You are on page 1of 14

Jurnal Aplikasi Manajemen dan Bisnis, Vol. 5 No.

3, September 2019 Terakreditasi Peringkat 2


Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.17358/jabm.5.3.441 Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenrisekdikti
Tersedia online http://journal.ipb.ac.id/index.php/jabm No 30/E/Kpt/2018

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN

AN EMPIRICAL ANALYSIS OF INTERNAL AND EXTERNAL FACTORS OF FIRM VALUE

Ungkap Rejeki Pasaribu*)1, Nunung Nuryartono**), dan Trias Andati***)


*)
Sekolah Bisnis, IPB University
Jl. Raya Pajajaran, Bogor 16151
**)
Departement Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
Jl. Agatis Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
***)
PT. Adhimix Precast Indonesia
Jl. Raya Ps. Minggu No. 17A, Pancoran Jakarta Selatan 12780

Abstract: The purpose of this study is to investigate the influence of internal and external
factors on the firm value of property and real estate companies listed in Indonesia Stock
Exchange. The dependent variable used in this study is Price to Book Value. The Internal
factors used in this study are a debt to equity ratio, asset growth, and return on equity,
while the external factors used are inflation, exchange rates, and economic growth. The
data collected from financial statements of companies in property and real estate companies
listed in Indonesia Stock Exchange during the period from 2013 to 2017, and samples were
taken from 20 companies. Panel data regression was applied to establish the relationship
between dependent and independent variables. The results showed that the internal factors
such as debt to equity ratio, return on equity, and asset growth had a significant positive
relationship with price to book value. The external factors such as inflation had a significant
positive relationship with a price to book value, the exchange rate had a significant negative
relationship with a price to book value and the economic growth had no relationship with a
price to book value. This study recommends that companies take a policy of using debt as a
source of investment financing and also need to improve company performance. Companies
need to pay attention and anticipate the changes of external factors, especially exchange
rates, because the exchange rate is the most influential factor in the value of the company.

Keywords: debt to equity ratio, exchange rate, property, price to book value, return on
equity

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan
terhadap nilai perusahaan subsektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price to Book Value (PBV).
Faktor internal yang dipilih adalah struktur modal yang dihitung dengan Debt Equity Ratio
(DER), asset growth, dan profitabilitas yang dihitung dengan Return on Equity (ROE).
Sedangkan faktor eksternal yang dipilih adalah inflasi, kurs dan pertumbuhan ekonomi.
Pengambilan contoh menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sampel
merupakan perusahaan di industri sektor properti dan real estate yang memiliki laporan
keuangan periode kuartal tahun 2013 hingga 2017 yang lengkap, dan diperoleh 20 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal DER, ROE, dan asset growth berpengaruh
positif terhadap PBV. Faktor eksternal inflasi berpengaruh positif terhadap PBV, sedangkan
kurs berpengaruh negatif terhadap PBV, dan PDB tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini merekomendasikan perusahaan untuk mengambil kebijakan menggunakan
utang sebagai sumber pembiayaan investasi dan juga perlu meningkatkan kinerja perusahaan.
Perusahaan perlu memberikan perhatian dan antisipasi terhadap perubahan faktor eksternal,
khususnya nilai tukar karena nilai tukar adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

Kata kunci: debt to equity ratio, nilai tukar, properti, price to book value, return on equity

1
Corresponding author:
Email: ungkap.pasaribu@gmail.com

Copyright © 2019, ISSN: 2528-5149/EISSN: 2460-7819 441


P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

PENDAHULUAN juga menunjukkan trend peningkatan pertumbuhan


dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017. Pada
Sektor properti masih menjadi salah satu pilihan Gambar 2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 total
investasi primadona bagi investor. Banyak investasi penanaman modal asing dan modal dalam negeri pada
yang mengalir ke Jakarta, tapi tidak menutup sektor properti mencapai US$ 4,171 juta, lebih tinggi
kemungkinan kota besar lainnya di Indonesia juga 41% jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar
berkembang dan menarik investasi properti. Di US$ 2,955 juta. Penanaman modal asing pada tahun
antaranya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan 2017 mencapai US$ 2,874 juta, naik 23,8% jika
rumah lewat program sejuta rumah, pertumbuhan jumlah dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar US$ 2,322.
penduduk, perkembangan infrastruktur dan digitalisasi Sedangkan penanaman modal dalam negeri pada
di dunia bisnis yang makin efisien. Banyaknya proyek tahun 2017 mencapai US$ 1,297 juta, naik 92,6% jika
infrastruktur yang akan dibangun oleh pemerintah, akan dibandingkan dengan tahun 2016.
mendorong minat investor menanamkan modalnya di
Indonesia, salah satunya adalah investasi dalam sektor Sementara kontribusi subsektor properti dan real estate
properti. Hal ini dibuktikan oleh data terbaru kuartal I terhadap PDB masih relatif kecil, tahun 2017 kontribusi
tahun 2018 di Indonesia bahwa realisasi investasi pada subsektor properti dan real estate adalah sebesar 3,68%
lima sektor yang paling diminati pada urutan pertama (BPS, 2017). Berdasarkan data BPS menunjukkan
adalah sektor properti yang mencakup perumahan, bahwa pertumbuhan kontribusi subsektor properti
kawasan industri, dan perkantoran (Gambar 1) . dan real estate mengalami trend yang melambat
dalam beberapa tahun terakhir. Adapun pertumbuhan
Data realisasi investasi sektor properti yang dikeluarkan kontribusi PDB subsektor properti dan real estate di
oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia disajikan pada Gambar 3.

