You are on page 1of 15

Ecodemica, Vol. IV No.

1 April 2016

GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL, BUDAYA
ORGANISASI, DAN KINERJA KARYAWAN
DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASI
Sahidillah Nurdin1 & Acep Rohendi2
1
Universitas BSI Bandung, sahidillah.slq@bsi.ac.id
2
Universitas BSI Bandung, acep.aph@bsi.ac.id

ABSTRACT
The aim of this study is to describe and analyze further the influence of transformational
leadership style and organizational culture on employee performance and organizational
commitment as an intervening variable. The study was conducted at Lembaga Penyiaran
Public (LPP) TVRI West Java. The study population numbered 298 people. The sampling
technique used was simple random sampling with a sample of 75 people. Retrieving data
using questionnaires, data analysis method using the Path Analysis. Based on the results
of the study showed that transformational leadership style significantly affect
organizational commitment, organizational culture does not significantly affect
organizational commitment, organizational commitment not significantly affect the
performance of the employee, transformational leadership style has no effect and
significant impact on the performance of employees, organizational culture influence
significantly to the performance of employees, there is a significant influence and
transformational leadership style on employee performance through organizational
commitment, and there is a significant influence of organizational culture on employee
performance through organizational commitment
Keywords: Transformational Leadership Style, Organizational Culture, Organizational
Commitment and Employee Performance, Regressions, Path Analysis.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis lebih jauh
mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan dengan mediasi komitmen organisasi. Penelitian dilakukan di Lembaga
Penyiaran Publik (LPP) TVRI Jawa Barat. Populasi penelitian ini berjumlah 298 orang.
Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 75 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner, metode analisis
data menggunakan Path Analisis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa gaya
kepemimpinan transformasional secara signifikan berpengaruh terhadap komitmen
organisasi, budaya organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen
organisasi, komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
karyawan, gaya kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan, terdapat pengaruh dan signifikan gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi, terdapat pengaruh dan
signifikan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi, Komitmen
Organisasi dan Kinerja Karyawan, Regresi, Path Analisis.

ISSN: 2355-0295 86
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
PENDAHULUAN perubahan tersebut, menganalisis
Kegiatan industri berkaitan dengan dampaknya terhadap organisasi dan
aktivitas internal dan eksternal dalam menyiapkan langkah langkah guna
sebuah perusahaan. Persaingan industri menghadapi kondisi tersebut. Menyimak
yang semakin ketat menuntut perusahaan kenyataan diatas, peran manajemen
harus mampu mengelola kedua hal sumber daya manusia dalam organisasi
tersebut, baik aktivitas internal maupun tidak hanya sekedar administrative, tetapi
external, kedua aktivitas ini harus justru lebih mengarah pada bagaimana
dilakukan agar perusahaan mampu dan mampu mengembangkan potensi sumber
sanggup dalam menjalani kompetisi yang daya manusia agar menjadi kreatif dan
semakin ketat belakangan ini. inovatif (Gaol, 2014).
Isu strategis tentang adanya keterbukaan Seiring dengan persaingan yang semakin
pasar wilayah asean yang umum disebut tajam karena perubahan teknologi yang
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir cepat dan lingkungan yang begitu drastis
2015 nanti akan diterapkan, pada setiap aspek kehidupan manusia,
pelaksanaannya tidak hanya memberikan setiap organisasi membutuhkan sumber
kemudahan transaksi barang saja untuk daya manusia yang mempunyai
masuk dan keluar dalam sebuah Negara kompetensi agar dapat memberikan
tapi penawaran jasa pun akan semakin pelayanan yang prima dan bernilai.
gencar dapat dilakukan. Penawaran para Dengan kata lain, organisasi tidak hanya
investor dengan modal yang sangat mampu memberikan pelayanan yang
besarpun akan semakin gencar dilakukan, memuaskan (costumer satisfaction), tetapi
sehingga kemungkinan terjadinya juga berorientasi pada nilai (costumer
pesaing-pesaing dalam dunia industri value) sehingga organisasi tidak semata-
akan semakin gencar terjadi. mata mengejar pencapaian produktivitas
Persaingan yang semakin ketat ini kerja yang tinggi, tetapi lebih kepada
merupakan tantangan sekaligus pemacu kinerja dalam proses pencapaiannya
setiap perusahaan atau institusi untuk (Gaol, 2014).
terus berkembang demi eksistensinya. Permasalahan perkembangan jaman yang
Sumber daya manusia menjadi salah satu membuat pemimpin harus mampu
faktor kunci yang menjadi penyambung melakukan transformasi terhadap
rantai kesuksesan sebuah perusahaan organisasi agar dapat bertahan di
dalam meraih visi atau pun target yang persaingan yang semakin gencar dapat
telah ditentukan. Beberapa tahun terakhir dilakukan dengan meningkatkan kinerja
muncul sebuah fenomena dimana karyawan, yang harus tetap berkomitmen
persuahaan tidak hanya fokus pada hasil dengan apa yang dilakukan, selain itu
atau target yang telah ditentukan, namun budaya organsasi yang kuat harus
perusahaan kini mulai memperhatikan diciptakan agar organisasi dapat bertahan
pengembangan sumber daya manusianya. dengan persaingan yang semakin gencar
Fenomena ini tercantum dalam 3-P terjadi. Permasalahan yang sama terjadi
Concept yakni People, Planet, dan Profit pada salah satu televisi publik di
yang berorientasi pada pembangunan Indonesia (TVRI).
berkelanjutan (sustainable development). Televisi Republik Indonesia (TVRI)
Rivai (2009) mengatakan bahwa merupakan lembaga penyiaran yang
perusahaan yang ingin berumur panjang menyandang nama negara mengandung
dan sustainable, harus menempatkan arti bahwa dengan nama tersebut
SDM yang handal sebagai human capital. siarannya ditujukan untuk kepentingan
Keberhasilan organisasi sangat ditentukan negara. Sejak berdirinya tanggal 24
oleh kualitas orang-orang yang bekerja Agustus 1962, TVRI mengemban tugas
didalamnya. Perubahan lingkungan yang sebagai televisi yang mengangkat citra
begitu cepat menuntut kemampuan bangsa melalui penyelenggaraan
mereka dalam menangkap fenomena penyiaran peristiwa yang berskala

