You are on page 1of 10

KONSTRUKSI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KOMUNITAS

SHARE&CARE DALAM MEMOTIVASI DIRI PENDERITA KANKER


DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN

Oleh:
Saranta Tassia Margareta Sitompul 1),
Syafruddin Pohan 2),
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,)
E-mail:
tasya.sitompul02@gmail.com 1)
pohansyafruddin@usu.ac.id 2)

ABSTRACT

This study entitled "Construction of Interpersonal Communication Commuities Share & Care
in Motivating Self Cancer Patients at Murni Teguh Hospital Medan" which aims at
determining how interpersonal communication is formed among cancer sufferers as well as
how the relationship between family support in self-motivation and knowing the
psychological condition of the patient cancer in the Share & Care community. Interpersonal
communication is an important instrument in approaching cancer sufferers, the Share &
Care community in this case was born as a forum for them to provide motivation, enthusiasm
and fight fear in undergoing treatment. Researchers used descriptive research methods,
namely by collecting data through observations or observations, as well as managing
information to then draw conclusions from the study. The number of informants taken was 5
informants who were members of the Share & Care community as well as cancer patients.
This study resulted in a way of interpersonal communication carried out by members of the
Share & Care community which had a positive effect on cancer patients, namely motivating
themselves so that they were willing to follow the entire treatment process that had been
determined by the doctor.

Keywords: Communication, community, Motivate, Self, Share & Care

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Konstruksi Komunikasi Antar Pribadi Komuitas Share&Care Dalam
Memotivasi Diri Penderita Kanker Di Rumah Sakit Murni Teguh Medan” yang bertujuan
untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar pribadi yang terbentuk diantara para
penderita kanker maupun bagaimana hubungan antara dukungan keluarga dalam memotivasi
diri serta mengetahui kondisi psikologis penderita kanker di komunitas Share&Care.
Komunikasi antar pribadi menjadi instrumen penting dalam melakukan pendekatan terhadap
para penderita kanker, komunitas Share&Care dalam hal ini lahir sebagai wadah bagi mereka
untuk memberikan motivasi, semangat serta melawan rasa takut dalam menjali pengobatan.
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data
melalui observasi atau pengamatan, serta mengelolah informasi untuk kemudian ditarik
kesimpulan dari penelitian. Jumlah informan yang diambil sebanyak 5 informan yang
merupakan anggota komunitas Share&Care sekaligus penderita kanker. Penelitian ini
menghasilkan cara komunikasi antar pribadi yang dilakukan anggota komunitas Share&Care

167 KONSTRUKSI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KOMUNITAS SHARE&CARE DALAM MEMOTIVASI DIRI
PENDERITA KANKER DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN
Saranta Tassia Margareta Sitompul 1), Syafruddin Pohan 2),
memberikan pengaruh positif bagi penderita kanker yaitu memotivasi diri sehingga bersedia
mengikuti seluruh proses pengobatan yang telah ditentukan pihak dokter.

