Professional Documents
Culture Documents
Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Kota Bandung 40154. e-mail: jpgsd@upi.edu
website:http://ejournal.upi.edu/index.php/jpgsd/index
Abstract : This research is based on the low skill of cooperation of third grade students of
SDN TKK. This is due to the lack of student activity in exploring potential, building
knowledge both alone and with friends and the lack of variation of methods and models
teachers use in learning. This study aims to describe the improvement of cooperative
skills of third grade students of SDN TKK through the implementation of cooperative
learning model type Teams Games Tournament. The research method used is Class
Action Research (PTK) with Kemmis and Taggart model and implemented as many as II
cycle. The instrument of data disclosure from PTK consists of observation sheet of
teacher and student activity, student cooperation skill observation sheet, and field note.
The research results showed that in the first cycle, the skills of student cooperation were
average percentage of 68.29%. In cycle II, the average percentage increased to 86.34%.
This can mean that the application of cooperative learning model type Teams Games
Tournament can improve the skills of cooperation class III SDN TKK.
sesuai dengan kondisi kelas III SDN sehingga menjadi kelompok terbaik.
TKK yang membutuhkan motivasi serta Kelebihan model kooperatif tipe TGT ini
pembelajaran yang dapat meningkatkan juga dijelaskan oleh Priansa (dalam
keterampilan kerjasama. Sholihat hlm. 21) yaitu (1) Keterlibatan
Berdasarkan kajian teoritis, terdapat siswa dalam pembelajaran; (2)
model-model pembelajaran yang dapat Meningkatkan semangat siswa untuk
mengembangkan keterampilan belajar; (3) Siswa mengkontruksi
kerjasama, salah satunya adalah model pengetahuannya sendiri; (4)
pembelajaran kooperatif. Model Menimbulkan kerjasama, toleransi, serta
pembelajaran kooperatif diyakini dapat mau menerima pendapat orang lain.
mengembangkan keterampilan kerjasama (5)Memotivasi siswa untuk mencapai
sehingga berkembang menjadi hasil yang lebih tinggi karena adanya
keterampilan hidup dan berkarir yang penghargaan (6) Memudahkan guru
menjadi tuntutan abad 21. Selain itu untuk mengawasi siswa dalam belajar
dengan pembelajaran kooperatif, siswa dan melakukan kerjasama.
memiliki ketergantungan positif untuk Model pembelajaran tipe TGT
mencapai tujuan bersama. Seperti yang memiliki ke khasannya sendiri, yaitu
dikemukakan oleh Slavin (dalam adanya kegiatan kelompok dimana siswa
Sanjaya, 2014, hlm. 242) bahwa saling berdiskusi, mengerjakan tugas
pembelajaran kooperatif dapat bersama, dan melakukan tanya jawab
meningkatkan prestasi belajar siswa bersama teman yang berbeda-beda secara
sekaligus dapat menumbukan sikap akademik maupun hal lainnya. Selain itu
menerima kekurangan diri dan orang lain dalam TGT terdapat permainan dan
dan mampu meningkatkan rasa percaya turnament yang bertujuan untuk
diri. Pembelajaran kooperatif atau memfasilitasi siswa dalam bersaing
cooperative learning adalah suatu secara positif bersama teman yang
pembelajaran yang menekankan memiliki kesetaraan akademik, sehingga
kerjasama dalam kelompok (Savage, siswa dapat bertanggung jawab serta
dalam Rusman, 2012 hlm. 203). berkontribusi aktif untuk mendapatkan
Model pembelajaran kooperatif point bagi kelompoknya.
memiliki berbagai macam tipe seperti Slavin(DeVries&Slavin,1978;Slavi
Student Team Achievment Division n,1986) menjelaskan bahwa
(STAD), Numbered Head Together “Teams Games Tournament was the
(NHT), Jigsaw, dan Team Games first of the Johns Hopkins cooperative
Tournament. Adapun model learning methods . It uses the same
pembelajaran yang peneliti pilih untuk teacher presentations and teamswork as
dilaksanakan di kelas III adalah model in STAD, but replaces the quizzes with
kooperatif tipe Teams Games weekly tournaments, in which students
Tournament. Alasan memilih model ini compete with members of other teamss to
karena model tersebut memiliki unsur contribute points to their teams scores.”
