You are on page 1of 10

ANALISIS USAHATANI NENAS DI DESA KUALU NENAS

KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALYSIS OF PINEAPPLE FARMING IN KUALU NENAS VILLAGE


SUB-DISTRICT OF TAMBANG KAMPAR REGENCY

Khairani1 Roza Yulida2 , Jumatri Yusri2


Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jln. HR. Subrantas KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28294
E-mail: Khairani.adlis@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research are: 1) analyze of the pineapple farm income in
Kualu Nenas Village; 2) analyze of the efficiency farming in Kualu Nenas
Village. This research was conducted in Kualu Nenas Village Tambang District
Kampar Regency by using survey method. The technique was taken respondents
by simple random sampling. The populations of this research are pineapple
farmers with the 67 peoples were chosen at random to 35 farmers. Analysis of the
data used is the analysis of farming .The results showed that the total cost of
production of pineapple farm on one year in the village Kualu Nenas is
Rp.29.988.505,94-/ha, with the average of pineapple production is 34.592
pieces/ha/year in order to be obtain net income with the average is
Rp.47,047,110.50/year. Pineapple farm in the Kualu Nenas Village are efficient
by showned of Return Cost Ratio (RCR) >1 (2.57). It means, for Rp.1,- come out
will be increasing income obtained Rp.2,57, thus indicated that pineapple farming
in the Kualu Nenas Village economically efficient and feasible to be continued
and developed.

Keywords: Pineapple Farming, Income, Efficiency.

PENDAHULUAN
Nenas merupakan komoditi Sentra pengembangan tanaman
hortikultura yang sangat potensial di nenas di Kabupaten Kampar terletak
Indonesia. Produksinya mencapai di Desa Kualu Nenas Kecamatan
8,75% dari total produksi buah- Tambang. Luas area kebun nenas
buahan Indonesia. Penyebaran
1050 ha dengan produksi ± 4 ton
tanaman nenas di Indonesia hampir
merata di seluruh daerah. Provinsi buah nenas/hari (Monografi Desa,
Riau merupakan salah satu sentra 2012).
produksi nenas. Kabupaten Kampar Perkembangan usahatani nenas
merupakan salah satu sentra di Desa Kualu Nenas mengalami
penanaman nenas di Provinsi Riau penurunan hasil produksi, hal ini
dengan produksi 13.460,41 ton (BPS disebabkan karena keterbatasan-
Kampar, 2012). keterbatasan yang dihadapi petani
seperti, luas lahan yang digunakan,

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 9


teknologi yang digunakan, pupuk, dapat mempengaruhi produksi
obat-obatan, dan tenaga kerja yang maksimal bagi petani nenas.
dipakai. Lahan yang digunakan Usahatani nenas terbilang
petani banyak dialihfungsikan relatif mudah untuk dilakukan,
menjadi perkebunan kelapa sawit, namun suatu usaha tidak dapat
perkebunan karet dan perumahan. memberikan keuntungan maksimal
Alih fungsi lahan ke perkebunan apabila cara budidayanya tidak
terjadi karena petani merasakan dilakukan dengan tepat. Petani harus
kesulitan memelihara tanaman nenas memperhatikan penggunaan bibit,
dan petani tidak sungguh-sungguh pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja
dalam menjalankan usahatani nenas, agar tidak terjadi kelebihan dan
sedangkan lahan yang kekurangan sehingga tercapai
dialihfungsikan menjadi perumahan kondisi yang efisien.
merupakan lahan yang dimiliki oleh Berdasarkan latar belakang
warga yang tinggal di luar daerah diatas, maka penulis tertarik untuk
penelitian, sehingga petani tidak melakukan penelitian
berhak atas lahan yang dimiliki oleh mengenai“Analisis Usahatani Nenas
warga diluar daerah tersebut. Alat- di Desa Kualu Nenas Kecamatan
alat yang digunakan petani juga Tambang Kabupaten Kampar”.
masih tergolong sederhana, selain itu Tujuan penelitian ini yaitu untuk : 1)
penggunaan pupuk dan obat-obatan menganalisis pendapatan usahatani
masih belum sesuai dengan dosis nenas di Desa Kualu Nenas; 2)
yang dianjurkan. Hal tersebut tentu menganalisis efisiensi usahatani
nenas di Desa Kualu Nenas.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian produksi dan harga jual. Sementara


