You are on page 1of 8

Title : Description of the Intensity of Using Smartphone to Late Youth The Self-

Actualization (19-21 Years) in the North Surabaya Region.

Meiana Harfika*
Wiwiek Liestaningrum* and Brahmayda Wiji Lestari**

In the late 19-21 years of adolescence, especially teenagers with more


frequent and active status in using smartphones, smartphones are often used to use
the internet, play games, chat, e-mail, and various applications that support the
daily activities of adolescents. This is a determinant of personal behavior in daily
activities, especially in fulfilling the self-actualization needs. This study aims
to determine the relationship between the intensity of smartphone usage
towards the self-actualization of late adolescents (19-21 years) in the coastal area
of Kenjeran District, Surabaya City.

This research uses an analytic observational design with a Cross


Sectional approach with sampling of 200 teen respondents using the Probability
Sampling technique using Cluster Sampling. Data retrieval is done using intensity
use smartphone questionnaire sheets and self-actualization. Data Analysis using
Spearman correlation test.

The results of this study, through the Spearman’s rho test showed a
correlation between the intensity of smartphone use towards the self-
actualization of late adolescents (ages 19-21 years) ρ value 0.001 (α <0.05).

The implication of this study is that the intensity of smartphone use relates
to the self-actualization of adolescents aged 19-21 years, so that in this digital era
teenagers expected to use smartphones wisely to fulfill their self-
actualization needs.

