Professional Documents
Culture Documents
The Technique of Performance Assessment in Learning Biology at Madrasah Aliyah Level
The Technique of Performance Assessment in Learning Biology at Madrasah Aliyah Level
Abstrak
Penggunaan teknik penilaian kinerja sejalan dengan aspek proses dimana
pembelajaran Biologimenuntut peserta didik melakukan kinerja ilmiah
sebagai bagian dalam proses pembelajaran. Kinerja ilmiah akan mengantar
peserta didik belajar bagaimana pengetahuan Biologi diperoleh.
Oleh karena itu, pengembangan instrumen penilaian kinerja menjadi
sangat penting untuk dikuasai para guru Biologi. Hal ini diperkuat dengan
keharusan melakukan penilaian pada kompetensi dasar terkait ranah
keterampilan sebagaimana amanah kurikulum 2013. Langkah
pengembangan instrumen penilaian yang dimulai dari penentuan bentuk
keterampilan yang akan dinilai sampai dengan langkah penyusunan format
observasi dan rubrik penilaian kinerja dipaparkan pada tulisan ini. Artikel
ini juga membahas kedudukan penilaian kinerja ditinjau dari pengertian
penilaian kinerja oleh para ahli.
Pendahuluan
semakin
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains
beragam. Termasuk permasalahan yang
atau
berkaitan dengan Biologi. Hal ini
natural sciences merupakan salah
dapat
satu
terjadi mengingat semakin komplek
kelompok ilmu pengetahuan yang mengalami
snya
kemajuan sangat pesat. Biologi sebagai
pola dan tuntutan kehidupan yang
salah
semakin berat. Oleh karena itu
satu disiplin ilmu di dalamnya juga mengalami
diperlukan
hal yang sama. Perkembangan ters
pemahaman yang lebih baik ter
ebut
hadap
terjadi pada Biologi beserta cabang-
Biologi oleh peserta didik yang di
cabang-
masa
nya baik secara indepen
depan akan menjadi warga masyara
den maupun
kat.
berkolaborasi dengan cabang ilmu
Pemahaman tersebut meliputi pr
lainnya
oduk
misalnya teknologi stem cell dan bioteknologi.
Biologi yang berupa pengetahuan
Kemajuan tersebut tidak terlepas dari
maupun
usaha
proses Biologi yang terkait tentang
para ilmwan yang mengabdi pada
bagaimana produk Biologi dihasilkan.
cabang
Proses
ilmunya masing-masing.
perolehan pengetahuan (produk) dan
Pengembangan Biologi dan
keterampilan (proses) terkait Biologi
cabangnya
tentunya akan didapat peserta didik
tidak hanya bertujuan untuk
melalui
pengembangan
serangkaian proses pembelajaran
ilmu pengetahuan murni.
baik
Pengembangan
di tingkat dasar maupun menengah.
dan kemajuan Biologi pada banyak
kasus
justru berawal pada kebutuhan
masyarakat
khususnya yang berkaitan de
ngan
permasalahan kehidupan. Hal ini
menunjuk-
kan bahwa Biologi merupakan salah
satu
cabang ilmu pengetahuan yang me
miliki
peranan sangat penting dalam
kehidupan
manusia. Kehadiran Biologi dengan
segala
kemajuannya juga menunjukkan ilmu
ini
memiliki peranan penting dalam
kemajuan
dan peningkatan kualitas kehidupan
manusia. Di sisi lain, permasalahan
yang akan
muncul di masa depan tentunya
Artikel berikut akan mendiskus pada beberapa kesempatan pelaksa
ikan
naan
penilaian kinerja pada pembelajaran
kediklatan ditemui banyak peserta di
Biologi di tingkat Madrasah Aliyah.
klat
Penilaian
yang belum terlalu menguasai teknik
kinerja menjadi fokus kajian karena
penyusunan rubrik penilaian kinerja.
teknik penilaian ini merupakan salah
Pembahasan dalam artikel ini
satu
dimulai
teknik penilaian ranah keterampilan
dari pengertian sains dan Biologi, t
sesuai Permendikbud 53 tahun 2015.
