You are on page 1of 10

JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO.

1, Januari 2021

PENGARUH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN


KOMPETENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI
EKSPOR PT. DUA KUDA INDONESIA

Satria Artha Pratama dan Rita Intan Permatasari


Mahasiswa dan Dosen Manajemen Unsurya
arthapratama3098@gmail.com dan rpermatasari@unsurya.ac.id

Abstract
PT Dua Kuda Indonesia is a company engaged in chemical manufacturing. The main problem is the stages of
filling out the Export Declaration of Goods that are not in accordance with Standard Operating Procedures
and the lack of employee background for marine transportation management graduates causing obstruction
in filling out the Export Declaration of Goods so that productivity does not reach the target. This study aims
to examine the effect of the application of standard operating procedures and competence on Work Productivity
of PT Dua Kuda Indonesia Export Division Employees. This study uses a quantitative approach. The
population in this study were all employees of the Export Division as many as 32 employees. The technique
used is saturated sampling. Data collection techniques in this study used statistical tools similar to SPSS
version 21. Based on the results of data processing, a regression equation was obtained which illustrates a
positive effect between Standard Operating Procedures and Work Productivity, a positive effect between
Competence and Work Productivity. Simultaneously, Standard Operating Procedures and Competencies have
an effect on Employee Work Productivity. The coefficient of determination (R2) shows that the variant of the
independent variable is able to explain the dependent variable by 62,8%, while the remaining 37,2% can be
explained by other factors that are not discussed in this study.

Keywords: standard operating procedure, competence, work productivity

PENDAHULUAN akan memberikan sumbangan yang optimal


Setiap organisasi pada dasarnya akan bagi perusahaan.
menerapkan kebijakan yang berbeda-beda PT. Dua Kuda Indonesia merupakan
terhadap sumber daya manusia yang perusahaan yang bergerak dibidang
dimilikinya. Kualitas sumber daya manusia manufaktur kimia dan mengekspor hasil
atau karyawan dapat diukur melalui produksinya ke China, Korea, Jepang, Turki,
produktivitas kerjanya. Produktivitas kerja Amerika Serikat, Eropa, dan Afrika.
menurut (Yuniarsi, 2013:3) mengemukakan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah
bahwa produktivitas kerja diartikan sebagai dokumen penting yang dibutuhkan dalam
hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh kegiatan ekspornya. PEB membutuhkan
individu atau kelompok selama satuan waktu dokumen-dokumen pendukung seperti
tertentu dalam suatu proses kerja. Setiap invoice, packing list, surat perizinan ekspor
perusahaan selalu mengharapkan (untuk barang yang dikenakan larangan
karyawannya mempunyai produktivitas kerja pembatasan), cukai dan pajak, surat setoran
yang tinggi, karena dengan memiliki pabean dan dokumen lain yang diperlukan
karyawan yang berproduktivitas kerja tinggi sesuai karakteristik barang. Dokumen tersebut
harus dilengkapi dalam pengisian PEB.

