You are on page 1of 8

Oktober 2019 Volume 3 No 1

The Influence Of Reference Group And Lifestyle On Consumer Attitudes


And Decisions To Buy Red Rice In Medan City

Pengaruh Kelompok Acuan Dan Gaya Hidup Terhadap Sikap Dan


Keputusan Konsumen Membeli Beras Merah Di Kota Medan
Nana Trisna Mei Br Kabeakan dan Yudha Andriansyah Putra
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email: nanatrisna@umsu.ac.id

Abstract
Red rice has long been known to be beneficial to health as well as staple food, but red rice is generally
less popular as a staple food, red rice is also limited in the market and the price is relatively higher
compared to white rice. Consumers' decision to consume red rice does not just happen, given that most
Indonesians are used to consuming white rice. There are several factors that influence consumer
decisions before making a decision to purchase red rice. This study aims to determine and analyze the
influence of reference group and lifestyle on the attitudes and decisions of consumers to buy red rice in
the city of Medan. The number of samples in this study were 100 people using purposive sampling
technique. The data were analyzed by using path analysis. The result of the research showed the
reference group did not have a positive and significant effect on the attitudes of consumers to buy red rice
in the city of Medan, the reference group did not have a positive and significant effect on consumers
'decision to buy red rice in Medan, the reference group indirectly had no positive influence on consumers'
decision to buy red rice in Medan through attitude as an intervening variable, lifestyle had a positive and
significant effect on the attitudes of consumers to buy red rice in the city of Medan, lifestyle had a positive
and significant effect on consumers 'decision to buy red rice in the city of Medan, lifestyle indirectly had a
positive and significant influence on consumers' decision to buy red rice in the city of Medan through
attitude as an intervening variable and attitude had a positive and significant effect on the decision of
consumers to buy red rice in the city of Medan.
Keywords: Reference Group, Lifestyle, Attitude, Consumer;s Decision

Abstrak
Beras merah sudah lama diketahui bermanfaat bagi kesehatan selain sebagai pangan pokok, akan
tetapi padi beras merah yang umumnya adalah padi gogo kurang populer sebagai makanan pokok
masyarakat, beras merah juga terbatas di pasaran dan harganya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
beras putih. Keputusan konsumen mengkonsumsi beras merah tidak terjadi begitu saja, mengingat bahwa
sebagian besar penduduk Indonesia terbiasa mengkonsumsi beras putih. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen sebelum membuat suatu keputusan pembelian beras merah.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kelompok acuan dan gaya
hidup terhadap sikap dan keputusan konsumen membeli beras merah di kota Medan. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 100 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kelompok acuan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen membeli beras
merah di kota Medan, kelompok acuan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
konsumen membeli beras merah di kota Medan, kelompok acuan secara tidak langsung tidak berpengaruh
positif terhadap keputusan konsumen membeli beras merah di kota Medan melalui sikap sebagai variabel
intervening, gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen membeli beras
merah di kota Medan, gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen
membeli beras merah di kota Medan, gaya hidup secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan konsumen membeli beras merah di kota Medan melalui sikap sebagai variabel
intervening dan sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen membeli beras
merah di kota Medan.
Kata Kunci: Kelompok Acuan, Gaya Hidup, Sikap, Keputusan Konsumen, Beras Merah