Kata kunci : Komunikasi, komunitas, Memotivasi, Diri, Share&Care

1. PENDAHULUAN
Komunitas Share&Care adalah terhadap perilaku maupun gaya hidup yang
perkumpulan para Penderita Kanker di dipilih seseorang, yang kemudian
Rumah Sakit Murni Teguh Medan. digunakan para anggotanya terhadap
Share&Care memiliki rasa solidaritas yang lingkungan sekitar.
tinngi untuk memotivasi antar sesama Menjalin hubungan seperti
Penderita Kanker lainnya. Komunitas ini melakukan kerjasama dengan suatu
memiliki anggota dari berbagai kalangan komunitas dapat lebih efektif dalam rangka
jenis-jenis Penderita Kanker lainnya dan mengubah perilaku seseorang
juga rata-rata dari kalangan usia dewasa. dibandingkan dengan berkomuniksi biasa.
Para anggota Share&Care rata-rata ada juga Komunitas dapat menjadikan sarana dalam
yang sudah menjadi seorang Survivor. rangka membangun kepercayaan serta
Komunitas ini dibentuk sebagai kesadaran bersama sehingga tercapai
wadah untuk saling menghibur, tujuan tertentu secara bersama-sama.
menyemangati dan melawan rasa takut Suatu komunita pasti sangat
yang besar dalam penderitaan yang mereka membutuhkan yang namanya komunikasi
rasakan, untuk menjalankan berbagai demi berkembang dan memajukan
pengobatan yang telah ditentukan oleh komunitas tersebut. Seorang ketua dalam
Dokter. komunitas juga harus memiliki kemampuan
Komunitas Share&Care yang telah berkomunikasi yang baik untuk dapat
dibentuk ini kemudian sekarang telah memimpin anggota-anggotannya.
tumbuh sebagai komunitas yang Pengertian komunitas menurut Kertajaya
mempunyai tujuan-tujuan positif yang (2008) adalah kumpulan orang-orang yang
membuat para Penderita Kanker di Rumah memperdulikan dirinya dan orang lain,
Sakit Murni Teguh Medan tertarik untuk sehingga dalam komunitas itu terjalin relasi
bergabung dan saling bertukar pikiran yang erat antar sesama anggota komunitas
kepada survivor lainnya dengan beberapa tersebut, yang dikarenakan terdapat
anggota komunitas Share&Care. yang masih kesamaan interest dan values.
dalam proses pemulihan. Komunitas Manusia dapat diartikan sebagai
Share&Care tidak akan terlepas dari yang makhluk sosial yang melakukan seluruh
namanya komunikasi, sebagai contoh aktivitasnya sebagai individu dalam
dimana pada saat seorang pasien penderita kelompok-kelompok sosial, baik itu
kanker yang sedang menjalani pengobatan komunitas, organisasi, maupun dalam
medis, yang belum tau tentang bagaimana lingkungan masyarakat. Setiap orang dalam
proses yang harus dilaluinya, untuk itulah kehidupannya haruslah berinteraksi
salah satu anggota penderita kanker dari dengan sesamanya.
komunitas Share&Care mencari tahu Maka dari itu, setiap manusia baik
informasi dan juga dapat saling bertukar individu maupun kelompok tidak dapat
pikiran di dalam komunitas Share&Care. menghindari dari yang namanya
Komunitas merupakan kumpulan komunikasi. Komunikasi dapat diartikan
orang-orang yang memperdulikan dirinya sebagai interaksi yang dilakukan
dan orang lain, sehingga dalam komunitas antarpribadi dengan menggunakan sistem
itu terjalin relasi yang erat antar sesama simbol-simbol linguistik, seperti verbal
anggota komunitas tersebut, yang (kata-kata), dan nonverbal. Sistem seperti
dikarenakan terdapat kesamaan interest ini dapat disosialisasikan baik secara
atau values (Kertajaya Hendrawan, 2008). langsung atau dengan tatap muka maupun
Komunikasi yang terjadi dalam dengan menggunakan media lain (tulisan,
suatu komunitas mempunyai pengaruh oral dan visual).

SOCIAL OPINION: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi , Volume 5 Nomor 2, Tahun 2020 (Desember) ; 167-176 168
Sadar ataupun tidak sadar, psikologi, bahasa sosiologi, antropologi,
komunikasi adalah bagian dari setiap serta disiplin ilmu lainnya. Disiplin ilmu
kehidupan manusia, Sedangkan di sisi lain, psikologi digunakan untuk menganalisa
diperlukan suatu pengertian antara antara seluruh bagian-bagian yang merupakan
sesama anggota masyarakat untuk menjalin salah satu proses komunikasi.
rasa kemanusiaan yang akrab. Komunikasi Menurut Nina (2011), pada diri
hal ini memiliki peranan yan penting komunikan, psikologi dapat
terkhusus bagi manusia modern. Manusia memberitahukan karakteristik komunikan
merupakan manusia dengan cara berpikir tersebut serta dapat membentuk faktor
yang menggunakan logika serta rasional internal maupun eksternal yang berdampak
ataupun penalaran dalam melaksanakan dalam pengaruh perilaku komunikasinya.
segala aktivitasnya. Aktivitas-aktivitas Komunikator psikologi juga mencari sifat-
tersebut akan terlaksana dengan baik sifatnya serta menanyakan apa saja yang
melalui komunikasi antarpribadi. (Skripsi, dapat menghasilkan satu sumber
Wahyu Nugroho, 2009:1) komunikasi tesebut berhasil memengaruhi
Suatu komunikasi dapat berhasil orang lain, sedangkan sumber-sumber
terlaksana apabila kita mengetahui serta komunikasi yang lain tidak. Untuk aspek
mempelajari unusr – unsur yang terdapat psikologis, penderita mengalami
dalam proses komunikasi tersebut, seperti kebingungan, kecemasan, kemurungan,
sumber (source), pesan (message), saluran kesendiria, perasaan tidak berdaya, dan
(chanel) dan penerima (receiver, audience), juga perasaan bersalah (Dewi&Kahija,
serta pengaruh (effects) dan umpan balik 20018). Untuk masalah aspek social,
(feed back). Dalam proses komunikasi harus penderita kanker memiliki perasaan tidak
terjadi kegiatan saling tukar pendapat, berguna, memiliki kekhawatiran karena
penyampaian informasi, perubahan sikap merasa menjadi beban bagi orang lain serta
dan perilaku. Dalam komunikasi itu merasa malu karena tidak mempunyai arti
terdapat pula suatu dampak dari bagi orang lain (Widuri, 2012).
komunikasi. Karena itu komunikasi - Sales & Anke (2014) berpendapat,
komunikasi yang tidak menginginkan ada tiga aspek yang membentuk konstruksi
adanya dampak, maka sesungguhnya penderita kanker yaitu aspek social, aspek
komunikasi tersebut tidal memiliki tujuan. psiko-emosional dan juga aspek fisik.
Efektivitas dalam hal ini merupakan proses Psikologi juga tertarik pada komunikasi
terjadinya perubahan dalam diri diantara individu; bagaiamana pesan dari
komunikan sebagai akibat dari pesan yang seorang individu menjadi stimulus yang
diterima baik itu secara langsung maupun menimbulkan respons pada diri individu
tidak langsung sesuai dengan keinginan lain. Di samping itu, psikologi juga
pemberi pesan . (Ahmad Khoiron, 2015) memberikan pengaruh besar khususnya
Sebagai sebuah displin ilmu, dalam pengembangan metodologi
komunikasi merupakan studi penelitian yang digunakan dalam penelitian
interdisipliner. komunikasi.
Menurut Astrid S. Susanto, ilmu komunikasi
tersebut dapat dicontohkan seperti
simpang perempatan jalan. Banyak ilmu-
ilmu yang melintas, diantaranya yaitu
Manfaat Penelitian pengalaman ilmu mahasiswa
terutama jurusan Ilmu Komunikasi
Adapun manfaat dari penelitian adalah: di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Darma Agung.
1. Secara akademis penelitian ini 2. Secara teoritis penelitian ini untuk
diharapkan mampu memperluas menerapan ilmu yang di dapat
atau menambah khasanah selama menjadi mahasiswa
penelitian komunikasi dan Departemen Ilmu Komunikasi
menambah pengetahuan serta