Keywords: Intensity, Smartphone, The Self-Actualization Needs, Late Youth

* : Pembimbing

** : Penulis
PENDAHULUAN potensi yang dimilikinya apabila
Indonesia merupakan “raksasa lingkungan memungkinkan.
teknologi digital Asia yang sedang Interaksi sosial paling penting
tertidur”, jumlah penduduk Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan
yang mencapai 250 juta jiwa adalah aktualisasi diri karena dibutuhkan
pasar yang besar. Pengguna suatu interaksi sosial yang harmonis
smartphone di Indonesia juga agar dapat memenuhi kebutuhan
bertumbuh dengan pesat. Dengan aktualisasi diri (Walgito, 2004).
pertumbuhan yang pesat itu, Teori tentang Hierarchy of
Indonesia akan menjadi negara Needs (Hirarki Kebutuhan).
dengan pengguna aktif smartphone Kebutuhan-kebutuhan tersebut
terbesar keempat di dunia setelah memiliki hirarki atau tingkatan, mulai
Cina, India, dan Amerika (Kominfo, dari yang paling rendah atau bersifat
2015). dasar (fisiologi) sampai yang paling
Perkembangan media teknologi tinggi yaitu aktualisasi diri.
informasi dan komunikasi pada era Aktualisasi diri dapat dipandang
modern ini menunjukan semakin sebagai kebutuhan tertinggi dari suatu
banyak media komunikasi, sebagian hirarki kebutuhan, namun juga dapat
besar masyarakat dalam kehidupan dipandang sebagai tujuan final dan
sehari-harinya tidak terlepas dari alat ideal dari suatu kehidupan manusia
komunikasi. Salah satu alat (Hambali, Adang, 2013).
komunikasi yang sedang digemari Berdasarkan hasil survei
oleh kalangan remaja adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
smartphone. Indonesia (APJII), 2017 perangkat
Dalam kehidupan sehari-hari, yang digunakan dalam mengakses
sering terjadi interaksi antara satu internet adalah smartphone. Pulau
individu dengan individu lainnya dan Jawa masih mendominasi dengan
dalam interaksi tersebut terkadang presentase 58,08% dengan komposisi
terjadi sebuah konflik, dimana pengguna berdasarkan rentang usia
manusia sebagai makhluk yang bebas 19-34 tahun menjadi kontributor
dan bermartabat serta selalu bergerak utama dengan presentase 49,52%,
ke arah pengungkapan berbagai usia 35-54 tahun 29,55%, usia 13-18
tahun 16,68% dan lebih dari 54 tahun dibantu atau dihalangi oleh
4,24%. Jika dilihat dari jenis kelamin, pengalaman dan akan berubah sejalan
dengan presentase laki-laki 51,43% dengan perkembangan hidup
lebih mendominasi daripada seseorang. Ketika mencapai usia
perempuan 48,57%. Durasi tertentu seseorang akan mengalami
penggunaan smartphone dalam kurun pergeseran akualisasi diri dari
waktu 1-3 jam mencapai 43,89%, fisiologis ke psikologis (Hambali,
durasi waktu 4-7 jam mencapai Adang, 2013).
29,63% dan durasi lebih dari 7 jam Remaja yang memiliki motivasi
mencapai 26,48%. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan
menunjukan bahwa penggunaan aktualisasi diri yang tinggi akan
smartphone didominasi oleh anak berupaya untuk mengembangkan
muda yang memasuki masa remaja seluruh potensi-potensi yang dimiliki
pertengahan, remaja akhir dan menjadi nyata. Remaja akan mencoba
dewasa awal (APJII, 2017). untuk menyelesaikan masalah pribadi
Pada tahap remaja akhir dengan sendiri, meningkatkan kreativitas
rentang usia 19-21 tahun terutama yang dimiliki, menerima dirinya
remaja dengan status pendidikan sendiri, bersikap demokratis, bersikap
mahasiswa lebih sering dan aktif mandiri atau independen, memiliki
dalam menggunakan smartphone, minat sosial dan bahkan
seringkali remaja menggunakan menggunakan smartphone secara
smartphone untuk mengakses sesuai dengan keperluan serta
internet, bermain game, chatting, e- kebutuhan untuk meningkatkan
mail. Hal ini tentu menjadi faktor potensi yang ada pada dirinya.
penentu berubahnya perilaku individu Namun jika remaja menggunakan
dalam kegiatan sehari-hari khususnya smartphone secara intens untuk hal-
dalam mengaktualisasikan diri. hal yang kurang berkaitan dengan
Aktualisasi diri adalah proses pengembangan potensi dirinya,
menjadi diri sendiri serta dikhawatirkan akan menjadi
mengembangkan sifat-sifat dan penghambat pada pemenuhan
potensi-potensi yang ada dalam kebutuhan aktualisasi diri.
individu. Aktualisasi diri akan