ISSN: 2355-0295 87
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
internasional, mendorong kemajuan pemasukan pengembangan operasional
kehidupan masyarakat serta sebagai diluar Anggaran Pendapatan Belanja
perekat sosial. Negara TVRI terjadi.
Dalam era Reformasi terbitlah Peraturan Ketika stasiun-stasiun televisi lain
Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2000 semakin mengalami convergence dan
yang menetapkan status TVRI menjadi membentuk multimedia, televisi publik
Perusahaan Jawatan di bawah pembinaan sepertinya malah ketinggalan kereta,
Departemen Keuangan . Kemudian (Kasali, 2013). Kemiskinan ide dan
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 9 gagasan yang terjadi dilingkungan TVRI
Tahun 2002 TVRI berubah statusnya membuat TVRI semakin tertinggal dan
menjadi PT. TVRI (Persero) di bawah kalah saing dengan televisi-televisi swasta
pembinaan Kantor Menteri Negara di indonesia, untuk mentransformasi
BUMN. Selanjutnya, melalui Undang- organisasi diperlukan pemimpin yang
Undang Republik Indonesia Nomor 32 trasformasional yang dapat membentuk
Tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ide dan gagasan karyawan sehingga
ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran ketertinggalan dengan stasiun-stasiun
Publik yang berbentuk badan hukum yang televisi swasta dapat diminimalisir.
didirikan oleh Negara. Peraturan TVRI memiliki potensi coverage area
Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 yang menjangkau 65% populasi Indonesia
menetapkan bahwa tugas TVRI adalah namun dengan sekitar 30% coverage
memberikan pelayanan informasi, transmisi dari Rp 650 miliar APBN-nya,
pendidikan dan hiburan yang sehat, ternyata lembaga penyiaran publik ini
kontrol dan perekat sosial, serta hanya mampu mendapatkan audience
melestarikan budaya bangsa untuk share sebesar 0,75%. (kasali, 2013).
kepentingan seluruh lapisan masyarakat Artinya berdasarkan audience share yang
melalui penyelenggaraan penyiaran hanya 0,75% artinya ada masalah besar
televisi yang menjangkau seluruh wilayah yang terjadi di televisi publik ini. Ini
Negara Kesatuan Republik Indonesia. berarti ongkos untuk mendapatkan satu
Kejayaan TVRI terus berlanjut sebagai penonton melalui TVRI jelas jauh lebih
televisi yang menyiarkan agenda dan mahal daripada televisi-televisi swasta
pencapaian-pencapaian pembangunan lainya.
yang telah dilakukan oleh pemerintah, Sebagai perbandingan, Trans TV salah
yang hingga akhirnya muncul televisi satu televisi sawasta di Indonesia yang
televisi swasta di Indonesia, kemunculan menghabiskan anggaran belanja Rp 550
televisi televisi swasta di Indonesia miliar setahun, ternyata mampu
menjadi awal persaingan terjadi. mendapatkan audience share rata-rata
Perubahan status TVRI menjadi PT TVRI diatas 10%. (kasali, 2013). Ini artinya
(persero) sesuai dengan Peraturan dengan biaya yang kurang sama, televisi
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002, yang lain bisa menghasilkan dampak 14 kali
selanjutnya melalui Undang-Undang lebih efektif ketimbang yang dilakukan
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun TVRI. Ini berarti ada masalah serius dari
2002 tentang penyiaran, TVRI ditetapkan efisiensi dan efektivitas program.
sebagai Lembaga Penyiaran Publik Sehingga dapat dilihat bahwa TVRI yang
berbadan hukum, dan Pemerintah RI memiliki jangkauan yang paling luas,
Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan tetapi yang terjangkau ternyata tidak
bahwa tugas TVRI adalah memberikan seluas yang diharapkan. Share-nya terus
pelayanan informasi, pendidikan dan tergerus oleh televisi-televisi swasta. Dari
hiburan yang sehat, kontrol dan perekat permasalahan tersebut terlihat bahwa
sosial, serta melestarikan budaya bangsa efektivitas program dari adanya
untuk kepentingan seluruh lapisan kemiskinan ide dan gagasan membuat
masyarakat, Membut pembatasan televisi publik ini semakin tertinggal.
penayangan iklan sebagai tambahan

ISSN: 2355-0295 88
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
KAJIAN LITERATUR menyimpulkan bahwa gaya
Lee Huey Yiing, et al (2008) melakukan kepemimpinan birokrasi berpengaruh
penelitian dengan judul “ The moderating negatif signifikan terhadap komitmen
effect of organizational culture on the organisasi. budaya organisasi tidak dapat
relationships between leadership mendukung perbaikan kinerja organisasi.
behavior and organizational commitment komitmen organisasi mampu mendukung
and between organizational commitment kinerja organisasi. komitmen organisasi
and job satisfaction and performance” mampu memediasi pengaruh
menyimpulkan bahwa perilaku kepemimpinan birokrasi dan budaya
kepemimpinan secara signifikan terkait organisasi terhadap kinerja karyawan.
dengan komitmen organisasi, dan budaya Dwiyekti (2011) melakukan penelitian
organisasi memainkan peran penting dengan judul “Pengaruh budaya
dalam memoderasi hubungan keduanya. organisasi dan gaya kepemimpinan
Komitmen organisasi secara signifikan transformasional terhadap komitmen
memiliki hubungan dengan kepuasan organisasi dan kinerja karyawan”
kerja, tetapi tidak dengan kinerja menyatakan budaya organisasi memiliki
karyawan. Namun, hanya budaya yang pengaruh yang positif dan signifikan
mendukung mempengaruhi hubungan terhadap komitmen organisasi dengan
antara komitmen dan kepuasan. gaya kepemimpinan transformasional
Thamrin (2012) melakukan penelitian tidak memiliki pengaruh. Budaya
dengan judul “The influence of organisasi, gaya kepemimpinan
transformational leadership and transformasional, dan komitmen
organizational commitment on job organisasi dapat memediasi pengaruh dari
satisfaction and employee performance” budaya organisasi terhadap kinerja
menyimpulkan bahwa kepemimpinan karyawan.sedangkan komitmen organisasi
transformasional memiliki pengaruh tidak dapat memediasi pengaruh dari gaya
signifikan dan positif terhadap komitmen kepemimpinan transformasional terhadap
organisasi, kepemimpinan kinerja karyawan.
transformasional memiliki pengaruh Kepemimpinan Transformasional
signifikan dan positif terhadap kinerja menurut Robbins (2011) menyatakan
karyawan, kepemimpinan bahwa “ transformational leaders,
transformasional memiliki pengaruh leaders who inspire followers to
signifikan dan positif terhadap kepuasan transcend their own self-interests and
kerja, komitmen organisasi memiliki who are capable of having a profound
pengaruh signifikan dan positif terhadap and extraordinary effect on followers”.
kepuasan kerja dan kinerja karyawan, dan Kepemimpinan transformasional adalah
kepuasan kerja memiliki pengaruh seorang pemimpin yang mampu
signifikan dan posited terhadap kinerja menginspirasi pengikut untuk mengatasi
karyawan. kepentingan mereka sendiri dan yang
Shahzad (2013) melakukan penelitian mampu memiliki efek mendalam dan luar
dengan judul “Impact of organizational biasa kepada pengikut.
culture on employees job performance : Menurut Tichy and Devanna (1990)
an empirical study of software house in dalam Nuasir (2011) percaya bahwa
Pakistan” menunjukan bahwa budaya pemimpin transformasional terlibat dalam
organisasi memiliki dampak positif dan Proses; hasil ini dalam urutan tahapan
signifikan terhadap prestasi kerja yang mencakup mengenali kebutuhan
karyawan. untuk mengubah, menciptakan visi baru,
Idrus (2014) melakukan penelitian dengan dan melembagakan perubahan. (Bass and
judul “The influence of bureaucratic Avolio, 1993) dalam Nuasir (2011)
leadership, organizational culture and menyatakan bahwa “Kepemimpinan
organizational commitment of Transformasional didasarkan pada
organizational performance” asumsi-asumsi seperti: orang yang dapat

