You are on page 1of 13

MAKALAH

ENOLAT

Diserahkan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

MATA KULIAH : KIMIA ORGANIK II

DOSEN PENGAMPU : ANNY SARTIKA DAULAY , S.Si, M.Si

KELAS 3 A

KELOMPOK XI

TRI WAHYU NINGSIH 212114002

FAZIRA DENANDA AZRI 212114040

ELISA PUTRI BERUTU 212114067

PROGRAM SARJANA

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASLIYAH

MEDAN

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Enolat berasal dari enol. Enolate adalah basis terkonjugasi dari enol. Ini berarti enolat
dibentuk dengan menghilangkan atom hidrogen dari gugus hidroksil enol. Enol juga dikenal
sebagai alkenol. Itu karena enol dibentuk dengan menggabungkan gugus alkena dengan
gugus alkohol. Ini adalah struktur reaktif karena enol terjadi sebagai senyawa antara dalam
reaksi kimia.

Enolat adalah basis enol terkonjugasi. Oleh karena itu, enolat dibentuk dengan
menghilangkan atom hidrogen dari gugus hidroksil enol. Enolat adalah bentuk anionik dari
enol. Enolate memiliki muatan negatif pada atom oksigen yang terletak berdekatan dengan
ikatan rangkap C = C. Enolat dapat dibentuk dari enol menggunakan basis. Atom hidrogen
dari gugus hidroksil enol dapat dihilangkan dan direaksikan dengan basa, menghasilkan
enolat. Enolat dapat diperoleh ketika aldehida atau keton bereaksi dengan basa yang sesuai.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian enolat?
2. Bagaimana pembentukan enolat?
3. Apa saja jenis-jenis reaksi yang terjadi pada enolat?
BAB II
PEMBAHASAN

Dapat kita lihat bahwa CO kelompok senyawa karbonil yang reaktif untuk menyerang oleh
kedua nukleofil (N:) n elektrofil (E+). Kita juga melihat pada Bab sebelumnya yang CO
kelompok menyebabkan Hs melekat pada a-C (H-Ca-C-O) menjadi luar biasa asam, Sebagai
Hasilnya, ini u-chip dikeluarkan oleh basis memberikan ion enolat (Ca-CO) yang dapat
bereaksi sebagai nukleofil dengan elektrofil yang berbeda (E+) untuk membentuk senyawa
dengan struktur umum E-Ca-C=0.

Senyawa karbonil dengan a-CH (H-Cu-CO) juga bisa isomerize untuk enol bentuk dengan
struktur umum Ca-COH (lihat di atas). Dalam bentuk enol, kelompok H-Ca-C menjadi ikatan
ganda Ca-C sedangkan C=O ikatan rangkap menjadi kelompok COH. The Cu dalam bentuk
enol sangat reaktif terhadap spesies elektrofilik (E +) dan bereaksi dengan mereka dalam cara
yang mirip dengan enolation untuk memberikan senyawa yang mengandung E-Ca-C-O

→ Halogenasi, Alkilasi, dan Reaksi Kondensasi

lon enolat bereaksi dengan berbagai substrat yang berbeda, tetapi tiga jenis reaksi utama
penting adalah mereka dengan (a) halogen molekul (X2). (dengan) haloalkanes (RX), dan (c)
senyawa karbonil (RC(=O) R").
A. Pembentukan Enolat

Enolat ester malonat biasanya dibuat dengan mengolah ester itu dengan natrium etoksida,
yang disiapkan dengan melarutkan logam natrium dalam etanol takberair (bukan etanol 95%
yang biasa). (Mengapa bukan?) Etanol berlebih berperan sebagai pelarut untuk reaksi itu.
Kemudian ditambahkan dietil malonat. Ion etoksida merupakan basa yang lebih kuat daripada
ion enolat; oleh karena itu kesetimbangan asam-basa terletak pada sisi anion enolat yang
terstabilkan oleh resonansi.

B. Alkilasasi
Reaksi alkalisasi adalah khas penukargantian SN 2 oleh suatu nukleofil. Metil halida dan
alkil halida primer memberikan rendemen terbaik, sementara alkil halida sekunder
membe kan rendemen yang lebih rendah karena adanya reaksi eliminasi yang menyaingi.
(Alkalida tersier akan memberikan semata-mata produk eliminasi, dan aril halida tidak
reak pada kondisi SN2).

Produk alkilasi maasih mengandung sebuah hydrogen asam

Hidrogen kedua ini dapat diikat oleh basa, dan suatu gugus R kedua dapat disubstitusik
pada ester malonat. Gugus R kedua ini dapat sama ataupun berlainan dengan gugus per
tama.
Hidrogen kedua itu tidaklah seasam hidrogen pertama. Oleh karena itu substitusi ke dua
memerlukan kondisi reaksi yang lebih drastis daripada substitusi pertama. (Misalnya,
dapat digunakan basa yang lebih kuat seperti NaH). Karena beda reaktivitas antara ester
taktersubstitusi dan ester monoalkil, die til malonat dapat dialkilasi mono- atau di- secara
selektif.

