You are on page 1of 7

JURNAL KEBIDANAN

Vol 5, No 2, April 2019 : 137-143

PENCEGAHAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN DENGAN


PIJAT PERINEUM
Hera Mutmainah1), Dewi Yuliasari2), Ana Mariza3)

1Puskesmas Kotabumi II Lampung Utara


Email: m.Hera@yahoo.co.id
2Prodi Kebidanan Universitas Malahayati

Email: dewiys52@yahoo.co.id
3Prodi Kebidanan Universitas Malahayati

Email: mariza.ana22@gmail.com

ABSTRACT

Background: The perineal rupture is the injury performed at the time of delivery using a tool and not
using a device. The results of a survey conducted in March 2018 at BPS Dwi Lestari Natar Lampung Selatan on
10 mothers, obtained as many as 8 mothers (80%) from perineum rupture. Interviews with midwives have never
been attempted to prevent perineal rupture such as by performing perineal massage.
Purpose: Regarding perineal massage to perineum rupture at mother birth at BPS Dwi Lestari Natar of
South Lampung Year of 2018.
Methods: Type of research with pre-experimental research design with static group design consisting of.
Research population of all pregnant women with pregnancy 34-36 weeks in April - May 2018 at BPS Dwi Lestari
Natar South Lampung, With sample of 30 people sampling technique purposive sampling. Univariate data
analysis and bivariate t test (t-test).
Result: The average maternal perineal rupture given perineal massage was 0.67 with a standard
deviation of 0.617. The average maternal perineal rupture that was not given perineal massage was 1.20 with a
standard deviation of 0.676. Effect of perineal massage on perineum rupture on delivery mother at BPS Dwi
Lestari Natar Lampung Selatan Year 2018 (p value 0,032).
Conclusion: Health workers should develop their function as advocates and educators. The health
parameters can be used to prevent perineal rupture in labor and guide the mother to perform perineal massage
and may consider using perineal massage techniques that have been studied as standard for the
implementation of perineal massage.

Keywords: perineal massage, perineal rupture, maternal mother

ABSTRAK

Latar Belakang : Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik
menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Hasil presurvey yang dilakukan pada bulan Maret 2018 di
BPS Dwi Lestari Natar Lampung Selatan terhadap 10 ibu bersalin, diperoleh sebanyak 8 ibu (80%) mengalami
rupture perineum. Hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa belum pernah dilakukan upaya untuk
pencegahan rupture perineum seperti dengan melakukan pijat perineum.
Tujuan: Diketahui pengaruh pijat perineum terhadap pencegahan rupture perineum pada ibu bersalin di
BPS Dwi Lestari Natar Lampung Selatan Tahun 2018.
Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra-eksperimen dengan design static
group comprison. Populasi penelitian seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 34-36 minggu pada bulan April –
Mei 2018 di BPS Dwi Lestari Natar Lampung Selatan, Dengan sampel sebanyak 30 orang teknik sampling
purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test).
Hasil: Rata-rata ruptur perineum ibu yang diberi pijat perineum adalah 0,67 dengan standar deviasi 0,617.
Rata-rata ruptur perineum ibu yang tidak diberi pijat perineum adalah 1,20 dengan standar deviasi 0,676.
Kesimpulan: Pengaruh pijat perineum terhadap pencegahan rupture perineum pada ibu bersalin di BPS
Dwi Lestari Natar Lampung Selatan Tahun 2018 (p value 0,032).