ujuan
Terlebih,
pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran
aspek pembelajaran Biologi tidak
Biologi di Madrasah Aliyah, peng
hanya
ertian
menyangkut produk berupa pengeta
kinerja dalam konteks IPA atau
huan
Biologi,
saja. Pembelajaran Biologi juga
penilaian kinerja dikaitkan dengan r
menyangkut
anah
aspek proses yaitu bagaimana
pembelajaran dalam Kurikulum 2013,
pengetahuan
penilaian kinerja menurut Panduan
tersebut dihasilkan melalui serang
Penilaian (Kemdikbud, 2015) dan
kaian
pendapat
kinerja ilmiah. Dengan demikian, k
ahli, jenis rubrik penilaian kinerja
inerja
yang
ilmiah dalam pembelajaran Biologi
meliputi proses, produk dan proses
ber-
dan
kedudukan sangat penting karena kemampuan
produk, cara pengembangan rubrik
ini dipe rgunakan dalam mendapa
penilaian
t kan
kinerja dan contoh pengembangan ru
pengetahuan bukan sekadar sebagai
brik
sarana
penilaian kinerja.
menunjukkan hasil belajar sebagaimana
ter- Pengertian IPA
dapat pada beberapa mata pelajaran Jasin (2002 : 6-13) menyatakan bahwa
lain. sains terdiri dari tiga dimensi yakni proses
Selanjutnya, untuk menilai kinerja ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah. Dalam
peserta Handbook for Science Teachers ( Un es
didik diperlukan rubrik penilaian k co, 2000) dinyatakan bahwa ”Science is what
inerja scientists do” yang berarti sains adalah
yang harus disusun oleh guru. Sementara tentang bagaimana
itu,
348
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 10, no. 4, Oktober-Desember 2016
tersebut. Ruang lingkup yang dimaksud di dan produk. Produk Biologi dalam
atas adalah objek Biologi yang berupa konteks
kingdom, Kurikulum 2013 dikelompokkan dalam ranah
tingkat organisasi kehidupan yang pengetahuan. Sementara proses Biologi
berupa mencakup cara berpikir, bersikap da
molekul sampai dengan biosfer dan n
tema langkah-langkah para ilmuwan dala
persoalan Biologi misalnya genetika m
dan memperoleh pengetahuan. Biologi sebagai
keberlangsungan hidup, organisme d proses meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah
an dan keselamatan laboratorium. Aspek kerja
lingkungan, tingkah laku makhluk ilmiah dilakukan melalui dua kegiatan yaitu
hidup, pengamatan atau eksplorasi dan
evolusi, regulasi, dan homeostasis. eksperimental, penyelidikan, atau investigasi.
Setiap mata pelajaran
Proses Biologi dalam Kurikulum 2013
memiliki
ter-
pendekatan pembelajaran tersendiri
tuang dalam ranah keterampilan.
yang
merupakan ciri khususnya.
Pembelajaran
sains termasuk Biologi lebih
menekankan
pada penggunaan keterampilan pr
oses.
Penekanan tersebut tentu berdasar
pada
alasan yang kuat. Penggunaan keterampilan
proses dalam pembelajaran Biologi
mendukung pendapat bahwa
mempelajari
suatu ilmu sebaiknya didasarkan
pada
bagaimana ilmu tersebut didapatkan. Biologi
sebagai sebuah ilmu pengetahuan
diper-
oleh melalui sebuah aktivitas
pengamatan
atau penyelidikan. Akti vitas tersebut
dilakukan dengan serangkaian tahapan yang
disebut dengan metode ilmiah
yang
mensyaratkan penguasaan sebuah
keterampilan yaitu keterampilan proses
sains. Mata pelajaran Biologi di tingkat
SMA/
MA dikembangkan dengan tujuan
untuk
meningkatkan sikap spiritual, sikap
sosial,
pengetahuan dan keterampilan peserta
didik. Biologi sebagaimana
cabang sains lainnya
terdiri atas tiga aspek yaitu proses,
sikap,
Keterampilan proses
aktivitas
Keterampilan proses tidak hanya
tersebut peserta didik harus me
berkaitan dengan keterampilan
ngevaluasi
menggunakan gerakan otot semata.