C. Hidrolisis dan dekarboksilasi

Telah disebut bahwa suatu senyawa dengan suatu gugus karboksil yang berposisi beta
terhadap suatu gugus karbonil akan mengalami dekarboksilasi bila dipanasi. Mekanis me
dekarboksilasi ditunjukkan dalam Sub-Bab 12.9C. Jika ester malonat (tersubstitusi
ataupun tidak) dihidrolisis dalam larutan asam yang panas, terbentuklah suatu dwissam
dan dapat menjalani dekarboksilasi. (Kadang-kadang dekarboksilasi baru terjadi pada
saat dwasam ini disuling).
Suatu rendemen yang lebih baik dari asam karboksilat kadang-kadang diperoleh bila
dwiester itu disabunkan lebih dahulu dan garam dinatrium yang dihasilkan dipanaskan
bersama asam dalam air.

Bagaimana bila produk dekarboksilasi tidak diinginkan, tetapi dwiasamnya diinginkan?


Suatu dwiasam dapat diperoleh dengan penyabunan dwiesternya (dalam basa), kemudian
dukuti pengasaman larutannya yang didinginkan. Dengan cara ini tak dikenakan pema
hasan dan asam tersebut tidak cenderung mengalami dekarboksilasi:

D. Kondensasi Aldol

Kondensasi aldol adalah adisi nukleofilik dari ion enolat terhadap gugus karbonil dengan
produk reaksi -hidroksi keton atau -hidroksi aldehida, dimana senyawa enolat dan gugus
karbonil yang diserang adalah dua senyawa yang sama. Syarat aldehida untuk dapat
berkondensasi aldol adalah harus memiliki H terhadap gugus karbonil sehingga aldehida
dapat membentuk ion enolat dalam basa. Suatu senyawa karbonil -hidroksi seperti sebuah
aldol mudah mengalami dehidrasi, karena ikatan rangkap dalam produk berkonjugasi
dengan gugus karbonilnya. Bila dehidrasi menghasilkan suatu ikatan rangkap yang
berkonjugasi dengan suatu cincin aromatik maka dehidrasi berlangsung spontan (Bruice,
2007).

Bila suatu aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolat yang terjadi
dapat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi
saru molekul aldehida ke molekul aldehida lain.

Reaksi ini disebut suatu reaksi kondensasi aldol. Kata "aldol," yang diturunkan dari
aldehida dan alkohol, memerikan produk itu, yang merupakan suatu aldehida hidroksi.
Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi di mana dua molekul atau lebih bergabung menjadi
satu molekul yang lebih besar, dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti
air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi di mana tidak dilepaskan suatu mole
kul kecil.

Kondensasi aldol berlangsung jika asetaldehida diolah dengan larut an natrium hidroksida
berair, terbentuklah ion enolat dalam konsentrasi rendah. Reaksi itu reversibel-pada saat
ion enolat ini bereaksi, akan terbentuk lagi yang baru.

1. Dehididrasi Aldol
Suatu senyawa karbonil ẞ-hidroksi, seperti suatu aldol, mudah mengalami dehidrasi,
karena ikatan rangkap dalam produk berkonjugasi dengan gugus karbonilnya. Oleh
karena itu suatu aldehida takjenuh-aß dapat dengan mudah diperoleh sebagai produk
suatu kondensasi aldol.

Bila dehidrasi menghasilkan suatu ikatan rangkap yang berkonjugasi dengan suatu cin cin
aromatik, seringkali dehidrasi itu berlangsung sertamerta (spontan), bahkan juga dalam
larutan basa

2. Kondensasi aldol silang

Suatu aldehida tanpa hidrogen α tidak dapat membentuk ion enolat dan dengan demikian
tidak dapat berdimerisasi dalam suatu kondensasi aldol Namun jika aldehida semacam itu
dicampur dengan aldehida yang memiliki hidrogen alfa, maka kondensasi antara
keduanya dapat terjadi. Reaksi ini disebut kondensasi aldol silang (cross aldol
condensation). Suatu kondensasi aldol silang sangat berguna bila hanya satu senyawa
karbonil yang memiliki hydrogen α kalau tidak, akan diperoleh produk campuran. Metil
keton dapat digunakan dengan memuaskan dalam kondensasi aldol silang dengan
aldehida yang tidak mengandung hidrogen α, seperti pada contoh berikut ini:
3.Sintesis dengan menggunakan kondensasi aldol

Dalam suatu kondensasi aldol, dapat dihasilkan dua tipe produk: (1) aldehida atau keton,
B-hidroksi, dan (2) aldehida atau keton takjenuh-a,ß. Dalam problem sintesis,
kefungsionalan ini hendaknya dicari dan kemudian diputuskan aldehida atau keton. mana
yang harus digunakan sebagai bahan awal.

