembangunan hutan kota yang baik dan atau memiliki daya tahan yang tinggi
benar dapat mengatasi masalah terhadap paparan polutan. Pada
lingkungan yang telah muncul ataupun penelitian ini ditemukan 15 jenis pohon
yang akan muncul di kemudian hari. (38,5%) dengan kriteria sesuai dan 24
Oleh karena itu tanaman hutan kota jenis pohon (61,5%) dengan kriteria
harus dapat tumbuh dengan baik, agar cukup sesuai. Berdasar pada hal
fungsinya dapat maksimal. Faktor-faktor tersebut secara umum masih cukup
yang mempengaruhi kualitas sedikit jenis pohon yang sesuai dengan
pertumbuhan perlu diperhatikan, baik kondisi hutan kota di Kota Pekanbaru.
bibit maupun pemeliharaannya. Selain Perlu dilakukan upaya penanaman
itu juga faktor alami dan antropogenik pengayaan (enrichment planting) di
perlu mendapat perhatian. Tanaman semua lokasi hutan kota dengan
hutan kota juga harus fungsional, artinya berbagai jenis pohon yang sesuai, dan
tanaman harus dapat berfungsi dalam apabila memungkin dilakukan

127
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

penggantian jenis pohon secara Oksigen adalah Damar (Agathis alba),


bertahap. Daun Kupu-kupu (Bauhinia purpurea),
Potensi pohon dalam Lamtorogung (Leucaena leucocephala),
pengendalian pencemaran udara di Akasia (Acacia auriculiformis) dan
wilayah perkotaan juga penting untuk Beringin (Ficus benjamina). Sementara
dipertimbangkan dalam pengembangan jenis pohon yang efektif menyerap
hutan kota. Beberapa contoh jenis karbon monoksida (CO) menurut
tanaman dalam menjerap dan menyerap Kusminingrum (2008) adalah genitri
Timbal (Pb) (Dahlan, 1992) : (Elaeocarpus sphaericus), bungur
Kemampuan sedang sampai tinggi : (Lagerstroemia flos-reginae), cempaka
Damar (Agathis alba). Mahoni (Switenia (Michelia champaca), bunga merak
macrophylla), Jamuju (Podocarpus (Caesalpinia pulcherrima), sapu tangan
imbricratus), Pala (Mirystica fragran), (Maniltoa grandiflora), tanjung
Asam landi (Pithecelobium dulce), Johar (Mimusops elengi), kupu-kupu
(Cassia siamea); Kemampuan rendah : (Bauhiniapurpurea), dan kecrutan
Glodogan (Polyalthea longifolia), Keben (Spathodea campanulata).
(Baringtonia asiatica), Tanjung Menurut Sulistijorini (2009), jenis
(Mimosops elengi); Kemampuan sangat pohon yang efektif dalam penyerapan
rendah : Daun Kupu-kupu (Bauhinia nitrogen dioksida (NO2) dari udara
purpurea), Kesumba (Bixa orellana). adalah flamboyan (Delonix regia),
Erni (1999) menyatakan bahwa pH air tanjung (Mimusops elengi), angsana
hujan dari stemflow ataupun throughfall (Pterocarpus indicus), kayu manis
memilki pH lebih tinggi. Jenis tanaman (Cinnamomum burmanii), mahoni
yang baik untuk meningkatkan pH air (Swietenia macrophylla), bungur
hujan adalah Akasia (Acacia (Lagerstroemia speciosa), dan melina
auriculiformis), Kayu Manis (Gmelina arborea). Sementara menurut
(Cinnamomum burmanii), Puspa Siringoringo (2000), jenis pohon yang
(Schima walichii) dan Daun Kupu-kupu memiliki kemampuan menjerap
(Bauhinia purpurea). partikulat timbal (Pb) dengan
Dahlan (1992) menyatakan kemampuan tinggi adalah johar (Cassia
bahwa tanaman yang baik sebagai multijuga), kemampuan sedang adalah
penyerap gas CO2 dan penghasil akasia (Acacia auriculiformis) dan kayu

128
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

manis (Cinnamomum subavenium), Nama Jenis


Penyerap
Pohon
sementara yang memiliki kemampuan N
Famili C N
o Daera P C
Ilmiah O O
rendah, yaitu mangium (Acacia h/lokal b O
2 2
Mimus
mangium) dan kupu-kupu (Bauhinia Tanjun Sapotac
8 ops √ - √ √
g eae
purpurea). elengi
Nepheli
Pada lokasi penelitian terdapat 9
um Rambu Sapinda
- √ - -
lappac tan ceae
15 jenis pohon penyusun hutan kota eum
Polyalt
sebagai pengendali pencemaran udara. hia
Glodog
Annona
10 an √ - - -
Jenis-jenis pohon tersebut efektif longifoli ceae
Tiang
a
menyerap pencemar udara yaitu : timbal Pometi
Sapinda
11 a Matoa - √ - -
(Pb), karbon dioksida (CO2), karbon ceae
pinnata
Pteroc
monoksida (CO) dan nitrogen dioksida Angsa Fabace
12 arpus √ √ - -
na ae
indicus
(NO2). Jenis-jenis pohon penyerap
Swiete
polutan seperti tercantum pada Tabel 5. nia Mahon Meliace
13 √ √ - √
macrop i ae
hylla
Tabel 5. Jenis-Jenis Pohon Tecton
Verben
Penyusun Hutan Kota 14 a Jati - √ - -
aceae
grandis
Sebagai Penyerap Polutan Termin
Nama Jenis alia Ketapa Combre
Penyerap 15 √ - - -
Pohon catapp ng taceae
N
Famili C N a
o Daera P C
Ilmiah O O Sumber : Data Olahan 2018
h/lokal b O
2 2
Acacia Akasia
Fabace
Berdasar Tabel 5 di atas pohon
1 auriculi Aurikul √ √ - √
ae Akasia Mangium, Akasia Aurikuliformis,
formis formis
Acacia Akasia
2 mangiu Mangi
Fabace
√ √ - √ Tanjung dan Mahoni mampu menyerap
ae
m um beberapa polutan. Namun untuk Akasia
Artocar
pus Nangk Morace Mangium dan Akasia Aurikuliformis
3 - √ - -
heterop a ae
hylla serbuk sarinya berpotensi menimbulkan
Casuar
ina Cemar Casuari alergi bagi manusia terutama yang
4 √ - - -
equiset a naceae
ifolia
mengidap penyakit asma. Oleh karena
Cinna itu perlu pertimbangan dalam
Medan Laurace
5 momu - √ - -
g ae
m sp. pengelolaan hutan kota.
Ficus Beringi Morace
6 √ √ - - Selain jenis-jenis penyerap
elastica n ae
Mangif
7 era
Mangg Anacar
√ - - -
pencemar udara terdapat beberapa jenis
a diaceae
indica pohon yang berpotensi menimbulkan