ISSN: 2355-0295 89
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
dipercaya dan tujuan, dan setiap orang system dari makna atau arti bersama yang
memiliki kontribusi yang unik untuk dianut para anggotanya yang
membuat”. membedakan organisasi dari organisasi
Adapun karakteristik dan pendekatan lainnya.
pemimpin transformasional Menurut Bass Dengan mendasarkan berbagai definisi
dalam Robbins (2011 ) : diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya
1. Karisma, yaitu : memberikan visi dan organisasi merupakan salah satu unsur
misi, memunculkan rasa bangga, terpenting dalam perusahaan yang
mendapatkan respek dan hakikatnya mengarah pada perilaku-
kepercayaan. perilaku yang dianggap tepat, mengikat
2. Inspirasi, yaitu : menkomunikasikan dan memotovasi setiap individu yang ada
harapan tinggi, menggunakan didalamnya. Dengan demikian, setiap
symbol-simbol untuk memfokuskan individu yang terlibat didalamnya akan
usaha, mengekspresikan tujuan bersama-sama berusaha menciptakan
penting dalam cara yang sederhana. kondisi kerja yang ideal agar tercipta
3. Stimulasi intelektual, yaitu : suasana yang mendukung bagi upaya
menunjukan inteligensi, rasional, pencapaian tujuan yang diharapkan.
pemecahan masalah secara hati-hati. Suatu organisasi menerapkan budaya kuat
4. Memperhatikan individu, yaitu : maka itu akan mendorong terjadinya
menunjukan perhatian terhadap peningkatan keefektifan pada organisasi
pribadi, memperlakukan karyawan tersebut, menurut Robbins (2011), budaya
secara individual, melatih, yang kuat dicirikan oleh nilai inti dari
menasihati. organisasi yang dianut dengan kuat, diatur
Schein (1990) dalam shahzad (2013) dengan baik, dan dirasakan bersama-sama
Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan secara luas. Di bawah ini akan dijelaskan
perilaku orang-orang yang dianggap mengenai karakteristik yang merupakan
umum sebagai alat mengarah ke nilai inti dari organisasi yang dapat
keberhasilan pencapaian tujuan membantu terciptanya budaya yang kuat.
organisasi. Sedangkan menurut Hofstede Dimana karakteristik tersebutlah yang
(1991) dalam Shahzad (2013). budaya membedakan suatu organisasi dengan
organisasi adalah pola pikir Manusia yang organisasi lainnya. Menurut Robbins
membedakan mereka dari satu sama lain, (2011) untuk menilai kualitas budaya
dalam organisasi atau di luar organisasi. suatu organisasi dapat dilihat dari tujuh
(Hall, 1993; peteraf, 1993) dalam Mujeeb faktor utama, yaitu sebagai berikut :
et al (2011). Budaya Organisasi 1. Inovasi dan pengambilan resiko yaitu
diwujudkan dalam keyakinan dan asumsi, sejauh mana karyawan didukung
nilai-nilai, sikap dan perilaku dari untuk menjadi inovatif dan
anggotanya merupakan sumber yang mengambil resiko.
berharga keunggulan kompetitif suatu 2. Perhatian terhadap detail yaitu sejauh
perusahaan, Menurut Schein (2004) mana karyawan diharapkan
Budaya organisasi adalah pola asumsi menunjukan menunjukan kecermatan,
dasar yang ditemukan atau dikembangkan analisis dan perhatian terhadap detail.
oleh suatu kelompok orang ketika mereka 3. Orientasi hasil yaitu sejauh mana
belajar untuk menyelesaikan problem- manajemen memfokus pada hasil
problem, menyesuaikan diri dengan bukannya pada teknik dan proses
lingkungan eksternal, dan berintegrasi yang digunakan untuk mencapai hasil
dengan lingkungan internal. tersebut.
Menurut Robbins (2011), budaya 4. Orientasi orang yaitu sejauh mana
organisasi “A system of shared meaning keputusan manajemen
held by members that distinguishes the memperhitungkan efek pada orang-
organization from other organization”. orang didalam organisasi itu.
Budaya organisasi merupakan suatu

ISSN: 2355-0295 90
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
5. Orientasi tim yaitu sejauh mana keberpihakannya atas keunggulan –
kegiatan kerja diorganisasikan sekitar keunggulan perusahaan tempat dia
tim-tim, bukannya individu. bekerja. Implikasi lainnya adalah seorang
6. Keagresifan yaitu berkaitan dengan karyawan akan merasa memiliki tanggung
agresivitas karyawan jawab untuk mengembangkan
7. Kemantapan yaitu dimana organisasi perusahaannya dan dapat dilakukan
menekankan dipertahankannya dengan pengembangan kapasitas orang
budaya organisasi yang sudah baik. yang berada pada subordinatnya.
Porter et al (1974), choong et al (2012) Komitmen organisasi bersifat
Dalam Sina (2013) mendefinisikan multidimensi, maka terdapat
komitmen organisasi bahwa komitmen perkembangan dukungan untuk tiga
organisasi merupakan keyakinan yang model komponen (Allen dan meyer ,1990
kuat dan penerimaan pada tujuan dan dalam Yiing, 2008). Ketiga dimensi
nilai-nilai organisasi, kemauan untuk tersebut adalah :
mengarahkan usaha yang cukup atas 1. Komitmen efektif adalah keterkaitan
nama organisasi, dan keinginan yang kuat emosional karyawan, identifikasi, dan
untuk tetap dalam organisasi. keterlibatan dalam organisasi
Weiner (1982), liou (2008) dalam Sina 2. Komitmen kelanjutan adalah
(2013) berpendapat bahwa komitmen komitmen berdasarkan kerugian yang
organisasi mencerminkan ketekunan berhubungan dengan keluarnya
seorang dalam membuat pengorbanan karyawan dari organisasi. hal ini
kepada kebaikan organisasi, dan mungkin karena kehilangan senioritas
menunjukan kesenangan orang tersebut atas promosi atau benefit.
dengan organisasi, yang dibuktikan 3. Komitmen normative adalah perasaan
dengan pengabdian waktu pribadi wajib untuk tetap berada dalam
seseorang untuk kegiatan organisasi. organisasi karena memang harus
Komitmen organisasi dapat membuat begitu; tindakan tersebut merupakan
karyawan atau anggota organisasi hal yang benar yang harus dilakukan.
mengorbankan jiwa, raga, waktu, pikiran (Bryman, 1992 dalam Thamrin, 2013).
dan materi demi kesuksesan pencapaian “Kinerja didefinisikan sebagai hasil dari
tujuan organisasi. perusahaan atau upaya seseorang yang dicapai dengan
organisasi akan mendapat keuntungan adanya usaha, kemampuan dan persepsi
baik dalam bentuk moril maupun materil tugas. Upaya ini merupakan hasil dari
disebabkan pengorbanan yang diberikan motivasi, kepuasan, dan komitmen
oleh karyawan atau anggota organisasi organisasi yang menunjukkan jumlah
tersebut. Oleh karena itu betapa energi (fisik dan mental) yang digunakan
pentingnya perusahaan untuk menjaga oleh seorang individu dalam memulai
dan meningkatkan komitmen organisasi tugas. Upaya biasanya tidak langsung
pada karyawan untuk mendapatkan multi dipengaruhi pada periode jangka pendek.
benefit yang berdampak langsung maupun Persepsi tugas atau petunjuk pada
jangka panjang bagi perusahaan. individu karyawan percaya bahwa mereka
Komitmen organisasi merupakan keadaan dapat terwujud upaya mereka dalam
dimana seorang karyawan memihak pada menyelesaikan pekerjaan mereka
suatu organisasi tertentu dan tujuan- (Thamrin, 2012).
tujuannya serta berniat memelihara Rivai (2004) menyatakan bahwa kinerja
keanggotaan dalam organisasi itu. Hal ini merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
berdampak ketika seorang karyawan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas
sedang menghadapi kondisi akan suatu atau pekerjaan seseorang sepatutnya
pilihan di lingkungan eksternal, karyawan memiliki derajat kesediaan dan tingkat
tersebut akan cenderung berpola pikir kemampuan tertentu. Kesediaan dan
seperti perusahaan tempat dia bekerja dan keterampilan seseorang tidaklah cukup
secara implisit akan menunjukan efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