Peneliti tertarik melakukan Kelurahan Tambakwedi, Kelurahan
penelitian tentang hubungan Tanah Kalikedinding.
intensitas penggunaan smartphone
terhadap aktualisasi diri remaja akhir PEMBAHASAN
(usia 19-21 tahun) di daerah pesisir Dalam mengukur intensitas
Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. penggunaan smartphone, peneliti
Peneliti mengambil rentang usia 19- menggunakan variabel intensitas
21 tahun dalam penelitian ini dengan indikator penggunaan
dikarenakan remaja dengan usia 19- smartphone yaitu frekuensi, durasi
21 tahun sudah memasuki pendidikan dan isi.
jenjang mahasiswa, remaja perlu Dari hasil penelitian
motivasi untuk dapat memenuhi menunjukkan bahwa remaja usia 19-
kebutuhan aktualisasi diri serta untuk 21 tahun di Kecamatan Kenjeran
mempersiapkan ke tahap Kota Surabaya di dominasi oleh
perkembangan dewasa awal. intensitas penggunaan smartphone
sangat rendah memiliki aktualisasi
diri kurang baik, sedangkan remaja
METODE PENELITIAN
dengan intensitas penggunaan
Penelitian ini menggunakan
smartphone sangat tinggi memiliki
desain Observasional analitik dengan
aktualisasi diri sangat tinggi.
pendekatan cross sectional dengan
Remaja dengan intensitas
menggunakan teknik Probability
penggunaan smartphone sangat
Sampling dengan pendekatan Cluster
rendah didominasi oleh perempuan
Sampling. Analisis data
sebanyak 66 responden dan laki-laki
menggunakan uji korelasi Spearman.
sebanyak 48 responden serta di
Didapatkan 200 responden remaja
dominasi oleh usia 19 tahun, dengan
berusia 19-21 tahun dengan mengisi
frekuensi penggunaan 10-16 kali
lembar kuesioner intensitas
dalam sehari dan durasi penggunaan
penggunaan smartphone dan
3-6 jam perhari atau dapat dikatakan
aktualisasi diri. penelitian ini
sebagai pengguna sedang (medium
dilakukan di 4 Kelurahan wilayah
users). Sedangkan remaja dengan
Kecamatan Kenjeran yaitu Kelurahan
intensitas penggunaan smartphone
Bulak Banteng, Kelurahan Sidotopo,
sangat tinggi didominasi oleh (online dan offline) sebanyak 164
perempuan sebanyak 3 responden dan responden (82%), penggunaan konten
laki-laki sebanyak 2 responden serta social media (sosmed) sebanyak 185
di dominasi oleh usia 21 tahun dengan responden (92.5%), penggunaan
frekuensi penggunaan lebih dari 16 chatting online sebanyak 183
kali dalam sehari dan durasi responden (91.5%), penggunaan
penggunaan lebih dari 6 jam perhari konten foto (upload dan download)
atau dapat dikatakan sebagai sebanyak 181 responden (90.5%),
pengguna berat (heavy users). penggunaan konten video (upload
Perempuan lebih cenderung dan download) sebanyak 175
menghabiskan waktu lebih banyak responden (87.5%), penggunaan
untuk menggunakan smartphone konten musik (upload dan download)
dibandingkan laki-laki. Perempuan sebanyak 172 responden (86%),
lebih sering menggunakan penggunaan konten game (online dan
smartphone mereka untuk offline) sebanyak 128 responden
bersosialisasi seperti bercerita tentang (64%) dan yang terakhir penggunaan
masalahnya dengan cara menelfon, konten SMS (Short Message Service)
SMS, chatting online dengan teman sebanyak 127 responden (63.5%).
atau saudara perempuannya. Hal ini Remaja juga mengakui bahwa
di dukung dari hasil penelitian dari smartphone dapat membentuk untuk
Nielsen On Device Meter (ODM) menjadi individu yang gemar
(2014) yang mengatakan Perempuan bersosialisasi, sehingga smartphone
dapat menghabiskan waktu 140 menit menjadi bagian dari gaya hidup (life
perhari, sedangkan laki-laki hanya style).
menghabiskan waktu 43 menit Dengan smartphone remaja
perhari. dapat mencari dan menerima
Dari hasil kuesioner informasi, gambar dan nilai-nilai
menunjukkan hasil bahwa budaya yang mungkin berbeda dari
penggunaan smartphone oleh remaja yang lazim di lingkungan mereka
di dominasi oleh konten E-mail sedangkan internet memberikan nilai-
sebanyak 167 responden (83.5%), nilai sosial budaya alternatif yang
kemudian penggunaan konten telepon mungkin bagi mereka menciptakan
identitas baru di dunia global aktualisasi diri mereka. Aktualisasi
(Larasati, 2016). diri akan ditunjukkan saat
Di era serba digital ini menggunakan smartphone yaitu
mengakibatkan remaja lebih suka dengan aktivitas menggunggah foto,