38 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

Divisi Ekspor perhari harus dalam pengisian dokumen dapat berakibat


menyelesaikan 20 dokumen PEB artinya ada terhambatnya pengiriman yang tidak sesuai
20 paket pengiriman barang yang di ekspor ke dengan jadwal, lamanya pengiriman barang
luar negeri atau 400 dokumen PEB dalam satu original shipping document karena kurangnya
bulan. Jika hal tersebut tercapai maka koordinasi antar pihak dan lain sebagainya.
pelaksanaan ekspor barang stabil dan Masalah timbul karena kurangnya
perusahaan akan mendapatkan keuntungan. keterampilan tentang proses pembuatan PEB,
Menurut pelaporaan dokumen Pemberitahuan tidak semua karyawan dalam Divisi Ekspor
Ekspor Barang (PEB) PT. Dua Kuda mempunyai latar belakang manajemen
Indonesia selama tahun 2019 terdapat 7 bulan transportasi laut yang mempelajari atau
yang mampu memenuhi target perusahaan mempunyai pengetahuan dalam pengisian
yaitu sebanyak 400 dokumen PEB setiap Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
bulannya.
RUMUSAN MASALAH
Kesalahan pengisian data transaksi
Berdasarkan permasalahan yang telah
ekspor dan tidak menjalankan sesuai Standar
dikemukakan di atas, maka dapat di rumuskan
Operasional Prosedur (SOP) seringkali
beberapa hal sebagai berikut :
menjadi masalah penyebab ekspor tidak
a. Apakah penerapan standar operasional
berjalan efektif. Kesalahan penulisan pada
prosedur berpengaruh terhadap
dokumen PEB tersebut menyebabkan sanksi
produktivitas kerja karyawan Divisi
berupa pemotongan gaji karyawan untuk
Ekspor PT Dua Kuda Indonesia?
membayar denda kepada kantor pajak.
b. Apakah kompetensi berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan
Divisi Ekspor PT Dua Kuda Indonesia?
c. Apakah penerapan standar operasional
prosedur dan kompetensi bersama-sama
berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan Divisi Ekspor PT Dua Kuda
Indonesia?

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Produktivitas Kerja
Menurut (Sedarmayanti, 2009:104)
produktivitas kerja menunjukan bahwa
Kesalahan terbanyak yang dilakukan
produktivitas individu merupakan
dalam pengisian dokumen PEB adalah
perbandingan dari efektivitas keluaran
pengisian valuta. Kesalahan yang terjadi

39 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

(pencapaian untuk kerja yang maksimal) Berdasarkan uraian di atas dapat


dengan efisiensi salah satu masukan (tenaga disimpulkan bahwa Standar Operasional
kerja) yang mencakup kuantitas, kualitas dan Prosedur (SOP) adalah pedoman sistem tata
waktu tertentu. kerja untuk menjalankan tugas sesuai dengan
Dalam (Yuniarsi, 2013:3) fungsi.
mengemukakan bahwa produktivitas kerja Pengertian Kompetensi
diartikan sebagai hasil kongkrit (produk) yang Menurut (Wibowo, 2016:271)
dihasilkan oleh individu atau kelompok, kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
selama satuan waktu tertentu dalam suatu melaksanakan atau melakukan suatu
proses kerja. pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
Berdasarkan uraian di atas dapat keterampilan dan pengetahuan serta didukung
disimpulkan bahwa produktivitas kerja yaitu oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
ukuran efesiensi produktif dengan tersebut.
membandingkan antara hasil yang dicapai Menurut Dharma dalam (Sutrisno,
(output) dengan keseluruhan sumber daya 2010:203) kompetensi adalah suatu
yang digunakan (input). kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan
Pengertian Standar Operasional Prosedur atau tugas yang dilandasi atas keterampilan
(SOP) dan pengetahuan serta di dukung oleh sikap
Pengertian Standard Operating kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Prosedure (SOP) dalam buku (Sailendra, Dharma dalam (Warongan, 2014:333)
2015:37), dapat diartikan sebagai panduan menyatakan kompetensi adalah apa yang
proses kerja yang harus dilaksanakan setiap dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya
elemen perusahaan maupun instansi. SOP dalam bentuk jenis dan tingkatan perilaku
juga berperan sebagai panduan hasil kerja yang berbeda ini harus dibedakan dalam
yang ingin diraih oleh suatu perusahaan atribut tertentu (pengetahuan, keahlian dan
maupun instansi. kepiawaian) yang dibutuhkan untuk
Menurut (Atmoko, 2013:31), SOP melaksanakan berbagai tugas yang
merupakan suatu pedoman atau acuan untuk berhubungan dengan suatu pekerjaan.
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi Berdasarkan uraian di atas dapat
dan alat penilaian kinerja insansi disimpulkan bahwa kompetensi adalah aspek
pemerintahan berdasarkan indikator-indikator kemampuan seseorang yang meliputi
teknis, administrative dan procedural sesuai pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, atau
dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem karakteristik pribadi yang memungkinkan
kerja pada unit kerja yang bersangkutan. pekerja mencapai keberhasilan dalam
menyelesaikan pekerjaan mereka melalui

