You are on page 1of 7

PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA DASAR I


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Jl. Lapangan Golf, Desa Durian Jangak, Kec. Pancur Batu,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20353

UJI MOLEKUL HAYATI

Sabrina Tamara Balqis1 dan Widayani Darkia2


Program Studi Fisika, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
*
Email : widayanidarkia26@gmail.com

ABSTRACT
Carbohydrates are one of the nutrients needed by humans to produce energy for the human
body. Carbohydrates function to produce energy, also have other functions for the body.
Protein is one group of macronutrients (nutrients needed in large quantities), unlike other
macronutrients such as carbohydrates, fats, proteins have a more important role in the
formation of biomolecules than energy sources (builders of body shape). The function of
the protein itself is as the main substance for the formation and growth of the body. The
research method used in this research is qualitative and direct experimentation in the
chemical laboratory. The samples used in this study were instant noodles, potatoes, chicken
and plain bread. In this research, the identification of proteins against carbohydrates was
carried out by Fehling's test, Benedict's test and hydrolysis test for disaccharides, and also
for proteins by Millon's test, denaturation test by heating and denaturation test by adding
strong acid. Based on the results of the final observation on the fehling test, all samples
experienced a change in color; in the benedict test, only the chicken samples did not change
color; in the disaccharide hydrolysis test, only the instant noodle and white bread samples
experienced a change in color; in Millon's test, only instant noodles did not change color; in
the denaturation test by heating, all samples experienced agglomeration; In the denaturation
test with the addition of strong acid, only instant noodle and potato samples contained
gelatin.

Keywords : Carbohydrates, Protein, Identify Carbohydrates, Identify Protein

PENDAHULUAN kelompok zat-zat organik yang mempunyai


Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang struktur molekul yang berbeda-beda, meski
diperlukan oleh manusia yang befungsi untuk terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia
menghasilkan energi bagi tubuh manusia. dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).

1
PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA DASAR I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Jl. Lapangan Golf, Desa Durian Jangak, Kec. Pancur Batu,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20353

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi kekurangan energi. Keistimewaan yang dimiliki
dibagi menjadi dua golongan yaitu karbohidrat protein yaitu strukturnya selain mengandung N
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat (Nitrogen), C (Karbon), H (Hidrogen), O
sederhana terdiri atas monosakarida yang (Oksigen), terdapat juga S (Belerang), P (Fosfor),
merupakan molekul dasar dari karbohidrat, dan Fe (Besi) (Rismayanthi, 2015). Fungsi protein
disakarida yang terbentuk dari dua monosa yang dalam tubuh manusia yaitu pertumbuhan dan
dapat saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula pemeliharaan jaringan, sehingga tubuh dapat
rantai pendek yang dibentuk olh galaktosa, glukosa mendukung dan pemeliharaan jaringan. Terdapat
dan fruktosa. Karbohidrat kompleks terdiri atas beberapa fungsi lain dari protein yaitu sebagai
polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan sumber utama energi selain karbohidrat dan lemak,
monosakarida dan serat yang dinamakan juga sebagai zat pembangun, zat pengatur. Protein juga
polisakarida nonpati. Karbohidrat selain berfungsi mengatur proses metabolisme berupa enzim dan
untuk menghasilkan energi, juga mempunyai hormon untuk melindungi tubuh dari zat beracun
fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain atau berbahaya serta memelihara sel dan jaringan
karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada tubuh (Rismayanthi, 2015). Sedangkan jika dalam
makanan, penghemat protein, pengatur bentuk kromosom, protein juga berperan dalam
metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses. menyimpan dan meneruskan sifat pewarisan atau
keturunan dalam bentuk gen. Didalam bentuk gen
Protein merupakan salah satu kelompok
ini tersimpan codin untuk sintesa protein enzim
dari bahan makronutrien (nutrisi yang dibutuhkan
tertentu, sehingga proses metabolisme
dalam jumlah banyak), tidak seperti bahan
diturunkan/diwariskan dari orang tua kepada
makronutien lain misalnya karbohidrat, lemak,
anaknya dan dilanjutkan kepada generasi
protein memiliki peran lebih penting dalam
selanjutnya, secara berkesinambungan
pembentukan biomolekul daripada sumber energi
(Rismayanthi, 2015).
(penyusun bentuk tubuh). Fungsi dari protein
sendiri yaitu sebagai zat utama pembentuk dan Sumber protein yang ada pada makanan
pertumbuhan tubuh. Protein sebagai zat utama dikelompokkan menjadi bahan makanan hewani
pembentuk merupakan zat utama pembentuk sel- dan bahan makanan nabati. Protein hewani
sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi merupakan protein yang bersumber dari hewan.
jika karbohidrat dan lemak didalam tubuh Contoh makanan yang mengandung unsur protein
berkurang (Azhar, 2016). Protein dapat dijadikan diantaranya yaitu daging, ikan, ayam, telur, susu,
sumber energi jika terdapat organisme yang ikan, kerang dan lain-lain. Sedangkan sumber