pengetahuannya tentang syarat hidup baik fisik
Keterampilan proses juga melibatkan
maupun kimia yang harus dimiliki lingkungan agar
penggunaan proses mental dalam
ikan dapat hidup dengan baik.
pelaksanan- nya. Proses mental
Terdapat beberapa model
yang dimaksud adalah te rl i b a tnya
pengelompokkan dan jenis keterampilan
kema mpua n ber p i k i r. C ontoh sede
proses. Pengelompokkan ini
rh an a ad ala h pa da s aa t p es er ta
berdasar pada
d id ik melakukan pengamatan. Proses
penilaian
pengamatan tidak hanya menuntut
terhadap tingkat pentingnya sebuah
peserta didik ”melihat” fenomena atau
jenis
obyek dengan seluruh inderanya saja. Hasil
keterampilan proses. Seorang ahli
pengamatan akan sangat baik jika
melihat
proses pengamatan didampingi atau
sebuah aspek sangat penting tetapi
diiringi dengan proses berpikir,
ahli lainnya
setidaknya dikaitkan dengan
mungkin melihatnya biasa saja. Oleh karena
pengalaman atau pengetahuan yang
itu
sudah ada sebelumnya dalam
menjadi sangat penting bagi guru
skemata yang
Biologi MA
dimilikinya. Hal ini membuat hasil
agar melakukan kajian mendalam seb
proses
elum
pengamatan menjadi bermakna bagi
membuat rubrik penilaian kinerja. Harlen (1999)
sang
membagi keterampilan proses
pengamat. Sebagai contoh adalah
menjadi
terjadinya
mengamati, menyusun hipotesis,
kematian masal pada ikan yang dipelihara
menduga,
dalam
melakukan penelitian, menafsirkan data, menarik
keramba pada suatu perairan pada awal
kesimpulan dan melakukan komu
musim
nikasi.
hujan. Peserta didik akan berpikir
Sementara itu Rustaman (2005) me
mencari
mbagi
beberapa penyebab kematian ikan dan
keterampilan proses menjadi sembilan
diantara
yang
penyebab tersebut mana yang sekiranya
meliputi aktivitas mengamati, menafs
lebih
irkan
besar kemungkinannya. Untuk semua
hasil pengamatan, mengelompokkan,
350
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 10, no. 4, Oktober-Desember 2016
352
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 10, no. 4, Oktober-Desember 2016
g
e
t
a
h
u
a
d
a
n
k
e
defi
nisi a dokumen tersebut dibedakan
ters antara penilaian kinerja dengan peni
ebu laian
t produk. Penilaian kinerja dilakukan
jelas dengan
me cara mengamati kegiatan peserta didik
mili dalam
ki
pen melakukan sesuatu atau melakukan
gert tugas
ian tertentu. Sementara penilaian produk
yan didefinisikan sebagai penilaian
g
kemampuan
lebi peserta didik membuat produk-p
h roduk,
luas teknologi, dan seni.
diba Penilaian kinerja dalam Panduan Penilaian
ndin oleh Kemdikbud (2015) berkedudukan
gka sama
n dengan penilaian produk yaitu sebagai
den teknik
gan penilaian yang digunakan dalam me
bata nilai
san aspek keterampilan. Dalam
yan pembelajaran
g Biologi MA, penilaian kinerja digunakan misal-
dip nya untuk menilai keterampilan pes
apa erta
rka didik menggunakan peralatan
n laboratorium.
dala Pada contoh ini, penilaian kinerja
m digunakan
Pan menilai kegiatan peserta didik dalam
dua melaku-
n kan sesuatu. Akan tetapi, praktik di laboratorium
Pen sering pula diikuti dengan pembuatan laporan
ilaia hasil praktikum. Dalam hal ini, penilaian kinerja
n dapat berlanjut sampai dengan penil
unt aian
uk terhadap kemampuan menyusun la
SM poran.
A/ Dengan demikian laporan hasil prak
MA tikum
yan menjadi bagian integral dalam ke
g giatan
dite praktikum tersebut. Hal ini tentu
rbit berbeda
kan dengan penilaian produk berdasar
ole Panduan
h Penilaian oleh Kemdikbud (2015) yang menurut
353 Ke pendapat beberapa ahli sebelumnya menyata-
mdi kan penilaian produk merupakan bagian
kbu dari
d penilaian kinerja secara umum.
