You are on page 1of 7

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP POLA INTERAKSI

SOSIAL SISWA SMA DI KECAMATAN LANGKE REMBONG

Yohannes Marryono Jamun¹,Heronimus E. A. Wejang², Rudolof Ngalu3


1,2,3
Program Studi PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng, Jl. Ahmad Yani, No.10 Ruteng, 86508
e-mail: ryojamun@gmail.com

Abstract: The Effect of Gadgets Use on the Social Interaction Pattern of High School Students in
LangkeRembong District. The research is motivated by the use of gadgets, especially smartphones, which are
increasingly popular among teenagers, especially high school students in Rutengcity. Using qualitative-
descriptive research is considered suitable for smartphone use problems and their impact on social interaction.
The Conclusion is (1) the use of smartphones has a positive impact, the presence of smartphones helps
facilitating students to interact, the presence of smartphones makes the spectrum of communication or social
interaction of students expanded; (2) the negative impact of smartphone use, declining quality of communication
and direct face-to-face interaction; (3) in relation to school, smartphones make it easier for students to interact
with their peers such as discussing certain assignments or subject matter.Space and time barriers can be
overcome by interaction through social media such as WhatsApp and Facebook. (4) Excessive use of
smartphones also negatively affects students learning. As admitted by students themselves that the functions
offered by smartphones often make students complacent and ignore their responsibilities in learning and
completing school assignments.

Keywords: Students, Smartphones, Interactions

Abstrak:Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa SMA di Kecamatan Langke
Rembong. Penelitian di latar belakangi oleh penggunaan gadget khususnya smartphone yang semakin populer
di kalangan remaja khususnya pelajar SMA di kota Ruteng.Menggunakanpenelitian kualitatif-deskriptif
dianggap cocok untuk masalah penggunaan smartphone dan dampaknya pada interaksi
sosial.Diperolehkesimpulan (1) penggunaan smartphoneberdampak positif, kehadiran smartphone membantu
mempermudah siswa berinteraksi, kehadiran smartphone membuat spektrum komunikasi atau interaksi sosial
siswa diperluas; (2) dampak negatif pengunaan smartphone, menurunnya kualitas komunikasi dan interaksi tatap
muka langsung;(3) dalam kaitannya dengan sekolah, smartphone memudahkan siswa dalam berinteraksi dengan
teman-temannya seperti berdiskusi tentang tugas atau materi pelajaran tertentu. Hambatan ruang dan waktu bisa
diatasi dengan interaksi melaui media sosial seperti whatsApp dan facebook; (4)penggunaan smartphone secara
berlebihan juga berpengaruh secara negatif terhadap proses belajar siswa. Sebagaimana diakui oleh siswa sendiri
bahwa fungsi-fungsi yang ditawarkan smartphone sering kali membuat siswa terlena dan mengabaikan tanggung
jawabnya dalam belajar dan menyelesaikan tugas sekolah.

Kata kunci: Siswa, Smartphone, Interaksi

PENDAHULUAN sekedar alat untuk berkomunikasi atau fasilitas


yang memudahkan pekerjaan, namun saat ini
Gadget jenis smartphone, yang berkembang menjadi penciri gaya hidup, trend,
dulunya cenderung hanya dimiliki oleh dan bahkan penunjang utama penampilan
kalangan kelas menengah ke atas, dalam semua kalangan.
perkembangannya kini mulai dapat dimiliki Kehadiran teknologi gadget jenis
oleh hampir semua kalangan. Harganya yang smartphone di satu sisi tentu mendatangkan
sudah mulai terjangkau dan teknologinya yang berbagai manfaat positif seperti membantu
mudah dipelajari serta digunakan, membuat kelancaran pekerjaan, memudahkan komunikasi
gadget jenis smartphone bisa dimiliki oleh dan sebagainya. Akan tetapi, tidak dapat
semua lapisan masyarakat baik dari kategori disangkal juga bahwa penggunaan teknologi ini
usia maupun kelas ekonomi. Dalam di sisi lain, banyak berdampak negatif
penggunaannya yang masif untuk aneka khususnya bagi remaja. Dengan berbagai fitur
keperluan, gadget jenis smartphone bukan lagi yang kian canggih, pemakaian smartphone

