You are on page 1of 4

TUGAS INDIVIDU

1. Identitas Peserta
a. Nama : drg. Leni Yuliani Putri
b. NDH : 17
c. NIP : 199507012022032001
d. Kelompok : 1.2
e. Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
f. Unit Kerja : Puskesmas Waled
2. Narasumber : Drs.Tjatja Kuswara As, M.H., M.Si (Mantan Staf Ahli Gubernur
Jawa Barat)
3. Judul Tugas : Resume Video “Lima Hal Yang Harus Ditanamkan Dalam Diri”
Video Tacit Knowledge BPSDM Provinsi Jawa Barat
4. Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=6mVo6PnfGZU

Video yang berjudul Lima Hal Yang Harus Ditanamkan Dalam Diri di kanal YouTube BPSDM
Jabar membahas mengenai pengalaman Bapak Dr. Tjatja Kuswara, Drs. M.H., M.Si selaku
narasumber dalam video tersebut. Beliau merupakan salah satu ASN di Provinsi Jawa Barat.
Beliau merupakan mantan staf Ahli Gubernur Jawa Barat. Riwayat jabatan bapak Tjatja selama
menjabat yaitu Kepala Biro Humas Setda, Kepala Biro Dekon, Asiten Pemerintahan, PJ Sekda
Jawa Barat, PJ Bupati Bandung Barat dan lainnya. Menurut beliau kata kunci utama sebagai
seorang ASN adalah “disiplin tinggi”, dan beliau selalu menerapkan budaya luhur sunda yaitu
“ngarawat, ngarumat, ngaruwat”. Ngarawat dapat diartikan merawat segala sesuatu yang
menjadi nilai, norma, moral dan nilai etik dalam berkehidupan berbudaya. Ngarumat dapat
diartikan memelihara nilai, norma, moral dan nilai etik, jadi disiplin pun harus dipelihara.
Sedangkan ngaruwat dapat diarkitan memperkuat nilai yang sudah ada dalam diri dan selalu
mengembangkan nilai diri menjadi keyakinan diri. Beliau ikut serta dalam merancang UU No 8
tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan untuk tujuan kolaborasi, komunikasi bahkan
pembinaan untuk Pendidikan politik, dalam isinya disebutkan bahwa Pancasila sebagai satu-
satunya asas. Saat itu pada tahun 1985 ASN boleh berpolitik dan masuk sebagai anggota partai
Golongan Karya sedangkan sekarang ASN sudah harus netral dan tidak boleh berpolitik.
Menurut beliau berganti-ganti jabatan merupakan pengalaman yang berkesan karena semakin
banyak pengalaman, semakin kenal dengan orang banyak dan ilmu yang didapat. Beliau selalu
berpegang teguh kepada Al-Quran sebagai seorang muslim dan kepada Pancasila sebagai
Warna Negara Indonesia yang baik. Beliau menyebutkan bahwa terdapat 5 (lima) hal yang perlu
dijalankan yaitu regulasi, pelayanan, pembangunan, pemberdayaan dan perlindungan. Dalam
menjalankan tugas sebagai abdi negara perlu ditanamkan soft skill seperti wawasan
kebangsaan, integritas, dan lainnya disamping soft skill yang berkaitan dengan perkembangan
teknologi.
Berikut merupakan nilai-nilai core value BerAKHLAK yang terdapat dalam video:
1. Berorientasi pelayanan
Bapak tjatja selalu bersikap sopan, santun dan ramah, beliau juga merupakan sosok yang
berdedikasi untuk melayani, beliau menerapkan system parenting, bagaimana mengurus
rakyat, membantu rakyat, dan melaksanakan tugasnya, masyarakat dianggap sama seperti
anaknya yaitu ada di pikiran dan hatinya. Menganggap tugas adalah dirinya, dan rakyat
adalah bagian dari dirinya. terutama dalam penerapan pekerjaannya dengan budaya orang
tua (ngarawat, ngarumat, ngaruwat). Ngarawat yaitu segala sesuatu yang menjadi nilai,
norma,moral, dan ethic dalam kehidupan berbudaya digunakan sebagai acuan kerja. Beliau
juga selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dengan berpegang teguh pada
regulasi atau aturan. Selain itu kita juga harus melakukan perbaikan diri dengan terus
belajar. Selanjutnya ASN harus mampu megenal dirinya baik kekuatan maupun kekurangan
dengan selalu mengembangkan diri menjadi yang lebih baik.

