You are on page 1of 12

Efektivitas

Analisis Penerapan
Akuisisi Lintas
Pasal
Negara
18 Undang-Undang
(Cross-Border Acquisition)
Nomor 8 TahunDalam
1999
Hukum
tentang
Penanaman
Perlindungan
Modal
Konsumen
Di Indonesia
... ...

ANALISIS AKUISISI LINTAS NEGARA (CROSS-BORDER ACQUISITION)


DALAM HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

Beta Wulansari
Email: betawulansari20@gmail.com
Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Hukum Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adi Sulistiyono
Email: adi.sumo@yahoo.co.id
Dosen Fakultas Hukum UNS

Abstract
This article aims to determine the legal basis of cross-border acquisition of companies based on investment
law in Indonesia. The type of research is doctrinal (normativewith ekplanatoris research. The approach
used in this study were statute approach with the primary legal materials and secondary law. The method
legal materials’ collection and the analysis technicque in this article were a literature study and analysis
techniques and the that I uses were the method of syllogism and interpretation by using deductive mindset.
Cross-border acquisition by a business entity in the country by a business entity abroad are subject to
the laws of the country that becames domicile enterprises expropriated, because cross-border acquisition
is done outside the jurisdiction of Indonesia, so that the applicable law is the law in the country of the
acquisition target company. This is in accordance with Article 5 of Law No. 25 of 2007 on Investment.
Cross-border acquisition unlock insights and ideas for doing investment law reform becomes more clear
and explicit. So that the purpose of the control and ownership of the acquisition target company is not
detrimental to the company being acquired.
Keywords: Acquisition of Cross Country, Investment Law, Shareholders

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui landasan yuridis perusahaan cross-border acquisition sesuai
dengan hukum penanaman modal di Indonesia. Jenis penelitian adalah doktrinal (normatif) dengan sifat
penelitian ekplanatoris. Pendekatan penelitian yang digunakan pendekatan undang-undang (statute
approach) dengan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum
dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan serta teknik analisis yang penulis gunakan adalah dengan
metode silogisme dan interpretasi dengan menggunakan pola berpikir deduktif. Tindakan akuisisi lintas
negara (cross-border acquisition) oleh suatu badan usaha di dalam negeri oleh suatu badan usaha di
luar negeri tunduk pada hukum negara yang menjadi domisili badan usaha yang diambilalih, karena
tindakan akuisisi lintas negara (cross-border acquisition) tersebut dilakukan di luar yurisdiksi Indonesia
maka hukum yang berlaku adalah hukum yang berada di negara perusahaan target akuisisi. Ini sesuai
dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Akuisisi lintas negara
(cross-border acquisition) membuka wawasan dan pemikiran bagi dilakukannya pembaharuan hukum
penanaman modal menjadi lebih jelas dan tegas. Sehingga supaya tujuan untuk pengendalian dan
kepemilikan saham dari perusahaan target akuisisi tidak merugikan pihak perusahaan yang diakuisisi.
Kata Kunci: Akuisisi Lintas Negara, Hukum Penanaman Modal, Pemegang Saham

A. Pendahuluan (the ends of nation state). Globalisasi tersebut


juga berdampak pada makin lajunya serangan
Globalisasi diawali oleh globalisasi keuangan
liberasisasi perdangan dan investasi oleh negara
kemudian diikuti pada globlasisasi ekonomi.
maju ke negara berkembang (Absori, 2003:137).
Bahkan, pada akhirnya terjadi globalisasi hukum,
khususnya hukum ekonomi. Globalisasi telah Dampak era globalisasi saat ini
menciptakan kecenderungan negara tanpa batas akan membawa dampak positif dan

5
IVNo.
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol V No.12Januari-Juni
Juli-Desember 2016
2017

negatif bagi perusahaan. Diantaranya pendahuluan/, Surakarta 26 Juni 2016).