2
PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA DASAR I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Jl. Lapangan Golf, Desa Durian Jangak, Kec. Pancur Batu,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20353

protein nabati merupakan protein yang bersumber Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi,
dari tumbuh-tumbuhan (Azhar, 2016). Bahan ditambahkan HCl 2M, ditambahkan Fehling A,
makanan yang mengandung protein nabati dapat ditambahkan Fehling B, dipanaskan selama 10
ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, kacang- menit, diamati perubahan warnanya, didapatkan
kacangan (Rismayanthi, 2015). hasil akhir
Identifikasi Terhadap Protein
METODE PENELITIAN
a. Uji Million
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kualitatif dan eksperimen Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi,

secara langsung di laboratorium kimia. Sampel ditambahkan rea gensia million, dipanaskan selama

yang digunakan pada penelitian ini adalah mie 10 menit, diamati perubahan warnanya, didapatkan

instan, kentang, ayam dan roti tawar. Alat yang hasil akhir

digunakan dalam penelitian ini yaitu tabung reaksi, b. Uji Denaturasi dengan Pemanasan
rak tabung, pipet tetes, beaker glass, kaki tiga, Ditambahkan sampel ke dalam tabung reaksi,
kawat kasa, bunsen, penjepit tabung, korek api. dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu fehling A, bentuknya, didapatkan hasil akhir
fehling B, HCL 2M, reagensia Millon. c. Uji Denaturasi Penambahan Asam Kuat
Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan HCl 2M, dipanaskan selama 10
PROSEDUR PENELITIAN
menit, diamati perubahannya, didapatkan hasil
Identifikasi Terhadap Karbohidrat
akhir
a. Uji Fehling
Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi,
HASIL DAN PEMBAHASAN
ditambahkan Fehling A, ditambahkan Fehling B,
Identifikasi Terhadap Karbohidrat
dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan
a. Uji Fehling
warnanya, didapatkan hasil akhir
No Sampel Pengamatan
b. Uji Benedict
Mie Terjadi perubahan
Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi, 1
Instan warna menjadi coklat
ditambahkan larutan benedict, dipanaskan selama
Terjadi perubahan
10 menit, diamati perubahan warnanya, didapatkan 2 Kentang warna menjadi biru
kehijauan
hasil akhir
3 Ayam Terjadi perubahan
c. Uji Hidrolisa Disakarida
3
PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA DASAR I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Jl. Lapangan Golf, Desa Durian Jangak, Kec. Pancur Batu,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20353

warna menjadi ungu No Sampel Pengamatan

Terjadi perubahan Mie Terjadi perubahan


Roti 1
4 warna menjadi merah Instan warna menjadi kuning
Tawar
bata
Terjadi perubahan
2 Kentang
warna menjadi kuning
Tabel 1.1. Uji Fehling
Terjadi perubahan
3 Ayam
b. Uji Benedict warna menjadi kuning

No Sampel Pengamatan
Roti Terjadi perubahan
4
Mie Terjadi perubahan Tawar warna menjadi kuning
1
Instan warna menjadi hijau
Tabel 1.4. Uji Million
Terjadi perubahan
2 Kentang
warna menjadi hijau b. Uji Denaturasi dengan Pemanasan

