Professional Documents
Culture Documents
35
Rd. Jeni Wiradikusumah, 2022
PARTISIPASI KOMUNITAS KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN TANGGUNGJAWAB WARGA
NEGARA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
36
modifikasi motor. Karena pada saat itu XTC masih menjadi geng motor dan ingin
memperluas wilayah, mulai dari sinilahada gesekan dengan para geng motor lain.
Untuk menjadi anggota XTC, calon anggota harus mengikuti penggojlogan di
Lembang. Biasanya calon Selanjutnya diadakan tes mengendarai motor ke rumah tanpa
rem. Kegiatan lainnya konvoi.
XTC pada waktu itu sangat terkenal dengan kebrutalannya, tidak banyak korban
luka-luka hingga terbunuh akibat aksi kriminal yang dilakukan oleh XTC. Saat itu
banyak sekali anggota XTC yang menggunakan atribut untuk kepentingan pribadi.
Ketika itulah pendiri XTC memikirkan bagaimana cara XTC untuk mengubah citra di
masyarakat yang berpandangan bahwa XTC itu adalah geng motor yang brutal dan
sangat negatif keberadaannya. Setelah itu pada tahun 2013 Hingga akhirnya XTC
bertransformasi menjadi OKP dan menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik.
Berbagai cara untuk mengubah stigma negatif pun ditempuh. XTC memperketat tata
tertib keanggotaan dan menjalin komunikasi dengan berbagai instansi, seperti polisi,
TNI, termasuk pemerintah.
Lalu menuju usia dekade ke-4, XTC Indonesia akhirnya mengikrarkan diri
sebagai organisasi masyarakat (ormas) di tempat kelahirannya di Bandung, Minggu 7
Juni 2015 yang sudah legal secara hukum dan sudah terdaftar d Kementrian Hukum
dan HAM di Komite Nasional Pemuda Indonesia kemudian di Dinas Kesatuan Bangsa
dan Politik. Dari catatan terakhir, hingga kini, anggota XTC Indonesia mencapai 41
juta jiwa lebih atau tepatnya 41.152.323 di seluruh indonesia dan sempat mendapatkan
penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI) Awards. Jumlah terbanyak berada
di Bandung.
Saat XTC menjadi organisasai kemasyarakatan simbol lebah pada XTC kini
berartikan lebah akan menghasilkan madu, dan madu ini sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup. Dari hal ini lah XTC harus bisa menjadi ormas yang bermanfaat bagi
masyarakat dan mengubah citra buruk menjadi lebih baik. kini, banyak sekali
kegiatan positif diantaranya dalam bidang ekonomi, seni, politik dan olahraga.
Kegiatan ini dibuat demi melakukan sebuah perubahan stigma masyarakat terhadap
XTC bahwa XTC bisa berubah.
f. Inovatif dan inspiratif : mengembangkan suatu cara berpikir dan kerja nyata
dalam mengatasi perkembangan dan penyesuaian zaman.
2) Misi
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi XTC Kota Bandung yang di
dalamnya mengandung gambaran, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Misi,
merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan visi. Dalam rangka pencapaian visi
yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan isu serta tantangan ke depan,
ditetapkan misi dari XTC Kota Bandung, yaitu:
a. Menghimpun elemen masyarakat baik individu maupun kelompok untuk
bersatu padu, bahu membahu dalam menegakkan persatuan dan kesatuan bagi
keutuhan bangsa dan negara, dengan kekuatan semangat persauudaraan.
b. Bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat baik lembaga formal maupun
non formal untuk meningkatkan rasa kepedulian sosial, kemanusisaan, dan
kesejahteraan bersama.
c. Bermitra dengan pemerintah pusat dan daerah serta lembaga-lembaga negara,
lembaga pemerintah dan non pemerintah sebagai komponen bangsadalam
melaksanakan amanat yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
4. Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi XTC Kota Bandung
XTC Kota Bandung memiliki tugas pokok yaitu:
a. Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Nasional, Musyawarah
Nasional Luar biasa, Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja
Nasional, Musyawarah Daerah, Musyawarah Daerah Luar Biasa, Rapat
Kerja Daerah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa,
Rapat Kerja Cabang, Rapat Dewan Pimpinan Cabang, Rapat Pleno dan
Rapat Koordinasi Cabang.
b. Mempersiapkan dan melaksanakan Musyawarah Cabang, Musyawarah
Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang, Rapat Dewan Pimpinan Cabang,
Rapat Pleno dan Rapat Koordinasi Cabang.
r. Bidang Kesekretariatan
s. Bidang Kesehatan
Adapun untuk lebih jelasnya, struktur organisasi XTC Kota Bandung sebagai
berikut:
Sekretaris Bendahara
Dalam rangka memperlancar tugas pokok XTC Kota Bandung maka masing-
masing bidang dalam struktur organisasi XTC Kota bandung mengemban tugas pokok
dan fungsi yang lebih rinci. Tugas pokok dan fungsi dari Ketua Dewan Pimpinan
Cabang Kota Bandung, sekretaris dan masing-masing bidang disajikan pada tabel 4.1
berikut:
Dalam penulisan ini, penulis akan mewawancarai 3 orang yang menjadi subyek
penulisan diantaranya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kota Bandung, Yulfikar Islami
Haris, Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Kota Bandung, Hafid Muhammad, dan
masyarakat Berikut nama-nama subyek penulisan dari masyarakat.
kecamatan Kota Bandung Dari hasil rapat k oordinasi tersebut penampungan aspirasi
masyarakat di berbagai kecamatan Kota Bandung menghasilkan program-program apa
saja yang akan dilaksanakan dan hal tersebut harusdisesuaikan dengan kultur dan
keadaan sekitar di berbagai daerah. Program-program tersebut dilaksanakan oleh
Pimpinan Anak Cabang dan di kontrol langsung oleh Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Kota Bandung.
Gambar 4. 2 Perencanaan Penyusunan Program Kerja XTC Kota Bandung
Dalam menyusun perencanaan program XTC Kota Bandung ini berpacu pada
bagan di atas. Dalam perencanaanya, tentu saja program-program tersebut harus
disesuaikan dengan visi dan misi XTC Kota Bandung, agar tidak keluar dari tujuan
organisasi kemasyarakatan itu sendiri. Selanjutnya YIS dalam wawancaranya
mengutarakan beberapa program kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
mengembangkan tanggungjawab warga negara di lingkungan masyarakat. Beberapa
program kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mengembangkan tanggungjawab
warga negara di lingkungan masyarakat, yaitu bela negara yang dikhususkan untuk
pengurus XTC Kota Bandung, selain itu ada juga kegiatan sosial dalam membantu
masyarakat yang terkena dampak bencana alam dan masyarakat yang kesulitan dari
segi ekonomi. Lalu kegiatan santunan di bulan Ramadhan kepada fakir miskin serta
yatim piatu, lalu ketika di tengah wabah pandemi covid-19 XTC pun turut andil dalam
kegiatan sosial dalam memutus rantai virus covid-19 seperti kegiatan pembagian
masker terhadap masyarakat sekitar, pemberian hand sanittizer, melakukan
penyemprotan disinfektan dilingkungan masyarakat, tak lupa pula turut menjadi bagian
daripada panitia vaksinasi terhadap masyarakat. Terlepas dari kegiatan ketika wabah
pandemi covid-19 XTC juga melakukan kegiatan sosial lainnya seperti Gerakan
Pembuangan Sampah atau yang disingkat dengan (GPS).