129
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

permasalahan bagi pengunjung hutan Saran


kota antara lain : Durian, Renghas, Diperlukan perencanaan yang
Mangga dan Nangka. Pohon Durian optimal dalam mengembangkan hutan
memiliki buah yang cukup besar dan kota terutama dalam memilih jenis
berduri, hal ini akan sangat berbahaya pohon yang akan ditanam sehingga
apabila buahnya jatuh kepada pejalan dapat memberikan multi manfaat bagi
kaki/ pengunjung hutan kota. Pohon masyarakat.
Mangga dan Nangka juga memiliki buah
yang relatif besar dan bergetah DAFTAR PUSTAKA
sehingga dapat membahayakan
Bosch van den. C.C.K. 2016. "Tree
pengunjung terutama anak-anak. agency and urban forest
Pohon Renghas memiliki getah yang governance", Smart and
Sustainable Built Environment,
gatal sehinga ketika terkena pejalan Vol. 5 Issue: 2, pp.176-188,
kaki/ pengunjung hutan kota akan https://doi.org/10.1108/SASBE-
07-2015-0017.
berbahaya.
Christopoulou O , Serafeim P,
Dionissios M. 2007. "Peri‐
KESIMPULAN DAN SARAN urban and urban forests in
Kesimpulan Greece: obstacle or advantage
to urban development?",
Berdasar pada hasil penelitian Management of Environmental
dapat disimpulkan sebagai berikut: Quality: An International
Journal, Vol. 18 Issue: 4,
1. Tipe hutan kota di Kota pp.382-395, https:
Pekanbaru adalah perlindungan //doi.org/10.1108/14777830710
753794.
dan rekreasi dengan bentuk
mengelompok/ gerombol dan Dare AM, Idris AA, Adebayo MS. 2015.
"Urban trees forest
jalur management in Abeokuta
2. Terdapat 15 jenis pohon yang Metropolis, Ogun State,
Nigeria: An application of
memiliki kriteria sesuai berdasar contingent valuation method",
pada persyaratan silvikultural, Management of Environmental
Quality: An International
manajemen dan estetika. Journal, Vol. 26 Issue: 1,
3. Terdapat 15 jenis pohon yang pp.72-83,
https://doi.org/10.1108/MEQ-
mampu dalam pengendalian 06-2014-0094.
pencemaran udara.

130
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 13, No.2 Januari 2018

Hamzah, Rike PT, Nursanti. 2016. Sundari ES. 2005. Studi untuk
Peningkatan Populasi dan Menentukan Fungsi Hutan
Keragaman Jenis Hutan Kota Kota dalam Masalah
Dengan Peran Serta Lingkungan Perkotaan. Jurnal
Masyarakat di Kota Jambi. PWK UNISBA : 68-83.
Jurnal Pengabdian pada
Masyarakat 31: 44-51.

Irwan SNR, Kaharudin. 2010. Studi


Kenyamanan untuk Aktivitas di
Lanskap Hutan Kota UGM
(Studi Kasus : Kluster Argo
UGM). Jurnal Ilmu Kehutanan
IV : 98-110.

Karanikola P, Thomas P, Stilianos T,


Aikaterini KK. 2016. "A
perceptual study of users’
expectations of urban green
infrastructure in Kalamaria,
municipality of Greece",
Management of Environmental
Quality: An International
Journal, Vol. 27 Issue: 5,
pp.568-584,
https://doi.org/10.1108/MEQ-
12-2014-0176.

Mukhlison. 2013. Pemilihan Jenis


Pohon untuk Pengembangan
Hutan Kota di Kawasan
Perkotaan Yogyakarta. Jurnal
Ilmu Kehutanan VII : 37-47.

Noviady I, Reza RR. 2015. Identifikasi


kondisi kesehatan pohon
peneduh di kawasan Ecopark,
Cibinong Science Center-
Botanic Gardens. Pros Sem
Nas Masy Biodiv Indon 1 :
1385-1391.

Samsoedin I, Endro S. 2006.


Pembangunan dan
Pengelolaan Hutan Kota.
Ekspose Hasil-hasil Penelitian
: Konservasi dan Rehabilitasi
Sumberdaya Hutan. Padang.

131

You might also like