169 KONSTRUKSI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KOMUNITAS SHARE&CARE DALAM MEMOTIVASI DIRI
PENDERITA KANKER DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN
Saranta Tassia Margareta Sitompul 1), Syafruddin Pohan 2),
Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik danperbaikan kepada siapa saja
Universitas Darma Agung. yang ingin melakuakan penelitian
3. Secara praktis penelitian sejenis.
diharapkan dapat menjadi masukan

2. TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi
Komunikasi merupakan berasal dari 2003:27) Thomas M. Scheidel mengatakan,
bahasa Latin, yaitu ”comunicare”, artinya manusia berkomunikasi yang utama guna
"to make common" membuat kesamaan untuk saling memberikan dan mengenali
pengertian, kesamaan persepsi. Asal bahasa identitas diri, untuk menjalin hubungan
Latin lainnya “communis” atau dengan lingkungan di sekitarnya, dan untuk
“communicatus” atau “common” dalam mengubah cara pandang orang lain agar
bahasa Inggris yang berarti “sama”, dapat merasakan, berpikir, atau
kesamaan makna (commonness). Ada juga berperilaku seperti yang diharapkan.
akar kata Latin ”communico” yang artinya Pernyataan dari Thomas M. Scheidel dapat
membagi. Maksud membagi disini adalah diyakini oleh pernyataan dari Ruesch &
seperti gagasan, ide, atau pikiran. Jika tidak Beteson (1961) bahwa komunikasi tidah
terjadi kesamaan makna maka antara kedua hanya pada penerusan pesan verbal,
akor komunikasinya (communication eksplisit, dan intensional, tetapi juga
actors) yakni komunikan dan komunikator, meliputi segala proses di mana seseorang
dengan kata lain perkataan komunikan mempengaruhi orang lain. (Santoso &
tidak mengerti pesan yang diterimanya, Setiansah2006:3).
maka komunikasi tidak terjadi. (Effendy,

Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi adalah lebih seperti kelompok kecil dengan


komunikasi yang terjadi antara dua orang menghasilkan dampak atau umpan balik
atau tiga orang bahkan juga bisa lebih dapat terhadap pesan yang disampaikan. Jalinan
dilakukan secara langsung atau tatap muka hubungan merupakan sebuah harapan yang
atau pun dapat menggunakan media seperti ada pada partisipan dengan itu mereka
telepon atau bahkan dengan media lainnya. menunjukkan perilaku tertentu pada saat
Komunikasi antarpribadi yaitu merupakan berkomunikasi. Jalinan hubungan antar
suatu proses sosial dimana orang-orang individu hampir keseluruhan
yang terlibat di dalamnya turut saling melatarbelakangi pola-pola interaksi
mempengaruhi. diantara partisipan dalam komunikasi
antarpribadi. Seseorang yang baru saja
Proses saling mempengaruhi ini berkenalan akan cenderung malu atau
merupakan suatu proses bersifat psikologis berhati-hati dalam berkomunikasi akan
dan karenanya juga merupakan permulaan tetapi seseorang yang bertemu dengan
dari ikatan psikologis antarmanusia yang teman akrabnya cenderung lebih terbuka
memiliki suatu pribadi. Menurut Joseph dan spontan, contohnya komunikasi yang
A.Devito bahwa komunikasi antar pribadi dilakukan setiap anggota pada komunitas
adalah proses pengiriman pesan kepada tentu terjadinya percakapan yang saling
komunikan diantaranya dua orang atau akrab satu dengan yang lainnya.