ISSN: 2355-0295 91
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
pemahaman yang jelas tentang apa yang 1. Hasil kerja
akan dikerjakan dan bagaimana Meliputi tingkat kuantitas maupun
mengerjakannya. Kinerja merupakan kualitas yang telah dihasilkan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap dansejauh mana pengawasan
orang sebagai prestasi kerja yang dilakukan.
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan 2. Pengetahuan pekerjaan
perannya dalam perusahaan. Kinerja Tingkat pengetahuan yang terkait
karyawan merupakan suatu hal yang dengan tugas pekerjaan yang akan
sangat penting dalam upaya perusahaan berpengaruh langsung terhadap
untuk mencapai tujuannya” kuantitas dan kualitas dari hasil kerja.
Menurut Mangkunegara (2009) 3. Inisiatif
menyampaikan bahwa kinerja (Prestasi Tingkat inisiatif selama melaksanakan
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas tugas pekerjaan khususnya dalam hal
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang penanganan masalah-masalah yang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya timbul.
sesuai dengan tanggung jawab yang 4. Kecekatan Mental
diberikan kepadanya. Kinerja seorang Tingkat kemampuan dan kecepatan
karyawan dapat diukur sesuai dengan dalam menerima instruksi kerja dan
pencapaian yang diberikan oleh karyawan menyesuaikan dengan cara kerja serta
dengan membandingkan pencapaian yang situasi kerja yang ada.
diharapkan karyawan, seorang penjual 5. Sikap
kosmetik dalam sebuah perusahaan Tingkat semangat kerja serta sikap
dikatakan baik kinerjanya apa bila jumlah positif dalam melaksanakan tugas
kosmetik yang dijual oleh karyawan pekerjaan.
tersebut sesuai atau melebihi target yang 6. Disiplin Waktu dan Absensi
diharapkan oleh perusahaan, begitupun Tingkat ketepatan waktu dan tingkat
sebaliknya kinerja seorang karyawan kehadiran.
penjual kosmetik akan dikatakan tidak
baik apa bila menjual kosmetik dibawah METODE PENELITIAN
target atau harapan yang ditetapkan Penelitian ini ingin memperoleh
perusahaan. gambaran tentang pengaruh gaya
kinerja merupakan suatu karya nyata yang kepemimpinan trasnsformasional dan
diciptakan oleh seorang karyawan, budaya organisasi terhadap kinerja
kadang kala proses penyelesaian suatu karyawan dan komitmen organisasi
pekerjaan atau permasalahan dilakukan sebagai variabel intervening pada
dengan berbeda oleh setiap karyawan. lembaga penyiaran publik (LPP) TVRI
Kinerja umumnya dapat dilihat dengan Jawa Barat. Sesuai dengan rumusan
jelas (konkrit) karena berupa laporan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis,
akhir yang siap disajikan oleh karyawan maka jenis penelitian ini adalah penelitian
untuk dipresentasikan atau dilaporkan deskriptif dan verifikatif. Penelitian
kepada masing-masing pemimpin mereka. verifikatif merupakan penelitian yang
Parlinda (2004) dalam Sina (2013) bertujuan untuk mengetahui hubungan
menyatakan bahwa kinerja karyawan dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012).
adalah kemampuan kinerja yang dicapai Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
dan diinginkan dari prilaku pegawai pegawai lembaga peyiaran public (LPP)
dalam melaksanakan dan menyelesaikan TVRI JAwa Barat sejumlah 298 orang
tugas-tugas pekerjaan yang menjadi yang tersebar pada 3 jenis pegawai,
tanggung jawab secara individu atau dengan jumlah sampel sejumlah 75 orang.
kelompok. Tekhnik atau metode yang digunakan
Menurut Sutrisno (2009) ada enam dalam pengumpulan data menggunakan
indikator dari kinerja yakni: metode kuesioner dan wawancara.
Analisis data yang digunakan dalam

ISSN: 2355-0295 92
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
penelitian ini adalah analisis jalur (Path data responden yang menjawab setuju
analysis). lebih dominan dari pernyataan yang lain
Kuesioner dominan yang dijawab
HASIL DAN PEMBAHASAN responden pada indikator simulasi
Hasil analisis deskriptif menunjukan intelektual pada LPP TVRI Jawa Barat
bahwa Berdasarkan hasil perhitungan adalah bahwa “pimpinan mampu
presentase skor aktual, maka dapat mendorong bawahannya untuk lebih
diketahui bahwa total skor aktual cermat dalam menyelesaikan
indikator gaya kepemimpinan permasalahan, tanggapan responden
transformasional adalah sebesar 1204, mengenai kuesioner adalah baik dapat
sedangkan total skor ideal gaya dilihat bahwa total skor actual adalah
kepemimpinan trasformasional adalah sebesar 908, sedangkan total skor ideal
sebesar 1500. Persentase perbandingan sebesar 1125 dan presentase skor actual
total skor aktual dan skor ideal sebesar adalah sebesar 80, 7111%, sehinnga
80.2667 %. Tanggapan responden pada permasalahan- permasalahan yang timbul
indikator gaya kepemimpinan dari akibat adanya ketidaksesuaian yang
transformasional karisma bahwa diharapkan oleh pimpinan dan organisasi
Pimpinan memiliki karisma dalam dapat diminimalisir dengan baik.
memimpin karyawan pada LPP TVRI Hasil perhitungan presentase skor aktual,
Jawa Barat adalah baik, dan harus lebih maka dapat diketahui bahwa total skor
ditingkatkan minimal dipertahankan. aktual indikator Memperhatikan individu
Dikatakan baik, karena dapat dilihat dari adalah sebesar 1131, sedangkan total skor
pernyataan kuesioner mengenai “saya ideal Memperhatikan individu adalah
menjadikan pimpinan sebagai panutan sebesar 1500. Persentase perbandingan
dalam bekerja” data responden yang total skor aktual dan skor ideal sebesar
menjawab setuju lebih dominan dari 75.4 %. Ini berarti untuk indicator
pernyataan yang lain. Dan pimpinan memperhatikan individu adalah baik
dengan sikap karisma yang dimiliki Tanggapan responden pada indikator
menjadikan karyawan menghormati memperhatikan individu bahwa Pimpinan
pimpinan sesuai dengan kuesioner peduli terhadap kualitas karyawannya
mengenai “saya menghormati dilihat dari segi pengembangan yang
kepemimpinan pemimpin” diberikan melalui pelatihan pada LPP
Hasil perhitungan presentase skor aktual, TVRI Jawa Barat adalah baik, dan harus
maka dapat diketahui bahwa total skor lebih ditingkatkan minimal dipertahankan.
aktual indikator gaya kepemimpinan Dikatakan baik, karena dapat dilihat dari
transformasional “Inspirasi” adalah pernyataan kuesioner mengenai
sebesar 908, sedangkan total skor ideal “Pimpinan suka memberikan pelatihan
gaya kepemimpinan trasformasional kepada bawahannya” data responden yang
adalah sebesar 1125. Persentase menjawab setuju lebih dominan dari
perbandingan total skor aktual dan skor pernyataan yang lain.
ideal sebesar 80.7111 %. Tanggapan Berdasarkan hasil perhitungan presentase
responden pada indikator gaya skor aktual, maka dapat diketahui bahwa
kepemimpinan transformasional bahwa total skor aktual indikator inovasi dan
Pimpinan mengispirasi dalam memimpin pengambilan resiko adalah sebesar 554,
karyawan pada LPP TVRI Jawa Barat sedangkan total skor ideal inovasi dan
adalah baik, dan harus lebih ditingkatkan pengambilan resiko adalah sebesar 750.
minimal dipertahankan. Dikatakan baik, Persentase perbandingan total skor aktual
karena dapat dilihat dari pernyataan dan skor ideal sebesar 73,86667 %.
kuesioner mengenai “Pimpinan Tanggapan responden pada indikator
menggunakan simbol-simbol untuk Inovasi dan memperhatikan individu
memfokuskan usaha-usaha bawahannya” adalah bahwa perusahaan memotivasi
karyawan untuk lebih berinovasi dalam

