You are on page 1of 6

BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Pengembangan Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis Pendekatan


Saintifik Untuk Siswa Kelas X SMA/MA Sederajat
Siti Mardiana Kliyanti*, Rodiantifitri Nengsih, Eni Yulianti

Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko


Koresponden*: yantibangko8@gmail.com

Abstract

This research is motivated by the absence of teaching materials that can be used to
assist in teaching and learning activities, especially about biodiversity material. In
the teaching and learning process the teacher only uses worksheets that are less
interesting and not pictorial so that they cannot help students to study
independently. This study aims to produce a biodiversity module based on a
scientific approach for students of class X SMA/MA equivalent. This type of
research is a method of research and development using a 4-D model namely
Define, Design, Develop and Disseminate. The subjects of this study were 4
validators and validators for practicality tests, namely 2 teachers and 20 students
of class X MAN 2 Merangin. Data from this study are the results of the validity
questionnaire and module practicality questionnaire, then this data is analyzed by
descriptive analysis. Based on this research produced a product in the form of a
Biodiversity Module Based on a valid and practical Scientific Approach. The
module is declared to be very valid by the validator both in terms of content,
linguistic, presentation and graphic aspects with a validity value of 92%. The
modules produced are also practical by teachers and students both in terms of ease
of use, learning time and attractiveness with an average value of 3.48 for teachers
and for students 3.21. So that it can be concluded that the Scientific Biodiversity
Based Module produced is declared valid and practical.

Key words: Module, Scientific Approach, Biodiversity

PENDAHULUAN ajar dalam materi pembelajaran berisi


Pendidikan sangat berkaitan erat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dengan proses belajar. Menurut Dimyati harus dipelajari siswa (Maifo, 2017). Bahan
(2009:18) Belajar merupakan proses internal ajar yang digunakan dalam proses
yang kompleks. Proses internal tersebut pembelajaran sebaiknya mudah dipahami
meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan dan menarik.
psikomotorik. Proses belajar yang Salah satu bahan ajar yang dapat
mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut disusun dengan bahasa yang mudah
tertuju pada bahan belajar tertentu. Bahan dimengerti siswa adalah modul. Modul
belajar dibutuhkan dalam proses merupakan bahan ajar yang menggunakan
pembelajaran yang merupakan suatu proses bahasa user friendly. Daryanto dalam
dalam pendidikan. Sawitri menyatakan bahwa modul memiliki
Bahan ajar merupakan salah satu beberapa karakteristik, yaitu self instruction,
komponen sistem pembelajaran yang self contained, stand alone, adaptive dan
memegang peranan penting dalam user friendly. User friendly merupakan salah
membantu siswa menguasai materi satu karakteristik modul, yang menunjukan
pembelajaran. Secara garis besar bahan bahwa bahasa dalam modul bersahabat
dengan penggunanya. Salah satu bahan ajar