Reaksi reaksi yang berhubungan dengan kondensasi aldol

A. Kondensasi Knoevenage
B. Telah dipaparkan tentang kondensasi aldol dan kondensasi aldol silang; namun,
sebenarnya agar tipe kondensasi ini berlangsung, yang diperlukan hanyalah satu senyawa
dengan suatu gugus karbonil, plus satu senyawa yang memiliki suatu hidrogen asam.
Kondensasi Knoevenagel adalah reaksi antara sebuah aldehida dan suatu senyawa yang
mempunyai sebuah hidrogen a terhadap dua gugus pengaktif (seperti C=O atau C=N),
dengan menggunakan amonia atau suatu amina sebagai katalis. Pada kondisi ini, asam
malonat sendiri dapat digunakan sebagai pereaksi, seperti contoh berikut
C. suatu kondensasi tipe – aldol biologis

Reaksi Cannizaro

Suatu aldehida tanpa hidrogen α tidak dapat menjalani adisi diri untuk menghasilkan suatu
produk aldol

Jika suatu aldehida tanpa hidrogen α dipanasi dengan larutan hidroksida pekat, akan terjadi
reaksi disproporsionasi di mana separuh aldehida teroksidasi menjadi asam karboksilat dan
separuh akan tereduksi menjadi suatu alkohol. Reaksi ini dikenal sebagai reaksi Cannizaro.
Aldehida dengan hidrogen a tidak bereaksi seperti ini; dalam kondisi ini, aldehida tersebut
menjalani suatu kondensasi aldol. Gaya dorong untuk reaksi Cannizaro adalah pembentukan ion
karboksilat yang terstabilkan-resonansi.

Kondensasi Ester

Ester dengan hidrogen alfa dapat bereaksi kondensasi-diri untuk menghasilkan ester ß-keto.Suatu
kondensasi ester mirip dengan kondensasi aldol; bedanya gugus -OR dari ester dapat bertindak
sebagai gugus pergi. Karena itu hasilnya ialah substitusi (sedangkan kondensasi aldol adalah
adisi). Kondensasi ester sederhana, seperti contoh-contoh di bawah ini,disebut kondensasi
Claisen (perhatikan penggunaan awalan oxo dalam penamaan produk- produk ester ß-keto untuk
menandai posisi gugus keto).

A. Kondensasi Claisen Silang


Dua ester berlainan dapat di gunakan dalam kondensasi claisen. Hasil terbaik ( yakni
terhindarnya pencampuran) di peroleh jika hanya satu dari ester itu memiliki sebuah
hydrogen alfa.

Kondensasi Claisen silang dapat dilakukan dengan berhasil antara keton dan ester, tanpa
mempedulikan apakah ester itu mengandung hidrogen α atau tidak. Hidrogen α dari keton lebih
disukai untuk diikat (oleh basa), karena keton lebih asam daripada ester. Karena alasan ini, maka
Claisen silang lebih disukai daripada kondensasi Claisen dari ester (tanpa melibatkan, ketonnya).
B. Sintesis dengan menggunakan kondensasi ester

Karena produk suatu kondensasi ester antara dua ester adalah suatu ester ß-keto (atau suatu
keton setelah hidrolisis dan dekarboksilasi), maka tidaklah sukar untuk memutuskan mana
bahan awal yang akan digunakan. Gugus keto berasal dari satu ester awal; gugus ester
dengan lekatannya berasal dari ester awal yang lain. Tipe lain dari produk-produk yang
diperoleh dari kondensasi ester.

Macam macam cara untuk mensintesis senyawa senyawa dengan kerangka karbon yang
rumit.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

a. Enol (juga disebut sebagai alkenol) adalah alkena yang mempunyai gugus hidroksil yang
melekat pada karbon berikatan rangkap dua. Enol dan senyawa karbonil (seperti keton
dan aldehida) sebenarnya adalah isomer; ini dikenal sebagai tautomerisme keto-enol:
Bentuk enol ditunjukkan pada gambar sebelah kiri. Biasanya ia tidak stabil dan berubah
dengan cepat menjadi bentuk keto (keton) pada gambar sebelah kanan. Hal ini
dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk
energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat
dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-
karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
b. Enolat ester malonat biasanya dibuat dengan mengolah ester itu dengan natrium etoksida,
yang disiapkan dengan melarutkan logam natrium dalam etanol takberair (bukan etanol
95% yang biasa). (Mengapa bukan?) Etanol berlebih berperan sebagai pelarut untuk
reaksi itu. Kemudian ditambahkan dietil malonat. Ion etoksida merupakan basa yang
lebih kuat daripada ion enolat; oleh karena itu kesetimbangan asam-basa terletak pada sisi
anion enolat yang terstabilkan oleh resonansi.
c. Hidrolisis dan dekarboksilasi, alkilasi ester asetoasetat, sintesis dengan menggunkan
reaksi alkilasi, kondensasi aldol, kondensasi ester, reaksi cannizaro.

3.2 SARAN

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun
dari reaksi reaksi yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon di berikan sarannya agar
kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami materi tentang enolat.

You might also like