Rd. Jeni Wiradikusumah, 2022
PARTISIPASI KOMUNITAS KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN TANGGUNGJAWAB WARGA
NEGARA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
46
swasta dan anggaran yang di dapat diperoleh dari hasil sumbangan sukarela
daripada setiap anggota.
4.2.1.2 Pelaksanaan Program exalt to creativity dalam mengembangkan tanggung
jawab warga negera dilingkungan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kota
Bandung, Yulfikar Islami Haris (YIS) dan Hafid Muhammad Hediyawan (HMH)
mengenai pelaksanaan program exalt to creativity dalam mengembangkan tanggung
jawab warga negera dilingkungan masyarakat, penulis dapat menggali beberapa
informasi terkait hal tersebut. Dalam pelaksanaannya XTC Kota Bandung mengacu
pada visi misi dan juga AD/ART nya.
Menurut pemaparan YIS dan HMH XTC Kota Bandung selaku pelaksana
dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tenntunya memiliki sasaran serta tujuan
yang jelas. Maka dari itu ada beberapa program kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
mengembangkan tanggungjawab warga negara di lingkungan masyarakat.
a. Bantuan Sosial Covid-19
Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan
masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan
kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Karena adanhya pandemi ini tentunya
banyak masyarakat Indonesia khuusnya masyarakat Kota Bandung terkena
dampaknya. Banyak masyarakat yang kesulitan dari segi perekonomian. Maka
dari itu, dengan adanya permasalahan yang terjadi di masyarakat XTC Kota
Bandung mengadakan bantuan sosial covid-19 dengan harapan dapat membantu
masyarakat yang sedang kesulitan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Babakan Sari pads hari Jumat,
26 September 2020 pukul 10.00 WIB. Bantuan sosial ini diberikan kepada
masyarakat tidak mampu, lansia dan kaum dhuafa. Pada kegiatan ini XTC Kota
Bandung berhasil memberikan sumbangan uang tunai sebasar 10 juta dan
kebutuhan pokok lainnya kepada 20 kepala keluarga. Tidak hanya itu, XTC Kota
Bandung pun melangsungkan kegiatan bantuan di UPT Puskesmas Babakan
Sari. Batuan yang diberikan berupa APD, Masker, Hand Sanitaizer dan juga
Kegiatan Bagi takil ini dilakukan pada saat bulan ramadan dalam rangka
menyambung tali silaturahmi sesama masyarakat Kota Bandung dan juga sebagai
upaya menanamkan kebaikan kepada sesama manusia, baik itu selama bulan puasa
maupun selepas bulan puasa. Bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli dan
kemanusian terhadap sesama. XTC Kota Bandung memberikan sebanyak 50 box
makanan berat dan juga air mineral kepada warga sekitar dan juga pejalan kaki di
wilayah Kecamatan Rancasari.
c. GPS (Gerakan Pembuangan Sampah)
Berdasrakan penuturan YIS yaitu persoalan sampah di kota Bandung memang telah
menjadi PR lama, apalagi setelah lebaran dan masuk liburan panjang menurutnya,
melalui pantauan di lapangan yang dilakukan oleh XTC Kota Bandung, sampah di kota
Bandung menyisakan volume sampah yang overlad di beberapa titik ruang publik salah
satunya di area rsungai Sukajadi.
Maka dari itu, XTC Kota Bandung mengadakan kegiatan GPS (Gerakan
Pembuangan Sampah).Tidak hanya itu Organisasi XTC Kota Bandung juga aktif di
bidang lingkungan dengan melakukan bersih-bersih di setiap hulu sungai dibeberapa
titik Kota Bandung. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh sering terjadinya banjir yang
disebabkan oleh sungai yang kotor.
d. Bela Negara
Kegiatan Bela Negara ini merupakan sebuah program kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan agar dapat mengembangkan tanggungjawab warga negara
di lingkungan masyarakat mereka sendiri. Hal itu dipacu agar organisasi
kemasyarakatan XTC Kota Bandung ini bisa menjadi warga negara yang baik dan
bertanggungjawab terhadap organisasinya dan lingkungannya. XTC Kota Bandung
itu sendiri baru bertransformasi menjadi Organisasi Kemasyarakatan dari
Organisasi Kepemudaan.
Pelaksanaan Program Bela Negara dilaksanakan pada 5-7 Agustus 2022 di
Rindam III Siliwangi yang diikuti oleh 81 orang perwakilan dari setiap daerah. Hal
yang Pertama, Pembukaan kegiatan bela negara dengan Tema “Diklat Dasar
Kepemimpinan Tingkat Madya” yang dibuka oleh Donny Akbar selaku ketua DPP
XTC dihadiri pula oleh Komdan Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Kolonel
Inf Lukman Hakim. Kedua, Penyerahan seluruh peserta bela negara kepada pihak
Rindam III Siliwangi. Ketiga, Pelaksanaan pengkaderan yang dilakukan secara
private kerjasama antara pengurus XTC Kota Bandung dengan Rindam III
Siliwangi. Keempat, Penutupan yang dihadiri oleh delegasi cabang-cabang seluruh
Indonesia dan juga DPP XTC dengan menyertakan do’a sebagaimana bahwasannya
kegiatan tersebut telah terlaksana dengan Aman, tertib, dan tersemat pula agar apa
yang diharapkan dari tujuan pengkaderan tersebut didapatkan.
bernilai positif bagi anggota dan masyarakat di lingkungan sekitar. Tanpa disadari,
masih adanya perilaku penyimpangan sosial yang dilakukan oleh oknum anggota XTC
Kota Bandung. Sehingga dibentuklah program Bela Negara untuk mengembangkan
tanggungjawab anggota terhadap lingkungan masyarakat.
Tentunya dalam program-program yang dibuat oleh XTC memiliki beberapa
kendala serta XTC pun mengupayakan bagaiamana dalam melaksanakan program nya.
