You are on page 1of 10

Edu-Sains Volume 9 No.

1, Januari 2020

Pengembangan LKPD Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur pada Materi


Persamaan Garis Lurus untuk Kelas VIII SMP/MTs

Development of LKPD Based on Structured Prerequisite Material on Straight Line


Equation Material for VIII SMP/MTs Class

Sariyani SN*, Jefri Marzal, Syaiful

Program Studi Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi


*
coresponding author: sariyani_sn@yahoo.com

Abstract
Mastery of the prerequisite material is essential to help students overcome mathematics
learning difficulties; however, the prerequisite material needs to be managed effectively to
achieve learning objectives. Student Worksheet (LKPD) is a learning tool that can be used to
achieve learning objectives. This research is development research to produce a student
worksheet that is valid, practical, and effective. LKPD development is carried out using the
ADDIE model. The valid value is obtained from the results of content validation by the
validator. The practical value is obtained from the test subject's response, and the
effectiveness value is obtained based on the assessment of students during the actual trial.
The development results show that the average percentage score of the validation results of
material experts and media experts reaches 72%, which indicates that LKPD is valid. The
practicality assessment was obtained from the percentage of student and teacher responses to
the questionnaire given; the average is 99%. The trial results show that the students'
responses are very valid. Student learning outcomes showed that 76% of students were able
to reach the minimum requirement achievement, meaning that the LKPD effectively
improved student learning outcomes. Mathematical LKPD based on structured prerequisite
material fulfills the valid, practical, and effective criteria for learning straight line equation
material.
Keywords: Learning difficulties, mathematics learning, teaching materials

Abstrak
Penguasaan materi prasyarat penting untuk membantu peserta didik mengatasi kesulitan
belajar matematika, namun materi prasyarat perlu dikelola secara efektif agar tercapai tujuan
pembelajaran. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) merupakan perangkat pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan untuk menghasilkan LKPD yang valid, praktis, dan efektif. Pengembangan
LKPD dilakukan menggunakan model ADDIE. Nilai valid diperoleh dari hasil validasi isi
oleh validator, nilai praktis diperoleh dari respon subjek uji coba, serta nilai keefektifan
diperoleh berdasarkan penilaian peserta didik saat uji coba sebenarnya. Hasil pengembangan
memperlihatkan rata-rata persentase skor hasil validasi ahli materi dan ahli media mencapai
72% yang menunjukkan LKPD valid. Penilaian kepraktisan diperoleh dari persentase
jawaban respon peserta didik dan guru pada angket yang diberikan pada tiga tahap uji coba
dengan rata-rata mencapai 99%. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa respon peserta didik
sangat valid. Hasil belajar peserta didik menunjukkan 76% peserta didik mencapai
ketuntasan, berarti LKPD efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. LKPD
matematika berbasis materi prasyarat terstruktur memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif
digunakan dalam pembelajaran materi persamaan garis lurus.
Kata Kunci: Bahan ajar, kesulitan belajar, pembelajaran matematika

