You are on page 1of 6

Bongaya Journal of Research in Management

Volume 1 Nomor 2. Hal 56-61. e-ISSN: 2615-8868


Homepage: https://ojs.stiem-bongaya.ac.id/index.php/BJRM

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


(Kasus pada PT. Semen Bosowa Maros)

Hendra Gunawan
PPS STIE AMKOP Makassar
email : hendramanajemen@gmail.com

(Diterima: 18 Agustus 2018; direvisi: 09 September 2018; dipublikasikan: 31 Oktober 2018)

©2018 –Bongaya Journal of Research inManagement STIEM Bongaya. Ini adalah artikel dengan
akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/).

Abstract : Humans will tend to experience stress if they are less able to adjust between the desire and the
reality, both the reality inside and outside themselves. One of the effects of psychological stress is that it can
reduce employee job satisfaction where job satisfaction is a pleasant emotional attitude and loves the job.
Employee performance is directly related to the productivity and success of the company in achieving its
goals. Employee performance is the result or impact of individual activities over a certain period of time.
Employees who have good performance can help the company to achieve agreed goals. The purpose of this
study is to analyze the effect of work stress on employee performance at PT. Semen Bosowa Maros. This
study uses primary and secondary data. The population of this study were all employees of Human
Resources Department & General Affair at PT. Semen Bosowa Maros. Data collection is done by
observation and interview. In determining the respondents conducted by purposive sampling method. The
analysis used is a single regression analysis. The results of the study showed that job stress had a significant
effect on employee performance on employees of PT. Semen Bosowa Maros, while the relationship
(correlation) of work stress with employee performance is categorized as strong enough.

Keywords: Job Stress; Performance; Employees;

Abstrak : Manusia akan cenderung mengalami stres apabila kurang mampu menyesuaikan antara
keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun diluar dirinya.
Salah satu dampak stres secara psikologis adalah dapat menurunkan kepuasan kerja karyawan
dimana kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Kinerja karyawan secara langsung berhubungan dengan produktivitas dan
keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kinerja karyawan adalah hasil atau dampak
dari kegiatan individu selama periode waktu tertentu. Karyawan yang memiliki kinerja yang baik
dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Semen Bosowa
Maros. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Populasi penelitian ini adalah semua
karyawan Human Resources Departement & General Affair di PT. Semen Bosowa Maros.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Dalam penentuan responden
dilakukan dengan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi
tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh nyata terhadap kinerja
karyawan pada karyawan PT. Semen Bosowa Maros, sedangkan hubungan (korelasi) stres kerja
dengan kinerja karyawan dikategorikan hubungan cukup kuat.

Kata Kunci : Stres Kerja; Kinerja; Karyawan;