Komunikasi Kelompok

Dalam komunikasi kelompok menunjukkan pesan atau benak diantara


merupakan wadah berkumpulnya para satu dengan yang lainnya. komunikasi
komunikator dan komunikan yang memiliki kelompok kecil ialah prosesnya
tujuan yang sama, tempat inilah yang berlangsung secara saling bertukar pikiran,

SOCIAL OPINION: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi , Volume 5 Nomor 2, Tahun 2020 (Desember) ; 167-176 170
tidak linear, melainkan sirkular. Umpan (antara lain sekelompok orang yang sama
baliknya terjadi secara verbal serta jenis kelaminnya, sama pendidikannya,
komunikan dapat menanggapi uraian sama status sosialnya), maka komunikan
komunikator, bisa bertanya jika tidak pada komunikasi kelompok besar
mengerti, dapat memberikan sanggahan umumnya bersifat heterogen, mereka
bila tidak setuju, dan lain sebagainya. terdiri dari individu-individu yang beraneka
Sedangkan pesan yang disampaikan oleh ragam dalam jenis kelamin, usia, jenis
komunikator dalam situasi komunikasi pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dan
kelompok besar, ditujukan kepada afeksi lain sebagainya. Dalam proses komunikasi
komunikan, kepada hatinya atau kepada kelompok besar yang bersifat linear, satu
perasaannya. arah dari titik yang satu ke titik yang lain,
ke komunikan dari komunikator (Effendy,
Jika komunikan pada komunikasi 2003:76).
kelompok kecil umumnya bersifat homogen

Teori Konstruksi

Teori konstruksi (konstruktivis) Teori kontruktivisme dibentuk


atau konstruktivisme adalah pendekatan berdasarkan teori yang ada sebelumnya
secara teoritis untuk komunikasi yang yaitu “konstruki pribadi” atau “konstruksi
dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse personal” oleh George Kelly yang
Delia dan rekan– rekan sejawatnya. Teori mengatakan, bahwa orang memahami
konstruktivisme mennyimpulkan bahwa pengalamannya dengan cara menyatukan
individu menginterpretasikan dan beraksi berbagai peristiwa di lihat dari sudut
menurut kategori konseptualnya dari pandang kesamaannya dan perbedaan dari
pikiran. Realitas tidak menggambarkan diri berbagai hal melalui perbedannya. Teori
individu namun harus diteliti melalui cara konstruktivisme tersebut mengakui bahwa
pandang orang terhadap realitasnya. konstruksi personal memiliki latar belaknag
Konstruktivis melakukan pendekatan social yang berbeda, dengan demikian
pemahaman produksi pesan dimulai dari konstruksi personal dipelajari dari interaksi
sistem kognitif individu. Gagasan atau dengan orang lain.
pikiran berupa penyusunan kognitif yang
dilengkapi atas realita yang ada pada
lingkungannya.

Komunitas

Kertayaja Hermawan dalam Sosiologi (2002:21) menyatakan bahwa


bukunya Arti Komunitas (2008:32) “Komunitas merupakan sebuah identitas
menjelaskan mengenai arti dari komunitas, yang dibentuk dari berbagai latarbelakang
yaitu: Komunitas adalah tempat dan yang saling mempunyai tujuan-tujuan
berkumpulnya individu-individu yng masalah yang sejenis berdasarkan fungsi
memiliki tujuan atau memiliki kebutuhan yag sama”. Komunitas manusia,
latarbelakang masalah yang sama, jadi didalamnya terdapat individu-individu yang
dengan adanya komunitas maka individu memiliki maksud, kepercayaan, tujuan,
sejenisnya dapat saling bertukar ide atau manfaat, kebutuhan, resiko, dan sejumlah
gagasan-gagasan yang ingin disampaikan. keadaan lainnya yang sama.
Menurut Soenarno dalam buku Pengantar