permainan dan turnamen dimana siswa Berdasarkan masalah yang telah
akan berusaha dan bekerjasama untuk dipaparkan diatas, peneliti akan
menjadi tim terbaik. melaksanakan penelitian tindakan kelas
Selain itu terdapat berbagai dengan judul “Peningkatan Keterampilan
kelebihan yang terdapat pada model ini Kerjasama Melalui Model Pembelajaran
karena memiliki unsur permainan dan Kooperatif Ti[e Teams Games
turnamen dimana siswa akan berusaha, Tournament Pada Siswa kelas III Sekolah
bertanggung jawaba, dan membangun Dasar”. Model ini akan diterapkan pada
kepercayaan antar teman kelompok tema 8 yaitu Bumi dan Alam Semesta.
kesempatan kepada siswa untuk bertanya turnamen. Setelah siswa duduk bersama
dan berpendapat, apabila ada siswa yang kelompok nomor, guru menyampaikan
belum mengerti, guru mengajak siswa peraturan dalam tournament, dan
untuk menjawab pertanyaan yang memberikan contoh pelaksanaan langkah
dilontarkan oleh siswa, namun bila siswa kegiatan tournament. Kegiatan
kesulitan menjawab maka guru akan tournament dilaksanakan selama 1 jam
menjelaskan secara ringkas jawaban atau dimana kelompok penantang memilih
materi perlu dibahas. nomor soal, kelompok selanjutnya
Langkah kedua pada kegiatan inti membacakan soal. Apabila salah satu
adalah kegiatan kelompok. Sebelumnya, siswa dari kelompok penantang
guru telah membagi siswa yang menjadi menjawab dengan benar maka akan
6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 diberikan poin sesuai dengan tingkat
orang, kelompok tersebut dibedakan kesukaran soal yang didapatkan. Untuk
berdasarkan 6 dan merupakan kelompok soal yang mudah siswa akan mendapat 10
awal atau asal (heterogen). Setelah siswa poin, untuk soal yang tingkat
berkumpul bersama kelompoknya, guru kesukarannya sedang akan mendapat 20
menjelaskan peraturan yang harus ditaati poin, dan untuk soal yang sulit akan
serta membagikan lembar kerja kelompok mendapat 25 poin.
(LKK) pada setiap kelompok. Pada Langkah terakhir dari kegiatan inti
langkah ini, siswa saling berdiskusi, ini adalah rekognisi tim. Pada tahap ini
melakukan tanya jawab, membagi tugas, guru menghitung perolehan poin bersama
serta mempresentasikan apa yang sudah siswa yang telah ditulis dipapan tulis.
mereka dapatkan. Setelah itu guru kemudian membacakan
Siswa selanjutnya diajak untuk hasil perolehan dari setiap kelompok dan
melakukan kegiatan mengisi lembar mengumumkan juaranya. Pada kegiatan
games. Guru menjelaskan peraturan yang kali juara pertama adalah kelompok
harus dilakukan siswa dalam kegiatan ini, merah muda dengan perolehan poin 600,
setiap siswa harus bertanggung jawab dan juara kedua adalah kelompok oranye
bersungguh sungguh dalam mengerjakan dengan poin 580 dan juara ketiga adalah
lembar games. Pada saat guru kelompok biru dengan poin 560.
menjelaskan peraturan, ada beberapa Sedangkan untuk tiga kelompok yang
siswa yang sudah tidak sabar lain, guru memberikan penghargaan atas
mengerjakan lembar games, sehingga dia proses yang telah mereka lakukan. Siswa
tidak mendengarkan penjelasan guru. kemudian diberikan motivasi agar tidak
Siswa mulai mengerjakan soal setelah mudah menyerah dan putus asa.
