Professional Documents
Culture Documents
KRITIK SASTRA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori dan Apresiasi Sastra pada Semester Ganjil
Tahun Akademik 2022/2023 dengan Dosen pengampu Awaliah Dahlani, M.Pd.
Disusun Oleh :
Bella Siti Juliani (19210620859)
Moh. Rofi Nurbani (19210620937)
Novia Agustiani (19210620952)
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan berjudul “KRITIK SASTRA” dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori dan
Apresiasi Sastra. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Kritik Sastra.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Awaliah Dahlani, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Teori dan Apresiasi Sastra. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
bbbbb
BAB I
PENDAHULUAN
3. Kritik deduktif , yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada sebuah
ukuran yang dipercayainya dan dipergunakan secara konsekuen.
4. Kritik Induktif, yaitu menganalisis dengan cara melepaskan semua hukum atau
aturan yang berlaku.
2. Kritik ekspresif adalah kritik sastra yang memandang karya sastra sebagai ekspresi,
curahan perasaan, atau imajinasi pengarang. Kritik ekspresif menitikberatkan pada
pengarang. Kritikus ekspresif meyakini bahwa sastrawan (pengarang) karya sastra
merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persepsi-persepsi dan
perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra. Kritikus dalam hal ini cenderung
menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejatian, kecocokan pengelihatan
mata batin pengarang/keadaan pikirannya. Pendekatan ini sering mencari fakta
tentang watak khusus dan pengalaman-pengalaman sastrawan yang sadar/tidak, telah
membuka dirinya dalam karyanya.
3. Kritik pragmatik memandang karya sastra sebagai sesuatu yang dibangun untuk
mencapai efek-efek tertentu pada audien (pendengar dan pembaca), baik berupa efek
kesenangan, estetis, pendidikan maupun efek lainnya. Kritik ini cenderung menilai
karya sastra menurut berhasil tidaknya karya tersebut mencapai tujuan tersebut
(Pradopo, 199:26). Kritik ini memandang karya sastra sebagai sesuatau yang
dibangun untuk mencapai efek-efek tertentu pada audien (pendengar dan pembaca),
baik berupa efek kesenangan, estetis, pendidikan maupun efek lainnya. Sementara
tujuan karya sastra pada umumnya: edukatif, estetis, atau politis. Dengan kata lain,
kritik ini cenderung menilai karya sastra atas keberhasilannya mencapai tujuan. Ada
yang berpendapat, bahwa kritik jenis ini lebih bergantung pada pembacanya
(reseptif). Kritik jenis ini berkembang pada Angkatan Balai Pustaka. Sutan Takdir
Alisjabana pernah menulis kritik jenis ini yang dibukukan dengan judul “Perjuangan
dan Tanggung Jawab” dalam Kesusastraan.
4. Kritik objektif memandang karya satra hendaknya tidak dikaitkan dengan hal-hal di
luar karya sastra itu. Ia harus dipandang dsebagai teks yang utuh dan otonom, bebas
dari hal-hal yang melatarbelakanginya, seperti pengarang, kenyataan, maupun
pembaca. Objek kritik adalah teks satra: unsur-unsur interinsik karya tersebut.
2.2.4 Menurut objek kritik
Karya sastra terdiri atas beragam jenis, yaitu puisi, prosa dan drama. Artinya,
kritik sastra dapat menjadikan puisi, puisi, prosa atau drama sebagai objeknya.
Dengan demikain, jenis kritik ini dapat dibagi lagi menjadi berdasarkan objeknya,
yakni kritik puisi, kritik prosa, kritik drama. Selain itu, kritik satra itu sendiri dapat
dijadikan kritik sehingga dinamakan kritik atas kritik.
Karya sastra merupakan sebuah keseluruhan yang mencakupi dirinya, tersusun
dari bagian-bagian yang saling berjalinan erat secara batiniah dan mengehendaki
pertimbangan dan analitis dengan kriteria-kriteria intrinsik berdasarkan keberadaan
(kompleksitas, koherensi, keseimbangan, integritas, dan saling berhubungan
antarunsur-unsur pembentuknya. Jadi, unsur intrinsik (objektif)) tidak hanya terbatas
pada alur, tema, tokoh, dsb; tetapi juga mencakup kompleksitas, koherensi,
kesinambungan, integritas, dsb. Pendekatan kritik sastra jenis ini menitikberatkan
pada karya-karya itu sendiri.
Kritik jenis ini mulai berkembang sejak tahun 20-an dan melahirkan teori-
teori:
Kesimpulan
Kritik sastra menurut bentuknya dapat digolongkan menjadi kritik teori (thoeritical
criticism), dan kritik terapan (applied criticism). Kritik teori adalah bidang kritik sastra
yang bekerja untuk menerapkan istilah-istilah, kategori-kategori dan kriteria-kriteria
untuk diterapkan dalam pertimbangan dan interprestasi karya sastra, yang dengannya
karya sastra dan para sastrawannya dinilai. Adapun kritik terapan adalah pelaksanaan
dalam penerapan teori-teori kritik sastra sastra baik secara eksplisit, maupun implisit.
Menurut pelaksanaanya kritik sastra terbagi atas kritik judisial (judicial criticism) dan
impresionistik (impressionistic criticism). Kritik judisial adalah kritik sastra yang
melakukan analisis, interprestasi, dan penilaiannya berdasarkan ukuran-ukuran, hukum-
hukum dan standar-standar tertentu. Kritikus judisal melakukan kritik sastra berdasarkan
ukuran-ukuran tersebut. Jenis sifatnya deduktif.
Dalam kritik yang impresionik, seorang kritikus menggunakan tafsiran untuk
mengagumkan pembaca. Dalam kritik jenis ini kritikus jarang menggunakan penilaian.
Ada perbedaan antara dua kritik sastra dua liran tersebut. Kritik sastra nonakemik
tidak terpaku pada format seperti yang terdapat pada petunjuk Tekhnik Penulisan Ilmiah;
teori dan metode sastra meskipun digunakan ─ tidak diekspilitkan, dan menggunakan
bahasa ilmiah populer. Jenis-jenis tulisannya berupa esai dan artikel yang dipublikasikan
lewat koran, majalah, atau buku-buku yang merupakan kumpulan kritik sastra. Para
penulisnya umumnya sastrawan, wartawan atau kalangan umum yang tertarik mendalam
dunia sastra.
Saran
Karya sastra terdiri atas beragam jenis, yaitu puisi, prosa dan drama. Artinya, kritik
sastra dapat menjadikan puisi, puisi, prosa atau drama sebagai objeknya. Dengan
demikain, jenis kritik ini dapat dibagi lagi menjadi berdasarkan objeknya, yakni kritik
puisi, kritik prosa, kritik drama. Selain itu, kritik satra itu sendiri dapat dijadikan kritik
sehingga dinamakan kritik atas kritik.
DAFTAR PUSTAKA