(20 Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
15). penulis mengajukan penggunaan is
Pad
tilah
penilaian kinerja proses, kinerja produk
dan
kinerja proses dan produk sebagai bagian dari
penilaian kinerja. Kinerja proses adalah
suatu
bentuk kinerja dimana dalam
pelaksanaannya
lebih menggunakan aktivitas motorik.
Kinerja
juga hanya dapat menghasilkan produk semata
karena prosesnya lebih bersifat abstrak
atau
lebih menggunakan kerja otak dalam
menghasilkan produk tersebut. Kinerja
tersebut
dinamakan kinerja produk. Semen
tara
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 10, no. 4, Oktober-Desember 2016
dengan skala 1 - 4 dapat menggunakan mun g k i nka n guru dan peserta didik
identitas secara berturut-turut mengevaluasi kinerja atau produk
yaitu misalnya tidak seobyektif mungkin. Adapun tahap- tahap
memuaskan, cukup memuaskan, memuaskan,
pengembangan rubrik penilaian kinerja
dan superior. Identitas lain yang bisa diguna- mengikuti pola sebagai berikut :
kan misalnya perlu peningkatan, sedan
1. Daftar seluruh keterampilan
g yang harus ditunjukkan peserta didik
berkembang, cukup berkembang dan
sudah 3
berkembang. 5
Rubrik penilaian analiti k proses 5
penilaiannya dilakukan pada masing-masing
indikator yang ditentukan. Rubrik model
ini
mampu melakukan penilaian dengan
lebih
rinci sehingga kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki masing-masing peserta didik
dapat
lebih detil. Pada rubrik analitik skala
yang
digunakan bisa sama atau berbeda untuk tiap
indikatornya. Indikator yang sulit diberi skala
atau bobot yang tinggi. Misalnya keterampilan
menyiapkan alat dan bahan sebagai indikator
cukup diberi bobot atau skor maksimal 2 saja
karena dianggap lebih mudah.
Sementara
kegiatan melakukan pengujian asam da
n
basa diberi bobot 4 karena lebih rumit.
Kesimpulan yang dapat diambil kemampuan khusus atau sangat penting dapat
dari
beberapa petunjuk penyusunan atau
pengembangan rubrik penilaian kinerja
adalah
1. Definisikan bentuk kinerja yang harus
dilaku- kan peserta didik
2. Tulis semua langkah penting yang
harus
ditunjukkan
3. Identifikasi kemampuan khusus yang
harus
dikuasai untuk menyelesaikan tugas
4. Pastikan kemampuan yang akan diukur
tidak terlalu banyak
5. Pastikan kemampuan-kemampuan tersebut
dapat dilakukan oleh peserta didik
6. Pastikan pula kemampuan tersebut
dapat
diamati dan diukur tingkat pencapaiannya
7. Definisikan kriteria kemampuan-
kemampuan yang akan diukur dengan
jelas berdasarkan
kemampuan siswa
8. Urutkan kemampuan yang diukur
sesuai
dengan langkah pelaksanaan
Hal yang tak kalah penting
dalam
penyusunan atau pengembangan ru
brik
penilaian kinerja adalah skor. Skor
digunakan
untuk menilai setiap langkah kerja
berdasar
tingkat pencapaian masing-masing
individu.
Untuk rubrik penilaian kinerja skor
yang
digunakan sebaiknya tidak terlalu banyak. Untuk
memudahkan pemberian skor pada se
tiap
langkah kerja maka setiap skor diberi deskripsi
berupa kriteria yang menunjukkan
tingkat
pencapaian pada langkah kerja terse
but.
Pemberian skor maksimal untuk setiap langkah
kerja yang akan dilakukan tidak harus
selalu
sama. Untuk langkah kerja yang
memerlukan
diberi skor maksimal yang
lebih tinggi
dibandingkan dengan langkah kerja yang
sifat- nya lebih mudah dilakukan.
Sedangkan
jumlah indikator untuk setiap rubrik
penilaian kinerja
berkisar antara 3-4 atau
maksi mal 10
(Rustaman, 2006).