Gambar 1. Realisasi investasi pada lima sektor yang paling diminati, Q1 2018 (BKPM, 2018)

Gambar 2. Tren realisasi investasi sektor properti (BKPM, 2017a; BKPM, 2017b)

442 Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan


pengaruh faktor internal terhadap nilai perusahaan
menyimpulkan hasil yang tidak konsisten. Antwi
et al. (2012) menyimpulkan bahwa struktur modal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Namun, penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kodongo
et al. (2014) yang membuktikan bahwa struktur modal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
Gambar 3. Kontribusi PDB subsektor properti dan real perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
estate (BPS, 2017)
Rasyid (2015) menunjukkan bahwa struktur modal
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian
Perusahaan sektor properti yang sudah go public lain terkait dengan pengaruh faktor internal terhadap
di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menjaga nilai nilai perusahaan dilakukan oleh Sabrin et al. (2016),
perusahaan selalu baik dan bahkan meningkat. Hal ini Tui et al. (2017), Sucuahi dan Cambarihan (2016).
sesuai dengan pernyataan dalam referensi Salvatore Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa rasio
(2005) yang menyebutkan bahwa tujuan utama profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang
kemakmuran pemilik atau pemegang saham melalui dilakukan oleh Hestinoviana (2013), Herawati (2013)
peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat yang menyimpulkan bahwa profitabilitas memiliki
penting karena mencerminkan kinerja perusahaan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
yang dapat memengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Rasio pertumbuhan perusahaan (growth
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, nilai perusahaan ratios) juga merupakan salah faktor internal yang dapat
adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan memengaruhi nilai perusahaan. Dhani dan Utama (2017)
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga menyimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak
saham. berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Paminto et al. (2016),
Salah satu metode yang sering digunakan untuk Yuanita et al. (2016) menyimpulkan hal yang berbeda,
mengukur nilai perusahaan adalah dengan menghitung pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap
price to book value (PBV). PBV adalah perbandingan nilai perusahaan.
harga saham dengan harga buku saham, artinya PBV
mengambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai Faktor eksternal yang memengaruhi nilai perusahaan
buku saham suatu perusahaan. PBV menunjukkan subsektor properti dan real estate diantaranya meliputi
seberapa jauh sebuah perusahaan mampu menciptakan variabel makroekonomi. Jika terjadi fluktuasi kondisi
nilai perusahaan relative dengan jumlah modal yang variabel makroekonomi maka hal tersebut menjadi
diinvestasikan, sehingga semakin tinggi rasio PBV peringatan dini yang penting baik bagi investor,
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan pemerintah ataupun emiten untuk mengambil langkah
nilai bagi pemegang saham. Rasio PBV yang semakin mengantisipasi risiko atas kepentingan masing-masing
tinggi mengindikasikan harga saham yang semakin terkait nilai perusahaan. Tandelilin (2001) menyatakan
tinggi juga. bahwa faktor ekonomi makro secara empirik telah
terbukti mempunyai pengaruh terhadap kondisi pasar
Terdapat berbagai variabel yang memengaruhi nilai modal di beberapa negara. Faktor-faktor tersebut yaitu
perusahaan sektor properti yang dapat diklasifikasikan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga, dan
menjadi faktor internal (variabel yang berasal dari nilai tukar mata uang atau kurs. Thobarry (2009) dalam
emiten atau perusahaan) dan faktor eksternal (variabel penelitiannya menemukan bahwa kurs berpengaruh
yang berada di luar kendali emiten). Kedua faktor positif sedangkan inflasi berpengaruh negatif terhadap
tersebut menjadi penting untuk dianalisa karena adanya indeks harga saham subsektor properti dan real estate,
pergerakan membaik atau memburuknya faktor internal sementara suku bunga dan GDP tidak menunjukkan
dan faktor eksternal memiliki pengaruh terhadap pengaruhnya terhadap indeks harga saham sektor
pergerakan nilai perusahaan emiten sektor properti. properti.

Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017 443
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

Sektor properti merupakan leading indicator bagi METODE PENELITIAN


ekonomi negara, baik saat mulai bergerak tumbuh
maupun ketika pasar turun. Sektor properti di Indonesia Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
masih menjadi salah satu pilihan utama dalam sekunder, yaitu laporan keuangan kuartalanperusahaan
berinvestasi, hal ini dapat dilihat dari realisasi investasi di website BEI periode tahun 2013–2017. Data lain
sektor properti yang fluktuatif tetapi memiliki trend terkait variabel eksternal diambil dari website resmi
meningkat. Namun, jika dilihat dari pertumbuhan PDB pemerintah seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan
sektor properti dan real estate mengalami trend yang Bank Indonesia (BI). Jenis dan sumber data dapat
menurun. Tujuan utama bagi suatu perusahaan adalah dilihat pada Tabel 1.
meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
menjadi hal penting bagi pemegang saham karena Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisa
semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi menggunakan metode regresi data panel.Terdapat
kemakmuran yang didapat oleh pemegang saham tiga metode alternatif yang dapat digunakan untuk
(Brigham dan Gapenski, 2006), semakin tinggi harga melakukan estimasi parameter model dengan data
saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Salah satu panel. Pertama, metode kuadrat terkecil (Pooled
metode untuk menentukan nilai perusahaan adalah Least Square). Kedua, metode efek tetap (Fixed Effect
dengan menghitung Price to Book Value (PBV). PBV Model). Ketiga, model efek acak (Random Effect
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai Model). Selanjutnya, terdapat tiga uji untuk memilih
nilai buku saham suatu perusahaan. Berdasarkan latar teknik estimasi data panel. Pertama, Uji Chow yang
belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan digunakan untuk memilih antara metode common effect
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana atau fixed effect. Kedua, Uji Hausman yang digunakan
pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap nilai untuk memilih antara metode fixed effect atau metode
perusahaan pada perusahaan subsektor properti dan random effect. Ketiga, Uji Lagrange Multiplier (LM)
real estate yang terdaftar di BEI, dan apa implikasi dari digunakan untuk memilih antata metode common effect
informasi yang dihasilkan bagi emiten dan investor. atau random effect.

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukaan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
di atas, maka ada dua tujuan yang ingin dicapai dari sebagai berikut:
penelitian ini. Tujuan pertama adalah menganalisis
faktor internal dan eksternal terhadap nilai perusahaan Yit= α +b1X1it+ b2X2it+ b3X3it+ b4X4it+ b5X5it+ b6X6it+ μit
pada perusahaan subsektor properti dan real estate yang
terdaftar di BEI. Tujuan kedua adalah memberikan Dengan b1, b4, b5 < 0; b2, b3, b6 > 0
rekomendasi terkait nilai perusahaan bagi emiten dan
investor

Tabel 1. Jenis dan sumber data


Data Sekunder Internal/Eksternal Satuan Sumber Data
Price to Book Value (PVB) Dependen Kali Perhitungan dari laporan keuangan
Debt to Equity Ratio (DER) Internal Persen Perhitungan dari laporan keuangan
Asset Growth Internal Persen Perhitungan dari laporan keuangan
Return on Equity (ROE) Internal Persen Perhitungan dari laporan keuangan
Inflasi Eksternal Persen Badan Pusat Statistik (BPS)
Nilai tukar Eksternal IDR/$US Bank Indonesia (BI)
PDB Eksternal Persen Badan Pusat Statistik (BPS)