1
2 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 3, Nomor 1 Januari 2019

semakin tak terkendali. Smartphone tidak hanya kependidikan lainnya. Kualitas interaksi sosial
dipakai untuk kepentingan komunikasi tetapi pelajar SMA sangat dipengaruhi oleh berbagai
juga memberi akses bagi anak-anak dan remaja faktor antara lain intensitas interaksi sosial
untuk pada web page yang mungkin saja tersebut.
berdampak negatif bagi perkembangan remaja Penelitian ini hendak mendeskripsikan
seperti situs-situs porno, video kekerasan, dampak pemakaian gadget terhadap interaksi
kampanye bernuansa SARA atau game tak social pelajar SMAK St. Fransiskus Xaverius
mendidik yang hanya banyak menyita waktu Ruteng, Kabupaten Mangggarai. Penelitian di
remaja dan anak-anak. latar belakangi oleh penggunaan gadget
Lebih jauh, pemanfaatan smartphone khususnya smartphone yang semakin populer di
juga berdampak pada relasi interpersonal dan kalangan remaja khususnya pelajar SMA di
sosial penggunaanya. Aplikasi media sosial kota Ruteng. Dalam hal ini, peneliti hendak
seperti facebook, twitter, instagram, whatsApp, menggali dampak penggunaan gadget terhadap
memang membantu setiap orang untuk menjali kualitas interaksi remaja.
relasi atau komunikasi dengan orang lain
dengan menerobos batas ruang dan waktu. METODE
Dalam hal ini, smartphone mempunyai nilai
positif bagi relasi individu dengan orang lain. Penelitian ini menggunakan metode
Akan tetapi, sering kali penggunaan kualitatif-deskriptif. Metode kualitatif-
smartphone yang berlebihan justru deskriptif dianggap cocok untuk meneliti
menyebabkan seseorang menarik diri dari masalah penggunaan smartphone dan
kehidupan sosial dan relasi antarpribadi. Karena dampaknya pada interaksi sosial. Masalah ini
perhatian yang selalu tertuju pada smartphone, memiliki kompleksitas dan dinamikanya sendiri
seseorang tidak menyadari orang lain di yang sarat akan makna yang cocok dikaji secara
hadapannya atau tidak peduli dengan kehadiran kualitatif.
orang lain di hadapannya. Kualitas komunikasi Teknik pengumpulan data yang dipakai
lisan mengalami kemerosotan karena tidak dalam proses penelitian ini adalah angket dan
disertai dengan perhatian yang intensif kepada wawancara. Pengisian angket atau kuesoner
mitra bicara. Jadi jelas bahwa penggunaan digunakan untuk mendapatkan data gambaraan
gadget berdampak pada menurunnya kualitas umum kebiasaan dan intensitas penggunaan
interaksi sosial pengguna. smartphone oleh siswa. Sementara itu,
Dampak tersebut di atas juga wawancara digunakan untuk menggali secara
menjangkau kalangan pelajar SMA atau remaja mendalam dampak penggunaan smartphone
pada umumnya. Remaja yang dalam tahap terhadap interaksi sosial siswa. Informan yang
perkembangannya memerlukan interaksi sosial dipilih dalam wawancara ditentukan
yang berkualitas, justru mengalami hambatan berdasarkan hasil analisis kuesioner
karena kemerosotan kualitas intersaksi sosial. Keabsahan data diperiksa dengan tiga
Banyak waktu dipakai untuk kriteria yang digunakan yaitu kriteria
bermainsmartphone. Interaksi sosial langsung kepercayaan (kredibilitas), kebergantungan
semakin berkurang. (dependabilitas), dan kepastian atau
Interaksi sosial itu sendiri berarti objektivitas. Di dalamnya, dilakukan proses
hubungan timbal balik antara pribadi, triangulasi (Moleong, 2010: 324-328). Data dan
kelompok, maupun antara perorangan dengan informasi kemudian diolah dan dianalisis
kelompok. Interaksi sosial tersebut sangat dengan menggunakan model analisis interaktif
penting karena menjadi prasyarat bagi yang digagas oleh Mathew Miles dan A.
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial (Supardan, Michael Huberman. Model analisis data ini
2011:140). Secara teoritis, interaksi sosial terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
tersebut dapat bersifat asosiatif (kerja sama dan bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,
akomodasi) maupun disasosiatif (pertentangan dan penarikan kesimpulan/ verifikasi (Miles
dan konflik). Dalam konteks pelajar di sekolah, dan Huberman, 1992: 16).
interaksi sosial dapat berlangsung antara siswa
dengan siswa, siswa dengan guru atau tenaga
Jamun,Wejang, Ngalu, Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa SMA di Kecamatan Langke Rembong 3