adalah membuat perusahaan semakin Akuisisi lintas negara adalah akusisi yang
terpacu untuk mengembangkan dan dilakukan oleh 1 (satu) perusahaan terhadap
memperluas bisnisnya serta menambah perusahaan lain yang berada di luar negeri. Karena
persaingan di antara perusahaan-perusahaan lain. berbeda negara antar pihak yang mengakuisisi
Hanya perusahaan yang memiliki kemampuan dan dengan pihak yang diakuisisi sehingga berbeda
strategi yang baik yang mampu bertahan dalam pula hukum, prosedur dan kultur perusahaan maka
persaingan tersebut. Khususnya, dengan adanya akuisisi linta negara ini jauh lebih kompleks dari
pasar bebas yang menjadikan persaingan tidak akuisisi biasa (Munir Fuady, 2008:185).
hanya terjadi di tingkat nasional melainkan di
Perkembagang bisnis akuisisi lintas negara
tingkat internasional. Dengan adanya persaingan
juga terjadi di Indonesia. Banyak sudah akuisisi
tersebut, setiap perusahaan dituntut harus mampu
yang perusahaan dilakukan di Indonesia, baik
bertahan dan menghadapi persaingan. Sehinga
akuisisi internal maupun akuisisi eksternal.
perusahaan harus memiliki srategi-strategi
Penamanan modal asing yang mengakibatkan
yan g te pat unt uk mempe rta han kan da n
akuisisi perusahaan lintas negara (cross-border
mengembangkan usahanya. Satu di antara strategi
acquisition) memunculkan aturan hukum di
yang dilakukakan oleh beberapa perusahaan
Indonesia. Dengan masuknya penaman modal
adalah dengan cara penggabungan usaha (Fitria
asing (foreign direct investment/FDI) di Indonesia
Kartika Mukti,http://fitriakartikalupit.blogspot.
dengan membeli saham di bursa efek saham maka
co.id/2015/04/merger-dan-akuisisi-lintas-batas-
prose ini menimbulkan akuisisi lintas negara. Jika
negara.html, Surakarta 4 April 2016).
pembelian saham lebih dari 51% saham target
Lintas negara mencakup kegiatan yang perusahaan akuisi maka akan menimbulkan
berlangsung antara dua negara yang berbeda. kepemilikan saham mayoritas pada sebuah
Seiring dengan berlanjutnya trend global atas perusahaan terbuka.
konsolidasi industri, mengenai merger dan akuisisi
Perbuatan hukum melakukan akuisisi lintas
internasional merupakan realita perkembangan
negara memunculkan masalah-masalah karena
bisnis internasional. Semakin banyak perusahaan
berbeda negara antara pihak yang mengakusisi
melakukan go global karena mereka menawarkan
de nga n p ih ak yan g d iaku isi si se hi ngg a
peluang besar yang merupakan pilihan yang
menimbulkan perbedan hukum, prosedur dan
relatif lebih murah bagi perusahaan untuk
kultur perusahaan sehingga akusisi lintas negara
membangun dirinya sendiri secara internal. Oleh
(cross-border acquisition) jauh lebih komplek
karena itu dapat diisyaratkan bahwa perbatasan
dari akuisisi biasa. Akuisis merupakan pembelian
merger dan akuisisi lintas negara pada dasarnya
saham dari perusahaan sehingga merupakan
adalah transaksi yang dilakukan tersebut terjadi
suatu jual beli saham yang tidak lepas dari hukum
dimana perusahaan target dan perusahaan
perjanjian. Meninjau disisi lain akibat dari akuisisi
pengakuisisi adalah dari negara asal yang
lintas batas negara menimbulkan kepemilikan
berbeda. Kesepakatan ini seperti di mana aset dan
saham.
proses dari perusahaan di negara-negara yang
berbeda digabungkan untuk membentuk sebuah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas,
badan baru yang sah (Winda, http://windawynda. penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam akuisisi
blogspot.co.id/2015/03/merger-dan-akuisisi-lintas- lintas negara (cross-border acquisition) dalam
batas-negara.html, Surakarta 5 April 2016). hukum penanaman modal di indonesia.
Akuisisi lintas negara atau sering popular
disebut disebut dengan cross-border acquisition B. Metode Penelitian
merupakan trend bisnis yang berkembang sejak Penelitian ini adalah penelitian hukum doktrinal
gelombang minat melakukan pencatatan saham (normatif) dalam sifat penelitian eksplanatoris
lintas negara yang sekarang terjadi pada pasar dan pendekatan penelitian yang digunakan
baru Eropa mengikuti periode tahun 1980-an pendekatan undang-undang (statute approach)
ketika ratusan perusahaan asing mencatatkan dengan bahan hukum primer dan bahan hukum
sahamnya pada bursa efek di Eropa. Biaya sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum
pencatatan saham relatif rendah dan setiap orang dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan
melakukannya. Ini dikarenakan penghampusan serta teknik analisis yang penulis gunakan adalah
dengan metode silogisme dan interpretasi dengan
https://fauziahfia.wordpress.com/2016/04/10/
menggunakan pola berpikir deduktif.

6
Analisis Akuisisi Lintas Negara (Cross-Border Acquisition) Dalam Hukum Penanaman Modal Di Indonesia ...
Efektivitas Penerapan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ...

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bentuk restrukturisasi di Indonesia merger


dan akuisi yang paling banyak dipilih oleh
Bagi negara-negara berkembang untuk
perusahaan. penggabungan usaha dapat
mendatangkan investor setidaknya-tidaknya
dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan
dibutuhkan tiga syarat yaitu, pertama, adanya
pada pertimbangan hukum, perpajakan, atau
economic opportunity (penanaman modal mampu
alasan lainnya. Pada Indonesia pratek merger
memberikan keuntungan secara ekonomis bagi
dan akuisisi umumnya dilakukan oleh satu grup
investor); kedua, political stability (penanaman
pada perusahaan go public. Merger dan akuisisi
modal akan sangat dipengaruhi stabilitas politik;
di Indonesia berkembang menjadi tren banyak
dan ketiga, legal certainty atau kepastian hukum
perusahaan. berikut merupakan tabel data merger
(Erman Rajagukguk, 2006:40).
dan akuisisi di Indonesia periode 2010-2016.

