You are on page 1of 7

PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK TRANSPORTASI DALAM

MENDUKUNG OBJEK WISATA ALAM PERKEBUN TEH (GUNUNG GAMBIR)


KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

TRANSPORTATION BENEFITS OF IN SUPPORTING THE NATURAL TOURIST ATTRACTION


OF TEA PLANTATIONS (MOUNT GAMBIR) SUMBERBARU SUB-DISTRICT,
JEMBER REGENCY

Achmad Sayfuddin Z1, Riski Agil H2,Dimas Anggara P3,Phacjlur Rahman4, Listianto
Raharjo4, Dera Sandya5,Rizki Ainus S6,Irwan Eka Maulana P7.

Achmad Sayfuddin Z/ Teknik Sipil-Teknik_Universitas Muhammadiyah Jember; achmadsayfuddins@gmail.com


Riski Agil Haqiqi/ Teknik Sipil-Teknik-Universitas Muhammadiyah Jember; riskiagil35@gmail.com
Dimas Anggara P/ Teknik Sipil-Teknik-Universitas Muhammadiyah Jember; dimasanggaraputra122@gmail.com
Phacjlur Rahman/ Teknik Sipil-Teknik-Universitas Muhammadiyah Jember; phacjlurr@gmail.com
Listianto Raharjo/ Teknik Sipil-Teknik-Universitas Muhammadiyah Jember; listianto.raharjo2017@gmail.com
Dera Sandya/ Teknik Sipil-Teknik-Universitas Muhammadiyah Jember; derasandya93@gmail.com
Rizki Ainus S/ Teknik Sipil-Teknik-Universitas Muhammadiyah Jember; ackerman261999@gmail.com
Irwan Eka Maulana P/ Teknik Sipil-Teknik-Universitas Muhammadiyah Jember; irwaneka40@gmail.com

Abstract

Jember Regency has many tourist attractions that are growing.Many tourist attractions
scattered in Jember.With the existence of transportation that is able to support the
development of tourism in the plantation (Mount gambir) district sumberbaru Jember Regency
is in need, so the need for a study of the needs of transportation in support of Tourism Jember
Regency.The analysis conducted in achieving this target is by looking at the availability of
transportation facilities and infrastructure to the affordability of tea plantation attractions
(Mount gambir). The purpose of this study to evaluate the condition of roads,infrastructure and
transportation mileage.The results showed that the route of transportation from the city of
jember to the tea plantation tourism (Mount gambir) has not been effective and efficient by
looking at the condition of infrastructure and travel paths taken. After observing the author
recommends an alternative path that is closer to passing watu urip village on the grounds of
saving time and energy

Keywords: Vehicle requirements, routes, rates, attractions

Abstrak
Kabupaten Jember memiliki banyak objek wisata yang semakin berkembang.Objek wisata
banyak tersebar di Kabupaten Jember.Dengan adanya transportasi yang mampu mendukung
pengembangan pariwisata yang ada di perkebunan the (gunung gambir) kecamatan sumberbaru
kabupaten jember ini sangat di butuhkan, sehingga perlu adanya suatu kajian mengenai
kebutuhan transportasi dalam mendukung pariwisata kabupaten jember.Analisis yang
dilakukan dalam mencapai target tersebut yaitu dengan melihat ketersediaan sarana da
prasarana transportasi terhadap keterjangkauan objek wisata perkebunan teh(gunung gambir).
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kondisi jalan,infrastruktur dan jarak tempuh
transportasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa rute jalur tempuh transportasi dari kota jember
ke wisata perkebunan teh (gunung gambir) belum efektif dan efisien dengan melihat kondisi
infrastuktur dan jalur tempuh yang diambil. Setelah mengamati penulis merekomendasikan
jalur alternative jalur yang lebih dekat melewati desa watu urip dengan alasan menghemat
waktu dan tenaga.