ISSN: 2355-0295 93
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
menjalankan pekerjaan budaya yang Hasil perhitungan presentase skor aktual,
terbentuk dalam perusahaan pada LPP maka dapat diketahui bahwa total skor
TVRI Jawa Barat adalah baik, dan harus aktual indikator orientasi orang adalah
lebih ditingkatkan. Budaya yang sebesar 285, sedangkan total skor ideal
mendorong karyawan untuk lebih orientasi pada orang adalah sebesar 375.
berinovasi dalam menjalankan pekerjaan Persentase perbandingan total skor aktual
sangat dibutuhkan Pada LPP TVRI Jawa dan skor ideal sebesar 76 %. Tanggapan
Barat terlebih satu satunya lembaga responden pada indikator orientasi pada
penyiaran public yang ada di Indonesia orang adalah baik, artinya bahwa dalam
mengalami persaingan yang ketat dengan pengambilan keputusan yang akan
penyiaran milik swasta. Sehingga budaya dilakukan oleh perusahaan, perusahaan
inovasi yang dibentuk oleh perusahaan masih tetap memperhatikan sumbangsih
sangat bagus untuk dapat bersaing dengan dan saran karyawan, ini terlihat pada
perusahaan televisi swasta jawaban responden mengenai perusahaan
Hasil perhitungan presentase skor aktual, selalu melibatkan karyawan dalam
maka dapat diketahui bahwa total skor pengambilan keputusan pada LPP TVRI
aktual indikator Perhatian terhadap detail Jawa Barat.
adalah sebesar 563, sedangkan total skor Hasil perhitungan presentase skor aktual,
ideal perhatian terhadap detail adalah maka dapat diketahui bahwa total skor
sebesar 750. Persentase perbandingan aktual indikator orientasi tim adalah
total skor aktual dan skor ideal sebesar sebesar 274, sedangkan total skor ideal
75,06667 %. Tanggapan responden pada orientasi pada orang adalah sebesar 375.
indikator perhatian terhadap detail adalah Persentase perbandingan total skor aktual
bahwa perusahaan memotivasi karyawan dan skor ideal sebesar 73.06667 %.
untuk lebih memperhatikan detail Tanggapan responden pada indikator
pekerjaan yang dilakukan karyawan, Orientasi tim adalah baik, artinya bahwa
tanggapan tentang perhatian terhadap perusahaan tetap mengutamakan kerja
detail pada pekerjaan yang dilakukan oleh sama dalam tim daripada kerja secara
karyawan sangat baik pada LPP TVRI individu, ini terlihat tanggapan dominan
Jawa Barat, bahwa responden dominan pada kuesioner orientasi tim pertanyaan
yang menjawab setuju ada pada “perusahaan lebih menekankan
pernyataan “perusahaan memotivasi penyelesaian pekerjaan secara teamwork
karyawan untuk lebih perhatian terhadap dibandingkan secara individu”.
detail pekerjaan” Hasil perhitungan presentase skor aktual,
Total skor aktual tanggapan responden maka dapat diketahui bahwa total skor
mengenai indikator orientasi hasil adalah aktual indikator keagresifan adalah
sebesar 559 sedangkan total skor ideal sebesar 554, sedangkan total skor ideal
adalah sebesar 750, perbandingan antara orientasi pada orang adalah sebesar 750.
total skor aktual dengan total skor ideal Persentase perbandingan total skor aktual
adalah sebesar 74.53333% tanggapan dan skor ideal sebesar 73.86667 %.
responden mengenai perusahaan Tanggapan responden pada indikator
memotivasi karyawan untuk focus pada keagresifan adalah baik, terlihat pada
hasil/tujuan yang ingin dicapai item pertanyaan “ perusahaan memotivasi
perusahaan sangat baik, terlihat dari saya melakukan persaingan yang sehat
tanggapan dominan responden dari antar karyawan dalam melakukan
pertanyaan “perusahaan memotivasi saya pekerjaan ”, artinya perusahaan tetap
untuk focus pada hasil/tujuan yang ingin membuka dan memberikan persaingan
dicapai perusahaan” fokus pada hasil kepada para karyawan dalam
adalah baik karna bukan hanya terfokus berkompetisi sesame karyawan dalam
pada proses pelaksanaan dalam organisasi tapi tetap dengan
pencapaian tujuan individu ataupun tujuan memperhatikan persaingan yang sehat.
organisasi.