Tabel Data Aktivitas Merger dan Akuisisi dari Tahun 2010-2016

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


Kegiatan

Merger 3 46 82 64 1 3 1
Akuisisi - - - 5 57 48 11
Catatan: Data diolah kembali, waktu bulan Agustus 2010 – Juni 2016
Sumber: www.kppu.go.id/merger-dan-akuisisi/publikasi-pemberitahuan/

Pembahasan aspek kepastian hukum 2. Teori pasar tidak sempurna


kegiatan penanaman modal di Indonesia setidak- Teori paasr tidak sempurna berpendapat
tidaknya mencangkup tiga masalah penting, yaitu bahwa negara-negara berbeda berkaitan
pertama, mengenai subtansi hukum pengaturan dengan sumber daya yang tersedia untuk
penanaman modal di Indonesia dalam UNdang- produksi barang dan jasa bahwa sumber
Undang Penanaman Modal; kedua, kaitannya daya tidak ditransfer secara bebas di seluruh
dnegan aparatur negara pelaksana Undang- negara. Hal ini berarti bahwa adabiaya dan
Undang Penanaman Modal; dan ketiga, budaya pembatasan dalam hal mentranfer faktor-
hukum masyarakat yang mempengaruhi (Ermanto faktor produksi. Jika faktor-faktor bergerak
Fahamansyah, 2015:7). dan tidak terbatas, tidak akan ada keuntungan
Madura yang dikutip dalam jurnalnya Jeremiah biaya komparatif dan tidak ada alasan untuk
Stephen Dorai dan Lauri Patolahti mengusulkan bisnis internasional. Akan tetapi pasar yang
ada tiga teori umum yang menjelaskan alasan tidak sempurna dalam suatu perusahaan
perusahaan memperluas bisnis internasional memiliki inisiatif untuk mencari kesempatan
adalah (Jeremiah Stephen Dorai & Lauri Patolahti, ke luar negeri.
2010:20): 3. Teori siklus produk
1. Teori keunggulan komparatif Akhirnya, teori siklus produk
Menurut teori keunggulan komparatif mengusulkan bahwa sementara kemauan
suatu perusahaan (negara) dikatakan perusahaan awalnya menciptakan produk
memiliki keunngulan komparatif dalam dan layanan untuk memenuhi permintaan
produksi jika dapat memproduksi barang di negara asalnya, seiring berjalannya
dan jasa dengan biaya peluang yang lebih waktu dan pasar lokal menjadi dewasa dan
rendah daripada perusahaan lain (negara). jenuh dengan meningkatnya persaingan,
Selain itu, kedua perusahaan (negara) perusahaan memutuskan untuk amsuk ke
bida mendapatkan keuntungan jika setiap negara asing untuk memperluas pasar dan
perusahaan (negara) mengkhususkan diri meningkatkannya kompetitif posisi dengan
dalam produksi baik memiliki keunggulan melarikan diri ke sebuah kompetititf.
komparatif dan bertransaksi (perdagangan) Negara Indonesia sudah masuk dalam
barang dan jasa secara bebas. persaingan globalisasi maka intervensi terhadap

7
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol V
IVNo.
No.12Januari-Juni
Juli-Desember
2017
2016

eksistensi kedaulatan ekonomi, teknologi dan masyarakat dunia. Dengan kemudahan tersebut
hal-hal global lainnya sangat mungkin terjadi. kadang kala masyarakat dapat terlena dan
Saat ini dengan adanya globalisasi masyarakat melupakan batasan-batasan moral budaya dalam
di dunia sudah sangat mudah untuk mengakses, negaranya sendiri. Tidak ada batasan lagi antara
mengetahui dan memahami aktifitas-aktifitas Negara barat dan timur.

Bagan
The Cross-Border Acquisition Process

Sumber: Web Chapter, “Cross-Border Mergers, Acquisitions, and Valuation”, hlm. w-5.
Proses mendapatkan suatu perusahaan di asing, dan fakta bahwa beberapa
dunia memiliki tiga elemen umum (stage) yaitu perusahaan yang diperdagangkan
(Web Chapter, http://wps.aw.com/wps/media/ secara publik. Pertumbuhan program
objects /5315/5443332/webchapter.pdf:w-5 – w-8): privatisasi di pasar negara berkembang
1. Identifikasi dan penilaian dari t arget di paruh kedua tahun 1990-an lakukan
( ). menyediakan sejumlah target baru
Identifikasi target akuisisi potensial untuk akuisisi linta perbatasan yang
membutuhkan strategi perusahaan yang akan memiliki telah tersedia di kali
sebelumnya.
) b. Penilaian (valuation)

proses menilai target dimulai. Berbagai


target. Memasuki pasar yang sangat teknik penilaian secara luas digunakan
maju menawarkan terluas. Pilihan dalam bisnis global saat ini, masing-
perusahaan publik dengan pasar yang masing dengan manfaat relatif. Selain
relatif didefinisikan dengan baik dan metodologi dasar potongan arus kas
secara terbuka diungkapkan data (DCF) dan multiples (laba dan arus
keuangan dan operasional. Pasar negara kas), ada juga berbagai langkah-langkah
berkembang sering membutuhkan jasa khusus industri yang fokus pada unsur-
spesialis akuisisi yang dapat membantu
lintas bisnis.
empat mata diadakan atau pemerintah 2. Pen yel esai an tra nsa ksi ke pemi li kan
wned perusahaan yang tidak hanya perubahan pada pihak tender (settlement of
memiliki pasar yang menjanjikan prospek the transaction).
tapi mungkin dapat digunakan untuk Jangka waktu penyelesaian sebenarnya
pelamar. pasar negara berkembang menyesatkan. Setelah target akuisisi
menimbulkan masalah tambahan, telah diidentifikasi dan dihargai, proses
termasuk data keuangan kurang, mendapatkan persetujuan dari manajemen
kedalaman t erbatas manaj emen, dan kepemilikan target, mendapatkan
pembatasan pemerintah pembelian persetujuan dari badan pengawas pemerintah,