444 Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

Keterangan:Yit (Nilai Perusahaan (PBV) untuk Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
perusahaan ke-i dan tahun ke-t); a (Koefisien intersep);
i (Sampel); t (tahun); bx(x = 1,2,3,…,6)(Koefisien slope Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabrin et al. (2016),
dari variabel bebas x); X1 (Struktur modal (DER)); Tui et al. (2017), Sucuahi dan Cambarihan (2016),
X2 (Asset growth); X3 (Profitabilitas (ROE)); X4 Herawati (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas
(Inflasi); X5 (Nilai tukar); X6 (Pertumbuhan ekonomi); berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
µit (Koefisien sisaan satu arah untuk perusahaan ke-i perusahaan. Untuk itu berdasarkan teori di atas dapat
dan tahun ke-t). dibuat hipotesis sebagai berikut: H3: Profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
Hipotesis Penelitian perusahaan subsektor properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kebenarannya Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Perusahaan
harus diuji secara empiris. Peneliti akan menguji
pengaruh struktur modal, pertumbuhan perusahaan, Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thobarry (2009)
profitabilitas, inflasi, nilai tukar, pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa variabel inflasi berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan literatur- negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham.
literatur yang mendasari penelitian serta hasil penelitian Berdasarkan teori tersebut maka dapat dibuat hipotesis
sebelumnya maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: H4: Inflasi berpengaruh negatif dan
sebagai berikut: signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
subsektor properti dan real estate yang terdaftar di
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Bursa Efek Indonesia.

Menurut Apriada (2013) struktur modal berpengaruh Pengaruh Nilai Tukar terhadap Nilai Perusahaan
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada
sektor perusahaan manufaktur. Senada dengan penelitian Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihsan et al.
yang dilakukan oleh Safrida (2008), hasil penelitiannya (2018) dan Kewal (2012) menunjukkan bahwa variable
membuktikan struktur modal memiliki pengaruh negatif nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan signifikan
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Untuk itu terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian
berdasarkan teori di atas dapat dibuat hipotesis sebagai tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H5:
berikut: H1: Struktur modal berpengaruh negatif dan Nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan nilai perusahaan subsektor properti dan real estate yang
sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan
Hasil penelitian yang dilakukan Hooker dan Mark
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kodongo et al. (2004) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
(2014) dan Hestinoviana (2013) menunjukkan bahwa memiliki pengaruh terhadap indeks harga saham hal
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif signifikan ini mengambarkan bahwa pertumbuhan juga memiliki
terhadap nilai perusahaan. Untuk itu berdasarkan teori pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan
di atas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H2: hasil penelitian tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai
Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan berikut: H6: Pertumbuhan ekonomi berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada
subsektor properti dan real estate yang terdaftar di perusahaan subsektor properti dan real estate yang
Bursa Efek Indonesia. terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017 445
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

Definisi Operasional Variabel HASIL

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai Pemilihan Model


perusahaan yang dihitung dengan PBV. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah struktur modal Pada regresi data panel, terdapat tiga pilihan model yang
(DER), pertumbuhan perusahaan (asset growth), dan dapat digunakan, yaitu Pooled Least Square (PLS),
profitabilitas (ROE), inflasi, kurs, dan GDP. Definisi Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model
operasional masing-masing variabel dapat dilihat (REM). Hasil uji Chow menunjukkan Uji-F maupun
seperti pada Tabel 2. Chi Square signifikan p-value = 0.0000 < 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model FEM lebih baik
Tahap pertama penelitian ini adalah dengan dibandingkan dengan model PLS. Selanjutnya untuk
mengumpulkan data dari laporan keuangan kuartalan menentukan apakah model terbaik untuk penelitian
emiten dari tahun 2013–2017 untuk memperoleh antara FEM atau REM, maka dilakukan uji Hausman.
data variabel internal. Selanjutnya memperoleh data Hasil uji Hausman menunjukkan hasil warning, dimana
eksternal dari website BPS dan BI. Faktor internal variansi dari uji cross section tidak valid, sehingga
yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah tidak bisa diambil kesimpulan dengan menggunakan
struktur modal (DER), asset growth, profitabilitas uji Hausman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa baik
(ROE). Sedangkan faktor eksternal yang digunakan model terbaik yang digunakan untuk penelitian ini
adalah inflasi, nilai tukar, dan GDP. Faktor internal adalah model FEM.
dan faktor eksternal tersebut akan dilihat pengaruhnya
terhadap nilai perusahaan (PBV). Teknik regresi data Hasil Pengujian Asumsi Klasik
panel dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh
faktor internal dan eksternal terhadap nilai perusahaan Pada proses analisa data dengan menggunakan regresi
subsektor properti dan real estate yang terdaftar di data panel, tahapan lanjutan setelah menentukan model
BEI. Bersadarkan hasil yang diperoleh, dilakukan regresi yang tepat digunakan adalah tahap pengujian
pembahasan serta dirumuskan implikasi manajerial asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk melihat
bagi perusahaan dan investor. Kerangka pemikiran permasalahan yang dapat mengganggu hasil pengolahan
penelitian disajikan seperti Gambar 4. dan kesimpulan atau persamaan model yang terbentuk.
Pada Tabel 3 dapat dilihat hasil pengujian asumsi
klasik yang menunjukkan bahwa Uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi telah sesuai
dengan kriteria model.

Tabel 1. Definisi operasional variabel


No Variabel Definisi Rumus Perhitungan
X1 Debt to Equity Ratio (DER) Struktur modal merupakan perbandingan DER = [Total hutang / ekuitas]
antara utang dan ekuitas
X2 Asset Growth Pertumbuhan perusahaan adalah perubahan Growth = [(Total aset tahun
total aktiva pada periode tertentu t - total aset tahun t-1) /total aset
tahun sebelumnya ] x 100%
X3 Return on Equity (ROE) Profitabilitas merupakan kemampuan ROE = [Total laba / ekuitas]
perusahaan menghasilkan laba
X4 Inflasi Keadaan yang menggambarkan perubahan
tingkat harga dalam sebuah perekonomian.
X5 Nilai tukar Nilai tukar rupiah dibandingkan terhadap US$ Kurs nilai tengah = (Kurs jual –
kurs beli)/2
X6 PDB Pertumbuhan PDB sektor properti
Y Price to Book Value (PBV) Perbandingan antara harga saham dengan nilai PBV = [Harga saham / nilai buku
buku saham saham]

446 Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

Realisasi investasi sektor properti (PMA/PMDN) memiliki trend yang naik namun
kontribusi sub sektor properti dan real esate terhadap PDB turun