24
Nana Trisna Mei Br Kabeakan dan Yudha Andriansyah Putra

A. PENDAHULUAN populer sebagai makanan pokok masyarakat,


Beras merupakan bahan makanan beras merah juga terbatas di pasaran dan
pokok sebagian besar penduduk Indonesia yang harganya relatif lebih tinggi dibandingkan
diolah menjadi nasi, sehingga ada istilah yang dengan beras putih.
berkembang bahwa belum makan kalau belum Keputusan konsumen mengkonsumsi
makan nasi. Sebagai bahan makanan pokok beras merah tidak terjadi begitu saja, mengingat
membuat masyarakat Indonesia cenderung lebih bahwa sebagian besar penduduk Indonesia
memilih mengkonsumsi beras daripada sumber terbiasa mengkonsumsi beras putih. Terdapat
karbohidrat lainnya seperti jagung, singkong beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan
dan gandum. Kebiasaan konsumsi beras di konsumen sebelum membuat suatu keputusan.
Indonesia cenderung mengikuti pertumbuhan Yuliati et al. (2012) menyatakan dalam
penduduk, hal ini berdasarkan informasi yang penelitiannya bahwa kelompok acuan
diperoleh dari kementrian pertanian bahwa trend memberikan standar dan nilai yang akan
yang selalu terjadi tingkat konsumsi beras mempengaruhi perilaku seseorang.
mengikuti jumlah penduduk setiap tahun. Sebagai mahluk sosial konsumen tidak
Berdasarkan warna beras, di Indonesia bisa lepas dari orang lain termasuk pada saat
dikenal beberapa jenis beras yaitu beras putih, pengambilan keputusan, mereka selalu saling
beras merah, beras ketan dan beras hitam. Jenis berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain
beras yang dikonsumsi penduduk Indonesia di dalam kehidupannya, hal ini sesuai dengan
pada umumnya adalah beras putih, tetapi seiring pernyataan Morissan (2010) yang menyatakan
dengan semakin adanya kesadaran akan bahwa perilaku konsumen sangat dipengaruhi
pentingnya kesehatan dimana mengkonsumsi oleh faktor sosial, yang terdiri dari kelompk
beras putih lebih beresiko terkena penyakit acuan/ referensi, keluarga serta peran dan status
membuat masyarakat berminat beralih dari sosial. Dalam kehidupannya, seorang konsumen
beras putih ke beras merah. memiliki kebutuhan yang diperuntukkan bagi
Beras merah termasuk dalam kelompok kepentingan pribadinya. Konsumen
beras pecah kulit dikarenakan gabah dari membutuhkan bahan pangan yang sesuai
tanaman padi hanya diberi perlakuan dengan keadaan dan karakteristik pribadinya.
pengupasan pada bagian kulit luar (hull), tetapi Karakteristik pribadi konsumen dapat dilihat
tidak dilakukan proses selanjutnya yaitu dari gaya hidup, pendapatan, umur dan karakter
penyosohan dan penggilingan. Tanpa lain yang dimilikinya sehingga faktor
pengolahan selanjutnya berakibat pada warna kepribadian juga berpengaruh terhadap
beras yang kemerahan karena masih memiliki pengambilan keputusan konsumen.
lapisan bran (Santika dan Rozakurniati, 2010) Pengambilan keputusan konsumen
Berdasarkan penelitian Nuryani (2013) adalah proses pengintegrasian yang
mensubtitusi beras putih dengan beras merah mengkombinasikan pengetahuan untuk
sebagai makanan pokok kemungkinan akan mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif,
memberikan efek perlindungan terhadap dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari
diabetes mellitus (DM). Beras merah memiliki pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang
lapisan membran terluar dengan endosperm disajikan secara kognitif sebagai keinginan
berpati, dan tetap mempertahankan kandungan berperilaku (Setiadi, 2008)
serat, protein, asam lemak esensial dan berbagai Sebelum seseorang memutuskan untuk
vitamin, zat besi, magnesium, dan polifenol melakukan pembelian produk perlu diperhatikan
sehingga hal ini kemungkinan beras merah ada tidaknya peran orang lain dalam keputusan
memiliki efek protektif terhadap kejadian DM pembelian tersebut. Potensi konsumen untuk
tipe 2. dipengaruhi sangat besar oleh berbagai tipe
Indrasari dan Adnyana (2007) orang maupun kelompok yang melakukan
menyatakan dalam penelitiannya bahwa kontak dengan mereka atau yang mereka amati.
responden di provinsi Sumatera Utara, Jawa Hal ini disebabkan karena menurut Kotler dan
Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Nusa Amstrong (2008) kelompok referensi (acuan)
Tenggara Barat responden di desa umumnya bertindak sebagai titik perbandingan
lebih menyukai rasa nasi beras merah dibanding perbandingan secara langsung atau tidak
responden kota. Responden di Sumut, Bali, dan langsung terhadap sikap atau perilaku
NTB yang terbiasa mengonsumsi beras merah seseorang. Kelompok referensi (acuan)
memiliki pengetahuan tentang beras merah lebih mempengaruhi sikap dan konsep diri seseorang
baik dibanding propinsi lainnya. Suardi (2005) dan meciptakan tekanan untuk menegaskan apa
menyatakan bahwa Beras merah sejak lama yang mungkin mempengaruhi pilihan produk
diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan, dan merek seseorang.
selain sebagai pangan pokok. Namun padi beras Kelompok acuan juga dapat
merah yang umumnya adalah padi gogo kurang mendorong timbulnya trend baru dalam