Terjadi perubahan No Sampel Pengamatan


3 Ayam
warna menjadi biru
Mie
1 Terjadi penggumpalan
Terjadi perubahan Instan
Roti
4 warna menjadi kuning
Tawar 2 Kentang Terjadi penggumpalan
kehijauan
3 Ayam Terjadi penggumpalan
Tabel
Roti Terjadi penggumpalan
1.2. Uji Benedict 4
Tawar

c. Uji Hidrolisa Disakarida


Tabel 1.5. Uji Denaturasi dengan Pemanasan
No Sampel Pengamatan c. Uji Denaturasi Penambahan Asam Kuat
Mie Terjadi perubahan No Sampel Pengamatan
1
Instan warna menjadi hijau
Mie
Terjadi perubahan 1 Terdapat gelatin
2 Kentang Instan
warna menjadi biru
2 Kentang Terdapat gelatin
Terjadi perubahan
3 Ayam
warna menjadi biru 3 Ayam Tidak terdapat gelatin

Roti Terjadi perubahan


4 Roti Tidak terdapat gelatin
Tawar warna menjadi hijau 4
Tawar
Tabel 1.3. Uji Hidrolisa Disakarida
Identifikasi Terhadap Protein Tabel 1.6. Uji Denaturasi Penambahan Asam
a. Uji Million Kuat

4
PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA DASAR I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Jl. Lapangan Golf, Desa Durian Jangak, Kec. Pancur Batu,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20353

Setelah dilakukan praktikum untuk benedict tersebut bereaksi karena dideteksinya


mengidentifikasi karbohidrat dan protein serta glukosa seperti maltosa dan galaktosa pada
dilakukan pengamatan pada tiap sampel yang di sampel tersebut.
uji, maka didapatkan hasil data percobaan seperti c. Uji Hidrolisa Disakarida
pada tabel diatas. Hasil hidrolisis disakarida yaitu campuran
glukosa dan fruktosa disebut gula invert.
Identifikasi Terhadap Karbohidrat
Dasar reaksinya adalah disakarida jika diberi
a. Uji Fehling
asam lalu dipanaskan akan terhidrolisis
Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui
menjadi 2 molekul-molekul monosakarida.
apakah hidrolisis berlangsung dengan baik.
Hasil akhir pengamatan diperoleh hijau untuk
Reaksi akhir yang menunjukkan positif adalah
sampel mie instan dan roti tawar sedangkan
terbentuknya endapan merah bata. Pada
untuk sampel kentang dan ayam tidak terjadi
percobaan didapatkan bahwa hasil akhir dari
perubahan warna. Uji benedict tersebut
pengamatan pada sampel roti tawar ialah
bereaksi karena terdeteksinya glukosa seperti
terjadi perubahan warna menjadi merah bata
maltosa dan galaktosa pada sampel yang
sehingga menunjukkan hasil positif. Untuk
digunakan.
perubahan warna pada sampel lainnya terjadi
karena adanya pengaruh reaksi amilum dan
Identifikasi Terhadap Karbohidrat
pati yang terhidrolisis.
a. Uji Million
b. Uji Benedict
Uji Millon digunakan untuk mendeteksi
Uji benedict adalah sebuah metode yang
adanya protein dalam jaringan tanaman.
digunakan untuk mengetahui kandungan
Molekul protein yang terdeteksi akan
karbohidrat pada suatu larutan. Hasil positif
memberikan warna merah bata. Apabila
yang ditunjukkan dari uji ini
pereaksi millon ditambahkan pada larutan
adalah pembentukan endapan berwarna merah
protein, akan menghasilkan endapan putih
bata yang tidak larut. Namun dari keempat
yang dapat berubah menjadi merah oleh
sampel tidak ada yang berubah warna menjadi
pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif
merah bata. Untuk sampel mie instan dan
untuk fenol-fenol, karena terbentuknya
kentang, hasil pengamatan akhir diperoleh
senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil
warna hijau, untuk sampel roti tawar diperoleh
yang berwarna. Hasil akhir pengamatan dari
warna kuning kehijauan namun utuk sampel
seluruh sampel yakni terjadi perubahan warna
ayam tidak terjadi perubahan warna. Uji
menjadi warna kuning pada sampel kentang
5
PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA DASAR I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Jl. Lapangan Golf, Desa Durian Jangak, Kec. Pancur Batu,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20353