57 | Bongaya Journal of Research in Management Vol. 1 No. 2 Oktober 2018

PENDAHULUAN stres merupakan bagian dari kehidupan manusia


yang tidak dapat dihindarkan. Manusia akan
Dalam persaingan bisnis antar
cenderung mengalami stres apabila kurang
perusahaan, peranan sumberdaya manusia yang
mampu menyesuaikan antara keinginan dengan
berkualitas dan berkompeten pada suatu bidang
kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di
sangat dibutuhkan untuk mewujudkan setiap
dalam maupun diluar dirinya (Maulida, 2015;
tujuan perusahaan (Irvianti dan Verina, 2015).
Sari, 2015). Salah satu dampak stres secara
Setiap perusahaan harus memiliki sumberdaya
psikologis adalah dapat menurunkan kepuasan
manusia yang dapat menyelesaikan setiap
kerja karyawan dimana kepuasan kerja merupakan
pekerjaan dengan baik agar dapat memenangkan
sikap emosional yang menyenangkan dan
persaingan bisnis (Cendhikia dkk, 2016). Tenaga
mencintai pekerjaannya (Lianasari dkk, 2017;
kerja merupakan salah satu aset yang sangat
Medinal dkk, 2016).
penting. Manusia yang merupakan tenaga kerja
bagi perusahaan kadang kala sering diabaikan
Kinerja merupakan tujuan akhir di setiap
sebagai aset yang berharga. Oleh karena itu,
usaha yang dilakukan baik secara individu,
tenaga kerja harus selalu dijaga dan
kelompok, maupun organisasi. Kinerja karyawan
dikembangkan sehingga memberikan output yang
secara langsung berhubungan dengan
optimal bagi perusahaan (Maulida, 2015; Hermita,
produktivitas dan keberhasilan perusahaan dalam
2011).
mencapai tujuannya. Kinerja karyawan adalah
hasil atau dampak dari kegiatan individu selama
Manusia bekerja tidak saja untuk
periode waktu tertentu. Karyawan yang memiliki
mendapatkan penghasilan yang minimal layak
kinerja yang baik dapat membantu perusahaan
untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarga,
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
tetapi juga untuk memenuhi tuntutan
(Yani dan Dwiyanti, 2016). Mengelola kinerja
kemanusiaannya, bahkan untuk memuliakan
karyawan sangat diperlukan untuk mencapai
pribadinya sebagai manusia. Persaingan di
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar
lingkungan perusahaan menjadikan individu sulit
mampu mengelola kinerja karyawan, pihak
melepaskan tekanan atau beban tuntutan
manajemen perusahaan perlu mengetahui dan
pekerjaan. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
maka gangguan kejiwaan menghambat kehidupan
kinerja karyawan karena dengan memahami hal
mereka. Salah satu bentuk gangguan kejiwaan
tersebut, manajemen dengan mudah mencari
yang banyak dialami masyarakat adalah stres
solusi dan keputusan yang efektif berkaitan
(Bimantoro dan Noor, 2012). Seringkali sumber
dengan kinerja karyawan (Chandra, dan
daya manusia dituntut oleh perusahaan untuk
Adriansyah, 2017; Abdillah dkk, 2016).
lebih meningkatkan kemampuan dan keahliannya
dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan tanpa
Sebagai manusia biasa karyawan PT.
disadari, hal ini bias saja membuat karyawan
Semen Bosowa Maros tentunya dihadapkan
merasa stress yang mana nantinya akan
dengan kondisi dilematis. Disatu sisi mereka
mempengaruhi kepuasan kerja serta kinerja
harus bekerja dengan fokus pada visi perusahaan
karyawan tersebut (Noor, dkk, 2016; Rumimpunu
yaitu memberi kepuasan bagi pelanggan
dan Joune, 2015).
sementara disisi lain mereka memiliki kebutuhan
dan keinginan yang perlu mendapat perhatian dari
Stres merupakan istilah umum yang dapat
perusahaan. Kondisi ini tentunya meenimbulkan
diartikan sebagai tekanan hidup yang dirasakan
stres kerja. Oleh sebab itu penting bagi
terlalu sulit bagi seseorang. Stres akan terjadi jika
perusahaan PT. Semen Bosowa Maros untuk
seorang individu tidak mampu memahami
memenuhi kebutuhan karyawan dan menciptakan
keterbatasannya akan suatu hal. Ketidakmampuan
kenyamanan kerja sehingga dampak stres dari
ini nantinya akan menimbulkan rasa frustasi,
tekanan kerja dapat dikurangi. Tujuan penelitian
gelisah, serta rasa bersalah yang merupakan awal
ini adalah menganalisis pengaruh stres kerja
dari permulaan stres tersebut (Noor, dkk, 2016;
terhadap kinerja karyawan pada PT. Semen
Roring dkk, 2014; Noviansyah dan Zunaidah,
Bosowa Maros.
2011). Stres dapat terjadi pada setiap
individu/manusia dan pada setiap waktu, karena
Hendra Gunawan, Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Kasus pada PT. Semen Bosowa Maros) | 58