25
The Influence of Entrepreneurial Characteristics of Arabica Coffee

masyarakat melalui pemberian informasi dan Waktu dan Tempat Penelitian


pengalaman. Seperti saat ini trend hidup sehat Penelitian ini dilakukan di Pasar
merupakan trend yang sedang berkembang, Modern kota Medan, lokasi penelitian
salah satu upaya yang mendukung trend hidup ditentukan secara sengaja. Daerah penelitian
sehat adalah dengan mengkonsumsi beras merah ditetapkan di Kota Medan yang ditentukan
yang memiliki manfaat yang baik untuk secara sengaja yaitu di pasar modern yang
kesehatan tubuh. Pemilihan makanan atau yang menjual beras merah. Pasar modern yang
dikonsumsi menunjukkan gaya hidup seseorang. ditetapkan adalah Maju Bersama Cabang Yos
Gaya hidup adalah adaptasi aktif individu Sudarso, Marendal dan Denai dan penelitian ini
terhadap kondisi sosial dalam rangka memenuhi dimulai dari Januari 2019 sampai Juni 2019.
kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi
dengan orang lain (Sugihartati, 2010). Gaya Populasi dan Sampel
hidup merupakan frame of reference yang Populasi dalam penelitian ini adalah
dipakai seseorang dalam bertingkah laku dan seluruh konsumen yang membeli beras merah di
konsekuensinya akan membentuk pola perilaku pasar modern di kota Medan.
tertentu. Sampel/Responden dalam penelitian ini
Informasi yang diperoleh oleh sebanyak 100 orang karena populasi dalam
konsumen terkait dengan beras merah dapat penelitian ini tidak diketahui maka maka jumlah
mempengaruhi sikap mereka. Sangadji dan sampel/responden ditentukan sebagai berikut
Sopiah (2013) menyatakan bahwa sikap adalah (Cooper, 2006):
suatu mental sehubungan dengan kesiapan 𝒏 = 𝒑𝒒
konsumen untuk menanggapi apa yang mereka 𝝈𝒑𝟐
sukai dan yang tidak disukai. Sikap positif Keterangan
konsumen terhadap suatu objek akan n = ukuran sampel
mendorong konsumen untuk memilih objek pq = ukuran penyebaran sampel, karena
tersebut begitu juga sebaliknya sikap negatif populasi tidak diketahui maka p dan q
konsumen membuat konsumen cenderung untuk masing masing diasumsikan 0,5
tidak memilih suatu objek. 𝜎p = kesalahan proporsi standar = 0,051 =
Penelitian ini melihat dari sudut (0,1/1,96)
pandang konsumen beras merah. Dari
konsumen diharapkan didapat suatu cara dengan Hasil perhitungan
memperhatikan dari sisi preferensi konsumen n = 0,5 x 0,5 = 96,12 dibulatkan menjadi 100
dalam mengkonsumsi beras merah yang dapat 0,0512
berdampak positif terhadap penjualan beras
merah. Informasi yang diperoleh konsumen
mengenai pentingnya mengkonsumsi beras Jenis Sumber Data
merah menunjukkan bahwa seorang konsumen Jenis dan sumber data dalam penelitian
membuat keputusan membeli beras dapat ini adalah data primer dan data sekunder.
dipengaruhi oleh kelompok acuan, gaya hidup 1. Data Primer
dan sikap konsumen. Berdasarkan uraian di atas Data primer diperoleh
maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang langsung dari responden dengan
“Pengaruh Kelompok Acuan dan Gaya hidup menyebarkan daftar pertanyaan dan
Terhadap Sikap dan Keputusan Konsumen pernyataan kepada responden.
membeli Beras Merah di Kota Medan”. 2. Data Sekunder
Data sekunder dalam
B. METODE PENELITIAN penelitian ini diperoleh melalui buku-
Jenis dan Sifat Penelitian buku, jurnal, internet dan literatur yang
Penelitian ini termasuk dalam jenis berhubungan dengan penelitian ini.
penelitian deskriptif kuantitatif. Sifat penelitian
ini adalah explanatory research. Hermawan Metode Analisis Data
(2009) menyatakan bahwa explanatory research Metode analisis data dalam penelitian
adalah mengukur bagaimana variabel ini menggunakan analisis jalur (Path Analysis).
independen mempengaruhi variabel dependen Sinulingga (2013) menyatakan bahwa analisis
dengan mengontrol variabel lainnya. Berkaitan jalur ialah teknik analisis hubungan sebab akibat
dengan untuk mengetahui bagaimana dimana variabel-variabel bebas mempengaruhi
kedudukan suatau variabel dapat dilakukan variabel terikat baik secara langsung maupun
dengan uji hipotesa. tidak langsung.
Persamaan model matematika dari
model jalur tersebut adalah sebagai berikut:
a. Persamaan Struktural 1