Kata Kunci: Pijat Perineum,Rupture Perineum,Ibu Bersalin


138 Hera Mutmainah, Dewi Yuliasari, Ana Mariza

PENDAHULUAN Provinsi lampung tahun 2015 disebabkan oleh


Persalinan adalah suatu proses pengeluaran perdarahan sebanyak 46 (30,8%) kasus, hipertensi
hasil konsepsi, yang dapat hidup di dunia luar, dari sebanyak 35 (23,4%) kasus, infeksi sebanyak 7
rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (4,6) kasus, ganguan sistem peredaran darah
Persalinan sangat di pengaruhi oleh ”3P” yaitu janin sebanyak 10 (6,7%) kasus, gangguan metabolik
(passenger), jalan lahir (passage) dan tenaga sebanyak 3 (7,0%) kasus dan lain-lain sebanyak 48
(power) dan ”2P” yaitu position dan phsycologi (32,2) ( kasus (Dinkes Provinsi Lampung, 2016).
(Manuaba, 2012). Dan untuk situasi kesehatan di Kabupaten
Perdarahan postpartum merupakan Lampung Selatan secara umum meningkat, angka
penyebab kematian ibu, kematian ibu ini kematian ibu (AKI) tahun 2017 sebesar
disebabkan oleh perdarahan postpartum (plasenta 85,53/100.000 KH (17kasus) dari 20.112 KH
previa, solusio plasenta, kehamilan ektopik, meningkat dari tahun sebelumnya 35,76/100.000
plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri). KH (7 kasus) dari 19.576 KH, pada tahun 2016.
Salah satu penyebab perdarahan adalah robekan Ruptur perineum dapat terjadi karena
jalan lahir (rupture perineum), robekan ini dapat adanya robekan spontan maupun episiotomi.
terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan Ruptur perineum yang dilakukan dengan episiotomi
pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi itu sendiri harus dilakukan atas indikasi antara lain:
baik biasanya disebabkan karena serviks atau bayi besar, perineum kaku, persalinan yang
vagina (Saifudin, 2010). kelainan letak, persalinan dengan menggunakan
Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir alat baik forceps maupun vacum. Karena apabila
yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik episiotomi itu tidak dilakukan atas indikasi dalam
menggunakan alat maupun tidak menggunakan keadaan yang tidak perlu dilakukan dengan indikasi
alat. Ruptur perineum disebabkan paritas, jarak di atas, maka menyebabkan peningkatan kejadian
kelahiran, berat badan bayi, pimpinan persalinan dan beratnya kerusakan pada daerah perineum
tidak sebagaimana mestinya, ekstraksi cunam, yang lebih berat. Sedangkan luka perineum itu
ekstraksi fakum, trauma alat dan episiotomi sendiri akan mempunyai dampak tersendiri bagi ibu
(Winkjosastro, 2009). yaitu gangguan ketidaknyamanan dan perdarahan,
Di seluruh dunia pada tahun 2009 terjadi 2,7 sedangkan Ruptur perineum spontan terjadi karena
juta kasus rupture perineum pada ibu bersalin. ketegangan pada daerah vagina pada saat
Angka ini diperkirakan mencapai 6,3 juta pada melahirkan, juga bisa terjadi karena beban
tahun 2050, seiring dengan semakin tingginya psikologis mengahadapi proses persalinan dan
bidan yang tidak mengetahui asuhan kebidanan yang lebih penting lagi Ruptur perineum terjadi
dengan baik (Pratami & Kuswanti, 2015). karena ketidaksesuaian antara jalan lahir dan
Di Asia rupture perineum juga merupakan janinnya, oleh karena efek yang ditimbulkan dari
masalah yang cukup banyak dalam masyarakat, Ruptur perineum sangat kompleks (Triyanti dkk,
50% dari kejadian rupture perineum didunia terjadi 2017).
di Asia. Prevalensi ibu bersalin yang mengalami Hasil studi dari Pusat Penelitian dan
rupture perineum di Indonesia pada golongan umur Pengembangan (Puslitbang) Bandung, yang
25 – 30 tahun yaitu 24 % sedang pada ibu bersalin melakukan penelitian dari tahun 2009-2010 pada
usia 32–39 tahun sebesar 62 %. Ruptur perineum beberapa Propinsi di Indonesia didapatkan bahwa
menjadi penyebab perdarahan ibu postpartum satu dari lima ibu bersalin yang mengalami rupture
(Lailatri, 2014). perineum akan meninggal dunia dengan persen (
Ruptur perineum menjadi penyebab 21,74 % ) (Wulandari, 2015).
perdarahan ibu postpartum. Perdarahan postpartum Laserasi perineum merupakan penyebab
menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di perdarahan kedua setelah atonia uteri, hal ini sering
Indonesia. Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak terjadi pada primigravida karena pada primigravida
tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 perineum masih utuh, belum terlewati oleh kepala
menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 janin sehingga akan mudah terjadi robekan
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu perineum. Jaringan perineum pada primigravida
menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran lebih padat dan lebih resisten dari pada multipara.
hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi Luka laserasi biasanya ringan tetapi dapat juga
305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup terjadi luka yang luas yang dapat menimbulkan
(Kemenkes RI, 2017). perdarahan sehingga membahayakan jiwa ibu
Di Provinsi Lampung kasus kematian ibu (Departemen Kesehatan RI, 2011).
sebanyak 149. Penyebab kasus kematian ibu di