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 34-39 34


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

yang digunakan di MAN 2 Merangin adalah hayati berbasis pendekatan saintifik untuk
LKS. siswa kelas X SMA/MA sederajat yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan dihasilkan valid dan praktis.
siswa mengatakan bahwa LKS yang
digunakan kurang menarik untuk dibaca, MATERI DAN METODE
tidak berwarna, sedikit bergambar dan Penelitian ini adalah metode penelitian
terdiri dari banyak pertanyaan yang harus dan pengembangan (Research and
dikerjakan siswa. Selain itu, materi yang Development). Prosedur penelitian dalam
disajikan dalam LKS tersebut masih banyak mengembangkan modul dengan
menggunakan bahasa yang sulit di pahami. menggunakan model pengembangan 4-D.
Oleh sebab itu, proses pembelajaran dengan Model pengembangan 4-D yaitu define,
mengunakan bahan ajar berupa LKS tidak design, develop dan disseminate. Pada
efektif dan efisien maka diperlukan bahan penelitian ini tahap disseminate tidak
ajar yang menggunakan bahasa yang mudah dilakukan.
dipahami sehingga dapat membantu siswa Pada tahap define (pendefinisian) ini
untuk belajar secara mandiri. dilakukan untuk melihat kondisi di lapangan
Berdasarkan hasil wawancara dengan yang berkaitan dengan proses pembelajaran
guru mata pelajaran biologi kelas X di MAN tentang keanekaragaman hayati di kelas X
2 Merangin, pada tanggal 2 Desember 2017, MAN 2 Merangin dan menganalisis
yaitu bahan ajar yang digunakan guru dan permasalahan. Proses yang dilakukan pada
siswa hanya menggunakan LKS. Namun tahap ini yaitu analisis kurikulum dan
tidak ada buku pendamping lain yang dapat analisis siswa.
membantu dalam kegiatan belajar mengajar Pada tahap design (perancangan) ini
karena bahan ajar masih kurang. Oleh sebab dilakukan untuk menyiapkan media
itu, guru diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan KD, KI
bahan ajar yang dirancang mandiri dengan dan indikator dalam kurikulum K13.
bahasa yang mudah dipahami dan menarik Langkah-langkah dalam merancang media
untuk dibaca. Salah satu solusi untuk pembelajaran yaitu pemilihan media,
mengatasi permasalahan tersebut adalah pemilihan format dan merancang modul
perlunya pengembangan bahan ajar berupa keanekaragaman hayati berbasis pendekatan
modul yang mengkaji mengenai materi saintifik.
keanekaragaman hayati berbasis pendekatan Pada tahap develop (pengembangan)
saintifik untuk siswa kelas X. ini dilakukan validasi oleh para ahli. Saran-
Modul dapat dikembangkan dengan saran yang diberikan oleh para ahli
menggunakan beberapa metode dan digunakan untuk memperbaiki materi dan
pendekatan.Pendekatan pembelajaran rancangan modul yang telah disusun.
memiliki bermacam-macam jenis, salah Setelah direvisi akan dilakukan uji coba
satunya adalah pendekatan saintifik atau untuk mengetahui respon guru dan siswa
sering disebut sebagai pendekatan ilmiah. terhadap modul tersebut
Pendekatan saintifik adalah pendekatan
pembelajaran yang dilakukan melalui proses Teknik Analisis Data
mengamati (observing), menanya 1. Analisis Data Validasi Modul
(questioning), mencoba (experimenting), Pada penelitian ini data dianalisis
menalar (associating), dan dengan analisis deskriptif, kelayakan data ini
mengkomunikasikan. Dilihat dari proses berupa skala likert. Analisis data yang
pendekatan yang ada, pendekatan saintifik dikumpulkan yaitu hasil validasi modul.
mengarah pada santifik (ilmiah) yang sesuai Dengan rumus persentase (Adaptasi dari
dengan mata pelajaran biologi. Fajarrina dalam Putri, 2014):
Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan modul keanekaragaman

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 34-39 35


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


V= HASIl DAN PEMBAHASAN
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100% Hasil
Keterangan : Uji validitas dilakukan dengan
V = nilia validasi memberikan angket modul kepada validator.
Hasil uji validasi secara keseluruhan
Berdasarkan nilai validitas yang diperoleh nilai rata-rata 92% dengan
diperoleh dapat ditetapkan kriteria kategori sangat valid. Hasil rekapitulasi
kevalidan, yaitu : analisis data uji validitas modul pada tabel 3
sebagai berikut :
Table 1. Kategori Validitas Modul
Nilai validitas (%) Kategori Grafik 1. nilai validasi
0-20 Tidak valid 100
21-40 Kurang valid 95
41-60 Cukup valid 90
61-80 Valid 85
80 Nilai validasi
81-100 Sangat valid
Ridwan (dalam Andriani, 2017:41)

2. Analisis Data Praktikalitas Modul


Data diperoleh untuk melihat
respons guru dan siswa terhadap modul Uji praktikalitas ini dilakukan oleh
keanekaragaman hayati dari angket guru yaitu dengan memberikan angket
tersebut. Penilaian angket berdasarkan praktikalitas modul. Uji praktikalitas oleh
skala likert dengan rumus Riduwan guru dan siswa dilakukan pada 27 Juli 2018.
(dalam Fitriyana, 2015): Analisis data uji praktikalitas adalah sebagai
berikut :
∑𝑋
𝑋−= Tabel 3.Hasil Rekapitulasi Analisis Data Uji
𝑁
Praktikalitas Modul Oleh Guru
Keterangan : No Aspek Nilai Kategori
X = nilai rata-rata responden Praktis
∑ 𝑋= jumlah nilai keseluruhan
responden 1. Kemudahan 3,2 Praktis
N = jumlah responden Penggunaan
2. Waktu 3,5 Sangat
Table 2. Kategori Praktikalitas Modul Pembelajara Praktis
n
3. Daya Tarik 3,75 Sangat
Nilai Kategori Praktis
praktikalitas Jumlah Total 10,45
1,000-1,99 Tidak praktis Rata-rata 3,48 Praktis
2,00-2,99 Kurang praktis
3,00-3,49 Praktis
3,50-4,00 Sangat praktis

