You are on page 1of 16

Mata Kuliah :

SISTEM
PERAWATAN

KONSEP
DASAR
PERAWATAN

Priyo Ari Wibowo, ST.,MT.


Teknik Industri STT
Wastukancana
Pendahuluan

Siklus Manufaktur
Definisi

Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk
mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan
untuk memperbaiki kerusakan.

Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk
yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:
• Kualitas baik
• Harga pantas
• Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

Perawatan : Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga
suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.
Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu
perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.

Perawatan (maintenance) merupakan suatu perawatan atau pemeliharaan yang


dilakukan pada selang waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Peranan perawatan
tehadap komponen mesin sangat penting artinya untuk mencegah terjadinya
kecacatan produk masal dan mencegah terjadinya downtime produksi. Dan
perawatan yang paling baik digunakan adalah perawatan pencegahan sebelum
terjadinya kerusakan (preventive maintenance).
Definisi

 Menurut Corder (1988), perawatan merupakan suatu kombinasi dari


tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk
memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima.
 Menurut Assauri (1993), perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan
pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan, penyesuaian
atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang sesuai dengan yang direncanakan.
 Menurut Dhillon (1997), perawatan adalah semua tindakan yang penting
dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik atau untuk
mengembalikan kedalam keadaan yang memuaskan.

Tujuan dilakukan perawatan menurut Corder (1988) adalah antara lain:


 Memperpanjang kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat
kerja, bangunan dan isinya)
 Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi
atau jasa untuk mendapatkan laba investasi semaksimal mungkin
 Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu
 Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut
Klasifikasi

Blanchard (1980) mengklasifikasi perawatan menjadi 6 bagian, yaitu:


1. Corrective Maintenance, merupakan perawatan yang terjadwal ketika
suatu sistem mengalami kegagalan untuk memperbaiki sistem pada
kondisi tertentu.
2. Preventive Maintenance, meliputi semua aktivitas yang terjadwal untuk
menjaga sistem / produk dalam kondisi operasi tertentu. Jadwal
perawatan meliputi periode inspeksi.
3. Predictive Maintenance, sering berhubungan dengan memonitor kondisi
program perawatan preventif dimana metode memonitor secara
langsung digunakan untuk menentukan kondisi peralatan secara teliti.
4. Maintenance Prevention, merupakan usaha mengarahkan maintenance
free design yang digunakan dalam konsep “Total Predictive Maintenance
(TPM)”. Melalui desain dan pengembangan peralatan, keandalan dan
pemeliharaan dengan meminimalkan downtime dapat meningkatkan
produktivitas dan mengurangi biaya siklus hidup.
5. Adaptive Maintenance, menggunakan software komputer untuk
memproses data yang diperlukan untuk perawatan.
6. Perfective Maintenance, meningkatkan kinerja, pembungkusan/
pengepakan/ pemeliharaan dengan menggunakan software komputer.
Tujuan

Menurut Japan Institute of Plan Maintenance dan Consultan TPM India:


 Memperpanjang umur pakai fasilitas produksi
 Menjamin ketersediaan optimum dari fasilitas produksi
 Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan untuk
pemakaian darurat
 Menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas
 Mendukung kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan fungsinya
 Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan yang diluar batas
dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu
yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan peusahaan mengenai
investasi tersebut.
 Mencapai tingkat biaya perawatan serendah mungkin (lowest
maintenance cost) dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara
efektif dan efesien
 Mengadakan kerjasama yang erat dengan fungsi fungsi utama lainnya
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu
keuntungan yang sebesar – besarnya dan total biaya yang rendah
Skema
Skema

Strategi
Perawatan Struktur
Organisasi &
Kompetensi
Perawatan
Penggantian
Perawatan Struktur
Peluang Organisasi
Perawatan
Perbaikan
Perawatan Kompetensi
Preventif
Modifikasi
Design
Perawatan Kegiatan
Korektif Perawatan
Temuan
Kesalahan
Perawatan Tugas dan
Berbasis aktivitas
Perawatan Kondisi Perawatan
Penghentian
Strategi Perawatan