22
Sariyani dkk., Pengembangan LKPD Berbasis…

PENDAHULUAN

Ruang lingkup mata pelajaran matematika dalam mempelajari materi persamaan garis
SMP/MTs ditinjau dari aspek materi lurus.
pelajaran meliputi bilangan, aljabar,
geometri dan pengukuran, serta statistika Hasil survei P4TK pada monitoring dan
dan peluang. Materi persamaan garis lurus evaluasi program BERMUTU tahun 2010
merupakan salah satu materi aljabar di menunjukkan bahwa materi persamaan
kelas VIII semester ganjil pada kurikulum garis lurus sulit dipahami peserta didik dan
2013. Relevansi materi persamaan garis menjadi permasalahan pembelajaran bagi
lurus dengan mata pelajaran lain, guru. Dipertegas dalam penelitian
diantaranya diterapkan dalam materi diagnosis kesulitan belajar matematika
perhitungan kecepatan, percepatan, gaya, SMP pada materi persamaan garis lurus
keuntungan mekanis bidang miring, dan oleh Tanjungsari & Soedjoko (2012)
suhu dalam fisika serta perhitungan harga bahwa kesulitan peserta didik mempelajari
barang dan titik impas dalam mata persamaan garis lurus disebabkan
pelajaran ekonomi. Persamaan garis lurus kurangnya penguasaan dasar-dasar aljabar,
juga dapat diaplikasikan diberbagai bidang kesalahan dalam komputasi aljabar, serta
kehidupan, misalnya penelitian, teknik kesalahan dalam operasi bilangan. Hal
bangunan, transportasi, dan kesehatan. senada pun dikemukakan oleh Maisura
(2014) bahwa masih banyak peserta didik
Penguasaan materi garis lurus berdampak yang mengalami kesalahan operasi,
positif terhadap tujuan pembelajaran prinsip, dan kealpaan dalam
matematika. Materi tersebut membantu menyelesaikan soal persamaan garis lurus.
meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memecahkan masalah yang meliputi Materi prasyarat merupakan materi yang
kemampuan memahami masalah, pernah dipelajari dan masih berkaitan
merancang model, menyelesaikan model dengan materi yang akan dipelajari. Tes
dan menafsirkan solusi yang diperoleh, kemampuan prasyarat dilakukan untuk
serta kemampuan mengomunikasikan mengetahui kemampuan prasyarat peserta
gagasan dalam bentuk simbol, tabel, atau didik kelas VIII meliputi soal-soal operasi
diagram untuk memperjelas suatu keadaan bilangan bulat, aljabar, dan sistem
atau masalah. koordinat. Hasil tes menunjukkan bahwa
35,48% peserta didik kurang mampu dan
Penguasaan terhadap materi garis lurus 64,52% tidak mampu dalam menguasai
dapat dilihat dari hasil penilaian harian. materi prasyarat.
Untuk materi persamaan garis lurus secara
klasikal belum mencapai keberhasilan Penguasaan materi prasyarat penting untuk
kelas. Dalam teori tuntas, keberhasilan peserta didik dalam mengatasi kesulitan
kelas dapat dilihat jika minimal 75% dari belajar pada materi persamaan garis lurus,
jumlah peserta didik mampu mencapai namun masalahnya adalah bagaimana
KKM (Djamarah & Zain, 2010). Hasil mengelola materi prasyarat dalam
belajar yang belum mencapai ketuntasan pembelajaran secara efektif untuk
materi garis lurus merupakan indikasi mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
adanya kesulitan belajar peserta didik pada Hidayanto (2013) bahwa pembelajaran
materi tersebut. Sebagaimana dinyatakan dapat dipandang dari dua dimensi, yaitu
Suningsih dkk., (2014) bahwa rendahnya sebagai proses penyampaian materi dan
penguasaan materi persamaan garis lurus pengaturan lingkungan peserta didik agar
disebabkan oleh kesulitan peserta didik dapat belajar. Jika pembelajaran
merupakan proses penyampaian materi,

23
Edu-Sains Volume 9 No. 1, Januari 2020

maka pembelajaran membutuhkan bahan Pengembangan LKPD Matematika meng-


ajar yang dapat menyalurkan pesan secara gunakan lima tahap ADDIE yaitu Analysis,
efektif dan efisien. Design, Development, Implementation dan
Evaluation. Model pengembangan produk
Salah satu bahan ajar dalam proses menggunakan model ADDIE (Gambar 1):
pembelajaran yang dapat menyampaikan
pesan kepada peserta didik adalah LKPD. Analysis
Berdasarkan hasil penelitian Wulandari &
Sunardi (2014) LKPD dinilai efektif dalam
Implementation Evaluation Design
memperbaiki aktifitas dan hasil belajar
peserta didik. Khusus untuk materi
pembelajaran persamaan garis lurus, Dwi Development
dkk., (2012) menyatakan bahwa
pembelajaran menggunakan LKPD Gambar 1. Diagram Model ADDIE
mampu meningkatkan aktivitas peserta
didik, meningkatkan ketuntasan belajar, Analisis terdiri dari dua tahap yaitu
serta meningkatkan respon positif peserta analisis kinerja (performance analysis) dan
didik. analisis kebutuhan (need analysis).
Analisis kinerja meliputi analisis
Berdasarkan pengamatan penggunaan kurikulum yang menjadi dasar dalam
LKPD konvensional oleh guru dalam menganalisis pengetahuan, sikap, dan
pembelajaran matematika, selain telah keterampilan peserta didik pada proses
tersajinya ringkasan materi, soal-soal pembelajaran. Analisis kurikulum 2013
latihan, dan uji kompetensi, LKPD juga dilakukan untuk menetapkan dan
telah memuat pendahuluan yang meliputi mendefinisikan kebutuhan-pembelajaran.
penyajian KD, tujuan pembelajaran, Analisis kurikulum berhubungan dengan
sejarah penemuan konsep, dan aplikasi aspek teori yang tercantum dalam doku-
materi dalam kehidupan sehari-hari. men Standar Isi (SI) yang mencakup ling-
Kekurangannya LKPD masih belum kup materi dan tingkat kompetensi untuk
menyajikan materi prasyarat yang harus mencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dikuasai peserta didik sebelum sekolah menengah. Selanjutnya analisis
mempelajari materi pokok. Menurut karakteristik peserta didik juga diperlukan
Ausubel dalam teori kebermaknaan, untuk mengetahui kemampuan akademik
pengulangan materi sangat penting individu, kemampuan prasyarat, dan minat
sebelum belajar dimulai. Artikel ini peserta didik terhadap mata pelajaran
menjelaskan bagaimana pengembangan matematika. Hasil analisis dijadikan
LKPD berbasis materi prasyarat terstruktur gambaran untuk mengembangkan LKPD
yang valid, praktis, dan efektif pada materi yang sesuai dengan karakteristik peserta
persamaan garis lurus. didik.