8
Analisis Akuisisi Lintas Negara (Cross-Border Acquisition) Dalam Hukum Penanaman Modal Di Indonesia ...
Efektivitas Penerapan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ...

dan akhirnya menentukan metode kompensasi dengan melindungi hak-hak pemegang


dapat membutuhkan waktu dan kompleks. sa h a m. D i p er l u ka n m e mb e ri k an
Permasalahannya terdapat pada: pengawasan lebih kuat dari manajemen
a. Tender proses (tender process) selama proses ini untuk memastikan
Memperoleh persetujuan dari bahwa manajemen tidak mengambil
perusahaan target sendiri telah menjadi tindakan yang konsisten dengan sudut
subjek dari beberapa akuisisi yang paling pandang sendiri tapi tidak dengan
bertingkat dalam sejarah. Perbedaan melindungi dan membangun nilai
penting di sini adalah apakah akuisisi pemegang saham.
ini didukung atau tidak oleh manajemen b. Regulasi hukum (regulatory approval)
perusahaan target. Peristiwa akuisisi lintas negara (cross
Meskipu n mungkin t idak ada border acquisition) suatu peristiwa yang
transaksi yang khusus, banyak akuisisi disetujui oleh manajemen perusahaan,
mengalir relatif lancar melalui proses pemegang saham, dan badan pengawas
yang ramah. Perusahaan akan mendekati pemerintah. Tahap terakhir proses
manajemen dari perusahaan target dan akui si si a dalah pe rse tuj uan dari
berusaha untuk meyakinkan mereka pemerintah. Regulasi negara dapat
dari logika bisnis akuisisi. Jika target memblokir kombinasi dua perusaan
pengelolaan adalah mendukung pihak multinasional (MNEs) dengan alasan
manajemen perusahaan target akuisisi untuk mengurangi efek anti persaingan
kemudian merekomendasikan kepada (monopoli pasar).
pemegang saham bahwa manajemen c. Kompensansi penyelesaian masalah
perusahaan target menerima tawaran (compensation settlement)
dari perusahaan yang mengakuisisi. Tindakan terakhir dalam tahap kedua
Salah satu masalah yang muncul di tentang akuisisi lintas negara adalah
tahap ini adalah bahwa pemegang pembayaran kepada pemegang saham
saham keberatan dengan tawaran itu, dari perusahaan target. Pemegang
baik dalam prinsip atau berdasarkan Saham perusahaan target biasanya
harga, dan karena itu manajemen dibayar baik di saham perusahaan yang
tidak mengambil langkah yang tepat mengakuisisi atau di kas. Jika pertukaran
untuk melindungi dan membangun nilai saham terjadi, yang pertukaran dapat
pemegang saham perusahaan target. didefinisikan oleh beberapa rasio
Proses ini memakan waktu pada mengakuisisi saham perusahaan
proses yang sangat berbeda ketika menargetkan saham perusahaan
akuisisi tidak didukung oleh manajemen (katakanlah, dua saham pengakuisisi
perusahaan target yang disebut tidak di pertukaran untuk tiga saham target),
sepaham dengan pengambilalihan. pemegang saham biasanya tidak
Perusahaan yang mengakuisisi dapat dikenai pajak. Pemegang saham saham
memilih untuk mengejar perolehan tanpa kepemilikan telah cukup diganti dengan
dukungan perusahaan target dan pergi saham lain dalam kena pajak transaksi.
langsung kepada pemegang saham Jika kas yang dibayarkan kepada
sasaran. Dalam hal ini penawaran tender pemegang saham perusahaan target,
dilakukan secara terbuka, meskipun itu adalah sama seperti jika pemegang
manajemen perusahaan target dapat saham telah menjual saham di pasar
secara terbuka merekomendasikan terbuka pada akuisisi lintas batas
bahwa pemegang saham menolak menghasilkan keuntungan diharapkan
tawaran itu. Jika cukup pemegang saham membayar kewajiban pajak. Karena
mengambil tawaran itu, perusahaan konsekuensi pajak pemegang saham
yang mengakuisisi dapat memperoleh biasanya lebih terbuka menerima untuk
kepemilikan saham yang cukup atau berbagi pertukaran supaya mereka
kontrol untuk mengubah manajemen. memilih apakah dan kapan kewajiban
Selama ini, proses konfrotatif terserah pajak akan timbul.
dewan perusahaan target untuk terus
Berbagai faktor yang masuk ke
mengambil tindakan yang konsisten
dalam penentuan jenis pemukiman.

9
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol V No. 1 Januari-Juni 2017
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol IV No. 2 Juli-Desember 2016