40 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

pencapaian hasil atau keberhasilan dalam Sampel dalam penelitian ini adalah 32
menyelesaikan tugas-tugas. responden.
Metode analisis data yang digunakan
KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN
yaitu kuantitatif asosiatif. Menurut (Sugiyono,
2016:21) penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih. Dalam
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu
teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Keterangan : PEMBAHASAN
H1 = Standar Operasional Prosedur Tentang Perusahaan
berpengaruh terhadap Produktivitas kerja PT Dua Kuda Indonesia masuk dalam
karyawan Divisi Ekspor PT Dua Kuda Kawasan Berikat Nusantara Marunda, Jakarta
Indonesia sejak tahun 2006 merupakan salah satu
H2 = Kompetensi berpengaruh terhadap perusahaan PMA (penanaman modal asing)
Produktivitas kerja karyawan Divisi yang cukup populer di kawasan tersebut.
Ekspor PT Dua Kuda Indonesia Menempati area di atas 10 hektar, perusahan
H3 = Standar Operasional Prosedur dan asal China ini terus bertumbuh sebagai salah
Kompetensi berpengaruh bersama-sama satu perusahaan kimia yang eksistensinya
terhadap Produktivitas kerja karyawan cukup diperhitungkan.
Divisi Ekspor PT Dua Kuda Indonesia Struktur Organisasi Perusahaan

METODOLOGI PENELITIAN
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik sampling jenuh.
Menurut (Sugiyono, 2016:85) sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila anggota
Karakteristik Responden
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
Deskripsi karakteristik responden yang
sering dilakukan bila jumlah populasi relative
Diteliti dalam penelitian ini berdasarkan
kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian
umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan
yang ingin membuat generalisasi dengan
lama bekerja. Berikut tersaji deskripsi
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
karakteristik responden penelitian sebanyak
sampling jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sebagai sampel.

41 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

32 responden yang bekerja pada bidang divisi Berdasarkan tabel 4.3 di atas
Ekspor barang PT. Dua Kuda Indonesia. menunjukan bahwa sebagian besar karyawan
Tabel 4.1 yang bekerja pada PT Dua Kuda Indonesia
Karakteristik Responden berdasarkan
pendidikan terakhirnya adalah Sarjana (S1)
Umur
karena Divisi Ekspor harus memiliki
keterampilan dan kemampuan mengenai
bidang tertentu, yaitu pendokumenan
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Tabel 4.4
Karakteristik Responden berdasarkan lama bekerja
Dapat dilihat pada tabel 4.1 yang
menunjukkan bahwa bahwa karyawan PT Dua
Kuda Indonesia yang berusia 30-39 tahun
lebih banyak dari usia karyawan yang lain
menunjukan usia produktif pekerja, karena
mempunyai semangat dan motivasi yang
tinggi dalam bekerja. Berdasarkan tabel 4.4 di atas
Tabel 4.2 menunjukan bahwa karyawan divisi eskpor di
Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin
PT Dua Kuda Indonesia lama bekerja selama
6-10 tahun.
Uji Validitas
Uji validitas (Noor, 2014:19)
digunakan untuk melihat kelayakan butir-butir
Tabel 4.2 di atas menunjukkan pertanyaan dalam kuisioner dapat
karakteristik responden berdasarkan jenis mendefinisikan suatu variabel. Daftar
kelamin. PT Dua Kuda Indonesia cenderung pertanyaan ini pada umumnya untuk
mempekerjakan karyawan berjenis kelamin mendukung suatu kelompok variabel tersebut.
laki-laki dalam melakukan pekerjaan yang Uji validitas dilakukan setiap butir
telah ditetapkan perusahaan sehingga target pernyataan. Hasilnya dibandingkan dengan r
perusahaan akan lebih mudah tercapai. tabel dengan tingkat kesalahan 5%.
Tabel 4.3 Jika rhitung ≥ (0,444) rtabel maka
Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan terakhir
pernyataan dinyakan valid. Hasil uji validitas
pada variabel produktivitas kerja
menunjukkan 11 butir pernyataan valid,
variabel SOP menunjukkan 4 butir pernyataan