METODE PENELITIAN Analisis kebutuhan dilakukan untuk


menganalisis permasalahan belajar dan ke-
Penelitian dilakukan pada peserta didik butuhan peserta didik pada mata pelajaran
kelas VIII (delapan) MTs Negeri 6 matematika. Berdasarkan analisis tersebut
Batanghari Propinsi Jambi. Penelitian diperoleh masalah-masalah yang melatar-
dilaksanakan pada semester ganjil tahun belakangi suatu solusi atau pengembangan
pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian bahan ajar/media. Data dikumpulkan dari
terdiri dari kelas uji coba berjumlah 34 studi lapangan dan didukung oleh studi
peserta didik dan kelas kontrol berjumlah literatur. Studi literatur dilakukan dengan
31 peserta didik.

24
Sariyani dkk., Pengembangan LKPD Berbasis…

cara mengkaji teori melalui buku-buku dan diperoleh dari tes prasyarat dan penilaian
sumber informasi lainnya yang relevan. hasil belajar.
Tahap perancangan bertujuan untuk Instrumen yang digunakan dalam pengem-
merancang LKPD terkait materi bangan LKPD ini adalah angket analisis
persamaan garis lurus. Kegiatan-kegiatan kebutuhan serta angket validasi LKPD.
pada tahap ini adalah menyusun peta Angket validasi diberikan kepada tim ahli
kebutuhan LKPD, menentukan judul (ahli materi dan media) untuk menilai
LKPD, dan penulisan LKPD. Langkah- kevalidan LKPD berdasarkan pada
langkah yang dilakukan meliputi landasan teori dan kajian pustaka.
merumuskan kompetensi dasar, Pengukuran dilakukan menggunakan skala
menentukan alat penilaian, dan menyusun Likert, dengan skala 4 (Sangat Se-suai), 3
materi. (Sesuai), 2 (Kurang Sesuai), dan 1 (Tidak
Sesuai). Angket respon pengguna LKPD
Tahap pengembangan bertujuan untuk diberikan kepada pengguna untuk
menghasilkan LKPD yang telah direvisi memperoleh data respon peserta didik dan
berdasarkan masukan dari para ahli. guru terhadap penggunaan LKPD dalam
Validasi dilakukan oleh tim ahli yang pembelajaran. Pengukuran dilakukan
terdiri dari ahli materi dan ahli media. menggunakan skala Guttman: skala 1 (Ya)
Setelah produk divalidasi oleh tim ahli, dan 0 (Tidak). Angket digunakan untuk
selanjutnya peneliti melakukan revisi mengetahui kepraktisan penggunaan
produk berdasarkan masukan dari para LKPD. Pengukuran lainnya dilakukan
ahli tersebut. dalam bentuk tes prasyarat. Pada penelitian
pendahuluan, tes digunakan untuk
Pada tahap implementasi, produk yang mengetahui kemampuan prasyarat yang
telah direvisi, diuji-cobakan pada meliputi kemampuan menyelesaikan
kelompok kecil, kelompok besar, dan pada operasi bilangan bulat dan aljabar,
kondisi kelas sebenarnya. Hasil dari tiap menggunakan koordinat kartesius untuk
tahap uji coba menjadi masukan dalam menentukan posisi suatu titik, serta
merevisi LKPD. Melalui tahap uji coba, memahami posisi dua garis yang sejajar
diperoleh data respon peserta didik dan dan tegak lurus dalam bidang Kartesius.
guru terhadap produk LKPD serta hasil Tes hasil belajar dilaksanakan setelah
belajar peserta didik. Hasil uji coba berupa LKPD selesai digunakan yang bertujuan
respon peserta didik dan penilaian hasil untuk mendapatkan data hasil belajar
belajar, selanjutnya dianalisis pada tahap peserta didik. Teknik tes berupa essay
evaluasi untuk mengetahui tingkat yang disusun berdasarkan indikator
kepraktisan dan keefektifan LKPD. pembelajaran pada materi persamaan garis
Perangkat pembelajaran dikatakan praktis lurus yang dituangkan dalam kisi-kisi tes.
jika perangkat tersebut mudah digunakan Pemberian tes digunakan untuk
dan dikatakan efektif jika pemanfaatannya mengetahui keefektifan penggunaan
memberikan dampak positif terhadap hasil LKPD.
belajar peserta didik yang ditunjukkan
dengan tercapainya ketuntasan belajar Analisis data yang digunakan adalah
secara klasikal. analisis deskriptif kualitatif dalam bentuk
persentase yang dihitung mengikuti rumus
Data yang dihasilkan dari pengembangan Ali (Rohmad dkk., 2012)
adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif diperoleh dari hasil analisis
kebutuhan, saran dan komentar oleh
validator, serta respon peserta didik dan Keterangan:
guru pada tahap uji coba. Data kuantitatif persentase skor (%)