26
Nana Trisna Mei Br Kabeakan dan Yudha Andriansyah Putra

Y1 = p1X1 + p2X2 + e1 e1, e2 = error term


b. Persamaan Struktural 2
Y2 = p3X1 + p4X2 + p5Y1 + e2 C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan: Hasil Penelitian
Y1 = Sikap Konsumen Karakteristik Responden
Y2 = Keputusan Karakteristik responden dalam
membeli penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia dan
p1, p2, p3, p4, p5 = Koefisien Regresi lama mengkonsumsi beras merah. Karakteristik
X1 = Kelompok Acuan responden berdasarkan jenis kelamin dapat
X2 = Gaya Hidup dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Jumlah (%)
Kelamin (Orang)
1 Laki-Laki 98 98
2 Perempuan 2 2
Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Penelitian 2019 (Data Diolah)

perempuan, hal ini disebabkan karena yang


Tabel 1 menunjukkan bahwa
biasa berbelanja kebutuhan rumah tangga adalah
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2
perempuan.
orang atau 2% dan responden perempuan
Karakteristik responden berdasarkan
sebanyak 98 orang atau 98%. Berdasarkan jenis
pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
kelamin konsumen beras merah didominasi oleh
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah (Orang) (%)
1 Pegawai Swasta 21 21
2 Wiraswasta 20 20
3 Belum Bekerja/Mahasiswa 7 7
4 Pegawai Negeri Sipil 20 20
5 Ibu Rumah Tangga 32 32
Jumlah 100 100

Sumber: Hasil Penelitian 2019 (Data Diolah)


Tabel 2 menunjukkan bahwa responden sebagai ibu rumah tangga sebanyak
responden yang bekerja sebagai pegawai swasta 32 orang atau 32%. Berdasarkan pekerjaan
sebanyak 21 orang atau 21%, responden sebagai konsumen beras merah didominasi oleh
wiraswasta sebanyak 20 orang atau 20%, responden yang bekerja sebagai ibu rumah
responden belum bekerja/mahasiswa sebanyak 7 tangga.
orang atau 7%, responden sebagai pegawai Karakteristik responden berdasarkan
negeri sipil sebanyak 20 orang atau 20% dan usia terdapat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


No Usia Jumlah (Orang) (%)
1 <20 tahun 14 14
2 20-30 tahun 27 27
3 31-40 tahun 32 32
4 >40 tahun 27 27
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Penelitian 2019 (Data Diolah)