menggunakan smartphone mereka video, fitur musik, menulis berita atau
untuk melakukan segala kegiatan cerita di web atau blog, dan
daripada bertemu secara langsung sebagainya. Dari aktivitas yang di
oleh orang-orang disekitarnya, serta tonjolkan tersebut maka individu atau
remaja dapat menggunakan pengguna smartphone berharap dapat
smartphone mereka untuk mencari saling mengetahui seputar diri
informasi terkini, berbelanja online, pemilik akun, bakat, kemampuan
mencari tugas perkuliahan/pekerjaan, serta profesi yang ditekuni oleh
membuat remaja lebih terkenal atau individu tersebut. Sehingga
mempunyai banyak teman dan lain smartphone dan juga internet telah
sebagainya yang lazim di kalangan memberikan pilihan baru,
remaja saat ini. Smartphone kemungkinan baru serta ide-ide untuk
memberikan nilai-nilai sosial budaya mengaktualisasikan diri melalui
alternatif yang mungkin dapat penggunaan smartphone yang
membuat remaja dapat menciptakan terkoneksi internet.
identitas baru di dunia global di era Remaja yang menggunakan
digital saat ini. smartphone dengan intensitas yang
Hal ini sejalan dengan sangat tinggi maka akan memiliki
penelitian yang dilakukan oleh aktualisasi diri yang sangat baik,
Novitasari (2014) menyatakan bahwa begitu juga sebaliknya remaja yang
motif dalam menggunakan menggunakan smartphone dengan
smartphone dan juga internet salah intensitas yang sangat rendah maka
satunya yaitu untuk akan memiliki aktualisasi diri yang
mengaktualisasikan diri. Individu kurang baik. Hal tersebut sejalan
yang memiliki aktualisasi diri rendah, dengan penelitian Putri (2015)
maka individu tersebut menggunakan menunjukkan bahwa aktualisasi diri
smartphone dan juga internet hanya pada remaja memiliki hubungan yang
untuk sarana memenuhi kebutuhan positif dengan penggunaan media
sosial path yang terdapat di dalam diharapkan tetap mengadakan
smartphone, dapat diartikan bahwa serta meningkatkan kegiatan-
semakin tinggi aktualisasi diri remaja kegiatan yang dapat
akan di ikuti pula dengan tingginya menumbuhkan motivasi,
intensitas penggunaan media sosial kreativitas, kemandirian remaja
path yang terdapat di dalam dan juga remaja dapat
smartphone. bersosialisasi dengan baik
sehingga dapat memenuhi
SIMPULAN kebutuhan aktualisasi diri.
Remaja dengan intensitas 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
penggunaan smartphone sangat diharapkan melakukan
rendah memiliki aktualisasi diri penelitian hubungan
kurang baik sedangkan remaja penggunaan smartphone
dengan intensitas penggunaan dengan perilaku komunikasi
smartphone sangat tinggi memiliki dan tingkat pendidikan terhadap
aktualisasi diri sangat baik. aktualisasi diri dewasa awal
(usia 22-25 tahun) di
SARAN Kecamatan Kenjeran Kota
1. Bagi Remaja Akhir usia 19-21 Surabaya.
tahun diharapkan dapat
menggunakan smartphone DAFTAR PUSTAKA
untuk memenuhi kebutuhan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII). (2017).
aktualisasi diri remaja, seperti
Infografis : Penetrasi & Perilaku
penggunaan smartphone untuk Pengguna Internet Indonesia
Survey 2017. APJII, 27–28.
berjualan online (online shop),
fotografi, atau penggunaan Hambali, Adang, dan U. J. (2013).
Psikologi Kepribadian
smartphone yang dapat
(Lanjutan) Studi Atas Teori Dan
meningkatkan kreativitas Tokoh Psikologi Kepribadian.
Bandung: CV Pustaka Setia.
remaja agar dapat memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri. Kominfo. (2015). Indonesia Raksasa
Teknologi Digital Asia.
2. Bagi Karang Taruna (Kartar) di
Retrieved January 28, 2019,
Wilayah Kecamatan Kenjeran from http://www.kominfo.go.id
Larasati, S. S. P. (2016). Hubungan
Antara Aktualisasi Diri Dengan
Kecanduan Internet pada
Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Novitasari, Merinda & Handoyo, P.


(2014). Makna Penggunaan
Jejaring Sosial Path Bagi
Mahasiswa Unesa. Paradigma,
2(3), 6.

Putri, Rizqi Amelia, dkk. (2015).


HUBUNGAN ANTARA
AKTUALISASI DIRI
DENGAN INTENSITAS
PENGGUNAAN MEDIA
SOSIAL PATH PADA
REMAJA DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI
2 BANJARBARU. Jurnal
Psikologi.

Walgito, B. (2004). Pengantar


Psikologi Umum. Yogyakarta:
Andi.

You might also like