Penelitian ini dilaksanakan di data sekunder yang diperlukan dalam
Desa Kualu Nenas Kecamatan penelitian ini diperoleh dari literatur
Tambang Kabupaten Kampar. (buku, skripsi, dan jurnal) serta
Pengambilan data dilapangan instansi yang terkait.
dilakukan pada bulan Mei-November
2015. Analisis Data
Data dianalisis dengan
Metode Pengambilan Sampel pendekatan perhitungan analisis
Penelitian ini menggunakan usahatani yang terdiri dari analisis
metode survei. Pengambilan sampel biaya produksi, analisis keuntungan
dilakukan dengan cara Simple dan analisis efisiensi usahatani.
random sampling. Jumlah sampel
ditetapkan secara quota yaitu Analisis Biaya Produksi
sebanyak 35 petani. Data yang Biaya produksi usahatani nenas
digunakan meliputi data primer dan dihitung dengan menggunakan
sekunder. Jenis data primer yang rumus:
dibutuhkan dalam penelitian ini TC= TFC
terdiri dari: luas lahan, jumlah +TVC..........(Soekartawi,2002)
pemakaian faktor produksi, harga Dimana :
pembelian faktor produksi, jumlah TC= Total Cost (Rp/Tahun)

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 10


TFC= Total Fixed Cost (Rp/Tahun) menggunakan rumus (Soekartawi,
TVC = Total Variable Cost 2005):
(Rp/Tahun) π = TR – TC
Biaya produksi terdiri dari
biaya variabel dan biaya tetap. Biaya π= Y.Py – (TFC + TVC)
variabel adalah biaya untuk Dimana :
pembelian faktor produksi yang π = KeuntunganBersih
bersifat variabel yaitu: biaya untuk (Rp/Ha/Tahun)
pupuk, obat perangsang (ethrel), Y = Jumlah Produksi Nenas
bibit dan upah TKLK. Biaya tetap (Buah/Ha)
terdiri dari upah TKDK, penyusutan Py = Harga Produksi Nenas
peralatan dan sewa lahan. (Rp/Buah)
Penyusutan Peralatan TFC = Biaya Tetap Total
Penghitungan biaya (Rp/Tahun)
penyusutan peralatan menggunakan TVC = Biaya Variable Total
metodaStraight Line (Rp/Tahun)
Method(Suratiyah, 2006) dengan
rumus sebagai berikut : Pendapatan Kerja Keluarga
D =NB – NS Pendapatan kerja keluarga
UE dihitung dengan rumus sebagai
Dimana : berikut:
D = Nilai penyusutan (Rp/Ha) I = π + TFC.................(Hernanto,
NB = Nilai Beli Alat (Rp) 1996)
NS =Nilai Sisa (20% dari nilai beli Dimana :
(Rp)) I = Income (Rp/Tahun)
UE =Usia Ekonomis (Tahun) π = Keuntungan Bersih
Nilai sisa alat alat pertanian (Rp/Tahun)
yang digunakan diakhir umur TFC = Total Fix Cost/Biaya tetap
ekonomis sebesar 20% dari nilai beli total (Rp/Tahun)
alat pertanian tersebut.
Analisis Efisiensi Usahatani
Penerimaan dengan Metode Return Cost Ratio
Penerimaan usahatani (RCR)
nenasdihitung dengan menggunakan
rumus: RCR = ............. (Soekartawi,
TR = Y. Py.......... (Soekartawi, 2005) 2001)
Keterangan : Keterangan:
TR = Total Penerimaan (Rp/Tahun) RCR = Return Cost Ratio
Y TR = Total Revenue
=JumlahProduksiNenas(Buah/H TC = Total Cost
a)
Py = Harga Produksi Nenas Dengan ketentuan sebagai berikut:
(Rp/Buah) 1. Apabila RCR > 1, berarti setiap
satu rupiah biaya yang
Keuntungan dikeluarkan akan menghasilkan
Pendapatan atau keuntungan penerimaan lebih besar dari satu,
bersihusahatani nenas dihitung artinya usaha yang dilakukan