2. Akuntabel
Bapak Tjatja Kuswara mengatakan bahwa kata kunci utama ASN melaksanakan tugas
adalah disiplin dan menanamkan budaya ngarawat, ngarumat, ngaruwat. Ngarawat, yaitu
dengan merawat nilai, norma etik yang ada, kemudian kita ngaruwat yaitu memelihara
atau menjaga kedisiplinan tanpa terpengaruh oleh situasi kondisi. Ngarumat yaitu diurus
maksudnya rasa disiplin diri harus diperkuat. Bapak Tjatja Kuswara juga menegaskan
bahwa 5 dan 1 hal pertama ASN harus jaga sikap, jaga tekad, jaga disiplin, dirikan
tanggungjawab dan 5 hal ini diikat menjadi satu kata yaitu jujur serta harus ditanamkan
sebagai integritas dan identitas diri.

3. Kompeten
Bapak Tjatja senantiasa meningkatkan kompetensi diri unutk menjawab tantangan yang
selalu berubah, juga membantu prang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik. Bapak Tjatja Kuswara yang pernah mengikuti pendidikan di Secaba,
pendidikan di Mabes TNI AD dan ABRI, dan pendidikan-pendidikan lainnya serta sempat
diminta mengajar di IPDN, beliau juga memiliki beragam pengalaman bergonta-ganti
jabatan sampai menjadi Staf Ahli Gubernur Jawa Barat. Latar belakang dan pengalaman
bekerja beliau dianggap mampu dan kompeten sehingga hal tersebut terus menambah
pengalaman tugas dan pengembangan kompetensi beliau.

4. Harmonis
Bapak Tjaja berpesan dan mencontohkan untuk selalu menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya, suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Sikap peduli terhadap sesama ini juga tercermin dalam gaya kepemimpinannya,
yang menerapkan nilai-nilai orang tuanya untuk membimbing orang dan memenuhi
tanggung jawab dasarnya.

5. Loyal
Bapak Tjatja berkomitmen untuk melakukan tugas dan pekerjaannya sebaik mungkin,
beliau berpegang teguh pada Al-Qur’an dengan aturan dan keyakinan sebagai orang
muslim, dan sebagai orang Indonesia beliau memegang teguh ideologi Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
serta menjaga rahasia jabatan dan negara. Beliau memegang teguh Pancasila sebagai satu-
satunya azas, bukan Pancasila sebagai Azas Tunggal.

6. Adaptif
Berganti jabatan merupakan salah satu hal yang menarik selama menjadi ASN dimana kita
dapat mengembangkan diri dan mencari pengalaman sebanyak- banyaknya, serta belajar
dalam menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja baru. Menjadi adaptif
merupakan nilai yang harus dimiliki oleh seorang ASN, akan tetapi di tengah gempuran
perkembangan teknologi saat ini beliau berpesan terdapat satu hal yang tidak dapat
digantikan dengan teknologi, yaitu intuisi kita sebagai manusia. Beliau juga berpesan dan
mencontohkan bahwa ASN harus cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif.

7. Kolaboratif
Dari bapak Tjatja kita dapat belajar bahwa menjadi seorang ASN kita harus mampu
bekerjasama dengan semua pihak. Beliau memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Pada saat
menjabat sebagai Pjs Bandung Barat, beliau bekerjasama dengan berbagai kalangan. Dalam
menjalankan tugasnya beliau juga berkolaborasi dan melakukan binaan kepada
masyarakat, para ulama, tokoh masyarakat, dan Wanita. Beliau juga mengatakan sepintar-
pintarnya pejabat pasti tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan saran dan masukan juga
dari rekanannya.
Evidence:

You might also like