Berikut ini hasil wawancara dengan ketua XTC kota Bandung. IIS mengungkapan
“Kendala dalam melaksanakan program tentunya banyak dalam setiap programnya.
Seperti kegiatan membantu daerah yang terkena dampak bencana tentunya memang
kami bukan expert nya kesana sehingga kami memerlukan bantuan daripada pihak-
pihak yang memang handal dalam kegiatan tersebut seperti, kerjasama dengan BPBD,
BASARNAS yang memang handal sehingga kami menunggu arahan dari badan-badan
tersebut kami hanya menyanggupi sebatas tenaga bantuan, serta mempersiapkan
bahan-bahan logistik dan konsumsi untuk bantuan terhadap para korban.
IIS mengungkapkan pula pada saat program dalam memutus rantai covid-19
bahwasannya kami XTC pun tidak bisa melakukan nya sendiri sekali lagi. Wabah ini
kan wabah global jadi kami sebagai komunitas masyarakat yang berusaha untuk
membantu peran pemerintahan dalam menangani hal tersebut tentunya nurani kami
pun terpanggil terlebih demi kesehatan warga negara ya jika dibutuhkan tidak ada
alasan untuk kita menolak. Kami berusaha menyambungkan tujuan pemerintah kepada
masyarakat yakni dengan membantu membagikan bantuan alat medis yang bisa
mencegah terjadinya penularan. Pun halnya ketika kegiatan vaksinasi bahwasannya
kita bukan orang yang ahli dalam bidang kesehatan sehingga kami hanya
menyampaikan himbauan dan ajakan kepada masyarakat untuk mengikuti vaksinasi
guna mencegah penulran tersebut. Hal lain yang bisa kami lakukan pada kegiatan
tersebut tentunya pemberdayaan anggota untuk menjadi bagian dari kepanitian acara
tersebut.
Kendala lainnya yaitu pada kegiatan GPS bahwasannya masalah mengenai
lingkungan bukannya hanya tujuan XTC saja akan tetapi itu adalah suatu kewaijban
bagi kami dan masyarakat juga sehingga kami sebagai komunitas masyarakat wajib
dalam menanamkan kesadaran kepada masyarakat luas dan mengajak agar semua
elemen masyarakat menjaga dan sadar akan kebersihan lingkungan. Kendala kami pada
kegaitan tersebut karena minim nya sumber daya anggota kami sehingga kami
melibatkan pihak-pihak lainnya seperti pemerintah setempat sebagai pengadaan alat
dan juga mengajak TNI untuk membersamai kami dalam kegiatan tersebut.
Kendala lain yaitu pada Ppogram Bela Negara dibuat untuk membentuk karakter
yang disiplin serta mampu bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, anggota
maupun masyarakat. Selain itu, ada beberapa kesulitan yang ditemukan di dalam proses
pelaksanaan program Bela Negara, dituturkan oleh YIS bahwa kegiatan yang
dilaksanakan oleh bidang organisasi, kaderisasi dan keanggotaan ini adalah karena
XTC Kota Bandung ini masih dianggap tabu dikalangan masyarakat. Secara umum
orang-orang menyebutnya dengan istilah gangster atau “geng motor”. Hal ini menjadi
persoalan yang diperbincangkan dalam konteks kehidupan bermasyarakat terkait
perilakunya yang menyimpang dari nilai dan norma.
Menurut YIS, tidak dapat dipungkiri bahwa citra geng motor di mata publik
cenderung negatif karena beberapa oknum yang sering melakukan kejahatan dengan
membawa bendera geng motornya, seperti penganiyaan, perampokan, dan
pelanggaran-pelanggaran di jalan raya. Namun saat ini, XTC Kota Bandung sudah
bertransformasikan diri mereka menjadi sebuah organisasi masyarakat (ORMAS) yang
terjun langsung di kalangan masyarakat. XTC Kota Bandung ini bertransformasi
menjadi organisasi masyarakat memiliki visi misi tersendiri, tujuannya untuk merubah
citra geng motor dan memperluas batasannya. Perubahan ini mengarah ke sesuatu yang
lebih baik, sekaligus merubah stigma di masyarakat yang selama ini menganggap
bahwa XTC buruk.
Dengan uraian di atas, HMH memaparkan bahwa dengan masih
adanya stigma buruk yang melekat dengan masyarakat, sehingga sulitnya
menjalin komunikasi di lingkungan masyarakat karena ketidakpercayaan
masyarakat terhadap XTC Kota Bandung. Akibat dari permasalahan tersebut
memunculkan ketidakyakinan masyarakat terhadap kegiatan yang
diselenggarakan oleh XTC Kota Bandung sehingga sulitnya mendapatkan
Gambar 4. 11 Oknum Anggota XTC yang terazia oleh polisi akibat melakukan
tindak kriminal di jalanan
wawancara dengan ketua XTC kota Bandung. IIS mengungkapan “Kendala dalam
melaksanakan program tentunya banyak dalam setiap programnya. Seperti kegiatan
membantu daerah yang terkena dampak bencana tentunya memang kami bukan expert
nya kesana sehingga kami memerlukan bantuan daripada pihak-pihak yang memang
handal dalam kegiatan tersebut seperti, kerjasama dengan BPBD, BASARNAS yang
memang handal sehingga kami menunggu arahan dari badan-badan tersebut kami
hanya menyanggupi sebatas tenaga bantuan, serta mempersiapkan bahan-bahan
logistik dan konsumsi untuk bantuan terhadap para korban.
IIS mengungkapkan pula pada saat program dalam memutus rantai covid-19
bahwasannya kami XTC pun tidak bisa melakukan nya sendiri sekali lagi. Wabah ini
kan wabah global jadi kami sebagai komunitas masyarakat yang berusaha untuk
membantu peran pemerintahan dalam menangani hal tersebut tentunya nurani kami
pun terpanggil terlebih demi kesehatan warga negara ya jika dibutuhkan tidak ada
alasan untuk kita menolak. Kami berusaha menyambungkan tujuan pemerintah kepada
masyarakat yakni dengan membantu membagikan bantuan alat medis yang bisa
mencegah terjadinya penularan. Pun halnya ketika kegiatan vaksinasi bahwasannya
kita bukan orang yang ahli dalam bidang kesehatan sehingga kami hanya
menyampaikan himbauan dan ajakan kepada masyarakat untuk mengikuti vaksinasi
guna mencegah penulran tersebut. Hal lain yang bisa kami lakukan pada kegiatan
tersebut tentunya pemberdayaan anggota untuk menjadi bagian dari kepanitian acara
tersebut.