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 11


efisien dan layak untuk 3. Apabila RCR=1, berarti setiap
dikembangkan. satu rupiah biaya yang
2. Apabila RCR < 1, berarti setiap dikeluarkan akan mendapatkan
satu rupiah biaya yang penerimaan sama dengan satu,
dikeluarkan akan menghasilkan artinya usaha yang dilakukan
penerimaan lebih kecil dari satu, dalam kondisi impas (Break
artinya usaha yang dilakukan Even Point) atau balik modal.
tidak efisien serta tidak layak
untuk dikembangkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Daerah Penelitian Identitas Petani Sampel


Desa Kualu Nenas Petani adalah setiap orang yang
adalahpemekaran dari Desa melakukan usaha untuk memenuhi
Tambang yang terbentuk pada tahun sebagian atau seluruh kebutuhan
2001 berdasarkan keputusan Bupati hidupnya dibidang pertanian.
Kampar dengan Nomor:213/tahun Keberhasilan dalam melaksanakan
2001 tanggal 22 Oktober. Desa usahatani tergantung kepada faktor
Kualu nenas merupakan desa internaldan eksternal. Faktor
penyanggah atau perbatasan dengan internalantara lain umur, tingkat
Ibu Kota Provinsi Riau (Pekanbaru) pendidikan, jumlah tanggungan
yang terletak di Kecamatan Tambang keluarga dan lama pengalaman
Kabupaten Kampar tepatnya di usahatani. Faktor eksternal meliputi
pinggir Jalan Lintas Sumatera Barat luas lahan, status kepemilikan lahan,
kilometer 27. Adapun batas-batas dan pekerjaan pokok. Distribusi
wilayah Desa Kualu Nenas adalah identitas petani sampel berdasarkan
sebagai berikut: umur, tingkat pendidikan, jumlah
Sebelah Utara : Berbatasan dengan tanggungan keluarga dan lama
Desa Pagaruyung, pengalaman usahatani
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan dipaparkan pada Tabel 1 berikut:
Desa Aur Sati, Tabel 1. Identitas Petani Sampel
Sebelah Barat : Berbatasan dengan N
Keterangan
Jumlah Persentase
Desa Sungai o (Jiwa) (% )
1. Umur (Tahun)
Pinang, dan
<15 0 00,0
Sebelah Timur: Berbatasan dengan 15-55 25 75,6
Desa Rimbo >55 10 24,4
Panjang. 2. Tingkat Pendidikan
Hampir keseluruhan Desa Tidak Sekolah 12 34,28
Kualu Nenas terdiri dari dataran SD 8 22,86
dengan ketinggian tempat ± 40 m SLTP 8 22,86
SLTA 7 20,00
dpl, dengan curah hujan 1200
mm/tahun dan pada suhu udara 3. PengalamanBerusahatani (Tahun)
26°C-33°C. Jenis tanah 75% tanah 0 – 10 15 42,85
11 – 20 8 22,86
gambut dengan pH 4,5–5,6 setiap 21 – 30 8 22,86
tahun. (Monografi Desa Kualu 31 – 40 4 11,43
Nenas, 2012). 4. Jumlah Tanggungan Keluarga (Jiwa)
1–3 24 68,57