Kata Kunci: Kebutuhan kendaraan, trayek, tarif, objek wisata


PENDAHULUAN Analisis Data
Kebunteh gunung gambir adalah objek  Analisis Perencanaan Trayek
pariwisata perkebunan kebun teh dengan transportasi dilakukan dengan
luas 183 hektar yang berlokasi di desa analisis pendekatan secara manual.
Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Pendekatan manual yang dilakukan
Jember Jawa Timur.Tempatnya yakni di dengan cara mengelompokkan objek
berada di lereng gunung argopuro yang wisata yang berdekatan sehingga
berjarak ±60 km dari pusat kota dan terletak mempermudah dalam penentuan
pada ketinggian 900m diatas permukaan trayek serta titik dimana tempat
laut.Kebun teh gunug gambir merupakan wisata yang akan dituju.
peninggalan Kolonial Belanda dan dikelola  Analisis Perencanaan Kebutuhan
oleh PT.Perkebunan Nusantara XII. Kebun Kendaraan Kebutuhan kendaraan
teh ini sudah ada sejak tahun 1918 dan dapat ditentukan melalui data
merupakan salah satu bekas peninggalan perkiraan jumlah pengunjung.
kolonial Belanda. Ketika Jepang menjajah Dimana dalam penelitian ini potensi
Indonesia, perkebunan teh ini sempat pengunjung wisata yang sering
terbengkalai di masa perang. Gunung Gambir digunakan yaitu kendaraan roda
yang hampir berada pada ketinggian 900 dua(sepeda motor)dan kendaraan
mdpl ini tidak hanya menawarkan eksotime roda empat(mobil) yang sering
keindahan alam, suhu dingin di sana digunakan. Prediksi potensi
dipercaya mampu menghilangkan kepenatan kendaraan dibagi menjadi 3 skema
aktivitas sekaligus meluangkan waktu yaitu potensi kendaraan pesimis
bersama keluarga untuk berlibur,tidak sulit (25%), potensi penumpang moderat
untuk mencapai lokasi wisata Gunung (50%), dan potensi penumpang
Gambir karena lokasinya dan bisa ditempuh optimis (75%). Perencanaan
dengan menggunakan alat transportasi seperti kebutuhan kendaraan ini perlu
kendaraan bermotor maupun kendaraan roda menentukan jenis kendaraan dan
empat(mobil). Harga tiket masuk (HTM) kapasitas kendaraan yang akan
wisata Gunung Gambir sangat terjangkau digunakan, kemudian dapat
yaitu dengan biaya Rp10.000/orang,Untuk diperhitungkan juga waktu sirkulasi.
tarif parkirnya yaitu Rp2.000 untuk  Analisis Penentuan Tarif Penentuan
kendaraan roda dua sedangkan Rp5.000 tarif angkutan ditentukan dengan
untuk kendaraan roda motor. menganalisis Biaya Operasi
METODE PENELITIAN Kendaraan (BOK). Data yang
digunakan untuk analisis Biaya
Lokasi Penelitian Operasi Kendaraan didapatkan
Lokasi penelitian yang jadikan sebagai melalui pos pintu masuk wisata dan
objek kajian penelitian adalah objek wisata instansi terkait. Biaya operasi
yang berada di Desa Sumberbaru,Kecamatan kendaraan terdiri dari biaya langsung
Sumberbaru,Kabupaten Jember. dan tidak langsung(online).
Kebutuhan Data
 Data Primer HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data primer dilakukan
dengan pengamatan langsung. Data yang  Kunjungan Wisata
dibutuhkan yaitu data pengunjung wisata di Kawasan Kebun teh gunung Gambir,
perkebunan teh gunung gambir,wisata Kolam Agro Rengganis, Kolam Renang Rengganis
Renang Rengganis,wisata agro rengganis terletak di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa
 Data Sekunder Timur. Secara geografis Kawasan ini terletak
Pengumpulan data sekunder dilakukan di lereng pegunungan Argopuro yang
studi pustaka dari penelitian terdahulu dan berjarak 48 km dari pusat kota jember.
studi dokumen dari instansi terkait. Data Kawasan ini banyak dikunjungi oleh
yang dibutuhkan yaitu kunjugan wisata. wisatawan lokal maupun luar daerah untuk
menikmati indahnya suasana pegunungan Pengun Skema/jam
saat matahari terbit atau terbenam serta udara jung
yang masih asri dan sejuk. Data kunjungan NObjek tahun
wisatawan yang berkunjung ke Kawasan ini o wisata 2021 pesimis moderat optimis
didapat dari Statistik Kepariwisataan DIY
(per