Kendala lainnya yaitu pada kegiatan GPS bahwasannya masalah mengenai
lingkungan bukannya hanya tujuan XTC saja akan tetapi itu adalah suatu kewaijban
bagi kami dan masyarakat juga sehingga kami sebagai komunitas masyarakat wajib
dalam menanamkan kesadaran kepada masyarakat luas dan mengajak agar semua
elemen masyarakat menjaga dan sadar akan kebersihan lingkungan. Kendala kami pada
kegaitan tersebut karena minim nya sumber daya anggota kami sehingga kami
melibatkan pihak-pihak lainnya seperti pemerintah setempat sebagai pengadaan alat
dan juga mengajak TNI untuk membersamai kami dalam kegiatan tersebut.
terhadap tanah air. Selain itu, HMH pun berharap dengan terselenggaranya program
Bela Negara ini mampu mengasah kemampuan berpikir serta belajar mempertajam
analisis terhadap seseuatu termasuk kondisi sosial di lingkungan masyarakat.
Kompetensi dalam diri anggota inilah yang menjadi harapan paling utama dalam
pelaksanaan program bela negara.
Menurut penuturan YIS, dikarenakan program Bela Negara ini merupakan program
yang baru diselenggarakan pada periode kepengurusan sekarang, tentunya hasil yang
dicapai dari program Bela Negara ini masih belum terlihat secara maksimal. Namun,
dalam hal ini pastinnya akan ada sebuah proses untuk mendapat hasil yang maksimal.
Meskipun pada awalnya tidak ada antusias dari para anggota untuk mengikuti program
Bela Negara ini, tetapi setelah diadakannya sosialisasi dan pendekatan kepada setiap
anggota bahwa kegiatan ini penting untuk diikuti oleh para anggota, muncul lah rasa
antusias dari setiap anggota. Meskipun, hasil yang dicapai belum terlihat besar
perubahannya, tetapi yang perlu dibanggakan adalah kesiapan, keinginan serta antusias
dari para anggotanya untuk mengkuti program Bela Negara ini agar mampu
menumbuhkan rasa tanggungjawab sebagai warga negara yang baik di lingkungan
masyarakat.
3. Masyarakat Sekitar
a. Program Bantuan Sosial
Adapun hasil dari setiap program yang dilakukan oleh XTC yaitu pertama pada
kegiatan bantuan terhadap korban bencana yaitu membantu dalam menjaga kepanikan
korban dengan melakukan sedikit bantuan berupa tenaga ataupun logistik atas apa yang
dihadapi. Lalu pada kegiatan santunan yaitu membuktikan bahwasannya anaggota
XTC memiliki nilai-nilai kemanusia nya serta bisa menjalankan tanggung jawab nya
atas sesama, lalu pada kegiatan vaksinasi XTC mampu menjadi agent sosialisasi dan
sarana dalam mengajak masyarakat untuk taat akan prokes demi terciptanya
keselamatan guna mencapai masyarakat Indonesia terbebas ataupun mengurangi dari
virus Covid-19, hasil dari kegiatan GPS yaitu guna menjadi inisiator dalam hal
penjagaan lingkungan khususnya di Kota Bandung.
b. Program Bela Negara
Menurut masyarakat yang diantaranya, Fahman Nur (FN), Yoga Gandara (YG),
Ujang Bustomi (UB), Kiki Mukhlis (KM), Muhammad R (MR), terkait hasil dari
program Bela Negara ini, sudah terselenggara dengan baik, hal tersebut terdapat
perbedaan dari sudut pandangan masyarakat terhadap program Bela Negara ini.
Beberapa masyarakat mengetahui tentang tujuan diadakannya program Bela Negara
ini, tapi sebagian lainnya masih belum mengetahui dari terlaksananya program Bela
Negara ini. Hal tersebut membuktikan kurang optimalisasinya sosialisasi yang
dilakukan oleh pengurus XTC Kota Bandung kepada masyarakat mengenai program
Bela Negara ini.
Menurut Luthfi F (LF) , konsistensi pelaksanaan program Bela Negara Bestari
dalam hal ini sangat diperlukan, karena hal tersebut berdampak pada upaya dalam
menumbuhkan civic responsibility para anggota XTC Kota Bandung untuk terus
mengembangkan rasa tanggungjawab waarga negara dilingkungan masyarakat. Dalam
merealisasikan itu semua diperlukan dukungan dan bantuan dari masyarakat dan pihak
terkait, oleh karena itu setiap kegiatan program Bela Negara ini selalu melibatkan
masyarakat dan beberapa pihak terkait.
Keterlibatan semua pihak amat dibutuhkan dalam program bela Negara ini.
Dalam hal ini YIS dan HMH mamparkan hal yang senada bahwa keterlibatan semua
pihak dalam suksesi program Bela Negara ini sudah sangat baik. Dewan Pimpinan
Cabang XTC Kota Bandung di sini membangun kerjasama dengan semua pihak yang
bersangkutan seperti polisi, Brimob, TNI, dinas-dinas, dll. Tidak luput juga
keterlibatan aparatur setempat dan masyarakat dalam plaksanaan program Bela
Negara.
4.3 Pembahasan Penelitian
Setelah melakukan penelitian melalui wawancara dan observasi serta
menuangkan hasil penelitian ke dalam deskripsi hasil penelitian, langkah selanjutnya
adalah mengkaji serta menganalisis lebih mendalam terhadap hasil penelitian yang
berhubungan dengan “Partisipasi Komunitas Kewarganegaraan dalam
Mengembangkan Tanggung Jawab Warga Negara di Lingkungan Masyarakat”. Agar
lebih fokus dalam melakukan analisis maka pembahasan ini dibatasi dan disesuaikan
dengan masalah-masalah yang telah diajukan dalam penelitian ini melalui rumusan
masalah.
Pembahasan hasil penelitian ini sangat penting mengingat hasil penelitian
sebagaimana tertuang dalam deskripsi hasil wawancara dan observasi yang
memerlukan penjelasan yang lebih mendalam. Pembahasan hasil penelitian yang
peneliti temukan di lapangan dikaitkan dengan kajian-kajian teoritis, sehingga
diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas dan komprehensif tentang
permasalahan yang ada dalam penelitian
4.3.1 Perencanaan dan pelaksanaan program exalt to creativity dalam
mengembangkan tanggung jawab warga negera dilingkungan
masyarakat.