42 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

valid, dan variabel kompetensi menunjukkan b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka
8 butir pernyataan valid. dinyatakan data berdistribusi tidak
Uji Reliabilitas normal.
Menurut (Sujarweni, 2014:193) Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

menjelaskan bahwa uji reliabilitas dapat


dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh butir atau item pertanyaan dalam
angket (kuesioner) penelitian. Adapun dasar
pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas
adalah jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
maka kuesioner atau angket dinyatakan
reliabel atau konsisten dan jika nilai
Cronbach’s Alpha < 0,60 maka kuesioner atau Berdasarkan tabel di atas menunjukan

angket dinyatakan tidak reliabel atau tidak bahwa nilai signifikansi sebesar 0,664 lebih

konsisten besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

Uji reliabilitas menunjukkan bahwa bahwa data ketiga variabel yang diuji

ketiga variabel yakni SOP, kompetensi dan dinyatakan berdistribusi normal.

produktivitas kerja dinyatakan reliabel yakni Uji Linieritas

nilai Cronbach’s Alpha masing-masing Uji linearitas dipergunakan untuk

variabel yakni SOP sebesar 0,631, variabel mengetahui apakah regresi yang diperoleh

kompetensi sebesar 0,778 dan variabel “berarti” apabila dipergunakan untuk

produktivitas kerja sebesar 0,828 membuat kesimpulan antar variabel yang

Uji Normalitas sedang dianalisis. Uji linearitas dalam

Uji normalitas bertujuan untuk menguji penelitian ini menggunakan One-Way Anova

apakah dalam model regresi, variabel program SPSS versi 21.


Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas SOP terhadap
pengganggu atau residual memiliki distribusi produktivitas kerja

normal atau tidak (Siregar, 2015:49). Uji


normalitas dalam penelitian ini menggunakan
uji Kolmogorov Smirnov diolah dengan SPSS
versi 21. Pengambilan kesimpulan hasil uji
normalitas dapat dilihat: Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas kompetensi terhadap
produktivitaskerja
a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka
dinyatakan data berdistribusi normal.

43 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

Berdasarkan hasil output tabel 4.6 dan 4.7 terhadap Produktivitas Kerja (Y) adalah
diperoleh nilai signifikansi lebih dari 0,05 homogen.
yaitu sebesar 0,887 untuk SOP terhadap Analisis Regresi Linier Berganda
produktivitas kerja dan 0,273 untuk Regresi Linear berganda digunakan
kompetensi terhadap produktivitas kerja yang untuk membuktikan hipotesis mengenai
berarti terdapat hubungan yang linear secara adanya pengaruh variabel Standar
signifikan. Operasional Prosedur (X1) dan Kompetensi
Uji Homogenitas (X2) secara parsial maupun secara simultan
Uji homogenitas digunakan sebagai terhadap Produktivitas Kerja(Y).
bahan acuan untuk menentukan keputusan uji
Tabel 4.9 Regresi Linier Berganda
statistik. Menurut (Widiyanto, 2010:51) dasar
atau pedoman pengambilan keputusan dalam
uji homogenitas adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikan atau Sig. < 0,05,
maka dikatakan bahwa varians dari dua
atau lebih kelompok populasi data Dari hasil penelitian maka dapat
adalah tidak sama (tidak homogen) diperoleh persamaan regresi linier berganda
b. Jika nilai signifikan atau Sig. > 0,05, adalah sebagai berikut :
maka dikatakan bahwa varians dari Y= -2,826+1,385X1+0,722X2
dua atau lebih kelompok populasi Persamaan regresi linear ini menunjukan
data adalah sama (homogen). bahwa variabel independent Standar