Motivasi

Menurut Sarwono (dalam Ardhani, untuk memberikan semangat atau


2009) motivasi adalah tindakan individu dorongan, biasanya berupa kata-kata atau

171 KONSTRUKSI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KOMUNITAS SHARE&CARE DALAM MEMOTIVASI DIRI
PENDERITA KANKER DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN
Saranta Tassia Margareta Sitompul 1), Syafruddin Pohan 2),
nasehat dan bahkan berupa ajakan untuk seseorang berbeda dengan orang lain
menarik seseorang lebih semangat dan tentunya berbeda-beda, baik itu dari waktu
tertarik untuk melakukan tujuan yang sama ke waktu dan dari tempat ke tempat,
agar seseorang itu berbuat dan bertindak sehingga motivasi itu berbeda dalam
dengan kata lain bertingkah laku. Motivasi pencapaiannya. Semakin sesuai komunikasi
itu sendiri timbul karena adanya suatu dengan motivasi seseorang semakin besar
kebutuhan atau keinginan yang harus di kemungkinan komunikasi itu dapat
penuhi dan keinginan itu akan mendorong diterima dengan baik oleh pihak yang
individu untuk melakukan tindakan agar bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan
tujuannya tercapai. mengabaikan suatu komunikasi yang tak
sesuai dengan motivasinya.
Adanya seuah motivasi yang
dibentuk supaya menghasilkan tindakan
yang kuat. Setiap Keinginan, kebutuhan dan
kekurangan

3. METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan adalah metode sehingga mampu bertanya, menganalisis,


penelitian Kualitatif dengan pendekatan memotret, dan mampu menanggapi situasi
analisis deskriptif. Pada metode kualitatif sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan
instrumennya adalah peneliti itu sendiri. bermakna. Pendekatan kualitatatif adalah
Peneliti adalah sebagai kunci dari penelitian sebuah proses penelitian dan pemahaman
yang akan dilaksanakan, untuk dapat yang berdasarkan metodologi yang
menjadi instrumen, maka peneliti harus menyelidiki suatu fenomenal social dan
memiliki wawasan dan bekal teori yang luas masalah manusia.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana banya partisipan yang turut membantu
penelitian dilakukan. Dalam memilih lokasi dalam memberikan motivasi pada
penelitian, peneliti sering dihadapkan pada penderita kanker, selain itu juga Orang tua
permasalahan dan ketentuan. peneliti merupakan salah satu bagian dari
Permasalahan yang akan dihadapi keanggotanya selain itu peneliti juga
diantaranya keterbatasan biaya, tenaga, mengenal baik ketua dari komunitas
waktu, jarak, untuk apa penelitian Share&Care di tempat penelitian ini
dilakukan serta siapa peneliti yang sehingga sangat mudah untuk memperoleh
melaksana pelaksana. Penelitian ini data yang dibutuhkan. Dalam kegiatan
dilaksanakn di Rumah Sakit Murni Teguh penelitian ini, untuk memperoleh data yang
Jalan Jawa No. 2 Medan, alasan peneliti lengkap, valid dan memenuhi tujuan
memilih penelitian ditempat ini penelitian maka penelitian ini dilaksanakan
dikarenakan peneliti merasa bahwa kurang lebih selama dua bulan, yakni
komunitas Share&Care patut untuk di dimulai pada bulan Juni 2020, pengolahan
perdulikan dalam masalah sosialnya agar data yang meliputi penyajian dalam bentuk
komunitas nya semakin maju dan akan skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini Informan dalam penelitian adalah anggota
adalah peneliti sendiri dan ketua komunitas Share&Care serta mudah untuk
penanggung jawab komunitas Share&Care ditemui. Melalui metode kualitatif, peneliti
di rumah sakit Murni Teguh Medan. dapat informan penelitiannya secara

SOCIAL OPINION: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi , Volume 5 Nomor 2, Tahun 2020 (Desember) ; 167-176 172
pribadi dan lebih mendalam serta dapat Antar Pribadi pada komunitas Share&Care
juga melihat para infrorman tersebut dalam memotivasi hidup pada penderita
mengembangkan setiap jawaban yang kanker di rumah sakit Murni Teguh Medan.
diberikan mereka untuk peneliti sendiri Instrumen pendukung dengan
mengenai komunikasi yang dilakukannya. menggunakan kamera digital, Handphone
Peneliti memilih 5 orang informan untuk dan alat tulis untuk melengkapi bukti
melengkapi data yang dibutuhkan dan juga penelitian yang selanjutnya akan
dapat melihat hasil Konstruksi komunikasi dilampirkan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan dalam penelitian, seperti: siapa, yang mana,
cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kapan, dimana, dan mengapa tentang
untuk menjawab rumusan masalah karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi,
penelitian. Pada dasarnya data penelitian atau kelompok tertentu. Lebih lanjut
deskriptif komunikasi dapat dikumpulkan Rakhmat menjelaskan, “Ciri lain metode
dengan beragam teknik yaitu wawancara, deskriptif ialah titik berat pada observasi
observasi atau pengamatan, dokumentasi, dan suasana alamiah (naturalisasi setting).
pengolahan informasi data, dan menarik Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia
kesimpulan penelitian. Namun karakteristik hanya membuat kategori pelaku,
penelitian ini memungkinkan seorang mengamati gejala, dan mencatatnya dalam
peneliti harus mampu memnggunakan buku observasi (Rakhmat, 2002).
teknik pengumpulan data yang tepat guna
memperoleh informasi akurat dan alamiah Ada pun teknik pengumpulan data
demi kepentingan penelitian. Menurut menggunkan:
Ruslan (2008:157) purposive sampling
adalah pemilihan sampel berdasarkan pada 1. Wawancara
karakteristik tertentu yang dianggap 2. Observasi atau pengamatan
mempunyai sangkut pautnya dengan 3. Dokumentasi
penelitian. 4. Studi kepustakaan
5. Menarik kesimpulan penelitian
Penelitian deskriptif bertujuan
mendeskripsikan hal-hal yang dinyatakan