Sebuah program yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Cabang XTC Kota
Bandung tentu saja harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhsan serta permasalahan
yang ada di masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa sebuah program yang dilaksanakan
oleh Dewan Pimpinan Cabang XTC Kota Bandung merupakan serangkaian proses
sistematis mulai dari perencanaan program sampai dengan tahap pelaksanaan sekaligus
hasil dari program tersebut. Sejalan dengan pendapat Mustopadidjaja (dalam
Sariakusumah, 2000, hlm. 286) yang mengungkapkan maksud dari dibuatnya sebuah
kebijakan. Dalam pandangannya kebijakan dianggap sebagai keputusan suatu
organisasi yang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan tertentu atau untuk
mencapai tujuan tertentu yang berisikan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman
penyelenggaraannya. Berkenaan dengan hal tersebut, program Bela Negara mesti
didasarkan atas permasalahan dan kebutuhan yang ada di lingkup anggota dan juga
masyarakat. selain itu ada juga kegiatan sosial dalam membantu masyarakat yang
terkena dampak bencana alam dan masyarakat yang kesulitan dari segi ekonomi. Lalu
kegiatan santunan di bulan Ramadhan kepada fakir miskin serta yatim piatu, lalu ketika
di tengah wabah pandemi covid-19 XTC pun turut andil dalam kegiatan sosial dalam
memutus rantai virus covid-19, Terlepas dari kegiatan ketika wabah pandemi covid-19
XTC juga melakukan kegiatan sosial lainnya seperti Gerakan Pembuangan Sampah
atau yang disingkat dengan (GPS).
dan minuman yang akan diberikan. Kami berangkat dari sekretariat bersama-
sama menuju tempat panti sosial pada siang hari dengan mempersiapkan
kebutuhan acara-acara pada saat itu. Lalu setelah itu, XTC Kota Banduung
sebagai pelaksana kegiatan ini bersama-sama kembali melakukan kegiatan sosial
di sepanjang jalan Moh. Toha dalam rangka pembagian takjil terhadap
masyarakat yang melalui jalan tersebut. Kurang lebihnya seperti itu kegiatan kita
pada saat bulan Ramadhan.
kepada masyarakat luas melalui terbentuk sikap, mental serta tanggung jawab
anggota xtc yang nantinya akan dilanjutkan di dalam kehidupan masyarakat
yaitu Disiplin dalam kehidupan bermasyarakat, lalu masyarakat pun diharapkan
dapat bijaksana dalam menjalankan setiap pengambilan keputusan ataupun
dalam bersikap dalam kehidupan guna menjaga keutuhan NKRI, Dapat
menunaikan tanggung jawab sesuai dengan yang diamanatkan dalam konstitusi
serta yang tertuang dalam landasan Ideologis negara yaitu Pancasila, Mampu
menjadi penghubung dari pihak yang mengeluarkan kebijakan kepada
masyarakat luas yang dituangkan melalui sosialisasi-sosialisai yang
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang aturan atau regulasi dalam setiap
kebijakan yang ada.
Program Bela Negara ini tentunya akan mendapatkan hasil yang
maksimal apabila perencanaanya pun disiapkan dengan matang dan sesuai
dengan apa yang ingin diharapkan. Berikut perencanaan yang dilakukan oleh
para pimpinan XTC kota Bandung dalam kegiatan program bela negara :
a. Konsep Bela Negara
Tema “Diklat Dasar Kepemimpinan Tingkat Madya”. Program bela negara
dengan tema tersebut diharapkan membentuk jiwa kepemimpinan di tataran
Kota yang nantinya akan menjadi contoh dimasyarakat khusus nya generasi
muda dalam menjalankan serta menjadi masyarakat yang diamanatkan oleh
konstitusi dan Pancasila
b. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan yaitu Sabtu, 23 Juli 2022 di Dodik Bela Negara Rindam
III Siliwangi, Cikole, Lembang, Jawa Barat.
c. Anggaran
Tentunya dalam sebuah kegiatan pasti memerlukan anggaran guna
terlaksana nya program bela negara ini. Sumber pendapatan XTC dalam
menjalankan program bela negara sendiri dari iuran wajib anggota, lalu
uang kas dari XTC, biaya kepada para peserta, Pemerintah kota Bandung
melalui surat perizinan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota
Bandung, selanjutnya dari Dewan Pimpinan Pusat XTC.
d. Perizinan atau Kerja Sama
Kegiatan Bela Negara ini tentunya dapat dilaksanakan apabila administrasi
nya sudah lengkap serta mendapat surat izin dari Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik kota Bandung, Lalu bekerja sama dengan Rindam III Siliwangi
dalam pelaksanaan nya, serta dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat.\
Setelah aspek-aspek perencanaan sudah dirasa matang maka
selanjutnya yaitu adalah bagaimana realisasi kegaitan tersebut dilapangan.
e. Santunan Kaum Dhuafa
Kegiatan santunan ini dilakukan dengan perencanaan yang matang.
Santunan kaum duafa ini dilakukan pada saat bulan ramadan dalam rangka
menyambung tali silaturahmi sesama masyarakat Kota Bandung. Kegiatan bakti
sosial ini dihadiri oleh sekitar 50 Anak Yayasan Khoirunnisa. Bertujuan untuk
menumbuhkan rasa peduli dan kemanusian terhadap sesama. Perencanaannya
dimulai dengan mengunjungi Yayasan tersebut dan melihat apa yang menjadi
kebutuhan dari anak-anak disana. Dimulai dari membagikan sembako hingga alat
tulis. Setelah itu pengurus dan juga anggota XTC Kota Bandung mencari dana
dengan memberikan sponsor-sponsor kepada pihak swasta dan anggaran yang di
dapat diperoleh dari hasil sumbangan sukarela daripada setiap anggota.
negara di lingkungan masyarakat mereka sendiri. Hal itu dipacu agar organisasi
kemasyarakatan XTC Kota Bandung ini bisa menjadi warga negara yang baik dan
bertanggungjawab terhadap organisasinya dan lingkungannya. XTC Kota
Bandung itu sendiri baru bertransformasi menjadi Organisasi Kemasyarakatan dari
Organisasi Kepemudaan.
Program Bela Negara dibuat untuk membentuk karakter yang disiplin serta
mampu bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, anggota maupun masyarakat.
Program Bela Negara adalah untuk menumbuhkan lima nilai dasar, yaitu rasa cinta
tanah air, rela berkorban, sadar berbangsa dan bernegara, meyakini pancilas
sebagai ideologi negara, serta memiliki kemampuan awal Bela Negara fisik dan
non fisik. Pelaksanaan program Bela Negara ini akan dilakukan dalam durai
pendidikan satu minggu secara bertahap, kurikulumnya terdiri dari, pertama,
materi dasar, meliputi sejarah kebangsaan, empat pilar negara dan sistem
pertahanan semesta; kedua materi inti, meliputi cinta tanah air, rela berkorban,
sadar berbangsa dan bernegara, serta kemampuan bela negara baik dalam bentuk
fisik dan non fisik.