seperti pada Tabel 1.
jam)
Tabel 1. Kunjungan Wisata di Kawasan Kebun
wisata Agro Rengganis, Perkebunan Teh, dan 1Teh
7 15 24 40
Kolam Renang Rengganis. 1 Gunung
Pengunjung tahun Gambir
2021 Wisata
No Objek wisata 2Agro
ta h j 5 6 11 16
hun ari am 2 Rengga
Kebun Teh nis
1 Gunung 18000 50 7 Kolam
Gambir 3Renang
3 6 12 18
Wisata Agro 3 Rengga
2 12600 35 5 nis
Rengganis
Kolam
 Terminal yang Terkoneksi AKDP
3 Renang 7200 20 3
Angkutan kota dalam provinsi (AKDP)
Rengganis provinsi jawa timur saat ini memiliki
beberapa trayek menuju kota/Kabupaten.
 Potensi Penumpang Angkutan Terminal yang terkoneksi dengan trayek
Potensi wisatawan yang ingin Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) di
menggunakan angkutan umum rencana Kabupaten Jember ada 3 terminal yaitu
diperoleh melalui prediksi dari data Terminal tawang alun, Terminal Arjasa, dan
kunjungan wisatawan pada tabel 1. Prediksi Terminal Ambulu. Terminal yang akan
penumpang yang dilakukan dibagi menjadi 3 digunakan dalam perencanaan trayek
sekema yaitu pesimis, moderat, dan optimis. selanjutnya yaitu Terminal Tawang Alun
Prediksi ini dilakukan karena penulis tidak karena terminal ini berdekatan dengan lokasi
mengetahui tanggapan langsung dari para – lokasi objek wisata.
pengunjung. Persentase masing-masing
sekema direncanakan sebesar 25% untuk  Perencanaan Trayek
pesimis, 50% untuk moderat, 75% untuk Perencanaan trayek angkutan dilakukan
optimis. Penentuan nilai persentase sekema dengan memperhatikan faktor - faktor yaitu
tersebut ditentukan berdasarkan penelitian waktu jarak tercepat, biaya perjalanan dan
sejenis yang pernah dilakukan dan kondisi jalan seperti lebar jalan dan hambatan
pertimbangan observasi kondisi yang sering lainnya. Lokasi awal keberangkatan
terjadi. Sehingga diharapkan bisa mewakili dilakukan pada terminal yang terkoneksi
potensi pengunjung wisata yang mau dengan Angkutan Kota Dalam Provinsi
berganti ke angkutan umum. Potensi (AKDP) dan trayek angkutan yang
penumpang angkutan pada setiap sekema direncanakan juga akan berakhir pada
dapat dilihat pada Tabel 2. terminal tersebut. Penetapan tempat
pemberhentian akan ditempatkan pada
Tabel 2. Sekema Prediksi Potensi terminal dan objek wisata tujuan. Penentuan
Penumpang Angkutan. trayek dilakukan dengan pendekatan manual
yaitu mengelompokkan objek wisata yang
berdekatan kemudian mencari rute terbaik
untuk menghubungkan objek wisata satu
dengan yang lain. Setelah trayek ditentukan
maka selanjutnya dapat diketahui panjang
trayek yang dilalui dan hambatan samping.
Hambatan yang dilalui dapat berupa Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan
simpang, perlintasan sebidang maupun Trayek Tetap dan Teratur dikemukakan
pemukiman. Pendekatan ini diharapkan dapat bahwa dasar perhitungan jumlah kendaraan
meminimalisir kendaraan yang digunakan pada suatu jenis trayek ditentukan oleh
sehingga trayek yang ditentukan menjadi kapasitas kendaraan, waktu sirkulasi, waktu
efisien. Berdasarkan hasil analisis yang henti kendaraan dan waktu antara. Beberapa
dilakukan ditentukan 2 trayek yaitu trayek 1 asumsi dan batasan digunakan untuk
dan trayek 2. memudahkan dalam perhitungan sebagai
berikut.
1. Trayek 1 1. Jam operasional objek wisata
Trayek ini menggunakan Terminal ditetapkan melalui jam buka
tawang alun sebagai titik awal keberangkatan rata-rata objek wisata yaitu pada
dan akhir perjalanan. Wisata yang dijangkau pukul 08.00 – 16.00 (8 jam).
oleh trayek ini adalah wisata Agro 2. Faktor ketersediaan (fA) sebesar
Rengganis, Perkebunan Teh, dan Kolam
100%.
Renang Rengganis. Dalam satu kali putaran
angkutan dapat menempuh perjalanan 3. Nilai untuk Load Factor dinamis
sepanjang 49 km. Jalur trayek angkutan dapat (Lf) di ambil nilai standar yang
dilihat pada gambar berikut. telah ditetapkan sebesar 70%.
4. Kecepatan kendaraan yang
digunakan yaitu 60 km/jam.