Faktor Nilai
Internal/Eksternal Perusahaan

Internal: DER, Asset Price to Book Value


growth, ROE (PBV)
Eksternal: Inflasi, kurs,
GDP

Implikasi
manajerial

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

Tabel 3 Hasil pengujian asumsi klasik


Hasil Keterangan
Uji Normalitas (Probability) 0,302 p>0,05 Sesuai
Uji Heteroskedasticitas (Prob. Chi-Square) 0,1682 p>0,05 Sesuai
Uji Autokorelasi (Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test - Prob. Chi-Square) 0,1427 p>0,05 Sesuai

Uji Multikolinieritas dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan


dalam model regresi.Nilai probabilitas dari F-statistik
Untuk melihat ada atau tidaknya mulitkolinieritas dapat dari model menunjukkan nilai 0,0000, yang artinya
dilakukan dengan cara melihat korelasi antar vaiabel memiliki nilai lebih kecil dari α sebesar 0,10. Hasil ini
bebas dalam bentuk matriks korelasi. Jika korelasinya menunjukkan bahwa secara serentak semua variabel
kurang dari 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa tidak independen DER (X1), growth (X2), ROE (X3), inflasi
terjadi multikolinieritas. Tabel 4 menampilkan nilai (X4), kurs (X5), dan GDP (X6) berpengaruh secara
korelasi antar variabel bebas dalam bentuk matriks simultan terhadap nilai perusahaan (PBV).
korelasi. Hasil matriks korelasi dapat dilihat bahwa
nilai dari masing-masing variabel yang ada tidak Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Nilai
memiliki koefisien yang korelasinya lebih besar Perusahaan
dari 0,8. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
multikolinieritas antar variabel yang ada. Faktor internal perusahaan merupakan faktor yang
berasal dari dalam perusahaan sendiri, sehingga sering
Hasil Regresi Data Panel disebut faktor yang bersifat controllable. Nilai dari
faktor-faktor ini dapat diperoleh dengan mengolah
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang disajikan dalam laporan keuangan
model Fixed Effect Model (FEM). Koefisien determinasi perusahaan. Faktor internal dalam penelitian adalah
(R-Square) digunakan untuk mengukur kemampuan faktor yang terkait dengan kebijakan perusahaan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dan kinerja keuangan perusahaan. Faktor eksternal
dependen. Pada Tabel 5 di bawah dapat dilihat nilai perusahaan merupakan faktor yang berasal dari luar
R-Square adalah 0,9126 yang menunjukkan bahwa perusahaan. Faktor-faktor ini tidak dapat dikendalikan
variabel independen (DER, growth, ROE, inflasi, kurs, oleh perusahaan namun pengaruhnya sangat besar jika
dan GDP) mampu menjelaskan variabel dependen terjadi perubahan.
(PBV) sebesar 91,26%. Sedangkan sisanya 8,74%

Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017 447
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

Tabel 4. Hasil uji multikolinieritas


X1 (DER) X2 (Growth) X3 (ROE) X4 (Inflasi) X5 (Kurs) X6 (GDP)
X1 (DER) 1,0000 (0,0279) 0,1431 0,0338 (0,0055) 0,0141
X2 (Growth) (0,0279) 1,0000 0,2723 0,1821 0,1691 0,0418
X3 (ROE) 0,1431 0,2723 1,0000 0,2762 0,3869 0,0814
X4 (Inflasi) 0,0338 0,1821 0,2762 1,0000 0,4112 0,2771
X5 (Kurs) (0,0055) 0,1691 0,3869 0,4112 1,0000 0,1301
X6 (GDP) 0,0141 0,0418 0,0814 0,2771 0,1301 1,0000

Tabel 5. Hasil regresi data panel pengaruh faktor dan cara pembayaran pada umumnya dilakukan per
internal dan eksternal perusahaan terhadap
termin sesuai dengan tingkat penyelesaian proyek.
nilai perusahaan
Pola pembayaran seperti ini akan memengaruhi pola
Variable Coefficient Prob.   pembiayaan perusahaan subsektor properti dan real
C 10,3174 0,0000 estate. Apabila perusahaan menggunakan utang untuk
X1 (DER) 0,4872 0,0000* membiayai kegiatan tersebut, maka jumlah dan tenor
X2 (Growth) 0,0144 0,0758* utang akan disesuaikan dengan kebutuhan dana dalam
X3 (ROE) 0,7648 0,0000* setiap tahapan kegiatan pembangunan dan perjanjian
X4 (Inflasi) 0,1915 0,0000* pembayaran per termin yang disepakati oleh pemilik
X5 (Kurs) -1,0657 0,0000* proyek. Skema pembiayaan tersebut akan mengurangi
X6_(GDP) 0,0145 0,6080 total utang yang harus diperoleh perusahaan sehingga
R-squared 0,9126 akan mengurangi beban keuangan termasuk beban
Prob (F-statistic) 0,0000 bunga yang harus ditanggung perusahaan.

Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Disamping itu, perusahaan properti dan real estate
pada umumnya bekerja sama dengan pihak perbankan
Struktur modal DER (X1) memiliki nilai koefisien atau lembaga keuangan lainnya untuk memberikan
0,4872, dan nilai probabilitas 0,0000 kurang dari taraf fasilitas pembiayaan kepada konsumen. Dalam hal
nyata 0,10. Artinya, DER berpengaruh positif dan ini, konsumen dipersyaratkan untuk membayar lunas
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil ini sejumlah harga jual properti melalui pembiayaan kredit
menandakan bahwa setiap kenaikan 1 satuan DER kepemilikan dari bank atau lembaga keuangan lainnya
akan menaikkan nilai perusahaan PBV sebesar 0,4685 sebelum proyek diserahkan. Perusahaan akan menerima
kali. Artinya kebijakan penambahan utang merupakan dana sebesar harga jual dari seluruh real estate yang
sinyal positif bagi investor dan memengaruhi nilai terjual sebelum pembangunan dimulai. Oleh karena
perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Mas’ud itu, dana yang dibutuhkan oleh perusahaan subsektor
(2008), Pertiwi (2018) yang mengatakan bahwa struktur properti dan real estate hanya sebesar jumlah yang
modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai diperlukan untuk memulai/tahap awal pembangunan,
perusahaan. Hasil temuan ini juga sejalan dengan teori sehingga kalaupun dana tersebut dibiayai dari utang
struktur modal yang dikemukakan oleh Modigliani dan maka jumlah utang yang harus didapatkan jumlahnya
Miller (1958) yang lebih dikenal dengan teori MM relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan dana
yang mengatakan bahwa semakin besar utang yang untuk keseluruhan proyek.
digunakan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan.
Dengan demikian hipotesis 1 diterima karena struktur Pengaruh Growth terhadap Nilai Perusahaan
modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan subsektor properti dan Variable growth (X2) memiliki nilai koefisien 0,0144
real estate di BEI. yang artinya pertumbuhan perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menandakan
Secara umum pola pembiayaan perusahaan subsektor setiap kenaikan 1 satuan pertumbuhan perusahaan akan
properti dan real estate disesuaikan dengan kegiatan menaikkan nilai perusahaan 0,0144 kali dengan asumsi
pembangunan proyek yang dikerjakan. Pendanaan variabel lain tetap. Nilai probabilitas 0,0758 kurang
proyek berasal dari pihak yang memiliki proyek tersebut dari taraf nyata 0,10. Artinya, pertumbuhan perusahaan