ISSN: 2355-0295 94
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
Hasil perhitungan presentase skor aktual, indikator komponen berkelanjutan pada
maka dapat diketahui bahwa total skor variabel komitmen organisasi sangat baik
aktual indikator kemantapan adalah pada LPP TVRI Jawa Barat responden
sebesar 273, sedangkan total skor ideal dominan yang menjawab setuju ada pada
indikator kemantapan adalah sebesar 375. pernyataan “saya menyadari bahwa
Persentase perbandingan total skor aktual merasa sulit untuk mencari ganti dari
dan skor ideal sebesar 72,8%. Tanggapan perusahaan dimana saya bekerja saat ini”
responden pada indikator kemantapan Hasil perhitungan presentase skor aktual,
adalah baik, terlihat pada item pertanyaan maka dapat diketahui bahwa total skor
yang menjawab “setuju” sangat dominan, aktual indikator Komponen normatif
artinya pihak manajemen dan karyawan adalah sebesar 1441, sedangkan total skor
sangat nyaman dalam orientasi yang ada ideal komponen normatif adalah sebesar
dalam organisasi sehingga tidak 1875. Persentase perbandingan total skor
menginginkan perubahan pada organisasi aktual dan skor ideal sebesar 76,85333 %.
saat ini. Tanggapan responden pada indikator
Hasil perhitungan presentase skor aktual, komponen normatif pada variabel
maka dapat diketahui bahwa total skor komitmen organisasi adalah bahwa
aktual indikator Komponen afektif adalah karyawan menyadari selaku karyawan
sebesar 2337, sedangkan total skor ideal pada perusahaan dalam hal ini pada LPP
komponen afektif adalah sebesar 3000. TVRI Jawa Barat, karyawan lebih
Persentase perbandingan total skor aktual mengutamakan kepentingan perusahaan
dan skor ideal sebesar 77,9 %. Tanggapan dibandingkan dengan kepentingan
responden pada indikator komponen individu, dan karyawan sehingga
afektif pada variabel komitmen organisasi karyawan dengan mudah menyesuaikan
adalah bahwa karyawan merasa senang sikap dan perilaku dengan strategi
memilih perusahaan saat ini sebagai perusahaan.
tempat bekerja, dan karyawan mempunyai Berdasarkan hasil perhitungan presentase
kebanggaan terhadap perusahaan dimana skor aktual, maka dapat diketahui bahwa
karyawan bekerja. Ini menunjukan bahwa total skor aktual indikator Hasil kerja
tanggapan responden terhadap indikator adalah sebesar 861, sedangkan total skor
komponen afektif pada variabel komitmen ideal hasil kerja adalah sebesar 1125.
organisasi sangat baik pada LPP TVRI Persentase perbandingan total skor aktual
Jawa Barat, responden dominan yang dan skor ideal sebesar 76.53333 %.
menjawab setuju ada pada pernyataan Tanggapan responden pada indikator hasil
“saya merasa senang memilih perusahaan kerja pada variabel kinerja karyawan
sekarang sebagai tempat bekerja”. adalah bahwa karyawan merasa bekerja
Hasil perhitungan presentase skor aktual, daengan cepat dan baik pada tugas yang
maka dapat diketahui bahwa total skor diberikan perushaan dengan hasil yang
aktual indikator Komponen berkelanjutan memuaskan. Ini menunjukan bahwa
adalah sebesar 1461, sedangkan total skor tanggapan responden terhadap indikator
ideal komponen berkelanjutan adalah hasil kerja pada variabel kinerja karyawan
sebesar 1875. Persentase perbandingan sangat baik pada LPP TVRI Jawa Barat,
total skor aktual dan skor ideal sebesar terlihat pada Tabel IV.20 bahwa
77,92 %. Tanggapan responden pada responden dominan yang menjawab
indikator komponen berkelanjutan pada setuju ada pada pernyataan “saya mampu
variabel komitmen organisasi adalah bekerja dengan cepat dengan hasil yang
bahwa karyawan menyadari merasa memuaskan”.
membutuhkan bekerja pada LPP TVRI Berdasarkan hasil perhitungan presentase
Jawa Barat, dan karyawan menyadari skor aktual, maka dapat diketahui bahwa
merasa sangat sulit untuk mencari total skor aktual indikator pengetahuan
pengganti tempat bekerja. Ini menunjukan pekerjaan adalah sebesar 853, sedangkan
bahwa tanggapan responden terhadap total skor ideal pengetahuan pekerjaan

ISSN: 2355-0295 95
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
adalah sebesar 1125. Persentase mengerjakan pekerjaan yang dibebankan
perbandingan total skor aktual dan skor perusahaan kepada mereka dengan penuh
ideal sebesar 75.8222 %. Tanggapan cekatan, ini sesuai dengan pernyataan
responden pada indikator pengetahuan “ saya selalu berkonsentrasi, teliti dan
pekerjaan pada variabel kinerja karyawan meminimalisasikan kesalahan dalam
adalah bahwa karyawan dapat memahami bekerja” distribusi tanggapan responden
tugas pokok dan pungsi atau TUPOKSI yang menjawab setuju adalah dominan.
yang diberikan perusahaan kepada mereka Hasil perhitungan presentase skor aktual,
dari masing-masing bagian, memahami maka dapat diketahui bahwa total skor
TUPOKSI sangatlah baik agar perusahaan aktual indikator sikap adalah sebesar 857,
akan dengan mudah mencapai tujuan sedangkan total skor ideal sikap adalah
yang diharapkan karena karyawan sebesar 1125. Persentase perbandingan
memahami TUPOKSI dengan baik yang total skor aktual dan skor ideal sebesar
akan juga berakibat pada cepatnya 76.1777 %. Tanggapan responden pada
pencapaian tujuan yang diharapkan indikator sikap pada variabel kinerja
organisasi. karyawan adalah bahwa karyawan selalu
Hasil perhitungan presentase skor aktual, mengerjakan tugas sesuai dengan aturan
maka dapat diketahui bahwa total skor dan karyawan pada LPP TVRI Jawa Barat
aktual indikator Inisiatif adalah sebesar selalu membantu rekan kerja jika
815, sedangkan total skor ideal inisiatif pekerjaan mereka telah selesai, tanggapan
adalah sebesar 1125. Persentase responden mengenai indikator sikap ini
perbandingan total skor aktual dan skor adalah baik, melihat distribusi jawaban
ideal sebesar 72.4444 %. Tanggapan responden yang menjawab setuju pada
responden pada indikator inisiatif pada pernyataan “ saya mengerjakan tugas
variabel kinerja karyawan adalah bahwa sesuai aturan yang ditetapkan” adalah
karyawan selalu berusaha untuk mencari dominan.
cara untuk menambah pengetahuan dalam Hasil perhitungan presentase skor aktual,
mengerjakan pekerjaan, dan juga maka dapat diketahui bahwa total skor
karyawan selalu mencari cara dan aktual indikator disiplin waktu dan
berusaha semaksimal mungkin untuk absensi adalah sebesar 861, sedangkan
menyelesaikan pekerjaan rutin dengan total skor ideal disiplin waktu dan absensi
lebih cepat, tanggapan responden adalah sebesar 1125. Persentase
mengenai indikator inisiatif ini adalah perbandingan total skor aktual dan skor
baik, melihat distribusi jawaban respinden ideal sebesar 76.5333 %. Tanggapan
yang menjawab setuju pada pernyataan responden pada indikator disiplin waktu
“ saya berusaha mencari cara untuk dan absensi pada variabel kinerja
menambah pengetahuan dalam karyawan adalah bahwa sikap karyawan
mengerjakan pekerjaan” adalah dominan. pada saat jam kerja selalu mematuhi jam
Hasil perhitungan presentase skor aktual, kerja dengan cara tidak pernah
dapat diketahui bahwa total skor aktual meninggalkan atau keluar perusahaan
indikator kecekatan mental adalah sebesar pada waktu jam kerja dan karyawan selalu
818, sedangkan total skor ideal kecekatan disiplin terhadap waktu kerja yang telah
mental adalah sebesar 1125. Persentase ditetapkan perusahaan. Ini bisa dilihat
perbandingan total skor aktual dan skor berdasarkan item pernyataan “saya tidak
ideal sebesar 72.71111 %. Tanggapan pernah meninggalkan kantor ketika jam
responden pada indikator kecekatan kerja”. Tangapan responden terhadap
mental pada variabel kinerja karyawan indicator disiplin kerja dan sikap adalah
adalah bahwa karyawan selalu berusaha baik, sehingga perludipertahankan bahkan
untuk teliti dan meminimalisir kesalahan lebih baik ditingkatkan.
dalam melakukan dan melaksanakan
pekerjaan. Dan karyawan selalu bersaha