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


Pencegahan Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum 139

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk Hasil wawancara dengan bidan diketahui bahwa
mencegah robekan pada perineum saat bersalin belum pernah dilakukan upaya untuk pencegahan
adalah dengan atau pijat perineum. Pijat perineum rupture perineum seperti dengan melakukan pijat
adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling perineum.
pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah,
elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. METODOLOGI PENELITIAN
Jika sampai terjadi ruptur perineum, pemijatan Jenis penelitian kuantitatif dengan
perineum dapat mempercepat proses rancangan penelitian pra-eksperimen dengan
penyembuhan perineum (Beckmann and Andrea J, design static group comprison. Populasi penelitian
2006). seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 34-36
Pijat perineum adalah salah satu cara untuk minggu pada bulan April – Mei 2018 di BPS Dwi
meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, Lestari Natar Lampung Selatan, Dengan sampel
dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Teknik ini, sebanyak 30 orang teknik sampling purposive
jika dilatih pada tahap akhir kehamilan (mulai sampling. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-
minggu ke-34) sebelum persalinan, juga akan test).
membantu mengenali dan membiasakan diri
dengan jaringan yang akan dibuat rileks dan bagian HASIL PENELITIAN
yang akan dilalui oleh bayi (Morgan, 2007). Analisis Univariat
Hasil presurvey yang dilakukan pada bulan Berdasarkan tabel 1 diperoleh rata-rata
Maret 2018 di BPS Dwi Lestari Natar Lampung ruptur perineum ibu yang diberi pijat perineum
Selatan terhadap 10 ibu bersalin, diperoleh adalah 0,67 dengan standar deviasi 0,617.
sebanyak 8 ibu (80%) mengalami rupture perineum.

Tabel 1 Rata-rata Ruptur Perineum Pada Ibu Yang diberi pijat perineum

Variabel Mean SD Min Max N


Derajat Ruptur Perineum 0,67 0,617 0 2 15

Tabel 2 Rata-rata Ruptur Perineum Pada Ibu yang Tidak tidak diberi pijat perineum

Variabel Mean SD Min Max N


Derajat Ruptur Perineum 1,20 0,676 0 2 15

Berdasarkan tabel 2 diperoleh rata-rata dengan sistem komputer menggunakan program


ruptur perineum ibu yang tidak diberi pijat perineum SPSS for windows.
adalah 1,20 dengan standar deviasi 0,676. Berdasarkan hasil analisis uji bivariat pada
tabel 3 dibawah, hasil uji statistik didapatkan p-
Analisis Bivariat value = 0,032 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada
Analisis yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pijat perineum terhadap pencegahan
pengaruh demonstrasi terhadap tingkat
pengetahuan dengan menggunakan uji statistik t rupture perineum pada ibu bersalin di BPS Dwi
dengan taraf kesalahan (α) 5% kemudian diprogram Lestari Natar Lampung Selatan Tahun 2018.

Tabel 3 Pengaruh Pijat perineum terhadap rupture perineum

Hasil Mean SD t-test p-value N


Dilakukan pijat perineum 0,67 0,617 15
2,256 0,032
Tidak dilakukan pijat perineum 1,20 0,676 15

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-


Analisis univariat rata ruptur perineum ibu yang diberi pijat perineum
Rata-rata ruptur perineum ibu yang diberi pijat adalah 0,67 dengan standar deviasi 0,617.
perineum Sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh
Aprilia (2010) perineum terdiri dari kulit dan otot di