25
Edu-Sains Volume 9 No. 1, Januari 2020

jumlah skor yang diperoleh garis lurus sebanyak 35,48% siswa


jumlah skor maksimum termasuk dalam kategori kurang mampu
Kriteria yang digunakan untuk dan 64,52% siswa termasuk dalam
menginterpretasi hasil analisis adalah kategori tidak mampu dalam menguasai
sebagai berikut. materi prasyarat. Dari data tersebut terlihat
bahwa peserta didik kelas VIII masih
Tabel 1. Kriteria Persentase Valid/Praktis bermasalah dalam penguasaan materi
prasyarat yang meliputi operasi bilangan
Interval Skor Kriteria
bulat, aljabar, dan sistem koordinat.
Sangat Valid/Praktis
Menurut Hidayat (2013) peserta didik
Valid/Praktis
yang belum menguasai materi prasyarat
Kurang Valid/Praktis
akan mengalami kesulitan dalam
Tidak Valid/Praktis
mempelajari materi baru. Mengingat
pentingnya menguasai materi prasyarat
Kriteria ketuntasan peserta didik untuk mempelajari persamaan garis lurus,
berdasarkan KKM matematika kelas VIII oleh karena itu peserta didik harus
MTsN Muara Tembesi Tahun Pelajaran diingatkan kembali tentang materi
2017/2018, digunakan untuk menentukan prasyarat, baik dalam kegiatan apersepsi
kriteria efektif dengan cara: maupun kegiatan lain yang membutuhkan
a. tabulasi data tes hasil belajar materi prasyarat.
b. menghitung persentase jumlah peserta
didik yang tuntas, dengan rumus: Minat peserta didik terhadap mata
pelajaran matematika menunjukkan bahwa
sebanyak 35,48% siswa termasuk dalam
kategori berminat dan 61,29% siswa
c. kriteria yang digunakan untuk meng- termasuk dalam kategori sangat berminat.
interpretasikan hasil analisis sebagai Hasil analisis minat menunjukkan bahwa
berikut. peserta didik memiliki minat positif
terhadap mata pelajaran matematika.
Tabel 2. Kriteria Persentase Efektif Menurut Susanto (2013) minat
memberikan pengaruh yang signifikan
Interval Persentase Kriteria terhadap keberhasilan belajar. Fakta di
Sangat Efektif lapangan menunjukkan hasil yang berbeda.
Efektif Meskipun peserta didik memiliki minat
Kurang Efektif yang baik terhadap mata pelajaran
Tidak Efektif matematika namun secara klasikal belum
(Djamarah & Zain, 2010) mampu mencapai keberhasilan belajar.
Belum tercapainya tujuan pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa guru belum berhasil
dalam mengajar. Guru perlu melakukan
Analisis peserta didik dilakukan untuk analisis terhadap kegiatan pembelajaran
mengetahui tingkat kemampuan rata-rata, yang telah dilakukan.
kemampuan prasyarat, dan minat peserta
didik terhadap mata pelajaran matematika. Bahan pelajaran adalah substansi yang
Berdasarkan data yang dikumpulkan akan disampaikan dalam proses
diperoleh tingkat kemampuan rata-rata pembelajaran. Bahan pembelajaran yang
peserta didik kelas VIII pada tingkat digunakan guru dan peserta didik di kelas
pencapaian KKM pada kelas sebelumnya hanya terbatas pada buku teks yang
yakni 65 (masuk dalam interval tersedia di perpustakaan sekolah.
yang termasuk dalam kriteria sedang. Keterbatasan bahan pustaka
Kemampuan prasyarat materi persamaan