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan di PT. Semen Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Bosowa Maros. Jenis dan sumber data yang Karyawan
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer Salah satu dampak stres secara psikologis
dan sekunder. Data primer yaitu data yang adalah dapat menurunkan kepuasan kerja
dikumpulkan langsung dari lapangan, sedangkan karyawan dimana kepuasan kerja merupakan
data sekunder diperoleh dari studi literatur dari sikap emosional yang menyenangkan dan
berbagai sumber yang dapat dijadikan referensi mencintai pekerjaannya. Dampak dari kepuasan
dalam penelitian ini. kerja nantinya akan dikaitkan dengan beberapa
output yang dihasilkan, salah satunya adalah
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan kinerja (prestasi kerja) dimana kinerja
adalah observasi, yaitu dengan mengadakan merupakan hasil kerja yang dicapai oleh
pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk seseorang/sekelompok orang dalam organisasi
mengamati secara langsung kegiatan pegawai. sesuai dengan tanggung jawab masing-masing
Wawancara, dilakukan untuk mengumpulkan data guna mencapai suatu tujuan. Ukuran kinerja ini
dari karyawan PT. Semen Bosowa Maros dengan dapat dilihat berdasarkan tingkat efisiensi dan
alat bantu berupa kuesioner. efektivitas yang dicapai oleh perusahaan (Noor,
dkk, 2016).
Populasi penelitian ini adalah karyawan
Human Resources Departement & General Affair Beban kerja yang tidak sesuai dengan
di PT. Semen Bosowa Maros yang berjumlah 30 kondisi karyawan, dapat menumbuhkan hal-hal
orang. Dalam penentuan responden dilakukan negatif yaitu stres kerja. Stres kerja yang
dengan metode purposive sampling, dengan dirasakan pada karyawan dapat datang dari
metode tersebut diperoleh jumlah sampel dalam berbagai sumber. Sumber potensial dari stres kerja
penelitian ini adalah 30 responden. dapat dilihat dari faktor lingkungan, faktor
organisasi, dan faktor individual. Stres kerja harus
Metode analisis data yang digunakan menjadi perhatian yang utama karena dengan
adalah analisis regresi tunggal dengan persamaan mengetahui permasalahan kerja pada karyawan
sebagai berikut. maka akan berdampak baik pada perusahaan,
Y = a + bX terlebih lagi pada saat ini persaingan bisnis sangat
Keterangan : tinggi perusahan yang ada pada saat ini
Y : kinerja karyawan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dan
X : stres kerja memiliki sejumlah prestasi (Cendhikia dkk,
a : nilai konstanta 2016).
b : koefisien regresi
untuk mengetahui hubungan pelatihan Stres kerja pada karyawan adalah
terhadap pengembangan karier digunakan permasalahan yang terkadang di abaikan oleh
koefisien korelasi (r) dengan rumus : pimpinan perusahan, apabila stres kerja tidak
r= diawasi dengan baik maka dikhawatirkan
karyawan merasa tidak terdorong untuk bekerja
Keterangan : sehingga akan berdampak pada kinerja dari
r : koefisien korelasi karyawan. Kinerja merupakan suatu fungsi dari
n : jumlah data motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan
X : variabel independen tugas, sehingga penting untuk mengetahui apa
Y : variabel dependen yang di harapkan oleh karyawan dapat terpenuhi
Sedangkan untuk mengetahui hubungan yang berarti motivasi yang baik sudah dimiliki
stres kerja terhadap kinerja karyawan, maka dalam bekerja dan berdampak pada kinerja
digunakan rumus koefisien determinan (r2). karyawan. Sumberdaya manusia yang dimiliki
r2 = (r)2 x 100% oleh perusahaan dapat bekerja dengan optimal
ketika ada permasalahan kerja dapat dikelola
59 | Bongaya Journal of Research in Management Vol. 1 No. 2 Oktober 2018

dengan baik, sehingga permasalahan kerja seperti tunggal. Hasil analisis regresi tersebut disajikan
stres kerja dapat menjadi hal yang membangun pada Tabel 1.
karyawan untuk mendapatkan rangsangan yang
positif untuk bekerja bukan justru menurunkan
kondisi karyawan (Cendhikia dkk, 2016).
Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 21,308 8,481 2,512 0,018
X 0,509 0,188 0,455 2,707 0,011
didasarkan pada Tabel 1, maka hasil uji t terhadap
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1, variabel bebas menunjukkan variabel independen
diketahui nilai konstanta sebesar 21,308, dan nilai (stres kerja) berpengaruh nyata terhadap variabel
koefisien regresi sebesar 0,509. Dengan nilai kinerja karyawan. Koefisien regresi stres kerja
tersebut maka dapat diformulasikan persamaan bertanda positif, berarti stres kerja berdampak
regresi linear sederhana yaitu : Y = 21,308 + pada penurunan kinerja karyawan.
0,509X. Dari hasil persamaan tersebut yang
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Nilai Koefisien Korelasi dan Determinasi Stres Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Estimate
Square
0,455 0,207 0,179 2,548