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


140 Hera Mutmainah, Dewi Yuliasari, Ana Mariza

antara vagina dan anus. Ketika kepala janin otot-otot disekitar perineum sudah dilakukan pijat
menyembul di vagina, perineum dengan sendirinya perineum sehingga jaringan disekitar perineum
meregang untuk memberi jalan keluar bagi janin. menjadi elastis. Beberapa manfaat pada ibu jika ibu
Pemijatan perineum yang dilakukan pada bulan- melakukan pijat perineum dapat membantu otot-otot
bulan terakhir kehamilan meningkatkan perubahan perineum dan vagina jadi elastis sehingga
hormonal yang melembutkan jaringan ikat, memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.
sehingga jaringan perineum lebih elastis dan lebih melancarkan aliran darah di daerah perineum dan
mudah meregang. lni sekaligus melatih calon ibu vagina, serta aliran hormon yang membantu
untuk aktif mengendurkan perineum ketika melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga
merasakan tekanan saat kepala bayi muncul. lni proses persalinan jadi lebih mudah karena .
juga dapat mengurangi rasa sakit akibat Mempercepat pemulihan jaringan dan otot-otot di
peregangan. Peningkatan elastisitas perineum akan sekitar jalan lahir setelah bersalin. Membantu ibu
mencegah kejadian robekan perineum maupun mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar”
episiotomi. Pijat perineum/perineum massage juga untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.
sangat penting untuk keberhasilan hypno-birthing.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk Rata-rata ruptur perineum ibu yang tidak diberi pijat
mencegah robekan pada perineum saat bersalin perineum
adalah dengan atau pijat perineum. Pijat perineum Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-
adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling rata ruptur perineum ibu yang tidak diberi pijat
pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, perineum adalah 1,20 dengan standar deviasi
elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar 0,676.
panggul.Jika sampai terjadi ruptur perineum, Ruptur Perineum adalah robekan yang
pemijatan perineum dapat mempercepat proses terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan
penyembuhan perineum (Angraini, 2015). maupun dengan menggunakan alat atau
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan tindakan.Robekan perineum umumnya terjadi pada
oleh Savitri (2014) pengaruh pemijatan perineum garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala
pada primigravida terhadap kejadian ruptur janin terlalu cepat. Robekan perineum terjadi pada
perineum saat persalinan di Bidan Praktek Mandiri hampir semua primipara (Winkjosastro,2007).
di Kota Bengkulu Tahun 2014. Kejadian ruptur Perineum atau kerampang adalah daerah antara
perineum pada kelompok intervensi setelah vagina dan anus. Daerah ini merupakan jaringan
dilakukan pemijatan perineum hanya 21,4%. yang “kaya” akan ujung sel-sel saraf sehingga
Penelitian Anggraini (2015) dengan judul hubungan sangat peka terhadap sentuhan, dan cenderung
antara pijat perineum dengan robekan jalan lahir mengalami perobekan saat berlangsungnya proses
pada ibu bersalin primipara di BPM Kecamatan persalinan alami. Ketika mengalami perobekan itu,
Metro Selatan Kota Metro tahun 2015. Hasil baik yang alami maupun disengaja –episiotomi-,
penelitian menunjukan dari 70 ibu dengan tidak ada disinyalir bisa mengakibatkan gangguan fungsi
robekan yang melakukan pijat perineum sebanyak dasar otot panggul, sehingga menurunkan kualitas
59 orang. Penelitian Dartiwen (2015) Pengaruh hidup ibu setelah melahirkan. Terjadinya ruptur
Pemijatan Perineum Pada Primigravida Terhadap perineum disebabkan oleh faktor ibu (jumlah
Kejadian Laserasi Perineum Saat Persalinan Di paritas, jarak kelahiran, berat badan bayi),
Bidan Praktik Mandiri (BPM) Wilayah Kerja pimpinan persalinan tidak sebagaimana
Puskesmas Margadadi Kabupaten Indramayu semestinya, riwayat persalian, ekstraksi cunam,
Tahun 2015, hasil penelitian yang dilakukan pada ekstraksi vacuum , trauma alat dan episiotomy.
45 primigravida yaitu kejadian laserasi perineum Keuntungan teknik peijat perineum ini bukan hanya
pada kelompok Eksperimen setelah dilakukan membantu mempersiapkan jaringan perineum, tapi
pemijatan perineum hanya 13,3% . juga membantu Anda untuk mempelajari sensasi
Menurut pendapat peneliti minimalnya saat proses persalinan (terutama saat kepala janin
robekan perineum dapat terjadi karena pada saat crowning). Dengan demikian akan membantu Anda
ibu dilakukan pijat perineum otot-otot disekitar untuk Iebih rileks dalam menghadapi proses
perineum ibu akan lebih rileks sehingga persalinan nanti (Aprilia, 2010).
menyebabkan peningkatan elastisitas jalan lahir Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
yang dapat mempermudah proses melahirkan serta oleh Savitri (2014) pengaruh pemijatan perineum
mengurangi kejadian robekan perineum. Bagi ibu pada primigravida terhadap kejadian ruptur
yang akan melahirkan rasa takut dan cemas saat perineum saat persalinan di Bidan Praktek Mandiri
persalinan akan berkurang karena selama hamil di Kota Bengkulu tahun 2014. Kejadian ruptur