26
Sariyani dkk., Pengembangan LKPD Berbasis…

dimungkinkan menjadi penyebab belum dan menjadi permasalahan pembelajaran


tercapainya tujuan pembelajaran, karena bagi guru. Hasil analisis penilaian harian
pembelajaran di kelas belum memadai untuk materi persamaan garis lurus pada
tanpa didukung oleh banyak membaca tiga tahun terakhir (Tahun Pelajaran 2014
buku atau studi pustaka. Menurut Sumiati /2015 s.d 2016/2017) secara klasikal
& Asra (2009) buku dan perpustakaan peserta didik belum mencapai ketuntasan
mempunyai nilai yang sangat tinggi dalam belajar. Hal ini juga dipengaruhi oleh
menunjang keberhasilan belajar. Dampak terbatasnya sumber-sumber belajar yang
dari terbatasnya bahan pembelajaran terdapat di MTsN 6 Batanghari.
adalah pembelajaran di kelas menjadi Pemanfaatan media cetak hanya berupa
cenderung lebih berpusat pada guru, buku teks yang tersedia di perpustakaan
peserta didik hanya menerima apa yang sekolah, yang tidak memenuhi kebutuhan
disampaikan oleh guru. Seharusnya peserta buku teks pelajaran untuk semua peserta
didik lebih aktif daripada guru dalam didik.
interaksi tersebut.
Berdasarkan analisis kebutuhan, dite-
Interaksi dikatakan maksimal bila terjadi mukan permasalahan belajar yaitu tidak
interaksi baik antara peserta didik dengan tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini
guru, peserta didik dengan peserta didik, terlihat dari hasil belajar Sebagian besar
maupun antara peserta didik dengan peserta didik yang tidak mencapai KKM
lingkungan belajar untuk mencapai tujuan (≥ 68), dan secara klasikal belum
belajar (Djamarah & Zain, 2010). mencapai ketuntasan kelas. Menurut
Kecenderungan guru untuk menggunakan Hidayanto (2013) tercapainya tujuan
metode pembelajaran yang sama untuk pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan
semua materi dapat menjadi penyebab pembelajaran yang dilakukan.
kegagalan dalam pencapaian tujuan Pembelajaran dapat dipandang dari dua
pembelajaran. Peserta didik menjadi bosan dimensi, yaitu sebagai proses penyampaian
dan tidak tertarik dengan pembelajaran materi dan proses pengaturan lingkungan
yang sedang berlangsung, sehingga peserta didik agar dapat belajar. Dalam
pembelajaran tidak berjalan dengan aspek proses penyampaian materi,
efektif, sehingga akhirnya berdampak pembelajaran membutuhkan bahan ajar
negatif terhadap penguasaan tujuan yang dapat menyalurkan pesan secara
pembelajaran. Sebagaimana disampaikan efektif dan efisien.
(Djamarah & Zain, 2010) bahwa metode
pembelajaran merupakan salah satu Keterbatasan buku sebagai sumber belajar
komponen pembelajaran yang menentukan peserta didik di MTsN 6 Batanghari
keberhasilan pembelajaran. Penjelasan menyebabkan guru cenderung untuk
tersebut didukung oleh Susanto (2013) menerapkan pembelajaran langsung.
yang menyatakan bahwa minat Dalyono (Hidayati, 2010) menyampaikan
memberikan sumbangan besar terhadap bahwa terbatasnya sarana belajar akan
keberhasilan belajar peserta didik, namun menghambat kemajuan peserta didik
bahan pelajaran, pendekatan, ataupun dalam belajar. Sarana belajar bisa berupa
metode yang tidak sesuai dengan minat literatur, alat/media belajar, dan ruang
peserta didik menyebabkan hasil belajar tempat belajar. Literatur merupakan
tidak optimal. sumber belajar yang dapat dipergunakan
oleh peserta didik untuk memperluas
Hasil studi lapangan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman terhadap
pengalaman guru matematika di MTsN 6 suatu materi. Adanya kesempatan belajar
Batanghari, bahwa materi persamaan garis yang lebih luas dalam menggunakan
lurus masih sulit dipahami peserta didik literatur akan membantu peserta didik