ayam dan roti tawar sedangkan untuk sampel Timbulnya gelatin dikarenakan adanya isolasi
mie instan tidak terjadi perubahan warna. Hal kolagen pada sampel dan putusnya ikatan
tersebut menunjukkan bahwan perubahan hidrogen pada tropokolagen
warna terjadi karena adanya amino tirosin
KESIMPULAN
dalam senyawa protein.
b. Uji Denaturasi dengan Pemanasan Pada penelitian ini dilakukan identifikasi protein

Proses denaturasi protein dapat diinduksi oleh terhadap karbohidrat dengan uji fehling uji

panas sehingga akan terjadi perubahan struktur benedict dan uji hidrolisis disakarida dan juga

dari protein. Hasil akhir pengamatan diperoleh dilakukan identifikasi terhadap protein dengan uji

penggumpalan pada seluruh sampel. millon, uji denaturasi dengan pemanasan dan uji

Penggumpalan. Denaturasi terdeteksi jika denaturasi penambahan asam kuat.

adanya pengumpalan, hal itu terjadi karena Berdasarkan hasil pengamatan akhir pada
protein kehilangan struktur tersiernya. uji fehling, seluruh sampel mengalami perubahan
c. Uji Denaturasi Penambahan Asam Kuat wana; pada uji benedict, hanya sampel ayam yang
Terbentuknya struktur tertier molekul protein tidak mengalami perubahan warna; pada uji
menyebabkan molekul tersebut memiliki hidrolisis disakarida, hanya sampel mie instan dan
konformasi tertentu, yang merupakan roti tawar yang mengalami perubahan warna; pada
karakteristik dari setiap molekul protein. uji millon, hanya mie instan yang tidak mengalami
Fungsi molekul protein ditentukan oleh perubahan warna; pada uji denaturasi dengan
konformasinya. Jika oleh karena suatu faktor pemanasan, seluruh sampel mengalami
lingkungan, konformasi suatu molekul protein penggumpalan ; pada uji denaturasi penambahan
berubah, fungsi protein tersebut terganggu, asam kuat, hanya sampel mie instan dan kentang
atau bahkan hilang sama sekali. Molekul yang terdapat gelatin.
protein yang mengalami perubahan
konformasi diakatakan telah mengalami DAFTAR PUSTAKA
denaturasi. Faktor-faktor lingkungan yang
dapat menyebabkan terjadinya denaturasi
protein adalah Ph, suhu, dan bahan kimia
tertentu. Hasil akhir pengamatan menunjukkan
bahwa untuk sampel mie instan dan kentang
terdapat gelatin sedangkan untuk sampel
ayam dan roti tawar tidak terdapat gelatin.
6
PRAKTIKUM
LABORATORIUM KIMIA DASAR I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Jl. Lapangan Golf, Desa Durian Jangak, Kec. Pancur Batu,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20353

Cahyani, P. M. (120). Uji Kandungan Protein, Karbohidrat Dan Lemak Pada Larva Maggot (Hermetia
illucens) yang Di Produksi Di Kalidoni Kota Palembang Dan Sumbangsihnya Pada Materi Insecta
Di Kelas X SMA/MA. Bioilmi, VI(2), 1-9.

Qalsum, U. (2015). Content Analysis of Carbohydrate, Fat and Protein of Flour Seeds Mango (Mangifera
indica L) Type of Gadung. J. Akademika Kim, IV(4), 168-174.

Rusli, Z. (2020). Modification of the Inhibitory Concentration Analysis Method of the Heat-Induced Protein
Denaturation Process. CHEESA: Chemical Engineering Research Articles, III(2), 55-62.

Setyorini, H. B. (2021). Protein And Carbohydrate Content Of Macroalgae At Sepanjang Beach, Yogyakarta.
J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, XIII(2), 283-293.

You might also like