448 Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

berpengaruh signifikan. Hal ini bisa terjadi karena bias terjadi karena ketika perusahaan memiliki kinerja
pertumbuhan perusahaan yang didefinisikan perubahan keuangan yang baik dan mendapatkan keuntungan
total aktiva pada suatu periode, atau peningkatan yang meningkat maka investor akan tertarik untuk
total aktiva di setiap periodenya. Pertumbuhan aset berinvestasi, artinya permintaan akan saham subsektor
perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan properti dan real estate jadi meningkat. Permintaan
oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun saham yang meningkat akan menaikkan harga saham
eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor. subsektor properti dan real estate, dan harga saham
Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek juga akan meningkat. Harga saham yang meningkat
yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu akan menaikkan nilai perusahaan yang diukur dengan
kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut. Prospek PBV. Dengan demikian hipotesis ke 3 diterima karena
perusahaan yang tumbuh bagi investor merupakan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi perusahaan subsektor properti dan real estate yang
yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return terdaftar di BEI.
yang tinggi. Hal ini akan berdampak pada permintaan
terhadap saham properti dan real estate akan naik, Temuan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
dan akan menaikkan harga saham perusahaan. Harga oleh Sabrin et al. (2016), Tui et al. (2017) yang
saham yang naik akan menaikkan nilai perusahaan menemukan profitabilitas berpengaruh positif dan
yang diukur dengan PBV. signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan ini
mengindikasikan bahwa perusahaan berkemampuan
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan menghasilkan laba baik akan cukup memberikan sinyal
akan menentukan keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan berkinerja baik, dan menjadi daya tarik
perusahaan dan kinerja perusahaan di masa mendatang. untuk investor untuk berinvestasi, artinya permintaan
Keputusan investasi sangat penting karena jika akan saham menjadi meningkat, dan nilai perusahaan
perusahaan salah dalam pemilihan investasi, maka akan akan meningkat.
menggangu kelangsungan operasional perusahaan. Oleh
karena itu, perusahaan harus menjaga perkembangan Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Perusahaan
investasi sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan
melalui kesejahteraan pemegang saham dan dapat Variabel inflasi (X4) memiliki koefisien 0,1915 yang
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini artinya inflasi berpengaruh positif terhadap nilai
sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Hestinoviana perusahaan. Hal ini menandakan setiap kenaikan 1
(2013) dan Kodongo et al. (2014) yang menemukan satuan inflasi akan menaikkan nilai perusahaan 0,1915
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap kali. Nilai probabilitas inflasi sebesar 0,0000 kurang dari
nilai perusahaan. Hipotesis ke-2 diterima karena dari taraf nyata 0,10, artinya inflasi berpengaruh signifikan
hasil penelitian pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan PBV. Kenaikan inflasi akan
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. berdampak kepada perusahaan subsektor properti dan
real estate karena akan mengakibatkan harga bahan
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan bangunan menjadi semakin mahal, menyebabkan
biaya produksi yang ditanggung perusahaan menjadi
Variabel profitabilitas ROE (X3) memiliki nilai koefisien naik. Hal ini akan mengakibatkan margin perusahaan
0.7648 menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif menjadi turun, dan total aktiva perusahaan akan turun.
terhadap nilai perusahaan. Artinya, Jika ROE naik 1 % Nilai buku saham perusahaan akan turun dengan
maka akan meningkatkan nilai perusahaan PBV sebesar turunnya total aktiva perusahaan. Nilai perusahaan
0.7648 kali, dengan asumsi variabel lain konstan, begitu yang diukur dengan PBV akan naik dengan turunnya
juga sebaliknya. Nilai probabilitas ROE sebesar 0.0000 nilai buku saham perusahaan.
kurang dari taraf nyata 0,10, artinya nilai profitablitas
ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian ini sejalan dengan Yulianto (2015)
PBV. Hasil ROE yang tinggi menunjukkan perusahaan bahwa inflasi dapat terjadi tidak hanya karena kenaikan
menghasilkan keuntungan yang tinggi yang akan biaya melainkan juga tarikan permintaan. Kenaikan
memberikan sinyal positif pada investor. Profitabilitas inflasi karena tarikan permintaan akan meningkatkan
yang tinggi bisa diperkirakan akan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan yang akhirnya akan
deviden yang tinggi bagi pemegang saham. Hal ini meningkatkan earning yang dapat dibagikan kepada

Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017 449
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

pemegang saham. Hal ini menjadi daya tarik bagi beralih ke pasar uang karena return keuntungan yang
investor dan akan menaikkan permintaan saham sektor diperoleh di pasar uang lebih besar dari pada di pasar
properti dan real estate. Kenaikan permintaan saham modal yang pada akhirnya akan menurunkan harga
akan mengakibatkan kenaikan harga saham, dan naiknya saham. Harga saham yang turun akan berdampak pada
harga saham akan menaikkan nilai perusahaan yang nilai perusahaan yang dihitung dengan PBV. PBV
diukur dengan PBV. Hasil penelitian ini juga sejalan akan turun dengan turunnya harga saham perusahaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Noerirawan subsektor properti dan real estate. Hasil penelitian ini
dan Muid (2012) dan Mardiyati dan Rosalina (2013) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ihsan et
yang menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh positif al. (2018) dan Kewal (2012) yang menunjukkan bahwa
terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan signifikan
ditolak karena inflasi berpengaruh positif dan siknifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor ke-5 diterima karena kurs berpengaruh negatif dan
properti dan real estate yang terdaftar di BEI. signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
subsektor properti dan real estate yang terdaftar di
Pengaruh Nilai Tukar terhadap Nilai Perusahaan BEI.