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 12


4–6 11 31,43 cukup lama terhadap usahatani
5. Luas lahan (Ha) nenas, dengan lamanya pengalaman
< 0,5 1 2,86 usahatani yang dimiliki petani nenas
0,5 – 2 34 97,14
>2 0 0
dapat dikatakan bahwa petani nenas
Berdasarkan Tabel 1, dapat memiliki pengetahuan dan
dilihat bahwa distribusi tingkat umur keterampilan yang cukup banyak
petani sebanyak 75,6% berada pada terhadap usahataninya.
umur produktif dan 24,4% berada Identitas petani dilihat dari
pada umur tidak produktif, dapat jumlah tanggungan keluarganya
diartikan bahwa petani dalam sebanyak 24 petani nenas
penelitian ini dominan memiliki (68,57%)memiliki jumlah
umur yang masih produktif, sehingga tanggungan keluarga 1-3 jiwa dan
akan memberikan indikasi bahwa sisanya memiliki tangungan 4-6 jiwa
petani tersebut masih mempunyai (31,43%). Hal ini berarti tanggungan
kekuatan fisik untuk bekerja dan petani nenas relatif sedikit, dan
mudah dalam mengadopsi inovasi diharapkan dapat mengurangi
baru. besarnya biaya untuk keperluan
Selain itu, distribusi tingkat rumahtangga dan memberikan
pendidikan petani nenas masih relatif kesempatan untuk mengembangkan
rendah, dimana sebanyak 34,28% usahanya.
petani tidak bersekolah, sebanyak Dari 35 sampel petani nenas
22,86% tamat SD dan SLTP dan berdasarkan luas lahan pada Tabel 1,
20,00% tamat SLTA serta tidak ada hanya 1petani (2,86%) yang
petani nenas yang pendidikannya memiliki luas lahan <0,5 ha, dan 34
sampai ke perguruan tinggi. Hal ini petani lainnya (97,14%) memiliki
dapat diartikan bahwa proporsi luas lahan 0,5–2 Ha. Dapat diartikan
antara tingkat pendidikan petani bahwa sebagian besar petani nenas
yang tamat SD dan SLTP relatif didaerah penelitian memiliki lahan
sama dan secara keseluruhan banyak yang tergolong dalam kelompok
petani nenas yang tidak merasakan lahan sedang yaitu dengan luas lahan
bangku pendidikan. Rendahnya 0,5-2 Ha.Lahan yang digunakan
tingkat pendidikan petani nenas ini petani nenas sebagian besar
dapat mengakibatkan rendahnya merupakan lahan milik sendiri dan
pengetahuan petani ada juga beberapa dari petani yang
untukmengembangkan usahanya. lahannya hanya sebatas hak pakai,
Pengalaman petani nenas di namun tidak dikenakan biaya
Desa Kualu Nenas dalam sedikitpun dari pemilik lahan yang
berbudidaya tergolong cukup lama sebenarnya sehingga secara otomatis
dimana rata-rata pengalaman petani petani bisa menjalankan usahatani
nenas yaitu 16,09 tahun dengan dengan mendapatkan hasil secara
rentang 3-40 tahunberdasarkan utuh tanpa dibagi dengan pihak lain,
Tabel1 dapat dilihat bahwa sebagian dan dapat mengembangkan usahatani
besar petani nenas memiliki dengan baik serta diharapkan dapat
pengalaman usahatani lebih dari 10 meningkatkan ekonomi rumahtangga
tahun, hanya 15 petani nenas yang petani.
memiliki pengalaman usahatani ≤ 10 Budidaya Nenas di Desa Kualu
tahun. Hal ini berarti, petani nenas Nenas
sudah memiliki pengalaman yang