Tabel 3 menunjukkan bahwa usia, konsumen beras merah didominasi oleh


responden pada usia di bawah 20 tahun responden yang berada pada usia 31-40 tahun.
sebanyak 14 orang atau 14%, responden pada
usia 20-30 tahun sebanyak 27 orang atau 27%, Koefisien Determinasi Persamaan Struktural
responden pada usia 31-40 tahun sebanyak 32 1
orang atau 32% dan responden pada usia >40 Untuk melihat pengaruh pada
tahun sebanyak 27 orang atau 27%. Berdasarkan persamaan struktural 1 yaitu pengaruh
kelompok acuan dan gaya hidup terhadap sikap

27
The Influence of Entrepreneurial Characteristics of Arabica Coffee

konsumen membeli beras merah di kota Medan besarnya koefisien determinasi pada Tabel 4
secara serempak maka dapat dilihat dari model summary persamaan struktural 1

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,526a ,277 ,262 1,75454
a. Predictors: (Constant), Gaya_Hidup, Kelompok_Acuan
b. Dependent Variable: Sikap

Berdasaran Tabel 4 dapat diketahui Koefisien Determinasi Persamaan Struktural


bahwa koefisien determinasi (Adjusted R 2
Square) adalah 0,262 atau 26,2% artinya Untuk melihat pengaruh pada
pengaruh kelompok acuan dan gaya hidup persamaan struktural 2 yaitu pengaruh
terhadap sikap konsumen membeli beras merah kelompok acuan, gaya hidup dan sikap terhadap
di kota Medan sebesar 26,2% sedangkan sisaya keputusan konsumen membeli beras merah di
73,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak kota Medan secara serempak maka dapat dilihat
diteliti pada penelitian ini. dari besarnya koefisien determinasi pada Tabel
5 model summary persamaan struktural 2.

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,766a ,587 ,574 1,36740
a. Predictors: (Constant), Sikap, Kelompok_Acuan, Gaya_Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui sikap terhadap keputusan konsumen membeli


bahwa koefisien determinasi (Adjusted R beras merah di kota Medan sebesar 57,4%
Square) adalah 0,574 atau 57,4% artinya sedangkan sisaya 42,6% dipengaruhi oleh faktor
pengaruh kelompok acuan, gaya hidup dan lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Hasil Uji Koefisien Jalur Struktural 1


Tabel 6 Hasil Uji t Persamaan Struktural 1
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Beta
Error
(Constant) 10,123 1,419 7,132 ,000
1 Kelompok_Ac -,063 ,084 -,066 -,754 ,453
uan
Gaya_Hidup ,408 ,067 ,536 6,077 ,000
a. Dependent Variable: Sikap

Berdasarkan hasil Tabel 6 maka rumus konsumen membeli beras merah di kota Medan
persamaan struktural 1 pengaruh kelompok adalah sebagai berikut:
acauan dan gaya hidup terhadap sikap Y1 = -0,066 Kelompok Acuan + 0,536 Gaya
Hidup + e1
Hasil Uji Koefisien Jalur Struktural 2

28
Nana Trisna Mei Br Kabeakan dan Yudha Andriansyah Putra

Tabel 7 Hasil Uji t Persamaan Struktural 2


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 1,437 1,366 1,052 ,295
Kelompok
-,041 ,066 -,042 -,626 ,533
1 Acuan
Gaya_Hidup ,248 ,061 ,318 4,037 ,000
Sikap ,570 ,079 ,555 7,197 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan_Konsumen