Sudjana (dalam Andriani, 2017:42)

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 34-39 36


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Analisis Data Uji menarik seperti bentuk, ukuran huruf,
Praktikalitas Modul Oleh Siswa gambar, warna dan tampilan secara
No Aspek Jumla Nilai Kategori keseluruhan menarik.
h Prakti Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Skor s modul keanekragaman hayati berbasis
1. Kemudaha 326 3,26 Praktis pendekatan saintifik dengan proses
n mengamati, menanya, mencoba dan
Penggunaa mengkomunikasikan yang dikembangkan
n layak digunakan. Hal tersebut dapat
2. Waktu 123 3,07 Praktis dibuktikan dengan rata-rata nilai validasi
Pembelajar dari keempat aspek yaitu 92% yang
an dinyatakan sangat valid. Oleh sebab itu
3. Daya Tarik 133 3,32 Praktis modul keanekaragaman hayati ini dapat
Jumlah 9,65 digunakan dalam proses pembelajaran
Total Biologi untuk siswa kelas X MAN 2
Rata-rata 3,21 Praktis Merangin. Meskipun modul ini dinyatakan
sangat valid oleh validator, tetapi masih
Pembahasan terdapat kekurangan yang perlu direvisi.
Berdasarkan grafik hasil validasi Setelah direvisi peneliti melakukan uji
kelayakan isi diperoleh nilai rata-rata 93%. praktikalitas kepada guru dan siswa untuk
Hasil penilaian termasuk dalam kategori 81- memperoleh kritik dan saran untuk
100 yang berarti “sangat valid”. Hal ini mengetahui penilaian siswa terhadap modul
menunjukkan bahwa aspek kelayakan isi keanekaragaman hayati berbasis pendekatan
sudah sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) saintifik yang dikembangkan benar-benar
dan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin menjadi modul yang praktis digunakan
dicapai pada materi keanekaragaman hayati dalam proses pembelajaran.
dengan kurikulum 2013 serta isi materi pun Berdasarkan tabel 3 diatas hasil uji
sudah benar. praktikalitas secara keseluruhan yang
Dari hasil validasi kebahasaan diperoleh oleh guru 3,48 dan oleh siswa
diperoleh nilai rata-rata 97%. Hasil penilaian 3,21. Hasil penilaian termasuk dalam
termasuk dalam kategori 81-100 yang berarti kategori praktis. Ditinjau dari kemudahan
“sangat valid”. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan modul dinyatakan praktis oleh
aspek kebahasaan modul sudah sesuai guru dengan nilai 3,2 dan untuk siswa
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dengan nilai 3,26. Hal ini menunjukkan
dan benar sesuai dengan EYD, kalimat dan bahwa aspek kemudahan penggunaan modul
bahasanya mudah dimengerti. sudah sesuai dengan materi, bahasa, ukuran
Ditinjau dari aspek penyajian modul dan jenis huruf yang praktis sehingga mudah
keanekragaman hayati berbasis pendekatan digunakan oleh guru dan siswa.
saintifik, diperoleh rata-rata penilaian yang Ditinjau dari aspek waktu
diberikan validator yaitu 94% sehingga pembelajaran modul dinyatakan sangat
dikategorikan sangat valid. Hal ini praktis oleh guru dengan nilai 3,5 dan
menunjukkan bahwa aspek penyajian modul dinyatakan praktis oleh siswa dengan nilai
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, 3,07. Hal ini menunjukkan bahwa aspek
rincian materi yang ringkas, dan penyajian waktu pembelajaran menggunakan modul
yang menarik minat baca. sudah sesuai dengan alokasi waktu.
Dari hasil validasi kegrafikan pembelajaran yang tersedia dan waktu
diperoleh nilai rata-rata 87%. Hasil penilaian pembelajaran menjadi efisien.
termasuk dalam kategori 81-100 yang berarti Ditinjau dari aspek daya tarik modul
“sangat valid”. Hal ini menunjukkan bahwa dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan
aspek kegrafikan/tampilan modul sudah nilai 3,75 dan dinyatakan praktis oleh siswa