Berdasarkan hasil pada Tabel 2, diketahui lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan
bahwa hubungan (korelasi) antara pelatihan mengakibatkan dirinya terancam. Stres merupakan
dengan pengembangan karier dikategorikan sesuatu yang tidak menyenangkan atau dapat
hubungan cukup kuat (Sugyono, 2005) dengan mengganggu. Respon seorang individu terhadap
nilai 0,455. Untuk nilai koefisien determinasi (R- stres tergantung pada kepribadian, sumber-sumber
quared) sebesar 0,207, hal ini berarti 20,70 persen daya yang ada untuk membantu mereka
variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh mengatasi, dan konteks dimana stres terjadi. Stres
variabel bebas (stres kerja), sedangkan sisanya kerja merupakan sesuatu mengganggu mental
sebesar 79,30 persen dijelaskan oleh variabel lain seseorang yang merupakan suatu bentuk
yang tidak masuk dalam model. tanggapan terhadap hal-hal yang terjadi. Kinerja
berarti hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
Stres Kerja (X) yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Koefisien regresi pelatihan sebesar 0,509, melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
hasil uji t signifikan pada tingkat kepercayaan 95 jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah
persen. Hal ini menunjukkan bahwa stres kerja perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang
berpengaruh nyata dan positif terhadap kinerja sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan. Berarti setiap penambahan stres kerja karyawan sesuai dengan perannya dalam
sebesar 1 persen akan menurunkan kinerja perusahaan. Dengan demikian kinerja merupakan
karyawan sebesar 0,509 persen. Stres kerja adalah hasil dari kemampuan seseorang yang melalui
suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik pekerjaan atau tanggung jawab yang sesuai
maupun mental terhadap suatu perubahan di
Hendra Gunawan, Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Kasus pada PT. Semen Bosowa Maros) | 60

dengan kebutuhan organisasi (Rumimpunu dan kinerja karyawan pada karyawan PT. Semen
Joune, 2015). Bosowa Maros, sedangkan hubungan (korelasi)
stres kerja dengan kinerja karyawan dikategorikan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh hubungan cukup kuat.
Chandra dan Adriansyah (2017), menyatakan
bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap Saran
kinerja karyawan pada PT. Mega Auto Central Perusahaan perlu memperhatikan serta
Finance Cabang Langsa. Stres kerja terjadi karena menjaga stabilitas kerja bagi karyawan sehingga
adanya beban kerja yang dirasakan oleh karyawan stres kerja dapat dikurangi. Oleh karena itu untuk
pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang mengurangi stres pada karyawan maka perlu
Langsa dapat diketahui dari tanggapan responden pemberian tugas yang dapat menekan karyawan
atas pernyataan yang terdiri dari tidak punya melalui kegiatan yang memotivasi seperti,
cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, pembagian jam kerja, saluran komunikasi seperti
beban tugas pekerjaan terlalu berat, harus bekerja forum diskusi, kotak saran, keterbukaan pimpinan
super cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, yang akhirnya berimplikasi pada kinerja karyawan
mengalami konflik dalam menjalankan tugas yang yang dapat optimal.
diberikan atasan yang berbeda-beda jenisnya, dan
target perusahaan dan tuntutan tugas terlalu tinggi DAFTAR RUJUKAN
sehingga memberatkan tugas. Hasil penelitian
Abdillah, MR., Anita, R., dan Anugerah, R., 2016.
oleh Hendra Gunawan (2018) menunjukkan
Dampak Iklim Organisasi Terhadap
bahwa pelatihan berpengaruh nyata dan positif
Stres Kerja dan Kinerja Karyawan.
terhadap pengembangan karier .
Jurnal Manajemen. XX (01) : 121 -
141.
Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Lianasari dkk (2017), menyatakan
Bimantoro, W., dan Noor, C., 2012. Pengaruh
bahwa stres kerja berpengaruh terhadap kinerja
Stres Kerja Terhadap Kinerja
karyawan. Stres karena karyawan merasa bosan.
Karyawan di PT. Tonga Tiur Putra.
Bosan adalah keadaan dimana pikiran
Ekonomi. 29 (321) : 23 - 29.
menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu
yang baru, dan menginginkan berhentinya
Cendhikia, DB., Utami, HN., dan Prasetya, A.,
rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari
2016. Pengaruh Konflik Kerja dan
waktu ke waktu. kebosanan di tempat kerja
Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja
merupakan suatu hal alami yang akan dirasakan
Karyawan dan Kinerja Karyawan
oleh setiap orang namun sebagian besar hal ini
(Studi pada Karyawan
telah diabaikan oleh organisasi. Dalam
PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
mengerjakan pekerjaan yang berulang-ulang dapat
Witel Jatim Selatan). Jurnal
menimbulkan kebosanan dan hilangnya
Administrasi Bisnis. 35 (2) : 136 -
konsentrasi dalam pekerjaan tersebut. Kebosanan
145.
yang terjadi pada waktu singkat tidak akan
memberikan pengaruh namun kemungkinan buruk
Chandra, R., dan Adriansyah, D., 2017. Pengaruh
yang terjadi adalah bila berlangsung dalam jangka
Beban Kerja dan Stres Kerja
waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan
Terhadap Kinerja Karyawan pada
stres bagi karyawan dan berdampak pada
PT. Mega Auto Central Finance
penurunan kinerja.
Cabang di Langsa. Jurnal
Manajemen dan Keuangan. 6 (1) :
KESIMPULAN DAN SARAN
670 - 678.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada
Hendra Gunawan, 2018, Pengaruh Pelatihan
penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai
Terhadap Pengembangan Karier
berikut : stres kerja berpengaruh nyata terhadap
(Studi Kasus Pns Dinas Pekerjaan
61 | Bongaya Journal of Research in Management Vol. 1 No. 2 Oktober 2018