27
Edu-Sains Volume 9 No. 1, Januari 2020

dalam mengatasi kesulitan belajar. penyelesaian tertentu dimana peserta didik


Gambaran kebutuhan peserta didik akan diingatkan untuk bisa menyelesaikan
media cetak pembelajaran tersaji pada langkah-langkah selanjutnya. Hasil
Tabel 3 penelitian Mahdi (2012) menunjukkan
bahwa pemberian materi prasyarat
Tabel 3. Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik dilaksanakan tidak hanya diawal
akan Pemanfaatan Media Cetak Pembela- pembelajaran, tetapi juga saat
jaran
pembelajaran inti berlangsung, sehingga
Persentase pemberian materi prasyarat tidak bisa
No Pernyataan terlepas dari proses pembelajaran secara
Skor
Kemudahan peserta didik keseluruhan. Pembelajaran matematika
1 mempelajari materi dalam 88% dengan LKPD berbasis materi prasyarat
buku teks
terstruktur menggunakan langkah-langkah
Kemudahan peserta didik
2 mempelajari materi dalam 94% pendekatan saintifik dapat mengkonstruksi
LKPD pengetahuannya melalui kegiatan
3
Perlunya penyajian materi
91% mengamati, bertanya, mengumpulkan
prasyarat dalam LKPD informasi, menalar, dan
Perlunya pengembangan
4 88% mengomunikasikan. Contoh-contoh soal
LKPD
dalam setiap kegiatan selalu disertai
langkah-langkah penyelesaian yang
Tahap design bertujuan merancang LKPD
terstruktur supaya peserta didik dapat lebih
pada materi persamaan garis lurus.
memahami materi dan dapat meningkatkan
Kegiatan yang dilakukan pada design yaitu
keterampilannya dalam menyelesaikan
menyusun peta kebutuhan LKPD. Materi
soal-soal. Peserta didik pun diberi
yang disajikan pada LKPD meliputi materi
kesempatan untuk melanjutkan langkah-
prasyarat (Operasi Bilangan Bulat, Sistem
langkah penyelesaiannya sendiri.
Koordinat, dan PLSV), serta materi
Diharapkan pengembangan LKPD ini
persamaan garis lurus yang mencakup tiga
dapat membantu peserta didik dalam
sub materi, yaitu materi menggambar
mempelajari matematika.
grafik garis lurus, menentukan kemiringan
garis lurus, dan menentukan persamaan
Produk LKPD yang dihasilkan kemudian
garis lurus. Judul yang digunakan pada
produk LKPD ditentukan berdasarkan validasi untuk memperoleh nilai kevalidan
dari LKPD. Hasil validasi oleh ahli materi
materi pembelajaran yang terdapat dalam
disajikan pada Tabel 4, sedangkan hasil
kurikulum 2013, yaitu LKPD Matematika
validasi oleh ahli media disajikan pada
Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur pada
Tabel 5. Hasil validasi ahli media dan ahli
Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII
materi diperoleh rata-rata persentase skor
SMP/MTs. Langkah selanjutnya adalah
72%, yang menunjukkan bahwa LKPD
penulisan secara sistematis sesuai dengan
berbasis materi prasyarat terstruktur
struktur LKPD yang dilengkapi dengan
dinyatakan valid.
soal-soal latihan yang bervariasi. Tampilan
LKPD didukung dengan gambar-gambar
pendukung yang berwarna untuk menarik
perhatian peserta didik.

Isi LKPD diawali dengan penyajian


singkat materi prasyarat terstruktur disertai
contoh langkah-langkah penyelesaian.
Penyajian konsep materi prasyarat tidak
hanya di awal pembelajaran namun juga
diberikan pada langkah-langkah