Pengembangan instrumen
penilaia n
kinerja diawali dengan
penyusunan format
obsevasi. Selanjutnya diikuti
dengan penyusunan rubrik
penilaian kinerja.
Contoh
pengembangan instrumen
penilaian kinerja
yang meliputi format observasi
dan rubrik
penilaian kinerja adalah sebagai berikut.
Format Tabel
observasi berisi kriteria atau indikator yang 2
akan dinilai dan skor maksimal untuk masing- Format Observasi Kerja Enzim Katalase
masing kriteria tersebut. Penskoran Skor
No Indik a to r
0 1 2 3 4
masing- masing 1 Penyiapan alat dan bahan
indikator didasarkan pada tingkat 2 Ketepatan dan kerapian menyusun alat
3 Ketepatan langkah kerja dan waktu
kesulitan Mata Pelajaran : pelaksanaan
Biologi Kelas/Semester 4
Pencatatan data Penarikan kesimpulan
Penyusunan laporan
: XII/Ganjil 5
Tahun Pelajaran : 2016/2017 6
Tabel
Kesimpulan
3
Rubrik Penilaian Kinerja Kerja Enzim Dari pembahasan di atas dapat
Katalase ditarik kesimpulan bahwa penilaian kinerja
No Indikator Skor Kriteria
merupakan salah satu teknik penilaian yang
Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
sesuai dengan karakteristik dan tujuan mata
2
diperlukan pelajaran Biologi SMA/MA khususnya pada
1 Penyiapan alat
dan bahan 1 Menyiapakan sebagian alat dan bahan aspek proses sains. Meskipun terdapat
yang diperlukan
0 Tidak menyiapkan alat bahan
perbedaan pandangan tentang batasan
Ketepatan dan k 3 Merangkai alat tepat dan rapi penggunaan istilah penilaian kinerja menurut
2 e r a p i a n 2 Merangkai alat tepat atau rapi Panduan Penilaian dengan para ahli. Sebelum
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
menyusun alat
0 Tidak membuat rangkaian alat melakukan penilaian kinerja, guru harus
4
Melakukan empat langkah kerja dengan mengembangkan format observasi dan
tepat
rubrik penilaian kinerja sesuai
3 Melakukantigalangkah kerja dengantepat
2 Melakukan dua langkah kerja dengan tepat kaidah penyusunannya. Dengan demikian
Ketepatan
langkah kerja
1 Melakukansatulangkah kerja dengan tepat diharapkan
3 0 Tidakmelakukanlangkahkerjadengantepat
dan waktu diperoleh hasil penilaian yang seoby
Langkah kerja :
pelaksanaan
1. Mengisi tabung reaksi dengan H2 O 2
ektif mungkin. []
2. Memotong hati dan memasukkan pada
tabung reaksi
3. Menutup mulut tabung reaksi dengan
menggunakan ibu jari.
4. Ambil lidi membara dan dekatkan ke mulut
tabung reaksi, lalu bukalah dan masukkan lidi
perlahan-lahan sambil diamati perubahannya
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
Pencatatan dan 2 Mencatatataumengolahdata dengan tepat
4
pengolahan data 1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data
3 Simpulan tepat
Penarikan 2 Simpulan kurang tepat
5 kesimpulan 1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuatsimpulan
3 Memenuhi 3 kriteria
Penyusunan 2 Memenuhi 2 kriteria
6
laporan 1 Memenuhi 1 kriteria
0 Tidak memenuhi kriteria
Kriteria laporan :
1. Memenuhi sistematika laporan (judul,
tujuan, alat dan bahan, prosedur, data
pengamatan, pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
Komunikatif
Daftar Pustaka
Biggs, A., dkk, 2004, Biology: The Dynamics of Life, Ohio: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Groarke., .A. dan Tindale., C. W., 2004. Reasoning Matters: A Constructive Approach to Critical Thinking
(Ed ke-3). Toronto Canada: Oxford University Press.
Harlen, W. (1992). The Teaching of Science. London: David Fulton Publishers.
Jasin, M., 2002, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada.
Kemdikbud, 2014, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Jakarta: Kemdikbud.
Kemdikbud, 2015, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
357
Jurnal Diklat Keagamaan, Vol. 10, no. 4, Oktober-Desember 2016
358