Umum Kabupaten Maros). Vol 1 No


1 (2018): Bongaya Journal for Noor, NN., Rahardjo, K., dan Ruhana, I., 2016.
Research in Management, Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
https://ojs.stiem- Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
bongaya.ac.id/index.php/BJRM/articl (Studi pada Karyawan PT.
e/view/39 Jasaraharja (Persero) Cabang Jawa
Timur di Surabaya). Jurnal
Hermita, 2011. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Administrasi Bisnis. 31 (1) : 9 - 15.
Kinerja Karyawan pada PT. Semen
Tonasa (Persero) Pangkep. Skripsi. Noviansyah dan Zunaidah, 2011. Pengaruh Stres
Jurusan Manajemen. Fakultas Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
Ekonomi. Universitas Hasanuddin. Kinerja Karyawan PT. Perkebunan
Makassar. Minanga Ogan Baturaja. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. 9
Irvianti, LSD., dan Verina, RE., 2015. Analisis (18) : 43 - 58.
Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap Roring, MY., Soegoto, AS, dan Dotulong, L.,
Turnover Intention Karyawan Pada 2014. Stres Kerja dan Lingkungan
PT Xl Axiata Tbk Jakarta. Binus Kerja Pengaruhnya Terhadap
Business Review. 6 (1) : 117 - 126. Prestasi Pegawai pada Biro Umum
Setda Provinsi Sulawesi Utara.
Lianasari, Wardoyo, P, dan Santoso, D., 2017. Jurnal EMBA. 2 (3) : 1359 - 1368.
Pengaruh Stres Kerja, Employee
Engagment, dan Kedisiplinan Rumimpunu dan Joune, RC., 2015. Pengaruh
Terhadap Kinerja dengan Kepuasan Kompetensi dan Stres Kerja
Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Pegawai pada
pada Karyawan CV. Karya Dinas Pendidikan Nasional Provinsi
Manunggal Semarang. Neo-Bis. 11 Sulut. Jurnal EMBA. 3 (3) : 1243 -
(2) : 172 - 197. 1253.

Maulida, D., 2015. Pengaruh Stres Kerja Sari, RP., 2015. Pengaruh Stres Kerja dan Konflik
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Kasus pada Toyota Nasmoco Jambuluwuk Malioboro Boutique
Surakarta). Skripsi. Fakultas Hotel Yogyakarta. Skripsi. Program
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi.
Muhammadyah Surakarta. Surakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.
Medinal, Budisetio, H., dan Wargianto, 2016.
Analisis Pengaruh Disiplin, Stress Yani, MD., dan Dwiyanti, E., 2016. Hubungan
dan Motivasi Terhadap Kinerja Kompensasi Finansial dan Stres
Karyawan dan Berdampak pada Kerja dengan Kinerja Karyawan PT.
Produktivitas Kerja (Studi Kasus di Dok dan Perkapalan Surabaya
RS. Bakti Timah Pangkalpinang). (Persero). The Indonesian Journal of
Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Occupational Safety and Health. 5
Bisnis. 14 (2) : 68 - 89. (2) : 163 - 172.

You might also like