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


Pencegahan Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum 141

perineum pada kelompok intervensi setelah primigravida (pertama kali hamil), dan kurang
dilakukan pemijatan perineum pada kelompok maksimal hasilnya apabila dilakukan pada
kontrol 71,4%. Penelitian Anggraini (2015) dengan multigravida yang pernah dilakukan episiotomi
judul hubungan antara pijat perineum dengan sebelumnya, karena luka parut bekas episiotomi
robekan jalan lahir pada ibu bersalin primipara di (sudah beberapa kali hamil) menjadi lebih Iemah
BPM Kecamatan Metro Selatan Kota Metro tahun daripada jaringan normal, sehingga perineum akan
2015. Hasil penelitian menunjukan hasil bahwa dari lebih cenderung robék pada persalinan berikutnya.
70 ibu dengan adanya robekan yang tidak Pemijatan perineum dapat dilakukan sendiri oleh
melakukan pijat perineum sebanyak 46 orang. ibu dilakukan dengan bantuan cermin, atau bisa
Penelitian Dartiwen (2015) Pengaruh Pemijatan juga dibantu oleh suami. Pijat perineum bahkan
Perineum Pada Primigravida Terhadap Kejadian bisa dilakukan oleh petugas kesehatan saat klien
Laserasi Perineum Saat Persalinan Di Bidan Praktik melakukan (Ante Natal Care) ANC/perawatan pada
Mandiri (BPM) Wilayah Kerja Puskesmas masa kehamilan. Pilihlah waktu khusus, dan
Margadadi Kabupaten Indramayu Tahun 2015, hasil sebelum memijat daerah peka ini, tangan harus
penelitian yang dilakukan pada 45 primigravida dicuci bersih dan kuku dipotong pendek (Aprilia,
yaitu kejadian laserasi perineum pada pada 2010). Pemijatan perineum merupakan teknik
kelompok kontrol 63,3%. memijat perineum di kala hamil atau beberapa
Menurut pendapat peneliti robekan perineum minggu sebelummelahirkanguna
yang terjadi pada kelompok kontrol ini karena meningkatkanaliran darah ke daerah ini dan
responden tidak mendapatkan intervensi perineum meningkatkan elastisitas perineum. Teori
massage sehingga tidak dapat meminimalisasi menyebutkan bahwa dengan melakukan pemijatan
robekan perineum. Robekan perineum yang terjadi perineum secara rutin setelah usia kehamilan 34
pada setiap responden dapat disebabkan oleh minggu, dapat membantu otototot perineum dan
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya vagina menjadi elastis sehingga memperkecil risiko
robekan perineum. kondisi perineum yang kaku, robekan dan episiotomi. Hal ini mungkin juga
yang mana kondisi perineum berkontribusi terhadap didukung oleh karena ibu meneran dengan benar
kejadian ruptura perineum, dimana perineum yang dan mendapatkan cara menunjang
kaku menghambat persalinan Kala II yang perineumsecaratepatsaat persalinan (Herdiana
meningkatkan resiko kematian bayi dan dalam Anggraini, 2015).
menyebabkan kerusakankerusakan jalan lahir yang Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
luas. oleh Savitri (2014) pengaruh pemijatan perineum
pada primigravida terhadap kejadian ruptur
Analisis Bivariat perineum saat persalinan di Bidan Praktek Mandiri
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan p- di Kota Bengkulu Tahun 2014. Kejadian ruptur
value = 0,032 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada perineum pada kelompok intervensi setelah
pengaruh pijat perineum terhadap pencegahan dilakukan pemijatan perineum hanya 21,4%
rupture perineum pada ibu bersalin di BPS Dwi sementara pada kelompok kontrol 71,4%. Hasil
Lestari Natar Lampung Selatan Tahun 2018. penelitian membuktikan ada pengaruh pemijatan
Robekan perineum sebenarnya bisa dicegah perineum pada primigravida terhadap kejadian
dengan sebuah metode yang sangat sederhana ruptur perineum (p<0,05). Penelitian ini
dan bisa dilakukan semua orang, yaitu dengan menyimpulkan bahwa pemijatan perineum pada
melakukan massage pada daerah perineum atau primigravida berpengaruh terhadap kejadian ruptur
kerampang vagina. Penelitian menunjukkan, bahwa perineum pada saat persalinan. Penelitian yang
pijat pada daerah perineum mengurangi robekan diterbitkan di American Journal Obstretician and
dan kemungkinan episiotomi, memperbaiki Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum
kemampuan perineum untuk meregang pada saat selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi
pembukaan kala I persalinan, memperbaiki aliran perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca
darah, memelihara jaringan di sekitar perineum, melahirkan. The Cochrane Review
serta mengurangi penggunaan alat bantu merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus
persalinan lainnya. Banyak ibu merasakan selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka
perubahan daya regang pada daerah perineumnya mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat
setelah satu hingga dua minggu pemijatan (Aprilia, perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
2010). Menurut pendapat peneliti Pijat perineum
Pijat perineum akan sangat nyata memiliki berbagai keuntungan yang semunya
manfaatnya dan effektif apabila diterapkan pada bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