Variabel nilai tukar (X5) memiliki nilai koefisien Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai
-1,057 yang artinya kurs berpengaruh negatif terhadap Perusahaan
nilai perusahaan. Hal ini menandakan setiap kenaikan
1 satuan kurs akan menurunkan nilai perusahaan 1.057 Variabel pertumbuhan ekonomi GDP (X6) memiliki
kali. Nilai probabilitas kurs sebesar 0,0000 kurang dari nilai koefisien 0,0145 yang artinya pertumbuhan
taraf nyata 0,10, artinya kurs berpengaruh signifikan ekonomi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
terhadap nilai perusahaan PBV. Ketika mata uang Nilai probabilitas GDP sebesar 0,6080 lebih besar
rupiah mengalami pelemahan terhadap mata uang asing dari taraf nyata 0,10, artinya GDP tidak berpengaruh
(depresiasi) maka akan menaikkan biaya pembelian terhadap nilai perusahaan PBV. Hasil penelitian ini
bahan-bahan bangunan seperti baja, bahan material berbeda dengan Hooker (2004) yang menemukan
produk interior dan bahan banguan lain yang diimpor. GDP berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Hal ini akan menaikkan biaya produksi, dan akan nilai perusahaan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi
menurunkan kinerja keuangan perusahaan. Penuruan suatu negara mengindikasikan adanya peningkatan
kinerja keuangan akan menurunkan total aktiva kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Adanya
perusahaan, dan nilai buku saham yang merupakan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan mendorong
selisih dari total aktiva dengan utang per jumlah saham masyarakat untuk melakukan konsumsi terhadap barang
yang beredar tentu akan naik. Nilai perusahaan yang dan jasa sehingga memperluas inbestasi di sektor riil.
dihitung dengan PBV yaitu perbandingan antara harga Adanya perkembangan investasi investasi di sektor riil
saham denga nilai buku saham akan menurun dengan tidak selalu diikuti adanya peningkatan investasi di
naiknya nilai buku saham. pasar modal. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah
pemerataan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan
Begitu juga dengan sebaliknya, penguatan mata uang pertumbuhan ekonomi belum tentu meningkatkan
rupiah terhadap mata uang asing (apresiasi) maka pendapatan per kapita setiap individu sehingga
akan menurunkan biaya produksi perusahaan dan investasi di pasar modal tidak terpengaruh oleh adanya
akan meningkatkan kinerja perusahaan. Peningkatan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
kinerja perusahaan akan menaikkan total aktiva dan
akan menurunkan nilai buku saham perusahaan. Nilai Rekomendasi terkait Nilai Perusahaan Terhadap
perusahaan yang diukur dengan PBV akan naik karena Perusahaan dan Investor
nilai buku saham yang turun adalah denominator dalam
menghitung PBV. Penelitian terhadap nilai perusahaan memberikan
masukan dan tambahan informasi terhadap perusahaan
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dan investor. Perusahaan dan investor akan mengambil
asing Dollar Amerika berdampak negatif terhadap kebijakan masing-masing dengan mempertimbangan
pasar modal, sehingga menyebabkan pasar modal tidak nilai perusahaan. Perusahaan akan meningkatkan nilai
memiliki daya tarik. Hal ini menyebabkan inverstor perusahaannya semakin baik sehingga investor akan

450 Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

tertarik untuk berinvestasi. Investor akan melakukan Variabel kurs berpengaruh negatif dan signifikan
investasi pada perusahaan dengan mengharapkan return terhadap nilai perusahaan. Ketika nilai tukar rupiah
dari investasi yang dilakukan. mengalami penurunan terhadap mata uang asing
(depresiasi), maka harga bahan bangunan yang diimpor
Perusahaan akan mengalami kenaikan yang mengakibatkan naiknya
biaya produksi perusahaan. Perusahaan sebaiknya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal mengantisipasi dengan mengurangi impor dan
yang dihitung dengan DER berpengaruh positif memaksimalkan pembelian bahan bangunan dari dalam
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Artinya, negeri. Variabel nilai tukar menjadi faktor yang paling
penambahan utang akan menaikkan nilai perusahaan. berpengaruh terhadap nilai perusahaan jika dilihat dari
Oleh karena itu, kebijakan perusahaan menggunakan besar koefisiennya, dimana nilai tukar memiliki nilai
utang sebagai sumber pembiayaan investasi adalah koefiesien -1,0657, paling tinggi dari variabel lain
sangat tepat karena akan meningkatkan nilai perusahaan, yang diteliti. Artinya, perusahaan perlu memberikan
hal ini bisa terjadi karena peningkatan pengembalian perhatian dan antisipasi terhadap setiap perubahan
modal dari investasi tersebut lebih besar dari biaya faktor eksternal, khususnya niali tukar karena akan
bunga sebagai beban tetap dari penggunaan utang. berpengaruh terhadap perubahan nilai perusahaan.

Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan Investor


signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya tingkat
profitabilitas yang baik menunjukkan perusahaan Investor yang berinvestasi pada perusahaan subsektor
mempunyai kinerja yang baik dan akan menaikkan properti dan real estate perlu memperhatikan struktur
nilai perusahaan. Variabel ROE adalah faktor internal modal perusahaan tersebut. Sebagaimana dalam
yang paling berpengaruh terhadap nilai perusaaan, penelitian ditemukan bahwa struktur modal berpengaruh
hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien ROE adalah positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
0,7648, lebih tinggi dari dua faktor internal lainnya. Artinya penambahan utang akan menaikkan nilai
Oleh karena itu, kebijakan manajerial lebih diarahkan perusahaan. Penambahan utang perusahaan dapat
pada upaya peningkatan kinerja perusahaan. Upaya ini diartikan perusahaan akan melakukan ekspansi atau
dapat dilakukan melalui kebijakan penggunaan utang perluasan usaha, dengan harapan akan menaikkan
yang menghasilkan return of rate yang lebih besar kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini
dari cost of capital-nya, kebijakan investasi, kebijakan juga dapat diartikan bahwa penambahan utang dapat
pembagian bonus, dan kebijakan lainnya, agar nilai menaikkan kinerja perusahaan, dimana peningkatan
perusahaan meningkat. pengembalian modal lebih tinggi dibandingkan dengan
biaya bunga yang dibebankan karena penambahan
Variabel pertumbuhan perusahaan (growth) dalam utang. Bagi investor sebaiknya membeli saham
penelitian ini diukur dengan perubahan total aset subsektor properti dan real estate ketika perusahaan
perusahaan dengan periode sebelumnya. Hasil melakukan penambahan utang, karena akan menaikkan
penelitian menunjukkan pertumbuhan perusahaan nilai perusahaan di masa depan.
berpengaruh positif terhadap nilai persuahaan. Artinya
kenaikan total aset perusahaan akan menaikkan nilai Faktor internal lain yang perlu diperhatikan adalah
perusahaan subsektor properti dan real estate yang pertumbuhan perusahaan dan tingkat profitabilitas
terdaftar di BEI. perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan berpengaruh
Faktor eksternal inflasi, kurs dan pertumbuhan ekonomi positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh Peningkatan pertumbuhan perusahaan yang besar
karena itu, manajemen hanya dapat mengantisipasi menandakan adanya ekspansi usaha yang dilakukan,
perubahan terhadap faktor-faktor eksternal tersebut. dan akan meningkatkan penjualan dengan harapan akan
Hasil penelitian menunjukkan inflasi berpengaruh meningkatkan laba perusahaan. Para investor sebaiknya
positif terhadap nilai perusahaan, artinya ketika inflasi melakukan pembelian saham perusahaan subsektor
naik maka nilai perusahaan juga naik maka sebaiknya properti dan real estate ketika perusahaan menunjukkan
perusahaan menjaga kinerja perusahaan tetap baik. kinerja yang baik dengan kata lain memiliki tingkat
profitabilitas yang tinggi dan pertumbuhan perusahaan

Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017 451
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

yang tinggi juga, karena perusahaan dengan kinerja perusahaan akan melakukan ekspansi atau perluasan
yang baik memiliki prospek yang baik di masa depan, usaha, dengan harapan akan menaikkan kinerja dan
dan nilai perusahaan akan naik. meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pertumbuhan dan profitabilitas
Faktor eksternal juga penting jadi bahan pertimbangan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
bagi investor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai perusahaan. Peningkatan pertumbuhan perusahaan
variabel inflasi berpengaruh positif dan signifikan yang besar menandakan adanya ekspansi usaha yang
terhadap nilai perusahaan subsektor properti dan real dilakukan, dan akan meningkatkan penjualan dengan
estate yang terdaftar di BEI. Artinya, ketika inflasi harapan akan meningkatkan laba perusahaan. Para
meningkat maka sebaiknya investor membeli saham investor sebaiknya melakukan pembelian saham
sektor properti dan real estate karena nilai perusahaan perusahaan subsektor properti dan real estate ketika
sektor ini akan meningkat dan sebaliknya. perusahaan menunjukkan kinerja yang baik dengan
kata lain memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi
Variabel nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan dan pertumbuhan perusahaan yang tinggi juga, karena
signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini sesuai perusahaan dengan kinerja yang baik memiliki prospek
dengan hipotesis penelitian. Ketika nilai tukar rupiah yang baik di masa depan, dan nilai perusahaan akan
mengalami penurunan terhadap mata uang asing naik.
(depresiasi), maka sebaiknya investor menjual saham
sektor properti dan real estate karena nilai perusahaan
sektor ini akan turun. Sebaliknya, jika nilai tukar KESIMPULAN DAN SARAN
rupiah mengalami kenaikan terhadap mata uang asing
(apresiasi), maka sebaiknya investor membeli saham Kesimpulan
sektor properti dan real estate karena harga saham akan
meningkat dan nilai perusahaan juga akan meningkat. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor
internal perusahaan, yaitu struktur modal (DER), asset
Implikasi Manajerial growth, dan profitabilitas (ROE) berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan price to book value (PBV).
Kebijakan perusahaan menggunakan utang sebagai Faktor eksternal perusahaan yaitu inflasi berpengaruh
sumber pembiayaan investasi adalah sangat tepat positif, sementara kurs berpengaruh negatif dan
karena akan meningkatkan nilai perusahaan, hal ini bisa pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap nilai
terjadi karena peningkatan pengembalian modal dari perusahaan. Rekomendasi yang bisa diberikan kepada
investasi tersebut lebih besar dari biaya bunga sebagai perusahaan dan investor adalah sebagai berikut. Ketika
beban tetap dari penggunaan utang. Profitabilitas nilai tukar rupiah mengalami depresiasi, perusahaan
(ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap sebaiknya mengantisipasi dengan memaksimalkan
nilai perusahaan, kebijakan manajerial lebih diarahkan pembelian bahan bangunan dari dalam negeri atau
pada upaya peningkatan kinerja perusahaan. Upaya ini dengan kata lain mengurangi impor. Bagi investor
dapat dilakukan melalui kebijakan penggunaan utang sebaiknya menjual saham sektor properti dan real estate
yang menghasilkan return of rate yang lebih besar untuk meminimalkan resiko nilai perusahaan turun.
dari cost of capital-nya, kebijakan investasi, kebijakan Faktor kedua yang paling berpengaruh terhadap nilai
pembagian bonus, dan kebijakan lainnya, agar nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan (ROE). Upaya
perusahaan meningkat. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan dapat dilakukan melalui
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan penggunaan utang (meningkatkan DER) dan
nilai persuahaan. Artinya, kenaikan total aset perusahaan kebijakan investasi (meningkatkan Growth).
akan menaikkan nilai perusahaan.
Saran
Investor yang berinvestasi pada perusahaan subsektor
properti dan real estate perlu memperhatikan struktur Perusahaan sebaiknya memberikan perhatian lebih
modal perusahaan tersebut. Sebagaimana dalam terhadap kebijakan peningkatan nilai ROE karena
penelitian ditemukan bahwa struktur modal berpengaruh variabel ini merupakan faktor internal yang paling
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ketika nilai
Penambahan utang perusahaan dapat diartikan tukar rupiah mengalami penurunan terhadap mata