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 13


Subsistem budidaya sesuai dengan anjuran dan ketentuan
merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya tanaman nenas.
dalam usahatani karena dapat Pembibitan
menentukan jumlah output yang Tanaman nenas didaerah
dihasilkan. Perlakuan atau teknik penelitian umumnya diperbanyak
budidaya tanaman nenas di Desa dengan menggunakan bibit anakan.
Kualu Nenas meliputi persiapan Sebelum ditanam bibit anakan
lahan, pembibitan, penanaman, dicabut terlebih dahulu dan dipilih
pemeliharaan, dan pemanenan. Di atau diseleksi secara manual oleh
bawah ini adalah rincian masing- petani untuk mengetahui bibit
masing proses budidaya nenas di anakan yang baik dan layak untuk
Desa Kualu Nenas. ditanam. Bibit yang baik mempunyai
Persiapan Lahan daun-daun yang tampak tebal penuh
Kegiatan yang dilakukan berisi, bebas hama dan penyakit serta
dalam persiapan lahan berupa pertumbuhannya relatif seragam.
pembukaan lahan, penggemburan Ada beberapa jenis bibit anakan yang
tanah, dan pembuatan selokan jika digunakan oleh petani yaitu anakan
diperlukan. Di lokasi penelitian, buah, anakan tangkai dan anakan
tahap pertama yang dilakukan dalam batang bahkan ada juga yang
persipan lahan adalah pembukaan menggunakan mahkota buah nenas.
lahan. Kegiatan tersebut dilakukan Anakan yang paling dominan
karena lahan yang dipakai untuk digunakan oleh petani adalah anakan
budidaya nenas merupakan lahan batang, karena berdasarkan
yang biasanya ditumbuhi rerumputan keterangan dari petani anakan batang
liar. Kegiatan ini dapat dilakukan merupakan anakan yang lebih cepat
dengan cara membabat rumput- mengeluarkan putik dan cepat
rumput liar atau meracuni rumput berproduksi dibandingkan dengan
liar lalu membakar rumput liar anakan lainnya.
tersebut. Pada umumnya petani akan Rata-rata jumlah penggunaan
menjaga lahannya saat membakar bibit dilokasi penelitian yaitu
sampah rumput liar. Jika lahan tidak sebanyak 39.352/Ha dengan harga
dijaga saat melakukan pembakaran yang berlaku saat penelitian 250-500
rumput liar, dapat menyebabkan per batang, sehingga didapatkan
kebakaran lahan. Hal tersebut biaya rata-rata yang dibutuhkan
dikarenakan jenis tanah dilokasi petani nenas untuk pembelian bibit
penelitian pada umumnya tanah sebesar Rp. 11.170.610,-/Ha.
gambut. Penanaman
Setelah pembukaan lahan Teknik penanaman yang
dilanjutkan dengan pengolahan digunakan mengikuti teknik
tanah. Pengolahan tanah yaitu penanaman awal setelah pembukaan
membolak-balik tanah menggunakan lahan yaitu menanam kembali bibit
cangkul atau traktor yang bertujuan anakan didekat bibit induk.
agar sisa rerumputan yang masih Penanaman dapat dilakukan setelah
tersisa di permukaan tertimbun dan lahan dibersihkan dari semak
menjadi pupuk bagi tanaman. belukar. Bibit ditancamkan atau
Pengolahan tanah biasanya dilakukan ditanam didekat bibit induk. Jarak
pada awal musim hujan, hal tersebut tanam yang digunakan oleh petani
nenas didaerah penelitian umumnya