ISSN: 2355-0295 96
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
terhadap kinerja karyawan pada LPP
TVRI Jawa Barat” dapat diterima.
Budaya disfungsional dan sikap
feodalisme yang terjadi dilingkungan
TVRI Jawa Barat terbentuk sangat kuat
yang mampu mempengaruhi kinerja
karyawan.
Tidak terdapat pengaruh komitmen
organsiasi terhadap kinerja karyawan
pada LPP TVRI Jawa Barat. Artinya
komitmen organisasi (Y) yang diukur
oleh kinerja karyawan (Z) tidak
Gambar 1 memiliki kontribusi yang positif dan
Diagram jalur hubungan kausal empiris signifikan terhadap tinggi rendahnya
X1 dan X2 terhadap Y dan dampaknya kinerja karyawan. Berdasarkan temuan
terhadap Z penelitian maka hipotesis penelitian
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS, “ komitmen organisasi memiliki pengaruh
Agustus 2015 dan signifikan terhadap kinerja karyawan”
Gaya kepemimpinan transformasional adalah ditolak.
(X1) yang diukur oleh kinerja karyawan Terdapat pengaruh dan signifikan gaya
(Z) tidak memiliki kontribusi yang kepemimpinan transformasional terhadap
signifikan terhadap tinggi rendahnya kinerja karyawan melalui komitmen
kinerja karyawan. Berdasarkan temuan organisasi adalah sebesar (X1 terhadap Z
penelitian maka hipotesis penelitian yang melalui Y) = 0,1390, Artinya gaya
menyatakan “gaya kepemimpinan kepemimpinan transformasional (X1)
transformasional memiliki pengaruh dan yang diukur oleh kinerja karyawan (Z)
signifikan terhadap kinerja karyawan pada memiliki kontribusi yang positif dan
LPP TVRI Jawa Barat” adalah ditolak. signifikan terhadap tinggi rendahnya
Berdasarkan hasil temuan peneliti kinerja karyawan yang dimediasi oleh
dilapangan Sikap Transformasional yang komitmen organisasi (Y). dengan
dibawa oleh dewan pengawas TVRI yang demikian tinggi rendahnya kinerja
secara khusus melibatkan kepsta LPP karyawan dijelaskan oleh gaya
TVRI daerah untuk sama-sama kepemimpinan transformasional yang
melakukan transformasi kurang dapat mampu dimediasi oleh komitmen
dilakukan dan diimplementasikan di organisasi. besarnya kontribusi gaya
lingkungan LPP TVRI Jawa Barat kepemimpinan transformasional yang
Terdapat pengaruh dan signifikan budaya dimediasi oleh komitmen organisasi
organisasi terhadap kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan adalah 13,9%.
pada LPP TVRI Jawa Barat dengan Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
kontribusi sebesar 0,248. Artinya budaya disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
organisasi (X2) yang diukur oleh kinerja yang menyatakan “Gaya kepemimpinan
karyawan(Z) memiliki kontribusi yang transformasional berpengaruh dan
positif dan signifikan terhadap tinggi signifikan terhadap kinerja karyawan
rendahnya kinerja karyawan. Dengan melalui komitmen organisasi” dapat
demikian tinggi rendahnya kinerja diterima.
karyawan dijelaskan oleh budaya Berdasarkan hasil analisis peneliti bahwa
organisasi. besarnya kontribusi budaya terdapat pengaruh dan signifikan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan organisasi terhadap kinerja karyawan
adalah sebesar 24,8%, berdasarkan melalui komitmen organisasi adalah
temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebesar (X2 terhadap Z melalui Y) =
bahwa hipotesis “ Budaya Organisasi 0,2528, artinya budaya organisasi (X2)
mempunyai pengaruh dan signifikan yang diukur oleh kinerja karyawan (Z)

ISSN: 2355-0295 97
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
memiliki kontribusi yang positif dan komitmen organisasi. hasil ini
signifikan terhadap tinggi rendahnya menunjukan bahwa karyawan mampu
kinerja karyawan yang dimediasi oleh menjadikan pimpinan sebagai panutan
komitmen organisasi (Y). dengan dalam bekerja dan menjalankan tanggung
demikian tinggi rendahnya kinerja jawab menyelesaikan pekerjaan yang
karyawan dijelaskan oleh budaya dibebankan, komitmen terhadap
organisasi yang dimediasi oleh komitmen penyelesaian pekerjaan. Peran pemimpin
organisasi. besarnya kontribusi budaya yang memiliki gaya kepemimpinan
organisasi terhadap kinerja karyawan transformasional mampu meningkatkan
yang dimediasi oleh komitmen organisasi komitmen karyawan yang hingga
adalah sebesar 25,28%. Berdasarkan akhirnya berdampak pada meningkat pula
temuan penelitian ini dapat disimpulkan komitmen organisasi pada LPP TVRI
bahwa hipotesis “ Budaya organisasi Jawa Barat
berpengaruh dan signifikan terhadap Kedua Budaya organisasi tidak
kinerja karyawan melalui komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap
organisasi” dapat diterima. komitmen organisasi. hasil ini
menunjukan bahwa budaya organisasi
Tabel 1 yang terbentuk pada perusahaan tidak
Rangkuman dari koefisien jalur, pengaruh langsung dapat meningkatkan komitmen organisasi
dan tidak langsung, pengaruh total pengaruh gaya pada LPP TVRI Jawa Barat, budaya
kepemimpinan transformasional (X1), budaya organisasi yang ada dalam pembentukan
organisasi (X2) dan komitmen organisasi (Y)
awal TVRI yang mengarah pada
terhadap kinerja karyawan (Z)
pembuatan dan pembentukan budaya
Pengaruh Kausal Sisa organisasi yang sudah cukup lama diiringi
Pengaruh Tidak Langsung ɛ1 Tota status TVRI yang menjadi Lembaga
Variabel Melalui dan l Penyiaran Publik milik Indonesia yang
Langsung Y ɛ2 dibiayai dari Anggaran Pendapatan
0,12 Belanja Negara (APBN) serta perputaran
0,126 6 kepemimpinan yang lama berasal dari
X1
0,126 + internal TVRI membuat budaya
terhadap Z
(0,109 x 0,13 organisasi yang ada semakin kuat. Namun
0,120) 9 sayangnya pembentukan budaya
0,24 organisasi yang kuat tidak diiringi dengan
0,248 8 komitmen organisasi yang kuat pula.
X2
0,248 +
terhadap Z Ketiga Komitmen organisasi tidak
(0,040 x 0,25
0,120) 2 berpengaruh secara signifikan terhadap
X1 X2 Y 0,91 kinerja karyawan. Hasil temuan
terhadap Z 0,081 9 1,00 menunjukan banyaknya pegawai dengan
X1 0,10 status pegawai negeri sipil menjadi salah
terhadap Y 0,109 9 satu kendala dalam meningkatnya kinerja
X2 0,04 karyawan atas komitmen organisasi,
terhadap Y 0,040 0 berdasarkan analisis yang dilakukan pada
X1 X2 0,98 komitmen organisasi tentang komponen
terhadap Y 0,012 8 1,00 afektif, berkelanjutan dan normatif masa
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS, kerja pegawai yang didominasi pegawai
Agustus 2015 negeri sipil tidak terlalu memperdulikan
untuk bisa mempertahankan tempat
PENUTUP bekerja dimana karyawan bekerja saat ini
Berdasarkan hasil analisis dan dengan usia rata rata didominasi pegawai
pembahasan penelitian ini maka dapat berusia antara 46-55 tahun.
diambil kesimpulan bahwa : Pertama Keempat Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan transformasional transformasional tidak berpengaruh dan
secara signifikan berpengaruh terhadap