28
Sariyani dkk., Pengembangan LKPD Berbasis…

Tabel 4.Tabulasi Hasil Validasi Materi terhadap LKPD Pengembangan

No Pernyataan Skor
1. Bagaimana kesesuaian materi LKPD dengan pencapaian KI dan KD materi persamaan garis
1
lurus
2. Bagaimana keluasan lingkup materi LKPD terhadap tujuan pembelajaran yang hendak dicapai? 2
3. Bagaimana kedalaman materi LKPD terhadap kompetensi yang harus dikuasai peserta didik? 2
4. Bagaimana ketepatan urutan materi LKPD? 3
5. Bagaimana dengan kebenaran fakta, konsep, operasi, dan prinsip pada materi LKPD? 3
6. Bagaimana keaktualan materi LKPD terhadap perkembangan zaman? 1
7. Bagaimana kemungkinan materi untuk dipelajari peserta didik jika dilihat dari tingkat
2
kesulitan?
8. Bagaimana kesesuaian materi terhadap tingkat perkembangan kecerdasan peserta didik? 2
9. Bagaimana kesesuaian/ketepatan penyajian ilustrasi materi dalam LKPD? 2
10. Bagaimana format penilaian hasil belajar dalam LKPD? 2
11. Bagaimana kesesuaian tugas mandiri terhadap tujuan pembelajaran? 3
12. Bagaimana kesesuaian tugas kelompok terhadap tujuan pembelajaran? 2
13. Bagaimana dengan variasi soal-soal dalam LKPD? 1
14. Bagaimana kesesuaian bahasa terhadap tingkat perkembangan peserta didik? 2
15. Bagaimana dengan penggunaan bahasa komunikatif dalam LKPD? 3
16. Bagaimana kesesuaian materi prasyarat terhadap materi pembelajaran persamaan garis lurus? 4
17. Bagaimana kesesuaian lingkup materi prasyarat terhadap tujuan pembelajaran persamaan garis
2
lurus?
18. Bagaimana peran materi prasyarat terstruktur dalam mendukung langkah-langkah penyelesaian
1
soal dalam LKPD?
19. Bagaimana ketepatan penempatan materi prasyarat terstruktur dalam LKPD terhadap
2
kebutuhan pembelajaran?

Total Skor 40
Persentase 53%
Kriteria Valid

Tabel 5. Hasil Validasi Media terhadap LKPD Penilaian kepraktisan terhadap LKPD
Pengembangan berbasis materi prasyarat terstruktur
No Pernyataan Skor
diperoleh dari persentase jawaban peserta
1. LKPD sesuai tujuan pembelajaran 2 didik dan guru melalui angket yang
2. Bahan LKPD cukup untuk diberikan pada tiga tahap uji coba (Tabel
2
mempelajari materi 6).
3. Materi LKPD tersusun sistematis 3
4. Bahasa sesuai dengan tingkat Tabel 6. Rata-rata Persentase Skor Respon Peserta
3
perkembangan siswa Didik pada Tahap-tahap Uji Coba
5. Jenis dan ukuran huruf dipilih
1
dengan tepat Rata-rata
6. Besar huruf dengan gambar Tahap Uji
Persentase Kriteria
memiliki perbandingan yang 2 Coba
Skor
serasi Uji Coba Sangat
7. Susunan kalimat sederhana dan Kelompok 99% praktis
2
mudah dipahami Kecil
8. Struktur isi LKPD lengkap 2 Uji Coba Sangat
9. Format LKPD disajikan menarik 3 Kelompok 98% praktis
10. Gambar tepat menyampaikan 3 Besar
pesan/isi secara efektif Uji Coba Sangat
11. Kombinasi sesuai antara gambar, 3 Kelompok 99,5% praktis
warna dan tulisan Sebenarnya
Jumlah Skor 40 Skor Respon Sangat
Persentase 91% 100%
Guru praktis
Kriteria Sangat Rata-rata Sangat
Valid 99%
Persentase praktis