HASIL kepentingan komunikasi, sebagai media atau


fasilitas belajar, dan berinteraksi sosial melalui
Gambaran Umum Kebiasaan dan Intensitas media sosial (71%) dalam jaringan (daring).
Penggunaan Smartphone Siswa SMAK Dari tiga jenis pemanfaatan itu, hampir
Fransiskus Xaverius setengah dari jumlahresponden
menggunakannya untuk berinteraksi sosial
Data dan fakta menunjukan bahwa jarak jauh dengan orang lain, baik melalui
smartphone menjadi gadget yang hampir pesan atau telepon (28%) maupun melalui
dimiliki seluruh siswa SMAK St. Fransiskus media sosial daring (45%) (Bdk. Tabel 4.1.
Xaverius Ruteng. Menurut keterangan kepala Hasil Analisis Angket/Kuesioner)..
sekolah dalam sebuah informal talk, lebih dari Hampir seluruh penggunaan smartphone
90% siswa SMAK St Fransiskus Xaverius terjadi di luar sekolah, yaitu di rumah atau
memiliki dan menggunakan smartphone. asrama/kos (98%). Hal ini terjadi karena
Informasi dari kepala sekolah ini langsung sekolah memang tidak mengizinkan
terkonfirmasi atau diafirmasi oleh hasil analisis penggunaan smartphone pada jam
angket atau kuesioner yang disebar kepada 60 sekolah/pelajaran atau di lingkungan sekolah.
orang siswa yang berasal dari kelas X dan XI Karena penggunaan smartphone sebagian besar
dengan representasi tiga jurusan berbeda. di rumah, maka hampir separuh dari seluruh
Semua responden menjawab bahwa mereka responden mengaku dikontrol atau diawasi oleh
sudah memiliki dan sedang menggunakan orangtua (48%) saat memakai smartphone.
smartphone (100%). Umumnya responden Namun fakta yang menarik adalah bahwa
mengaku mendapatkan smartphone dari sebagian responden dengan jumlah yang nyaris
orangtua (91%).Sebagian besar smartphone sama (47%) justru menyatakan bahwa
sudah dimiliki dan digunakan sejak usia penggunaan smartphone dilakukan tanpa
sekolah dasar dan menengah, yaitu: 11-14 tahun kontrol atau pengawasan dari siapa pun (Bdk.
(41 %)dan 15 tahun ke atas (50%) (bdk. Tabel Tabel 4.1. Hasil Analisis Angket/Kuesioner).
4.1. Hasil Analisis Angket/Kuesioner). Kenyataan ini tentu saja menunjukkan risiko
Data tentang intensitas penggunaan penyalahgunaan smartphone dan munculnya
smartphone siswa juga menunjukkan angka dampak buruk pada siswa pengguna
yang relatif tinggi. Hampir separuh responden smartphone cukup besar atau tinggi.
menjawab bahwa smartphone digunakan lebih Informasi kuantitatif tentang gambaran
dari 3 (tiga) jam sehari (41%). Sebagian besar umum pola penggunaan smartphone dapat
responden menggunakan smartphone untuk dilihat pada table berikut:

Tabel 1
Gambaran Umum Pola dan Intensitas Penggunaan Smartphone
No Soal Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Prosentase A 2% 91% 2% 28% 22% 62% 28% 98% 48% 26% 12% 59%
B 7% 3% 45% 2% 26% 24% 0% 0% 16% 3% 41%
C 41% 2% 9% 0% 2% 7% 2% 3% 10% 9% 0%
D 50% 3% 7% 2% 3% 41% 0% 47% 48% 76% 0%
A/B 7% 3% 31% 3%
A/B/C 71% 9% 40% 0%
A/B/C/D 10% 0% 0% 0%

pengunaan smartphone tinggi


Dampak Penggunaan Smartphone terhadap (durasipenggunaanlebih dari 3 jam setiap hari)
Interaksi Sosial Siswa dan yang dinilai minim kontrol saat
menggunakan smartphone. Informan ini
Berdasarkan analisis angket atau diwawancarai untuk menggali informasi tentang
kuesioner, peneliti memilih 12 (dua belas) gambaran dampak penggunaan smartphone
informan yang dianggap memiliki intensitas terhadap interaksi sosial siswa secara umum
4 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 3, Nomor 1 Januari 2019

dan interaksi sosial siswa yang berkaitan bersifat virtual dan menembus sekat ruang dan
dengan aktivitas mereka sebagai pelajar. waktu. Interaksi sosial juga tidak hanya terjadi
dengan orang-orang yang sudah saling
Dampak Penggunaan Smartphone terhadap mengenal sebelumnya. Smartphone selalu
Interaksi Sosial Siswa Secara Umum memberi peluang terciptanya relasi dan
interaksi sosial baru yang mengatasi perbedaan
Berdasarkan hasil angket, jumlah ruang, waktu, dan latar belakangkehidupan. Hal
responden siswa yang menggunakan ini terungkap dalam hasil angket yang
smartphone dengan intensitas tinggi (lebih dari menyatakan bahwa smartphone sebagian besar
3 jam sehari) mencapai 41%. Untuk konteks digunakan untuk berinteraksi sosial dalam
siswa/i SMAK Fransiskus Xaverius yang media sosial daring.(Bdk. Tabel 4.1. Hasil
hampir seluruh penggunaan smartphone terjadi Analisis Angket/Kuesioner). Hasil wawancara
di luar jam sekolah durasi waktu “bersama” juga mengungkapkan hal yang sama. Pilihan
smartphone serupa ini bisa dikategorikan sangat pada media sosial terutama facebook sebagai
tinggi. Dengan asumsi bahwa waktu berada di aplikasi yang paling banyak digunakan/diakses
sekolah siswa/i adalah kurang lebih 6 – 8 jam juga didasarkan pada adanya ruang dan peluang
sehari, itu berarti mendekati separuh waktu untuk mengenal dan berinteraksi dengan
ketika berada di luar sekolah, siswa/i habiskan semakin banyak orang.(Bdk. Wawancara
dengan “bermain” smartphone. Intensitas yang dengan BKSI, MLD dan MTG)
tinggi dalam menggunakan smartphone Di sisi lain, smartphone membawa
menciptakan ketergantungan tersendiri pada dampak negatif terhadap interaksi sosial