 Penggantian (Replacement), merupakan penggantian peralatan dalam


melakukan kegiatan perawatan. Tujuan penggantian antara lain adalah
untuk menjamin berfungsinya suatu system sesuai pada keadaan
normalnya.
 Perawatan Peluang (Opportunity Maintenance), Perawatan dilakukan
ketika terdapat kesempatan, misalnya perawatan pada saat mesin
sedang shutdown. Tujuannya agar tidak terjadi waktu menganggur (idle)
baik oleh operator maupun petugas perawatan, perawatan sederhana
seperti pembersihan (cleaning) maupun repair.
 Perbaikan (Overhoul), merupakan pengujian secara menyeluruh dan
perbaikan (restoration) pada sedikit komponen atau sebagian besar
komponen sampai pada kondisi yang dapat diterima. Tujuannya agar
system atau sebagian sub sitem berada pada kondisi handal.
 Modifikasi Design, dilakukan oleh karena adanya kebutuhan untuk
menaikkan/meningkatkan kapasitas maupun kinerja perusahaan

Strategi Perawatan

Preventive maintenance dibedakan atas dua kegiatan (Assauri, 1993), yaitu:


 Routine Maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara
rutin, sebagai contoh adalah kegiatan pembersihan fasilitas dan peralatan,
pemberian minyak pelumas atau pengecekan oli, serta pengecekan
bahan bakar dan sebagainya.
 Periodic Maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
secara berkala. Perawatan berkala dilakukan berdasarkan lamanya jam
kerja mesin produk tersebut sebagai jadwal kegiatan misalnya setiap
seratus jam sekali.
 Running Maintenance, merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan
pada saat fasilitas produksi dalam keadaan bekerja. Biasanya diterapkan
pada mesin yang harus terus menerus beroperasi dalam melayani proses
produksi
 Shutdown maintenance, merupakan kegiatan perawatan yang hanya
dapat dilaksanakan pada waktu fasilitas produksi sengaja dimatikan
Strategi Perawatan

Perawatan berbasis kondisi (Condition based Manitenance)


 Perawatan dilakukan dengan memantau kondisi parameter kunci
peralatan yang akan mempengaruhi peralatan (predictive maintenance)
 Mengukur parameter yang terkait performansi seperti temperature dan
tekanan maupun getaran.
 Pengukuran parameter dilakuakan diawal terjadinya kerusakan sebagai
identifikasi maslah
 Penyimpangan nilai parameter apabila diperlukan tindakan akan
dilakukan sebelum kerusakan lebih parah
Manajemen Perawatan

Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat


dibagi menjadi dua cara:
 Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
 Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

Perencanaan dan
Penjadwalan

Evaluasi Implementasi

Monitoring dan
Pengendalian
Struktur Organisasi

Perawatan berbasis kondisi (Condition based Manitenance)


 Perawatan dilakukan dengan memantau kondisi parameter kunci
peralatan yang akan mempengaruhi peralatan (predictive maintenance)
 Mengukur parameter yang terkait performansi seperti temperature dan
tekanan maupun getaran.
 Pengukuran parameter dilakuakan diawal terjadinya kerusakan sebagai
identifikasi maslah
 Penyimpangan nilai parameter apabila diperlukan tindakan akan
dilakukan sebelum kerusakan lebih parah
Strategi Perawatan

Struktur Organisasi Perawatan (Top, Moddle, Junior)


 Top Level berurusan dengan seluruh sudut pandang bisnis, memutuskan
antara outsourcing atau inhouse, menyediakan resource ( manusia,
workshop dan pemeliharaan peralatan untuk memonitor dan menentukan
peralatan yang dipelihara)
 Middle Level berurusan dengan rencana dan strategi diantaranya analisis
data, judgement, monitoring implementasi internal maupun outsourcing
 Junior level berurusan dengan implementasi tindakan pemeliharaan dan
mengkoleksi data yang sesuai
Resume

 Agar komponen atau system dapat digunakan/


dioperasikan dalam rentang waktu tertentu maka perlu
dilakukan aktivitas perawatan sehingga komponen dapat
menjalankan fungsinya
 Kegiatan perawatan dilakukan untuk memastikan kondisi
yang aman, nyaman dan optimum
Diskusi

Mengapa sepeda motor anda perlu


dilakukan perawatan?
Bagaimana identifikasi jenis/macam
kegiatan perawtannya?
Bagaimana aktivitasnya?

You might also like