Hak dan kewajiban bagi setiap warga negara uuntuk berpartisipasi dalam
pertahanan negara yang salah satunya dapat diwujudkan dalam program bela
negara, secara jelas telah diatur dalam konstitusi. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI
Tahun 1945 menyatakan “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. Kemudian pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
kembali menegaskan “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara”. Partisipasi warga negara dalam program
Bela Negara lebih lanjut diatur dalam beberapa UU, yaitu Undang-Undang No. 3
Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara, Undang-Undang No. 56 Tahun 1999
tentang Rakyat Terlatih, dan Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 Tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia
yang Pertama, Pembukaan kegiatan bela negara dengan Tema “Diklat Dasar
Kepemimpinan Tingkat Madya” yang dibuka oleh Donny Akbar selaku ketua DPP
XTC dihadiri pula oleh Komdan Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Kolonel
Inf Lukman Hakim. Kedua, Penyerahan seluruh peserta bela negara kepada pihak
Rindam III Siliwangi. Ketiga, Pelaksanaan pengkaderan yang dilakukan secara
private kerjasama antara pengurus XTC Kota Bandung dengan Rindam III
Siliwangi. Keempat, Penutupan yang dihadiri oleh delegasi cabang-cabang seluruh
Indonesia dan juga DPP XTC dengan menyertakan do’a sebagaimana
bahwasannya kegiatan tersebut telah terlaksana dengan Aman, tertib, dan tersemat
pula agar apa yang diharapkan dari tujuan pengkaderan tersebut didapatkan..
Oleh karena itu, pelaksanaan dari Bela Negara itu dimulai dari: Pertama,
Pembukaan kegiatan bela negara dengan Tema “Diklat Dasar Kepemimpinan
Tingkat Madya” yang dibuka oleh Donny Akbar selaku ketua DPP XTC dihadiri
pula oleh Komdan Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Kolonel Inf Lukman
Hakim. Kedua, Penyerahan seluruh peserta bela negara kepada pihak Rindam III
Siliwangi. Ketiga, Pelaksanaan pengkaderan yang dilakukan secara private
kerjasama antara pengurus XTC Kota Bandung dengan Rindam III Siliwangi.
Keempat, Penutupan yang dihadiri oleh delegasi cabang-cabang seluruh Indonesia
dan juga DPP XTC dengan menyertakan do’a sebagaimana bahwasannya kegiatan
tersebut telah terlaksana dengan Aman, tertib, dan tersemat pula agar apa yang
diharapkan dari tujuan pengkaderan tersebut didapatkan.
XTC Kota Bandung memeberikan santunan kepada puluhan anak yatim dan
dhuafa. Santunna ini diberikan kepada mereka yang berhak mendapatkan bantuan.
Dalam agenda tersebut tercatat ada 55 kaum dhuafa yang mendapatkan santunan.
Sejauh ini bantuan yang diberikan itu berupa uang, sembako dan juga alat tulis
yang diperlukan oleh anak-anak di Yayasan Khoirunisa.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan diatas. Dalam hal ini
tentunya XTC Kota Bandung sudah berupaya untuk bertransformasi ke arah yang lebih
positif lagi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan tanggungjawab warga negara di lingkungan masyarakat. sehingga
dengan adanya program-program ini tentunya sesuai dengan teori yang di jelaskan oleh
Aristoteles (dalam Lickona, 2012, hlm. 81) mengungkapkan jika karakter yang baik
yaitu bertindak sesuai dengan diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan. Semua
kebajikan yang digambarkan oleh tradisi agama, legenda sastra, orang bijak, dan
kelompok akal sehat dalam sejarah bergabung untuk membentuk karakter yang baik.
Nilai operatif dan nilai dalam tindakan adalah dua komponen karakter. Karakter
kemudian memiliki tiga bagian yang semuanya terkait. Pengetahuan moral, perasaan
moral, dan perilaku moral adalah tiga komponen. Karakter yang baik terdiri dari tiga
aspek yang diterjemahkan menjadi "mengetahui hal-hal yang baik, menginginkan hal-
hal yang baik, dan melakukan hal-hal yang baik" dalam hal kebiasaan berpikir,
kebiasaan hati, dan kebiasaan tindak
Tabel 4. 1
Triangulasi Pengumpulan Data
Perencanaan dan pelaksanaan program exalt to creativity dalam
mengembangkan tanggung jawab warga negera di lingkungan masyarakat.
setiap anggota agar bisa menjadi penyambung lidah rakyat. Cara-cara hidup
bermasyarakat ada tidak dengan sendirinya melainkan adanya suatu hubungan sosial
yang terjalin antara individu yang satu dengan individu yang lain dalam suatu
komunitas.
Tabel 4. 2
Triangulasi Sumber Data
Perencanaan dan pelaksanaan program exalt to creativity dalam
mengembangkan tanggung jawab warga negera dilingkungan masyarakat.
Cabang dan di
kontrol langsung
oleh Pengurus
Dewan Pimpinan
Cabang Kota
Bandung.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara, sedangkan
secara non fisik, konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial, maupun
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa.
Antisipasi para pendiri bangsa tercantum dalam satu poin tujuan nasional
yaitu”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
Pernyataan tersebut menjadi dasr tujuan pertahanan. Ia tidak bediri sendiri tetapi
terbagi ruang dengan tujuan keamanan atau ketertiban sipil dan berdampingan tiga
tujuan lainnya., yakni tujuan kesejahteraan, tujuan keadaban, dan ytujuan kedamaian.
Berdasarkan pembahasan diatas hal tersebut sejalan dengan,.Pasal 27 ayat (3) UUD
NRI Tahun 1945 menyatakan “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. Kemudian pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 kembali
menegaskan “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”. Partisipasi warga negara dalam program Bela
Negara lebih lanjut diatur dalam beberapa UU, yaitu Undang-Undang No. 3 Tahun
2002 Tentang Pertahanan Negara, Undang-Undang No. 56 Tahun 1999 tentang Rakyat
diluar proses kegiatan dalam konsultasi atau pengambilan keputusan dalam semua
tahapan siklus proyek pembangunan dari evaluasi kebutuhan sampai penilaian,
pemantauan, evaluasi dan implementasi. Partisipasi sosial sebenarnya dilakukan untuk
memperkuat proses pembelajaran dan mobilisasi sosial. Dengan kata lain, tujuan utama
dari partisipasi sosial sebenarnya bukanlah pada kebijakan publik itu sendiri tetapi
keterlibatan komunitas dalam dunia kebijakan publik lebih diarahkan sebagai wahana
pembelajaran dan mobilisasi sosial. Partisipasi bukan hanya sekedar salah satu tujuan
dari pembangunan sosial tetapi merupakan bagian yang integral dalam proses
pembangunan sosial. Partisipasi masyarakat berarti eksitensi manusia seutuhnya,
tuntutan akan partisipasi masyarakat semakin berjalan seiring kesadaran akan hak dan
kewajiban warga Negara
4.3.2 Kendala yang dihadapi exalt to creativity (XTC) Kota Bandung dalam
mengembangkan tanggung jawab warga negera dilingkungan masyarakat
Proses dari perencaan dan pelaksanaan program-program sosial,dan bela negara
dalam mengembangkan tanggungjawab warga negara dilingkungan masyarakat
tentunya tidaklah mudah. Kendala atau hambatan pasti ditemukan saat pelaksanaanya,
terlebih program sosial program Bela Negara ini melibatkan banyak pihak didalamnya.