benda tesebut. Hal ini terkonfirmasi dalam hasil penggunanya. Durasi, frekuensi, atau intensitas
wawancara. Hampir semua informan yang bermain smartphone telah membuat kualitas,
diwawancarai mengaku bahwa ada sesuatu atensi pada dan intimasi dalam interaksi sosial
yang kurang dalam hari mereka kalau langsung tatap muka menjadi makinberkurang.
tidak/kurang bermain smartphone. (Bdk. Informan atau responden penelitian ini
Wawancara dengan BKSI dan MLD) mengaku sering terganggu bila berinteraksi
Hasil analisis angket dan wawancara dengan teman yang lebih asyik bermain
menyatakan bahwa penggunaan smartphone smartphone daripada memberikan perhatian
menghadirkan sekaligus dampak positif dan pada komunikasi atau interaksi sosial tatap
dampak negatif bagi penggunanya. Dampak muka yang sedang dibangun. Sebaliknya, ada
positif pertama adalah bahwa keberadaan informan yang mengaku aktivitas atau
smartphone telah memudahkan komunikasi dan keasyikannya bermain smartphone justru
interaksi sosial bagi pengguna dengan pihak terganggu dengan kehadiran teman atau banyak
yang memberikan smartphone. Dampak ini orang di sekitarnya. Karena itu, ada yang
sesuai dengan intensi awal mengapa memilih menarik diri dari interaksi sosial tatap
smartphone ini dimilikiataudiberikan. Sebagian muka demi mencari waktu, ruang dan privasi
besar responden menyatakan bahwa dengan aktivitas bersama smartphone-nya.(Bdk.
smartphone merupaan pemberian orangtua Wawancara dengan MTG dan MLD)
dengan maksud untuk memudahkan Dampak negatif lain dari intensitas
komunikasi dan interaksi dengan anak. Hal ini bermain smartphone adalah terganggunya
juga sejalan dengan fungsi utama smartphone fungsi indera penglihatan atau mata akibat
sebagai salah satu alat komunikasi jarak banyaknya radiasi dari layar smartphone.
jauh.(Bdk. Tabel 4.1. Hasil Analisis Seorang informan mengaku sempat dilarang
Angket/Kuesioner).(Bdk. Wawancara dengan bermain smartphone selama beberapa tahun
MLD) karena fungsi matanya yang terganggu.(Bdk.
Dampak positif kedua adalah kehadiran Wawancara dengan MLD)
smartphone membuat spektrum komunikasi Selain itu, smartphone juga berdampak
atau interaksi sosial pengguna diperluas. buruk ketika sejumlah siswa pengguna berusaha
Dengan adanya smartphone interaksi sosial mengimitasi atau mengidentifikasi diri dengan
tidak lagi terbatas pada perjumpaan langsung orang atau apa yang mereka lihat di
atau tatap muka. Interaksi sosial kini bisa smartphone. Hampir semua informan mengaku
Jamun,Wejang, Ngalu, Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa SMA di Kecamatan Langke Rembong 5