Ketersediaan uang tunai, ukuran akuisisi, dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
keramahan pengambilalihan, dan relatif Tindakan akuisisi lintas negara (cross-
valuasi kedua mengakuisisi perusahaan border acquisition) oleh suatu badan usaha di
dan sasaran perusahaan mempengaruhi dalam negeri terhadap suatu badan usaha di luar
keputusan. Salah satu yang paling pihak negeri tunduk pada hukum negara yang menjadi
pengubah yang kadang-kadang timbul domisili badan usaha yang diambilalih, karena
pada tahap ini adalah regulasi peraturan tindakan akuisisi lintas negara (cross-border
dan dampaknya pada harga saham dari acquisition) tersebut dilakukan di luar yurisdiksi
dua perusahaan. Jika persetujuan badan Indonesia (http://www.hukumonline.com/ klinik/
pengawas menyeret keluar dari waktu detail/lt512d6d4432233/akuisisi-perusahaan-
ke waktu, kemungkinan penurunan lintas-negara-cross-border-acquisition, Surakarta
kenaikan harga saham dan dapat 20 Januari 2016).
mengubah daya tarik akuisisi saham.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
3. Pen gel ol aa n t ran sisi pa ska a kui sisi tentang Penananam Modal dalam Penjelasan
(Postaquisition management) Pasal 3 ayat (1) huruf a memberikan penjelasan
M e s k i p u n p e r ma sa l a h a n u t a m a mengenai asas kepastian hukum, yang dimaksud
biasanya berfokus pada proses penilaian dengan asas kepastian hukum adalah asas
dan penawaran dalam transaksi akuisisi, dalam negara hukum yang meletakkan hukum
manajemen paska akuisisi merupakan dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang paling penting dari tiga tahap dalam sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan
menentukan keberhasilan atau kegagalan tindakan dalam penanaman modal.
akuisisi ini. Sebuah perusahaan mengakuisisi Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun
dapat membayar terlalu sedikit atau terlalu 2007 tentang Penananam Modal menjelaskan
banyak, tetapi jika paska akuisisi tersebut bahwa:
tidak dikelola secara efektif maka seluruh
Penanaman modal dalam negeri dapat
laba atas investasi akan sia-sia. Manajemen
dilakukan dalam bentuk badan usaha yang
paska akuisisi adalah tahap di mana motivasi
berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum
untuk transaksi harus diwujudkan. Alasan-
atau usaha perseorangan, sesuai dengan
alasannya seperti manajemen yang lebih
ketentuan peraturan perundang-undangan.
efektif, sinergi yang timbul dari kombinasi
baru, atau suntikan modal dengan biaya dan 1. Penanaman modal asing wajib dalam bentuk
ketersediaan sebelumnya dari jangkauan perseroan terbatas berdasarkan hukum
akuisisi target, dan harus diterapkan secara Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah
efektif setelah transaksi. Masalah terbesar negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan
pada akuisisi lintas batas merupakan lain oleh undang-undang.
perpaduan budaya perusahaan. 2. Penanam modal dalam negeri dan asing yang
Namun dari segi Penanaman Modal Dalam melakukan penanaman modal dalam bentuk
Negeri (PMDN), Pemerintah mengeluarkan perseoran terbatas dilakukan dengan:
Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur a. mengambil bagian saham pada saat
didalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 pendirian perseroan terbatas;
tentang Penanaman Modal. Penanam Modal b. membeli saham;
Dalam Negeri (PMDN) dapat dilakukan oleh c. dan melakukan cara lain sesuai dengan
perseorangan Warga Negara Indonesia, badan ket ent uan pera tura n p erunda ng-
usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri undangan.
yang melakukan penanaman modal di wilayah Sehingga pengaturan hukum mengenai
negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha atau aku isisi l in ta s n ega ra ( cross-bo rder
jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman acquisition) adalah tetap hukum yang berlaku
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha pada negara dimana perusahaan diakuisisi.
yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan Sehingga jika negara yang diakuisisi berada
persyaratan dan batasan kepemilikan modal di Indonesia maka pihak pengakuisisi tunduk
Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur pada hukum yang berlaku di Indonesia.
didalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun
Akuisisi lintas negara (cross-border
2010 tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha
acquisition) menyangkut penanaman modal
yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka

10
Analisis Akuisisi Lintas Negara (Cross-Border Acquisition) Dalam Hukum Penanaman Modal Di Indonesia ...
Efektivitas Penerapan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ...

tidak terlepas dari hukum perjanjian karena I st i la h aku is isi da la m p era t ur an