Dalam implementasi sebuah program, tentu saja perlu adanya persiapan dan mentalitas
yang baik dari pelaksana program tersebut. Sebab kendala atau hambatan merupakan
hal yang lumrah terjadi, diluar dari perencanaan dan sifatnya mendadak tanpa pernah
terduga sebelumnya.
oleh oknum anggota XTC Kota Bandung. Sehingga dibentuklah program Bela Negara
untuk mengembangkan tanggungjawab anggota terhadap lingkungan masyarakat.
Tabel 4. 3
Triangulasi Pengumpulan Data
Kendala yang dihadapi exalt to creativity dalam mengembangkan tanggung
jawab warga negera dilingkungan masyarakat
Berdasarkan hasil data triangulasi teknik pengumpulan data di atas, maka dapat
kita telusuri bahwasanya terdapat kendala yang dihadapi XTC Kota Bandung dalam
mengembangkan tanggung jawab warga negera di lingkungan masyarakat. yang secara
langsung memberikan pengaruuh terhadap proses perencanaan dan juga pelaksanaan
program Bela Negara ini. Maka dari itu dibutuhkan serangkaian upaya untuk dapat
Tabel 4. 4
Triangulasi Sumber Data
Kendala yang dihadapi exalt to creativity dalam mengembangkan tanggung
jawab warga negera dilingkungan masyarakat
Selain itu, dengan lemahnya wawasan dan lemahnya proses edukasi yang membangun
daya berpikir kritis yang menyadarkan diri anggota untuk memiliki rasa
tanggungjawab untuk menjadi warga negara yang baik.
Namun hal tersebut bukan berarti membuat anggota XTC Kota Bandung inni
untuk terus berbuat semaunya. Realisasi tanggungjawab sebagai warga negara
nyatanya telah angggota XTC wujudkan. Salah satu bentuk nyatanya adalah dengan
4.3.3 Upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi exalt to creativity dalam
mengembangkan tanggung jawab warga negera dilingkungan
masyarakat.
Dalam mengoptiimalisasikan terselenggaranya kegiatan program sosial dan
bela negarea ini tentunya perlu dilakukan semaksimal mungkin. Namun, berbagai
kendala atau hamabatn yang terjadi dalam melaksanakan program soisal dan bela negara
ini perlu ditangani dengan sigap. Maka Dewan Pimpinan Cabang XTC Kota Bandung
sebagai pelaksana program-program sosial dan Bela Negara harus berupaya untuk
mengatasi setiap kendala atau hambatan yang ada. Jika kendala atau hambatan tidak
mampu di atasi, maka akan berimplikasi terhadap hasil pencaapaian tujuan program-
program sosail dan Bela Negara ini.
Tentunya dalam program-program yang dibuat oleh XTC memiliki beberapa
kendala serta XTC pun mengupayakan bagaiamana dalam melaksanakan program nya.
Berikut ini hasil peneliti. Kendala dalam melaksanakan program tentunya banyak
dalam setiap programnya. Seperti kegiatan membantu daerah yang terkena dampak
bencana tentunya memang kami bukan expert nya kesana sehingga kami memerlukan
bantuan daripada pihak-pihak yang memang handal dalam kegiatan tersebut seperti,
kerjasama dengan BPBD, BASARNAS yang memang handal sehingga kami
menunggu arahan dari badan-badan tersebut kami hanya menyanggupi sebatas tenaga
bantuan, serta mempersiapkan bahan-bahan logistik dan konsumsi untuk bantuan
terhadap para korban.
pada saat program dalam memutus rantai covid-19 bahwasannya XTC pun tidak
bisa melakukan nya sendiri sekali lagi. Wabah ini kan wabah global jadi komunitas
masyarakat yang berusaha untuk membantu peran pemerintahan dalam menangani hal
tersebut tentunya nurani sebagai manusia pun terpanggil terlebih demi kesehatan warga
negara ya jika dibutuhkan tidak ada alasan untuk tidak menolak. XTC berusaha
menyambungkan tujuan pemerintah kepada masyarakat yakni dengan membantu
membagikan bantuan alat medis yang bisa mencegah terjadinya penularan. Pun halnya
ketika kegiatan vaksinasi bahwasannya anggota XTC bukan orang yang ahli dalam
bidang kesehatan sehingga kami hanya menyampaikan himbauan dan ajakan kepada
masyarakat untuk mengikuti vaksinasi guna mencegah penularan tersebut. Hal lain
yang bisa kami lakukan pada kegiatan tersebut tentunya pemberdayaan anggota untuk
menjadi bagian dari kepanitian acara tersebut.
Kendala lainnya yaitu pada kegiatan GPS bahwasannya ada masalah mengenai
lingkungan bukannya hanya tujuan XTC saja akan tetapi itu adalah suatu kewaijban
bagi XTC dan masyarakat juga sehingga kami sebagai komunitas masyarakat wajib
dalam menanamkan kesadaran kepada masyarakat luas dan mengajak agar semua
elemen masyarakat menjaga dan sadar akan kebersihan lingkungan. Kendala kami pada
kegaitan tersebut karena minim nya sumber daya anggota kami sehingga kami
a. Tingkah laku.
b. Tipe pertumbuhan berfikir.
c. Potensi yang ada dalam setiap diri warga negara.
d. Hak dan kewajiban.
e. Cita-cita dan aspirasi.
f. Kesadaran (patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral
Pancasila).
Dalam upaya menjadi warga negara yang baik, maka pada objek bahasan yang
secara khusus mengarah kepada pembentukan warga negara yang baik. Menjadi warga
negara yang baik maka harus sesuai dengan nilai-nilai, norma dan moral di lingkungan
tempat tinggalnya. Menurut Wuryan & Syaifullah (2008, hlm. 5) mengungkapkan
bahwa Community civics berhubungan dengan cara-cara hidup masyarakat.