mendengar aba-aba dari guru yang Setelah bermain dan melakukan
menghitung mundur “3, 2, 1, Mulai”. turnamen, guru mengembalikan siswa
Siswa antusias dalam kegiatan ini,mereka untuk duduk dengan rapih dibangkunya
berlomba-lomba agar mendapatkan poin masing-masing. Selanjutnya, siswa dan
yang tinggi untuk kelompoknya. guru melakukan refleksi,menyampaikan
Sebelum melakukan langkah kesan dan pesannya atas pembelajaran
selanjutnya yaitu tournament, guru dan yang sudah dilakukan. Kemudian, siswa
siswa menyanyikan lagu tentang planet- diberikan lembar evaluasi mengenai
planet serta melakukan tepuk tata surya. pembelajaran yang sudah dipelajari hari
Siswa kembali kondusif dan semangat ini. Untuk memantapkan pemahaman
untuk melakukan kegiatan selanjutnya. siswa, guru memberikan tugas atau PR
Guru mengintruksikan siswa untuk yang harus siswa kerjakan pada buku
berkumpul dengan nomor yang sama. tema 8 mengenai soal evaluasi
Siswa berpindah tempat untuk melakukan pembelajaran subtema 1. Sebelum
100.00%
5b 85%
90.00% 86.67% 87.50% 87.08% 85.56% 84.58% 36.66%
5a 84.17%
80.00% 57.50%
4c 89%
70.00% 74.16% 75.83% 74.20%
71.66%
68.05% 4b 82%
60.00% 73%
4a 85.80%
50.00% 68.30%
47.08% 3b 85.80%
40.00% 69.20%
Indikator
30.00% 3a 88.30%
83%
20.00% 2c 92.50%
89%
10.00% 2b 82.50%
66%
0.00% 2a 87.50%
67.50%
1c 89.20%
68.30%
1b 84.20%
62.50%
1a 86.67%
73.30%
0.00% 50.00% 100.00%
Siklus II Siklus I
siswa (6) kondisi lingkungan, fasilitas kinerja kelompok dalam rekognisi tim.
pendukung, dan waktu yang tersedia. Parsons (dalam Slavin, 2005, hlm.167)
Pada pelaksanaan pembelajaran menjelaskan bahwa
yang telah dilakukan pada tindakan siklus Model TGT menciptakan suatu kompetisi
I dan siklus II terdapat peningkatan dalam kondisi atau suasana yang positif
keterampilan kerjasama siswa, hal ini sehingga siswa menyadari bahwa
dikarenakan pembelajaran menggunakan kompetisi merupakan suatu hal yang
langkah-langkah model kooperatif tipe selalu mereka hadapi setiap saat tetapi
TGT dapat memfasilitasi siswa juga ada peraturan dan strategi untuk
meningkatkan aktivitas mereka bersaing sebagai individu setelah mereka
membangun pengetahuan secara mandiri menerima bantuan dari temannya.
maupun berekelompok. Oleh karena itu Bantuan dari teman disini
dalam penyusunan kelompok sendiri guru merupakan salah satu upaya mereka
membagi siswa menjadi kelompok kecil dalam bekerja sama dalam tim saat
yang heterogen. Hal ini dijelaskan oleh melakukan kegiatan diskusi dan
Slavin (2005, hlm. 144) bahwa kelompok mengerjakan tugas LKK bersama dan
disini terdiri dari siswa yang bersifat kompetisi yang dimaksud adalah adanya
heterogen baik secara kinerja akademis, game dan turnamen. Dalam pembelajaran
jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Langkah- kooperatif tipe TGT ini, siswa memiliki
langkah pembelajaran kooperatif tipe motivasi untuk menang bersama
Teams Games Tournament menurut kelompoknya oleh karena itu mereka
Slavin (dalam Rusman, 2012, hlm. 225) perlu membangun kerjasama dan
terdiri dari lima langkah yaitu presentasi tanggung jawab untuk mencapai
kelas, belajar bersama kelompok, games, penghargaan atau reward yang mereka
tournament, dan rekognisi tim. Dari harapkan.