pada dasarnya akuisisi sesuai pengertian perundang-undangan mengunakan istilah
merupakan dasar dari peralihan hak atas pengambilalihan. Berdasarkan Pasal 1
saham kepada warna negara asing atau angka 11 Undang-Undang Nomor 40 Tahun
badan hukum asing dan sebaliknya dengan 2007 tentang Perseroan Terbatas yang
didasarkan pada perjanjian antara para pihak. bunyinya:
Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan “Pengambilalihan adalah perbuatan
mana satu orang atau lebih mengikatkan hukum yang dilakukan oleh badan
dirinya terhadap satu atau lebih (Guse hukum atau orang peroragan untuk
Prayudi, 2007:1). mengambil alih saham perseroan yang
Pembelian saham perusahaan mengakibatkan beralihnya pengendalian
pada akuisisi lintas negara (cross-border atas perseroan tersebut.”
acquisition) merupakan suatu sistem jual Berdasarkan pengertian pengambilaihan
beli saham sehingga harus memperhatikan perseroan terbatas sebagaimana dimaksud
beberapa peraturan perundang-undangan diatas maka dapat ditarik beberapa unsur
yang ada tentang penjualan, pembelian yang melekat dalam pengambilalihan antara
maupun penanaman modal baik Penanaman lain yaitu:
Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun 1. Pengambilalihan adalah suatu perbuatan
Penanaman Modal Asing (PMA). hukum;
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang- 2. Pihak yang mengambilalih adalah orang
Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang atau badan hukum;
Penanaman Modal, penanaman modal 3. Metode pengambilalihan dengan cara
adalah segala bentuk kegiatan menanam melakukan pengambilaihan saham; dan
modal baik penanaman modal di dalam
4. Pengambilalihan saham itu dapat
negeri maupun diluar negeri untuk usaha
mengakibatkan beralihnya pengendalian
di wilayah Republik Indonesia. Selanjutnya
atas perseorangan terbatas tersebut.
dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Pengertian akuisisi menurut Pasal 1
Modal menyatakan bahwa penanaman modal angka 3 Peraturan Pemerintah Republik
asing adalah kegiatan menanam modal untuk I n d o n e s i a N o m o r 2 7 Ta h u n 1 9 9 8
melaksanakan usaha di wilayah Republik tentang Penggabungan, Peleburan, dan
Indonesia yang dilakukan oleh penanam Pengambilalihan Perseroan Terbatas
modal asing sepenuhnya maupun yang memberi pengertian pengambilalihan adalah:
berpatungan dengan penanam modal dalam “Pengambilalihan adalah perbuatan
negeri. hukum yang dilakukan oleh badan
Pengambilalihan saham yang sering hukum atau orang perorangan untuk
dikenal dengan istilah akuisisi. Istilah akuisisi mengambilalih baik seluruh atapun
diartikan sebagai pengambilalihan suatu sebagian besar saham perseroan
kepentingan pengendalian perusahaan oleh yang dapat mengakibatkan beralihnya
suatu perusahaan lain. Kamus hukum (M. pengendalian terhadap perseroan
Marwan&Jimmy P, 2009:32) mengartikan akuisisi tersebut.”
sebagai pengambilalihan harta. Secara umum dikatakan bahwa pengendali
Biasanya dalam proses akuisisi, pihak adalah pemegang saham yang memiliki suara
pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar mayoritas. Terkait dengan hal tersebut, maka
dibandingkan dengan pihak yang diakuisisi dikenal adanya (Alsha Alexandra Kartika,
yang dimaksud dengan pengendalian adalah http://www.hukumperseroanterbatas.com/
kekuasan untuk (Abdul Moin, 2004:9): direksi-perusahaan/pengendalian-perseroan-
1. Mengatur kebijakan keuangan dan terbatas/, Surakarta 8 November 2016:
operasi peusahaan; 1. suara mayoritas sederhana (simple
2. Mengangkat dan memberhentikan majority) yang mewakili mayoritas secara
manajemen; dan umum;
2. suara mayoritas mutlak (absolute
3. Mendapatkan hak suara mayoritas dalam
majority) yang mewakili kepemilikan lebih
rapat direksi.
dari 50% saham yang telah dikeluarkan

11
Jurnal
JurnalPasca
PascaSarjana
SarjanaHukum
HukumUNS
UNSVol
VolIV
V No. 2
1 Juli-Desember
Januari-Juni 2017
2016

secara sah oleh perseroan; dan modal dalam bentuk perseroan terbatas
3. suara mayoritas khusus (special majority), dilakukan dengan:
yang mewakili kepemilikan sejumlah a. Mengambil bagian saham pada saat
saham secara khusus. pendirian perseroan terbatas;
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi b. Mebeli saham;
Keuangan) Nomor 22 tentang Akuntansi c. Melakukan cara lain sesuai dengan
Penggabungan Usaha memberikan ketentuan peraturan perundang-
acquisition) adalah suatu undangan.
penggabungan usaha di mana salah satu Mekanisme penanaman modal asing di
perushaaan yaitu pengakuisisi (acquirer) Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor
memperoleh kendali atas aktiva neto dan 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
operasi perusahaan yang diakuisisi (acquire) dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu melalui
dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui pendirian Penanaman Modal Asing (PMA), melalui
suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham. pembelian saham dan melalui retrukturisasi. Pada
Undang-Undang Penanaman Modal sisi lain pemebelian saham oleh pihak asing juga
juga memberikan definisi yuridis tentang tidak dapat dilakukan oleh sembarangan karena
penanaman modal asing dalam Pasal 1 menyangkut dengan bidang-bidang usaha yang
angka 8 menyatakan bahwa modal asing diperbolehkan untuk dijalankan.
adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, Menurut Pasal 2 Peraturan Pemerintah
perorangan warga negara asing, badan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1993
usaha asing, badan hukum asing, dan/atau tentang Persyaratan Kepemilikan Saham Dalam
badan hukum Indonesia yang sebagian atau Perusahaan Penanaman Modal Asing menyatakan
seluruh modalnya dimilki oleh pihak asing. bahwa Perusahaan yang didirikan dalam rangka
Penanaman modal dalam negeri boleh Penanaman Modal Asing; selanjutnya disebut
berbentuk badan hukum atau tidak berbadan perusahaan penanaman modal asing, pada
hukum sesuai dengan Pasal 5 ayat (1) dasarnya berbentuk usaha patungan dengan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 persyaratan bahwa pemilikan modal disetor
tentang Penanaman Modal. Akan tetapi, peserta Indonesia dalam perusahaan patungan
penanaman modal asing yang berkedudukan tersebut sekurang-kurangnya 20% (dua puluh
di Indonesia menurut Pasal 5 ayat (2) perseratus) pada waktu pendirian perusahaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 patungan, dan ditingkatkan menjadi sekurang-
tentang Penanaman Modal menyatakan kurangnya 51% (lima puluh satu perseratus)
bahwa harus berbentuk badan hukum dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung
perseroan terbatas (PT). sejak perusahaan berproduksi secara komersial
Bentuk badan usaha dan kedudukan sebagaimana tercantum dalam izin usahanya.
penanaman modal disebutkan dalam Menurut Pasal 6 Peraturan Presiden Nomor
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha
2007 tentang Penanaman Modal yang yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
menyatakan bahwa: dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal
1. Penanaman modal dalam negeri dapat menyatakan bahwa dalam hal terjadi perubahan
dilakukan dalam bentuk badan usaha kepemilikan modal akibat penggabungan,
yang berbentuk badan hukum, tidak peng ambilal ihan, a tau pel eburan dal am
berbadan hukum atau usaha perorangan perusahaan penanaman modal yang bergerak di
sesuai dengan ketentuan peraturan bidang usaha yang sama, berlaku sebagai berikut:
perundang-undangan. Batasan kepemilikan modal penanaman
2. Penanaman modal asing asing wajib modal asing dalam perusahaan penanamn modal
dalam bentuk perseroan terbat as yang menerima penggabungan modal yang
berdasarkan hukum Inodensia dan menerima penggabungan adalah sebagaimana
berkedudukan di dalam wilayah negara yang tercantum dalam persetujuan perusahaan
Republik Indonesia, kecuali ditentukan tersebut.
lain oleh undang-undang. 1. Batasan kepemilikan modal penanaman modal
3. Penanaman modal dalam negeri dan asing dalam perusahaan penanaman modal
asing yang melakukan penanaman yang mengambil alih adalah sebagaimana