Berdasarkan Tabel 7 maka rumus 2. Hipotesis menyatakan bahwa Kelompok


persamaan struktural 2 pengaruh kelompok acuan berpengaruh positif dan signifikan
acauan, gaya hidup dan sikap terhadap terhadap keputusan konsumen membeli
keputusan konsumen membeli beras merah di beras merah di kota Medan. Hasil
kota Medan adalah sebagai berikut: penelitian menunjukkan nilai p adalah -
Y2 = -0,042 Kelompok Acuan + 0,318 0,041. Nilai signifikansi (0,453) lebih
Gaya Hidup + 0,555 Sikap+ e2 besar dari 0,05, yang artinya hipotesis
ditolak. Limakrisna dan Supranto (2011)
Pembahasan menyatakan bahwa konsumen dalam
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memutuskan untuk membeli atau tidak
cara membandingkan nilai t hitung dan t tabel dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
dengan nilai signifikansi lebih kecil 0,05. faktor eksternal, dimana faktor eksternal
Hipotesis dalam penelitian ini berjumlah tujuh meliputi budaya, sub budaya, status sosial,
dan dijawab dengan menggunakan analisis jalur. demografi, keluarga dan kelompok rujukan.
Hasil hipotesis dalam penelitian ini sebagai Dalam penelitian ini kelompok acuan tidak
berikut: berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
1. Hipotesis menyatakan bahwa kelompok Beras merah merupakan termasuk makanan
acuan bepengaruh positif dan signifikan pokok. Menurut Kotler dan Amstorng
terhadap sikap konsumen membeli beras (2008) istri sejak dulu merupakan agen
merah di kota Medan. Hasil penelitian pembelian utama bagi keluarga khususnya
menunjukkan nilai p adalah -0,066. Nilai produk makanan, produk rumah tangga,
signifikansi (0,453) lebih besar dari 0,05, dan pakaian anak. Dalam penelitian ini
berarti hipotesis ditolak. Suryani (2008) didominasi oleh responden yang berprofesi
menyatakan bahwa diantara yang sebagai ibu rumah tangga sebanyak 32%.
mempengaruhi sikap seseorang adalah Sehingga dalam hal keputusan pembelian
pengaruh keluarga dan pengaruh teman beras merah tidak dipengaruhi oleh
sebaya, akan tetapi pada penelitian ini kelompok acuan artinya ada inisiatif pribadi
kelompok acuan tidak berpengaruh untuk membeli beras merah.
terhadap sikap konsumen. Penyebabnya 3. Hipotesis menyatakan bahwa Kelompok
dapat dikarenakan memilih makanan yang acuan berpengaruh positif dan signifikan
akan dikonsumsi adalah sesuai dengan secara tidak langsung terhadap keputusan
selera masing-masing orang. Karakteristik konsumen membeli beras merah di kota
konsumen dalam penelitian ini didominasi Medan melalui sikap sebagai variabel
oleh konsumen yang berusia 31-40 tahun intervening. Hasil penelitian menunjukkan
dimana dari segi usia dapat dikatakan sudah nilai p sebesar 0,366. Berdasarkan
berada di usia dewasa yang dapat perhitungan uji sobel diperoleh Nilai
menentukan sikap terhadap apa yang ingin signifikansi (0,532) lebih besar dari 0,05,
dikonsumsi sehingga kelompok acuan tidak berarti hipotesis ditolak. Dalam penelitian
berpengaruh positif terhadap sikap ini menunjukkan bahwa pengaruh langsung
konsumen membeli beras merah. Yuliati kelompok acuan terhadap keputusan
(2012) menyatakan bahwa kelompok acuan membeli beras merah di kota medan lebih
berhubungan nyata dengan usia konsumen. besar dibandingkan pengaruh tidak
Menurut Papalia dan Olds dalam Yuliati langsung. Dapat dikatakan bahwa pengaruh
(2012) seorang dewasa awal yang masih yang terjadi sebenarnya adalah pengaruh
melajang sangat bergantung dengan langsung kelompok acuan terhadap
pertemanan untuk memenuhi kebutuhan keputusan konsumen membeli beras merah.
sosial mereka dibandingkan yang sudah Suryani (2008) menyatakan bahwa suatu
menikah. kelompok mempunyai pengaruh kuat