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Operasional Prosedur (X1) dengan koefisien
regresi 1,385 dan Kompetensi (X2) dengan
koefisien regresi 0,722 memiliki pengaruh
besar terhadap Produktivitas Kerja (Y). Jika

Berdasarkan hasil output tabel 4.8 di Standar Operasional Prosedur dan

atas, variabel Standar Operasional Prosedur Kompetensi tidak ada maka produktivitas

diperoleh nilai signifikansi lebih dari 0,05 akan mengalami penurunan.

yaitu sebesar 0,051 menunjukan variabel Uji Hipotesis

Standar Operasional Prosedur (X1) terhadap Hipotesis merupakan jawaban

Produktivitas Kerja (Y) adalah homogen dan sementara atas masalah yang dirumuskan,

variabel Kompetensi diperoleh nilai sehingga harus diujikan kebenarannya secara

signifikansi lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,392 empiris. Uji hipotesis dalam penelitian ini

menunjukan variabel Kompetensi (X2) terdiri dari uji t secara parsial dan uji F secara
simultan

44 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Sedangkan berdasarkan tabel 4.11


Uji t merupakan pengujian koefisien menunjukan bahwa Kompetensi (X2)
regresi parsial individual yang digunakan berpengaruh secara parsial terhadap
untuk mengetahui apakah variabel Produktivitas Kerja (Y) dengan nilai
independent (X1 dan X2) secara individual signifikansi 0,000 dan nilai thitung sebesar
mempengaruhi variabel dependent (Y). 5,671. Maka Ho ditolak dan Ha diterima karena
Dasar pengambilan kesimpulan hasil uji t nilai signifikansi <0,05 dan nilai thitung>ttabel
dapat dilihat: (5,671>2,048).
a. Jika nilai thitung > t tabel dan atau nilai Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Sig < 0,05 maka Standar Operasional Uji F digunakan untuk menguji
Prosedur atau Kompetensi berpengaruh signifikansi persamaan yang digunakan untuk
terhadap Produktivitas Kerja. mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
b. Jika nilai thitung < t tabel dan atau nilai bebas (X) secara simultan terhadap variabel
Sig > 0,05 maka Standar Operasional terikat (Y). Berikut tersaji Uji F pada variabel
Prosedur atau Kompetensi tidak Standar Operasional Prosedur (X1),
berpengaruh terhadap Produktivitas Kompetensi (X2) dan Produktivitas kerja (Y).
Kerja Dasar pengambilan kesimpulan Uji F
dapat dilihat :
Tabel 4.10 Uji t SOP terhadap Produktivitas Kerja
a. Jika F hitung < F tabel dan atau nilai Sig
> 0,05 maka ini berarti bahwa Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan
Kompetensi secara simultan tidak
memiliki pengaruh terhadap
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan
Produktivitas Kerja.
bahwa Standar Operasional Prosedur (X1)
b. Jika F hitung > F tabel dan atau nilai
berpengaruh secara parsial terhadap
Sig < 0,05 maka ini berarti bahwa
Produktivitas Kerja (Y ) dengan nilai
Standar Operasional Prosedur (SOP)
signifikansi 0,000 dan nilai thitung sebesar
dan Kompetensi secara simultan
5,746. Maka Ho ditolak dan Ha diterima karena
berpengaruh terhadap Produktivitas
nilai signifikansi <0,05 dan nilai thitung>ttabel
Kerja.
(5,746>2,048).
Tabel 4.12 Uji F
Tabel 4.11 Uji t Kompetensi terhadap Produktivitas Kerja