142 Hera Mutmainah, Dewi Yuliasari, Ana Mariza

melahirkan. Keuntungannya diantaranya adalah mengejan pada saat pembukaan sudah lengkap
menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan dan sudah timbul kontraksi, cara berkomunikasi
membantu mempercepat proses penyembuhan dengan ibu, ketrampilan menahan perineum pada
setelah melahirkan, membantu ibu lebih santai di saat ekspulsi kepala janin, dan pada saat posisi
saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche), meneran.
membantu menyiapkan mental ibu terhadap Pijat perineum adalah teknik memijat
tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi perineum di kala hamil atau beberapa minggu
akan keluar dan menghindari kejadian episiotomi sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran
atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas
meningkatkan elastisitas perineum. Maka salah perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan
satu cara yang dilakukan untuk menghindari mencegah kejadian robekan perineum maupun
terjadinya laserasi yaitu dengan melakukan episiotomi. Massage perineum merupakan
pemijatan perineum. Pijat perineum sifatnya aktif pengobatan, pemijatan, pengurutan dan penepukan
yang berarti dilakukan sendiri oleh ibu hamil yang dilakukan secara sistematik pada perineum.
walaupun tidak menutup kemungkinan yang Tujuannya adalah mempersiapkan jaringan
melakukannya adalah pasangan dalam hal ini perineum dengan baik untuk proses peregangan
suami, walaupun hal ini mungkin tidak sesuai selama proses persalinan akan mengurangi
dengan budaya atau kebiasaan kita dalam robekan perineum dan mempercepat proses
hubungan dengan suami istri. Pijat perineum penyembuhannya. Tindakan pijat perineum bisa
bermanfaat secara umum untuk melenturkan atau diberikan atau dilakukan pada saat ibu hamil
merelaksasikan otot-otot sekitar perienum sehingga mengikuti kelas ibu. Tujuan dari antenatal kelas
diharapkan mengurangi terjadinya robekan pada yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik
perineum baik terjadi dengan sendirinya ataupun (perilaku) ibu hamil tentang pemeriksaan
disengaja untuk memperlancar proses persalinan. kehamilan, perawatan payudara, senam hamil, pijat
Peneliti berpendapat semakin cepat dimulai perineum, perawatan persalinan yang meliputi
tentunya hasilnya akan lebih baik. Dalam waktu tanda-tanda persalinan dan proses persalinan. Jadi
beberapa minggu setelah melakukan pijat dengan mengikuti kelas ibu, diharapkan ibu hamil
perineum, ibu akan merasakan daerah perineum dapat mempraktekkan kembali apa yang sudah
menjadi lebih elastis. Untuk mengurangi terjadinya diajarkan dan mulai mempersiapkan persalinan
kejadian laserasi (perlukaan/robekan) pada sedini mungkin. Sesuai dengan pendapat
perineum seorang ibu harus melahirkan dengan Notoatmodjo (2014) menyatakan bahwa
perlahan dan terkendali serta mengikuti instruksi pengetahuan merupakan fungsi dari sikap. Menurut
Dokter atau Bidan ketika mendorong adalah fungsi manusia mempunyai dorongan untuk ingin
kuncinya. Bayi harus tetap berada di dalam kondisi tahu, untuk mencapai penalaran dan
baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang mengorganisasikan pengalaman. Untuk itu, ibu
diperintahkan oleh dokter/bidan. hamil disarankan melakukan pijat perineum, karena
Menurut pendapat peneliti dari hasil semakin sering massage dilakukan, maka hasilnya
penelitian menunjukkan masih terdapat ibu yang akan semakin baik.
melakukan pijat perineum namun mengalami ruptur
perineum derajat 2, hal ini dikarenakan ibu SIMPULAN
terkadang lupa untuk melakukan anjuran dari Rata-rata ruptur perineum ibu yang diberi
peneliti. Bila pijat perineum dilakukan secara teratur pijat perineum adalah 0,67 dengan standar deviasi
maka dapat dirasakan manfaatnya. Untuk hasil 0,617. Rata-rata ruptur perineum ibu yang tidak
terbaik, pijat perineum perlu dilakukan secara diberi pijat perineum adalah 1,20 dengan standar
konstan setiap hari. Hasilnya tidak akan didapat deviasi 0,676. Ada pengaruh pijat perineum
dalam waktu sehari. Selain itu terjadinya robekan terhadap pencegahan rupture perineum pada ibu
perineum juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, bersalin di BPS Dwi Lestari Natar Lampung Selatan
faktor ibu, janin dan penolong. Faktor maternal Tahun 2018 (p value 0,032).
meliputi perineum yang rapuh, primigravida,
kesempitan pintu bawah panggul, kelenturan jalan SARAN
lahir, mengejan terlalu kuat, partus prespitatus, dan Diharapkan bagi ibu hamil TM III setiap
persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi harinya melaksanakan pijat perineum secara aktif
vakum, forsep. Faktor dari janin meliputi janin sesuai prosedur untuk membantu meningkatkan
besar, posisi yang abnormal, dan distosia bahu. keelastisitasan otot-otot perineum yang dapat
Ketrampilan penolong, meliputi cara memimpin mengurangi derajat robekan perineum pada saat