29
The Influence of Entrepreneurial Characteristics of Arabica Coffee

apabila dapat memberikan informasi atau menjadi gaya hidup bagi orang tersebut.
membuat individu menyadari mengenai Mengkonsumsi beras merah diyakini dapat
suatu produk atau merek juga mampu memberikan dampak baik bagi kesehatan
membuat individu didalam kelompok seseorang dimana dalam kehidupan sehari-
mengadopsi atau menyesuaikan sikap yang hari seseorang dengan mudah saja mencari
dikembangkan oleh kelompok tersebut. tahu manfaat dari beras merah di waktu
Secara teori sikap dapat menghubungi luang meraka sehingga berpengaruh
pengaruh kelompok acuan terhadap terhadap keputusan untuk membeli beras
keputusan membeli, tetapi dalam penelitian merah.
ini sikap sebagai variabel intervening tidak 6. Hipotesis menyatakan bahwa gaya hidup
mampu memberikan pengaruh yang positif berpengaruh positif dan signifikan secara
terhadap keputusan membeli beras merah tidak langsung terhadap keputusan
dan secara langsung pun kelompok acuan konsumen membeli beras merah di kota
tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan Medan melalui sikap sebagai variabel
konsumen. intervening. Hasil penelitian menunjukkan
4. Hipotesis menyatakan bahwa gaya hidup nilai p sebesar 0,297. Berdasarkan
berpengaruh positif dan signifikan perhitungan uji sobel diperoleh Nilai
terhadap sikap konsumen membeli beras signifikansi (0,000) lebih kecil dari 0,05,
merah di kota Medan. Hasil penelitian berarti hipotesis diterima. Dalam penelitian
menunjukkan nilai p sebesar 0,408. Nillai ini menunjukkan bahwa pengaruh langsung
signifikansi (0,000) lebih kecil dari 0,05, gaya hidup terhadap keputusan membeli
berarti hipotesis diterima. Seiring beras merah di kota medan lebih besar
berjalannya era globalisasi seperti dibandingkan pengaruh tidak langsung. Hal
mudahnya memperoleh jasa dan informasi ini mengindikasikan bahwa pengaruh yang
menyebabkan terjadinya perubahan gaya terjadi sebenarnya adalah pengaruh
hidup dan pola konsumsi masyarakat. Pola langsung gaya hidup terhadap keputusan
pergerakan tersebut akan mempengaruhi konsumen membeli beras merah. Beras
kebiasaan seseorang dalam mengonsumsi merah merupakan makanan pokok yang
makanan menuju ke arah yang lebih baik ketika kita ingin membeli sebenarnya tidak
dan praktis. Menurut Setiadi (2015) terlalu membutuhkan waktu yang lama
menyatakan gaya hidup adalah cara hidup dalam proses memutuskan membeli atau
yang diidentifikasikan oleh bagaimana tidak. Ketika memutuskan untuk membeli
seseorang menghabiskan waktu mereka setelah memperoleh informasi mengenai
(aktivitas), apa yang penting dalam manfaat beras merah dan merasa tertarik
lingkungan (ketertarikan) dan apa yang untuk mencoba maka konsumen dapat
mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri memutuskan langsung membeli.
dan dunia sekitarnya (pendapat). Dalam 7. Hiptesis menyatakan bahwa sikap
penelitian ini ketertarikan responden untuk berpengaruh positif dan signifikan
hidup sehat membuat mereka memiliki terhadap keputusan konsumen membeli
sikap yang positif terhadap beras merah. beras merah di kota Medan. Hasil
Beras merah identik dengan kesehatan penelitian menunjukkan nilai p sebesar
sehingga manfaat dari beras merah tersebut 0,570. Nilai signifikansi (0,000) lebih kecil
membuat responden tertarik untuk membeli dari 0,05, berarti hipotesis diterima. Suryani
beras merah. Responden dalam penelitian (2008) menyatakan bahwa sikap sebagai
ini didominasi oleh responden yang berusia faktor psikologis penting untuk dipahami
31-40 tahun dimana di usia ini seseorang karena sikap dianggap mempunyai korelasi
sudah semakin memikirkan tentang yang positif dan kuat dengan perilaku,
kesehatan. konsumen yang suka atau bersikap positif
5. Hipotesis menyatakan bahwa gaya hidup terhadap suatu produk akan cenderung
berpengaruh positif dan signifikan memiliki keinginan yang kuat untuk
terhadap keputusan konsumen membeli membeli atau memilih produk yang
beras merah di kota Medan. Hasil disukainya tersebut. Dalam hal ini sikap
penelitian menunj ukkan nilai p sebesar positif konsumen terhadap beras merah
0,248. Nilai signifikansi (0,000) lebih kecil mendorong mereka untuk melakukan
dari 0,05, berarti hipotesis diterima. Dalam pembelian beras merah.
kehidupannya, setiap manusia mempunyai
kebutuhan terkait dengan kepentingan D. KESIMPULAN
pribadi. Kehidupan pribadi tersebut 1. Kelompok acuan tidak berpengaruh positif
merupakan kebutuhan yang utuh dan dan signifikan terhadap sikap konsumen
memiliki ciri yang khusus dan unik dan membeli beras merah di kota Medan