45 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan KESIMPULAN DAN SARAN


bahwa nilai signifikansi 0,000 dan nilai Fhitung Kesimpulan
sebesar 34,331. Maka Ho ditolak dan Ha Berdasarkan hasil penelitian di atas
diterima karena nilai signifikansi <0,05 dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
nilai Fhitung>Ftabel (24,523>2,93). Maka dapat 1. Standar Operasional Prosedur
disimpulkan bahwa Standar Operasional berpengaruh secara parsial dan signifikan
Prosedur (X1) dan Kompetensi (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan
berpengaruh secara simultan terhadap pada PT Dua Kuda Indonesia.
Produktivitas Kerja (Y). 2. Kompetensi berpengaruh secara parsial
Koefisien Determinasi (R2) dan signifikan terhadap produktivitas
Koefisien Determinasi (R2) digunakan kerja karyawan pada PT Dua Kuda
untuk mengetahui prosentase perubahan Indonesia.
variabel dependen (Y) yang disebabkan 3. Standar Operasional Prosedur dan
variabel independen (X). Kompetensi berpengaruh secara bersama-
Berikut tersaji Koefisien Determinasi (R2) sama terhadap Produktivitas Kerja
pada variabel Standar Operasional Prosedur karyawan pada PT Dua Kuda Indonesia
(X1), Kompetensi (X2), dan Produktivitas sebesar 62,8 %
Kerja (Y). Saran
Adapun saran-saran yang dapat
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R2)
diberikan adalah sebagai berikut:
a. Penerapan standar operasional prosedur
dalam menjalankan pekerjaan sudah
baik dan harus dipertahankan.
b. Pemahaman karyawan dalam pekerjaan
Berdasarkan tabel 4.13 hasil Koefisien masih kurang sehingga harus diperbaiki
2
Determinasi (R ) sebesar 0,628 atau sama dengan mengadakan training bagi
dengan 62,8%. Angka tersebut mengandung karyawan agar mampu menyelesaikan
arti bahwa Standar Operasional Prosedur (X1) dan menemukan solusi dari
dan Kompetensi (X2) berpengaruh terhadap permasalahan yang dihadapi saat
Produktivitas Kerja (Y) sebesar 62,8 % bekerja.
sedangkan sisanya 37,2 % dipengaruhi oleh c. Keterampilan karyawan harus lebih
variabel lain diluar model regresi ini atau ditingkatkan dengan mengadakan
variabel yang tidak di teliti. training secara rutin.

46 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma


JURNAL ILMIAH M-PROGRESS VOL.11, NO. 1, Januari 2021

d. Karyawan memiliki skill sesuai dengan Widiyanto, Joko. 2010. SPSS for Windows
Untuk Analisis Data Statistik dan
bidang pekerjaan pada perusahaan
Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS
sehingga harus dipertahankan.
Wiratna, Sujarweni. 2014. Metode Penelitian:
e. Karyawan masih kurang tepat waktu
Lengkap, Praktis, dan Mudah
dalam menyelesaikan segala pekerjaan Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
dari pimpinan sehingga harus
diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA
Atmoko, Tjipto. 2013. Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Bandung:
Unpad.

Ardana (2012). Manajemen Sumber Daya


Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hasibuan, Malayu. 2013. ”Manajemen


Sumber Daya Manusia”. Cetakan
Ketujuh Belas. Jakarta : Bumi Aksara.

Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data


Penelitian Ekonomi & Manajemen.
Jakarta : Grasindo

Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah


praktis membuat SOP. Jakarta:Trans
Idea Publishing

Sedarmayanti, M.Pd,. APU. 2009. Sumber


Daya Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung : Mandar Maju.

Siregar, Syofian. 2015. Statistika Parametrik


Untuk Penelitian Kuantitatif
Dilengkapi Dengan Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17.
Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2016, Metode Penelitian


Kombinasi (Meixed Methods).
Bandung : Alfabeta

Suwatno, dan Tjutju Yuniarsih. 2013.


Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Alfabeta

47 Manajemen FE – Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

You might also like