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


Pencegahan Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum 143

persalinan. Bagi Petugas kesehatan di BPS Dwi Manuaba. (2010). Ilmu kebidanan Penyakit
Lestari Natar Lampung Selatan.Diharapkan kepada Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
bidan atau petugas kesehatan membuka kelas ibu Mochtar. (2012). Sinopsis Obstetri: Obstetri
untuk melakukan penyuluhan secara rutin Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.
mengenai manfaat dan cara melakukan dari pijat Morgan (2007) Hypnobrithing. The Morgan Method.
perineum, sehingga ibu dapat menerapkan dirumah A natural approach to a safe, easier, more
untuk mencegah terjadinya ruptur perineum. comfortable birthing (3rd Edition)
Nugroho. (2012) Kesehatan wanita, gender dan
DAFTAR PUSTAKA permasalahan. Yogyakarta: Nuha Medika
Angraini (2015) Hubungan Pijat Perineum Dengan Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian
Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin Kesehatan. Ed. Rev. Jakarta: Rineka Cipta
Primipara Di BPM Kecamatan Metro Riyanto, Agus. (2011) Aplikasi Metodologi
Selatan Kota Metro Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian Medika
suatu pendekatan praktik. PT Rineka Cipta Saifuddin. (2010). Buku acuan pelayanan
: Jakarta. kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta:
Aprilia, Yesie. (2010). Hipnostetri Rileks, Nyaman, Yayasan Bina. Pustaka Sarwono
dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan. Prawirohardjo.
Jakarta: Transmedia Savitri (2014). Pengaruh Pemijatan Perineum pada
Dartiwen (2015) Pengaruh Pemijatan Perineum Primigravida terhadap Kejadian Ruptur
Pada Primigravida Terhadap Kejadian Perineum saat Persalinan di Bidan Praktek
Laserasi Perineum Saat Persalinan Di Mandiri di Kota Bengkulu Tahun 2014
Bidan Praktik Mandiri (BPM) Wilayah Kerja Sulistyawati, Ari dan Nugraheny. (2009). Asuhan
Puskesmas Margadadi Kabupaten Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Indramayu Tahun 2015 Medika
Dewi, Vivian Nanny Lia. (2009). Asuhan Kebidanan Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kebidanan.
Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika Jakarta: Yayasan Bina. Pustaka Sarwono
Hastono. (2007)Analisa Data Kesehatan. Jakarta : Prawirohardjo.
FKM. UI Wulandari dkk (2015) Faktor-Faktor Yang
Hidayat (2014) Penghantar Kebutuhan Dasar Berhubungan Dengan Kejadian Ruptur
Manusia. Jakarta: penerbit Salemba Perineum Spontan Di BPM Ny. Natalia
Medika Kecamatan Genuk Kota Semarang.
Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Provinsi STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
Lampung Tahun 2016. Wardiyah, Aryanti & Rilyani. (2015). Sistem
Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019

You might also like