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 14


berjarak 60 cm x 60 cm antar penelitian yaitu masing-masing
tanaman dan 100 cm antar baris. sebanyak (1,74 kg, 28,39 kg, 21,17
Penyiangan kg, 10,27 kg)/Ha. Berdasarkan
Penyiangan merupakan keterangan petani, mereka lebih
kegiatan membersihkan kebun nenas dominan menggunakan pupuk urea
dari rumput liar dan gulma pesaing. yang dicampurkan dengan pupuk
Tujuan dilakukan penyiangan untuk KCl, karena dapat menyuburkan
menghindari terjadinya perebutan air, tanaman, membesarkan buah dan
unsur hara, dan sinar matahari antara daun. Dosis pupuk untuk tanaman
gulma dengan tanaman nenas. nenas dilahan gambut yang terbaik
Umumnya petani responden dalam meningkatkan hasil produksi
melakukan penyiangan 2x dalam tanaman nenas berdasarkan hasil
satu tahun. Setiap responden penelitian (maulidi, 2012) yaitu
dominan melakukan kegiatan sebanyak (350 kg urea + 250 kg TSP
penyiangan sendiri dan dibantu oleh + 400 kg KCl) per Ha dan dilakukan
anggota keluarganya, tetapi ada juga dengan 3x pemupukan.
beberapa dari responden Total biaya pupuk dan jumlah
yang menggunakan jasa orang pupuk yang digunakan petaninenas
lain dengan sistem dalam satu tahun dapat dilihat pada
upah/borongan.Cara penyiangan Tabel 2.
yang dilakukan responden umumnya
dengan menggunakan parang dan Tabel2. Rata-Rata Biaya dan
sabit. Setelah itu tanah digemburkan Jumlah Penggunaan
dan ditimbunkan pada pangkal Pupuk/Ha/TahunPada
batang nenas, agar tanaman tidak Usahatani Nenas
mudah roboh/tumbang. No Jenis Jumlah( Biaya
Pemupukan Pupuk Kg) (Rp)
Pemupukan pada tanaman 1 Urea 291,41 1.126.276,46
nenas penting sebagai penyedia 2 TSP 3,99 17.932,75
unsur hara yang kurang atau bahkan 3 KCl 44,83 240.348,69
tak tersedia ditanah menjadi tersedia 4 NPK 41,10 389.041,10
5 Abu 16,50 26.401,00
untuk mendukung pertumbuhan
Jumlah 1.800.000,00
tanaman. Didaerah penelitian ada
Ket : Luas Lahan 1 Ha
beberapa jenis pupuk yang
Tabel 2 menjelaskan bahwa
digunakan oleh petani yaitu pupuk
pupuk urea adalah pupuk yang
Urea, TSP, KCl, NPK, dan abu. Cara
terbanyak digunakan oleh petani
pemberian pupuk yang dilakukan
(100%) dengan jumlah 291,41
petani bervariasi, tapi pada umumnya
Kg/Tahun dengan biaya sebesar
dengan cara menaburkan pupuk
Rp.1.126.276,46,- sedangkan pupuk
disekitar tanaman nenas. Seluruh
TSP adalah pupuk yang paling
petani nenas (100%) umumnya
sedikit digunakan oleh petani dengan
menggunakan pupuk urea.
jumlah 3,99 Kg/Tahun dengan biaya
Pemberian pupuk urea dilakukan
sebesar Rp.17.932,75. Hal tersebut
ketika tanaman berumur 3-4 bulan
dikarenakan tidak semua petani
dengan dosis rata-rata 165,63 kg/ha
nenas yang menggunakan pupuk
untuk satu kali pemberian,
TSP dalam usahataninya, hanya
sedangkan dosis rata-rata dari pupuk
5,7% dari petani yang menggunakan
TSP,KCl, NPK dan abu didaerah
pupuk tersebut. Berdasarkan