Teknik Analisis Data

Pengolahan data dilakukan masalah lebih difokuskan pada upaya


berdasarkan pada setiap perolehan data menggali fakta sebagaimana adanya
dari catatan lapangan, direduksi, (natural setting), dengan teknik analisis
dideskripsikan, dianalisis, kemudian pendalaman kajian (verstegen)
ditafsirkan. Prosedur analisis data terhadap

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Upaya motivasi diri anggota komunitas Share&Care dalam


komunitas Share&Care dengan penderita berkomunikasi terhadap para penderita
kanker di rumah sakit Murni Teguh Medan. kanker menggunakan nada bicara yang
Komunitas ini bertujuan memberikan halus, rendah dan menggunakan bahasa
motivasi diri dengan penderita kanker sederhana agar mudah dimengerti dengan
melalui komunikasi antarpribadi. kondisi penyakit yang mereka jalani.
Komunikasi antarpribadi antara anggota
komunitas Share&Care terhadap penderita Bentuk utama dari komunikasi antar
kanker bersifat persuasif. Anggota pribadi adalah komunikasi tatap muka, atau

173 KONSTRUKSI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KOMUNITAS SHARE&CARE DALAM MEMOTIVASI DIRI
PENDERITA KANKER DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN
Saranta Tassia Margareta Sitompul 1), Syafruddin Pohan 2),
secara langsung dimana komunikasi ini sama lain, kemungkinan besar akan terjadi
biasanya merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif pada komunitas
pertukaran pesan antara dua individu Share&Care, dan yang paling penting yaitu
dalam proses komunikasi, serta diantara terdapat dukungan (Supportiveness) tanpa
individu tersebut berhasil menjalin suatu adanya dukungan semua akan sia-sia,
kontak. Kontak itu berhasil karena antara apalagi dukungan keluarga yang sangat-
individu yang melakukan komunikasi sangat membantu penderita kanker untuk
tersebut saling mempertukarkan pesan menjalani hari-hari kesembuhannya dengan
secara bergantian dan berbalas-balasan. bantuan keluarga. Yang telah bergabung
Keberadaan interaksi antar individu inilah kedalam Komunitas Share&Care
yang menunjukkan bahwa komunikasi perkembangannya cukup pesat dan sangat
antar pribadi menghasilkan suatu umpan membawa pengaruh positif sia pa pun yang
balik pada tingkat keterpengaruhan bergabung kedalam komunitas ini.
tertentu. Aksi dan reaksi secara langsung
terlihat karena jarak fisik partisipan yang Pada umumnya komunitas
dekat sekali. Interaksi dalam komunikasi Share&Care merupakan penderita kanker,
antar pribadi, dapat menghasilkan berupa ada yang sudah menjadi survivor, dan
suatu perubahan pendapat, sikap, perilaku selain itu beranggotakan orang dewasa,
dan tindakan tertentu. Berkomunikasi dengan tentulah sangat
berbeda. Ada ratusan karakter dan
Tujuan dari komunikasi antar pendapat yang berbeda-beda dari setiap
pribadi yang dilakukan komunitas orangnya yang harus benar-benar di
Share&Care yaitu untuk menjalin hubugan pahami. Berbicara dengan orang dewasa
terhadap penderita kanker. Upaya tersebut harus mengetahui beberapa teknik
pada dasarnya mlakukan pendekatan komunikasi dengan mereka. Komunikasi
terlebih dahulu, Kedekatan yang terjalin yang dilakukan antara anggota komunitas
antar anggota komunitas Share&Care Share&Care terhadap penderita kanker
dengan penderita kanker mempermudah menggunakan teknik verbal dan nonverbal.
dalam berkomunikasi. Pendekatan tersebut Teknik verbal yaitu dengan cara bertukar
dapat dilakukan dengan cara berkunjung ke pikiran, dan berbagi pengalaman, mencari
ruangan pasien yang sedang menjalani informasi seputar pengobatan yang sedang
pengobatan. Setelah terbangun hubungan dijalani. Sedangkan teknik nonverbal
diantara keduanya, maka akan dengan cara mengajak mereka mengadakan
mempermudah untuk mempengaruhi gadakan kegiatan seperti senam yoga,
mereka dalam memotivasi diri penderita mengikuti seminar kesehatan, mengunjungi
kanker. Tanpa adanya pendekatan yang orang penderita kanker yang sedang
terjalin, akan sulit dalam mengajak mereka berbaring lemah dirumah sakit,
berkomunikasi dan mempengaruhinya. melaksanakan ibadah singkat, merayakan
Kedekatan tersebut dapat dilakukan secara hari ulang tahun anggota komunitas
bertahap dan seiring berjalannya waktu Share&Care. Hal tersebut dilakukan untuk
serta intensitas dalam berkomunikasi. pengalihan memotivasi sekaligus
membangkitkan rasa semangat dari
Selain itu, juga terdapat ciri penderita kanker.
komunikasi antarpribadi yang ditunjukkan
komunitas Share&Care, sikap keterbukaan Anggota komunitas Share&Care
(Openess) antar seesama itu penting agar muncul dari berbagai latar belakang
satu dengan yang lainnya saling memahami masalah yang berbeda-beda, ada yang
pribadi masing-masing, sikap empati bersumber dari makanan yang sering
(Emphaty) merupakan kemampuan mereka konsumsi dan ada aja juga karena
seseorang untuk memproyeksikan dirinya latar belakang kehidupan keluarga yang
kepada peranan orang lain. Apabila tidak harmmonis yang menyebabkan
komunikator atau komuniakan mempunyai penderita kanker menjadi stress dan lari
kemampuan untuk melakukan empati satu kepada penyakit yang diderita. Untuk itulah