pernah menyukai dan ingin memiliki atau membahas satu topic ataut ugas sekolah tanpa
berprilaku seperti apa yang mereka lihat di harus bertemu secara langsung atau berada
smartphone. Data bahwa pemanfaatan bersama di suatu tempat.
smartphone umumnya tidak berada di bawah Meski mendatangkan manfaat positif,
pengawasan orang tua atau pihak yang siswa yang diwawancarai tidak menyangkal
terpercaya menggambarkanbesarnya potensi akan adanya dampak negative dari penggunaan
penyalahgunaan smartphone. (Bdk. Wawancara smartphone. Hal itu dapat terjadi manakala
dengan MLD dan BKSI) siswa yang sedang belajar merasa terganggu
dengan panggilan telepon dari teman atau orang
Dampak Penggunaan Smartphone terhadap lain, apalagi jika hanya ingin mengobrol atau
Interaksi Sosial Siswa dalam Kaitan dengan membicarakan sesuatu yang tidak penting.
Sekolah atau Belajar Selanjutnya, siswa juga mengakui bahwa
intensitas penggunaan smartphone yang tinggi
Penggunaan smartphone di kalangan menyebabkan siswa mengabaikan belajar.
pelajar di SMAK St Fransiskus Xaverius juga Waktu yang semestinya digunakan siswa untuk
berdampak ganda terhadap interaksi sosial belajar atau mengerjakan tugas sekolah
siswa dalam kaitan dengan sekolah atau dihabiskan dengan bermain smartphone.
aktivitas belajar. Di satu sisi, penggunaan Smartphone menawarkan banyak aplikasi
smartphonememberikan dampak positif bagi menarik dengan berbagai kemungkinan
interaksi sosial siswa dalam kaitan dengan pemanfaatnya yang membuat siswa terlena lalu
sekolah atau aktivitas belajar. Di sisi lain, mengabaikan kewajibannya untuk belajar.
penggunaan smartphoneberdampak negatif
terhadap interaksi siswa dalam kaitan dengan PEMBAHASAN
sekolah atau aktivitas belajar.
Kontribusi positif utama yang Hasil penelitian ini memperlihatkan
didapatkan dari penggunaan smartphone bagi bahwa smartphone menjadi gadget yang
aktivitas belajar siswa diperoleh dari fungsinya dimiliki oleh hampir semua siswa SMAK St.
sebagai media belajar. Melalui smartphone, Fransiskus Xaverius Ruteng. Pemakaian
siswa bias dengan mudah mengakses sumber- smartphone menjadi hal umum di kalangan
sumber belajar yang terkait ilmu atau siswa sekolah tersebut. Demikian pula
matapelajaran yang mereka ikuti di sekolah intensitas pemakaian smartphone relatif tinggi.
dalam internet atau aplikasi-aplikasi khusus. Hal itu ditunjukan oleh data dimana 41%
Akses yang diperoleh itu sangat luas dan penuh responden menjawab bahwa smartphone
kemudahan. Hal konkret dari kontribusi ini digunakan lebih dari 3 (tiga) jam sehari.
adalah saat siswa mengerjakan tugas dari Mengingat bahwa peraturan sekolah melarang
sekolah. Dengan menggunakan smartphone siswa untuk membawa handphone ke sekolah,
mereka bias dengan cepat dan mudah maka jelas bahwa data tersebut di atas
mendapatkan bahan dari internet atau aplikasi- memperlihatkan intensitas pemanfaatan
aplikasi tertentu. Berdasarkan wawancara, ada smartphone di rumah, asrama atau kost siswa.
banyak guru yang dengan jelas meminta siswa Hampir sebagian waktu siswa di luar jam
mencari sumber belajar di internet dengan sekolah, dilewatinya bersama smartphone.
bantuan smartphone. Siswa sendiri mengaku Adapun pemanfaatan smartphone di
sangat terbantu dalam menyelesaikan tugas kalangan siswa tersebut, selain sebagai sarana
sekolah dengan adanya smartphone ini. komunikasi, sebagai media atau fasilitas
Selain itu, siswa juga dapat belajar, dengan smartphone juga siswa dapat
menggunakan smartphone sebagai sarana di berinteraksi sosial melalui media sosial (71%)
mana mereka dapat “berdiskusi” dengan teman dalam jaringan (daring) seperti facebook,
tentang materi pembelajaran atau tugas yang whatsApp, instagram, twitter, dan sebagainya.
diberikan guru. Siswa mengaku bahwa dengan Smartphone yang menjadi fasilitas yang
aplikasi whatsApp misalnya, siswa dapat multifungsi ini menawarkan berbagai
6 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 3, Nomor 1 Januari 2019