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 15


keterangan petani, pupuk TSP dapat berproduksi setiap minggunya
memperkecil buah nenas, karena dengan cara meneteskan obat
sifat pupuk yang dapat membuat perangsang pada bagian lahan yang
buah nenas menjadi padat. sudah mereka tentukan dan pada
Pemberian Obat Perangsang tanaman yang sudah terlihat siap
(Ethrel) untuk melakukan pembuahan,
Obat perangsang (ethrel) biasanya tanaman yang sudah
merupakan obat yang digunakan berumur 8 bulan. Pemanenan dapat
untuk merangsang pembungaan, dilakukan setelah ±4 bulan
pemasakan atau pematangan buah. pemberian obat perangsang ethrel
Pemberian ethrel dilakukan ketika pada tanaman nenas, adapun rata-rata
tanaman nenas berumur 8 bulan. hasil produksi nenas yang dapat
Dosis yang digunakan petani yaitu 3 dipanen oleh petani yaitu sebanyak
cc ethrel (3 ml) di campurkan dengan 561 buah nenas/Ha untuk satu kali
15-18 liter air. Dosis rata-rata panen, dan sebanyak 2.883 buah/Ha
penggunaan ethrel di lokasi untuk satu bulan panen, sehingga
penelitian yaitu 98,38 ml/Ha. Cara rata-rata hasil produksi nenas yang
pemberiannya yaitu diteteskan pada dapat dipanen oleh petani selama
bagian pucuk tanaman nenas atau satu tahun sebanyak 34.592 buah/Ha.
disemprotkan dengan menggunakan Ciri-ciri buah nenas yang siap
handsprayer. Ciri tanaman nenas dipanen yaitumahkota buah terbuka,
yang diteteskan ethrel yaitu pada tangkai buah mengkerut, mata buah
bagian pucuk tanaman nenas tampak lebih mendatar, warna bagian dasar
telah siap untuk melakukan buah kuning dan timbul aroma nenas
pembuahan. Setelah diteteskan yang harum dan khas.Pemanenan
dipucuk tanaman nenas, 40-45 hari buah nenas biasanya dilakukan pada
tanaman mengeluarkan bunga atau pagi hari dengan menggunakan
putik dan selama 4 bulan setelah parang/sabit, sarung tangan dan
diteteskan ethreltanaman nenas dapat keranjang. Cara panen yaitu dengan
dipanen. memotong tangkai buah
menggunakan parang/sabit dilakukan
Pemanenan secara hati-hati agar buah tidak rusak
Tanaman nenas dapat dan memar.
dipanen setelah berumur 12-24
bulan. Berdasarkan keterangan Analisis Usahatani Nenas
petani, nenas yang pertama ditanam Biaya Produksi
dari awal pembukaan lahan dapat Biaya produksi usahatani nenas
dipanen umur 12-14 bulan dan pada terdiri dari biaya tetap dan biaya
tahun kedua, nenas dapat dipanen variabel. Berikut rincian biaya dalam
pada umur 10-12 bulan apabila usahatani nenas di Desa Kualu
kebun rajin dibersihkan, dipupuk Nenas.
sesuai anjuran dan diberi obat Berdasarkan Tabel 3 dapat
perangsang (ethrel). dilihat bahwa total biaya tetap yang
Periode panen dilakukan dikeluarkan selama satu tahun per Ha
secara bertahap,rata-rata petani sebesar Rp.12.182.445,33, biaya
melakukan pemanenan empat kali variabel sebesar Rp. 17.806.060,61,
dalam satu bulan/Ha. Petani nenas sehingga total biaya produksi
membagi lahannya untuk dapat

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 16


usahatani nenas yang digunakan Keuntungan merupakan hasil
sebesarRp. 29.988.505,94/Ha/Tahun. pengurangan dari penerimaan dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan
Tabel 3. Rincian biaya rata-rata dalam usahatani. Keuntungan
usahatani nenas di usahatani nenas rata-rata Rp.
Desa Kualu 47.047.110,50/ha/tahun.
nenas/Ha/Tahun
No Uraian Biaya
Total Pendapatan Kerja Keluarga
(Rp/Ha/Tahun) Pendapatan kerja keluarga
1 Biaya Tetap
diperoleh dari penjumlahan
a Sewa lahan 2.000.000,00
b Penyusutan Peralatan 168.542,13keuntungan dengan biaya tetap (fix
Tenaga Kerja Dalam cost). Rata-rata pendapatan kerja
c 10.013.903,20
Keluarga (TKDK) keluarga petani nenas di daerah
Total Biaya Tetap 12.182.445,33penelitian yaitu sebesar
2 Biaya Variabel Rp.59.229.555,83/ha/tahun.
a Bibit 11.170.610,21
b Pupuk 1.800.000,00
c Obat Ethrel 38.480,70EfisiensiUsahatani Nenas
Tenaga Kerja Luar Kelayakan suatu usahatani
d 4.796.969,70
Keluarga (TKLK) nenas di lihat dari nilai Return Cost
Total Biaya Variabel 17.806.060,61Ratio (RCR) yang merupakan
Total Biaya Produksi perbandingan antara total pendapatan
29.988.505,94
3 (1+2)
4 Total Penerimaan 77.035.616,44
kotor dibagi dengan total biaya.
5 Keuntungan (4-3) 47.047.110,50Tabel 4. Nilai RCR usahatani
6 Efisiensi Usahatani (4/3) 2,57 nenas/ha di Desa Kualu
Nenas
Hasil Produksi No Keterangan Total
Tingkat produksi yang (Rp/tahun)
diperoleh petani nenas tidak terlepas 1 BiayaProduksi
dari luas atau sempitnya lahan yang a. BiayaTetap 12.182.445,33
b. Biayavariabel 17.806.060,61
digunakan untuk usahatani nenas.
Selain itu faktor lain yang juga dapat Total 29.988.505,94
mempengaruhi hasil produksi adalah 2 PendapatanKotor 77.035.616,44
pemeliharaan pada tanaman nenas 3 Keuntungan (2-1) 47.047.110,50
4 RCR (2/1) 2,57
dan pemberian obat perangsang
(ethrel). Umumnya petani Besarnya nilai Return Cost
melakukan pemanenan 4-6 kali Ratio (RCR) yang di peroleh dari
dalam satu bulan. Rata-rata usahatani nenas dalam satu tahun
hasilproduksi nenas yang diperoleh adalah sebesar 2,57 (Tabel 4).
petani yaitu sebanyak 561 buah Artinya setiap pengeluaran biaya
nenas/Ha untuk satu kali panen, Rp.1,- akan menghasilkan
sebanyak 2.883 buah/Ha untuk satu pendapatan sebesar Rp.2,57 yang
bulan, sehingga rata-rata hasil berarti usahatani nenas di daerah
produksi nenas yang dapat dipanen penelitian efisien dan layak untuk
oleh petani selama satu tahun diteruskan.
sebanyak 34.592 buah/Ha.
KESIMPULAN
Pendapatan Bersih atau Berdasarkan hasil penelitian
Keuntungan Usahatani Nenas yang dilakukan di Desa Kualu Nenas