12
Analisis Akuisisi Lintas Negara (Cross-Border Acquisition) Dalam Hukum Penanaman Modal Di Indonesia ...
Efektivitas Penerapan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ...

t e r ca n t u m d a l a m s ur a t p e rs e t u j u an dalam Pasal 2 ayat (1) yaitu badan usaha hasil


perusahaan tersebut. penggabungan, badan usaha hasil peleburan, atau
2. Batasan kepemilikan modal penanaman pelaku usaha yang melakukan pengambilalihan
modal asing dalam perusahaan baru hasil saham lainnya diduga melakukan:
peleburan adalah sebagaimana ketentuan 1. Perjanjian yang dilarang;
berlaku pada saat terbentuknya perusahaan 2. Kegiatan yang dilarang; dan/atau
baru hasil peleburan dimaksud. 3. Penyalagunaan posisi dominan.
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor Oleh sebab itu, akuisisi lintas negara (cross-
57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau border acquisition) ini dilakukan dengan tidak
Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan melanggar aturan tentang Peraturan Pemerintah
Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau
Terjadinya Praktek Monopoli dan Persaingan Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan
Usaha Tidak Sehat menyatakan bahwa pelaku Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan
usaha dilarang melakukan penggabungan Terjadinya Praktek Monopoli dan Persaingan
badan usaha, peleburan badan usaha, atau Usaha Tidak Sehat.
pengambilalihan saham perusahaan lain yang
Fungsi hukum penanaman modal dalam
dapat mengakibatkan pratek monopoli dan/
kegiatan penanaman modal dijelaskan dalam
atau persaingan tidak sehat. Yang dimaksud
bagan sebagai berikut:

Bagan
Fungsi Hukum Penanaman Modal

Berdasarkan bagan diatas terlihat dengan juga menyangkut peran negara pada wilayah
jelas bahwa norma hukum berada dalam posisi publik dalam hal negara melakukan tugasnya
yang sangat dominan, norma hukum sebagai
alat yang diharapkan mampu menjadi sarana yang dilakukan para pelaku bisnis. Pada titik ini
pengaturan menjadi Payung yang menaungi bagi negara melalui ketentuan hukum yang dihasilkan
keseluruhan kegiatan penanaman modal dalam harus mampu memberikan keseimbangan
ranah bisnis yang dilakukan para pihak yang kepentingan sehingga tidak terjadi ketimpangan
berkepentingan dan diharapkan kepentingan- dan ketidak adilan.
kepentingan dan diharapkan kepentingan- Pengaturan hukum di Indonesia untuk akuisisi
kepentingan yang berhadapan-berhadapan lintas negara (cross-border acquisition) yang
tersebut dalam ranah penanaman modal karena dilakukan oleh badan usaha di luar negeri
didasari sepenuhnya bahwa kegiatan penanaman tunduk pada ketentuan-ketentuan mengenai
modal tidak hanya berakar pada ranah hukum pengambilalihan dalam peraturan-peraturan
perdata yang mengatur hubungan hukum dia sebagai berikut:
antara investor dengan penerima investasi tetapi

13
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol V
IVNo.
No.12Januari-Juni
Juli-Desember
2017
2016