Perhitungan kebutuhan kendaraan yang


akan digunakan melalui beberapa tahap
perhitungan berikut.

1. Kapasitas Kendaraan Pada


Gambar 1.Trayek 1
perencanaan kebutuhan angkutan yang
2. Trayek 2 digunakan jenis kendaraan yang sesuai
Trayek ini menggunakan Terminal dengan medan jalan yang akan dilalui.
Tawang Alun sebagai titik awal Berdasarkan pertimbangan mengenai segi
keberangkatan dan akhir perjalanan. Objek efektifitas, ekonomi, dan keselamatan maka
wisata yang dijangkau oleh trayek ini adalah digunakan 2 jenis kendaraan yaitu Isuzu NLR
wisata Agro Rengganis, Perkebunan Teh, dan 55B LX, 5 PS dengan kapasitas 20
Kolam Renang Rengganis. Dalam satu kali penumpang dan Mitsubishi Colt T120ss,
putaran angkutan dapat menempuh 10 PS dengan kapasitas 10 penumpang.
perjalanan sepanjang 46 km. Jalur trayek
angkutan dapat dilihat pada gambar berikut. 2. Waktu Sirkulasi Waktu sirkulasi
mengacu pada Peraturan Direktorat Jendral
Perhubungan Darat 2002 tentang Pedoman
Teknis Penyelenggaraan Angkutan
Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan
Trayek Tetap dan Teratur.
𝐶𝑇 𝐴𝐵𝐴 = (𝑇𝐴𝐵 + 𝑇𝐵𝐴) + (𝜎𝐴𝐵 + 𝜎𝐵𝐴)
+ (𝑇𝑇𝐴 + 𝑇𝑇𝐵)

dimana,
Gambar 2.Trayek 2 CT ABA = Waktu sirkulasi dari A ke
B kembali ke A.
Kebutuhan Angkutan TAB = Waktu perjalanan rata-rata
Dalam Peraturan Direktorat Jendral dari A ke B
Perhubungan Darat 2002 tentang Pedoman TBA = Waktu perjalanan rata-rata
Teknis Penyelenggaraan Angkutan dari B ke A
σAB = Deviasi waktu perjalanan 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 = (𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 ×
dari A ke B 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎) + 10%.
σBA = Deviasi waktu perjalanan
dari B ke A Hasil perhitungan tarif penumpang pada
TTA = Waktu henti kendaraan di setiap skenario potensi penumpang dapat
A dilihat dalam tabel 5.
TTB = Waktu henti kendaraan di
B Tabel 5. Tarif Penumpang Angkutan