ISSN: 2355-0295 98
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
signifikan terhadap kinerja karyawan. terhadap kinerja karyawan adalah 13,9%.
Hasil ini dapat diperjelas dengan Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
karakteristik responden dengan melihat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
dominan usia yang bekerja pada LPP yang menyatakan “Gaya kepemimpinan
TVRI sebanyak 62.66% berusia diantara transformasional berpengaruh dan
46-55 tahun, berdasarkan temuan bahwa signifikan terhadap kinerja karyawan
dominan pegawai yang ada di LPP TVRI melalui komitmen organisasi” dapat
mendekati masa pensiun sehingga diterima.
dorongan motivasi dan suntikan ide Ketujuh Terdapat pengaruh dan signifikan
gagasan yang diberikan pimpinan dengan budaya organisasi terhadap kinerja
gaya kepemimpinan transformasional karyawan melalui komitmen organisasi
kurang mampu meningkatkan kinerja adalah sebesar (X2 terhadap Z melalui Y)
karyawan. = 0,2528, artinya budaya organisasi (X2)
Kelima Budaya organisasi berpengaruh yang diukur oleh kinerja karyawan (Z)
secara signifikan terhadap kinerja memiliki kontribusi yang positif dan
karyawan. hasil penelitian menjelaskan signifikan terhadap tinggi rendahnya
bahwa TVRI sebagai televisi pertama kinerja karyawan yang dimediasi oleh
Indonesia banyak diisi dan ditempati oleh komitmen organisasi (Y). dengan
pegawai pegawai berusia matang dengan demikian tinggi rendahnya kinerja
pembentukan budaya yang sudah lama karyawan dijelaskan oleh budaya
terjadi, budaya pengangkatan pimpinan organisasi yang dimediasi oleh komitmen
dari lingkungan internal perusahaan sudah organisasi. besarnya kontribusi budaya
lama dilakukan oleh TVRI, sehingga organisasi terhadap kinerja karyawan
masukan dan ide gagasan dari eksternal yang dimediasi oleh komitmen organisasi
perusahaan sulit untuk diterima. Budaya adalah sebesar 25,28%. Berdasarkan
dari dalam untuk dalam dan oleh dalam temuan penelitian ini dapat disimpulkan
mengakibatkan pembentukan budaya bahwa hipotesis “ Budaya organisasi
yang cukup kuat karna bersikap lama berpengaruh dan signifikan terhadap
sehingga berpengaruh terhadap kinerja kinerja karyawan melalui komitmen
karyawan. Penelitian ini dibuktikan organisasi” dapat diterima.
dengan hasil temuan peneliti bahwa
komitmen organisasi secara signifikan REFERENSI
mempengaruhi kinerja karyawan pada Gaol, C.J. 2014. “A to Z Human
LPP TVRI Jawa Barat. Capital” : Manajemen Sumber
Keenam Terdapat pengaruh dan signifikan Daya Manusia, Jakarta : Grasindo.
gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja karyawan melalui Kasali, R. 2013. Camera Branding
komitmen organisasi adalah sebesar (X1 “Cameragenic VS Auragenic”,
terhadap Z melalui Y) = 0,1390, Artinya Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
gaya kepemimpinan transformasional
(X1) yang diukur oleh kinerja karyawan Mangkunegara, A.P. 2011. Manajemen
(Z) memiliki kontribusi yang positif dan Sumber Daya Manusia Perusahaan,
signifikan terhadap tinggi rendahnya Bandung : Rosda.
kinerja karyawan yang dimediasi oleh
komitmen organisasi (Y). dengan Mujeeb, E.U., and Ahmad, M.S.
demikian tinggi rendahnya kinerja (2011), ”Impact of Organisational
karyawan dijelaskan oleh gaya Culture on Performance
kepemimpinan transformasional yang Management Practices in Pakistan”,
mampu dimediasi oleh komitmen International Management Review,
organisasi. besarnya kontribusi gaya Vol. 7 No. 2.
kepemimpinan transformasional yang
dimediasi oleh komitmen organisasi

ISSN: 2355-0295 99
Ecodemica, Vol. IV No.1 April 2016
Rivai, V. 2004. Manajemen Sumber Daya Organisational commitment and
Manusia Untuk Perusahaan dari between Organisational
Teori ke Praktik. Jakarta : PT. commitment and job satisfaction
RAJA GRAFINDO PERSADA. and performance”, Leadership &
Organization Development
Rivai, V., dan Mulyadi, D. 2012. Journal, Vol. 30 No. 1, 2009, pp.
Kepemimpinan dan Perilaku 53-86.
Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers.

Robbins, S.P., and Judge, T.A. 2011.


Organizational Behavior,
Fourteenth Edition, Global edition:
Pearson.

Schein, E.H. 2004. Organizational Culture


and leadership, Third Edition, San
Francisco : Jossey-Bass

Shahzad, F., Iqbal, Z., and Gulzar, M.


(2013) “Impact of Organisational
Culture on Employees Job
Performance : An Empirical Study
of Software House in Pakistan”,
Journal of Business Studies
Quarterly, Vol. 5 No. 2.

Sina, M.I. 2013. Analisis Pengaruh Gaya


Kepemimpinan Transformasional
Terhadap Kinerja Karyawan
dengan Komitmen Organisasi
sebagai Variabel Intervening,
Diakses di http://
eprints.undip.ac.id/39660/1/SINA.p
df.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Kombinasi (Mixed Methods),
Bandung : Alfabeta.

Thamrin, H.M. (2012), “The Influence of


Transformational Leadership and
Organisational Commitment on Job
Satisfaction and Employee
Performance”, International
Journal of Innovation,
Management and Technology, Vol.
3 No. 5, 2012, pp. 566-572.

Yiing, L.H., Ahmad, K.Z.B. (2008), “The


Moderating effect of Organisational
culture on the relationship between
leadership behavior and

ISSN: 2355-0295 100

You might also like