kemungkinan pemanfaatan kepada relasi dan interaksi sosial baru yang mengatasi
penggunanya (siswa). Selain sebagai media perbedaan ruang, waktu, dan latar belakang
komunikasi interaksi sebagaimana disebutkan kehidupan. Hal ini tentu bernilai positif sebagai
di atas, smartphone juga menjadi sarana jawaban atas tantangan dimana kemampuan
hiburan atau rekreasi. Hal ini ditunjang oleh membangun jaringan dan interaksi sosial
aplikasi-aplikasi yang mensuportnya seperti menjadi syarat untuk memenangkan persaingan
audioplayer,digital camera, video player, di era global.
berbagai model game online maupun offline, Penggunaan smartphone berdampak
dan sebagainya.. Dengan demikian, patut langsung pada menurunnya kualitas interaksi
diduga bahwa intensitas pemakaian sosial langsung tatap muka. Responden
smartphone yang cukup tinggi di kalangan mengaku merasa terganggu manakala terjadi
siswa sekolah berkaitan dengan fungsi-fungsi komunikasi atau interaksi tatap muka, mitra
yang ditawarkan smartphone itu sendiri yang komunikasi justru lebih banyak mengarahkan
kian kompleks. Semakin kompleks aplikasi perhatiaannya pada smartphone. Demikian pula
yang ada, semakin lama waktu yang akan responden lain yang sebaliknya mengaku
dilewati seseorang bersama smartphonenya. bahwa kesibukannya bermain smartphone
Dalam konteks pemakaian smartphone tergangu oleh kehadiran orang lain di
di kalangan remaja sekolah, intensitas sekitarnya. Perasaan terganggu tersebut
pemakaiannya perlu mendapat perhatian dari sesungguhnya memperlihatkan bahwa interaksi
orang tua. Temuan penelitian memperlihatkan tidak langsung dengan media smartphone lebih
bahwa hampir 47% responden menggunakan menarik daripada interaksi tatap muka
smartphone tanpa pengawasan dari orang tua. langsung. Secara perlahan, interaksi melalui
Hal ini tentu sangat beresiko bagi siswa itu smartphone sedang menggusur kedudukan dan
sendiri. Siswa dapat terjebak dalam suatu peran komunikasi langsung atau interaksi tatap
keadaan “ketagihan” atau mengalami muka. Hal ini sejalan dengan apa yang
ketergantungan berlebihan pada smartphone dikemukakan oleh Walther yang menyebut
yang selanjutnya berdampak pada menurunnya fenomena ini sebagai komunikasi
rasa tanggung jawab dalam belajar. Selain itu, hyperpersonal yaitu komunikasi dengan
dalam konteks perkembangannya sebagai perantara jaringan internet yang secara social
remaja dimana diharapkan mengalami lebih menarik daripada komunikasi langsung.
pertumbuhan dan perpekembangan dalam Fasilitas chatting pada smartphone memberikan
dalam berbagai aspek, ketergantungan pada atau dapat meningkatkan efektivitas pesank
smartphone dapat menjadi faktor penghambat omunikasi dengan mendayagunakan emoticon
bagi siswa mengalami pertumbuhan dan untuk membantu mengekpresikan perasaan
perkembangan secara seimbang. serta teks dan grafis sehingga efektivitasnya
Analisis atas data angket dan dapat mengimbangi komunikasi tatap muka
wawancara penelitian ini memperlihatkan (Balitbang, 2013; 455).
bahwa penggunaan smartphone berdampak Interaksi sosial melalui jaringan
ganda, positif dan sekaligusnegatif. Secara internet sebagaimana ditawarkan smartphone
positif, smartphone telah memudahkan bukanlah suatu interaksi tanpa resiko.
komunikasi dan interaksi pengguna (siswa) Responden mengakui adanya keinginan untuk
dengan orang lain khususnya dengan orang tua meniru sesuatu yang dilihatnya di internet atau
dan teman-teman sekolahnya. Selanjutnya, melalui media sosial. Sebagai remaja yang
keberadaan smartphone juga telah membuat sedang mencari identitas diri, keinginan atau
spektrum komunikasi atau interaksi sosial siswa kebiasaan meniru sesuatu yang baru cenderung
diperluas. Interaksi sosial siswa tidak lagi sangat kuat. Karena itu, remaja pemakai
terbatas pada perjumpaan langsung atau tatap smartphone dapat meniru apa yang dilihatnya
muka tetapi dapat bisa bersifat virtual dan di internet khususnya melalui media sosial
menembus sekat ruang dan waktu. Interaksi seperti facebook. Hal ini beresiko karena apa
sosial juga tidak hanya terjadi dengan orang- yang ada di internet atau yang ditampilkan pada
orang yang sudah saling mengenal sebelumnya. media sosial tidak selalu bernilai positif bahkan
Smartphone selalu memberi peluang terciptanya
Jamun,Wejang, Ngalu, Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa SMA di Kecamatan Langke Rembong 7