Berangkat dari pandangan tersebut, dalam mengembangkan tanggungjawab
warga negara di lingkungan masyarakat dibutuhkan sebuah pemahaman serta kesadaran
bagi para anggota XTC Kota Bandung agar mampu mempraktekannya di kehidupan
sehari-hari. Agar upaya ini berhasil dengan baik maka sarana yang paling tepat adalah
melalui jalur edukasi dan sosialisasi dilakukan secara umum. Menurut (Mubarak dan
Chayatin, 2009) edukasi bisa disebut juga pendidikan adalah suatu proses perubahan
perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukanlahh sekedar proses trasnfer
materi atau teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur,
akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri individu,
kelompok atau masyarakat sendiri.
Tabel 4. 6
Triangulasi Sumber Data
Upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi exalt to creativity dalam
mengembangkan tanggung jawab warga negera dilingkungan masyarakat
XTC Kota Bandung yang memiliki rasa tanggungjawab sebagai warga negara.. Hal ini
sejalan dengan penuturan Nurmalina dan Syaifullah (2008) terdapat beberapa sikap dan
perilaku yang mencerminkan seseorang merupakan individu yang memiliki
tanggungjawab sebagai anggota masyarakat. Sikap dan perilaku tersebut yaitu (a)
memelihara ketertiban dan keamanan dalam kehidupan masyarakat; (b) memelihara
dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan masyarakat; (c) meningkatkan rasa
solidaritas sosial di antara anggotmasyarakat; (d) memberantas bentuk-bentuk perilaku
diskriminatif dalam masyarakat untuk mencegah keruntuhan masyarakat, bangsa, dan
negara.
Sebelum terjun kepada masyarakat, hal yang perlu dibenahi adalah diri anggota
XTC Kota Bandung terlebih dahulu. Dalam hal ini XTC Kota Bandung harus bisa
memberikan contoh yang baik kepada masyarakat sekitar sheingga tidak boleh
menyimpang dari norma serta aturan yang berlaku di masyarakat. selain itu, XTC Kota
Bandung harus bisa mewadahi pemuda-pemuda untuk diarahkan ke arah yang lebih
positif. Program ini dilaksanakan supaya anggota XTC Kota Bandung dibina serta
dibekali pemahaman yang bagus agar siap untuk terjun ke masyarakat.
Hasil wawancara menunjukan bahwa XTC Kota Bandung berupaya
menyelenggarakan kegaiatan-kegiatan postif dan membangun sebuah kepercayaan di
masyarakat untuk menghilangkan stigma buruk yang masih melekat pada masyarakat.
ketika sudah terbangun kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan positif
yang dilakukan oleh XTC Kota Bandung, maka tidak akan ada lagi suatu-permasalahan
dalam pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh XTC Kota Bandung.
Maka dari itu dibutuhkannya partipasi masyarakat untuk mensukseskan
beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh XTC Kota Bandung. Partisipasi warga
negara dalam pembangunan menurut Supriady (2005, hlm, 16) dapat diartikan sebagai
ikut serta masyarakat yang efektif membutuhkan kesiapan dari partisipasi masyarakkat.
Sementara itu, proses penerimaan pembangunan oleh masyarakat menurut isbandi
(2007, hlm 27) yaitu keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian
masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan
Rasa tanggungjawab merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap individu
maupun anggota XTC Kota Bandung. hal ini sejalan dengan penuturan Pam Schiller &
Tamera Bryant (2002: 131) mengartikan bahwa tanggung jawab adalah perilaku yang
menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap situasi hari, yang menentukan beberapa
jenis keputusan yang bersifat moral. Teori tersebut diperkuat oleh Adiwiyoto (2001: 2)
dalam bukunya melatih anak tanggung jawab, arti tanggung jawab adalah mengambil
keputusan yang patut dan efektif, patut berarti menetapkan pilihan yang terbaik dalam
batas-batas norma sosial dan harapan umum diberikan, untuk memberikan hubungan
antar manusia yang positif.
dari segi perilaku dan hal=hal diluar norma perilaku warga negara
juga sikapnya, meski serta aturan yang yang teratur,
belum secara berlaku. menyeluruh, terpadu,
keseluruhan anggotanya. terpadu
Dikarenakan program dan berlanjut yang
bela negara ini baru dilandasi oleh kecintaan
pertama kali pada tanah air,
dilaksanakan di periode kesadaran berbangsa dan
kepengurusan sekarang. bernegara serta
keyakinan akan pancasila
sebagai ideologi negara
guna menghadapi
ancaman baik yang
berasal dari luar maupun
dalam negeri yang
membahayakan dan
mengancam kedaulatan
baik kedaulatan di bidang
biologi,
ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan
keamanan negara.
Nilainilai yang tercermin
dalam bela negara
adalah: cinta tanah air,
sadar berbangsa dan
bernegara, yakin
pancasila sebagai
ideologi
konflik dengan cara damai, masih banyaknya tawuran antar anggota dikarenakan tidak
bisanya berpikir jernih dalam mengambil sebuah keputusan.
Selanjutnya data yang telah diperoleh akan ditriangulasikan berdasrkan
wawancara dengan unsur partisipan penelitian.proses ini juga dimaksudkan untuk
dapat memperoleh hasil data yang akurat dan juga tepat terhadap data dan fakta yang
terdapat di lapangan untuk mengembangkan rasa tanggungjawab warga negara di
lingkungan masyarakat.
Tabel 4. 8
Triangulasi Sumber Data
Hasil dari program exalt to creativity dalam mengembangkan tanggung jawab
warga negara di lingkungan masyarakat
bisa terkena dampak sebuah proses untuk program Bela Negara ini.
positif dari kegiatan XTC mendapat hasil yang Hal tersebut
Kota Bandung dan maksimal. Meskipun membuktikan kurang
menghilangkan stigma pada awalnya tidak ada optimalisasinya
buruk yang ada di antusias dari para sosialisasi yang
masyarakat anggota untuk mengikuti dilakukan oleh pengurus
program Bela Negara ini, XTC Kota Bandung
tetapi setelah kepada masyarakat
diadakannya sosialisasi mengenai program Bela
dan pendekatan kepada Negara ini
setiap anggota bahwa
kegiatan ini penting
untuk diikuti oleh para
anggota, muncul lah rasa
antusias dari setiap
anggota. Meskipun, hasil
yang dicapai belum
terlihat besar
perubahannya, tetapi
yang perlu dibanggakan
adalah kesiapan,
keinginan serta antusias
dari para anggotanya
untuk mengkuti program
Bela Negara ini agar
mampu menumbuhkan
rasa tanggungjawab
sebagai warga negara
dimulai dari partisipasi secara aktif mengikuti program bela negara tersebut secara
menyeluruh.