kelima langkah tersebut guru
mengembangkan aktivitas siswa sehingga SIMPULAN
aspek dan indikator keterampilan Berdasarkan penelitian tindakan
kerjasama dapat tercapai. Menurut kelas yang telah dilaksanakan sebanyak II
Rusman (2012, hlm. 207) keterampilan siklus, serta pembahasan yang telah
kerjasama dapat dilatih dilatih melalui dipaparkan mengenai peningkatan
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran keterampilan kerjasama melalui
secara berkelompok. Sehingga siswa penerapan model pembelajaran
didorong untuk mauberinteraksi dan kooperatif tipe Teams Games
berkomunikasi dengan anggota lainnya Tournament di kelas III SDN TKK,
untuk mencapai tujuan pembelajaran maka dapat ditarik simpulan sebagai
yang telah ditetapkan. berikut :
Model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games 1. Rencana Pelaksanaan
Tournament terbukti dapat meningkatkan Pembelajaran dengan menerapkan model
keterampilan kerjasama siswa kelas III. pembelajaran kooperatif tipe Teams
Hal ini dapatdilihat berdasarkan paparan Games Tournament dalam upaya
peningkatan keterampilan kerjasama pada meningkatkan keterampilan kerjasama
siklus I yang memiliki rata-rata 68,29% siswa kelas III SDN TKK telah disusun
menjadi 86,34% pada siklus II dengan berdasarkan Permendikbud No.20 Tahun
kenaikan 18,05% . Hal dikarenakan siswa 2016. Sekalipun sistematika RPP ini
sudah mengetahui langkah TGT ditambah memiliki kesamaan dengan sistematika
dengan kegiatan menyemangati RPP pada pra siklus, tetapi terdapat
kelompok dan juga adanya evaluasi perbedaan dalam langkah pembelajaran
dimana pada kegiatan inti terdiri dari kerjasama tingkat tinggi dan 22 orang
presentasi kelas, team (belajar siswa dengan keterampilan kerjasama
kelompok), games, tournament serta sedang. Pada siklus II keterampilan
rekognisi tim. Untuk mengembangkan kerjasama siswa lebih meningkat lagi
RPP dari siklus I ke siklus II, peneliti dengan nilai rata-rata siswa mencapai
memperbaiki beberapa komponen yang 86,34 dan presentase 86,34%. % dengan
memiliki kekurangan seperti pengelolaan jumlah siswa yang termasuk dalam
waktu pada langkah pembelajran kegiatan kategori keterampilan kerjasama tingkat
inti, serta pemilihan media pembelajaran . tinggi sebanyak 28 orang dan 2 orang
2. Pelaksanaan pembelajaran di siswa yang masih berada dalam kategori
kelas III SDN TKK dengan menerapkan keterampilan kerjasama tingkat sedang.
model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament lebih DAFTAR RUJUKAN
meningkatkan aktivitas siswa serta Apriono, D. (2011). Meningkatkan
kemampuan siswa dalam bekerjasama. Keterampilan Kerjasama Siswa
Aktivitas siswa tersebut dimulai dari Dalam Belajar Melalui
mendengarkan penjelasan guru, Pembelajaran Kooperatif.
mengamati video, melakukan tanya [Online]. Tersedia:
jawab, diskusi kelompok, mengerjakan http://ejournal.unirow.ac.id/ojs/fi;
lembar kerja kelompok, es/journal/2/articles/4/pblic/8.%20
mempresentasikan hasil diskusi, joko.pdf. Diakses 24 Mei 2017.
mereview materi ajar, melakunan games, Arifin. (2011). Metode Penelitian
melakukan turnament dengan anggota Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D.
kelompok lain, mengevaluasi kinerja Bandung : Alfabeta
kelompok, mendapatkan penghargaan, Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI
merefleksikan pembelajaran dan No. 20 Tahun 2003 Tentang
membuat kesimpulan, mengerjakan soal Sistem Pendidikan Nasional.
evaluasi pembelajaran, hingga mencatat Hapsari, N.S dan Yonata, B. (2014).
tugas. Selain itu guru disini menjadi Keterampilan Kerjasama Saat
fasilitator yang memberikan kemudahan Diskusi Kelompok Siswa Kelas VI
dalam pembelajaran, sebagai IPA Pada Materi Asam Basa
pembimbing siswa dalam membangun Melalui Penerapan Model
pengetahuan bersama teman Pembelajaran Kooperatif di SMA
kelompoknya, dan mengarahkan siswa Kemala Bhayangkati 1 Surabaya.
dalam melakukan kegiatan games dan Unesa Journal of Chemical
turnament sehingga siswa dapat Education, Vol. 3 (2), hlm. 181-
melaksanakan kegiatan pembelajaran 188.
dengan baik. Henrawan, dan Riyana. (2017). Media
3. Penerapan model pembelajaran Pembelajaran SD. Bandung : UPI
kooperatif tipe Teams Games PRESS
Tournament telah berhasil meningkatkan Jhonson, dkk. (2012). Colaborative
keterampilan kerjasama siswa kelas III Learnning Strategi Pembelajaran
SDN TKK. Pada pra siklus keterampian Bersama. Bandung : Nusamedia.
kerjasama siswa masih mencapai 49,87 Permendikbud. (2016). Standar Proses
dan presentase 49,87%. Pada siklus I Pendidikan Dasar dan Menengah.
keterampilan kerjasama siswa meningkat Jakarta
dengan nilai rata-ratanya mencapai 68,29 Rusman. (2012). Model-Model
dan presentase 68,29% yang terdiri dari 8 Pembelajaran (Edisi Ketiga).
orang siswa dengan keterampilan