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


tentang Penanaman Modal; Nomor 50 Tahun 1993 tentang Persyaratan
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Kepemilikan Saham Dalam Perusahaan
tentang Perseroan Terbatas. Penanaman Modal Asing;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas; Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan
Nomor 50 Tahun 1993 tentang Persyaratan Terjadinya Praktek Monopoli dan Persaingan
Kepemilikan Saham Dalam Perusahaan Usaha Tidak Sehat;
Penanaman Modal Asing; 6. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014
5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup
2010 tentang Penggabungan atau Peleburan dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan
Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Persyaratan di Bidang Penanaman Modal;
Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan dan
Terjadinya Praktek Monopoli dan Persaingan 7. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Usaha Tidak Sehat; (PSAK) Nomor 22 t ent ang Akuntansi
6. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 Penggabungan Usaha disetujui dalam
tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal; disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan
dan Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
7. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 22 t ent ang Akuntansi E. Saran
Penggabungan Usaha disetujui dalam
Berkembangnya pasar modal di Indonesia
Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
yang melakukan akuisisi lintas negara negara
pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah
(cross-border acquisition) maka dibutuhkan
disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan
peraturan dan kosekuensi secara jelas mengenai
Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
akuisisi lintas negara (cross-border acquisition)
karena di dalam peraturan penanaman modal
D. Simpulan di Indonesia tidak dijelaskan secara tegas
Tindakan akuisisi lintas negara (cross-border mengenai akuisisi lintas negara negara (cross-
acquisition) oleh suatu badan usaha di dalam negeri border acquisition) yang dapat menimbulkan
terhadap suatu badan usaha di luar negeri tunduk pengendalian dan kepemilikan saham dari
pada hukum negara yang menjadi domisili badan perusahaan target akuisisi serta dapat berdampak
usaha yang diambilalih, karena tindakan akuisisi merugikan pihak perusahaan yang diakuisisi.
lintas negara (cross-border acquisition) tersebut Tentang peraturan hukum akuisisi lintas negara
dilakukan di luar yurisdiksi Indonesia maka (cross-border acquisition) di Indonesia maka
hukum yang berlaku adalah hukum yang berada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merumuskan
di negara perusahaan target akuisisi. Pengaturan Peraturan Pelaksana mengenai akuisisi lintas
hukum di Indonesia untuk akuisisi lintas negara negara (cross-border acquisition).
(cross-border acquisition) yang dilakukan oleh
badan usaha di luar negeri tunduk pada ketentuan-
ketentuan mengenai pengambilalihan dalam
peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal;
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas;

14
Analisis Akuisisi Lintas Negara (Cross-Border Acquisition) Dalam Hukum Penanaman Modal Di Indonesia ...
Efektivitas Penerapan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ...

Daftar Pustaka

Buku:
Abdul Moin. 2004. Akuisisi, Merger&Diversi. Yogyakarta:Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII.
Erman Rajagukguk,. 2006. Hukum Penanaman Modal di Indonesia Pokok Bahasan. Jakarta:Fakultas
Hukum Universtitas Indonesia.
Ermanto Fahamansyah. 2015. Hukum Penanaman Modal (Pengaturan, Pembatasan, Pengaruh Budaya
Hukum dan Pratik Penanaman Modal di Indonesia). Yogyakarta:LaksBang PRESSindo.
Guse Prayudi. 2007. Seluk beluk Perjanjian yang Penting Untuk Diketahui : Mulai Dari A-Z. Yogyakarta:
Pustaka Pena.
Munir Fuady. 2008. Hukum Tentang Akuisisi, Take Over dan LBO (Berdasarkan Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2007), ctk. Ketiga, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.
M. Marwan & Jimmy P. 2009. Kamus Hukum Dictionary Of Law Complete Edition. Surabaya:Reality
Publisher.
Jurnal:
Absori. 2003. “Globalisasi dan Pembangunan Hukum di Indonesia (Studi Pergulatan Otonomi Masyarakat
dalam Pembaharuan dan Penegakan Hukum Sumber Daya Alam pada Era Global)”, Jurnal Ilmu
Hukum, Vol 6 No 2, Fakultas Hukum UMS, September 2003.
Jeremiah Stephen Dorai & Lauri Patolahti. 2010. “Value Creation Through Cross-Border Merger and
Acqisitions (An Empirical Study of UK Aquiers on BRIC Target)”. Master Thesis in Corporate and
Financial Management Lund University.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan
Perseroan Terbatas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1993 tentang Persyaratan Kepemilikan
Saham Dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan
Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha
yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha
disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan
telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
Data Elektronik:
Alsha Alexandra Kartika, PENGENDALIAN PERSEROAN TERBATAS, terdapat dalam http://www.
hukumperseroanterbatas.com/direksi-perusahaan/ pengendalian-perseroan-terbatas/, diakses
pada 8 November 2016, jam 12.15 WIB.
Fauziahfia, Akuntansi internasional dipandang dari sudut pandang sejarah dan sudut pandang
kontemporer, , diakses pada 26 Juni
2016, jam 18.15 WIB.

15
Jurnal
Jurnal Pasca
Pasca Sarjana
Sarjana Hukum
Hukum UNS
UNS Vol
Vol IV No. 12 Januari-Juni
V No. Juli-Desember 2016
2017

Fitria Kartika Mukti, Penggabungan Usaha (Merger dan Akuisisi) Lintas Batas Negara, http://
, diakses
pada 4 April 2016, jam 18.05 WIB.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt512d6d4432233/akuisisi-perusahaan-lintas-negara-cross-
border-acquisition, diakses pada tanggal 20 Januari 2016, Jam 20.30 WIB.
Web Chapter, “Cross-Border Mergers, Acquisitions, and Valuation”, http://wps.aw.com/wps/media/
objects/5315/5443332/webchapter.pdf.
Winda, Akuisi Lintas Batas Negara, http://windawynda.blogspot.co.id/2015 /03/merger-dan-akuisisi-lintas-
batas-negara.html, diakses pada 5 April 2016, jam 19.45 WIB.

16

You might also like