sebaliknya tak jarang bertentangan dengan nilai frekuensi, atau intensitas bermain smartphone
dan etika yang ada dalam masyarakat. telah membuat kualitas, atensi pada dan
Kehadiran smartphone sebagaimana intimasi dalam interaksi sosial langsung tatap
dikemukan di atas, membantu mempermudah muka menjadi makinberkurang.
komunikasi dan interaksi sosial penggunanya. Dalam kaitannya dengan sekolah atau
Dengan Smartphone, sekat ruang dan waktu tugas belajar, smartphone memudahkan siswa
dalam interaksi dapat diatasi. Di kalangan dalam berinteraksi dengan teman-temannya
siswa, mereka tetap dapat berdiskusi atau seperti berdiskusi tentang tugas atau materi
menyelesaikan tugas sekolahnya meskipun pelajaran tertentu. Hambatan ruang dan waktu
mereka tidak sedang berada di suatu ruang bisa diatasi dengan interaksi melaui media
diskusi. Aplikasi whatsApp misalnya menjadi sosial seperti whatsApp dan facebook. Siswa
“ruang diskusi” dimana siswa dapat bekerja dapat berdiskusi tanpa harus hadir di suatu
sama menyelesaikan proyek bersama. Dengan tempat dalam waktu bersamaan. Akan tetapi,
demikian, dapat dikatakan bahwa smartphone penggunaan smartphone secara berlebihan juga
menjadi solusi bagi interaksi sosial yang berpengaruh secara negatif terhadap proses
terputus oleh sekat ruang dan waktu. belajar siswa. Sebagaimana diakui oleh siswa
sendiri bahwa fungsi-fungsi yang ditawarkan
KESIMPULAN smartphone sering kali membuat siswa terlena
dan mengabaikan tanggung jawabnya dalam
Hasil penelitian ini memperlihatkan belajar dan menyelesaikan tugas sekolah.
bahwa smartphone merupakan jenis gadget
yang umum digunakan oleh siswa-siswa SMAK DAFTAR RUJUKAN
St. Fransiskus Xaverius Ruteng. Intensitas
pemakaian smartphone di kalangan siswa Balitbang, SDM Kominfo. 2013.
tersebut relatif tinggi yaitu lebih dari tiga jam DinamikaPerkembanganPemanfaatan
sehari. Namun karena adanya aturan yang TeknologiKomunikasi Serta
melarang siswa membawa handphone pada jam Implikasinya di Masyarakat. Jakarta:
sekolah, maka pemakaian smartphone Media Bangsa
dimaksud berlangsung di luar jam sekolah yaitu
di rumah, asrama ataupun kost siswa. Moleong, Lexy J. (2010),
Penggunaan smartphone berdampak Metodologipenelitiankualitatif,
terhadap interaksi sosial siswa. Secara positif, RemajaRosdakarya: Bandung
kehadiran handphone khususnya smartphone
membantu mempermudah siswa untuk Miles, B. Mathew dan Michael Huberman.
berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang 1992. Analisis Data
lain khususnya dengan orang tua ataupun KualitatifBukuSumberTentangMetode
dengan teman sekolahnya. Selain itu, kehadiran -metodeBaru. Jakarta: UIP.
smartphone membuat spektrum komunikasi
atau interaksi sosial siswa diperluas. Interaksi Id.m,wikipedia,org/wiki/Oxford_English_Dicti
sosial tidak lagi terbatas pada perjumpaan onary
langsung atau tatap muka tetapi menembus
sekat ruang dan waktu. Interaksi sosial juga Supardan, Dadang. 2011. PengantarIlmuSosial
tidak hanya terjadi dengan orang-orang yang (SebuahKajianPendekatanStruktural).
sudah saling mengenal sebelumnya Smartphone Jakarta: PT. BumiAksara
selalu memberi peluang terciptanya relasi dan
interaksi sosial baru yang mengatasi perbedaan
ruang, waktu, dan latar belakangkehidupan.
Adapun dampak negatif pengunaan
smartphone menurunnya kualitas komunikasi
dan interaksi tatap muka langsung. Durasi,

You might also like