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 34-39 37


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

dengan nilai 3,32. Hal ini menunjukkan menjadi validator modul


bahwa aspek daya tarik modul dapat keanekaragaman hayati berbasis pendekatan
membantu siswa memahami materi saintifik.
sehingga menarik siswa untuk belajar secara
mandiri. DAFTARPUSTAKA
Hal ini dapat disimpulkan bahwa Andriani, Fifi. 2017. Pengembangan
modul keanekragaman hayati berbasis Penuntun Praktikum Berorientasi CTL
pendekatan saintifik dengan proses Pada Pembelajaran IPA Terpadu
mengamati, menanya, mencoba dan Materi Sistem Organisasi Kehidupan
mengkomunikasikan yang dikembangkan untuk Kelas VII SMP/MTS. Skripsi.
dengan rata-rata nilai praktis oleh guru 3,48 Jurusan PMIPA. Program Studi
dan rata-rata nilai praktis oleh siswa 3,21 Pendidikan Biologi. STKIP YPM
yang dinyatakan praktis sehingga layak Bangko: Jambi.
digunakan. Oleh sebab itu modul
keanekaragaman hayati ini dapat digunakan Amri, dkk. 2010. Konstruksi Pengembangan
dalam proses pembelajaran Biologi untuk Pembelajaran. Jakarta-Indonesia:
siswa kelas X MAN 2 Merangin. Prestasi Pustakajaya.
Berdasarkan hasil analisis validitas
dan praktikalitas dapat disimpulkan bahwa Bailaen, Gresan J.P. 2016. Pengembangan
modul yang dihasilkan sudah valid dan LKS Menggunakan Pendekatan
praktis. Hal ini menunjukkan bahwa modul Saintifik Pada Subtema Tugasku
keanekaragaman hayati berbasis pendekatan Sebagai Umat Beragama untuk Siswa
saintifik layak digunakan sehingga dapat Kelas II SD Negeri Kalasan1. Skripsi.
membantu siswa belajar secara mandiri. Fakultas Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan. Universitas Sanata
Dharma.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan [BSNP]. 2006. KTSP Tentang Mata
di MAN 2 Merangin pada mata pelajaran Pelajaran Biologi. Jakarta (ID): Balai
Biologi yaitu mengembangkan modul Pustaka.
keanekaragaman hayati berbasis pendekatan
saintifik untuk siswa kelas X MAN 2 [Depdiknas]. 2008. Pengembangan Bahan
Merangin, bahwa modul yang Grade Students. Jakarta: Depdiknas.
dikembangkan dinyatakan sudah valid oleh
validator dengan nilai 92%. Modul yang Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi
dihasilkan dinyataka praktis oleh guru Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
dengan nilai 3,48dan 3,21 oleh siswa. Cipta.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pengembangan modul [Kemendikbud]. 2013. Konsep Pendekatan
keanekaragaman hayati berbasis pendekatan Scientific. Jakarta: Kementrian
saintifik menghasilkan produk yang valid Pendidikan dan Kebudayaan.
dan praktis. Selain itu modul tersebut layak
digunakan serta dapat membantu siswa Maifo, Dita Wahyuni. 2017. Pengembangan
belajar secara mandiri. LKS Biologi Berbasis Pendekatan
Saintifik Pada Materi Fungi untuk
UCAPAN TERIMAKASIH Tingkat SMA/MA Sederajat. Skripsi.
Kami mengucapkan terima kasih Program Studi Pendidikan Biologi.
kepada para validator, yaitu Pitri STKIP PGRI Sumbar.
Handayani, M.Si, Muhibul Fahmi, M.Pd,
Arista Ratih, M.Pd dan Eko Wulandari,
M.Pd yang telah meluangkan waktunya

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 34-39 38


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

[Permendikbud]. 2014. Pembelajaran pada


Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Jakarta (ID): Balai
Pustaka.

Putri, Novela Neriska. 2014. Penerapan


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS
SMA Negeri 8 Malang Tahun Ajaran
2013/2014. Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sawitri, Dita Widiyanti. 2014.


Pengembangan Modul
Keanekaragaman Hayati Berbasis
Pendekatan Saintifik untuk Siswa
Kelas X SMA. Jurnal Bioedu. 3 (3):
411.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor


yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Susilo, Agus dkk. 2014. Pengembangan


Modul Berabasis Pembelajaran
Saintifik untuk Peningkatan
Kemampuan Mencipta Siswa Dalam
Proses Pembelajaran Akutansi Siswa
Kelas XII SMA N 1 Slongohimo 2014.
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 36 (1):
51.

Udin, dkk. 2007. Teori Belajar dan


Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka

[Undang-undang]. 2003. Pendidikan


Nasional. Jakarta (ID): Balai Pustaka.

[Undang-undang]. 2003. Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta (ID): Balai Pustaka.

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 34-39 39

You might also like