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 17


Kecamatan Tambang Kabupaten 1. Petani nenas di Desa Kualu
Kampar diperoleh kesimpulan Nenas sebaiknya terus
sebagai berikut: mengembangkan usahatani
1. Total biaya produksi usahatani nenas, karena usahatani nenas
nenas dalam satu tahun adalah memiliki potensi yang sangat
sebesar Rp.29.988.505,94-/Ha. baik untuk dikembangkan.
Total hasil produksi nenas rata- 2. Bagi pemerintah terkait
rata 34.592 buah/Ha/Tahun khususnya dinas pertanian dan
sehingga diperoleh pendapatan penyuluh pertanian senantiasa
bersih atau keuntungan usahatani memberikan bimbingan,
nenas rata-rata dukungan serta menjalin
Rp.47.047.110,50/Ha/Tahun. komunikasi yang baik kepada
2. Usahatani nenas di daerah petani nenas sehingga usahatani
penelitian efisien dan layak untuk nenas lebih baik lagi dan dapat
diteruskan yang ditunjukkan oleh diteruskan atau dikembangankan
Nilai Retrun Cost Ratio (RCR) > dalam skala yang lebih besar
1 (2,57). selain itu perlu adanya dukungan
eksternal dari penyuluh pertanian
SARAN dalam memperlancar akses petani
Berdasarkan hasil penelitian menjual hasil produksinya ke
dan kesimpulan yang telah di pasar.
rumuskan dapat di sarankan beberapa
hal sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA
BPS Kampar. 2012. Kampar Dalam Soekartawi. 2001. Teori Ekonomi
Angka. Badan Pusat Produksi. PT.
Statistik Kabupaten Rajagrafindo.Jakarta
Kampar. Bangkinang.
_________. 2002. Ilmu Usaha Tani
Kantor Desa. 2012. Monografi Desa dan Penelitian
Kualu Nenas Tahun 2012. Pengembangan Petani
Kantor Desa. Desa Kualu Kecil.Universitas Indonesia
Nenas. Press. Jakarta.

Maulidi, dkk. 2012. Upaya _________. 2005. Agribisnis Teori


Peningkatan Hasil dan Aplikasinya. Raja
Tanaman Nenas di Lahan Grafindo Persada. Jakarta.
Gambut. Jurnal Teknologi
Perkebunan dan Sugiyono, 2001. Metode Penelitian
Pengelolaan Sumberdaya Kuantitatif Kualitatif dan
Lahan, Vol 2 No 2. Fakultas R&D. Alfabeta. Bandung.
Pertanian Universitas
Tanjungpura. Diakses pada Suratiyah K. 2006. Ilmu Usahatani.
tanggal 20 Desember 2015. Penebar Swadaya. Jakarta

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2, Februari 2015 18

You might also like