29
Edu-Sains Volume 9 No. 1, Januari 2020

Hasil belajar menggunakan produk LKPD KESIMPULAN


yang dikembangkan diperoleh hasil
sebanyak 76% peserta didik telah Berdasarkan rata-rata persentase skor yang
mencapai ketuntasan dengan KKM 68, diperoleh dari validator materi dan
dengan kriteria efektif. Efektif yang validator media, yakni 72% dapat
dimaksud adalah penggunaan LKPD dinyatakan bahwa LKPD matematika
berdampak positif terhadap pencapaian berbasis materi prasyarat terstruktur
hasil belajar. Sesuai dengan teori tuntas, termasuk dalam kategori valid. LKPD
keberhasilan kelas dapat dilihat jika tersebut dinilai sangat praktis digunakan
minimal 75% dari jumlah peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat
mampu mencapai KKM (Djamarah & dari rata-rata persentase respon peserta
Zain, 2010). didik dari ketiga tahap uji coba serta
respon guru yang mencapai 99%. LKPD
Penyebab kesulitan belajar, selain matematika berbasis materi prasyarat
kurangnya pengetahuan prasyarat yang terstruktur dinilai efektif digunakan dalam
dimiliki peserta didik adalah pendekatan pembelajaran yang ditunjukkan dari hasil
pembelajaran yang tidak tepat yang belajar rata-rata peserta didik sebesar 76%,
cenderung berpusat pada guru (Marniah, dan telah mampu mencapai KKM.
2006). Keterbatasan buku sebagai sumber
belajar di MTsN 6 Batanghari menjadi DAFTAR PUSTAKA
salah satu penyebab guru yang cenderung
untuk menerapkan pembelajaran langsung. Djamarah, S. B., & Zain, A. (2010).
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Pemanfaatan LKPD dalam pembelajaran PT Rineka Cipta.
memberikan pengalaman belajar yang
bermakna kepada peserta didik melalui Dwi, W., Dafik, D., & Susanto, S. (2012).
kegiatan untuk membangun Pengembangan Perangkat
pengetahuannya sendiri. Penggunaan Pembelajaran Matematika Berbasis
LKPD juga dapat menumbuhkan keaktifan Karakter Pada Pembelajaran Quantum
belajar, sehingga peserta didik tidak hanya Pokok Bahasan Persamaan Garis
mendengarkan uraian guru. Meskipun Lurus SMP kelas VIII. Kadikma, 3(3).
demikian, dalam proses pembelajaran guru
tetap berperan dalam memberikan Hidayanto, T. (2013). Pengembangan
bimbingan kepada peserta didik. Informasi Bahan Ajar Berbasis Realistic
yang terdapat pada LKPD yang diterapkan Mathematic Education Untuk
dalam situasi dan kondisi yang sama, Membangun Kemampuan
mungkinkan tercipatanya keseragaman Komunikasi Matematis Siswa SMP
pengamatan dan persepsi peserta didik. Kelas VIII pada Materi Fungsi.
Pemanfaatan LKPD dapat meningkatkan SKRIPSI Jurusan Matematika-
minat dan perhatian peserta didik sehingga Fakultas MIPA UM.
mereka bisa lebih fokus dalam belajar
sehingga memungkinkan penguasaan Hidayat, S. (2013). Pembelajaran
tujuan belajar lebih baik. Sebagaimana Matematika Dengan Model Advance
disampaikan Dwi dkk., (2012) bahwa Organizer Berbasis Materi Prasyarat
pembelajaran dengan LKPD mampu Terstruktur Untuk Meningkatkan
meningkatkan aktivitas peserta didik, Pemahaman Konsep Dan Penalaran
praktis digunakan, serta efektif dalam Matematis Siswa. Universitas
memperbaiki hasil belajar peserta didik. Pendidikan Indonesia.

30
Sariyani dkk., Pengembangan LKPD Berbasis…

Hidayati, F. (2010). Kajian Kesulitan Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan


Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri Pembelajaran di Sekolah Dasar.
16 Yogyakarta dalam Mempelajari Jakarta: Kencana prenada media
Aljabar. Skripsi. Fakultas Matematika group.
Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY:
Yogyakarta (Tidak Dipublikasikan). Tanjungsari, R. D., & Soedjoko, E. (2012).
Diagnosis Kesulitan Belajar
Mahdi, H. L. (2012). Penerapan Matematika SMP Pada Materi
Pemberian Materi Prasyarat dalam Persamaan Garis Lurus. Unnes
Pembelajaran Matematika di MAN 2 Journal of Mathematics Education,
Model Banjarmasin. 1(1).

Maisura, M. (2014). Remedial Teaching Wulandari, R., & Sunardi, S. (2014).


Matematika didasarkan pada Pengembangan Perangkat
Diagnosa Kesulitan Siswa Kelas II Pembelajaran Berbasis Pembelajaran
Madrasah Tsanawiyah. Jurnal Matematika Realistik Pokok Bahasan
Didaktik Matematika, 1(1). Kubus dan Balok. Pancaran
Pendidikan, 3(1), 131–140.
Marniah. (2006). Meminimalkan Kesulitan
Belajar Materi Persamaan Garis Lurus
pada Siswa Kelas VIII-E SMP Negeri
4 Sidoarjo dengan Pendekatan
Konstruktivis Penelitian Kelas.
Universitas Malang.

Rohmad, A., Suhandini, P., & Sriyanto, S.


(2012). Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Berbasis Eksplorasi,
Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK)
Serta Kebencanaan Sebagai Bahan
Ajar Mata Pelajaran Geografi
SMA/MA di Kabupaten Rembang.
Edu Geography, 1(2).

Sumiati, & Asra, M.. (2009). Metode


Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima.

Suningsih, A., Kusmayadi, T. A., &


Riyadi, R. (2014). Eksperimentasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TTW dan TPS pada Persamaan Garis
Lurus Ditinjau dari Karakteristik Cara
Berpikir Siswa SMP Negeri Se-
Kabupaten Pringsewu. Jurnal
Pembelajaran Matematika, 2(4).

31

You might also like