452 Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

uang asing (depresiasi), maka sebaiknya investor Herawati T. 2013. Pengaruh kebijakan dividen,
menjual saham sektor properti dan real estate karena kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai
nilai perusahaan sektor ini akan turun. Sebaliknya, perusahaan. Jurnal Manajemen 2(2): 1–18.
jika nilai tukar rupiah mengalami kenaikan terhadap Hestinoviana V. 2013. The influence of profitability,
mata uang asing (apresiasi), maka sebaiknya investor solvability, asset growth, and sales growth
membeli saham sektor properti dan real estate karena toward firm value (empirical study on mining
harga saham akan meningkat dan nilai perusahaan juga companies which listed on indonesia stock
akan meningkat.Ketika nilai tukar rupiah mengalami exchange). Jurnal Administrasi Bisnis 4(1).
penurunan terhadap mata uang asing (depresiasi), Hooker, Mark A. 2004. Macroeconomic factors and
perusahaan sebaiknya mengantisipasi dengan emerging market equity returns: a bayesian
mengurangi impor dan memaksimalkan pembelian model selection approach. Emerging Markets
bahan bangunan dari dalam negeri untuk menjaga nilai Review 5: 379–387.https://doi.org/10.1016/j.
perusahaan tetap baik. Bagi peneliti berikutnya dapat ememar.2004.09.001.
melakukan penelitian lebih lanjut tentang struktur Ihsan H, Rashid A, Naz A. 2018. Exchange rate
modal optimal pada perusahaan subsektor properti dan exposure and firm value: an assesment of
real estate. domestic versus multinational firms. The Lahore
Journal of Economics 23(1): 51–77. https://doi.
org/10.35536/lje.2018.v23.i1.A3.
DAFTAR PUSTAKA Kewal SS. 2012. Pengaruh inflasi, suku bunga, kurs,
dan pertumbuhan PDB terhadap indeks harga
Antwi S, Mills EFEA, Zhao X. 2012. Capital structure saham gabungan. Jurnal economia 8(1):53–64.
and firm value: Empirical evidence from Ghana. Kodongo O, Mokoaleli-Mokoteli T, Maina LN.
International Journal of Business and Social 2014. Capital structure, profitability and firm
Science. 3(22): 103-111. value: panel evidence of listed firms in Kenya.
Apriada K. 2013. Pengaruh struktur kepemilikan, African Finance Journal 17(1): 1–20.https://doi.
struktur modal dan profitabilitas pada nilai org/10.2139/ssrn.2465422
perusahaan [tesis]. Denpasar: Universitas Mardiyati U, Rosalina A. 2013. Analisis pengaruh nilai
Udayana. tukar, tingkat suku bunga dan inflasi terhadap
Brigham EF, Gapenski LC. 2006. Intermediate indeks harga saham studi kasus pada perusahaan
Financial Management.7¬th edition. SeaHarbor properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Drive: The Dryden Press Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia 4(1):
[BKPM] Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2017a. 1–15.
Tren realisasi investasi luar negeri sektor properti. Mas'ud M. 2008. Analisis faktor-faktor yang
https://www.bkpm.go.id/id/statistik/investasi- memengaruhi struktur modal dan hubungannya
langsung-luar-negeri-fdi [2018 Januari 20]. terhadap nilai perusahaan. Jurnal Manajemen
[BKPM] Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2017b. dan Bisnis 7(4): 82–99.
Tren realisasi investasi dalam negeri sektor Modigliani F, Miller MH. 1958. The cost of capital,
properti. https://www.bkpm.go.id/id/statistik/ corporation finance, and the theory of investment.
investasi-langsung-dalam-negeri-ddi [2018 American Economics Review 13 (3): 261–297.
Januari 20]. Noerirawan, Ronni dan Muid, Abdul, 2012. Pengaruh
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Pertumbuhan faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap
PDB sektor properti 2017–2018.https://www. nilai perusahaan. Journal of Accounting 1(1):
bps.go.id/dynamictable/2017/05/05/1255/- 1-12.
seri-2010-laju-pertumbuhan-y-on-y-produk- Paminto A, Setyadi D, Sinaga J. 2016. The effect of
domestik-bruto-menurut-lapangan-usaha-%- capital structure, firm growth, and dividend
2017---2018.html [2018 Januari 20]. policy in profitability and firm value of the palm
Dhani IP, Utama AG. 2017. Pengaruh pertumbuhan oil plantation companies in Indonesia. European
perusahaan, struktur modal, dan profitabilitas, Journal of Business and Management 8(33):
terhadap nilai perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi 123–134.
dan Bisnis Airlangga 2(1): 135–148. https://doi. Pertiwi YI. 2018. Pengaruh kinerja keuangan terhadap
org/10.31093/jraba.v2i1.28. nilai perusahaan sektor properti, real estate, dan

Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017 453
P-ISSN: 2407-5434 E-ISSN: 2407-7321 Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),
Vol. 5 No. 3, September 2019
Accredited by Ministry of RTHE Number 32a/E/KPT/2017

konstruksi bangunan [tesis]. Bogor: Institut Finance Research 5(2): 149–153.https://doi.


Pertanian Bogor org/10.5430/afr.v5n2p149.
Rasyid A. 2015. Effects of ownership structure, capital Tandelilin E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen
structure, profitability and company's growth Portofolio. Yogyakarta: PBFE.
towards firm value. International Journal of Thobarry AA. 2009. Analisis pengaruh nilai tukar,
Business and Management Invention 4(4): 25– suku bunga, laju inflasi dan pertumbuhan GDP
31. terhadap indeks harga saham sektor properti
Sabrin SB, Dedy TS, Sujono. 2016. The effect of (kajian empiris pada bursa efek indonesia
profitability on firm value in manufacturing periode pengamatan tahun 2000-2008) [tesis].
company at Indonesia stock exchange. The Semarang: Universitas Diponegoro.
International Journal Of Engineering And Tui S, Nurnajamuddin M, Sufri M, Nirwana A. 2017.
Science 5(10): 81–89. Determinants of profitability and firm value:
Safrida E. 2008. Pengaruh struktur modal dan Evidence from Indonesian banks. International
pertumbuhan perusahaan terhadap nilai Journal of Management & Social Science 7(1):
perusahaan pada perusahaan manufaktur di 84–95.https://doi.org/10.21013/jmss.v7.n1.p10.
bursa efek jakarta [tesis]. Medan: Universitas Yuanita, Budiyanto, Riyadi S. 2016. Influence of
Sumatera Utara. capital structure, size and growth on profitability
Salvatore D. 2005. Ekonomi Manajerial dalam and corporate value. International Journal of
Perekonomian Global. Setyo BI, penerjemah. Business and Finance Management Research
Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari: 4(1): 80–101.
Manajerial Economics. Yulianto D. 2015. Pengaruh kinerja perusahaan dan
Sucuahi W, Cambarihan JM. 2016. Influence of variabel makroekonomi terhadap harga saham
profitability to the firm value of diversified perbankan. Jurnal Aplikasi Manajemen 5(2):
companies in Philippines. Accounting and 3–15.

454 Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship, Vol. 3 No. 2, May 2017

You might also like