SOCIAL OPINION: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi , Volume 5 Nomor 2, Tahun 2020 (Desember) ; 167-176 174
wadah komunitas Share&Care menjadi dengan komunitas Share&Care bahwa
tempat untuk berbagi cerita, bertukar mereka merasa lebih semangat untuk
pikiran, dan saling memotivasi satu sama sembuh, tidak merasa takut untuk
lain. Berkomunikasi dengan para penderita menghadapi penyakit yang telah diterima,
kanker memang sangat lah berbeda dengan dan juga tidak merasa berkecil hati dengan
manusia yang sehat pada umumnya, orang-orang yang masih memiliki
sedangakan penderita kanker lebih mudah kesehatan yang utuh. Sesuai dengan nama
tersinggung perasaannya ketika orang komunitas Share&Care yaitu berbagi dan
sekitarnya salah berkomunikasi. peduli, saling merangkul, dan saling
memotivasi satu sama lainnya, Dengan
Komunikasi dengan penderita demikian mereka akan bersemangat untuk
kanker bertujuan untuk memberikan menghadapi kenyataan hidup yang mereka
motivasi kepada mereka. Motivasi terima dan mengikuti pengobatan yang
merupakan dorongan atau rangsangan yang telah dianjurkan oleh dokter seperti
diberikan pada seeorang, atau kemoterapi dan juga sinar.
membangkitkan sesuatu pada diri
seseorang. Dari beberapa informan yang
telah diwawancarai oleh peneliti bahwa
ketika si penderita kanker telah bergabung

5. SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian upaya pengalihan rasa sakit, takut, dan
yang telah penulis jabarkan pada bab-bab malu agar mereka selalu merasa gembira
sebelumnya maka dapat disimpulkan dan termotivasi hidupnya untuk sembuh
bahwa komunikasi tidak semua manusia dan semangat menjalankan berbagai
sanggup menerima penyakit terhadap macam pengobatan yang telah dianjurkan
penderita kanker dilakukan secara antar oleh dokter. Penyakit Kanker tidak
pribadi. Hal pertama dalam menjalin selamanya terjadi karena makanan atau
komunikasi antar pribadi yaitu membangun gaya hidup yang tidak sehat, namun
komunikasi antara anggota komunitas penyakit kanker bisa terjadi karena faktor
Share&Care terhadap penderita kanker keturunan (gen), dan bahkan bisa terjadi
untuk membangun kedekatan. karena stress (beban hidup) yang sering di
Konstruksi komunikasi antar pendam dan mengakibatkan sumber
pribadi anggota komunitas Share&Care penyakit dalam tubuh, kesimpulan
dalam memotivasi diri penderita kanker wawancara yang dilakukan dari beberapa
disimpulkan bahwa tidak semua manusia informan bahwa penderita kanker datang
sanggup menerima penyakit yang diderita, dari berbagai latar belakang masalah
untuk itu terhadap penderita kanker keluarga yang mengakibatkan si penderita
dilakukan secara antar pribadi. Hal harus menerima penyakit yang dideritanya,
pertama dalam menjalin komunikasi antar untuk itu dengan adanya komunitas
pribadi yaitu membangun komunikasi Share&Care beberapa informan menjadikan
antara anggota komunitas Share&Care komunitas tersebut menjadi tempat
terhadap penderita kanker untuk terhiburnya diri mereka dan menjadi
membangun kedekatan, agar menghasilkan tempat proses nya pemulihan kesehatan
komunikasi yang tepat saat berinteraksi penderita kanker.
satu dengan yang lainnya dalam komunitas
Share&Care. Penyampain pesan komunikasi
antar pribadi antara komunitas Share&Care
Komunikasi antar pribadi yang dengan penderita kanker memberikan
dilakukan anggota komunitas Share&Care pengaruh yang positif bagi penderita yaitu
terhadap penderita kanker merupakan memotivasi untuk sembuh sehingga

175 KONSTRUKSI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KOMUNITAS SHARE&CARE DALAM MEMOTIVASI DIRI
PENDERITA KANKER DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN
Saranta Tassia Margareta Sitompul 1), Syafruddin Pohan 2),
bersedia mengikuti seluruh proses Teori dan Praktik. Edisi Pertama, Cetakan
perawatan yang telah ditentukan oleh Ke-1, Makasar.
dokter yang menanganinya.pesan yang Komala, Lukiati. 2019.Ilmu
dianggap baik bagi penderita kanker yaitu: Komunikasi: Persfektif, Proses Dan
isi pesan yang disampaikan sesuai dengan Konteks. Bandung: Wijaya Padjajaran.
kebutuhan mereka, situasi penyampaian Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi
pesan yang tepat, bentuk-bentuk pesan Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya
yang disampaikan mengandung positif dan Bakti.
mendukung kesembuhan si penderita Morissan. 2013. Teori Komunikasi:
kanker dan penggunaan bahasa yang sesuai Individu Hingga Massa. Edisi pertama.
ketika menyampaikan pesan. Jakarta: Divisi Kencana.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu
Saran Komunikasi: Suatu Pengantar. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Berdasarkan ksimpulan yang ditarik dari Mulyana, Deddy. 2017. Ilmu
teknik analisa data, maka peneliti mencoba Komunikasi: Suatu Pengantar. Cetakan ke
memberikan saran sebagai berikut: 21. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Komunikasi antar pribadi yang Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi
terjalin di dalam komunitas Share&Care Penelitian: Skripsi, Tesis, Dan Karya
sebenernya sudah cukup menggambarkan Ilmiah. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
bagaimana cara memberikan motivasi yang Prenada Media Group.
muncul di dalamnya dapat menimbulkan Santoso, Edi; Setiansah, Mite, 2009.
hasil yang baik walaupun berbeda-beda Teori Komunikasi. Graha Ilmu,
dengan karakteristiknya, saran yang Yogyakarta.
peneliti sampaikan lebih menekankan Santoso, Edi; Setiansah, Mite, 2009.
kepada rasa saling mengasihi, menguatkan, Teori Komunikasi. Graha Ilmu,
menghargai antar sesama individu di dalam Yogyakarta.
komunitas Share&Care. Penelitian tentang Susanto, S. Astrid.1977.
konstruksi komunikasi antar pribadi masih Komunikasi Dalam Teori dan Praktik.
jarang dilakukan, karena itu perlu Jilid I. Bina Cipta, Bandung.
dilakukan penelitian yang sejenis pada Cangara, H. Hafied. 2011.
tempat dan kasus yang berbeda. Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali
Pers. Jakarta.
6. DAFTAR PUSTAKA Winarno, Surachmad. 1975. Dasar
Teknik Research Pengantar Metodologi
Ardial, 2014. Paradigma dan Ilmiah. Tarsito, Bandung.
Model Penelitian Komunikasi. PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-
Anees. 2009. Filsafat Ilmu Komunikasi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Effendy, Onong Uchjana. 2000.
Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. PT
Citra Aditya Bakti, Bandung.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek Edisi
Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
H. Hartono, dkk. 2008. Ilmu Sosial
Dasar. Bumi Aksara, Jakarta.
Hanani, Silfia. 2018. Komunikasi
Antarpribadi: Teori Dan Praktik.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Helaludin, Hengki Wijaya. 2019.
Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan

SOCIAL OPINION: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi , Volume 5 Nomor 2, Tahun 2020 (Desember) ; 167-176 176

You might also like