30
Nana Trisna Mei Br Kabeakan dan Yudha Andriansyah Putra

2. Kelompok acuan tidak berpengaruh positif Persaingan Bisnis. Edisi 2. Jakarta: Mitra
dan signifikan terhadap keputusan Wacana Media.
konsumen membeli beras merah di kota 6. Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi
Medan Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana
3. Kelompok acuan secara tidak langsung Prenada Media Group.
tidak berpengaruh positif terhadap 7. Nuryani. 2013. Potensi Substitusi Beras
keputusan konsumen membeli beras di kota Putih dan Beras Merah Seabagai
Medan melalui sikap sebagai variabel Makanan Pokok Untuk Perlindungan
intervening Diabetes Melitus. Media Gizi Mayarakat
4. Gaya hidup berpengaruh positif dan Indonesia. Vol. 3 Nomor 3: 157-168.
signifikan terhadap sikap konsumen 8. Santika, A., dan Rozakurniati. 2010. Teknik
membeli beras merah di kota Medan Evaluasi Mutu Beras Hitam dan Beras
5. Gaya hidup berpengaruh positif dan Merah pada Beberapa Galur Padi Gogo.
signifikan terhadap keputusan konsumen Buletin Teknik Pertanian. Vol. 15. Nomor
membeli beras merah di kota Medan 1: 1-5.
6. Gaya hidup secara tidak langsung 9. Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Konsumen Konsep Dan Impikasi Untuk
keputusan konsumen membeli beras di kota Strategi Dan Penelitian Pemasaran.
Medan melalui sikap sebagai variabel Jakarta: Prenada Media Group.
intervening 10. Setiadi, Nugroho J. 2015. Perilaku
7. Sikap berpengaruh positif dan signifikan Konsumen Perspektif Kontemporer pada
terhadap keputusan konsumen membeli Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen.
beras merah di kota Medan. Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media
Group.
DAFTAR PUSTAKA 11. Sinulingga, Sukaria. 2013. Metode
1. Cooper D.R., & Schindler P.S. 2006. Penelitian. Edisi 13. Medan: USU press.
Business Research Methods. Mcgraw hill. 12. Suardi, D. 2005. Potensi Beras Merah
2. Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis Untuk Peningkatan Mutu Pangan. Jurnal
Paradigma Kuantitatif. Edisi Revisi Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Jakarta: Grasindo. Vol 24, Nomor 3.
3. Indrasari, Siti Dewi dan Made Oka 13. Sugihartati, Rahma. 2010. Membaca, Gaya
Adnyana. 2007. Preferensi Konsumen Hidup dan Kapitalisme. Yogyakarta: Graha
terhadap Beras Merah sebagai Sumber Ilmu.
Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan. 14. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen
Vol.2 Nomor 2: 227-241. Implikasi pada Strategi Pemasaran.
4. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12 15. Yuliati, Lilik Noor, Retnaningsih dan Dini
Jakarta: Erlangga. Aprilia. 2012. Pengaruh Kelompok Acuan
5. Limakrisna, Nandan dan Suprapto J. 2011. Terhadap Kesadaran dan Konsumsi Beras
Perilaku Konsumen dan Strategi Merah (Oryza Nivara). Jur. Ilm. Kel.
Pemasaran untuk Memenangkan &Kons. Vol. 5 Nomor 2: 166-174.
16.

31

You might also like