BOK Tarif Tarif Tarif diusulkan


Tabel 3. Waktu Sirkulasi Trayek
(rp/bus – km) (rp/Pnp – km) (rp/Pnp – trip) (Pnp – trip)
Potensi Penumpang Jarak Waktu C σABA T TAB CT
Trayek 1
Trayek (orang/jam) (km) Tempuh (seat) (menit) (menit) ABA
pesimis moderat Optimis (menit) (menit) Pesimis Rp.12.433 Rp.777 Rp.22.846 Rp.23.000
1 8 15 25 49 93 20 5 9 63 Moderat Rp.10.671 Rp.534 Rp.15.686 Rp.16.000
2 5 10 22 46 74 10 5 9 60 Optimal Rp.10.025 Rp.501 Rp.14.736 Rp.15.000
3. Waktu Antar Kendaraan (Headway) Trayek 2
Pesimis Rp.15.765 Rp.1.314 Rp.35.209 Rp.35.500
Berdasarkan jumlah potensi penumpang, Moderat Rp.12.736 Rp.796 Rp.21.333 Rp.21.500
penentuan waktu antar kendaraan ditentukan Optimal Rp.11.655 Rp.777 Rp.20.824 Rp.21.000
secara langsung dengan mempertimbangkan
kapasitas muat kendaraan. KESIMPULAN
Kesimpulan
4. Jumlah Kebutuhan Kendaraan
1. Jalur trayek 1 yaitu Terminal
𝐾 = 𝐶𝑇 𝐻×𝑓𝐴 (2) Tawang Alun - wisata Agro
dimana, Rengganis - Perkebunan The -
K = jumlah kendaraan, Kolam Renang Rengganis –
CT = waktu sirkulasi, Terminal Tawang Alun. Jenis
H = waktu antara, kendaraan yang digunakan yaitu
fA = factor ability = factor ketersediaan Isuzu NLR 55BLx kapasitas 20
kendaraan (100%). penumpang dengan jarak 49 km dan
waktu sirkulasi 63 menit. Headway
skenario pesimis, moderat, optimis
Tabel 4. Kebutuhan Kendaraan yaitu 10 menit, 7 menit dan 4 menit.
Kebutuhan Kendaraan skenario
pesimis, moderat, optimis masing-
masing 4unit, 6 unit, dan 9 unit. Tarif
penumpang skenario pesimis,
moderat, optimis masing-masing Rp
23.000, Rp 16.000 dan Rp 15.000.

2. Jalur trayek 2 yaitu Terminal


Tawang Alun - wisata Agro
Rengganis - Perkebunan The -
Kolam Renang Rengganis –
Tarif Penumpang Terminal Tawang Alun. Jenis
Penentuan tarif didapat melalui analisis biaya kendaraan yang digunakan yaitu
operasional kendaraan yang terdiri dari biaya Mitsubishi Colt T120ss kapasitas 10
langsung dan tidak langsung. Untuk penumpang dengan jarak 46 km dan
menghitung tarif pokok digunakan rumus waktu sirkulasi 60 menit. Headway
total biaya pokok dibagi dengan faktor skenario pesimis, moderat, optimis
pengisian dikali kapasitas kendaraan. yaitu 37 menit, 24 menit dan 14
menit. Kebutuhan Kendaraan
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 = skenario pesimis, moderat, optimis
total biaya poko𝑘
masing-masing 1 unit, 2 unit, dan
faktor pengisisn ×kapasitas kendaraa𝑛
2 unit. Tarif penumpang skenario
pesimis, moderat, optimis masing-
masing Rp 35.500, Rp 21.500 dan
Rp 21.000

You might also like